PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH KOTA BOGOR TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DISUSUN PENGAWAS SEKOLAH KOTA BOGOR PEMERINTAH KOTA BOGOR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA TAHUN 2010 1 HALAMAN PENGESAHAN Program Tahunan Pengawasan Sekolah Kota Bogor Tahun Pelajaran 2010/2011 ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepengawasan pada lingkungan Disdikpora Kota Bogor. DISAHKAN Pada hari Tanggal : : Juli 2010. a/n Kepala Disdikpora Kota Bogor Ka.Bid.Dikmenum Korwas Kota Bogor ............................ NIP. .............................. Nip. 2 KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifikasi dan kompetensi pengawas sekolah. Standar kompetensi memuat seperangkat kemampuan yang harus dimiliki dan dikuasai pengawas sekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya. Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah yakni: (a) kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi manajerial, (c) kompetensi supervisi akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kompetensi penelitian dan pengembangan, dan (f) kompetensi sosial. Sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepengawasan perlu disusun Program Kepengawasan dalam jangka waktu satu tahun pelajaran yang selanjutnya dikenal dengan Program Tahunan yang terdiri dari kegiatan penilaian, pembinaan, dan pemantauan terutama menyangkut dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan. Atas tersusunnya Program Tahunan Pengawas Sekolah Kota Bogor ini kami sampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor atas pengarahan yang diberikannya sehingga terwujud pedoman kerja untuk satu tahun. Dalam penyusunan ini sumber daya secara kolaboratif telah kami manfaatkan semaksimal mungkin, namun demikian masih banyak kekurangn dan kelemahan yang terdapat dalam program kepengawasan ini. Untuk itu diperlukan masukan dan kritik dari pihak terkait sehingga program kepengawasan pada tahun mendatang lebih bisa disempurnakan. Bogor, juli 2010 Korwas Kota Bogor Drs. H. Deddy Suryana MM NIP. 3 DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ......................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... KATA PENGANTAR ...................................................................................... i ii iii iv DAFTAR ISI ..................................................................................................... BAB I : PENDAHULUAN …………………………………….………….. A. Latar belakang ………………………………….……………… B. Landasan (Dasar Hukum) ……………………….…………….. C. Visi, Misi, dan Strategi Pengawasan ……………….…………. D. Tujuan dan Sasaran Pengawasan ……………………....……… E. Ruang Lingkup Pengawasan ………………………….………. BAB II : IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN DAN …….………… KEBIJAKAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN …….………. A. Deskripsi Hasil Pengawasan ……………………….…………. B. Masalah dalam Pengawasan ……………………….…………. C. Kebijakan dalam Bidang Pendidikan …………….…………… BAB III : DESKRIPSI PROGRAM PENGAWASAN ................................ A. Program Pembinaan ................................................................... 1. Supervisi Manajerial .............................................................. 2. Supervisi Akademik .............................................................. B. Program Penilaian ...................................................................... C. Program Pemantauan ................................................................. D. Jadwal Program Tahunan Pengawas Sekolah ............................ BAB IV : PENUTUP ....................................................................................... A. Simpulan ................................................................................ B. Saran ........................................................................................... 4 5 5 7 7 8 11 11 18 19 21 21 21 22 23 23 25 26 26 26 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah adalah Kompetensi Supervisi Manajerial. Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik terkait dengan tugas pembinaan guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Supervisi manajerial terkait dengan tugas pembinaan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya dalam aspek pengelolaan dan administrasi sekolah. Ragam kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah meliputi: 1. Pelaksanaan analisis kebutuhan pengembangan sekolah 2. Penyusunan program kerja pengawasan sekolah 3. Penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja tenaga kependidikan lain (TU, Laboran, dan pustakawan). 4. Pembinaan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. 5. Pemantauan kegiatan sekolah serta sumber daya pendidikan yang meliputi kepemimpinan, pengembangan sarana belajar, prasarana pendidikan, biaya, dan lingkungan sekolah. 6. Pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pemantauan, dan pembinaan. 7. Evaluasi proses dan hasil pengawasan. 8. Penyusunan laporan hasil pengawasan. 9. Penyusunan rencana perbaikan mutu. 10. Tindak lanjut hasil pengawasan untuk pengawasan berikutnya. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan dalam suatu siklus secara periodik yang merupakan rangkaian tugas kepengawasan. Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data 5 hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya. Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan sekolah adalah menetapkan tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode. B. Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonasia dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 0322/0/1986 dan Nomor 38 tahun 1986, tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah; 4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 020/U/1998, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya; 5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 91/M.PAN/10/2001, tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006, tentang Standar Isi; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan; 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 6 2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007, tentang Standar Sarana dan Prasarana; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007, tentang Standar Penilaian Pendidikan; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007, tentang Standar Proses; 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah; 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah; 17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah; C. Visi dan Misi Pendidikan Nasional 1. Visi Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan : ”INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETETIF ”, (insan kamil / insan paripurna) 2. Misi a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh 7 pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; c. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; d. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI. Selaras dengan Misi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas untuk tahun 2005-2010 menetapkan Misi sebagai berikut: ”MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF”. D. Tujuan dan Sasaran Pengawasan 1. Tujuan Pengawasan a. Mewujudkan Pengawas Sekolah dalam menyusun program semesteran. b. Memberikan arah yang jelas bagi kegiatan pengawasan dalam rangka pembinaan, penilaian, dan pemantauan satuan pendidikan c. Merancang dan mengelola waktu kegiatan pengawasan untuk mencapai hasil yang diharapkan d. Meningkatkan pembinaan kepada satuan pendidikan baik aspek manajerial maupun akademik e. Menetapan acuan dalam penyusunan instrumen supervisi manajerial dan akademik untuk dipergunakan secara menyeluruh di semua jenjang pendidikan baik oleh pengawas maupun kepala sekolah 8 f. Melaksanakan supervisi dengan menggunakan instrumen yang telah dibakukan untuk semua sekolah/madrasah binaan g. Membina sekolah secara periodik dan terencana untuk mencapai standar nasional pendidikan h. Membina secara khusus sesuai standar yang ditentukan terhadap Sekolah Standar Nasional (SSN/RSKM), Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) i. Melakukan pembinaan terhadap Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk meningkatkan profesional akademiknya melalui Lesson Study secara terprogram j. Meningkatkan implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam rangka meningkatkan standar mutu lulusan. k. Melakukan pembinaan terhadap Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) untuk meningkatkan kemampuan profesional melalui pelaksanaan layanan dalam kolaborasi kelompok secara terprogram. l. Meningkatkan kinerja sekolah dalam meningkatkan sistem penjaminan mutu pengelolaan dan proses. 2. Sasaran Pengawasan Sasaran pengawasan adalah satuan pendidikan untuk semua jenjang mulai dari TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK di Kota Bogor. Adapun sasaran operasional yang ada di masing-masing satuan pendidikan meliputi : a. Kepala Sekolah (manajerial dan akademik) b. Pendidik (guru kelas, guru rumpun mata pelajaran, guru mata pelajaran, guru muatan lokal dan pelatih pengembangan diri) dalam pengawasan akademik. c. Tenaga Kependidikan yang lain (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorim, tanaga kebersihan, dan tenaga keamanan) E. Ruang Lingkup Pengawasan 9 Berdasarkan jangka waktunya atau periode kerjanya, program pengawasan sekolah terdiri atas: (a) program pengawasan tahunan, dan (b) program pengawasan semester. Program pengawasan tahunan disusun dengan cakupan kegiatan pengawasan pada semua sekolah di tingkat kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun. Program pengawasan tahunan disusun dengan melibatkan sejumlah pengawas dalam satu Kota Bogor. Program pengawasan semester merupakan penjabaran program pengawasan tahunan pada masing-masing sekolah binaan selama satu semester. Program pengawasan semester disusun oleh setiap pengawas sesuai kondisi obyektif sekolah binaannya masing-masing. Program pengawasan sekolah adalah rencana kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh pengawas sekolah dalam kurun waktu (satu periode) tertentu. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, pengawas sekolah harus mengawali kegiatannya dengan menyusun program kerja pengawasan yang terarah, dan berkaitan dengan hasil evaluasi kinerja pengawas pada periode sebelumnya. Secara umum, program pengawasan sekolah mengandung hal-hal pokok sebagai berikut: 1. Latar belakang 2. Tujuan pengawasan. 3. Profil sekolah binaan. 4. Deskripsi kegiatan pengawasan yang akan dilakukan. 5. Tahapan atau rangkaian kegiatan yang menunjukkan bagaimana masalah dipecahkan serta bagaimana pekerjaan diselesaikan. Berangkat dari tugas pokok pengawas satuan pendidikan, maka ruang lingkup kegiatan dalam program pengawasan adalah sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja yang akan dilakukan terhadap: a. Kepala sekolah. b. Pendidik (guru). c. Tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi, tenaga laboratorium, dan 1 0 tenaga perpustakaan). 2. Pembinaan yang akan dilakukan terhadap : a. Organisasi sekolah dalam persiapan menghadapi akreditasi sekolah b. Kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah. c. Guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran/bimbingan berdasarkan kurikulum yang berlaku d. Tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium). e. Penerapan berbagai inovasi pendidikan/pembelajaran f. Pengawas pada jenjang di bawahnya dalam bentuk bimbingan untuk melaksanakan tugas pokok kepengawasan. 3. Pemantauan yang akan dilakukan terhadap: a. Pengelolaan dan administrasi sekolah b. Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan c. Lingkungan sekolah d. Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional e. Pelaksanaan penerimaan siswa baru f. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler g. Sarana belajar (alat peraga, laboratorium, perpustakaan). 4. Pengembangan program dalam penerapan SNP dan sistem penjaminan mutu dalam mengembangkan perbaikan mutu berkelanjutan. 1 1 1 2 BAB II IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN A. Deskripsi Hasil Pengawasan 1. Hasil penilaian a. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Penilaian terhadap kinerja Kepala Sekolah menggunakan instrumen yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (8 standar) yang mengacu dan disesuaikan dengan Instrumen Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah. Memperhatikan kinerja sekolah negeri, secara umum sudah cukup baik walaupun masih banyak yang belum mencapai standar nasional. Namun demikian karena pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi program sebagai bagian dari usaha peningkatan mutu tidak pernah berakhir, maka peningkatan dalam berbagai standar pengawasan masih harus berlanjut. b. Penilaian Kinerja Pendidik Penilaian terhadap kinerja pendidik menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) yang meliputi : 1) IPKG-1 : perencanaan pembelajaran 2) IPKG-2 : pelaksanaan pembelajaran 3) IPKG-3 : penilaian proses dan hasil belajar 4) IPKG-4 : analisis hasil penilaian 5) IPKG-5 : tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan) 6) IPKG-6: Pengembangan prestasi siswa dalam tiap bidang studi. 7) IPKG-7: pelaksanaan evaluasi diri sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu kinerja pendidik dan tenaga kependidikan 8) IPKG-8:pengembangan karya ilmiah 9) IPKG-9: peningkatan kompetensi berbahasa Inggris 10) IPKG-10:peningkatan kompetensi dalam pendayagunaan TIK. 1 3 Pelaksanaan pengawasan diarahkan pula pada pengurangan kesejangan mutu sekolah negeri dan swasta terutama dalam membatasi pendidik yang mengampu mata pelajaran tidak relevan dan kualifikasi akademik sehingga berpengaruh terhadap mutu hasil belajar siswa.. c. Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan 1) Tenaga Administrasi. Tanaga administrasi pada sebagian besar sekolah jumlahnya belum memenuhi rasio jumlah rombongan belajar yang disyaratkan. Kualifikasi tenaga administrasi hanya sebagian kecil yang telah memenuhi standar sesuai bidang tugas masing-masing Program jangka menengah dan program tahunan belum tersusun secara sistematis dan diterapkan secara konsisten. Pembagian tugas tenaga administrasi pada umumnya masih merangkap, artinya seorang petugas menangani lebih dari satu bidang kegiatan yang berbeda. Kinerja petugas bidang kurikulum dan kesiswaan belum memenuhi target Tenaga administrasi yang berstatus pegawai negeri sipil sangat minimal Sangat jarang ada penerimaan CPNS untuk tenaga administrasi. Belum melaksanakan kegiatan penjaminan mutu. 2) Tenaga Perpustakaan Belum ada tenaga perpustakaan yang berlatar belakang pendidikan pustakawan Umumnya tenaga wiyata bhakti (honorer) yang tidak kompeten di bidangnya Sebagian besar belum perpustakaan 1 4 pernah mengikuti diklat khusus Administrasi dan manajemen belum sesuai dengan standar perpustakaan Masih banyak dirangkap oleh tenaga administrasi sehingga tidak malaksanakan tugas secara penuh (full time) Sangat jarang ada peneremaan CPNS untuk tenaga administrasi. 3) Tenaga Laboratorium Belum ada tenaga laboratorium yang berlatar belakang pendidikan laboran Umumnya tenaga wiyata bhakti (honorer) yang tidak kompeten di bidangnya Sebagian besar belum pernah mengikuti diklat khusus laboratorium Administrasi dan manajemen belum sesuai dengan standar laboratorium Masih banyak dirangkap oleh tenaga administrasi sehingga tidak malaksanakan tugas secara penuh (full time) Sangat jarang ada penerimaan CPNS untuk tenaga laboratorium (laboran) Umumnya penanggung jawab sekaligus tenaga laboratorium dirangkap oleh guru mata pelajaran. 2. Hasil pembinaan a. Pembinaan Organisasi Sekolah 1) Struktur organisasi pada setiap satuan secara keseluruhan telah mengikuti standar, terdapat perbedaan kecil pada pembagian tugas di setiap sekolah karena menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing 2) Pada sekolah swasta belum seluruh Yayasan memiliki kepedulian yang proporsional dalam meningkatkan mutu. 3) Sistem pembinaan OSIS belum secara sinergis dikembangkan untuk memfasilitasi siswa meningkatkan kinerja belajar dan meningkatkan kemampuan organisasi dan kepemimpinan untuk seluruh siswa. 1 5 b. Pembinaan Manajemen Sekolah 1) Pada umumnya sekolah telah mengembangkan visi-misi, namun belum seluruh sekolah mendefinisikan indikator pencapaian visi-misi dengan jelas sehingga visi belum berfungsi sebagai pemandu dalam meningkatkan kinerja manajemen sekolah. 2) Dalam peningkatan mutu melalui implementasi standar nasional pendidikan belum sekolah mengembangkan target pencapaian pada tiap standar dengan mensinergiakan seluruh standar sebagai komponen sistem. 3) Sistem pengelolaan yang merujuk pada siklus berfungsinya fungsi manajemen perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi belum diterapkan secara efektif pada tiap satuan pendidikan. 4) Kelemahan utama dalam penerapan manajemen sekolah ialah lemahnya dalam sistem penjaminan mutu proses. 5) Sistem pengambilan keputusan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) masih terus dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat meningkatkan daya kolaborasi dalam peningkatan mutu. 6) Belum seluruh satuan pendidikan dapat memberdayakan memberdayakan sumber daya Komite Sekolah, orang tua, pendidik dan tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam meningkatkan mutu lulusan yang lebih baik. 7) Belum berfungsinya kendali mutu melalui sistem penjaminan mutu. c. Pembinaan Proses Pembelajaran 1) Pada umumnya proses pembelajaran namun belum mutunya belum terkendali secara efektif. 2) Proses pembelajaran sebagai implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), masih banyak kekurangan dan kelemahan, sebab dalam pelaksanaan KTSP memerlukan peningkatan sistem perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi secara ajeg. 1 6 dalam 3) Pelu lebih ditingkatkan efektivitas pembelajaran yang yang kreatif, inovatif, inisiatif, dan mandiri membutuhkan waktu, oleh sebab itu secara bertahap dan terus-menerus kita dorong melalui berbagai teknik pembinaan baik secara individual maupun kelompok melalui MGMP/MGP. 4) Sekolah belum menetapkan standar prosedur pembelajaran yang efektif dan produktif melalui penilaian produk belajar siswa. 5) Strategi pembelajaran yang guru gunakan belum variatif sehingga memerlukan sistem pembinaan lebih lanjut. 6) Sekolah belum menetapkan sistem supervisi pembelajaran sebagai strategi peningkatan dan penjaminan mutu pembelajaran. d. Pembinaan Adminintrasi Kantor, Perpustakaan, dan Laboratorium 1) Administrasi kantor 1) Secara umum telah dikerjakan dan dilaksanakan sesuai pedoman yang berlaku 2) Bidang kearsipan dokumen masih perlu terus ditingkatkan, baik pengelolaan surat-surat maupun penyimpanan dokumen 3) Tenaga yang menangani kesiswaas khusunya Buku Induk Siswa harus kompeten, sebab masih banyak yang pengisiannya tidak lengkap 2) Perpustakaan 4) Penyusunan sarana dan bahan pustaka sesuai ketentuan dan prasarana yang tersedia 5) Katalogisasi 6) Teknik pemberian label pada setiap bahan pustaka sesuai panduan 7) Manajeman dan administrasi perpustakaan 8) Buku Induk dan inventarisasi bahan pustaka 3) Laboratorium 9) Penataan ruang dan aransi ruang laboratorium 1 7 10) Penataan sarana, alat dan bahan praktik 11) Adminintrasi dan inventarisasi sarana, alat, dan bahan prkatik 12) Dokumentasi dan penyimpanan hasil kegiatan praktik 13) Buku induk alat dan bahan praktik 3. Hasil Pemantauan a. Pemantauan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 1) Pelaksanaan PPDB telah dilaksanakn sesuai ketentuan dari Kemendiknas, Dinas Pendidikan Provisi, dan Dinas Pendidikan Kota 2) Daya tampung dalam satu rombongan belajar belum mengacu Standar Nasional Pendidikan dengan jumlah maksimal 32 siswa/rombel, tetapi masih diperkenankan 40 siswa/rombel 3) Pola seleksi untuk SMP menggunakan nilai UASBN SD, sedang untuk SMA/SMK menggunakan nilai UN dari SMP/MTs. 4) Khusu RSBI menggunakan pola seleksi khusus yang diatur oleh masing-masing satuan pendidikan 5) Khusus untuk beberapa SMA, siswa baru yang mendaftar tidak memenuhi target daya tampung yang derencanakan sebab beberapa SMK baru didirikan berdekatan dengan SMA yang telah ada. Tingkat daya saing SMA masih perlu ditingkatkan. b. Pemantauan Administrasi Sekolah 1) Administrasi Kepala Sekolah sebagian besar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2) Administrasi Kurikulum masih perlu pembinaan dan penyempurnaan (KTSP, silabus, KKM, RPP, dan instrumen pendukung), masih banyak yang belum melengkapi data perkembangan belajar siswa dari sistem pemantauan secara periodik. 3) Administrasi Kesiswaan dan OSIS; secara umum telah memenuhi ketentuan, aktivitas pengurus OSIS dan rutinitas pengisian Buku Induk 1 8 Siswa oleh petugas perlu ditingkatkan 4) Admistrasi Sarana dan Prasarana; perlu dirtingkatkan pengelolaan administrasi inventaris dan perawatan barang inventaris 5) Administrasi Kerjasama dan Hubungan dengan Masyarakat; umumnya masih lemah pada administrasi dan kearsipan dukomen seperti agenda surat masuk/keluar, notulen kegiatan, rekaman kegiatan (dokumentasi) 6) Administrasi Perkantoran; jumlah tenaga administrasi umumnya kurang dan kompetensinya tidak sesuai dengan bidang tugasnya, masih banyak tugas rangkap sehingga hasilnya tidak optimal c. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan 1) Standar Isi; semua telah melaksanakan KTSP tetapi penyusunan dan pengadaan dokumen KTSP belum sesuai target waktu, substansinya perlu dikembangkan, dan legalitas/pengesahan dokumen belum mencapai 100% 2) Standar Proses; proses PAIKEM perlu terus ditingkatkan pelaksanaannya sebab ternyata masih banyak pendidikan yang terkondisi dengan pola pembelajaran lama (ceramah) 3) Standar Kompetensi Lulusan; kajian dan analisis terhadap SKL (Permendiknas RI No. 23 tahun 2006) perlu terus ditingkatkan, terbukti walau persentase lulusan sudah baik tetapi prestasi nilai hasil lulusan masih rendah . 4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; sebagian besar pendidik telah memenuhi kualifikasi S1, mengajar sesuai dengan spesifikasi ijazah, tetapi dengan adanya sertifikasi pendidik banyak yang tidak memenuhi jumlah mengajar 24 jam. Untuk sekolah swasta memang masih banyak yang belum memenuhi. 5) Standar Sarana dan Prasarana; secara umum belum memenuhi standar, terlebih untuk SD/MI dan SMP/MTs negeri dengan program sekolah gratis, pengembangan prasarana mengalami stagnasi, sebab sangat 1 9 tergantung dari bantuan pemerintah/pemerintah daerah yang jumlahnya sangat terbatas sementara sumbangan pengembangan dari orang tua/wali siswa tidak diperbolehkan 6) Standar Pengelolaan; sesuai konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah telah terjadi pengembangan yang cukup signifikan, walaupu masih perlu ada kesamaan pemahaman dan persepsi terhadap konsep MPMBS 7) Standar Pembiayaan; dengan adanya BOS sebenarnya cukup untuk membiayai kegiatan operasional, tetapi karena alokasi penggunaan dana dibatasi hanya kegiatan tertentu akibatnya kegiatan yang bersifat pengembangan oleh satuan pendidikan tidak bisa dibiayai, terpaksa banyak yang mniadakan/menghentikan kegiatan tersebut. Semestara sumbangan pengembangan untuk SD/MI dan SMP/MTs dari orang tua/wali siswa tdak diperbolehkan 8) Standar Penilaian Pendidikan; sistem penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik secara teknis telah memenuhi ketentuan, tetapi secara operasional belum memenuhi pengembangan sistem penilaian berbasis kompetensi terutama dalam pencapai ketuntasan belajar. Nilai hasil belajar sebagai simbol penguasaan kompetensi belum valid dan akuntabel, akibatnya pada tahapan ujian nasional hasilnya belum memuaskan d. Pemantauan Linkungan Sekolah 1) Secara umum pengelolaan lingkungan sekolah telah dilaksanakan sesuai sumber daya yang ada, namun masih ada beberapa satuan pendidikan yang masih perlu ditingkatkan terutama komitmen stakeholder yang bertanggungjawab terhadap bidang tersebut 2) Banyak satuan pendidikan yang kepemilkan lahan tidak memenuhi standar, hal ini menjadi kandala dalam pengelolaan lingkungan hidup 3) Kerjasama dengan Komite Sekolah dan masyarakat umumnya sudah cukup baik 2 0 e. Pemantauan Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester (UAS) /Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) 1) Ulangan tengah semester umumnya hanya dilaksanakan satu kali tiap semester 2) Pengadaan, penggandaan soal, pengawasan, dan koreksi dilakukan oleh satuan pendidikan 3) Umumnya belum melaksanakan program perbaikan dan pengayaan dari hasil ulangan tengah semester 4) Hasil ulangan tengah semester telah dilaporkan kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk Laporan Hasil Ulangan Tengah Semester, namun KKM yang dicantumkan masih menggunakan KKM semester, mestinya KKM tengah semester 5) Hasil UAS dan UKK dilaksanakan dan dikelola oleh satuan pendidikan, namun umumnya belum melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, sehingga kalau nilai UAS/UKK tidak mencapai KKM akan berpengaruh terhadap validitas nilai akhir yang dimasukkan dalam LHB (rapor) f. Pemantauan Kegiatan Muatan Lokal 1) Sesuai Keputusan Gubernur Jawa Tengah semua sekolah di Jawa Tengah melaksanakan muatan lokal wajib Bahasa Jawa, namun guru bahasa jawa banyak yang tidak memenuhi kualifikasi akademik 2) Muatan lokal lain di Kota Bogor khsusnya di SMP/MTs umumnya berupa Tata Busana g. Pemantauan Kegiatan Pengembangan Diri (ekstrakurikuler) 1) Pengembangan diri yang dipilih oleh masig-masing satuan pendidikan bervariasi ( IPTEK, olahraga, kesenian, keterampilan lain) 2) Persepsi pengembangan diri masih dianggap sama dengan ekstrakurikuler pada kurikulum sebelumnya (Kurikulum 1994) 3) Karena pengembangan diri termasuk komponen kurikulum maka pengelolaannya juga harus sama dengan komponen yang lain (mata 2 1 pelajaran dan muatan lokal), dalam hal ini masih belum demikian h. Pemantauan Pemberdayaan Sarana dan Prasarana 1) Pemberdayaan sarana dan prasarana pendukung umumnya sudah cukup efektif dan efisian 2) Pemberdayaan sarana dan prasarana pembelajaran masih belum optimal, motivasi pendidik dalam pemberdayaan sarana pebelajaran peru ditingkatkan i. Pemantauan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah 1) Ujian Nasional dan Ujian Sekolah telah dilaksanakan sesuai Permendiknas RI dan Prosedur Operasi (POS) dari BSNP 2) Sebelum ujian dilaksanakan semua satuan pendidikan telah mempersiapkan kompetensi peserta ujian dengan jalan memberikan uji coba (tryout) beberapa kali sesuai kemampuan masing-masing satuan pendidikan 3) Dinas Pendidikan Kota telah memfasilitasi kegiatan tryout untuk semua jenjang pendidikan B. Masalah dalam Pengawasan 1. Hasil penilaian a. Mengingat instrumen penilaian kinerja baik manajerial maupun akademik baru saja dibakukan (untuk sementara), sehingga sosialisasinya belum optimal akibatnya masih banyak sataun pendidikan yang belum melaksanakan supervisi atau penilaian dengan menggunakan instrumen tersebut b. Jumlah satuan pendidikan binaan rata-rata pengawas khususnya SMP dan SMA cukup banyak (16 – 79) c. Fasilitas mobilitas dan transportasi untuk pengawas sangat minimal sehingga tupoksi pengawas tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya d. Hasil penilaian secara umum cukup baik tetapi masih banyak yang belum 2 2 memenuhi Standar Nasional Pendidikan 2. Hasil pembinaan a. Karena fasilitas untuk pengawas dari Dinas Pendidikan sangat kurang maka frekuensi pembinaan tidak memenuhi target dan belum optimal b. Pembinaan secara kelompok lewat KKKS/KKM (SD/MI) dan MKKS/KKM (SMP/MTs, SMA/MA) sangat tergantung pada kegiatan lembaga tersebut, pengawas sifatnya ikut memanfaatkan gegiatan mereka c. Intensitas dan frekuensi pembinaan masih rendah akibatnya hasilnya belum optimal 3. Hasil Pemantauan a. Terbatasnya fasilitas yang diberikan pengawas pemantauan tidak memenuhi terget sasaran b. Data/rekaman hasil pemantauan belum dapat menggambarkan/mewakili kondisi yang sebenarnya karena jumlah sampling yang terekam datanya tidak memenuhi jumlah satuan pendidikan c. Informasi yang diperoleh kurang akurat dan kurang valid, hal ini akan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat C. Kebijakan dalam Bidang Pendidikan 1. Mengacu pada tiga pilar kebijakan Pendidikan Nasional, yaitu : a. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; b. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan; c. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik pendidikan. 2. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan a Pendanaan Biaya Operasional Wajar Dikdas 9 Tahun b Penyediaan Sarana dan Prasarna Pendidikan Wajar c Rekruitmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan d Perluasan akses pendidikan Wajar pada jalur nonformal e Perluasan akses pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia >15 tahun 2 3 f Perluasan Akses Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusif g Pengembangan Pendidikan Layanan Khusus bagi Anak Usia Wajar Dikdas di Daerah Bermasalah h Perluasan akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) i Pendidikan Kecakapan Hidup j Perluasan Akses SMA/SMK dan SM Terpadu k Perluasan Akses Perguruan Tinggi l Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sarana Pembelajaran Jarak Jauh m Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Perluasan Akses SMA, SMK/SM Terpadu, SLB, dan PT 3. Peningkatan mutu, relevansi, daya saing keluaran pendidikan a Meningkatkan jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta kesejahteraannya yang belum memadai baik secara kuantitas maupun kualitas b Melengkapi prasarana dan sarana belajar yang terbatas dan meningkatkan pendayagunaannya secara optimal c Mengupayakan penyediaan dana pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran sesuai kemampuan daerah d Meningkatkan proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif. 4. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitaan publik pendidikan a Menyempurnakan sistem dan struktur organisasi sesuai konsep desentralisasi yang tercermin dalam Sruktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) b Mengupayakan tersedianya sistem informasi manajemen yang sistematis dengan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga mamiliki data yang akurat pada berbagai tingkatan, jenis, dan jenjang pendidikan c Meningkatkan sistem pengawasan terhadap berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan upaya pemerataan dan perluasan akses serta 2 4 peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan. 2 5 BAB III DESKRIPSI PROGRAM PENGAWASAN No PROGRAM DAN RINCIAN TUGAS I PROGRAM PEMBINAAN A Supervisi manajerial SASARAN / TUJUAN SUPERVISI 1. Pembinaan stadar isi : Penyusunan dan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) KTSP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang 2. Pembinaan standar sarana prasarana : Penyusunan rencana induk pengembangan startegis (RIPS) dan pengadaan sarana prasarana Rencana Induk Pengembangan Strategis (RIPS) 3. PEMBINAAN STANDAR PENGELOLAAN : PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS) RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH/MADRASAH (RPS/M) ATAU a. b. c. d. e. a. b. PROGRAM JANGKA PENDEK (TAHUNAN) 4. PEMBINAAN STANDAR PEMBIAYAAN : PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) KEGIATAN YANG DILAKUKAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) MENJADI APBS c. a. b. c. a. b. c. d. e. Sosialisasi tentang KTSP Rapat koordinasi dengan tim penyusun KTSP Memantau penyusunan KTSP Verifikasi draf KTSP Fasilitasi pengesahan KTSP Koordinasi dengan pendidik dan tenaga kependidikan, komite sekolah/ penyelenggara lembaga pendidikan (inventarisasi kebutuhan) Penyusunan draf pengembangan dan pengadaan sarpras Finalisasi RIPS dan pengesahan KOORDINASI DENGAN KEPALA SEKOLAH, WAKIL KEPALA SEKOLAH, WAKIL PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN TERKAIT, DAN KOMITE SEKOLAH/PENYELENGGARA LEMBAGA PENDIDIKAN PENYUSUNAN DRAF RPS FINALISASI RPS DAN PENGESAHAN KOORDINASI DENGAN KAPALA SEKOLAH, WAKIL KEPALA SEKOLAH, BENDAHARAWAN, DAN TENAGA KEPENDIDIKAN YANG TERKAIT DENGAN PEMBIAYAAN PENYUSUNAN DRAF RAPBS PENGESAHAN RAPBS REVISI RAPBS PLENO DENGAN ORANG TUA SISWA DAN HASIL YANG AKAN DIPEROLEH METODE / TEKNIK SUPERVISI INDIKATOR KEBERHASILAN JADWAL KERJA Tersusunnya dokumen KTSP yang sesuai kebutuhan dan konsisi satuan pendidikan Supervisi standar isi menggunakan instrumen supervisi yang mengacu pada standar isi ( Instrumen Standar 1) Tersusun dokumen KTSP yang telah disahkan oleh Kepala Dinak Pendidikan Juni - Juli Tersusun RIPS untuk jangka menengah dan pendek sebagai bagian dari RIPS jangka panjang yang telah ada Supervisi standar sarana prasarana menggunakan instrumen supervisi yang mengacu pada standar sarana dan prasarana ( Instrumen Standar 5) TERSUSUN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN STRATEGIS JANGKA JULI AGUSTUS TERSUSUNNYA RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (PROGRAM TAHUNAN) YANG SUPERVISI STANDAR TERSUSUN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (PROGRAM TAHUNAN) SESUAI DENGAN SUMBER DAYA DAN KEBUTUHAN TAHUN PELAJARAN YANG SEDANG BERJALAN PENGELOLAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SUPERVISI YANG MENGACU PADA STANDAR PENGELOLAAN ( INSTRUMEN STANDAR 6) TERSUSUNNYA APBS SESUAI SUPERVISI STANDAR SKALA PRIORITAS DAN KEBUTUHAN SEKOLAH SERTA SUMBER DANA YANG TERSEDIA PADA TAHUN PELAJARAN YANG SEDANG BERJALAN PEMBIAYAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SUPERVISI YANG MENGACU PADA STANDAR PEMBIAYAAN ( INSTRUMEN STANDAR 7) 26 MENENGAH DAN JANGKA PENDEK TERSUSUN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (APBS) YANG TELAH DISAHKAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN JULI AGUSTUS AGUSTUS SEPTEMBER - No PROGRAM DAN RINCIAN TUGAS I B SASARAN / KEGIATAN YANG DILAKUKAN TUJUAN SUPERVISI HASIL YANG AKAN DIPEROLEH METODE / TEKNIK SUPERVISI INDIKATOR KEBERHASILAN JADWAL KERJA PROGRAM PEMBINAAN f. DONATUR PENDIDIKAN FINALISASI RAPBS MANJADI APBS a. SOSIALISASI, KOORDINASI, DAN SUPERVISI AKADEMIK 1. PEMBINAAN STANDAR PROSES: PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN SILABUS, KKM, RPP, PROGRAM TAHUNAN, PROGRAM SEMESTER 2. Pembinaan standar kompetensi lulusan : Penyusunan rencana strategis dalam meningkatkan pencapaian hasil ujian (kelulusan) 3. PEMBINAAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN : PENYUSUNAN INSTRUMEN SUPERVISI DAN PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (TENAGA PERPUSTAKAAN DAN TENAGA LABORATORIUM) Lulusan dengan persentase dan kualitas yang tinggi PEMBINAAN b. c. a. b. c. d. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN YANG PROFESIONAL a. b. c. d. 4. Pembinaan standar penilaian pendidikan : Penyusunan instrumen penilaian dan supervisi penilain hasil belajar Sistem penilaian yang valid, obyektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan , sistematis, acuan kriteria, dan akuntabel Workshop dan tugas mandiri penysunan perangkat pembelajaran Pengesahan oleh Kepala Sekolah Koordinasi dan pembinaan Bedah (kajian) SKL, baik SKL UN dan US maupun SKL dalam Permendiknas RI No. 23 / 2006 Penetapan stndar/kriteria kelulusan PENGESAHAN KRITERIA KELULUSAN UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL KOORDINASI DAN PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS TERHADAP TUPOKSI PANDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIMBINGAN TEKNIS PENGEMBANGAN PROFESI GURU (PTK) BIMBINGAN TEKNIS KHUSU TENAGA KEPENDIDIKAN (ADMINISTRASI, PERPUSTAKAAN, LABORATORIUM) a. b. KOORDINASI DAN PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS PENGEMBANGAN c. SISTEM PENILAIAN WORKSHOP PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT Tersusunnya silabus, KKM, RPP, program tahunan, dan program semester a. b. Supervisi standar proses menggunakan instrumen supervisi yang mengacu pada standar proses yang meliputi IPKG-1, IPKG-2, IPKG-3, IPKG-4, dan IPKG-5 ( 5 tupoksi guru) SUPERVISI STANDAR Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan Juli – Mei MENGHASILKAN LULUSAN KOMPETENSI LULUSAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SUPERVISI YANG MENGACU PADA STANDAR PROSES ( INSTRUMEN STANDAR 2) DENGAN PROSENTASE DAN NILAI RATA-RATA YANG TINGGI FEBRUARI – APRIL TERWUJUDNYA PENDIDIK SUPERVISI STANDAR DAN TENAGA KEPENDIDIKAN YANG KOMPETEN TERWUJUD KUALIFIKASI GURU SESUAI BIDANG TUGASNYA (TIDAK MISSMED) PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SUPERVISI YANG MENGACU PADA STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ( INSTRUMEN STANDAR 4) TERWUJUDNYA PENDIDIK (GURU) DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (TENAGA ADMINISTRASI, TENAGA PERPUSTAKAAN, TENAGA LABORATORIUM) YANG TERSUSUNNYA HASIL TELAAH SKL DALAM BENTUK KISI-KISI UN DAN US TERWUJUDNYA KRITERIA KELULUSAN UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL a. b. TERSUSUNNYA INSTRUMEN PENILAIAN, ANALISIS HASIL PENILAIAN, DAN TINDAK LANJUT (PERBAIKAN DAN PENGAYAAN) 27 Oktober Januari KOMPETEN DAN PROFESIONAL SUPERVISI STANDAR TERCAPAINYA PENILAIAN PENILAIAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN SUPERVISI YANG MENGACU PADA STANDAR PENILAIN PENDIDIKAN ( INSTRUMEN STANDAR 8) HASIL BELAJAR DENGAN TINGKAT KETUNTASAN YANG TINGGI (PENCAPAIN KKM), PROSENTASE KENAIKAN, DAN HASIL KELULUSAN AGUSTUS – JUNI No PROGRAM DAN RINCIAN TUGAS I II III SASARAN / TUJUAN SUPERVISI KEGIATAN YANG DILAKUKAN HASIL YANG AKAN DIPEROLEH METODE / TEKNIK SUPERVISI INDIKATOR KEBERHASILAN JADWAL KERJA PROGRAM PEMBINAAN PROGRAM PENILAIAN 1. Kepala Sekolah Manajemen Kepala Sekolah Melaksanakan supervisi manajerial Terwujud manajemen yang sistematis, transparan, dan akuntabel Supervisi manajemen Kepala Sekolah menggunakan instrumen manajerial 2. Pendidik Tugas pokok dan fungsi pendidik Melaksanakan supervisi akademik Nilai kinerja pendidik 3. Tenaga Kependidikan Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan Melaksanakan supervisi akademik Nilai kinerja tenaga kependidikan Supervisi kinerja guru menggunakan Instumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG) Supervisi kinerja tenaga kependidikan menggunakan Instumen Penilaian Kinerja Tendik (IPKT) Administrasi Kepala Sekolah, kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, hubungan masyarakat,dan perkantoran Standar isi, standar proses, SKL, standar pendidik dan tendik, standar sarara prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan strandar penilaian Ulangan tengah semester 1 dan 2 Memantau dan verifikasi administrasi Kepala Sekolah, kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana, hubungan masyarakat,dan perkantoran Administrasi yang tertib, benar, dan sistematis, dan lengkap Pemeriksaan fisik dan dokumentasi 90% administrasi terlaksana dengan tertib dan benar Maret Memantau pelaksanaan pencapaian standar nasional pendidikan dan memeriksa dokumennya, dapat diintegrasikan dengan kegiatan penilaian dan pembinaan Tercapainya standar nasional pendidikan (8 standar) Pemeriksaan fisik dan dokumentasi Minimal 3 dari 8 standar memenuhi standar nasional pendidikan April Monitoring pelaksanaan ulangan tengah semester Terlaksana UTS yang tertib, aman, dan lancar Menggunakan instrumen monitoring Mencapai ketuntasan UTS klasikal minimal 85% PROGRAM PEMANTAUAN 1. Administrasi Sekolah 2. Standar Nasional Pendidikan 3. Ulangan Tengah Semester (UTS) 28 Terwujud sistem pengelolaan yang tertib, sistematis, transparan dan akuntabel. Iklim sekolah yang aman, nyaman, dan penuh kekeluargaan Nilai kinerja guru 90% minimal baik Nilai kinerja tenaga kependidikan minimal 90% lbaik November Desember Januari Oktober No PROGRAM DAN RINCIAN TUGAS I SASARAN / TUJUAN SUPERVISI KEGIATAN YANG DILAKUKAN HASIL YANG AKAN DIPEROLEH METODE / TEKNIK SUPERVISI INDIKATOR KEBERHASILAN JADWAL KERJA PROGRAM PEMBINAAN 4. Ulangan Akhir Semester dan Ulangan Kenaikan Kelas (UAS dan UKK) Ulangan akhir semester(smt 1) dan ulangan kenainakan kelas (smt 2) Keamanan, ketertiban, kebersihan, kesehatan, kerindangan, kenyamanan, keindahan Pelaksanaan UN dan US yang tertib, aman, dan lancar Monitoring pelaksanaan ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas Terlaksana UAS dan UKK yang tertib, aman, dan lancar Menggunakan instrumen monitoring Mencapai ketuntasan UAS dan UKK klasikal minimal 85% Desember dan Mei Memantau pelaksanaan dan memeriksa dokumen Tercipta lingkungan sekolah yang memenuhi 7K Menggunakan instrumen monitoring Kondisi sekolah yang memenuhi 7K Februari Maret Monitoring ujian nasional dan ujian sekolah/madrasah Terlaksana UN dan US yang tertib, aman, dan lancar Menggunakan instrumen monitoring April - Mei 7. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru Monitoring pelaksanaan PPDB Terlaksana PPDB yang tertib, aman, lancar, transparan, dan akuntabel Menggunakan instrumen monitoring 8. Pengembangan Diri (ekstrakurikuler) Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri Pengadaan dan pemberdayaan sarana dan prasarana Monitoring dan supervisi pelaksanaan program pengembangan diri Terlaksana kegiatan pengembangan diri yang tertib, lancar sesuai bakat dan minat Terwujud sarana dan prasarana sesuai standar nasional pendidikan dan pemberdayaan yang optimal Menggunakan instrumen monitoring Mencapai persentase kelulusan minimal 95% dengan nilai rata-rata di atas nilai rata-rata provinsi Memperoleh siswa baru yang kompeten dan memenuhi target daya tampung Menghasilkan siswa yang kompeten sesuai minat dan bakatnya Minimal 75% kebutuhan sarana dan prasarana terpenuhi 5. Lingkungan Sekolah 6. Ujian Sekolah dan Ujian Nasional 9. Sarana dan Prasarana Monitoring dan supervisi pengadaan dan pemberdayaan sarana dan prasarana 29 Menggunakan instrumen monitoring Juni/Juli Agustus – Mei Oktober JADWAL PROGRAM TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH No Materi Kegiatan 1 Menyusun program Tahunan Tahun Pelajaran 2007/ 2008 2 3 4 5 MONITORING DAN PEMBINAAN SISWA BARU Supervisi profil Sekolah awal tahun pelajaran dalam tugas pengawas pembina SUPERVISI RAPAT KERJA KEGIAT- AN AWAL TAHUN DALAM PENYUSUNAN RPS SILABUS KTSP DAN RAPBS MELAKSANAKAN PENILAIAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN GURU 6 7 Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan/ PBM di lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Melaksanakan analisis konprehensif hasil belajar/ bimbingan siswa dengan cara memperhitungkan beberapa faktor sumber daya pendidikan, kemampuan guru dan hasil belajar Sasaran Target yang Diharapkan MENGADAKAN DISKUSI DENGAN SESAMA PENGAWAS, TERSUSUNNYA PROGRAM MENGANALISIS LAPORAN EVALUASI HASIL PENGAWASAN TAHUN LALU PEDOMAN PENERIMAAN SISWA BARU 2007-2008 Mengetahui secara objektif kondisi akademik dan non akademik awal tahun peajaran disekolah binaan (entry behaviour) PEMBAGIAN TUGAS GURU MATA PELAJARAN KONSOLIDASI PROGRAM SEKOLAH Juli Agust X X Sept Okt Nov X X X Des Jan Feb Mrt Apl Mei Juni X X X X X X TAHUNAN TAHUN AJARAN TERSUSUNNYA PROGRAM SE- X MESTER YANG KOMPREHENSIF DAPAT DIKETAHUI KONDISI AWAL SETIAP SEKOLAH UNTUK MENENTUKAN STRATE- GI PELAKSAAN PEMBINAAN TERSUSUNNYA RPS, RAPBS DAN KTSP TEPAT WAKTU. KUNJUNGAN, OBSERVASI KE MGMP SEKOLAH DAN KOTA SMA Negeri dan swasta di Kota Bogor Observasi Monitoring Wawancara daftar isian Tersedianya data sumberdaya pendidikan, proses belajar-mengajar dan lingkungan Sekolah Studi dokumen ,Menganalisis data hasil belajar/ bimbingan siswa.Mengolah dan menyimpulkan TERMASUK DATA HASIL BELAJAR/ BIM BINGAN SISWA UNTUK SMA/MA NEGERI DAN SWASTA-SWASTA DI KOTA BOGOR X X X X X X 30 X X X 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 MELAKSANAKAN PEMBINAAN GURU DAN TENAGA LAINNYA DI SEKOLAH TENTANG PELAKSANAAN KBM MEMBERIKAN CONTOH PELAK SANAAN TUGAS GURU DALAM MENGAJAR (CTL) KUNJUNGAN KELAS RAPAT GURU/ MGMP KOMPETENSI GURU MENINGKAT KEADAAN GURU LEBIH BAIK KUNJUNGAN KELAS TEMU WICARA DENGAN GURU YANG BER-SANGKUTAN RAPAT GURU/ MGMP MERUMUSKAN SARANSARAN KOMPETENSI DAN KESADARAN LEMBAGA TERKAIT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU BERDASARKAN HASIL PENGAWASAN DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Membina pelaksanaan dan pemeliharaan lingkungan Sekolah Menyusun laporan hasil pengawasan Sekolah per Sekolah Melaksanakan evaluasi hasil pengawasan seluruh sekolah Pembinaan pelaksanaan Sekolah Memantau dan membimbing pelaksanaan PPDB Memantau dan membimbing pe laksanaanUN/US Memberikan saran penyelesaian kasus khusus di sekolah Memberikan bahan penilaian dalam rangka akreditasi sekolah Melaksanakan evaluasi hasil pengawasan per mata pelajaran dari seluruh seko lah Mengarah-kan tentang fungsi dan peran lingkungan dan saran Menganalisis daftar isian dan catatan hasil pengawasan masing-masing sekolah Menganalisis daftar isian dan catatan hasil pengawasan seluruh Sekolah Rapat K3S monitoring manajemen Sekolah Monitoring/ supervisi Daftar isian Monitoring, Supervisi, pendataan Diskusi Kunjungan khusus Lingkungan nyaman, indah, dan tenang untuk belajar Monitoring Pembinaan dan simulasi Sekolah yang ditunjuk untuk akreditasi Menyusun dan menganalisis catatan hasil pengawasan rumpun mata pelajaran Tersusunnya laporan hasil pengawasan per mata pelajaran dari seluruh sekolah MEMBERIKAN SARAN KEPADA X DISKUSI GURU YANG LEBIH MENINGKAT X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X ADANYA PARADIGMA BARU Tersusunnya laporan hasil pengawas Sekolah Tersusunnya sebuah laporan evaluasi pengawasan Manajemen sekolah lebih baik lagi (Pelaksanaan MBS) Penerimaan siswa baru sesuai aturan/ kena sasaran Aman tertib tercapai target yang di tentukan Mengatasi yang bermasalah X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 31 BAB IV PENUTUP A. Simpulan 1. Kegiatan kepengawasan yang dituangkan dalam program kepengawasan tahunan yang menjadi pedoman pelaksanakan tugas pengawas telah disesuai dengan Permendiknas RI Nomor 12 tahun 2007, tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah. 2. Program kepengawasan tahunan ini masih dalam bentuk umum sehingga dalam pelaksanaannya masih perlu dilengkapi dengan instrumen-instrumen yang lebih operasional sesuai dengan jenis dan karakteristik sasaran kepengawasan. 3. Dalam pelaksanaan program ini masih dimungkinkan terjadi ketidaksesuaian dengan jadwal waktu, sehingga masih perlu penyesuaian lebih lanjut. 4. Dengan jumlah sekolah binaan yang cukup banyak (79 sekolah) sehingga pelaksanaan kegiatan kepengawasan frekuensi dan intensitasnya mungkin masih belum optimal. 5. Untuk mensukseskan program kepengawasan secara umum dapat memanfaatkan forum MKKS/KKMA, dan MGMP/MGP sesuai kapasitas dan kewenangan masing-masing. B. Saran-saran 1. Untuk menyusun program tahunan diperlukan rapat kerja yang diikuti secara aktif oleh seluruh pengawas se Kota Bogor. 2. Koordinator pengawas agar secara aktif, berkala, dan berkesinambungan mengagendakan kegiatan rapat koordinasi untuk mengatahui sejauh mana program tahunan telah dilaksanakan, dan mendiskusikan kendala-kendala yang mungkin terjadi di sekolah binaan masing-masing. 3. Dinas Pendidikan hendaknya memfasilitasi kegiatan penyusunan program tahunan dan kemudian melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program tersebut untuk bahan perencanaan tingkat SKPD tahun berikutnya. 4. Program kepengawasan hendaknya dimasukkan dalam program induk Dinas Pendidikan Kota Bogor sehingga semua komponen berfungsi sesuai tupoksi masing-masing, yang akhirnya pencapaian visi dan misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dicapai. 3 2