Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur 2 METODOLOGI 2.1. Studi Pustaka Tahap ini berupa studi pustaka dan pengumpulan data sekunder yang tersedia seperti peta geologi, peta hidrogeologi, dan laporan hasil penelitian atau laporan teknis terdahulu, khususnya yang berkaitan dengan sumber daya air. Studi pustaka ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran sebaran jenis batuan, kondisi sumber daya air, morfologi atau bentang alam dan sebagainya. 2.2. Penafsiran Citra Satelit Penafsiran citra satelit bumi “landsat” dimaksudkan untuk mengetahui gambaran lebih rinci daerah penelitian sebelum dilakukan pekerjaan lapangan. Citra satelit mempunyai ketelitian resolusi (30 x 30) meter. Ini akan berguna untuk menentukan lintasan ukur agar pelaksanaan kegiatan lapangan lebih efektif dan efisien. Kegiatan dilakukan di studio sebelum kegiatan lapangan. Kegiatan memperkirakan tahap ini kondisi adalah sumber melakukan daya air penafsiran daerah dan penelitian berdasarkan hasil penafsiran citra satelit landsat yang digabungkan dengan peta topografi Bakosurtanal skala 1:25.000. Pengolahan 2-1 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur citra satelit menggunakan piranti lunak ER Mapper atau Map Info sejenis yang memiliki kemampuan sama untuk pengolahan citra. 2.3. Pekerjaan Lapangan Pekerjaan lapangan bertujuan untuk mengetahui dan menentukan posisi singkapan batuan dan sumber daya air (mata air, sungai, danau, embung, daerah basah, dll.) secara lebih tepat dan rinci sehingga penyebarannya dapat dipetakan dan karakternya dapat diduga. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengetahui gambaran medan dan morfologi yang dicerminkan dari peta topografi atau peta situasi skala 1:25.000. Pekerjaan lapangan terdiri dari perencanaan lintasan pengukuran, pemetaan sumber daya air, pengukuran parameter PLTMH dan pengambilan conto air untuk analisis di laboratorium. 2.3.1. Perencanaan Lintasan Tahapan ini merupakan kegiatan awal dari kegiatan lapangan, yaitu melakukan perencanaan teknis pekerjaan lapangan termasuk lintasan yang akan dilalui berdasarkan hasil studi data sebelumnya dan penafsiran citra satelit landsat. Perencanaan lintasan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: Lintasan dibuat memotong sebanyak mungkin jenis batuan, 2-2 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur Lintasan dibuat memotong arah umum penyebaran sumber air, Lintasan melalui tempat-tempat mata air. 2.3.2. Pemetaan Sumber Daya Air Pemetaan sumber daya air dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap parameter sumber daya air yang ada di daerah Sumba Tengah dan kondisi geomorfologi serta geologi sekitarnya. Pengamatan dan pengukuran aspek geomorfologi dan geologi penting dilakukan karena keberadaan sumber daya air tidak bisa lepas dari kedua kondisi tersebut. Tujuan pengamatan kondisi geomorfologi untuk mengetahui bentuk bentang alam daerah penyelidikan serta mengetahui prosesproses geologi yang mempengaruhinya seperti pelapukan, erosi, sedimentasi, longsoran, pelarutan dan sebagainya. Aspek-aspek satuan geomorfologi yang diperhatikan dalam pekerjaan ini diantaranya kemiringan lereng, pola punggungan, pola pengaliran sungai, kerapatan sungai, kelurusan – kelurusan, dan genesa pembentuk permukaan bumi tersebut. Sedangkan pengamatan terhadap kondisi lingkungan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kepentingan 2-3 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur keberlangsungan PLTMH seperti tata guna lahan, aspek kebencanaan (longsor, gempa, dan banjir), dan daya dukung tanah. Catatan aspek-aspek yang perlu dilakukan pada pengamatan sumber daya air adalah sebagai berikut: 1. Posisi geografis dari sumber daya air. 2. Jenis air (air permukaan, air tanah dangkal atau air tanah dalam atau hanya daerah basah) 3. Bentuk keberadaan air (mata air, sungai, danau, embung, sumur dangkal, atau sumur dalam dan geometrinya). 4. Kondisi air dan debit air (kering, menggenang, mengalir dan perkiraan volume atau debitnya) 5. Beberapa sifat fisika dan kimia air (kekeruhan, muka air tanah/ kedalaman, suhu, daya hantar listrik/ EC, pH, kandungan zat terlarut/ TDS, dan salinitas). Catatan yang perlu dilakukan pada pengamatan aspek geologi adalah sebagai berikut: 1. Posisi geografis dari singkapan batuan dan lokasi, misalnya di belokan sungai, pinggir jalan, dan lain sebagainya. 2. Data mengenai singkapan, umumnya harus memuat pemerian yang lengkap tentang: a. Keadaan singkapan, b. Susunan litologi, c. Batas antara berbagai jenis litologi, 2-4 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur d. Struktur primer batuan dari masing-masing lapisan batuan, termasuk jurus dan kemiringan lapisan batuan, e. Pemerian detail masing-masing litologi, 3. Membuat penafsiran lapangan, meskipun bersifat sementara, seperti nama batuan, kandungan mineral umumnya, dan lingkungan pembentukannya. Keseluruhan informasi yang terkumpul dari pengamatan dan pengukuran dilapangan ini dituangkan dalam bentuk Peta Hidrogeologi Kabupaten Sumba Tengah. 2.3.3. Pengukuran Data PLTMH Pengukuran data PLTMH dilakukan untuk mengumpulkan seluruh data yang diperlukan yang berkaitan dengan rencana pembangunan PLTMH. Data yang dikumpulkan meliputi data Potensi Teknis, Data Lingkungan, Potensi Penduduk dan Penunjang Teknis. Komponen masing-masing data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Data Potensi Teknis terdiri dari kondisi air, kondisi head, potensi daya, kondisi bendungan, kondisi saluran, saluran masuk/ pelimpah/ buang dan transmisi kabel. Data Lingkungan terdiri dari jarak jaringan PLN ke desa, jarak lokasi ke rumah terpadat, jumlah KK kampung-kampung sekitar, kondisi jalan, transportasi ke desa dan jarak transportasi ke desa. 2-5 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur Data Potensi Penduduk terdiri dari jumlah KK, jenis pekerjaan penduduk, industri kecil yang ada, pendapatan per kapita, sifat gotong royong penduduk, respon penduduk terhadap adanya listrik. Data Penunjang Teknis terdiri dari swadaya yang bisa dilakukan, bahan bangunan yang ada di desa, bahan bangunan di luar desa, bengkel terdekat, tenaga ahli pertukangan dan teknik. 2.3.4. Pengambilan Conto Air Pengambilan conto (sampling) air dilakukan untuk keperluan analisa selanjutnya untuk mengetahui kualitas air berdasarkan kandungan unsur di dalamnya. Pada dasarnya conto air harus dapat mewakili kondisi berbagai jenis dan bentuk sumber daya air yang ada. Pengambilan conto air diperkirakan antara 15 hingga 20 conto air dari berbagai kondisi yang mewakili. 2.4. Pekerjaan Laboratorium dan Studio 2.4.1. Analisis Kimia Air di Laboratorium Analisis laboratorium terhadap conto air yang diambil dari lapangan dimaksudkan untuk mengetahui kandungan unsur kimia air. Nilai parameter yang diukur di laboratorium adalah parameter standar yang minimal harus diketahui. Hasil ini merupakan salah satu penentu dalam menilai kualitas air. Selanjutnya hasil analisis laboratorium ini merupakan bagian penting dalam menentukan rancang bangun PLTMH, terutama berkaitan dengan penggunaan 2-6 Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur bahan. Parameter air yang dianalisis adalah sejumlah 13 terdiri dari pH, Daya Hantar Listrik (DHL), Total Disolved Solid/TDS, temperatur, kekeruhan, Total Suspendid Solid/TSS, Natrium (Na), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Kesadahan (CaCO3), Bikarbonat (HCO3), Sulfat (SO4), Khlorida (Cl) dan Silikat (SiO2) 2.4.2. Analisis Data Teknis PLTMH di Studio Kegiatan pada bagian ini adalah melakukan kompilasi data sekunder dan hasil interpretasi data primer hasil pekerjaan lapangan. Kegiatan ini merupakan kegiatan studio. Melakukan analisa terhadap data primer termasuk mengkorelasi data-data sumber daya air dan geologi yang diperoleh di lapangan dan untuk penyusunan Peta Sumber Daya Air atau Peta Hidrogeologi. Analisis Teknis PLTMH ditujukan untuk analisis turbin air seperti head netto, faktor reduksi debit, kecepatan putar, efisiensi teoritik, daya rencana, daya maksimum, debit rencana, debit maksimum, putaran spesifik rencana, putaran spesifik maksimum, tinggi hisap maksimum, diameter poros, diameter luar turbin, luas penampang aliran dan jumlah sudut roda jalan. Kemudian analisis juga ditujukan untuk spesifikasi generator seperti type generator, tegangan, putaran dan frekuensi. Lalu analisis transmisi turbin – generator meliputi jenis penghubung, perbandingan reduksi, diameter puli turbin dan diameter puli generator. 2-7