Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH 3.1. Batas Administrasi dan Luas Wilayah Kabupaten Sumba Tengah merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dibentuk berdasarkan UU no. 3 tahun 2007 dan diresmikan oleh pejabat Mendagri pada 22 Mei 2007. Kabupaten Sumba Tengah beribukota di Kota Waibakul. Terdiri atas 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Katikutana, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat dan Kecamatan Mamboro. Saat ini telah berubah menjadi 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan Katikutana, Kecamatan Katikutana Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat dan Kecamatan Mamboro. Letak Kabupaten Sumba Tengah berada pada posisi 9 0 18’ – 100 20’ Lintang Selatan (LS) dan 1180 55’ – 1200 23’ Bujur Timur (BT) dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Selat Sumba Sebelah Selatan : Samudera Hindia Sebelah Barat : Kabupaten Sumba Barat Sebelah Timur :Kabupaten Sumba Timur 3-1 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur Luas wilayah Kabupaten Sumba Tengah lebih dari 1.878,77 km2. Rincian luas wilayah per kecamatan terdapat pada tabel 3.1. Sedangkan peta administratif Kabupaten Sumba Tengah terdapat dalam gambar 3.1. Tabel 3.1. Luas wilayah dan tinggi rata-rata menurut kecamatan 2007 (sumber Bappeda Kab. Sumba Tengah) Tinggi rataKecamatan Luas Wilayah (ha) rata dari Luas Wilayah permukaan Persentase Area (Ha) laut (m) Daratan Pulau Mamboro 0 – 450 31.891,866 - 31.891,866 17,54 Katikutana 0 - 800 6.854,347 - 6.854,347 3,77 0 - 800 38.205,768 9,424 38.215,192 21,02 0 - 800 28.108,871 - 28.108,871 15,46 0 - 800 76.717,871 - 76.717,871 42,20 18.787,749 100 Katikutana Selatan U. R. Nggay Barat Umbu Ratu Nggay Jumlah 18.778,325 9,424 3-2 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur Gambar 3.1. Peta administratif wilayah Kabupaten Sumba Tengah 3-3 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur 3.2. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Sumba Tengah hasil registrasi penduduk pada tahun 2007 sebanyak 59.430 jiwa, dengan kepadatan 32 jiwa per kilometer persegi yang tersebar di 43 desa. (Sumber Sumba Tengah dalam Angka 2008). Keadaan jumlah penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin pada Juli 2008 terdapat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Banyaknya kepala keluarga dan penduduk menurut kecamatan dan jenis kelamin (sumber Sumba Tengah dalam angka 2008) Penduduk Kecamatan Kepala Keluarga Laki-laki Perempuan Jumlah Mamboro 3.085 7.953 7.033 14.986 Katikutana 1.917 4.828 4.521 9.349 U.R. Nggay Barat 3.739 6.371 7.568 16.857 Umbu Ratu Nggay 3.019 6.130 6.280 12.410 Katikutana Selatan 2.368 5.181 5.034 10.215 Jumlah 14.128 30.463 30.436 63.817 3-4 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur 3.3. Kondisi Fisik Wilayah 3.3.1. Topografi Kondisi topografi wilayah Kabupaten Sumba Tengah pada umumnya didominasi oleh perbukitan. Dengan kelerengan bervariasi dari dataran sampai sangat curam. Sebagian kecil berupa dataran bergelombang landai dengan luasan yang sempit, terdapat di sekitar Anakalang , Katikutana dan pinggir pantai bagian utara. Daerah perbukitan di bagian utara memiliki permukaan relatif lebih halus dan bergelombang lemah. Bukit-bukit bentuknya mirip antara satu dengan lainnya dengan ketinggian relatif sama. Beberapa diantaranya memiliki lembah yang dangkal dan berubah menjadi lembah yang sempit dan dalam ke bagian tengah dengan perbukitan relatif kasar , tidak beraturan dan curam. Ketinggian wilayah bervariasi dari 0 – 800 m dari permukaan laut terdapat di wilayah Kecamatan Katikutana, Katikutana Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay dan Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat. Sedangkan wilayah Kecamatan Mamboro memiliki ketinggian antara 0 – 450 m dari permukaan laut. Luas wilayah dan tinggi ratarata menurut kecamatan terdapat dalam tabel 3.1. Dan relief topografi wilayah terdapat pada gambar 3.2. 3-5 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur Selat Sumba Cekungan Katikutana Palindi Taculur + 912 m Kabupaten Sumba Barat Kabupaten Sumba Timur Samudera Hindia Gambar 3.2. Relief topografi Kabupaten Sumba Tengah 3-6 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur 3.3.2. Iklim dan Curah Hujan Iklim Kabupaten Sumba Tengah dipengaruhi oleh iklim monsun dengan jumlah hari hujan dari 100 hingga 150 hari. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Meiser P dkk (1965) di Kabupaten Sumba Tengah terjadi bulan basah (curah hujan bulanan >100 mm) pada Januari s/d April dan November s/d Desember, dengan puncaknya pada bulan Maret. Bulan kering (curah hujan bulanan <100 mm) dimulai dari bulan Mei dan puncaknya terjadi pada Oktober setiap tahunnya. Rata-rata curah hujan bulanan di Pulau Sumba secara spatial terdapat pada gambar.3.3. Gambar 3.3. Curah hujan rata-rata bulanan di Pulau Sumba (Meiser, P dkk, 1965) 3-7 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur Gambar 3.4. menunjukan curah hujan rata-rata tahunan di Pulau Sumba. Dimana curah hujan rata-rata tahunan di Pulau Sumba antara 500 mm s/d 2500 mm. Sedangkan curah hujan ratarata tahunan di Kabupaten Sumba Tengah berkisar antara 1000 – 2500 mm. Bagian tengah dan selatan memiliki curah hujan relatif lebih besar bila dibandingkan dengan pantai utara. Curah hujan tertinggi terdapat dibagian tengah sebelah timur yang berbatasan dengan Kabupaten Sumba Timur yaitu berkisar antara 2000 mm s/d 2500 mm. Sedangkan di bagian baratnya hanya sekitar 1500 s/d 2000 mm demikian juga untuk bagian selatan. Dan untuk pantai utara curah hujan tahunan hanya 1000 mm s/d 1500 mm. Gambar 3.4. Rata-rata curah hujan tahunan di Pulau Sumba (Meiser, P, 1965) 3-8 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur 3.3.3. Geologi Geologi Kabupaten Sumba Tengah didominasi oleh batuan karbonat berupa batu gamping terumbu , batu gamping berlapis dan napal. Sebagian kecil berupa batuan vulkanik (batuan beku, lava, tufa dll) dengan penyebaran terbatas. Menurut A.C. Effendi dan T. Apandi, 1993 dalam Peta Geologi Lembar Waikabubak dan Waingapu, Nusatenggara skala 1 : 250.000 susunan batuan yang tersingkap di Kabupaten Sumba Tengah adalah sebagai berikut: Alluvium (Qal) : lempung lanau pasir, kerikil dan bongkah ditemukan disekitar dataran sungai dan pantai. Formasi Kaliangga (Qpk) : batu gamping terumbu yang mengandung koral dan membentuk undak pantai. Formasi Kananggar (Tmpk): batupasir, batu pasir tufaan, napal tufaan, tuf dan napal pasiran dengan sisipan batugamping. Formasi Waikabubak (Tmpw): batugamping, batugamping lempungan sisipan napal, napal pasiran, napal tufaan dan tuf. Formasi Pamalar (Tmp): batu gamping dan lempung pada bagian bawahnya. Formasi Paumbapa (Top) : batugamping berlapis dan terumbu. Formasi Watopata (Tew) : Batugamping. Formasi Tanadaro (Tmc): batulempung. Formasi Masu (Tpm) : lava, breksi dan tuf. Batuan terobosan (Tpgd) : granit, granodiorit dan diorit. 3-9