DEPARTMEN FISIKA ITB BENDA TEGAR FI-1101© 2004 Dr. Linus Pasasa MS Bab 6-1 DEPARTMEN FISIKA ITB Bahan Cakupan Gerak Rotasi Vektor Momentum Sudut Sistem Partikel Momen Inersia Dalil Sumbu Sejajar Dinamika Benda Tegar Menggelinding Hukum Kekekalan Momentum Sudut Benda Tegar Statika Benda Tegar Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-2 DEPARTMEN FISIKA ITB Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut Tinjau dahulu besaran-besaran vektor gerak rotasi. Dalam proses rotasi, pergeseran sudut: θ θ2 θ1 Satuan SI untuk pergeseran sudut adalah radian (rad) 360 1 rad 57,3 2 Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-3 DEPARTMEN FISIKA ITB Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut kecepatan sudut rata-rata: θ2 θ1 θ t 2 t1 t kecepatan sudut sesaat: d lim lim t 0 t 0 t dt Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah radian per detik (rad/s) Arah kecepatan sudut sama dengan arah pergeseran sudut. Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-4 DEPARTMEN FISIKA ITB Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut Arah kecepatan sudut: Aturan tangan kanan Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-5 DEPARTMEN FISIKA ITB Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut 2 1 Percepatan sudut rata-rata: t 2 t1 t Percepatan sudut sesaat: d lim t 0 t dt Satuan SI untuk percepatan sudut adalah radian per detik (rad/s2) Arah percepatan sudut sama dengan arah kecepatan sudut. Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-6 DEPARTMEN FISIKA ITB Persamaan Kinematika Rotasi Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-7 DEPARTMEN FISIKA ITB Perumusan Gerak Rotasi Kecepatan tangensial: v kecepatan linear r dalam rad/s kecepatan tangensial Percepatan tangensial: a percepatan linear r dalam rad/s2 percepatan tangensial Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-8 DEPARTMEN FISIKA ITB Perumusan Gerak Rotasi Percepatan sentripetal (dng arah radial ke dalam): 2 v 2 ar r r Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-9 DEPARTMEN FISIKA ITB Torsi – Momen gaya Torsi didefenisikan sebagai hasil kali besarnya gaya dengan panjangnya lengan Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-10 DEPARTMEN FISIKA ITB Torsi – Momen gaya Torsi berarah positif apabila gaya menghasilkan rotasi yang berlawanan dengan arah jarum jam. Satuan SI dari Torsi: newton.m (N.m) Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-11 DEPARTMEN FISIKA ITB Vektor Momentum Sudut Momentum sudut L dari sebuah benda yang berotasi tehadap sumbu tetap didefenisikan sbb: L r p m(r v) l mvr sin rp rmv r p r mv •Satuan SI adalah Kg.m2/s. Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-12 Vektor Momentum Sudut DEPARTMEN FISIKA ITB Perubahan momentum sudut terhadap waktu diberikan oleh: dL d r p dt dt d dr dp r p p r dt dt dt v mv 0 Jadi dL dp r dt dt l ingat FEXT Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I dp dt Bab 6-13 DEPARTMEN FISIKA ITB Vektor Momentum Sudut Perubahan momentum sudut terhadap waktu diberikan oleh: dL r FEXT dt dL dp r dt dt Akhirnya kita peroleh: EXT Analog dengan FEXT dp dt dL dt !! Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-14 Hukum Kekekalan Momentum Sudut DEPARTMEN FISIKA ITB EXT dL dimana dt Lr p Jika torsi resultan = nol, maka dan EXT r FEXT EXT dL 0 dt Hukum kekekalan momentum sudut I11 I22 Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-15 DEPARTMEN FISIKA ITB Hukum Kekekalan Momentum Linear o Jika SF = 0, maka p konstan. Rotasi o Jika S = 0, maka L konstan. Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-16 DEPARTMEN FISIKA ITB p = mv Momentum Sudut: Defenisi & Penurunan Untuk gerak linear sistem partikel berlaku dp Momentum kekal jika FEXT FEXT 0 dt Bagaimana dng Gerak Rotasi? Untuk Rotasi, Analog gaya F adalah Torsi Analog momentum p adalah r F Lr p momentum sudut Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-17 DEPARTMEN FISIKA ITB Sistem Partikel Untuk sistem partikel benda tegar, setiap partikel memiliki kecepatan sudut yang sama, maka momentum sudut total: n L l1 l2 l3 ln li i 1 n dL n dli net ,i net dt i 1 dt i 1 Perubahan momentum sudut sistem hanya disebabkan oleh torsi gaya luar saja. Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-18 DEPARTMEN FISIKA ITB Sistem Partikel Perhatikan sistem partikel benda tegar yg berotasi pd bidang x-y, sumbu rotasi z. Total momentum sudut adalah jumlah masing2 momentum sudut partikel: L r p m r v m r v k̂ i i i i i i i i (krn ri dan vi tegak lurus) i i i v1 Arah L sejajar sumbu z Gunakan vi = ri , diperoleh L mi ri kˆ 2 L I m2 v2 i j r2 m3 i r1 m1 r3 v3 Analog dng p = mv !! Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-19 DEPARTMEN FISIKA ITB Vektor Momentum Sudut DEFINISI Momentum sudut dari sebuah benda yang berotasi tehadap sumbu tetap adalah hasil kali dari momen inersia benda dengan kecepatan sudut terhadap sumbu rotasi tersebut. L I Demikan juga dengan torsi (Hk II Newton untuk gerak rotasi): dL d ( I ) d I I dt dt dt Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-20 DEPARTMEN FISIKA ITB Vektor Momentum Sudut L I Jika tidak ada torsi luar, L kekal. Artinya bahwa hasil perkalian antara I dan kekal I mi ri 2 L I Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I L I Bab 6-21 Momen Inersia DEPARTMEN FISIKA ITB Momen Inersia bagi suatu sistem partikel benda tegar didefenisikan sebagai I mi ri m1r1 m2 r2 ... 2 2 2 i I = momen inersia benda tegar, menyatakan ukuran inersial sistem untuk berotasi terhadap sumbu putarnya Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-22 Momen Inersia DEPARTMEN FISIKA ITB Untuk benda yang mempunyai distribusi massa kontinu, momen inersianya diberikan dalam bentuk integral I mi ri I r dm 2 2 i I r dm ρr dV 2 z 2 Dimana Elemen Volume y dm x dV rdr d dl Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-23 DEPARTMEN FISIKA ITB Momen Inersia dV rdr d dl dimana rdr : perubahan radius, dθ : perubahan sudut, dl : perubahan ketebalan. Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-24 Momen Inersia DEPARTMEN FISIKA ITB Untuk lempengan benda dibawah ini, momen inersia dalam bentuk integral I r rdr d dl 2 Asumsi rapat massa ρ konstan Kita dapat membaginya dalam 3 integral sbb: I r rdr R 0 2 2 0 d 0 dl Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I L Bab 6-25 DEPARTMEN FISIKA ITB Momen Inersia R r 2 L I 0 l 0 4 0 4 Hasilnya adalah 4 Massa dari lempengan tersebut M R L R I 2 L 4 2 Momen Inersia benda 1 2 I MR 2 Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-26 DEPARTMEN FISIKA ITB Dalil Sumbu Sejajar Untuk benda tegar bermassa M yang berotasi terhadap sumbu putar sembarang yang berjarak h dari sumbu sejajar yang melalui titik pusat massanya (ICM diketahui), momen inersia benda dapat ditentukan dengan menggunakan: Dalil Sumbu Sejajar I I cm Mh 2 Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-27 DEPARTMEN FISIKA ITB Momen Inersia: I 1 ml 2 12 ℓ 1 2 I ml 3 R R I mR 2 1 I m( a 2 b 2 ) 12 a ℓ b I 1 mR 2 2 I 2 mR 2 5 Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-28 Dinamika Benda Tegar DEPARTMEN FISIKA ITB Mengikuti analog dari gerak translasi, maka kerja oleh momen gaya didefenisikan sbb: 2 2 1 1 1 2 W d Id I I Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I 2 2 1 2 2 1 Bab 6-29 DEPARTMEN FISIKA ITB Energi Kinetik Rotasi Suatu benda yang bergerak rotasi, maka energi kinetik akibat rotasi adalah 1 1 2 K mi ri 2 2 1 2 K I 2 m r Dimana I adalah momen inersia, Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I 2 2 i i I mi ri 2 Bab 6-30 DEPARTMEN FISIKA ITB Energi Kinetik Rotasi Linear Rotasi 1 2 K Mv 2 Massa Kecepatan Linear 1 2 K I 2 Momen Inersia Kecepatan Sudut Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-31 Prinsip Kerja-Energi DEPARTMEN FISIKA ITB Sehingga, teorema Kerja-Energi untuk gerak rotasi menjadi: 2 2 1 1 1 2 W d Id I I 2 2 1 2 2 1 1 2 K I rotasi dimana 2 W 0 sehingga W K rotasi Bila 0 ,maka K rot 0 Hukum Kekekalan En. Kinetik Rotasi Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-32 DEPARTMEN FISIKA ITB Menggelinding Menggelinding adalah peristiwa translasi dan sekaligus rotasi Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-33 DEPARTMEN FISIKA ITB Gerak Menggelinding: rotasi dan translasi s R Ban bergerak dengan laju ds/dt vcom Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I d R dt Bab 6-34 DEPARTMEN FISIKA ITB Gerak Menggelinding: rotasi dan translasi Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-35 DEPARTMEN FISIKA ITB Gerak Menggelinding: rotasi dan translasi The kinetic energy of rolling K 12 I P 2 I P I com MR 2 K I com MR 1 2 2 1 2 2 2 2 K 12 I com 2 12 Mvcom K r Kt Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-36 DEPARTMEN FISIKA ITB Gerak Menggelinding Di Bidang Miring Gunakan: N R Fg sin I P Fg sin R fs x Fg acom R Maka: MR 2 g sin I P acom P torsi = I Fg cos Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I I P I com MR 2 acom g sin 1 I com / MR 2 Bab 6-37 DEPARTMEN FISIKA ITB Menggelinding Total energi kinetik benda yang menggelinding sama dengan jumlah energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi. 1 1 K mv I 0 2 2 0 2 2 V0 Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-38 DEPARTMEN FISIKA ITB Hukum Kekekalan Energi Mekanik Total Dengan Gerak Rotasi Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-39 DEPARTMEN FISIKA ITB Kesetimbangan Benda Tegar Suatu benda tegar dikatakan setimbang apabila memiliki percepatan translasi sama dengan nol dan percepatan sudut sama dengan nol. Dalam keadaan setimbang, seluruh resultan gaya yang bekerja harus sama dengan nol, dan resultan torsi yang bekerja juga harus sama dengan nol: SFx = 0 dan SFy = 0 S = 0 Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-40 DEPARTMEN FISIKA ITB Hubungan Besaran Gerak Linear - Rotasi Linear x (m) Rotasi (rad) v (m/s) (rad/s) a (m/s2) (rad/s2) m (kg) F (N) I (kg·m2) (N·m) p (N·s) L (N·m·s) Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I Bab 6-41 Hubungan Besaran Gerak Linear - Rotasi DEPARTMEN FISIKA ITB linear perpindahan kecepatan percepatan massa gaya x v dx / dt a dv / dt m F Hk. Newton’s F ma energi kinetik K (1 / 2)mv2 Kerja W Fdx Dr. Linus Pasasa MS /Fisika Dasar I angular d / dt d / dt I mi ri2 r F I K (1 / 2) I 2 W d Bab 6-42