29. PERNYATAAN ALLAH TENTANG KEMURTADAN BESAR. Ada orang membayangkan keheranan dan kecemasan Petrus dan Paulus juka seandainya mereka hidup sekarang ini dan mengadakan pemeriksaan tentang apa yang sudah lazim dan berlaku dalam dunia Kristiani pada zaman ini. Satu-satunya tolak ukur yang dikenal oleh rasul-rasul itu adalah iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus. Yudas 3. seperti dijelaskan dalam perjanjian baru. Selagi mereka membandingkan banyak gereja yang modern dan popular dengan gereja Kristen yang mulamula itu, maka mereka sudahs pasti gelisah jiwanya sebagaimana Paulus waktu berjalan melalui jalanjalan di Athena (Kis 17: 16). Kita bayangkan beberapa perubahan yang aneh bagi mereka, pemimpin-pemimpin baru, barangbarang baru, dan kebiasaan-kebiasaan baru yang mereka dapati di dalam gereja yang modern, yang sama sekali tidak ada pada gereja mula-mula itu. Dalam gereja modern Dalam gereja mula-mula Paus, imam-imam, para cardinal, biarawan, biarawati. Biara, istana, katedral Takhta, jubah, mahkora, permata, prosessi, pameran Benda sakti, patung, air suci, rosary ilmu jampi-jampi, medali, gambar kudus. Tidak dikenal sama Tidak dikenal sama Tidak dikenal sama Tidak dikenal sama sekali sekali sekali sekali. Dengan nada marah dantidak puas, rasul-rasul itu akan berteriak dans berseru: Apa yanr telah terjadi atas kesederhanaan dan kesucian gereja mula-mula itu? Siapa yang bertanggung jawab atas perubahan yang tidak berdasarkan Alkitab ini? Apakah penjaga-penjaga Allah semua tertidur sehingga mereka membiarkan musuh menaburkan benih duri ini? Pertnyaan ini dijawab dalam nubuatan, Tujuh materai sebagaimana terdapat dalam Wahyu 5 dan 6. inilah penyataan Allah mengenai kemurtadan yang besar itu. Nubuatan ini mulai disinggung dalam pasal 4 ayat 1,2 dimana Yohanes mendapat penglihatan tentang takhta Allah disurga. Dalam pasal 5, ia melihat buku yang terdiri dari tujuh gulungan dalam tangan Allah dan gulungan itu dimateraikan (ayat 1). Buku ini diterima oleh Yesus Kristus Tuhan kita, dan materai rahasia itu dipecahkan satu persatu. MATERAI PERTAMA Why 6 : 1, 2 Penunggang kuda putih itu menampilkan suatu gambaran kesucian, semangat, dan kemenangan dari gereja Kristen yang pertama itu. Panah itu adalah lambang dari peperangan yang agresif. Kudas putih dan mahkora adalh lambang kemenangan, dan digunakan olehh raja Romawi dalam merayakan kemenangannya. Begitu menakjubkan ledakan Kristen yang mula-mula itu, sehingga dalam waktu tujuh puluh tahun setelah Penyaliban, berita Salib itu telah menyebarkan Injil itu ke ujung bumi yang dikenal pada waktu itu (Rom 1:8; Kolose 1: 23). Para sejarawan menperkirakan bahwa pada tahun 100 TM sudah ada lima juta orang bertobat dan dimenangkan untuk Kristus. Selama periode ini gereja itu telah ditandai dengan kesucian hidup dan doktirin; semangat penginjilan, dan pemisahan dari duni yang tidak lagi dikompromikan. CATATAN. Karena tidak ada indikasi tentang waktu yang tepat atas peristiwa yang dihubungkan dengan pembukaan materai itu, kita harus mencegah dogmatisme dalam hal ini. Tekanan yang diberikan dalm setiap kasus adalah mengenai PERUBAHAN SIFAT GEREJA ITU bukan periode atau tahun-tahunnya. Tetapi secara umum kita bisa katakana bahwa materai pertama itu berlaku mulai dari Pentakosta sampai pada akhir abad pertama. Lebih lanjut lagi perlu kita catat bashwa setelah materai itu dibuka, TIDAK PERNAH DITUTUP, oleh karena itu, sikap dan kualitas yang digambarkan oleh setiap materai terjadi, dengan potensi yang lebih besar atau berkurang, japanjang zaman Kristiani. MATERAI KEDUA. Why 6:3, 4 Penunggang kuda merah menggambarkan menurunnya kesucian dengan cara yang sangat mencolok pada gereja setelah para rasul itu meninggal. Warna mereah adalah lambang dari sesuatu yang berbahaya, peperangan, dan pertumjpahan darah. Dalam zaman Alkitab warna merah itu melambangkan dosa dan kemerosotan (Yes 1 : 18). Dibeberapa tempat di dunia Kristiani, orang-orang yangbaru bertobat dari kekafiran memegang kuasa kepemimpinan dan yang seharusnya mereka menolak kemerosotan, telah mengarahkan arus kekafiran untuk mencemari sember kebenaran Kristiani. Bagaikan tetesan tinta mereah dalam sebuah bejana berisi air bersih, elemen-elemen kekafiran untuk mencemari kehidupan dan perbaktian dalam gereja itu. Kepercayaan atas penyucian purgatory, penggunaan patungpatung dalam perbaktian, babtisan bayi, penggunaan jampi-jampi, kalung permata, dan air kudus adalah beberapa dari tetesan kekafiran. Dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar. Pemimpinpemimpin gereja secara terbuka memperoleh penghormatan dari penguasa pemerintahan. Setelah apa yang dinamai pertobatan Raja Konstantine pada tahun 313 TM, maka sudah legal bagi seseorang menjadi orang Kristen. Persekutuan yang tidak suci terbentuk antara Gereja dan Pemerintahan. Gereja itu sekarang sudah memegang sebilah pedang besar dari kuasa pemerintahan dan sdah siap untuk memperalat kuasa plitik untuk mencapai tujuan yang rohani. Mulai dari sini, penganiayaan atas siapa saja menentang menjadi suatu peraturan dalam gereja. Kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi. Jelaslah inilah yang menjadi masa pertentangan, juga masa kompromi dan kemerosotan. Gereja itu telah dirobek-robek oleh perlawanan, iri hati, pertentangn yang buruk yang bertahan untuk beberapa generasi dalam beberapa hal. Periode materai ini mulai dari penutupan abad pertama dan berakhir pada zaman Konstantine. MATERAI KE TIGA. Why 6 : 5,6 Penunggang kuda hitam itu melambangkan pertambahan kemerosotan dalam gereja itu yang sangat cepat berkembang dari zaman Konstantine sampai pada permulaan kekuasaan kepausan pada tahun 538 TM. Pada zaman ini Injil yang benar itu hampir saja tertutuup oleh keduniawian dan kobodohan, gereja itu mengalami perubahan yang sangat radikal, sehingga terlalu bertentangan sifatnya dengan gereja pada zaman perjanjian baru, dan Allah mengibaratkan gerjaitu denga kuda hitam lawannya warna putih. Memegang sebuah timbangan ditangannya. Timbangan lambang usaha duniawi dan perdagangan menyatakan gerja yan gjatuh itu telah meninggalkan tugasnya yang Ilahi yaitu tugas penginjilan. Seperti orang dengan kotoran sisir dalam buku Buyan berjudul perjalanan seorang musafir yang hanya bisa melihat kebawah, gereja itu sudah dipenuhi denga perkara duniawi. Para uskup sudah mulai mengimbangi hal-hal duniawi dalam hal menjual dan membeli, pengupulan harta dalam bentuk ramah dan tanah, dan gereja itu menjadi lembaga terkaya di Eropa. Begitu lengkapnya kemurtadan gereja sehingga melupakan pandangan utama mengenai penginjilan, dan mereka mulai menjual roti hidup. Dengan pemutarbalikan kebenaran seperti api penyucian, upacara misa, pemuasan nafsu dan pengakuan dosa, karunia /allah akan keselamatan tela ditawarkan denga ncara membeli dengan uang, timbangan itu adalah juga lambang dari keadilan, dan dalam hal ini menggambarkan usaha gereja untuk menduduki kursi pengadilan untuk mengendalikan kata hati manusia serta menentukan nasib manusia itu. Sexupak gandum sedinar. Disini makanan dibagi-bagikan dengan harga murah. Satu cupak kurang sedikit dari satu liter. Suatu rangsum minim bagi seorang militer. Satu dinar sama dengan upah sehari bagi seorang buruh pekerja. Tiga cupak jelai sedinar. Pada zaman Normal datu dinar bisa membeli dua puluh empat cupak jelai, tetapi di sini hanya dapat tiga cupak – ukuran rangsum yang didapat oelh seorang budak untuk sehari. Inilah zaman kegelapan dan kelaparan rohani yang amat meluas, dimana pengganti roti hidup yang urahan ditawarkan pada manusia, namun kegelapan itu dibebaskan dengan suatu terang pengharapan yang kecil. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu. Inilah satu bukti bahwa walaupun dalam zaman kemurtadan yang paling gelap, berkat surgawi yang berkelimpahan akan terus mengalir kebumi ini dan terang dari agama yang benar tidak akan bisa dipadamkan. Walapun Iblis melakukan yang paling buruk yang ia bisa lakukan, namun ia tidak bisa menghalangi atau mengalihkan pekerjaan Roh Kkudus yang bebas dan tak henti-hentinya membawa terang, kesegaran, dan hiburan yang disini dilambangkan oleh Minyak dan Anggur. Ini adalah suatu bukti yang jelas bahwa walaupun dalam zaman kelaparan rohani, Allah memelihara dan memberi makan sekumpulan saksi yagn setia dan yand sisa yang menolak kemurtadan besar itu. MATERAI KE EMPAT. Why 6 : 7, 8 Penunggang kuda hijau kuning itu adalah lambang kemurtadan dalam keadaan mekar pada waktu gereja pemerintahan pada zaman pertengahan yang mengaku gereja Yesus Kristus menjadi suatu alat penindas yang kejam dan alt penganiayaan. Kata neraka disini berasal dari bahasa Yunani “Hades” artinya kuasa kematian. Inilah hal yang sama sekali bertentangan dengan rencana Allah yang semula untuk gereja-Nya dan pada pandangan pertama kelihatannya seperti kemenangan Iblis. Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sebagai duta kehidupan dan damai sekarang sudah menjadi mesin pembinasa dan kematian yang tidak kenal ampun suatu karikatur yang tersembunyi dan tidak dikenal dalam gereja jperjanjian baru. Tetapi ini adalah hasil dari penyimpangan dari [ada penyembahan murni kepada Allah. Sejak hari dimana Kain membunuh Habel orang yang tidak menurut dan selalu melawan itu, selalu juga mencari jalan untuk membenarkan pemberontakan mereka dengan mendiamkan mereka yang memprotes dan berpegang pada penyembahan pada Allah dalam kesederhanaan yang asli. Penunggang kuda yang keemjpat itu adalah lambang yang tepat datri kematian yang terjadi selama kekuasaan kepausan. Untuk seribu tahun lamanya benua Eropa telah dibasahi dengan darah dari kurang lebih 50 juta oran gyang mati syahid. Era kuda hijau kuning itu adalah era penghukuman dan dunia masih gemetar pada kenangan itu. Sejarawan Wylie berkata mengenai era kegelapan itu. Inilah siang hari bagi kepausan tetapi siang hari kepausan itu adalah tengah malam bagi dunia ini. Materai ini merentang mulai dari permulaan kekuasaan Paus sampai pada pemulaan Reformasi Protestan. MATERAI KE LIMA Why 6:9-11. Pembukaan materai kelima menyatakan para korban penunggang kuda keempat. Protestan sebelum reformasi, jutaan yang mati syahid yan gterbaring dibawah kaki mezbah yang berlumuran darah sedang memohon kepada allah suatu pembalasan atas darah mereka. Jiwa jiwa dibawah mezbah. Jiwa-jiwa diginakan dalam pengertian alkitabiah sebagai manusia atau oran gyang walapun sudah terbunuh mereka disebut sebagai berseru kekpada Allah denga metaphor yan gsama sebagai pemeran yang digunakan dalam kejadian 4:10 dimana suara darah Habel itu dikatakan berteriak kepada Allah dari tanah. Mezbah. Mezbah dalam kasus ini adalah lambang yang cocok untuk tanah Eropa Barat yang bertahun-tahun lamanya dicemari dengan darah orang yang mati syahid. Berapa lama lagi kah, ya penguasa yang kudus? Sebagai fakta sejarah, seruan berapa lamakah lagi, ya penguasa yang kudus, juga diserukan oleh reformasi protestan pada waktu orang yan ggagah berani mengangkat suaraya menentang kekuasaan kekpausan dan menyerukan pemberhentian aniaya dan menuntut agar para syuhada diakui sebvagai pahlawan kebenaran dan kebebasan jiwa. Pria dan wanita yang lebih dekat pada cita-cita Allah dariipada algojo yang kejam itu. Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih. Jubah putih bisa dimengerti dengan dua cara: 1. tabiat yang harus dibuktikan dihadapan manusia. Sebagai hasil dari reformasi itu, opini jutaan manusia tentang syuhada sudah berubah. Sekarang kita memandang mereka dengan kekaguman yang sungguh! Walaupun mereka dibunuh sebasgai penjahat dan binatang perusak tanaman, namun kitamenganggap mereka sebagai pahlawan dan ingin supaya iman kitamenjadi kuat seperti iman mereka. 2. tabiat yang harus dibuktikan dihadapan Allah. Jubah putih adalah lambang, Alkitabiah untuk kebenaran Kristus. Walaupun dihina, ditolak, dianiaya, atau dibunuh oleh tangan manusia, Allah melihat para syuhada dipakaikan jubah kesempurnaan dari Anak-Nya dan penerimaan mereka untuk selamanya sudah dipastikan (Why 3: 4, 5) MATERAI KE ENAM. Why 6 : 12, 13 Pembukaan materai ke enam memperkenalkan tiga ledakan alam yang terjadi setelah berakhir aniaya kepausan di Eropa. Bagi anak-anak Allah yang selalu berjaga, hal ini adalah permulaan tanda kedatangn Yesus yang tidak lama lagi. Gempa bumi yang besar. Dengan memperhatikan waktu pembukaan materai itu kira-kira tahun 1750, pada waktu aniaya agama dihentikan – gempa bumi yang besar ternyata adalah yang terjadi di Lisbon, Portugal, pada tanggal 1 Nov 1755. inilah gempa bumi yang paling merusak dan meluas yang pernah dicatata sampai pada waktu itu. Sembilan puluh ribu jiwa hilang, dan separuh bumi ini merasa goncangannya. Empat juta mil persegi muka bumi ini mengalami akibat gempa itu. Dalam waktu enam menit saja, 60,000 orang mati di daerah Lisbon saja. Goncangan gempa bumi ini membuat orang menyimpulkan inilah satu tanda bahwa akhir segala perkara sudah di ambang pintu. Bulan dan matahari menjadi gelap. Setelah gempa bumi yang dahsyat itu, perhatian Yohanes tertarik pada kegelapan matahari yang belim pernah terjadi. Kegenapan dari ramalan ini terjadi pada tanggal 18 Mei 1780. duapuluh lima tahun setelah gemjpa bumi di Lisbon. Dimana matahari padam pada siang hari bolong. Kamus Webster menyebut peristiwa seperti ini pernah terjadi dalam sejarah, tetapi ia mengatakan hanya ada satu peristiwa. Kegelapan itu meliputi sebagian besar Amerika Utara. Mjlai pada tengah pagi dan terus gelap hingga tengah malam. Waktu bulan kelihatan malam itu warnanya seperti darah. Walaupun orang bisa menjelaskan penyebab kegelapan itu. Itu bukan akibat gerhana karena letak atau posisi matahari waktu itu tidak bisa menibulkan gerhana. Kamus Webster mengatakan penyebab yang sebenarnya dari peristiwa ini tidak diketahui. Bintang gugur. Peristiwa alam ketiga terjadi kira-kira limapuluh tahun sesudah matahari gelap yaitu, pada malah hari tanggal 13 Nov 1833. waktu hujan meteor yang terang benderang disaksikan di daerah yang luas di Amerika Utara. Peristiwa bintang gugur yang takterlupakan itu adalah suatu kejadian sejenis yang paling nenonjol yang pernah dicatat dalam sejarah. Saksi mata menaksir bahwa bintang-bintang gugur bagaikan hujan api yang diperkirakan sebanyak 200.000 perjam untuk selama lima atau enam jam, dan dinyatakan bahwa bintang itu gugur sama dengan apa yang dijelaskan oleh nabi. Dan bintang-bintang dilangit berjatuhan keatas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. (Why 6 : 13). Waktu Yesus menjelaskan tanda-tanda kedatangan-Nya, Ia berkata bahwa matahri gelap dan juga bulan, bintang-bintang berguguran akan mengumandangkankedatangan-Nya ( Mat 24 : 29 – 31; Mark 13 : 24 – 27). Persamaan kata-kata Yesus dan kata-kata Yohanes menunjukkan bahwa bencana alam yang besar yand diuraikan dalam materai ke enam adalah tanda-tanda besar dari berakhirnya zaman. Kesimpulan ini juga diperkuat oelh fakta bahwa ayat-ayat terakhir dari Wahyu pasal enam akan menuntun kita hingga kedatangn Raja dari segala raja. (Ayat 14 – 17) MATERAI KE TUJUH. Why 8 : 1 Penyingkapan materai ketujuh menyingkapkan tirai sejarah umat manusia. Sunyi senyap di surga. Hal ini merujuk kepada kenyataan bahwa sorga akan kosong untuk seketika lamanya pada kedatangan Yesus kedua kali, karena segenap malaikat sorga akan bersama Yesus datang ke bumi (Mat 25 : 31). Kira kira setengah jam lamanya. Menurut perhitungan waktu nubuatan yang didasarkan pada prinsip satu hari untuk satu tahun, maka ini berarti tujuh hari. Jadi perjalanan Yesus ke bumi pada kedantangan-Nya kedua kali, dan juga pulangnya kesurga bersama umat-Nya akan memakan waktu kirakira satu pekan. Kesimpulan. Kini tibalah saatnya untuk bertanya yang akan menyangguupkan kita menempaktan diri kitra pada nubuatn besar ketujuh materai ini: mengapa Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk mendengar hal ini? Dia menghendaki kita agar selamat dari bahaya kompromi, waktu dalam hal kecil sekalipun. Dia mau membuat hatri kita membara dengan kesetianan kepalawanan yang membuat para syuhada setia bahkan hingga kematian. Dia menghendaki agar kita mencintai kedatangan-Nya dan bersedia bertemu dengan dia dalam damai. Panggilan untuk bersedia ini memiliki satu makna khusus bagi kita, karenakita sekarang sedang hidup diantara pembukaan materai keenam dan ketujuh.