BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir dan bernalar. Matematika diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dalam perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu pelajaran matematika wajib diberikan sebagai bekal bagi setiap peserta didik sejak pendidikan dasar. Namun dibalik peranan dan manfaat matematika, suatu kenyataan khususnya di kalangan siswa menunjukkan bahwa matematika masih merupakan mata pelajaran yang kurang disenangi sehingga dalam pembelajaran matematika banyak guru yang mengeluh karena rendahnya kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru bidang studi matematika dan praktek pengalaman lapangan terlihat banyaknya kesalahan siswa dalam memahami konsep matematika sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa baik dalam ulangan harian, ulangan semester maupun ujian akhir sekolah. Pada hal dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas biasanya guru memberikan tugas (pemantapan) secara kontinu berupa latihan soal. Kondisi riil dalam pelaksanaannya latihan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika. Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifnya proses pembelajaran. Penyebabnya dapat berasal dari siswa, guru maupun sarana dan prasara yang ada, minat dan motivasi siswa yang rendah, kinerja guru yang rendah, serta sarana dan prasarana yang kurang memadai akan menyebabkan pembelajaran menjadi kurang efektif. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang diamanatkan UUD 1945 sangat diperlukan guna mengisi dan mempertahankan kemerdekaan. Hal ini menyatakan bahwa penyelenggaraan layanan pendidikan melalui sistem pendidikan formal sangat berguna untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan sesuai dengan informasi, fakta, serta sikap dalam mempertahankan mutu pendidikan. Untuk mencapai tujuan di atas, maka dalam proses pengembangan pengetahuan dan kemampuan dengan informasi, fakta, sikap serta ketrampilan yang diperoleh dan dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dan untuk mempersiapkan peserta didik guna melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, maka pemerintah sebagai fasilitator telah berupaya meningkatkan kualitas guru. Namun hingga saat ini mutu pendidikan, terutama pendidikan matematika selalu menjadi bahan pembicaraan yang hangat dikalangan media cetak maupun media elektronik. Hal ini diperparah dengan adanya situasi global bangsa kita yang hingga saat ini masih putar dan tengah berkutat dengan krisis berkepanjangan yang menyentuh segala sendi kehidupan umat manusia yang secara langsung turut mempengaruhi dunia pendidikan nasional kita. Berbagai upaya dan giat terus dicari dan diusahakan sebagai langkah-langkah konkret guna memecahkan berbagai persoalan yang kian hari kian krusial ini. Di antara dengan diadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum sekolah, perbaikan dan peningkatan kualitas guru, pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang dapat menunjang terwujudnya prestasi belajar yang maksimal, upaya pendekatan dan model belajar yang efektif dan efesien serta berbagai macam cara yang dapat merangsang dan meningkatkan minat belajar siswa terus dilakukan. Jika kita telusuri secara mendalam kualitas proses dan hasil pendidikan kita dewasa ini, maka berbagai alasan yang menyebabkan rendahnya kualitas proses dan hasil pendidikan siswa secara globalisasi dapat kita temukan. Diantara kurangnya perhatian dan minat baca siswa terhadap materi pelajaran dan jenis-jenis bacaan lainnya yang dapat menunjang materi pelajaran yang dipelajarinya. Demikian juga dengan kualitas proses dan hasil pendidikan matematika. Kurangnya perhatian dan minat baca dalam upaya memahami pengetahuan matematika siswa merupakan salah satu faktor penyebab kualitas proses dan prestasi belajar matematika. Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja mewarnai perilaku seseorang akan tetapi lebih dari itu. Minat mendorong orang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan. Demikian juga dengan minat membaca. Kegemaran membaca merupakan perwujudan minat membaca seseorang. Membaca mempunyai peranan yang sangat penting dalam sejarah perkembangan peradaban manusia, baik sebagai kelompok maupun sebagai perorangan, sebab membaca merupakan salah satu syarat penting bagi kecerdikan seseoramg. Membaca erat hubungannya dengan bertambah kaya ilmu pengetahuan dan pengenalan seseorang tentang dunia yang mengintarinya. Seseorang tidak hanya mendapat pengetahuan tentang masalah manusia Indonesia masa lampau dan kini, akan tetapi turut merasakan dan percaya diri dengan nilai estetis yang ada didalamnya. Demikian juga dengan membaca dalam upaya memahami pengetahuan matematika. Jika pembaca ingin mengetahui dan mengingat hal-hal pokok tentang pengetahuan matematika hendaknya ia harus rajin-rajin membaca buku-buku yang berkaitan dengan matematika. Kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan tidak pernah beku dan tidak pandang waktu oleh karena Santoso (1986) berpendapat bahwa: alasan yang paling mendasar orang kurang berminat membaca adalah sistem pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi tidak pernah ada usaha. Untuk membangun sikap gemar membaca yang terus menerus dan teratur . Hal senada juga dikemukakan oleh Witherington (Buchori 1987) berpendapat bahwa: kesukaran terbesar dalam mempelajari psikologi pendidikan adalah ketaksanggupan membaca secara produktif literatur yang diperlukan. Dan menurut Rooijakkers (1980) yang mengatakan bahwa kegiatan membaca sama pentingnya seperti kegiatan makan dan minum, tanpa kegiatan membaca maka pengetahuan akan menjadi layu. Mengaju pada ketiga dasar pemikiran diatas, maka penulis terdorong untuk mengulas secara detail dan mendalam tentang minat baca dan relevansinya terhadap prestasi belajar matematika siswa yang terangkum dalam tulisan dengan tajuk : pengaruh minat baca matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII semester 1 SMP kristen karuni kabupaten sumba barat daya, tahun ajaran 2013/2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh minat baca matematika terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan operasi bentuk aljabar siswa kelas VIII semester 1 SMP kristen karuni kabupaten sumba barat daya, tahun ajaran 2013/2014 ? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minat baca matematika terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan operasi bentuk aljabar siswa kelas VIII semester 1 SMP Kristen Karuni kabupaten sumba barat daya, tahun ajaran 2013/2014. D. Batasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang keliru dari berbagai kalangan terhadap maksud dari penelitian ini, maka penulis dapat membatasi istilah pokok sebagai berikut: 1. Minat adalah: Perhatian dan kegemaran terhadap sesuatu. 2. Baca /Membaca: Suatu alat belajar. 3. Minat Baca adalah : Suatu alat belajar yang membuat seseorang lebih suka dan rasa terikat pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. 4. Belajar adalah: Suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman ketrampilan dan nilai sikap. 5. Prestasi Belajar adalah: Hasil usaha atau kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, kata, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. E. Manfaat Penelitian a. Bagi Guru Matematika Sebagai bahan masukan untuk selalu memberikan dorongan serta dukungan kepada peserta didik sebagai wujud nyata dalam memupuk minat baca siswa terhadap segala informasi yang dianggap perlu guna menunjang dan meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. b. Bagi Siswa Jika siswa punya keinginan untuk mendapat informasi dan pemahaman yang kristis terhadap matematika, maka sebagai faktor utama dalam merubah perkembangan kemampuan dalam menganalisa berbagai persoalan yang timbul adalah dengan mengembangkan minat baca matematika.