MODUL PERKULIAHAN ETIK UMB Kepemimpinan dan Kerjasama Tim Fakultas Program Studi Fakultas Teknik Teknik Sipil Abstract Tatap Muka 07 Kode MK Dosen 90004 Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Kompetensi Kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan faktor kunci Mahasiswa mampu kesuksessan dalam sebuah organisasi. Seorang pemimpin harus memahami kepemimpinan mampu menggerakkan dan menyalurkan energi positif kepada dan kerja sama tim. bawahannya. Sementara itu kerja sama tim adalah faktor kunci yang akan menentukan efektifitas kerja dan tentu keberhasilannya. Oleh karena itu, organisasi atau perusahaan akan berjalan dengan baik melelui seorang pemimpin yang bisa menggerakkan dan kerjasama tim. Deskripsi Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam komunitas atau kelompok dengan manusia lainnya. Komunitas-komunitas terbentuk karena kesamaan visi, tujuan, latar belakang dan lainnya. Komunitas dapat berbentuk organnisasi kemasyarakatan, organisasi kemahasiswaan, bahkan juga organisasi yang mencari keuntungan seperti perusahaan dan industri. Dalam mencapai tujuannya organisasi membutuhkan pemimpin dan anggota organisasi. Bab ini mempelajari tentang pengertian kepemimpinan, komponen kepemimpinan, ciriciri kepemimpinan, sifat-sifat pemimpin, manfaat kepemimpinan, tugas dan tangung jawab pemimpin, pemimpin di Abad 21, perbedaan pemimpin, manajer dan cracker. Mari belajar dari semut. Bagaimana semut dapat memasukkan gajah ke liangnya melalui lubang sempit yang hanya beberapa kali ukuran tubuhnya, sedangkan gajah adalah makhluk berukuran tubuh beberapa ribu kali ukuran tubuh semut? Percayakah Anda bahwa semut dapat melakukannya? Dengan kerjasama yang rapi dan terorganisir dengan baik, ditambah semangat pantang menyerah, mereka mampu memotong-motong semua bagian tubuh gajah dan membawa masuk ke dalam liangnya yang sempit, kecuali tulang belulangnya yang tidak mereka perlukan. Sinergi adalah kunci keberhasilan kerja para semut ini. Dengan mensinergikan kekuatan individu para semut itu, seluruh anggota semut memperoleh persediaan makanan yang cukup untuk jangka waktu yang lama. Namun apabila ada seribu semut yang berkerja sendiri-sendiri dalam jangka waktu yang lama pun tidak akan memperoleh hasil sebesar itu, bahkan mungkin tidak menghasilkan apapun. Sinergi adalah kunci dalam kerjasama tim. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan dalam bahasa Inggris disebut “leadership”. Leadership memiliki arti yang luas meliputi ilmu tentang kepemimpinan, ciri kepemimpinan, teknik kepemimpinan, seni memimpin (Iensufie, 2012). Sedangkan menurut Getol, 2012, kepemimpinn adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama dan mengarahkan mereka agar bersedia melakukan pekerjaan sesuai dengan 2012 2 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pengarahannya dan pada akhirnya mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bersama sama tersebut. Kepemimpinan berasal dari kata dasar “Pemimpin” yaitu seseorang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi (Iensufiie, 2012). Iensufiie juga menyebutkan bahwa pemimpin merupakan salah satu komponen dalam struktur kepemimpinan. Komponen kepemimpinan terdiri dari: Pemimpin Pemimpin adalah perekat organisasi. Pemimpin adalah orang yang mampu menggerakkan pengikut (anggota organisasi) dalam mewujudkan tujuan organisasi. Kemampuan menggerakkan Kemampuan menggerakkan adalah energi dalam diri seorang pemimpin yang merupakan motor penggerak sebuah struktur kepemimpinan, kemampuan menggerakkan dapat berbentuk perintah, paksaan, otoritas, himbauan, sistem transaksional, motivasi, pemberian contoh dan lain lain. Pengikut Pengikut adalah unsur yang penting dalam komponen kepemimpinan. Namun kepemimpinan juga dimungkinkan tanpa adanya pengikut karena seseorang dapat memimpin dirinya sendiri dalam meraih mimpi dan cita cita pribadinya. Tujuan yang baik Tujuan adalah alasan utama mengapa organisasi dibentuk Organisasi Organisasi adalah wadah untuk mencapai tujuan atau mewujudkan visi. Organisasi adalah tempat kepemimpinan berada. Sifat-Sifat Pemimpin 1. Memiliki visi atau pandangan jauh ke depan, yang menjadi cita-cita organisasi yang harus dicapai. Pemimpin kemudian menerjemahkan visinya menjadi misi dan rencana serta kerja mengkomunikasikannya kepada pengikut untuk dapat mewujudkan bersama pengikut. Dalam menetapkan visi atau tujuan organisasi, pemimpin harus menetapkan tujuan yang realistis (dapat dicapai) dan membuat target 2012 pencapaiannya secara bertahap. UMB 3 Etik Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Memiliki Spirit (semangat) Pemimpin haruslah memiliki semangat. Daya dorong atau energi yang besar ditularkan kepada pengikutnya (anggota organisasi) untuk dapat mewujudkan visinya. 3. Memiliki integritas Integritas adalah sikap jujur, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercya. Integritas tinggi muncul dari kesadaran tingi yang bersumber dari suara hati (Agustian, 2011) Integritas adalah penyatuan diri seseorang dengan apa yang diyakininya baik untuk dilakukan secara menyeluruh (Iensufiie, 2012) Kejujuran, konsistensi, dan komitmen dalam pencapaian tujuan organisasi akan menuai tingkapt kepercayaan yang tinggi dari anggota organisasi. Para anggota kelompok akan termotivasi untuk bersama sama mewujudkan tujuan organisasi. Dengan demikian tujuan organisasi dapat dipastikan akan terwujud sesuai rencana pencapaiannya. Pemimpin yang jujur akan mudah menegur anak buahnya yang tidak jujur, sedangkan pemimpin yang tidak jujur akan sulit menegur ketidakjujuran anak buahnya, karena dia sendiri tidak dapat memberikan contoh perilaku jujur. Pemimpin seperti ini tidak memiliki integritas, dan sulit memperoleh penguikut. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi Dalam mewujudkan visi dan cita-cita organisasi seorang pemimpin dibantu oleh angoita tim atau kelompok atau organisasi. Komunikasi yang jelas dan efektif akan memudahkan anggota kelompok akan memahami tugas-tugasnya dalam pencapaian cita citanya. Komunikasi terdiri dari dua komponen yaitu menyampaikan dan mendengar. Mendengar adalah sarana komunikasi yang penting. Dengan mendengar pemimpin akan bersedia mengerti keadaan orang lain sebelum minta dimengerti. 5. Bersikap Obyektif Pemimpin dituntut untuk mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta bukan berdasarkan emosi. Pemimpin harus bersikap netral, tidak pilih kasih dan memihak. Pemimpin juga harus bersikap mengayomi anak buah, memantau dan menilai hasil kerja anak buah menggunakan alat ukur yang sama di mana telah disepakati. Memberikan penghargaan bagi keberhasilan yang dicapai, dan menelaah penyebab kegagalan untuk melakukan perbaikan. 6. Kreatif 2012 4 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pemimpin harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang berbagai hal. Dengan demikian pemimpin dapat memberikan alternatif pemecahan masalah secara lebih kreatif. Pemimpin juga harus kreatif dalam berpikir, berstrategi terutama dalam mencari cara-cara baru untuk mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan. 7. Mampu menyusun skala prioritas Dalam pencapaian tujuan banyak hal yang harus dilakukan. Kadang-kadang tidak semua hal dapat dilakukan pada waktu yang sama karena banyaknya keterbatasan. Misalnya dalam sebuah perusahaan, untuk meningkatkan penjualan dibutuhkan strategi pemasaran baru dengan dengan menggunakan metode pemasaran online. Untuk bisa melakukan pemasaran online dibutuhkan penambahann fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang tentunya tidak murah. Sedangkan dana yang tersedia sangat terbatas padahal saat yang sama perusahaan harus mengganti mesin-mesin produksi yang rusak. Untuk itu seorang pemimpin harus dapat menentukan prioritas, mengganti mesin-mesin yang rusak terlebih dahulu dan menangguhkan pelaksanaan pemasaran online, atau sebaliknya. Dalam situasi seperti itu seorang pemimpin harus dapat menganalisis berdasarkan tingkat kepentingan dan resikonya sebelum menetapkan urutan prioritas yang paling tepat dalam menyelesaiakan masalah tersebut. 8. Mampu menjadi pembimbing Anggota organisasi terdiri dari banyak orang dengan kompetensi yang berbeda dan karakter yang berbeda beda. Pemimpin berperan untuk mengarahkan anak buahnya sesuai dengan kompetensi masing-masing dan membimbing mereka agar potensi yang dimiliki anak buahnya dapat muncul dan bermanfaat bagi kemajuan organisasi. Dalam pembimbingan pemimpin dapat membantu anak buahnya untuk melihat permasalahan dari sudut pandang yang lain. Dengan cara ini pemimpin juga membantu anak buahnya memikirkan sendiri alternatif pemecahan masalah dan pada akhirnya mereka dapat termotivasi untuk mengembangkan cara cara berpikir baru. Peran dan Tanggung Jawab Pemimpin Dalam memimpin organisasi baik berupa perusahaan, organisasi sosial, organisasi kemahasiswaan, organisasi politik, atau organisasi lainnya. Pemimpin memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal-hal sebagai berikut: 2012 5 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Pengambilan keputusan Dalam pencapaian tujuan, banyak hal yang harus dilakukan dan banyak hal yang harus diputuskan untuk dilakukan atau tidak, untuk dilakukan terlebih dahulu atau dilakukan terahir. Seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan. Pemimpin mengambil keputusan harus berdasarkan data fakta, memutuskan berdasarkan pertimbangan rasional bukan emosional, melakukan analisis dan memperhitungkan resiko. Keputusan yang diambil juga harus realistis, sesuai keampuan organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Seorang pemimpin perusahaan teroaksa harus mengambil keputusan yang sangat sulit yaitu memcat salah satu anak buahnya yang tidak berprestasi bahkan cenderung merugikan perushaan. Tetapi dipihak lain dia juga merasa kasihan kepada karyawan tersebut karena akan membuat orang tersebut kehilangan pekerjaannya. Sebagai pemimpin dia harus mempertimbankan dalam mengambil keputusan yang terbaik. Pemecatan dapat berujun biaya yang besar bagi perusahaan, selain rasa kasihan terhadap si anak buah. Mungkin lebih baik memindahkan si anak buah kebagian lain yang lebh sesuai dan memberi tambahan pelatihan. 2. Mendelegasikan tugas dan wewenang Seorang pemimpin organisasi tidak bekrja sendiri untuk mencapai tujaun besar organisasi, tetapidibantu oleh anggota ogansiasi yang akan melakukan pekerjaan pekerjaan operasional sesuai dengan kompetensi anggota-angota. Dalam hal in pemimpn akan menginvenaris pekerjaan apa saja yang harusa dilakuka dalam penapaain tujuan tersebut, kemudian membagi bagikan pekrejaan terasebut kepada para anggita organsiasi sesuai dengan komptensi masing masing angota. Misalnya seorang anggota organisasi memiliki komptensi dalam pemasaran, maka pekerjaan pemasaran akan didelegasikan kepada anggota tersebut. Begitu pula pekerjaan produksi akan diserahkan kepada anggota organisasi yang kompeten terhadap masalah produksi. Hal ini disebut sebagai pendelegasian tugas. Tidak hanya tugas yang didelegasikan tetapi juga wewengan dalam pengambilan keputusan dalam lingkup tugas yang menjadi tangungjawab anggota yang telah ditujuk. 3. Melakukan pengawaasn Setelah menetapkan tujuan dan membagi pekerjaan, pemimpin harus melaksanakan fungsi kontrol atau pengawasan terhadap kinerja anak buahya untuk memastikan tercapanya tujuan. Setiap pennggung jawab pekerjaan harus melaporkan kemajuan 2012 6 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pekerjaan kepada pemimpin secara berlkala, apabila muncul hambatan dan masalah, akan didiskusikan cara cara penyelesaisan masalah. 4. Mengembangkan Partisipasi Anggota Setiap anggota organisasi berperan dala kemajuan dan keberhasilan organisasi. Partisipasi aktif anggota organisasi yang tinggi meningkatkan keberhasilan perusahaaan. Peran serta anggota organisasi juga meningkatkan motivasi dan rasa memiliki anggota untuk bersama bersama tujuan organisasi. Sebagai contoh, apabila dalam sebuah kelompok kerja lebih banyak anggota yang pasif, sudah dipastikan kinerja kelompok tersebut rendah dan bahkan dapat gagal dalam mencapai tujuan. 5. Melakukan evaluasi Evaluasi atau penilaian hasil kerja bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan pekerjaan. Apabila ternyata evaluasi menunjukkan tingkat keberhasilan tingkat yang rendah, terlalu dicari cara-cara untuk melakukan perbaikan. Hasil evaluasi perlu disampaikan kepada para anggota. Bagi para anggota yang pencapainnya baik diberi penghargaan. Manusia hidup membutuhkan penghargaan atas apa yang telah dicapainya. Penghargaan dapat berupa bonus, promosi jabatan, kenaikan penghasilan, atau bahkan selembar sertificate. Sedangkan yang tidak berpreatasi diberikan sangsi. Cara seperti ini dapat meningkatkan motivasi bagi anggota organisasi. Sebagai contoh: pada dinding sebuah rensotran cepat saji terpampang seorang foto karyawan yan bertuliskan” the best staff of the week”. Cara ini merupakan penghargaan bagi karyawan tersebut yang bisa saja berganti pada minggu berikutnya karena karyawan yang lain juga ingin memproleh penghargaan serupa. 6. Menunjukkan perhatian kepada anggota organisasi Setiap orang membutuhkan pengakuan terhadap keberadaaannya. Pemimpin yang baik perlu mengenal, memperhatikan, dan menunjukkan perhatiannya kepada setiap anggota organisasi meskipun anggota tersebut memiliki peran yang kurang penting dalam organisasi, perhatian yang ditujukkkan oleh pemimpin sangat berharga bagi setiap anggota organsiasi, karena mereka akan merasa bahwa keberadaan mereka penting bagi organsiasi. Akibatnya mereka akan lebih termotivasi mendukung pencapaian organisasi. Pemimpin di Abab 21 2012 7 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Seiring dengan dunia yang terus berubah, menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Cracker Zone, di Ba 21 akan dibutuhkan pemimpin yang disebut sebagai cracker. Ketika muncul retakan-retakan dibutuhkan seseorang yang mmampu memperbaharui industri atau organsiasi, yaitu para cracker. Cracker mampu mengeluarkan jurus jurus setingkat atau dua tungkat di atas pemimpin (Kasali, 2011). Perbedaan Manajer, Pemimpin, dan Cracker Manajer Manajer bekerja dengan sistem ideologi yang lama, menganut asas wait and see mengambil keputusan dengan justifikasi lengkap (cenderung lamban), menghindari resiko, menunggu perintah dan telepon, cenderung mengamankan karir pribadinya. Pemimpin (leader) Pemimpin bergerak mengubah haluan, mengajak bawahannya keluar dari belenggu-belenggu lama, memasuki dunia baru dan melompat ke kurva kedua. Pantang menunggu, lebih suka see and do atau see and action, mengangkat telepon dan memberi perintah, menggerakkan ke bawah, mengarahkan atasan dan mengendalikan ritme. Menciptakan retakan-retakan baru dan menantang bawahannya dengan gagasan-gasanan baru, dan terbuka terhadap gagasan yang lebih baik. Cracker Cracker berada di atas pemimpin. Cracker tidak sekedar mengubah haluan organisasi atau perusahaan tetapi membongkar industri mereka adalah inventor atau penemu, seperti Tomas Alva Edison, Bill Gate, Einstain. Mereka mampu mengubah warna warna industri. Bagaimana dengan Anda? Kerjasaama Tim Peribahasa Tinghoa: dibalik setiap orang yang handal selalu ada orang orang handal lainnya, satu adalah jumlah yang telalu sedikit untuk mencapai kebesaran (Makwell, 2002) Seperti telah diungkapkan dalam contoh kasus di atas, untuk mencapai tujuan dan cita cita seseorang tidak akan berhasil dengan hebat bila bekerja sendiri. Kemampuan satu orang sangat terbatas. Setiap orang memiliki keunikan yang berbeda satu sama lain, dan keunikan itu yang menjadi kekuatan orang tersebut. Sebuah tujuan besar membutuhkan dukungan 2012 8 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sebagai potensi yang saling melengkapi. Untuk itulah dibutuhka bantuan tim yang terdiri dari beberapa orang yang tepat yang bekerja sama bersama sama. Musik yang indah dan enak didengar adalah musik yang dihasilkan dari bunyi dari berbagai alat musik yang berbeda, yang berpadu secara harmonis memainkan lagu-lagu yang indah. Alat musik drum atau perkusi bila dibunyikan secara sendiri, tidak akan menghasilkan lagu apapun, alat biola, meskipun dapat menghasilkan lagu, akan lebuh indah dan enak didengar bersama alat musik alirannya. Seperti gitar, drum, bass, piano dan lainnya, bunyi yang dihasilkan juga akan terdengar lebih hebat, dapat menggetarkan ruangan, karena dihasilkan oleh lebih dari satu alat musik saja. Mekipun bekerja sama menghasilkan musik yang hebat, setiap alat musik memiliki keunikan, bunyi yang berbeda satu sama lain, masing masing memainkan perannya sesuai dengan kebutuhan lagu yang dimainkan. Dengan demikian perbedaaan potensi menjadi kekuatan tim bila disinergikan secara tepat Tim paduan suara yang hebat adalah tim yang dapat menyanyikan dengan indah berbagai lagu yang tidak akan mungkin dilakukan oleh seeorang penyanyi solo. Tim paduan suara terdiri dari banyak penyanyi dengan berbagai kelompok jenis suara, yaitu sopran, mezosopran, alto untuk suara wanita dan tenor, bariton, dan bass untuk suara pria. Masing masing jenis suara memiliki peran penting bagi terbetuknya sebuah lagu dalam paduan suara, namun tidak selalu mereka mengeluarkan suara secara bersama sama. Dirigen atau konduktor yang berperan sebagai pemimpin paduan suara yang mengatur kapan masing-masing suara bernyanyi, kapan harus terdengar lembut dan mengalun. Kapan harus terdengar keras dan menghentak. Potensi masing-masing penyanyi disinergikan sesuai arahan pemimpin maka munculah hasil yang hebat yang berbeda apabila para penyanyi bernyanyi solo. Kedua contoh menggambarkan bagaimana bentuk kerjasama tim dan kepemimpinan. Pengertian Tim dan Kerjasama Tim Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan koordianasi kerja mereka untuk tujuan tertentu (Widiastuti Dyah, 2011) Katzenbach dan Smith mendefinisikan tim sebagai “sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama (common purpose), menghasilkan tujuan-tujuan dan pendekatan bersama dimana mereka mengikatkan diri dalam kebersamaan tanggung jawab (mutally accountable) (Gowa, 2007). 2012 9 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kata kata bergaris miring yaitu selkelompok kecil orang, keterampilan yang salin gmelengkapi maksud bersama, menghasilkan tujuan tujuan bersama, dan tanggung jawab bersama, adalah kata kata kunci dalam pengertian Tim. Kelompok Kecil Kelompok kecil adalah dengan jumlah anggota antara 2-25 orang. Namun jumlah angota 5-9 orang dianggap sebagai jumlah optimal yang dapat diperoleh secara efektif dalam sebuah tim. Jumlah anggota di atas 9 orang mengurangi kesempatan saling berbicara dan berinteraksi pada anggota tim. Komunikasi kurang dapat terjalin dengan baik. Keterampilan yang saling melengkapi Keterampilan yang saling melengkapi membuka peluang tim untuk mengkombinasikan beragam ide dan keterampilan yang tersedia dan memberikan hasil baru yang hebat. Maksud Bersama Maksud bersama tiom merupakan motor penggerak sebuah tim. Maksud harus memberikan makna bagi anggota tim . baik secara individu maupun secara bersama., dan menjadi motiasi bagi para anggota tim, untuk mencapainya dengan kekuatan tim. Cara menghasilkan tujuan-tujuan Tujuan adalah kekuatan yang mendorong dan mengerakkan tim. Tujuan-tujuan harus ditetapkan secara spesifik, dilaksanakan, dan dievaluasi selama proses pencapaiannya. Hasilhasil yang dicapai merupakan sukses sukses kecil yang patut dihargai dan dirayakan bersama untuk membangkitkan semangat. Pendekatan Bersama Pendekatan bersama adalah cara para anggota melakukan kesepakatan bagaimana mereka akan bekerja dalam satu kesatuan. Dalam kesepakatan ini bisa ditetapkan aturan-aturan kain dalam tim agar setiap anggota tim dapat bergerak dalam irama yang sama. Kebersamaan tanggung jawab Tanggung jawab bersama harus dikembangkan dalam kerja sama tim, yakni berbagai tanggung jawab dan rasa kepemilikan terhadap hasil yang dicapai. 2012 10 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sinergi Sinergi adalah penggabungan berbagai kekuatan atau potensi menjadi satu kekuatan baru yang hebat. Sinergi akan tercapai apabila dua orang atau lebih bekerja sama untuk menciptakan solusi yang lebih baik dibandingkan bila bekerja sendiri; bukan caramu atau cara saya tetapi cara atau jalan kita yang lebih baik (Srijanti dkk, 2006). Dalam bukunya yang berjudul Habit of Highly Effective Teens, Sean copey menyebutkan ciri-ciri sinergi dan sinergi; Dalam sebuah tim kepanitiaan acara konser amal misalnya, ketua panitia sebagai pemimpin akan mengidentifikasi pekerjaan apasaja yang harus dilakukan agar tujuan penyelengara konser bisa berlangsung dan memberikan hasil yang berlimpah untuk disumbangkan sebagai amal. Tahap selanjutnaya akan dibentuk tim kerja sesuai jenis-jenis pekerjaan yang harus dilakukan. Misalnya akan ada wakil ketua, bendahara, seksi dana dan sponsorship, seksi acara, seksi publikasi dan dokumentasi, seksi perkengkapan, seksi keamanan, dan sebagainya. Setelah itu akan ditunjukkan orang-orang yang tepat dan kompeten pada bidang-bidang kerja tersebut yang dapat saling berkerja sama dalam konser amal tersebut, untuk bendahara pasti akan yang ditunjuk orang yang jujur teliti dan ahli dalam penghitungan keuangan. Sedangkan untuk seksi dana dan sponsorship akan sangat tepat dipengang oleh orang-orang yang pandai bergaul, ulet, tidak pemalu, ekrovert serta memiliki network yang luas untuk mencasi sponsor dan pembiayaan. Sumber: Ir. Primi Artiningrum, M.Arch., DR. Augustina Kurniasih, ME., DR. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM. 2013. Etika dan Perilaku Profesionalisme Sarjana, Yogyakarta, Graha Ilmu Daftar Pustaka Getol, Gunardi. 2012, Manment Miracle Series: Accepted leader, Elex Media Komputindo, jakarta. 2012 11 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Goa, Hillon I, 2007, Sobat, semua orang bisa hebat, Grasindo, Jakrta Iensufiie, Tikno, 2010, Leadership untuk Profesional dan Mahasiswa, Esensi, Jakarta. Kasali, Rhenald, 2011, Cracking Zone: Bagaimana Memetakkan Perubahan di Abad 21 dan Kelaur dari Comfort Zone, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Maxwell, John C, 2002, 17 Hukum Kerjasama Tim yang Efektif, Interaksa Batam. Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum, Etika Membangun Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2012 12 Etik UMB Muhamad Rosit, S.Sos., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sikap Profesionalisme