perdata - WordPress.com

advertisement
HUKUM PERDATA
SEJARAH PEMBENTUKAN HUKUM PERDATA
DI INDONESIA
Di susun oleh:
Diky Afandi
NPM
:
169201007
Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI ) TULANG BAWANG
Tahun Akademik 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ SEJARAH PEMBENTUKAN HUKUM
PERDATA DI INDONESIA ”
Makalah ini merupakan tugas mata Kuliah Ilmu Hukum “ Hukum Perdata ”.Malalah
ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam,
semoga makalah ini dapat berguna untuk Kita pada umumnya.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Ilmu Hukum atas bimbingan dan
pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak - pihak yang telah membantu
dan tidak dapat disebutkan satu per satu.Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar
dimasa yang akan datang lebih baik lagi.
Tulang Bawang Barat, 21 Maret 2017
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi...........................................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................... 2
Pembahasan ...................................................................................................................................... 2
A.
Pengertian hukum perdata ...................................................................................................... 2
B.
Sejarah hukum perdata di indonesia....................................................................................... 3
C.
Keadaan Hukum Perdata Di Indonesia .................................................................................. 4
BAB III .............................................................................................................................................. 8
Penutup ............................................................................................................................................. 8
A.
Kesimpulan ............................................................................................................................ 8
B.
PENUTUP .............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era sekarang ini hukum menjadi salah satu yang harus di taati oleh orang –
orang di dunia, salah satunya adalah yang sering kita dengar adalah Kitap Undang –
Undang Hukum Perdata ( KUHP ) Atau BW ( Burgerlijk Wetboek ) yang mengatur
kepentingan antara individu dalam masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
-
Pengertian hukum perdata
-
Sejarah Hukum Perdata Di Indonesia
-
Keadaan Hukum Perdata Di Indonesia
1.3 Tujuan penulisan
-
Untuk mengetahui pengertian hukum perdata
-
Mengetahui sejarah hukum perdata
-
Mengetahui keadaan hukum perdata di indonesia
1
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian hukum perdata
Beberapa Definisi yang menjadi acuhan untuk mendefinisikan Hukum Perdata :
1. Menurut Wikipedia Indonesia hukum perdata adalah ketentuan yang mengatur hak – hak
dan kepentingan antara individu – individu dalam masyarakat.
2. H.F.A. Vollmar berpendapat bahwa hukum perdata adalah: “Aturan-aturan atau normanorma yang memberikan pembatasan dan oleh karenanya memberikan perlindungan pada
kepentingan-kepentingan kepentingan perseorangan dalam perbandingan yang tepat antara
kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain dari orang-orang dalam suatu
masyarakat tertentu terutama yang mengenai hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas”
3. Sudikno Mertokusumo mengartikan hukum perdata sebagai berikut: “Hukum
antarperorangan yang mengatur hak dan kewajiban orang perseorangan yang satu terhadap
yang lain di dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan masyarakat.
Pelaksanaannya diserahkan masing-masing pihak”.
4. Sri Sudewi Masjchoen Sofwan “ Hukum yang mengatur kepentingan warga negara
perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lainnya.”
5. Prof. Soediman Kartohadiprodjo, S.H. “ Hukum yang mengatur kepentingan
perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lainnya “.
6. Prof. R. Soebekti, S.H. “ Semua hak yang meliputi hukum privat materiil yang mengatur
kepentingan perseorangan.”
2
B. Sejarah hukum perdata di indonesia
1. Belanda merupakan negara yang p menjajah Indonesia, maka KUH Perdata yang di
Belanda diusahakan supaya dapat berlak di wilayah Hindia Belanda dengan
membentuk B.W.Hindia Belanda. kodifikasi KUH Perdata di Indonesia dibuat
suatu panitia yang diketahui oleh Mr. Scholten van Oud Haarlem. Kodifikasi
Perdata yang dilaksanakan dalam tahun Kodifikasi pada saat itu mengadakan perses
antara hukum dan keadaan di Indonesia d hukum dan keadaan di negeri Belanda.
Di Belanda aliran kodifikasi adalah aliran kodi di Eropa yang berlangsung secara
umum akhir abad ke-18, bahkan pada waktu itu ada negara-negara yang telah
selesai d kodifikasinya. Demikian Perancis, sudah 10 bekerja, dalam tahun 1804
telah menyeles kodifikasinya yaitu Code Civil des Fra Kodifinasi yang dihasilkan
diharapkan me kesesuaian antara hukum dan keadaa Indonesia dengan hukum dan
keadaan di Belanda.
2. Karena Belanda pernah menjajah Indonesia maka B.W. Belanda ini diusahakan
supaya diberlakukan pula di Hindia Belanda pada itu. Hindia Belanda ini disahkan
tanggal 16 Mei 1846, yang dinyatakan berlaku tanggal 1 Mei 1848.
3. Setelah Indonesia merdeka, berdas aturan peralihan UUD45, maka B.W. Belanda
tetap dinyatakan berlaku se digantikan oleh undang-undang baru berdas UndangUndang Dasar ini. B.W. Hindia Bel ini disebut Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Indonesia sebagai induk hukum Pertama Indonesia.
4. Yang dimaksud dengan hukum pertama Indonesia adalah hukum perdata yang
berlaku di Indonesia. Hukum perdata barat (Belanda), berinduk pada Kitab
Undang-Undang H Perdata, yang dalam bahasa aslinya di Burgerlijk Wetboek
(B.W).
5. Di samping KUH Perdata, hukum pertama Indonesia itu meliputi juga perundangundangan hukum perdata buatan pembentuk undang-undangan Republik Indonesia,
misalnya perundang-undangan Perkawinan No.1 Tahun 1974, perundang-undangan
Pokok Agraria No.5 Tahun Keputusan Presiden N0.12 Tahun 1983 te Penataan dan
Peningkatan Pemb Penyelenggaraan Catatan Sipil. Dengan de jelaslah rumusan
hukum perdata Indonesia.
3
C. Keadaan Hukum Perdata Di Indonesia
Perkataan Hukum Perdata dalam arti yang luas meliputi semua Hukum Privat materiil
dan dapat juga dikatakan sebagai lawan dari Hukum Pidana.
Untuk Hukum Privat materiil ini ada juga yang menggunnakan dengan perkataan Hukum
Sipil, tapi oleh karena perkataan sipil juga digunakan sebagai lawan dari militer maka yang
lebih umum digunakan nama Hukum Perdata saja, untuk segenap peraturan hukum Privat
materiil (Hukum Perdata Materiil).
Dan pengertian dari Hukum Privat (Hukum Perdata Materiil) ialah Hukum yang memuat
segala peraturan yang mengatur hubungan antar perseeorangan di dalam masyarakat dan
kepentingan dari masing-masing orang yang bersangkutan. Dalam arti bahwa di dalmnya
terkandung hak dan kewajiban seseorang dengan sesuatu pihak secara timbal balik dalam
hubungannya terhadap orang lain di dalam suatu masyarakat tertentu.
Disamping Hukum Privat Materiil , juga dikenal dengan Hukum Perdata Formil yang lebih
dikenal sekarang yaitu dengan HAP (Hukum Acara Perdata) atau proses perdata yang
artinya hukum yang memuat segala peraturan yang mengatur bagaimana caranya
melaksanakan praktek di lingkungan pengadilan perdata.
Mengenai keadaan Hukum Perdata dewasa ini di Indonesia dapat kita katakan masih
bersifat majemuk yaitu masih beraneka warna. Penyebab dari keaneka ragaman ini ada 2
faktor yaitu:
1.
Faktor Ethnis disebabkan keaneka ragaman Hukum Adat bangsa Indonesia ,
karena negara kita Indonesia ini tgerdiri dari berbagai suku bangsa.
2. Faktor Hostia Yuridis yang dapat kita lihat , yang pada pasal 163.I.S. yang
membagi penduduk indonesia dalam 3 golongan, yaitu :

Golongan Eropa yang dipersamakan

Golongan Bumi Putera (pribumi/ bangsa Indonesia asli) dan yang dipersamakan.

Golongan Timur asing (bangsa Cina, India , Arab)
Dan pasal 131.I.S. yaitu mengatur hukum-hukum yang diberlakukan bagi masing-masing
golongan
yang
tersebut
dalam
pasal
163
I.S.
diatas.
Adapaun hukum yang diberlakukan bagi masing-masing golongan yaitu :
4

Bagi Golongan eropa dan yang dipersamakan berlaku Hukum Perdata dan Hukum
Dagang Barat yang diselaraskan dengan Hukum Perdata dan Hukum Dagang di
negeri Belanda berdasarkan azas konkordansi.

Bagi Golongan Bumi Putera (Indonesia asli) dan yang dipersamakan berlaku
Hukum Adat merka. Yaitu Hukum yang sejak dahulu kala berlaku di kalangan
rakyat, dimana sebagian besar dari Hukum Adat tersebut belum tertulis, tetapi
hidup dalam tindakan-tindakan rakyat.

Bagi Golongan Timur Asing (bangsa Cina, India, Arab) berlaku hukum msingmasing, dengan catatan bahwa golongan Bumi Putera dan Timur Asing (Cina,
Arab, India) diperbolehkan untuk menundukkan diri kepada Hukum Eropa Barat
baik secara keseluruhan maupun untuk beberapa macam tindakan hukum tertentu
saja.
Maksudnya untuk segala golongan warga negara berlainan satu dengan yang lain. Dapat
kita lihat :

Untuk Golongan Bangsa Indonesia Asli
Berlaku Hukum Adat yaitu hukum yang sejak dahulu kala berlaku di kalangan rakyat,
hukum yang sebagian besar masih belum tertulis , tetapui hidup dalam tindakan-tindakan
rakyat mengenai segala hal di dalam kehidupan kita dalam masyarakat.

Untuk Golongan warga negara bukan asli yang berasal dari Tionghoa dan Eropa
Berlaku kitab KUHP (Burgerlijk Wetboek) dan KUHD( Wetboek van koophandel),
dengan suatu pengertian bahwa bagi golongan tionghoa ada suatu penyimpangan , yaitu
pada
bagian
2
dan
3
dari
TITEL
IV
dari
buku
I
tentang
:
- Upacara yang mendahului pernikahan dan mengenai penahanan pernikahan. Hal ini tidak
berlaku bagi golongan tionghoa, karena pada mereka diberlakukan khusus yaitu
Burgerlijke
stand
,
dan
peraturan
mengenai
pengangkatan
anak(adopsi).
Selanjutnya untuk golongan warga negra bukan asli yang bukan berasal dari Tionghoa atau
eropa berlaku sebagian dari BW yaitu hanya bagian-bagian yang mengenai Hukum
Kekayaan Harta benda(Vermorgensrecht ), jadi tidak mengenai Hukum kepribadian dan
Hukum Kekeluargaan (Personen en Familierecht) maupun yang mengenai Hukum
Warisan.
5
Untuk memahami keadaan Hukum Perdata di Indonesia perlulah kita mengetahui riwayat
politik pemerintah Hindia Belanda terlebih dahulu terhdap Hukum di Indonesia.
Pedoman politik bagi pemerintah Hindia Belanda terhadap Hukum di Indonesia ditulis
dalam pasal 131 (I.S) (indische staatregeling) yang sebelumnya pasal 131 (I.S.) yaitu pasal
77 RR (Regeringsreglement) yang pokok-pokoknya sebagai berikut:
1. Hukum Perdata dan Dagang (begitu pula Hukum Pidana beserta Hukum Acara
Perdata dan Hukum acara Pidana harus diletakkan dalam kitab undang-undang
yaitu di kodifikasi).
2. Untuk golongan bangsa Eropa harus dianut perundang-undangan yang berlaku di
Negeri Belanda (sesuai azas konkordansi)
3. Untuk Golongan Bangsa Indonesia asli dan Timur Asing (yaitu Tionghoa,Arab, dll)
jika ternyata bahwa kebutuhan kemasyarakatan mereka menghendakinya , dapatlah
peraturan-peraturan untuk bangsa Eropa dinyatakan berlaku bagi mereka.
4. Orang Indoenesia Asli dan Timur Asing , sepanjang mereka belum ditundukkan
dibawah suatu
peraturan bersama dengan
bangsa Eropa, diperbolehkan
menundukkan diri pada hukum yang berlaku untuk bangsa Eropa. Penundukkan ini
boleh dilakukan baik secara umum maupun hanya mengenai suatu perbuatan
tertentu saja.
5. Sebelumnya Hukum untuk Bangsa Indonesia ditulis didalam Undang-Undang,
maka bagi mereka itu akan tetap berlaku hukum yang sekarang berlaku bagi
mereka, yaitu Hukum Adat.
Berdasarkan pedoman tersebut diatas, dijaman Hindia Belanda itu telah ada beberapa
peraturan Undang-Undang Eropa yang teklah dinyatakan berlaku untuk Bangsa Indonesia
Asli, seperti Pasal 1601-1603 lama dari BW yaitu perihal :
1. Perjanjian kerja pemburuhan :(Staatsblad 1879 no.256) pasal 1788-1791 BW
perihal Hurtang-hutang dari perjudian(Staatsblad 1907 no.306)
2. Dan beberapa pasal dari WVK(KUHD) yaitu sebagian besar dari Hukum Laut
(Stratsblad 1933 no.49)
Disamping itu ada peraturan-peraturan yang secara khusus dibuat untuk Bangsa Indonesia
seperti :
6
1. Ordonansi Perkawinan Bangsa Indonesia Kristen(Staatsblad 1933 no.74)
2. Organisasi tentang maskapai andil Indonesia (IMA) Staatsblad 1939 no.570
berhubungan dengan no.717
Dan ada pula peraturan-peraturan yang berlaku bagi semua golongan warga negara, yaitu :
1. Undang-Undang hak pengarang (auteurswet tahun 1912)
2. Peraturan umum tentang Koperasi (staatsblad 1933 no.108)
3. Ordonansi woeker(Staatsblad1938 no .523)
4. Ordonansi tentang Pengangkutan di Udara(Staatsblad 1938 no.98).
7
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Setelah memaparkan diatas disimpulkan bahwa hukum perdata Indo adalah hukum
perdata yang berlaku di Indo Hukum perdata barat (Belanda), yang ber pada Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, dalam bahasa aslinya disebut Burgerlijk We (B.W).
Di samping KUHPer, hukum pe Indonesia itu meliputi juga perundang-und hukum perdata
buatan pembentuk unundang Republik Indonesia, misalnya UnUndang Perkawinan No.1
Tahun 1974, UnUndang Pokok Agraria No.5 Tahun Keputusan Presiden N0.12 Tahun
1983 te Penataan dan Peningkatan Pemb Penyelenggaraan Catatan Sipil.
B. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat saya besar harapan semoga bisa bermanfaat bagi
semua, tentu dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu saya pribadi
mohon maaf .
8
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Supriyadi, Hukum Perdata, Nora Enterprise, Kudus, 2010
Abdulkadir Muhammad, HUKUM PER INDONESIA , PT.Citra Aditya Bandung, 1993
Kansil C. S. T., Pengantar Ilmu Hukum, Pustaka, Jakarta, 2002
http://Wikipedia.com
http://makalah-pedia.blogspot.com/2013/11/sejarah-hukum-perdata-di-indonesia.html
www.gunadarma.ac.id
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/aspek_hukum_perdata_dan_hukum_dagang/1_
hukum_perdata.pdf
http://listyawidhati.blogspot.co.id/2012/04/keadaan-hukum-perdata-di-indonesia.html
http://Google.com
9
Download