standar pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar

advertisement
Oleh
Dr. Darsono, M.Pd
Dosen PGSD, dan Magister IPS FKIP Unila
Jln. Soekarno-Hatta 126 Metro
SOSIALISASI SPM
A. PERSYARATAN PENDIDIK
Kualifikasi

Akademik Pendidik
Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Persyaratan guru sebagai pendidik
profesional:
 Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi




akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara
nasional dan memiliki sertifikat pendidik;
Kualifikasi akademik guru SD sekurang-kurangnya
S1/D-IV, (bagi guru yang sudah diangkat tetapi
belum memiliki jenjang pendidikan S1/D-IV, dan
usianya <45 tahun wajib mengikuti program
penyetaraan S1 sesuai dengan bidang ilmunya),
sehingga pada tahun 2015 seluruh guru sudah
berpendidikan S1 atau D-IV kependidikan.
Sehat jasmani dan rohani.
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berbudi pekerti luhur.
Pendidik memiliki kemampuan dasar
dan sikap sekurang-kurangnya:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
menguasai kurikulum yang berlaku;
menguasai materi pelajaran;
menguasai metodologi pembelajaran;
menguasai teknik evaluasi;
memiliki komitmen terhadap tugasnya;
disiplin dalam pengertian yang luas;
dan
7) dapat diteladani.
Standar kompetensi guru

Standar kompetensi yang harus dimiliki guru
dikembangkan secara utuh dari empat
kompetensi utama, yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional.
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari
aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual;
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait
dengan mata pelaaran/bidang pengembangan
yang diampu;
4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan
yang mendidik;
5) Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik;
6) Memfasilitasi pengembangan potensi
peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki;
7) Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik;
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar;
9) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran; dan
10)Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat;
3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;
4) Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang
tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri; dan
5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,
agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi;
2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat;
3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh
wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya; dan
4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri
dan profesi lain secara lisan dan tulisan.
Kompetensi Profesional;
1)
2)
3)
4)
5)
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, dan PKn;
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu;
Mengembangkan materi pembelajaran yang
diampu secara kreatif;
Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif; dan
Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.
Kompetensi Inti Guru mata pelajaran di
SD dijabarkan sebagai berikut.
› Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Islam
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.
 Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Kristen
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen.
 Menganalisis materi, struktur, konsep,
dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan
Agama Kristen.

Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Katolik
1) Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan
Agama Katolik.
2) Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.
Kompetensi Guru Pendidikan
Agama Hindu
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran
Pendidikan Agama Hindu.
 Menganalisis materi, struktur, konsep,
dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan
Agama Hindu.

Kompetensi Guru Pendidikan
Agama Budha
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran
Pendidikan Agama Budha.
 Menganalisis materi, struktur, konsep,
dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan
Agama Budha.

Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran
Pendidikan Agama Konghucu.
 Menganalisis materi, struktur, konsep,
dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan
Agama Konghucu.

› Menguasai materi, struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuan (mencakup materi yang
bersifat konsepsi, apresiasi, dan kreasi/
rekreasi) yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran seni budaya (seni rupa,
musik, tari, teater) dan keterampilan.
› Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Seni Budaya.
› Menjelaskan dimensi filosofis pendidikan
›
›
›
›
jasmani termasuk etika sebagai aturan dan
profesi;
Menjelaskan perspektif sejarah pendidikan
jasmani;
Menjelaskan dimensi anatomi manusia,
secara struktur dan fungsinya;
Menjelaskan aspek kinesiologi dan kinerja
fisik manusia;
Menjelaskan aspek fisiologis manusia dan
efek dari kinerja latihan;
› Menjelaskan aspek psikologi pada kinerja
manusia, termasuk motivasi dan tujuan,
kecemasan dan stress, serta persepsi diri;
› Menjelaskan aspek sosiologi dalam kinerja diri,
termasuk dinamika sosial, etika dan perilaku
moral, budaya, suku, dan perbedaan jenis
kelamin;
› Menjelaskan teori perkembangan gerak, termasuk aspek-aspek yang memengaruhinya; dan
› Menjelaskan teori belajar gerak, termasuk
keterampilan dasar dan kompleks dan
hubungan timbal balik di antara domain
kognitif, afektif dan psikomotorik.
› Kualifikasi Umum Kepala SD adalah
Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1)
atau diploma empat (D-IV) kependidikan
atau non kependidikan pada perguruan
tinggi yang terakreditasi dan memiliki
sertifikat pendidik;
 Pada waktu diangkat sebagai kepala
sekolah berusia setinggi-tingginya 56
tahun;
 Memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 5 (lima) tahun sebagai guru SD;

Memiliki pangkat serendah-rendahnya
III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan
bagi non PNS disetarakan dengan
kepangkatan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang
berwenang.
 Sehat jasmani dan rohani.
 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
 Berbudi pekerti luhur dan tidak pernah
tercela.

Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah Dasar
adalah sebagai berikut.
› Berstatus sebagai guru SD;
› Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD;
dan
› Memiliki sertifikat kepala SD yang diterbitkan
oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah.
Kompetensi Kepala SD

Di samping persyaratan kualifikasi umum dan
kualifikasi khusus di atas, kepala SD juga agar
memiliki kompetensi seperti berikut.
Kompetensi Kepribadian, mencakup:
 Berakhlak mulia, mengembangkan
budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
menjadi teladan akhlak mulia bagi
komunitas di sekolah;
 Memiliki integritas kepribadian
sebagai pemimpin;
 Memiliki keinginan yang kuat
dalam pengembangan diri sebagai
kepala sekolah;
 Bersikap terbuka dalam
melaksanakan tugas pokok dan
fungsi;
 Mengendalikan diri dalam
menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah;
dan
 Memiliki bakat dan minat jabatan
sebagai pemimpin pendidikan.
Kompetensi Manajerial, mencakup:
 Menyusun perencanaan
sekolah/madrasah untuk berbagai
tingkatan perencanaan;
 Mengembangkan organisasi
sekolah sesuai dengan kebutuhan;
 Memimpin sekolah dalam rangka
pendayagunaan sumber daya
sekolah secara optimal;
 Mengelola perubahan dan
pengembangan sekolah menuju
organisasi pembelajar yang efektif;

Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif
dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik

Mengelola guru dan staf dalam rangka
pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal;
Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam
rangka pendayagunaan secara optimal;
Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat
dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber
belajar, dan pembiayaan sekolah;


Mengelola peserta didik dalam rangka
penerimaan peserta didik baru, penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik;
 Mengelola pengembangan kurikulum dan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan
tujuan pendidikan nasional;
 Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan
prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan,
dan efisien;
 Mengelola ketatausahaan sekolah dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah;

 Mengelola unit layanan khusus sekolah
dalam mendukung kegiatan pembelajaran
dan kegiatan peserta didik di sekolah;
 Mengelola sistem informasi sekolah dalam
mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan;
 Memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi bagi peningkatan pembelajaran
dan manajemen sekolah; dan
 Melakukan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya
Kompetensi Kewirausahaan:
 Menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah;
 Bekerja keras untuk mencapai
keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif;
 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses
dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah;
 Pantang menyerah dan selalu mencari
solusi terbaik dalam menghadapi
kendala yang dihadapi sekolah; dan
 Memiliki naluri kewirausahaan dalam
mengelola kegiatan produksi atau jasa
sekolah sebagai sumber belajar peserta
didik.
Kompetensi Supervisi:
 Merencanakan program supervisi
akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru;
 Melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat; dan
 Menindak-lanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Kompetensi Sosial:
 Bekerja sama dengan pihak
lain untuk kepentingan
sekolah;
 Berpartisipasi dalam kegiatan
sosial kemasyarakatan; dan
 Memiliki kepekaan sosial
terhadap orang atau
kelompok lain.
Kepala tenaga administrasi SD dapat diangkat apabila
sekolah memiliki lebih dari 6 (enam) rombongan
belajar, persyaratannya seperti berikut.
 Kualifikasi Akademik Kepala Tenaga Administrasi SD
Berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang
sederajat, program studi yang relevan dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat) tahun; dan
Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi
sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Kompetensi
kepribadian, memiliki:
integritas dan akhlak mulia, etos kerja,
rasa percaya diri, fleksibilitas, ketelitian,
kedisiplinan, kreativitas dan inovasi,
tanggung jawab, dan dapat
mengendalikan diri.
Kompetensi Sosial, meliputi: dapat
bekerja sama dalam tim, memberikan
layanan prima, memiliki kesadaran
berorganisasi, berkomunikasi efektif, dan
membangun hubungan kerja,
Kompetensi
Teknis, dapat melaksanakan
administrasi: kepegawaian, keuangan,
sarana dan prasarana, hubungan sekolah
dengan masyarakat, persuratan dan
pengarsipan, kesiswaan, kurikulum, layanan
khusus, dan menerapkan teknologi informasi
dan komunikasi.
Kompetensi Sosial, meliputi: mendukung
pengelolaan standar nasional pendidikan,
menyusun program dan laporan kerja,
mengorganisasikan staf, mengembangkan
staf, mengambil keputusan, menciptakan
iklim kerja yang kondusif, mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya, membina staf,
mengelola konflik, dan menyusun laporan.
Menurut Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008
tentang Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah, setiap perpustakaan sekolah memiliki
sekurang-kurangnya satu tenaga
perpustakaan sekolah.
 Kualifikasi pendidikan tenaga perpustakaan
sekolah adalah berpendidikan SMA atau yang
sederajat dan bersertifikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan sekolah dari
lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kompetensi tenaga perpustakaan sekolah meliputi:
 Kompetensi Manajerial, meliputi kemampuan:
melaksanakan kebijakan, melakukan perawatan
koleksi, dan melakukan pengelolaan anggaran
serta keuangan.
 Kompetensi Pengelolaan Informasi, meliputi
kemampuan: mengembangkan koleksi
perpustakaan sekolah, melakukan
pengorganisasian informasi, memberikan jasa dan
sumber informasi, dan menerapkan teknologi
informasi serta komunikasi.
 Kompetensi Pendidikan, meliputi kemampuan:
memiliki wawasan kependidikan,
mengembangkan keterampilan memanfaatkan
informasi, melakukan promosi perpustakaan, dan
memberikan bimbingan literasi informasi
 Kompetensi Kepribadian, meliputi
kemampuan: memiliki integritas yang tinggi
dan memiliki etos kerja tinggi.
 Kompetensi sosial, meliputi kemampuan:
membangun hubungan sosial dan
membangun komunikasi.
 Kompetensi Pengembangan Profesi, meliputi
kemampuan: mengembangkan ilmu,
menghayati etika profesi, dan menunjukkan
kebiasaan membaca.
› Kualifikasi Akademik Tenaga Pelaksana Administrasi SD
adalah berpendidikan minimal SMK atau yang
sederajat, diutamakan lulusan SMK bidang Administrasi
Perkantoran.
› Kompetensi Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
Umum SD adalah sebagai berikut:
 Kompetensi kepribadian, memiliki: integritas dan
akhlak mulia, etos kerja, rasa percaya diri,
fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreativitas dan
inovasi, dan tanggung jawab.
 Kompetensi Sosial, meliputi: dapat bekerja sama
dalam tim, memberikan layanan prima, memiliki
kesadaran berorganisasi, berkomunikasi efektif, dan
membangun hubungan kerja,
 Kompetensi Teknis, dapat melaksanakan
administrasi sekolah dan menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi.
›
›
Kualifikasi Akademik Tenaga Penjaga Sekolah adalah
berpendidikan minimal SMP atau yang sederajat.
Kompetensi Tenaga Penjaga Sekolah adalah seperti berikut:
 Kompetensi kepribadian, memiliki: integritas dan akhlak
mulia, etos kerja, rasa percaya diri, fleksibilitas, ketelitian,
kedisiplinan, kreativitas dan inovasi, dan tanggung jawab.
 Kompetensi Sosial, meliputi: dapat bekerja sama dalam
tim, memberikan layanan prima, memiliki kesadaran
berorganisasi, berkomunikasi efektif, dan membangun
hubungan kerja,
 Kompetensi Teknis, dapat: menguasai kondisi keamanan
sekolah, menguasai teknik pengamanan sekolah,
menerapkan prosedur operasi standar pengamanan
sekolah, menguasai penggunaan peralatan pertanian
dan atau perkebunan, menguasai pemeliharaan
tanaman, menguasai teknik-teknik kebersihan, dan
menjaga kebersihan sekolah.
› Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok
yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembimbingan dan melatih
peserta didik, serta melaksanakan tugas
tambahan;
› Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada
angka 1 di atas adalah sekurangkurangnya 24
(dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
› Tenaga kependidikan (kepala sekolah,
pustakawan, tenaga administrasi, dan penjaga
sekolah) memiliki jam kerja per minggu 40 jam.
Download