STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SMP

advertisement
Dr. Darsono, M.Pd
PERSYARATAN PENDIDIK

Kualifikasi Akademik Pendidik
Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Persyaratan guru sebagai pendidik profesional :
 Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru yang berlaku
secara nasional dan memiliki sertifikat pendidik;
 Kualifikasi akademik guru SMP sekurang-kurangnya S1/D-IV, (bagi guru yang sudah diangkat
tetapi belum memiliki jenjang pendidikan S1/DIV, dan usianya <45 tahun wajib mengikuti
program penyetaraan S1 sesuai dengan bidang
ilmunya), sehingga pada tahun 2015 seluruh guru
sudah berpendidikan S1/D-IV.
 Sehat jasmani dan rohani.
Lanjutan
 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Berbudi pekerti luhur.
 Memiliki kemampuan dasar dan sikap sekurang-
kurangnya:







menguasai kurikulum yang berlaku;
menguasai seeluruh materi pelajaran
yang diampu;
menguasai metodologi pembelajaran;
menguasai teknik evaluasi;
memiliki komitmen terhadap tugasnya;
disiplin dalam pengertian yang luas; dan
dapat diteladani.
Standar kompetensi
Standar kompetensi yang harus
dimiliki guru dikembangkan
secara utuh dari empat
kompetensi utama, yaitu
kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan
profesional.
 Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam
kinerja guru seperti berikut:
Kompetensi Pedagogik:
 Menguasai
karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan
mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu.
 Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
lanjutan
 Memfasilitasi pengembangan potensi
peserta didik untuk mengtualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
 Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik;
 Menyelenggarakan penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar;
 Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran; dan
 Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
Kompetensi Kepribadian:
 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,




sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat;
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;
Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri; dan
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi Sosial mencakup:
 Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama,
ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi;
 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua, dan masyarakat;
 Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial
budaya;
 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan
profesi lain secara lisan dan tulisan
 Kompetensi Profesional;
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
ilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu;
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu;
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif;
Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif;
dan
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Kompetensi Inti Guru guru mata pelajaran
dijabarkan sebagai berikut:
 Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan
Agama pada SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA,
SMK/MAK*
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam:
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
 Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Katolik.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.
 Kompetensi Guru Pendidikan
Agama Hindu.
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Hindu.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Hindu..
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Budha
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Budha.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Budha.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Konghucu
Menginterpretasikan materi, struktur,
konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Konghucu.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Pendidikan Agama Konghucu.
Kompetensi Guru mata pelajaran PKn
 Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
 Memahami substansi Pendidikan
Kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan
kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap
kewarganegaraan (civic disposition), dan
keterampilan kewarganegaraan (civic skills).
 Menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan.
Kompetensi Guru mata pelajaran Seni Budaya
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuan (mencakup materi yang bersifat
konsepsi, apresiasi, dan kreasi/rekreasi) yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran seni
budaya (seni rupa, musik, tari, teater) dan
keterampilan.
Menganalisis materi, struktur, konsep, dan
pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan
pembelajaran Seni Budaya.
 Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Menjelaskan dimensi filosofis pendidikan jasmani
termasuk etika
sebagai aturan dan profesi.
Menjelaskan perspektif sejarah pendidikan jasmani.
Menjelaskan dimensi anatomi manusia, secara
struktur dan fungsinya
Menjelaskan aspek kinesiologi dan kinerja fisik
manusia.
Menjelaskan aspek fisiologis manusia dan efek dari
kinerja latihan, teori perkembangan gerak, termasuk
aspek-aspek yang mempengaruhinya.
lanjutan
Menjelaskan aspek psikologi pada kinerja
manusia, termasuk motivasi dan tujuan,
kecemasan dan stress, serta persepsi diri.
Menjelaskan aspek sosiologi dalam kinerja
diri, termasuk dinamika sosial; etika dan
perilaku moral, dan budaya, suku, dan
perbedaan jenis kelamin.
Menjelaskan teori belajar gerak, termasuk
keterampilan dasar dan kompleks dan
hubungan timbal balik di antara domain
kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kompetensi Guru mata pelajaran
Matematika
Menggunakan bilangan, hubungan di antara
bilangan, berbagai sistem bilangan dan teori
bilangan.
Menggunakan pengukuran dan penaksiran.
Menggunakan logika matematika.
Menggunakan konsep-konsep geometri.
Menggunakan konsep-konsep statistika dan
peluang.
Menggunakan pola dan fungsi.
lanjutan
Menggunakan konsep-konsep aljabar.
Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan
geometri analitik.
Menggunakan konsep dan proses matematika
diskrit.
Menggunakan trigonometri.
Menggunakan vektor dan matriks.
Menjelaskan sejarah dan filsafat matematika.
Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur,
alat hitung, piranti lunak komputer, model
matematika, dan model statistika.
 Kompetensi Guru Mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK)
 Mengoperasikan komputer personal dan
periferalnya.
 Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan
melacak serta memecahkan masalah (troubleshooting) pada komputer personal.
 Melakukan pemrograman komputer dengan salah
satu bahasa pemrograman berorientasi objek.
 Mengolah kata (word processing) dengan komputer
personal.
lanjutan
 Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik





dengan komputer personal.
Mengelola pangkalan data (data base) dengan komputer personal atau komputer server.
Membuat presentasi interaktif yang memenuhi
kaidah komunikasi visual dan interpersonal.
Membuat media grafis dengan menggunakan
perangkat lunak publikasi.
Membuat dan memelihara jaringan komputer
(kabel dan nirkabel).
Membuat dan memelihara situs laman (web).
 Menggunakan sarana telekomunikasi (telephone,





mobilephone, faximile).
Membuat dan menggunakan media komunikasi,
termasuk pemrosesan gambar, audio dan video.
Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
dalam disiplin atau materi pembelajaran lain dan
sebagai media komunikasi.
Mendesain dan mengelola lingkungan
pembelajaran/sumber daya dengan memperhatikan
standar kesehatan dan keselamatan.
Mengoperasikan perangkat keras dan perangkat
lunak pendukung pembelajaran.
Memahami EULA (End User Licence Agreement) dan
keterbatasan serta keluasan penggunaan perangkat
lunak secara legal.
 Kompetensi Guru mata pelajaran IPA
pada SMP/MTs
 Memahami konsep-konsep, hukum-hukum,
dan teori-teori IPA serta penerapannya
secara fleksibel.
 Memahami proses berpikir IPA dalam
mempelajari proses dan gejala alam.
 Menggunakan bahasa simbolik dalam
mendeskripsikan proses dan gejala alam.
lanjutan
 Memahami hubungan antar berbagai cabang IPA,





dan hubungan IPA dengan matematika dan
teknologi.
Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif
tentang proses dan hukum alam sederhana.
Menerapkan konsep, hukum, dan teori IPAuntuk
menjelaskan berbagai fenomena alam.
Menjelaskan penerapan hukum-hukum IPA dalam
teknologi terutama yang dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.
Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan
pengembangan IPA.
 Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori




pengelolaan dan keselamatan kerja/belajar di
laboratorium IPA sekolah.
Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat
hitung, dan piranti lunak komputer untuk
meningkatkan pembelajaran IPA di kelas,
laboratorium.
Merancang eksperimen IPA untuk keperluan
pembelajaran atau penelitian
Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang
benar.
Memahami sejarah perkembangan IPA dan pikiranpikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
PERSYARATAN KEPALA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
Kualifikasi Umum Kepala SMP adalah sbb
 Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1)
atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau
non kependidikan pada perguruan tinggi yang
terakreditasi dan memiliki sertifikat
pendidik;
 Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah
berusia setinggi-tingginya 56 tahun;
lanjutan
 Memiliki pengalaman mengajar sekurang



kurangnya 5 (lima) tahun sebagai guru SMP;
Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi
pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non PNS
disetarakan dengan kepangkatan yang
dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang
berwenang.
Sehat jasmani dan rohani.
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Berbudi pekerti luhur dan tidak pernah tercela.
Kualifikasi Khusus Kepala SMP adalah
sebagai berikut.
 Berstatus sebagai guru SMP;
 Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru
SMP; dan
 Memiliki sertifikat kepala SMP yang
diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
Kompetensi Kepala SMP
Kompetensi Kepribadian, mencakup:






Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan
tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan
akhlak mulia bagi komunitas di sekolah;
Memiliki integritas kepribadian sebagai
pemimpin;
Memiliki keinginan yang kuat dalam
pengembangan diri sebagai kepala sekolah;
Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi;
Mengendalikan diri dalam menghadapi
masalah dalam pekerjaan sebagai kepala
sekolah; dan
Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai
pemimpin pendidikan.
Kompetensi Manajerial, mencakup:





Menyusun perencanaan sekolah/madrasah
untuk berbagai tingkatan perencanaan;
Mengembangkan organisasi sekolah sesuai
dengan kebutuhan;
Memimpin sekolah dalam rangka
pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal;
Mengelola perubahan dan pengembangan
sekolah menuju organisasi pembelajar yang
efektif;
Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
peserta didik;
Lanjutan
Mengelola guru dan staf dalam rangka
pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal;
 Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam
rangka pendayagunaan secara optimal;
 Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat
dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber
belajar, dan pembiayaan sekolah;
 Mengelola peserta didik dalam rangka
penerimaan peserta didik baru, penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik;








Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan
nasional;
Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien;
Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah;
Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
peserta didik di sekolah;
Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan;
Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah; dan
Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur
yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya
Kompetensi Kewirausahaan, mencakup:





Menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah;
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah sebagai organisasi pembelajar yang
efektif;
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin sekolah;
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi
terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah; dan
Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola
kegiatan produksi/ jasa sekolah sebagai sumber
belajar peserta didik.
Kompetensi Supervisi, mencakup:
 Merencanakan program supervisi
akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru;
 Melaksanakan supervisi akademik
terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat; dan
 Menindaklanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam
rangka peningkatan profesionalisme
guru.
Kompetensi Sosial:
 Bekerja sama dengan pihak lain
untuk kepentingan sekolah;
 Berpartisipasi dalam kegiatan
sosial kemasyarakatan; dan
 Memiliki kepekaan sosial
terhadap orang atau kelompok
lain.
PERSYARATAN TENAGA KEPALA TENAGA
ADMINISTRASI DI SMP
 Kepala tenaga administrasi SMP dapat diangkat
apabila sekolah memiliki lebih dari 6 (enam)
rombongan belajar, persyaratannya seperti berikut.
 Kualifikasi Akademik Kepala Tenaga
Administrasi SMP
 Berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang
sederajat, program studi yang relevan dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat) tahun; dan
 Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi
sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Kompetensi Kepala Tenaga Administrasi SMP,
agar memiliki:
 Kompetensi kepribadian, memiliki: integritas
dan akhlak mulia, etos kerja, rasa percaya diri,
fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan,
kreativitas dan inovasi, tanggung jawab, dan
dapat mengendalikan diri.
 Kompetensi Sosial, meliputi: dapat bekerja
sama dalam tim, memberikan layanan prima,
memiliki kesadaran berorganisasi,
berkomunikasi efektif, dan membangun
hubungan kerja,
lanjutan
 Kompetensi Teknis, dapat melaksanakan
administrasi: kepegawaian, keuangan, sarana
dan prasarana, hubungan sekolah dengan
masyarakat, persuratan dan pengarsipan,
kesiswaan, kurikulum, layanan khusus, dan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
 Kompetensi Sosial, meliputi: mendukung
pengelolaan standar nasional pendidikan,
menyusun program dan laporan kerja,
mengorganisasikan staf, mengembangkan staf,
mengambil keputusan, menciptakan iklim
kerja yang kondusif, mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya, membina staf,
mengelola konflik, dan menyusun laporan.
PERSYARATAN TENAGA PERPUSTAKAAN SMP
 Menurut Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008
tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah,
setiap perpustakaan sekolah memiliki sekurangkurangnya satu tenaga perpustakaan sekolah.
 Kualifikasi pendidikan tenaga perpustakaan
sekolah adalah berpendidikan SMA atau yang
sederajat dan bersertifikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan sekolah dari lembaga
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kompetensi tenaga perpustakaan sekolah
Kompetensi Manajerial, meliputi kemampuan:
melaksanakan kebijakan, melakukan perawatan
koleksi, dan melakukan pengelolaan anggaran
serta keuangan.
 Kompetensi Pengelolaan Informasi, meliputi
kemampuan: mengembangkan koleksi
perpustakaan sekolah, melakukan
pengorganisasian informasi, memberikan jasa
dan sumber informasi, dan menerapkan
teknologi informasi serta komunikasi.

lanjutan




Kompetensi Pendidikan, meliputi kemampuan:
memiliki wawasan kependidikan, mengembangkan
keterampilan memanfaatkan informasi, melakukan
promosi perpustakaan, dan memberikan bimbingan
literasi informasi
Kompetensi Kepribadian, meliputi kemampuan:
memiliki integritas yang tinggi dan memiliki etos kerja
tinggi.
Kompetensi sosial, meliputi kemampuan: membangun
hubungan sosial dan membangun komunikasi.
Kompetensi Pengembangan Profesi, meliputi
kemampuan: mengembangkan ilmu, menghayati etika
profesi, dan menunjukkan kebiasaan membaca.
PERSYARATAN TENAGA PELAKSANA
ADMINISTRASI SMP
 Kualifikasi Akademik Tenaga Pelaksana Administrasi
SMP adalah berpendidikan minimal SMK atau yang
sederajat, diutamakan lulusan SMK bidang Administrasi
Perkantoran.
 Kompetensi Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
Umum SMP adalah sebagai berikut:
 Kompetensi kepribadian,
 Kompetensi Sosial,
 Kompetensi Teknis,
PERSYARATAN TENAGA PENJAGA SEKOLAH
 Kualifikasi Akademik Tenaga Penjaga
Sekolah adalah berpendidikan minimal SMP
atau yang sederajat.
 Kompetensi Tenaga Penjaga Sekolah adalah
seperti berikut:
 Kompetensi kepribadian,
 Kompetensi Sosial,
 Kompetensi Teknis,
BEBAN TUGAS PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
 Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembimbingan dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan;
 Beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada
angka 1 di atas adalah sekurangkurangnya 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu)
minggu.
 Tenaga kependidikan (kepala sekolah, pustakawan,
tenaga administrasi, dan penjaga sekolah)
memiliki jam kerja per minggu 40 jam.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GURU/TENAGA
KEPENDIDIKAN DI SMP
 Guru Mata Pelajaran :
RB x W
JWM
Keterangan:
RB
= jumlah rombongan belajar
W
= alokasi waktu seluruh mata
pelajaran per minggu
JWM
= jumlah jam wajib belajar bagi guru
mata pelajaran
 Guru pembimbing
siswa
150
 Laboran
RB
9
 Tata Usaha
RB
1
2
 Pustakawan
Setiap perpustakaan sekolah memiliki sekurangkurangnya 1 (satu) orang tenaga pustakawan untuk
sekolah tipe C, 2 (dua) orang pustakawan untuk
sekolah tipe B, dan 3 orang pustakawan untuk sekolah
tipe A.
BEBAN TUGAS PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
 Setiap pendidik (guru) memiliki jam
kerja per minggu minimal 37,5 jam,
dengan rincian untuk tatap muka
minimal 18 jam, untuk persiapan 9 jam,
dan untuk koreksi, analisis hasil belajar,
dan tindaklanjut 10,5 jam. Sedangkan
untuk tenaga kependidikan (TU)
memiliki jam kerja per minggu juga
sama 37,5 jam.
Download