PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH KOTA BOGOR TAHUN

advertisement
PROGRAM PENGAWAS SEKOLAH
KOTA BOGOR TAHUN PELAJARAN
2010/2011
DISUSUN
PENGAWAS SEKOLAH
KOTA BOGOR
PEMERINTAH KOTA BOGOR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TAHUN 2010
1
HALAMAN PENGESAHAN
Program Tahunan Pengawasan Sekolah Kota Bogor Tahun Pelajaran 2010/2011 ini
disusun sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepengawasan pada lingkungan
Disdikpora Kota Bogor.
DISAHKAN
Pada hari
Tanggal
:
: Juli 2010.
a/n Kepala Disdikpora
Kota Bogor
Ka.Bid.Dikmenum
Korwas
Kota Bogor
............................
NIP.
..............................
Nip.
2
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifikasi dan kompetensi pengawas
sekolah. Standar kompetensi memuat seperangkat kemampuan yang harus dimiliki
dan dikuasai pengawas sekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok, fungsi dan
tanggung jawabnya.
Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah yakni: (a)
kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi manajerial, (c) kompetensi
supervisi akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kompetensi penelitian
dan pengembangan, dan (f) kompetensi sosial.
Sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepengawasan perlu disusun Program
Kepengawasan dalam jangka waktu satu tahun pelajaran yang selanjutnya dikenal
dengan Program Tahunan yang terdiri dari kegiatan penilaian, pembinaan, dan
pemantauan terutama menyangkut dimensi kompetensi supervisi manajerial, supervisi
akademik, evaluasi pendidikan.
Atas tersusunnya Program Tahunan Pengawas Sekolah Kota Bogor ini kami
sampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor atas pengarahan
yang diberikannya sehingga terwujud pedoman kerja untuk satu tahun.
Dalam penyusunan ini sumber daya secara kolaboratif telah kami manfaatkan
semaksimal mungkin, namun demikian masih banyak kekurangn dan kelemahan yang
terdapat dalam program kepengawasan ini. Untuk itu diperlukan masukan dan kritik
dari pihak terkait sehingga program kepengawasan pada tahun mendatang lebih bisa
disempurnakan.
Bogor, juli 2010
Korwas Kota Bogor
Drs. H. Deddy Suryana MM
NIP.
3
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................
i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………….…………..
A. Latar belakang ………………………………….………………
B. Landasan (Dasar Hukum) ……………………….……………..
C. Visi, Misi, dan Strategi Pengawasan ……………….………….
D. Tujuan dan Sasaran Pengawasan ……………………....………
E. Ruang Lingkup Pengawasan ………………………….……….
BAB II : IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN DAN …….…………
KEBIJAKAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN …….……….
A. Deskripsi Hasil Pengawasan ……………………….………….
B. Masalah dalam Pengawasan ……………………….………….
C. Kebijakan dalam Bidang Pendidikan …………….……………
BAB III : DESKRIPSI PROGRAM PENGAWASAN ................................
A. Program Pembinaan ...................................................................
1. Supervisi Manajerial ..............................................................
2. Supervisi Akademik ..............................................................
B. Program Penilaian ......................................................................
C. Program Pemantauan .................................................................
D. Jadwal Program Tahunan Pengawas Sekolah ............................
BAB IV : PENUTUP .......................................................................................
A. Simpulan ................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
4
5
5
7
7
8
11
11
18
19
21
21
21
22
23
23
25
26
26
26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah
adalah Kompetensi Supervisi Manajerial. Pengawas sekolah adalah tenaga
kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi
pendidikan yang mencakup supervisi akademik dan supervisi manajerial.
Supervisi akademik terkait dengan tugas pembinaan guru dalam meningkatkan
kualitas proses pembelajaran. Supervisi manajerial terkait dengan tugas
pembinaan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya dalam aspek
pengelolaan dan administrasi sekolah.
Ragam kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas
sekolah meliputi:
1. Pelaksanaan analisis kebutuhan pengembangan sekolah
2. Penyusunan program kerja pengawasan sekolah
3. Penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja tenaga
kependidikan lain (TU, Laboran, dan pustakawan).
4. Pembinaan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya.
5. Pemantauan kegiatan sekolah serta sumber daya pendidikan yang meliputi
kepemimpinan, pengembangan sarana belajar, prasarana pendidikan, biaya,
dan lingkungan sekolah.
6. Pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pemantauan, dan pembinaan.
7. Evaluasi proses dan hasil pengawasan.
8. Penyusunan laporan hasil pengawasan.
9. Penyusunan rencana perbaikan mutu.
10. Tindak lanjut hasil pengawasan untuk pengawasan berikutnya.
Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan dalam suatu siklus secara periodik
yang merupakan rangkaian tugas kepengawasan.
Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang
dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada
program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi
penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di
sekolah binaannya. Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data
5
hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil
pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan. Berdasarkan hasil
analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh mana
keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan di sekolah binaannya. Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan
pengawasan sekolah adalah menetapkan tindak lanjut untuk program pengawasan
tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi
komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonasia
dengan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
0322/0/1986 dan Nomor 38 tahun 1986, tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah;
4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
020/U/1998, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya;
5. Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
91/M.PAN/10/2001, tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan
Angka Kreditnya;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2006, tentang Standar Isi;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006, tentang Standar Kompetensi Lulusan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2007, tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
6
2007, tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2007, tentang Standar Sarana dan Prasarana;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2007, tentang Standar Penilaian Pendidikan;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007, tentang Standar Pengelolaan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2007, tentang Standar Proses;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2008, tentang Standar Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah;
C. Visi dan Misi Pendidikan Nasional
1. Visi
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Sejalan dengan visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk
pada tahun 2025 menghasilkan : ”INSAN INDONESIA CERDAS DAN
KOMPETETIF ”, (insan kamil / insan paripurna)
2. Misi
a.
Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
7
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
b.
Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar;
c.
Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
d.
Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global;
e.
Memberdayakan
peran
serta
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan
RI.
Selaras dengan Misi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas untuk tahun
2005-2010 menetapkan Misi sebagai berikut: ”MEWUJUDKAN PENDIDIKAN
YANG
MAMPU
MEMBANGUN
INSAN
INDONESIA
CERDAS
KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF”.
D. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
1. Tujuan Pengawasan
a. Mewujudkan Pengawas Sekolah dalam menyusun program semesteran.
b. Memberikan arah yang jelas bagi kegiatan pengawasan dalam rangka
pembinaan, penilaian, dan pemantauan satuan pendidikan
c. Merancang dan mengelola waktu kegiatan pengawasan untuk mencapai
hasil yang diharapkan
d. Meningkatkan pembinaan kepada satuan pendidikan baik aspek manajerial
maupun akademik
e. Menetapan acuan dalam penyusunan instrumen supervisi manajerial dan
akademik untuk dipergunakan secara menyeluruh di semua jenjang
pendidikan baik oleh pengawas maupun kepala sekolah
8
f. Melaksanakan supervisi dengan menggunakan instrumen yang telah
dibakukan untuk semua sekolah/madrasah binaan
g. Membina sekolah secara periodik dan terencana untuk mencapai standar
nasional pendidikan
h. Membina secara khusus sesuai standar yang ditentukan terhadap Sekolah
Standar Nasional (SSN/RSKM), Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
(PBKL) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
i. Melakukan pembinaan terhadap Kelompok Kerja Guru (KKG) dan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk meningkatkan
profesional akademiknya melalui Lesson Study secara terprogram
j. Meningkatkan implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dalam rangka meningkatkan standar mutu lulusan.
k. Melakukan pembinaan terhadap Musyawarah Guru Pembimbing (MGP)
untuk meningkatkan kemampuan profesional melalui pelaksanaan layanan
dalam kolaborasi kelompok secara terprogram.
l. Meningkatkan kinerja sekolah dalam meningkatkan sistem penjaminan
mutu pengelolaan dan proses.
2. Sasaran Pengawasan
Sasaran pengawasan adalah satuan pendidikan untuk semua jenjang mulai dari
TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK di Kota Bogor. Adapun
sasaran operasional yang ada di masing-masing satuan pendidikan meliputi :
a. Kepala Sekolah (manajerial dan akademik)
b. Pendidik (guru kelas, guru rumpun mata pelajaran, guru mata pelajaran,
guru muatan lokal dan pelatih pengembangan diri) dalam pengawasan
akademik.
c. Tenaga Kependidikan yang lain (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorim, tanaga kebersihan, dan tenaga keamanan)
E. Ruang Lingkup Pengawasan
9
Berdasarkan jangka waktunya atau periode kerjanya, program pengawasan
sekolah terdiri atas: (a) program pengawasan tahunan, dan (b) program
pengawasan semester. Program pengawasan tahunan disusun dengan cakupan
kegiatan pengawasan pada semua sekolah di tingkat kabupaten/kota dalam kurun
waktu satu tahun. Program pengawasan tahunan disusun dengan melibatkan
sejumlah pengawas dalam satu Kota Bogor. Program pengawasan semester
merupakan penjabaran program pengawasan tahunan pada masing-masing sekolah
binaan selama satu semester. Program pengawasan semester disusun oleh setiap
pengawas sesuai kondisi obyektif sekolah binaannya masing-masing.
Program pengawasan sekolah adalah rencana kegiatan pengawasan yang akan
dilaksanakan oleh pengawas sekolah dalam kurun waktu (satu periode) tertentu.
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, pengawas sekolah harus
mengawali kegiatannya dengan menyusun program kerja pengawasan yang
terarah, dan berkaitan dengan hasil evaluasi kinerja pengawas pada periode
sebelumnya.
Secara umum, program pengawasan sekolah mengandung hal-hal pokok sebagai
berikut:
1. Latar belakang
2. Tujuan pengawasan.
3. Profil sekolah binaan.
4. Deskripsi kegiatan pengawasan yang akan dilakukan.
5. Tahapan atau rangkaian kegiatan yang menunjukkan bagaimana masalah
dipecahkan serta bagaimana pekerjaan diselesaikan.
Berangkat dari tugas pokok pengawas satuan pendidikan, maka ruang lingkup
kegiatan dalam program pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Penilaian kinerja yang akan dilakukan terhadap:
a. Kepala sekolah.
b. Pendidik (guru).
c. Tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi, tenaga laboratorium, dan
1
0
tenaga perpustakaan).
2. Pembinaan yang akan dilakukan terhadap :
a. Organisasi sekolah dalam persiapan menghadapi akreditasi sekolah
b. Kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah.
c. Guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran/bimbingan berdasarkan kurikulum yang berlaku
d. Tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium).
e. Penerapan berbagai inovasi pendidikan/pembelajaran
f. Pengawas pada jenjang di bawahnya dalam bentuk bimbingan untuk
melaksanakan tugas pokok kepengawasan.
3. Pemantauan yang akan dilakukan terhadap:
a. Pengelolaan dan administrasi sekolah
b. Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan
c. Lingkungan sekolah
d. Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional
e. Pelaksanaan penerimaan siswa baru
f. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
g. Sarana belajar (alat peraga, laboratorium, perpustakaan).
4. Pengembangan program dalam penerapan SNP dan sistem penjaminan mutu
dalam mengembangkan perbaikan mutu berkelanjutan.
1
1
1
2
BAB II
IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN DAN KEBIJAKAN
PENDIDIKAN
A. Deskripsi Hasil Pengawasan
1. Hasil penilaian
a. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Penilaian terhadap kinerja Kepala Sekolah menggunakan instrumen yang
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (8 standar) yang mengacu dan
disesuaikan dengan Instrumen Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional
Sekolah. Memperhatikan kinerja sekolah negeri, secara umum sudah
cukup baik walaupun masih banyak yang belum mencapai standar
nasional. Namun demikian karena pengembangan, pelaksanaan, dan
evaluasi program sebagai bagian dari usaha peningkatan mutu tidak pernah
berakhir, maka peningkatan dalam berbagai standar pengawasan masih
harus berlanjut.
b. Penilaian Kinerja Pendidik
Penilaian terhadap kinerja pendidik menggunakan Instrumen Penilaian
Kinerja Guru (IPKG) yang meliputi :
1)
IPKG-1 : perencanaan pembelajaran
2)
IPKG-2 : pelaksanaan pembelajaran
3)
IPKG-3 : penilaian proses dan hasil belajar
4)
IPKG-4 : analisis hasil penilaian
5)
IPKG-5 : tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan)
6)
IPKG-6: Pengembangan prestasi siswa dalam tiap bidang studi.
7)
IPKG-7: pelaksanaan evaluasi diri sebagai bagian dari sistem
penjaminan mutu kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
8)
IPKG-8:pengembangan karya ilmiah
9)
IPKG-9: peningkatan kompetensi berbahasa Inggris
10) IPKG-10:peningkatan kompetensi dalam pendayagunaan TIK.
1
3
Pelaksanaan pengawasan diarahkan pula pada pengurangan kesejangan
mutu sekolah negeri dan swasta terutama dalam membatasi pendidik yang
mengampu mata pelajaran tidak relevan dan kualifikasi akademik sehingga
berpengaruh terhadap mutu hasil belajar siswa..
c. Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan
1) Tenaga Administrasi.

Tanaga administrasi pada sebagian besar sekolah jumlahnya belum
memenuhi rasio jumlah rombongan belajar yang disyaratkan.

Kualifikasi tenaga administrasi hanya sebagian kecil yang telah
memenuhi standar sesuai bidang tugas masing-masing

Program jangka menengah dan program tahunan belum tersusun
secara sistematis dan diterapkan secara konsisten.

Pembagian tugas tenaga administrasi pada umumnya masih
merangkap, artinya seorang petugas menangani lebih dari satu
bidang kegiatan yang berbeda.

Kinerja petugas bidang kurikulum dan kesiswaan belum memenuhi
target

Tenaga administrasi yang berstatus pegawai negeri sipil sangat
minimal

Sangat jarang ada penerimaan CPNS untuk tenaga administrasi.

Belum melaksanakan kegiatan penjaminan mutu.
2) Tenaga Perpustakaan

Belum ada tenaga perpustakaan yang berlatar belakang pendidikan
pustakawan

Umumnya tenaga wiyata bhakti (honorer) yang tidak kompeten di
bidangnya

Sebagian
besar
belum
perpustakaan
1
4
pernah
mengikuti
diklat
khusus

Administrasi dan manajemen belum sesuai dengan standar
perpustakaan

Masih banyak dirangkap oleh tenaga administrasi sehingga tidak
malaksanakan tugas secara penuh (full time)

Sangat jarang ada peneremaan CPNS untuk tenaga administrasi.
3) Tenaga Laboratorium

Belum ada tenaga laboratorium yang berlatar belakang pendidikan
laboran

Umumnya tenaga wiyata bhakti (honorer) yang tidak kompeten di
bidangnya

Sebagian besar belum pernah mengikuti diklat khusus laboratorium

Administrasi dan manajemen belum sesuai dengan standar
laboratorium

Masih banyak dirangkap oleh tenaga administrasi sehingga tidak
malaksanakan tugas secara penuh (full time)

Sangat jarang ada penerimaan CPNS untuk tenaga laboratorium
(laboran)

Umumnya penanggung jawab sekaligus tenaga laboratorium
dirangkap oleh guru mata pelajaran.
2. Hasil pembinaan
a. Pembinaan Organisasi Sekolah
1) Struktur organisasi pada setiap satuan secara keseluruhan telah
mengikuti standar, terdapat perbedaan kecil pada pembagian tugas di
setiap sekolah karena menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
2) Pada sekolah swasta belum seluruh Yayasan memiliki kepedulian yang
proporsional dalam meningkatkan mutu.
3) Sistem pembinaan OSIS belum secara sinergis dikembangkan untuk
memfasilitasi siswa meningkatkan kinerja belajar dan meningkatkan
kemampuan organisasi dan kepemimpinan untuk seluruh siswa.
1
5
b. Pembinaan Manajemen Sekolah
1) Pada umumnya sekolah telah mengembangkan visi-misi, namun belum
seluruh sekolah mendefinisikan indikator pencapaian visi-misi dengan
jelas sehingga visi belum berfungsi sebagai pemandu dalam
meningkatkan kinerja manajemen sekolah.
2) Dalam peningkatan mutu melalui implementasi standar nasional
pendidikan belum sekolah mengembangkan target pencapaian pada
tiap standar dengan mensinergiakan seluruh standar sebagai komponen
sistem.
3) Sistem pengelolaan yang merujuk pada siklus berfungsinya fungsi
manajemen perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi belum diterapkan
secara efektif pada tiap satuan pendidikan.
4) Kelemahan utama dalam penerapan manajemen sekolah ialah
lemahnya dalam sistem penjaminan mutu proses.
5) Sistem pengambilan keputusan melalui penerapan manajemen berbasis
sekolah (MBS) masih terus dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat
meningkatkan daya kolaborasi dalam peningkatan mutu.
6) Belum
seluruh
satuan
pendidikan
dapat
memberdayakan
memberdayakan sumber daya Komite Sekolah, orang tua, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan peserta didik dalam meningkatkan mutu
lulusan yang lebih baik.
7) Belum berfungsinya kendali mutu melalui sistem penjaminan mutu.
c. Pembinaan Proses Pembelajaran
1) Pada umumnya proses pembelajaran namun belum mutunya belum
terkendali secara efektif.
2) Proses pembelajaran sebagai implementasi dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), masih banyak kekurangan dan kelemahan,
sebab dalam pelaksanaan KTSP memerlukan peningkatan
sistem perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi secara ajeg.
1
6
dalam
3) Pelu lebih ditingkatkan efektivitas pembelajaran yang yang
kreatif,
inovatif, inisiatif, dan mandiri membutuhkan waktu, oleh sebab itu
secara bertahap dan terus-menerus kita dorong melalui berbagai teknik
pembinaan baik secara individual maupun kelompok melalui
MGMP/MGP.
4) Sekolah belum menetapkan standar prosedur pembelajaran yang
efektif dan produktif melalui penilaian produk belajar siswa.
5) Strategi pembelajaran yang guru gunakan belum variatif sehingga
memerlukan sistem pembinaan lebih lanjut.
6) Sekolah belum menetapkan sistem supervisi pembelajaran sebagai
strategi peningkatan dan penjaminan mutu pembelajaran.
d. Pembinaan Adminintrasi Kantor, Perpustakaan, dan Laboratorium
1) Administrasi kantor
1) Secara umum telah dikerjakan dan dilaksanakan sesuai pedoman
yang berlaku
2) Bidang kearsipan dokumen masih perlu terus ditingkatkan, baik
pengelolaan surat-surat maupun penyimpanan dokumen
3) Tenaga yang menangani kesiswaas khusunya Buku Induk Siswa
harus kompeten, sebab masih banyak yang pengisiannya tidak
lengkap
2) Perpustakaan
4) Penyusunan sarana dan bahan pustaka sesuai ketentuan dan
prasarana yang tersedia
5) Katalogisasi
6) Teknik pemberian label pada setiap bahan pustaka sesuai panduan
7) Manajeman dan administrasi perpustakaan
8) Buku Induk dan inventarisasi bahan pustaka
3) Laboratorium
9) Penataan ruang dan aransi ruang laboratorium
1
7
10) Penataan sarana, alat dan bahan praktik
11) Adminintrasi dan inventarisasi sarana, alat, dan bahan prkatik
12) Dokumentasi dan penyimpanan hasil kegiatan praktik
13) Buku induk alat dan bahan praktik
3. Hasil Pemantauan
a. Pemantauan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
1) Pelaksanaan
PPDB
telah
dilaksanakn
sesuai
ketentuan
dari
Kemendiknas, Dinas Pendidikan Provisi, dan Dinas Pendidikan Kota
2) Daya tampung dalam satu rombongan belajar belum mengacu Standar
Nasional Pendidikan dengan jumlah maksimal 32 siswa/rombel, tetapi
masih diperkenankan 40 siswa/rombel
3) Pola seleksi untuk SMP menggunakan nilai UASBN SD, sedang untuk
SMA/SMK menggunakan nilai UN dari SMP/MTs.
4) Khusu RSBI menggunakan pola seleksi khusus yang diatur oleh
masing-masing satuan pendidikan
5) Khusus untuk beberapa SMA, siswa baru yang mendaftar
tidak
memenuhi target daya tampung yang derencanakan sebab beberapa
SMK baru didirikan berdekatan dengan SMA yang telah ada. Tingkat
daya saing SMA masih perlu ditingkatkan.
b. Pemantauan Administrasi Sekolah
1) Administrasi Kepala Sekolah sebagian besar dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
2) Administrasi Kurikulum masih perlu pembinaan dan penyempurnaan
(KTSP, silabus, KKM, RPP, dan instrumen pendukung), masih banyak
yang belum melengkapi data perkembangan belajar siswa dari sistem
pemantauan secara periodik.
3) Administrasi Kesiswaan dan OSIS; secara umum telah memenuhi
ketentuan, aktivitas pengurus OSIS dan rutinitas pengisian Buku Induk
1
8
Siswa oleh petugas perlu ditingkatkan
4) Admistrasi Sarana dan Prasarana; perlu dirtingkatkan pengelolaan
administrasi inventaris dan perawatan barang inventaris
5) Administrasi Kerjasama dan Hubungan dengan Masyarakat; umumnya
masih lemah pada administrasi dan kearsipan dukomen seperti agenda
surat masuk/keluar, notulen kegiatan, rekaman kegiatan (dokumentasi)
6) Administrasi Perkantoran; jumlah tenaga administrasi umumnya
kurang dan kompetensinya tidak sesuai dengan bidang tugasnya, masih
banyak tugas rangkap sehingga hasilnya tidak optimal
c. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan
1) Standar Isi; semua telah melaksanakan KTSP tetapi penyusunan dan
pengadaan dokumen KTSP belum sesuai target waktu, substansinya
perlu dikembangkan, dan legalitas/pengesahan dokumen belum
mencapai 100%
2) Standar
Proses;
proses
PAIKEM
perlu
terus
ditingkatkan
pelaksanaannya sebab ternyata masih banyak pendidikan yang
terkondisi dengan pola pembelajaran lama (ceramah)
3) Standar Kompetensi Lulusan; kajian dan analisis terhadap SKL
(Permendiknas RI No. 23 tahun 2006) perlu terus ditingkatkan,
terbukti walau persentase lulusan sudah baik tetapi prestasi nilai hasil
lulusan masih rendah .
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; sebagian besar pendidik
telah memenuhi kualifikasi S1, mengajar sesuai dengan spesifikasi
ijazah, tetapi dengan adanya sertifikasi pendidik banyak yang tidak
memenuhi jumlah mengajar 24 jam. Untuk sekolah swasta memang
masih banyak yang belum memenuhi.
5) Standar Sarana dan Prasarana; secara umum belum memenuhi standar,
terlebih untuk SD/MI dan SMP/MTs negeri dengan program sekolah
gratis, pengembangan prasarana mengalami stagnasi, sebab sangat
1
9
tergantung dari bantuan pemerintah/pemerintah daerah yang jumlahnya
sangat terbatas sementara sumbangan pengembangan dari orang
tua/wali siswa tidak diperbolehkan
6) Standar Pengelolaan; sesuai konsep manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah telah terjadi pengembangan yang cukup signifikan,
walaupu masih perlu ada kesamaan pemahaman dan persepsi terhadap
konsep MPMBS
7) Standar Pembiayaan; dengan adanya BOS sebenarnya cukup untuk
membiayai kegiatan operasional, tetapi karena alokasi penggunaan
dana dibatasi hanya kegiatan tertentu akibatnya kegiatan yang bersifat
pengembangan oleh satuan pendidikan tidak bisa dibiayai, terpaksa
banyak yang mniadakan/menghentikan kegiatan tersebut. Semestara
sumbangan pengembangan untuk SD/MI dan SMP/MTs dari orang
tua/wali siswa tdak diperbolehkan
8) Standar Penilaian Pendidikan;
sistem penilaian yang dilaksanakan
oleh pendidik secara teknis telah memenuhi ketentuan, tetapi secara
operasional belum memenuhi pengembangan sistem penilaian berbasis
kompetensi terutama dalam pencapai ketuntasan belajar. Nilai hasil
belajar sebagai simbol penguasaan kompetensi belum valid dan
akuntabel, akibatnya pada tahapan ujian nasional hasilnya belum
memuaskan
d. Pemantauan Linkungan Sekolah
1) Secara umum pengelolaan lingkungan sekolah telah dilaksanakan
sesuai sumber daya yang ada, namun masih ada beberapa satuan
pendidikan yang masih perlu ditingkatkan terutama komitmen
stakeholder yang bertanggungjawab terhadap bidang tersebut
2) Banyak satuan pendidikan yang kepemilkan lahan tidak memenuhi
standar, hal ini menjadi kandala dalam pengelolaan lingkungan hidup
3) Kerjasama dengan Komite Sekolah dan masyarakat umumnya sudah
cukup baik
2
0
e. Pemantauan Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Akhir Semester
(UAS) /Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)
1) Ulangan tengah semester umumnya hanya dilaksanakan satu kali tiap
semester
2) Pengadaan, penggandaan soal, pengawasan, dan koreksi dilakukan
oleh satuan pendidikan
3) Umumnya belum melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
dari hasil ulangan tengah semester
4) Hasil ulangan tengah semester telah dilaporkan kepada orang tua/wali
siswa dalam bentuk Laporan Hasil Ulangan Tengah Semester, namun
KKM yang dicantumkan masih menggunakan KKM semester,
mestinya KKM tengah semester
5) Hasil UAS dan UKK dilaksanakan dan dikelola oleh satuan
pendidikan, namun umumnya belum melaksanakan program perbaikan
dan pengayaan, sehingga kalau nilai UAS/UKK tidak mencapai KKM
akan berpengaruh terhadap validitas nilai akhir yang dimasukkan
dalam LHB (rapor)
f. Pemantauan Kegiatan Muatan Lokal
1) Sesuai Keputusan Gubernur Jawa Tengah semua sekolah di Jawa
Tengah melaksanakan muatan lokal wajib Bahasa Jawa, namun guru
bahasa jawa banyak yang tidak memenuhi kualifikasi akademik
2) Muatan lokal lain di Kota Bogor khsusnya di SMP/MTs umumnya
berupa Tata Busana
g. Pemantauan Kegiatan Pengembangan Diri (ekstrakurikuler)
1) Pengembangan diri yang dipilih oleh masig-masing satuan pendidikan
bervariasi ( IPTEK, olahraga, kesenian, keterampilan lain)
2) Persepsi
pengembangan
diri
masih
dianggap
sama
dengan
ekstrakurikuler pada kurikulum sebelumnya (Kurikulum 1994)
3) Karena pengembangan diri termasuk komponen kurikulum maka
pengelolaannya juga harus sama dengan komponen yang lain (mata
2
1
pelajaran dan muatan lokal), dalam hal ini masih belum demikian
h. Pemantauan Pemberdayaan Sarana dan Prasarana
1) Pemberdayaan sarana dan prasarana pendukung umumnya sudah
cukup efektif dan efisian
2) Pemberdayaan sarana dan prasarana pembelajaran masih belum
optimal, motivasi pendidik dalam pemberdayaan sarana pebelajaran
peru ditingkatkan
i. Pemantauan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
1) Ujian Nasional dan Ujian Sekolah telah dilaksanakan sesuai
Permendiknas RI dan Prosedur Operasi (POS) dari BSNP
2) Sebelum
ujian
dilaksanakan
semua
satuan
pendidikan
telah
mempersiapkan kompetensi peserta ujian dengan jalan memberikan uji
coba (tryout) beberapa kali sesuai kemampuan masing-masing satuan
pendidikan
3) Dinas Pendidikan Kota telah memfasilitasi kegiatan tryout untuk
semua jenjang pendidikan
B. Masalah dalam Pengawasan
1. Hasil penilaian
a. Mengingat instrumen penilaian kinerja baik manajerial maupun akademik
baru saja dibakukan (untuk sementara), sehingga sosialisasinya belum
optimal akibatnya masih banyak sataun pendidikan yang belum
melaksanakan supervisi atau penilaian dengan menggunakan instrumen
tersebut
b. Jumlah satuan pendidikan binaan rata-rata pengawas khususnya SMP dan
SMA cukup banyak (16 – 79)
c. Fasilitas mobilitas dan transportasi untuk pengawas sangat minimal
sehingga tupoksi pengawas tidak dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya
d. Hasil penilaian secara umum cukup baik tetapi masih banyak yang belum
2
2
memenuhi Standar Nasional Pendidikan
2. Hasil pembinaan
a. Karena fasilitas untuk pengawas dari Dinas Pendidikan sangat kurang
maka frekuensi pembinaan tidak memenuhi target dan belum optimal
b. Pembinaan
secara
kelompok
lewat
KKKS/KKM
(SD/MI)
dan
MKKS/KKM (SMP/MTs, SMA/MA) sangat tergantung pada kegiatan
lembaga tersebut, pengawas sifatnya ikut memanfaatkan gegiatan mereka
c. Intensitas dan frekuensi pembinaan
masih rendah akibatnya hasilnya
belum optimal
3. Hasil Pemantauan
a. Terbatasnya fasilitas yang diberikan pengawas pemantauan tidak
memenuhi terget sasaran
b. Data/rekaman hasil pemantauan belum dapat menggambarkan/mewakili
kondisi yang sebenarnya karena jumlah sampling yang terekam datanya
tidak memenuhi jumlah satuan pendidikan
c. Informasi yang diperoleh kurang akurat dan kurang valid, hal ini akan
menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat
C. Kebijakan dalam Bidang Pendidikan
1. Mengacu pada tiga pilar kebijakan Pendidikan Nasional, yaitu :
a. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan;
b. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan;
c. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik pendidikan.
2. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan
a
Pendanaan Biaya Operasional Wajar Dikdas 9 Tahun
b
Penyediaan Sarana dan Prasarna Pendidikan Wajar
c
Rekruitmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
d
Perluasan akses pendidikan Wajar pada jalur nonformal
e
Perluasan akses pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia >15 tahun
2
3
f
Perluasan Akses Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusif
g
Pengembangan Pendidikan Layanan Khusus bagi Anak Usia Wajar Dikdas
di Daerah Bermasalah
h
Perluasan akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
i
Pendidikan Kecakapan Hidup
j
Perluasan Akses SMA/SMK dan SM Terpadu
k
Perluasan Akses Perguruan Tinggi
l
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sarana
Pembelajaran Jarak Jauh
m Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Perluasan Akses SMA,
SMK/SM Terpadu, SLB, dan PT
3. Peningkatan mutu, relevansi, daya saing keluaran pendidikan
a
Meningkatkan jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta
kesejahteraannya yang belum memadai baik secara kuantitas maupun
kualitas
b
Melengkapi prasarana dan sarana belajar yang terbatas dan meningkatkan
pendayagunaannya secara optimal
c
Mengupayakan penyediaan dana pendidikan yang belum memadai untuk
menunjang mutu pembelajaran sesuai kemampuan daerah
d
Meningkatkan proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif.
4. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitaan publik pendidikan
a
Menyempurnakan
sistem
dan
struktur
organisasi
sesuai
konsep
desentralisasi yang tercermin dalam Sruktur Organisasi dan Tata Kerja
(SOTK)
b
Mengupayakan tersedianya sistem informasi manajemen yang sistematis
dengan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga
mamiliki data yang akurat pada berbagai tingkatan, jenis, dan jenjang
pendidikan
c
Meningkatkan sistem pengawasan terhadap berbagai program dan kegiatan
yang terkait dengan upaya pemerataan dan perluasan akses serta
2
4
peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
2
5
BAB III
DESKRIPSI PROGRAM PENGAWASAN
No PROGRAM DAN RINCIAN TUGAS
I
PROGRAM PEMBINAAN
A
Supervisi manajerial
SASARAN /
TUJUAN SUPERVISI
1. Pembinaan stadar isi :
Penyusunan dan
pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
KTSP yang telah
disahkan oleh
pejabat yang
berwenang
2. Pembinaan standar sarana
prasarana : Penyusunan
rencana induk
pengembangan startegis
(RIPS) dan pengadaan
sarana prasarana
Rencana Induk
Pengembangan
Strategis (RIPS)
3. PEMBINAAN STANDAR
PENGELOLAAN : PENYUSUNAN
RENCANA PENGEMBANGAN
SEKOLAH (RPS)
RENCANA
PENGEMBANGAN
SEKOLAH/MADRASAH
(RPS/M) ATAU
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
PROGRAM JANGKA
PENDEK (TAHUNAN)
4. PEMBINAAN STANDAR
PEMBIAYAAN : PENYUSUNAN
RENCANA ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA
SEKOLAH (RAPBS)
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
RENCANA ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
BELANJA SEKOLAH
(RAPBS) MENJADI
APBS
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
e.
Sosialisasi tentang KTSP
Rapat koordinasi dengan tim
penyusun KTSP
Memantau penyusunan KTSP
Verifikasi draf KTSP
Fasilitasi pengesahan KTSP
Koordinasi dengan pendidik dan
tenaga kependidikan, komite sekolah/
penyelenggara lembaga pendidikan
(inventarisasi kebutuhan)
Penyusunan draf pengembangan dan
pengadaan sarpras
Finalisasi RIPS dan pengesahan
KOORDINASI DENGAN KEPALA SEKOLAH,
WAKIL KEPALA SEKOLAH, WAKIL
PENDIDIK, TENAGA KEPENDIDIKAN
TERKAIT, DAN KOMITE
SEKOLAH/PENYELENGGARA LEMBAGA
PENDIDIKAN
PENYUSUNAN DRAF RPS
FINALISASI RPS DAN PENGESAHAN
KOORDINASI DENGAN KAPALA SEKOLAH,
WAKIL KEPALA SEKOLAH,
BENDAHARAWAN, DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN YANG TERKAIT DENGAN
PEMBIAYAAN
PENYUSUNAN DRAF RAPBS
PENGESAHAN RAPBS
REVISI RAPBS
PLENO DENGAN ORANG TUA SISWA DAN
HASIL YANG AKAN DIPEROLEH
METODE /
TEKNIK SUPERVISI
INDIKATOR
KEBERHASILAN
JADWAL KERJA
Tersusunnya dokumen KTSP
yang sesuai kebutuhan dan
konsisi satuan pendidikan
Supervisi standar isi
menggunakan instrumen
supervisi yang mengacu
pada standar isi (
Instrumen Standar 1)
Tersusun dokumen
KTSP yang telah
disahkan oleh Kepala
Dinak Pendidikan
Juni - Juli
Tersusun RIPS untuk jangka
menengah dan pendek
sebagai bagian dari RIPS
jangka panjang yang telah ada
Supervisi standar sarana
prasarana menggunakan
instrumen supervisi yang
mengacu pada standar
sarana dan prasarana (
Instrumen Standar 5)
TERSUSUN RENCANA
INDUK PENGEMBANGAN
STRATEGIS JANGKA
JULI AGUSTUS
TERSUSUNNYA RENCANA
PENGEMBANGAN SEKOLAH
(PROGRAM TAHUNAN) YANG
SUPERVISI STANDAR
TERSUSUN RENCANA
PENGEMBANGAN
SEKOLAH (PROGRAM
TAHUNAN)
SESUAI DENGAN SUMBER DAYA
DAN KEBUTUHAN TAHUN
PELAJARAN YANG SEDANG
BERJALAN
PENGELOLAAN
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
SUPERVISI YANG MENGACU
PADA STANDAR
PENGELOLAAN (
INSTRUMEN STANDAR 6)
TERSUSUNNYA APBS SESUAI
SUPERVISI STANDAR
SKALA PRIORITAS DAN
KEBUTUHAN SEKOLAH SERTA
SUMBER DANA YANG TERSEDIA
PADA TAHUN PELAJARAN YANG
SEDANG BERJALAN
PEMBIAYAAN
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
SUPERVISI YANG MENGACU
PADA STANDAR PEMBIAYAAN
( INSTRUMEN STANDAR 7)
26
MENENGAH DAN JANGKA
PENDEK
TERSUSUN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
BELANJA SEKOLAH
(APBS) YANG TELAH
DISAHKAN KEPALA DINAS
PENDIDIKAN
JULI
AGUSTUS
AGUSTUS SEPTEMBER
-
No PROGRAM DAN RINCIAN TUGAS
I
B
SASARAN /
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
TUJUAN SUPERVISI
HASIL YANG AKAN DIPEROLEH
METODE /
TEKNIK SUPERVISI
INDIKATOR
KEBERHASILAN
JADWAL KERJA
PROGRAM PEMBINAAN
f.
DONATUR PENDIDIKAN
FINALISASI RAPBS MANJADI APBS
a.
SOSIALISASI, KOORDINASI, DAN
SUPERVISI AKADEMIK
1. PEMBINAAN STANDAR PROSES:
PENYUSUNAN DAN
PENGEMBANGAN SILABUS,
KKM, RPP, PROGRAM
TAHUNAN, PROGRAM
SEMESTER
2. Pembinaan standar
kompetensi lulusan :
Penyusunan rencana
strategis dalam
meningkatkan pencapaian
hasil ujian (kelulusan)
3. PEMBINAAN STANDAR
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN : PENYUSUNAN
INSTRUMEN SUPERVISI DAN
PELAKSANAAN SUPERVISI
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
(TENAGA
PERPUSTAKAAN DAN
TENAGA
LABORATORIUM)
Lulusan dengan
persentase dan
kualitas yang tinggi
PEMBINAAN
b.
c.
a.
b.
c.
d.
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN YANG
PROFESIONAL
a.
b.
c.
d.
4. Pembinaan standar
penilaian pendidikan :
Penyusunan instrumen
penilaian dan supervisi
penilain hasil belajar
Sistem penilaian
yang valid, obyektif,
adil, terpadu,
terbuka, menyeluruh
dan
berkesinambungan ,
sistematis, acuan
kriteria, dan
akuntabel
Workshop dan tugas mandiri
penysunan perangkat pembelajaran
Pengesahan oleh Kepala Sekolah
Koordinasi dan pembinaan
Bedah (kajian) SKL, baik SKL UN dan
US maupun SKL dalam Permendiknas
RI No. 23 / 2006
Penetapan stndar/kriteria kelulusan
PENGESAHAN KRITERIA KELULUSAN UJIAN
SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL
KOORDINASI DAN PEMBINAAN
BIMBINGAN TEKNIS TERHADAP TUPOKSI
PANDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIMBINGAN TEKNIS PENGEMBANGAN
PROFESI GURU (PTK)
BIMBINGAN TEKNIS KHUSU TENAGA
KEPENDIDIKAN (ADMINISTRASI,
PERPUSTAKAAN, LABORATORIUM)
a.
b.
KOORDINASI DAN PEMBINAAN
BIMBINGAN TEKNIS PENGEMBANGAN
c.
SISTEM PENILAIAN
WORKSHOP PENYUSUNAN INSTRUMEN
PENILAIAN, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT
Tersusunnya silabus, KKM,
RPP, program tahunan, dan
program semester
a.
b.
Supervisi standar proses
menggunakan instrumen
supervisi yang mengacu
pada standar proses yang
meliputi IPKG-1, IPKG-2,
IPKG-3, IPKG-4, dan
IPKG-5 ( 5 tupoksi guru)
SUPERVISI STANDAR
Terwujudnya kegiatan
pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan
menyenangkan
Juli – Mei
MENGHASILKAN LULUSAN
KOMPETENSI LULUSAN
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
SUPERVISI YANG MENGACU
PADA STANDAR PROSES
( INSTRUMEN STANDAR 2)
DENGAN PROSENTASE
DAN NILAI RATA-RATA
YANG TINGGI
FEBRUARI –
APRIL
TERWUJUDNYA PENDIDIK
SUPERVISI STANDAR
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
YANG KOMPETEN
TERWUJUD KUALIFIKASI
GURU SESUAI BIDANG
TUGASNYA (TIDAK
MISSMED)
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
MENGGUNAKAN INSTRUMEN
SUPERVISI YANG MENGACU
PADA STANDAR PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
( INSTRUMEN STANDAR 4)
TERWUJUDNYA PENDIDIK
(GURU) DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN (TENAGA
ADMINISTRASI, TENAGA
PERPUSTAKAAN, TENAGA
LABORATORIUM) YANG
TERSUSUNNYA HASIL
TELAAH SKL DALAM
BENTUK KISI-KISI UN DAN
US
TERWUJUDNYA KRITERIA
KELULUSAN UJIAN SEKOLAH
DAN UJIAN NASIONAL
a.
b.
TERSUSUNNYA INSTRUMEN
PENILAIAN, ANALISIS HASIL
PENILAIAN, DAN TINDAK LANJUT
(PERBAIKAN DAN PENGAYAAN)
27
Oktober Januari
KOMPETEN DAN
PROFESIONAL
SUPERVISI STANDAR
TERCAPAINYA PENILAIAN
PENILAIAN MENGGUNAKAN
INSTRUMEN SUPERVISI
YANG MENGACU PADA
STANDAR PENILAIN
PENDIDIKAN ( INSTRUMEN
STANDAR 8)
HASIL BELAJAR DENGAN
TINGKAT KETUNTASAN
YANG TINGGI (PENCAPAIN
KKM), PROSENTASE
KENAIKAN, DAN HASIL
KELULUSAN
AGUSTUS –
JUNI
No PROGRAM DAN RINCIAN TUGAS
I
II
III
SASARAN /
TUJUAN SUPERVISI
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
HASIL YANG AKAN DIPEROLEH
METODE /
TEKNIK SUPERVISI
INDIKATOR
KEBERHASILAN
JADWAL KERJA
PROGRAM PEMBINAAN
PROGRAM PENILAIAN
1. Kepala Sekolah
Manajemen Kepala
Sekolah
Melaksanakan supervisi manajerial
Terwujud manajemen yang
sistematis, transparan, dan
akuntabel
Supervisi manajemen
Kepala Sekolah
menggunakan instrumen
manajerial
2. Pendidik
Tugas pokok dan
fungsi pendidik
Melaksanakan supervisi akademik
Nilai kinerja pendidik
3. Tenaga Kependidikan
Tugas pokok dan
fungsi tenaga
kependidikan
Melaksanakan supervisi akademik
Nilai kinerja tenaga
kependidikan
Supervisi kinerja guru
menggunakan Instumen
Penilaian Kinerja Guru
(IPKG)
Supervisi kinerja tenaga
kependidikan
menggunakan Instumen
Penilaian Kinerja Tendik
(IPKT)
Administrasi Kepala
Sekolah, kurikulum,
kesiswaan, sarana
prasarana, hubungan
masyarakat,dan
perkantoran
Standar isi, standar
proses, SKL, standar
pendidik dan tendik,
standar sarara
prasarana, standar
pengelolaan, standar
pembiayaan, dan
strandar penilaian
Ulangan tengah
semester 1 dan 2
Memantau dan verifikasi administrasi
Kepala Sekolah, kurikulum, kesiswaan,
sarana prasarana, hubungan
masyarakat,dan perkantoran
Administrasi yang tertib, benar,
dan sistematis, dan lengkap
Pemeriksaan fisik dan
dokumentasi
90% administrasi
terlaksana dengan tertib
dan benar
Maret
Memantau pelaksanaan pencapaian
standar nasional pendidikan dan
memeriksa dokumennya, dapat
diintegrasikan dengan kegiatan penilaian
dan pembinaan
Tercapainya standar nasional
pendidikan (8 standar)
Pemeriksaan fisik dan
dokumentasi
Minimal 3 dari 8 standar
memenuhi standar
nasional pendidikan
April
Monitoring pelaksanaan ulangan tengah
semester
Terlaksana UTS yang tertib,
aman, dan lancar
Menggunakan instrumen
monitoring
Mencapai ketuntasan
UTS klasikal minimal
85%
PROGRAM PEMANTAUAN
1. Administrasi Sekolah
2. Standar Nasional Pendidikan
3. Ulangan Tengah Semester
(UTS)
28
Terwujud sistem
pengelolaan yang tertib,
sistematis, transparan
dan akuntabel. Iklim
sekolah yang aman,
nyaman, dan penuh
kekeluargaan
Nilai kinerja guru 90%
minimal baik
Nilai kinerja tenaga
kependidikan minimal
90% lbaik
November
Desember
Januari
Oktober
No PROGRAM DAN RINCIAN TUGAS
I
SASARAN /
TUJUAN SUPERVISI
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
HASIL YANG AKAN DIPEROLEH
METODE /
TEKNIK SUPERVISI
INDIKATOR
KEBERHASILAN
JADWAL KERJA
PROGRAM PEMBINAAN
4. Ulangan Akhir Semester dan
Ulangan Kenaikan Kelas
(UAS dan UKK)
Ulangan akhir
semester(smt 1) dan
ulangan kenainakan
kelas (smt 2)
Keamanan,
ketertiban,
kebersihan,
kesehatan,
kerindangan,
kenyamanan,
keindahan
Pelaksanaan UN dan
US yang tertib,
aman, dan lancar
Monitoring pelaksanaan ulangan akhir
semester dan ulangan kenaikan kelas
Terlaksana UAS dan UKK yang
tertib, aman, dan lancar
Menggunakan instrumen
monitoring
Mencapai ketuntasan
UAS dan UKK klasikal
minimal 85%
Desember
dan Mei
Memantau pelaksanaan dan memeriksa
dokumen
Tercipta lingkungan sekolah
yang memenuhi 7K
Menggunakan instrumen
monitoring
Kondisi sekolah yang
memenuhi 7K
Februari Maret
Monitoring ujian nasional dan ujian
sekolah/madrasah
Terlaksana UN dan US yang
tertib, aman, dan lancar
Menggunakan instrumen
monitoring
April - Mei
7. Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB)
Pelaksanaan
Penerimaan Peserta
Didik Baru
Monitoring pelaksanaan PPDB
Terlaksana PPDB yang tertib,
aman, lancar, transparan, dan
akuntabel
Menggunakan instrumen
monitoring
8. Pengembangan Diri
(ekstrakurikuler)
Pelaksanaan
kegiatan
pengembangan diri
Pengadaan dan
pemberdayaan
sarana dan
prasarana
Monitoring dan supervisi pelaksanaan
program pengembangan diri
Terlaksana kegiatan
pengembangan diri yang tertib,
lancar sesuai bakat dan minat
Terwujud sarana dan
prasarana sesuai standar
nasional pendidikan dan
pemberdayaan yang optimal
Menggunakan instrumen
monitoring
Mencapai persentase
kelulusan minimal 95%
dengan nilai rata-rata di
atas nilai rata-rata
provinsi
Memperoleh siswa baru
yang kompeten dan
memenuhi target daya
tampung
Menghasilkan siswa
yang kompeten sesuai
minat dan bakatnya
Minimal 75% kebutuhan
sarana dan prasarana
terpenuhi
5. Lingkungan Sekolah
6. Ujian Sekolah dan Ujian
Nasional
9. Sarana dan Prasarana
Monitoring dan supervisi pengadaan dan
pemberdayaan sarana dan prasarana
29
Menggunakan instrumen
monitoring
Juni/Juli
Agustus – Mei
Oktober
JADWAL PROGRAM TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH
No
Materi Kegiatan
1
Menyusun program Tahunan
Tahun Pelajaran 2007/
2008
2
3
4
5
MONITORING DAN PEMBINAAN
SISWA BARU
Supervisi profil Sekolah awal
tahun pelajaran dalam tugas
pengawas pembina
SUPERVISI RAPAT KERJA
KEGIAT- AN AWAL TAHUN
DALAM PENYUSUNAN RPS
SILABUS KTSP DAN RAPBS
MELAKSANAKAN PENILAIAN,
PENGOLAHAN DAN ANALISIS
DATA HASIL BELAJAR DAN
KEMAMPUAN GURU
6
7
Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya
pendidikan/ PBM di
lingkungan sekolah yang
berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa
Melaksanakan analisis
konprehensif hasil belajar/
bimbingan siswa dengan
cara memperhitungkan
beberapa faktor sumber
daya pendidikan,
kemampuan guru dan hasil
belajar
Sasaran
Target yang Diharapkan
MENGADAKAN DISKUSI DENGAN
SESAMA PENGAWAS,
TERSUSUNNYA PROGRAM
MENGANALISIS LAPORAN
EVALUASI HASIL PENGAWASAN
TAHUN LALU
PEDOMAN PENERIMAAN SISWA
BARU
2007-2008
Mengetahui secara objektif
kondisi akademik dan non
akademik awal tahun peajaran
disekolah binaan (entry
behaviour)
PEMBAGIAN TUGAS GURU MATA
PELAJARAN KONSOLIDASI
PROGRAM SEKOLAH
Juli
Agust
X
X
Sept
Okt
Nov
X
X
X
Des
Jan
Feb
Mrt
Apl
Mei
Juni
X
X
X
X
X
X
TAHUNAN TAHUN AJARAN
TERSUSUNNYA PROGRAM SE-
X
MESTER YANG KOMPREHENSIF
DAPAT DIKETAHUI KONDISI
AWAL SETIAP SEKOLAH UNTUK
MENENTUKAN STRATE- GI
PELAKSAAN PEMBINAAN
TERSUSUNNYA RPS, RAPBS
DAN KTSP TEPAT WAKTU.
KUNJUNGAN, OBSERVASI KE
MGMP SEKOLAH DAN KOTA
SMA Negeri dan swasta di
Kota Bogor
Observasi
Monitoring
Wawancara
daftar isian
Tersedianya data sumberdaya pendidikan, proses
belajar-mengajar dan
lingkungan Sekolah
Studi dokumen ,Menganalisis
data hasil belajar/ bimbingan
siswa.Mengolah dan menyimpulkan
TERMASUK DATA HASIL
BELAJAR/ BIM BINGAN SISWA
UNTUK SMA/MA NEGERI DAN
SWASTA-SWASTA DI KOTA
BOGOR
X
X
X
X
X
X
30
X
X
X
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
MELAKSANAKAN PEMBINAAN
GURU DAN TENAGA LAINNYA DI
SEKOLAH TENTANG
PELAKSANAAN KBM
MEMBERIKAN CONTOH PELAK
SANAAN TUGAS GURU DALAM
MENGAJAR (CTL)
KUNJUNGAN KELAS
RAPAT GURU/ MGMP
KOMPETENSI GURU MENINGKAT
KEADAAN GURU LEBIH BAIK
KUNJUNGAN KELAS
TEMU WICARA DENGAN GURU
YANG BER-SANGKUTAN RAPAT
GURU/ MGMP
MERUMUSKAN SARANSARAN
KOMPETENSI DAN KESADARAN
LEMBAGA TERKAIT UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL GURU
BERDASARKAN HASIL
PENGAWASAN
DALAM UPAYA PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Membina pelaksanaan dan
pemeliharaan lingkungan
Sekolah
Menyusun laporan hasil
pengawasan Sekolah per
Sekolah
Melaksanakan evaluasi hasil
pengawasan seluruh
sekolah
Pembinaan pelaksanaan
Sekolah
Memantau dan membimbing
pelaksanaan PPDB
Memantau dan membimbing
pe laksanaanUN/US
Memberikan
saran penyelesaian
kasus khusus di sekolah
Memberikan bahan penilaian
dalam rangka akreditasi
sekolah
Melaksanakan evaluasi hasil
pengawasan per mata
pelajaran dari seluruh seko
lah
Mengarah-kan tentang fungsi
dan peran lingkungan dan
saran
Menganalisis daftar isian dan
catatan hasil pengawasan
masing-masing sekolah
Menganalisis daftar isian dan
catatan hasil pengawasan
seluruh Sekolah
Rapat K3S monitoring
manajemen Sekolah
Monitoring/ supervisi
Daftar isian
Monitoring, Supervisi,
pendataan
Diskusi
Kunjungan khusus
Lingkungan nyaman, indah,
dan tenang untuk belajar
Monitoring
Pembinaan dan simulasi
Sekolah yang ditunjuk untuk
akreditasi
Menyusun dan menganalisis
catatan hasil pengawasan
rumpun mata pelajaran
Tersusunnya laporan hasil
pengawasan per mata
pelajaran dari seluruh
sekolah
MEMBERIKAN SARAN KEPADA
X
DISKUSI
GURU YANG LEBIH MENINGKAT
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
ADANYA PARADIGMA BARU
Tersusunnya laporan hasil
pengawas Sekolah
Tersusunnya sebuah
laporan evaluasi
pengawasan
Manajemen sekolah lebih
baik lagi (Pelaksanaan MBS)
Penerimaan siswa baru
sesuai aturan/ kena sasaran
Aman tertib tercapai target
yang di tentukan
Mengatasi yang bermasalah
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
31
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Kegiatan kepengawasan yang dituangkan dalam program kepengawasan tahunan
yang menjadi pedoman pelaksanakan tugas pengawas telah disesuai dengan
Permendiknas RI Nomor 12 tahun 2007, tentang Standar Kompetensi Pengawas
Sekolah/Madrasah.
2. Program kepengawasan tahunan ini masih dalam bentuk umum sehingga dalam
pelaksanaannya masih perlu dilengkapi dengan instrumen-instrumen yang lebih
operasional sesuai dengan jenis dan karakteristik sasaran kepengawasan.
3. Dalam pelaksanaan program ini masih dimungkinkan terjadi ketidaksesuaian
dengan jadwal waktu, sehingga masih perlu penyesuaian lebih lanjut.
4. Dengan jumlah sekolah binaan yang cukup banyak (79 sekolah) sehingga
pelaksanaan kegiatan kepengawasan frekuensi dan intensitasnya mungkin masih
belum optimal.
5. Untuk mensukseskan program kepengawasan secara umum dapat memanfaatkan
forum MKKS/KKMA, dan MGMP/MGP sesuai kapasitas dan kewenangan
masing-masing.
B. Saran-saran
1. Untuk menyusun program tahunan diperlukan rapat kerja yang diikuti secara
aktif oleh seluruh pengawas se Kota Bogor.
2. Koordinator pengawas agar secara aktif, berkala, dan berkesinambungan
mengagendakan kegiatan rapat koordinasi untuk mengatahui sejauh mana
program tahunan telah dilaksanakan, dan mendiskusikan kendala-kendala yang
mungkin terjadi di sekolah binaan masing-masing.
3. Dinas Pendidikan hendaknya memfasilitasi kegiatan penyusunan program
tahunan dan kemudian melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program tersebut
untuk bahan perencanaan tingkat SKPD tahun berikutnya.
4. Program kepengawasan hendaknya dimasukkan dalam program induk Dinas
Pendidikan Kota Bogor sehingga semua komponen berfungsi sesuai tupoksi
masing-masing, yang akhirnya pencapaian visi dan misi untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dapat dicapai.
3
2
Download