pltmh

advertisement
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
5
PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
5.1. Pengertian PLTMH
PLTMH pada prinsipnya
sama dengan PLTA (pembangkit
listrik tenaga air) seperti Jati Luhur dan Saguling di Jawa Barat.
Masyarakat di pedesaan mungkin pernah membuat atau mengenal
kincir air yang digunakan untuk membangkitkan listrik yang
sebenarnya merupakan sebuah PLTMH yang sangat sederhana.
PTLMH dan PLTA hanya merupakan perbedaan nama menurut
klasifikasi kapasitas daya atau potensi air yang digunakan.
Pembangkit listrik mulai dari urutan yang terendah adalah PLT
mikrohidro, mini hidro, small hidro dan hidro.
Kebutuhan tenaga listrik di wilayah Kabupaten Sumba
Tengah saat ini berasal dari PLN. Sementara itu sebagian besar
dari wilayah Kabupaten Sumba Tengah masih banyak yang belum
terjangkau oleh jaringan PLN. Dengan pertimbangan ini, maka
sangat perlu dibangun atau menambah unit-unit pembangkit listrik
baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya listrik.
Mengingat di wilayah Sumba Tengah banyak mempunyai potensi
sumber air yang memenuhi syarat sebagai sumber listrik bagi
pembangunan PLTMH.
5-1
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
5.2. Potensi PLTMH di Kabupaten Sumba Tengah
Hasil survei pada sebelas lokasi sumber air di wilayah
Kabupaten Sumba Tengah terdapat delapan lokasi yang berpotensi
untuk dijadikan PLTMH ; satu lokasi sumber air (lokasi Mbewi) tidak
memenuhi syarat karena head terlalu rendah dan dua lokasi sumber
air ( lokasi Ole ate dan Bola) potensinya sangat kecil. Sedangkan
tiga lokasi sumber air merupakan lokasi yang paling prospek
karena tidak terlalu jauh dari lokasi pemukiman penduduk. Tiga
lokasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sumber air Wangga Bawah memiliki potensi 8,4 KVA dan
Wangga Atas memiliki potensi 17,6 KVA, berlokasi di Desa
Padiratana, Kecamatan Umbu Ratu Nggay. Keduanya
berdekatan dan bisa diinterkoneksikan antara satu sama
lain. Sumber air Wangga Atas bisa memperbesar debit
sumber air Wangga Bawah akan memperbesar potensi
sumber air Wangga Bawah menjadi 15 KVA.
2. Sumber air Lapopu , Desa Manorara, Kecamatan Katikutana
Selatan nemiliki potensi 384 KVA.
3. Sumber air Harangi , Desa Umbu Kawolu, Kecamatan Umbu
Ratu Nggay Barat memiliki potensi 11,7 KVA.
Secara rinci hasil survei disajikan pada tabel 5.1. Sedangkan
peta lokasi potensi terdapat pada lampiran.
5-2
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Tabel 5.1. Daftar lokasi sumber air yang berpotensi untuk PLTMH
5-3
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Foto 5.1. Sumber air Praikalala, Desa W. Timur, Kec. Mamboro
Foto. 5.2. Sumber air Matayangu, Desa Waimanu, Kec. Katikutana
Selatan
5-4
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Foto. 5.3. Sumber air Harunda , Desa Soru Kec. Umbu Ratu Nggay
Foto 5.4. Sumber air Waikapori, Desa Maradesa, Kec. Umbu Ratu
Nggay
5-5
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Foto 5.5. Sumber air Wangga Bawah , Desa Padiratana, Kec. Umbu
Ratu Nggay
Foto 5.6. Sumber Air Wangga Atas, Desa Padiratana, Kec. Umbu
Ratu Nggay
5-6
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Foto 5.7. Sumber air Lapopu, Desa Manorara, Kec. Katikutana
Selatan
Foto 5.8. Sumber air Waisoka, Desa Ole Ate, Kec. Mamboro
5-7
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Foto. 5.9. Sumber Air Bola, Desa W. Wayengu, Kec. Umbu Ratu
Nggay Barat
Foto 5.10. Sumber Air Harangi, Desa Umbu Kawolu, Kec. Umbu
Ratu Nggay Barat
5-8
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
5.3. Disain Teknis PLTMH
Pada prinsipnya perencanaan PLTMH meliputi kapasitas yang
dapat dihasilkan dengan potensi yang ada, penentuan lokasi
bendungan, saluran/intake, rumah daya dan
jaringan listrik ke
rumah penduduk. Dimana komponen pembangunannya meliputi
bangunan sipil dan peralatan elektrik mekanik. Bangunan sipil
terdiri dari bendungan, Intake, saluran pembawa, bak penenang
dan pengendap, pipa pesat dan rumah daya. Sedangkan komponen
elektrik mekanik
adalah
turbin, sistem transmisi mekanik dan
generator.
5.3.1. Wangga Atas, Desa Padiratana, Kec. Umbu Ratu Nggay
 Bendungan
Pengambilan air dari sumber air Wangga Atas diperlukan
bendungan. Fungsi bangunan ini selain dapat menaikkan muka air
juga menjamin pasokan air yang direncanakan memasuki
intake. Bendungan yang direncanakan berupa bangunan
sepanjang 5 m dengan ketinggian 1 m serta lebar pondasi
bendungan 0.6 m. Pondasi bendungan dipasang dengan
kedalaman 0.6 m dari dasar sungai. Batu kali sangat penting
sebagai penguat dan pelindung bangunan. Bangunan ini
dilengkapi fasilitas pelimpah dan pintu air yang terletak didekat
bangunan intake.
5-9
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
 Intake dan saluran pembawa
Rencana bangunan penyadapan air, lebih dikenal sebagai
bangunan intake berada pada sisi kanan aliran Sungai Wangga
Atas. Struktur intake berupa side intake dari pasangan batu kali
(1:2) dengan plesteran semen. Bangunan intake dilengkapi
trashrack berupa rangkaian plat besi berbentuk jelusi sebagai
penahan dan penyaring sampah serta benda-benda yang tidak
diharapkan terbawa bersama aliran air. Intake PLTMH Wangga
Atas adalah 1.2 m x 1 m. Air yang melewati intake langsung
masuk melalui saluran ke bak penenang.
 Bak Pengendap dan Penenang
Bak penenang (forebay) berupa pasangan batu kali (1:2) terdiri
dari
bak
pengendap
(settling
basin),
saluran
pelimpah
(spillway), trasharck dan bak penenang sendiri. Bangunan ini
sering kali dikenal dengan istilah head tank, sebagai reservoar
air yang terletak pada sisi atas untuk dialirkan ke unit turbin
yang terletak di bagian bawah. Beda tinggi jatuhan air ini yang
dikenal sebagai head. Bangunan bak penenang berukuran 4 m
x 2 m dengan kedalaman bervariasi antara 1,2 m – 1,5 m. Pada
sisi pipa pesat (penstock}, struktur pondasi (anchor block)
yang menyatu dengan bak penenang berupa coran beton.
Fasilitas
saluran
pelimpah
pada
bak
penenang
akan
mengalirkan air berlebih menuju ke Sungai Wangga Bawah.
5-10
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Struktur saluran pelimpah berupa pasangan batu kali. Sebagai
finishing adalah lapisan plester semen pada bagian sisi dalam
saluran pelimpah untuk mencegah rembesan.
 Penstok
Proses konversi energi dari energi potensial hidrolik menjadi
energi kinetik yang akan dirubah menjadi energi mekanik oleh
unit
turbin terjadi melalui pemanfaatan potensi air
yang
berkumpul di bak penenang (head tank). Air dari bak penenang
mengalir melalui pipa pesat menuju turbin yang terdapat di
dalam rumah pembangkit.
Penstock
yang
diperlukan
pada
perencanaan
PLTMH
menggunakan besi plat mild steel 5 mm yang di-roll dan dilas
ditempat. Penstock sepanjang 47 m dengan diameter 39 cm akan
diperkuat struktur pondasi (anchor block) berupa coran beton
tumbuk. Pada bagian ujung penstock dilengkapi expansion joint.
Sebagai
finishing,
permukaan
luar
penstock
dicat
untuk
melindungi terhadap karat.
 Rumah Pembangkit
Rumah
mekanik
pembangkit
terpasang,
merupakan
tempat
peralatan
elekro-
Unit turbin beserta sistem transmisi
mekanik, generator, panel kontrol, dan ballast load (dummy load)
terpasang di dalam bangunan ini. Rumah pembangkit berukuran
5-11
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
4 m x 6 m ini adalah bangunan permanen pasangan bata dengan
plesteran semen. Pondasi rumah pembangkit berupa pasangan
batu kali dengan lantai menggunakan keramik. Bagian lantai
rumah pembangkit diperkuat struktur coran beton bertulang
sekaligus sebagai pondasi dudukan unit turbin. Bagian bawah
lantai rumah pembangkit terhubung dengan saluran pembuangan
air (tail race) menuju Sungai Wangga Bawah.
 Turbin
Pemilihan jenis turbin tenaga air bergantung pada head dan
debit air. Untuk daerah pegunungan yang memiliki ketinggian
rendah dengan debit besar jenis turbin low head lebih cocok
digunakan sedangkan di daerah datar dengan debit air yang
besar dapat menggunakan jenis turbin tubular, bulb, kaplan dan
propeller.
Petunjuk
umum
pemilihan
jenis
turbin
untuk
pembangkit listrik mini-mikrohidro berdasarkan ketinggian
terlihat pada Tabel 5-2.
Turbin yang direncanakan pada sistem PLTMH Wangga Atas
direkomendasikan mengunakan turbin jenis Cross flow 1
unit. Efisiensi turbin dapat mencapai 75%. Diameter runner
turbin yang digunakan 45 mm 622 rpm. Daya keluaran poros
turbin pada debit 0.068 m3/s dan net head 22 m adalah 11 kW
dengan total daya 10 kW yang akan ditransmisikan ke generator.
5-12
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Tabel 5.2. Pemilihan jenis turbin untuk PLTMH
Ketinggian Air
Debit
Kapasitas
(M)
(M3/detik)
(KW)
0.5 – 10
-
-
0.5 – 12
0.05 – 8
-
Jenis Turbin
Simple wood and
metal wheel
Scheider
Hydro
Engine
Axial Flow
2 – 50
3 – 20
-
a. Straflo
2 – 15
1.5 – 40
50 – 5000
b. Tubular
1.25 – 25
3 – 25
150 – 3500
c. Bulb
1 – 70
3 – 40
-
Kaplan
8 – 300
0.3 – 20
500 – 5000
Francis
45 – 300
1–8
-
1 – 200
0.03 – 9
50 – 1000
45 – 1000
0.06 – 3
100 – 5000
Turgo
Cross Flow, Banki,
Mitchel or Obserger
Pelton
Sumber : (Kudip, 2002)
 Generator
Transmisi mekanik yang digunakan adalah type flat belt yang
dikopel langsung ke Generator. Generator secara umum ada
dua jenis generator yang digunakan pada PLTMH, yaitu
generator sinkron dan generator induksi.
5-13
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
a. Generator Sinkron
Generator sinkron bekerja pada kecepatan yang berubah-ubah.
Untuk
dapat
menjaga
agar
kecepatan
generator
tetap,
digunakan speed governor elektronik. Generator jenis ini dapat
digunakan secara langsung dan tidak membutuhkan jaringan
listrik lain sebagai penggerak awal. Sangat cocok digunakan di
desa terpencil dengan sistem isolasi (Modak, 2002).
b. Generator Induksi
Pada
generator
jenis
induksi
tidak
diperlukan
sistem
pengaturan tegangan dan kecepatan. Namun demikian, jenis
generator ini tidak dapat bekerja sendiri karena memerlukan
suatu sistem jaringan listrik sebagai penggerak awal (Modak,
2002). Generator jenis ini lebih cocok digunakan untuk daerah
yang telah dilalui jaringan listrik (Grid System).
5.3.2. Wangga Bawah, Desa Padiratana Kec. Umbu Ratu Nggay
Bendungan
Bendungan yang direncanakan berupa bangunan sepanjang
12 m dengan ketinggian 1 m serta lebar pondasi bendungan 0.6
m. Pondasi bendungan dipasang dengan kedalaman 0.6 m dari
dasar sungai. Batu kali sangat penting sebagai penguat dan
pelindung bangunan. Bangunan ini dilengkapi fasilitas pelimpah
5-14
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
dan pintu air yang terletak didekat bangunan intake.
 Intake dan saluran pembawa
Rencana bangunan penyadapan air (intake), berada pada sisi
kanan aliran Sungai Wangga Bawah. Struktur intake berupa
side intake dari pasangan batu kali (1:2) dengan plesteran
semen.
Bangunan
intake
dilengkapi
trashrack
berupa
rangkaian plat besi berbentuk jelusi sebagai penahan dan
penyaring sampah serta benda-benda yang tidak diharapkan
terbawa bersama aliran air. Intake PLTMH Wangga Bawah
adalah 1.2 m x 1 m. Air yang melewati intake langsung masuk
melalui saluran ke bak penenang.
 Bak Pengendap dan Penenang
Bak penenang (forebay) berupa pasangan batu kali (1:2) terdiri
dari
bak
pengendap
(settling
basin),
saluran
pelimpah
(spillway), trasharck dan bak penenang sendiri. Bangunan
bak penenang berukuran 4 m x 2 m dengan kedalaman
bervariasi antara 1,2 m – 1,5 m. Pada sisi pipa pesat
(penstock}, struktur pondasi (anchor block) yang menyatu
dengan bak penenang berupa coran beton. Struktur saluran
pelimpah berupa pasangan batu kali. Sebagai finishing adalah
lapisan plester semen pada bagian sisi dalam saluran pelimpah
untuk mencegah rembesan.
5-15
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
 Penstok
Penstock menggunakan besi plat mild steel 5 mm yang di-roll
dan dilas ditempat. Penstock sepanjang 28 m dengan diameter
39 cm akan diperkuat struktur pondasi (anchor block)
berupa coran beton tumbuk. Pada bagian ujung penstock
dilengkapi expansion joint. Sebagai finishing, permukaan luar
penstock dicat untuk melindungi terhadap karat.
 Rumah Pembangkit
Rumah pembangkit berukuran 4 m x 6 m ini adalah bangunan
permanen pasangan bata dengan plesteran semen. Pondasi
rumah pembangkit berupa pasangan batu kali dengan lantai
menggunakan
keramik.
Bagian lantai rumah pembangkit
diperkuat struktur coran beton bertulang sekaligus sebagai
pondasi dudukan unit turbin.
 Turbin
Jenis turbin yang cocok digunakan pada lokasi Wangga Bawah
menggunakan jenis cross flow.
 Generator
Transmisi mekanik yang digunakan adalah type flat belt yang
dikopel langsung ke Generator. Sedangkan generator yang
dipakai menggunakan generator sinkron untuk menjaga agar
5-16
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
kecepatan
generator
tetap,
digunakan
speed
governor
elektronik.
5.3.3. Lapopu, Desa Manorara, Kec. Katikutana Selatan
 Bendungan
Bendungan yang direncanakan berupa bangunan sepanjang
60 m dengan ketinggian 2 m serta lebar pondasi bendungan 1
m. Pondasi bendungan dipasang dengan kedalaman 1 m dari
dasar sungai. Batu kali sangat penting sebagai penguat dan
pelindung bangunan. Bangunan ini dilengkapi fasilitas pelimpah
dan pintu air yang terletak didekat bangunan intake.
 Intake dan saluran pembawa
Struktur intake berupa side intake dari pasangan batu kali (1:2)
dengan plesteran semen. Bangunan intake dilengkapi trashrack
berupa rangkaian plat besi berbentuk jelusi sebagai penahan
dan
penyaring
sampah
serta
benda-benda
yang
tidak
diharapkan terbawa bersama aliran air. Intake PLTMH Lapopu
adalah 3 m x 2 m. Air yang melewati intake langsung masuk
melalui saluran ke bak penenang.
 Bak Pengendap dan Penenang
Bak penenang berupa pasangan batu kali (1:2) terdiri dari bak
pengendap, saluran pelimpah, trasharck dan bak penenang
5-17
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
sendiri. Bangunan bak penenang berukuran 6 m x 3 m dengan
kedalaman bervariasi antara 1,5 m – 2 m. Pada sisi pipa pesat
(penstock}, struktur pondasi (anchor block) yang menyatu
dengan bak penenang berupa coran beton. Struktur saluran
pelimpah berupa pasangan batu kali. Sebagai finishing adalah
lapisan plester semen pada bagian sisi dalam saluran pelimpah
untuk mencegah rembesan.
 Penstok
Penstock sepanjang 66 m akan diperkuat struktur pondasi
(anchor block) berupa coran beton tumbuk. Pada bagian ujung
penstock
dilengkapi
expansion
joint.
Sebagai
finishing,
permukaan luar penstock dicat untuk melindungi terhadap
karat.
 Rumah Pembangkit
Rumah pembangkit berukuran 4 m x 6 m ini adalah bangunan
permanen pasangan bata dengan plesteran semen. Pondasi
rumah pembangkit berupa pasangan batu kali dengan lantai
menggunakan
keramik.
Bagian lantai rumah pembangkit
diperkuat struktur coran beton bertulang sekaligus sebagai
pondasi dudukan unit turbin.
5-18
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
 Turbin
Jenis turbin yang cocok digunakan pada lokasi Lapopu
menggunakan jenis cross flow
 Generator
Transmisi mekanik yang digunakan adalah type flat belt yang
dikopel langsung ke Generator. Sedangkan generator yang
dipakai menggunakan generator sinkron untuk menjaga agar
kecepatan
generator
tetap,
digunakan
speed
governor
elektronik.
5.3.4. Harangi, Desa Umbu Kawolu, Kec. Umbu Ratu Nggay Barat
 Bendungan
Bendungan yang direncanakan berupa bangunan sepanjang
70 m dengan ketinggian 2 m serta lebar pondasi bendungan 1
m. Pondasi bendungan dipasang dengan kedalaman 1 m dari
dasar sungai. Batu kali sangat penting sebagai penguat dan
pelindung bangunan. Bangunan ini dilengkapi fasilitas pelimpah
dan pintu air yang terletak didekat bangunan intake.
 Intake dan saluran pembawa
Struktur intake berupa side intake dari pasangan batu kali (1:2)
dengan plesteran semen. Bangunan intake dilengkapi trashrack
berupa rangkaian plat besi berbentuk jelusi sebagai penahan
5-19
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
dan
penyaring
sampah
serta
benda-benda
yang
tidak
diharapkan terbawa bersama aliran air. Intake PLTMH Harangi
adalah 1,2 m x 1 m. Air yang melewati intake langsung masuk
melalui saluran ke bak penenang.

Bak Pengendap dan Penenang
Bak penenang berupa pasangan batu kali (1:2) terdiri dari bak
pengendap, saluran pelimpah, trasharck dan bak penenang
sendiri. Bangunan bak penenang berukuran 4 m x 3 m dengan
kedalaman bervariasi antara 1,5 m – 2 m. Pada sisi pipa pesat
(penstock}, struktur pondasi (anchor block) yang menyatu
dengan bak penenang berupa coran beton. Struktur saluran
pelimpah berupa pasangan batu kali. Sebagai finishing adalah
lapisan plester semen pada bagian sisi dalam saluran pelimpah
untuk mencegah rembesan.
 Penstok
Penstock sepanjang 61 m akan diperkuat struktur pondasi
(anchor block) berupa coran beton tumbuk. Pada bagian ujung
penstock
dilengkapi
expansion
joint.
Sebagai
finishing,
permukaan luar penstock dicat untuk melindungi terhadap
karat.
 Rumah Pembangkit
Rumah pembangkit berukuran 4 m x 6 m ini adalah bangunan
5-20
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
permanen pasangan bata dengan plesteran semen. Pondasi
rumah pembangkit berupa pasangan batu kali dengan lantai
menggunakan
keramik.
Bagian lantai rumah pembangkit
diperkuat struktur coran beton bertulang sekaligus sebagai
pondasi dudukan unit turbin.
 Turbin
Jenis turbin yang cocok digunakan pada lokasi Lapopu
menggunakan jenis cross flow
 Generator
Transmisi mekanik yang digunakan adalah type flat belt yang
dikopel langsung ke Generator. Sedangkan generator yang
dipakai menggunakan generator sinkron untuk menjaga agar
kecepatan
generator
tetap,
digunakan
speed
governor
elektronik.
Semua tata letak dan skema komponen PLTMH terdapat pada
lampiran.
5.4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Biaya rencana pembangunan PLTMH disusun berdasarkan
data harga material yang disesuaikan dengan lokasi. Informasi
harga diperoleh melalui Daftar Harga Satuan Pekerjaan di
5-21
Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur
Kabupaten Sumba Tengah dilengkapi wawancara dengan penduduk
setempat. Penyediaan material lokal seperti batu, pasir dan tenaga
kerja (gotong royong) diasumsikan sebagai harga material dan
upah setempat. Penyusunan unit biaya dibuat berdasarkan standar
pekerjaan umum. Rencana Anggaran Maya untuk pembangunan
PLTMH ini serta rekapitulasinya dapat dilihat pada lampiran.
5-22
Download