Kode Etik PNS - BKPP Kab. Kendal

advertisement
KODE ETIK
PEGAWAI NEGERI SIPIL
Oleh :
Bagian Hukum Setda
Kabupaten Kendal
Kendal, 18 Mei 2017
DASAR HUKUM
1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
(Pasal 3, Pasal 5 dan Pasal 126)
Pasal 3 :
 ASN sebagai profesi berlandaskan
pada prinsip sebagai berikut :
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai
dengan bidang tugas
DASAR HUKUM
Pasal 5 :
 Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN
yang berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan
tanpatekanan;
Lanjutan ...
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
e.
f.
g.
h.
i.
perundang-undangan;
melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
Lanjutan ...
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
Kode etik dan kode perilaku dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lanjutan ...
Pasal 126
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps
profesi Pegawai ASN Republik Indonesia.
Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia
memiliki tujuan:
a. menjaga kode etik profesi dan standar
pelayanan profesi ASN; dan
b. mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu
Bangsa.
DASAR HUKUM
Lanjutan...
2. PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin PNS
3. PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik
PNS
3

Jiwa Korps PNS :
rasa kesatuan dan persatuan, kebersamaan, kerja
sama, tanggung jawab, dedikasi, disiplin, kreativitas,
kebanggaan dan rasa memiliki organisasi PNS dalam
NKRI.

Kode Etik PNS :
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan yang harus
dilaksanakan PNS (di dalam dan di luar dinas)
4
LATAR BELAKANG
1. PNS sebagai unsur aparatur negara harus :
 memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional.
 Netral
 Mampu menjadi perekat bangsa
 Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
 Setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, dan
Pemerintah
2. Perlu pembinaan jiwa korps secara terus menerus
3. Pelaksanaan dan penerapan kode etik PNS
5
Maksud dan Tujuan Pembinaan
Jiwa Korps PNS
 Maksud :
Untuk meningkatkan perjuangan, pengabdian, kesetiaan
dan ketaatan PNS kepada Negara
 Tujuan :
1. Membina karakter/watak dan memelihara rasa
persatuan dan kesatuan secara kekeluargaan
2. Mendorong etos kerja PNS
3. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat,
kesadaran dan wawasan kebangsaan
6
RUANG LINGKUP
 Peningkatan etos kerja
 Partisipasi dalam penyusunan
kebijakan Pemerintah terkait
dengan PNS
 Peningkatan kerja sama antar
PNS
 Perlindungan terhadap hak-hak
sipil
7
 LANDASAN PEMBINAAN JIWA KORPS
Kode etik PNS merupakan landasan dalam mewujudkan
pembinaan jiwa korps PNS dan menjunjung tinggi
kehormatan serta keteladanan sikap, tingkah laku dan
perbuatan PNS dalam melaksanakan tugas maupun
dalam pergaulan
 NILAI-NILAI DASAR BAGI PNS
Nilai-nilai dasar adalah nilai-nilai yang hidup dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara. Oleh karena itu wajib dijunjung tinggi dan
digunakan sebagai pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan seluruh PNS, tanpa membedakan dimana
mereka bekerja
8
KODE ETIK PNS
(PERBUP 21 TAHUN 2013)
Pengertian :
 pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan PNS di
dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup
sehari-hari.
Maksud :
 Kode etik PNS dimaksudkan sebagai pedoman
sikap, tingkah laku, perbuatan, dan ucapan bagi
PNS dalam melaksanakan tugas dan bergaul dalam
lingkungan kerja maupun kehidupan sehari-hari.
TUJUAN :
 mendorong pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
 meningkatkan disiplin, baik dalam pelaksanaan tugas
maupun hidup bermasyarakat, berorganisasi, berbangsa
dan bernegara;
 lebih menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas
dan suasana kerja yang harmonis dan kondusif;
 meningkatkan kualitas kerja dan perilaku PNS yang
profesional; dan
 meningkatkan citra dan kinerja PNS
8
KODE ETIK PNS
PNS wajib bersikap dan berpedoman pada :






Etika dalam beragama
Etika dalam bernegara
Etika dalam berorganisasi
Etika dalam bermasyarakat
Etika terhadap diri sendiri
Etika terhadap sesama PNS (berhimpun dalam wadah
Korpri)
9
KODE ETIK INSTANSI DAN KODE ETIK
PROFESI
 Kode Etik Instansi ditetapkan Kepala Instansi
sesuai karakteristiknya
 Kode Etik Profesi ditetapkan Organisasi Profesi
sesuai karakteristiknya
 Kode Etik Instansi Dan Kode Etik Profesi tidak
boleh bertentangan dengan Kode Etik PNS
KODE ETIK SKPD
KARAKTERISTIK
SKPD
Kepala
SKPD
KODE ETIK
SKPD
PELANGGARAN KODE ETIK
segala bentuk ucapan, tulisan atau perbuatan PNS
yang bertentangan dengan butir-butir korps dan
kode etik PNS.
10
PENEGAKAN KODE ETIK
 PNS yang melanggar kode etik dikenakan sanksi moral
 Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh
PPK yang disampaikan secara tertutup atau terbuka
- Tertutup : hanya diketahui PNS ybs, pejabat yang
menyampaikan pernyataan, dan pejabat
terkait yang pangkatnya tidak boleh lebih
rendah
- Terbuka : dapat disampaikan melalui forum pertemuan
resmi, upacara bendera, media masa
dan/atau forum lain
 Selain dikenakan sanksi moral, dapat dikenakan
tindakan administratif/dijatuhi hukuman disiplin atas
rekomendasi Majelis Kode Etik
11
MAJELIS KODE ETIK (MKE)
 MKE tingkat Kabupaten ditetapkan oleh Bupati
dan MKE ditingkat OPD ditetapkan oleh Kepala
OPD.
 MKE bersifat temporer, yang dibentuk apabila ada
yang disangka
 Keanggotaan MKE :
a. Ketua merangkap anggota
b. Sekretaris merangkap anggota
c. 3 orang anggota (paling sedikit 3 orang dan
paling banyak 5 orang)
12
 Jabatan dan pangkat MKE tidak boleh lebih rendah
dari yang disangka
 MKE mengambil keputusan setelah memeriksa, dan
memberi kesempatan PNS bela diri
 Keputusan MKE diambil secara musyawarah mufakat
atau suara terbanyak
 Keputusan MKE bersifat final, sehingga tidak dapat
diajukan keberatan
 MKE wajib menyampaikan keputusan kepada Pejabat
yang berwenang sebagai bahan memberikan sanksi
moral atau tindakan adminitratif
PEJABAT YG BERWENANG MENGHUKUM
 Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian
menetapkan penjatuhan sanksi moral berdasarkan
rekomendasi Majelis Kode Etik.
 Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian dapat
mendelegasikan kewenangan penjatuhan sanksi
kepada Kepala SKPD tempat melaksanakan tugas
dari PNS yang dikenakan sanksi moral atau pejabat
lain yang ditunjuk.
REHABILITASI
PNS yang tidak terbukti melakukan pelanggaran
Kode Etik direhabilitasi nama baiknya, berdasarkan
keputusan hasil pemeriksaan Majelis Kode Etik PNS.
Rehabilitasi ditetapkan dengan Keputusan Majelis
Kode Etik PNS.
AMANAT DARI PP NO. 42/2004
 PPK masing-masing instansi menetapkan Kode Etik
Instansi (diikuti penetapan Kode Etik SKPD)
 Instansi Pembina menetapkan Kode Etik Profesi
 Kode Etik ditetapkan berdasarkan karakteristik SKPD
dan tidak bertentangan PP No. 42/2004
KAPAN KODE ETIK HARUS DIKETAHUI
DAN DIPAHAMI PNS?
 Saat PNS pertama kali bekerja pada satu
unit kerja/ SKPD.
 Waktu berikutnya setelah Kode Etik SKPD
ditetapkan.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Download