Penerapan Sosiologi dalam Psikologi

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
SOSIOLOGI
 Sosiologi di Indonesia
 Aplikasi dan manfaat metode
sosiologi dalam psikologi
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Pertemuan
ke-
03
Kode MK
Disusun Oleh
Yuherina Gusman M.A
Abstract
Kompetensi
Sosiologi merupakan ilmu yang cukup
baru berkembang di Indonesia. Namun
walau demikin, memiliki fungsi yang
signifikan dalam menghadapi
permasalahan yang ada di tengahtengah masyarakat saat ini.
Mahasiswa memahami sejarah
berkembangnya ilmu sosiologi di
Indonesia dan bisa menerapkan
sosiologi dalam bidang ilmu psikologi
Perkembangan Sosiologi di Indonesia
Asal Mula Sosiologi di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keragaman tradisi dan budaya.
Setiap suku bangsa dan kebudayaan di Indonesia memiliki nilai lokalnya masing-masing
yang mengatur permasalahan di dalam masyarakatnya. Hal ini memperlihatkan secara
informal nilai sosiologi di sudah lama berkembang dan diterapkan di Indonesia. Seperti
Ajaran Wulang Reh (intergroup relations) yang diciptakan oleh Sri Paduka Mangkunegoro IV
dari Surakarta yang mengajarkan tata hubungan antara para anggota masyarakat Jawa
yang berasal dari golongan-golongan berbeda. Atau sistem “titiak dari ateh” (titik dari atas)
dan “Mambasuik dari bumi” (membesut dari bumi) yang berkembang di Minangkabau yang
mengajarkan tentang sistem pemerintahan yang bersifat hierarki dan demokrasi. Dan masih
banyak lagi contoh-contoh lainnya di tatanan kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Namun
konsep tersebut hanya unsure-unsur sosiologi yang tidak digunakan dalam suatu ajaran
atau teori .
Sosiologi Di Ranah Akademis Indonesia
Sosiologi pertama kali masuk sebagai salah satu mata kuliah di Sekolah Tinggi
Hukum (Rechtshogeschool) sebelum perang dunia kedua, pada thaun 1924. Ilmu sosiologi
diajarkan sebagai pelengkap ilmu hukum. Sosiologi yang diajarkan bersifat filsafat sosial dan
teoretis, berdasarkan buku-buku karya Alfred Vierkandt, Leopold von Wiese, Bierens de
Haan, Steinmetz dan sebagainya. Dan ilmu sosiologi dihapuskan di sekolah tersebut pada
tahun 1934/1935 karena beranggapan ilmu yang berkaitan dengan susunan masyarakat dan
proses-proses yang ada didalamnya tidak dibutuhkan oleh ilmu hukum. (Soekanto, 2012).
Setelah perang dunia ke-2, yakni pada tahun 1948 kuliah sosiologi untuk pertama kalinya
diadakan di Indonesia oleh Soenrio Kolopaking di Akademi Ilmu Polotik Yogyakarta (FISIP
UGM saat ini), selanjutnya sosiologi terus berkembang, hingga saat ini.
Tulisan mengenai kehidupan sosial Indonesia baru mulai bermuculan pada awal
abad ke-19, diawali oleh Thomas Stamford Raffless yang menulis buku History of Java
(Sejarah Jawa). Namun penulisan secara scientific mengenai kehidupan sosial dan budaya
Indonesia baru terdokumentasiskan pada tahun 1851 oleh Royal Institute of Linguistics,
Geography and Ethnology of the Netherlands Indies (Koninklijk Instituut Vor Taal-, Land- En
Volkenkunde Van Nederlandsch-Indie, KITLV) berbasis di Leiden, Belanda. Organisasi ini
membuat kontribusi penting dalam memahami secara keilmuan prinsip-prinsip dasar
2016
2
Sosiologi
Yuherina Gusman, M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
indivisu, budaya dan masyarakat di Indonesia yang dikenal dengan ilmu Indologie dan
Indonesianistiek.
Pertengahan 1950 ide utama Indologie, seiring dengan penghapusan sisa-sisa
kolonialisme Belanda di Indonesia (nasionalisasi), promosi penggunaan Bahasa Indonesia
dimulai, sebagai catatan revolusi penting kehidupan sosial di Indonesia. Perlahan-lahan,
ilmu sosial yang berada di bawah bayang-bayang Belanda mulai dilepaskan. Monopoli
kajian Indologie oleh Belanda juga memudar seiring munculnya pusat studi sejenis oleh
Ingrris, Amerika, Perancis, Jepang dan orang Indonesia sendiri (Koenjaraningrat, 1975).
Akhir abad 19, kajian masalah sosial di Indonesia yang terkenal dilakukan oleh Snouck
Hurgronje yang membahas tentang Islam di Indonesia. Snouck menemukan Islam sebagai
alat untuk social movement pada banyak peristiwa bersejarah di Indonesia.
Perspektif Sosilogi Amerika Di Ranah Akademis Indonesia
Usai perang dunia kedua, dimana monopoli Belanda sedikit bergeser dalam
perkembangan sosilogi di Indonesia, cara pandang Amerika dalam kajian sosiologi mulai
masuk ke Indonesia. Dengan dukungan dana dari Ford Foundation, Massachusetts Institute
of Technology Centre for International Studies, mulai memasukkan the Indonesia Project
dan
the
Indonesia
Field
Team,
dalam
kajiannya.
Sejumlah
peneliti
secara
berkesinambungan melakukan kunjungan je Jawa, Bali dan Sumatera. Indonesia studies
juga mulai berkembang di Australia memasuki tahun 1986, di Universitas Monash. Selo
Soemardjan dan Mely G. Tan. Merupakan dua pelajar Indonesia pertama yang diboyong ke
Amerika untuk mendalami ilmu sosiologi. Dengan ini, mainstream America mulai memainkan
peran penting dalam studi sosiologi di Indonesia.
Tokoh Sosiologi Indonesia
Beberapa tokoh yang dikenal sebagai sosiolog Indonesia di antaranya:
1. Prof. Dr. Selo Soemardjan (Bapak Sosiologi Indonesia)
Selo Soemardjan merupakan
Bapak Sosiologi Indonesia dan penerima Bintang
Mahaputra Utama dari pemerintah atas jasanya dalam bidang pendidikan. Ia dikenal
sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah tahun 1959 -- seusai meraih gelar doktornya di
Cornell University, AS -- mengajar sosiologi di Universitas Indonesia (UI). Dia pendiri
sekaligus dekan pertama (10 tahun) Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang
2016
3
Sosiologi
Yuherina Gusman, M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
FISIP) UI. Kemudian tanggal 17 Agustus 1994, ia menerima Bintang Mahaputra Utama dari
pemerintah dan pada tanggal 30 Agustus menerima gelar ilmuwan utama sosiologi. Sebagai
sosiolog Selo banyak menghasilkan penelitian yang mampu menyodorkan alternatif
pemecahan berbagai persoalan sosial, diantaranya : a) Social Changes terbit di Yogyakarta
tahun 1962; b) Gerakan 10 Mei 1963 terbit di Sukabumi tahun 1963 dan penelitian terakhir
c) Desentralisasi Pemerintahan.
2.
Prof Dr Paulus Wirutomo (Sosiolog Pendidikan)
Prof Dr Paulus Wirutomo sosiolog dan guru besar FISIP Universitas Indonesia.
Meraih S2 bidang Perencanaan Sosial dari University College of Swansea Wales, Inggris,
1978 dan S3 bidang Sosiologi Pendidikan dari State University of New York at Albany, USA,
1986. Ide briliannya dikenal tentang pembangunan sosial. Menurutnya, pembangunan sosial
saat ini masih disalahpahami. Bagi pemerintah, pembangunan sosial hanya dianggap
sebagai sektor pembangunan saja. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya salah, namun juga
tidak bisa dibenarkan. Pasalnya, pengertian pembangunan sosial yang benar itu lebih dari
sekadar pembangunan sektor. Dalam pembangunan sosial, harus termuat peningkatan
interaksi dan hubungan sosial dalam masyarakat. Tanpa terjadi kualitas hubungan sosial
dari langkah pembangunan sosial yang diambil, sulit mengatakan adanya pembangunan
sosial.
3.
Arief Budiman
Doktor sosiologi yang terlahir dengan nama Soe Hok Djin ini meninggalkan status
sebagai dosen di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Jawa Tengah, pasca
kerusuhan Mei 1998 dan sampai sekarang menetap di Australia. Idenya yang terkenal yakni
mengenai konsep nasionalisme. Secara teoritis nasionalisme adalah persatuan secara
kelompok dari suatu bangsa yang mempunyai sejarah yang sama, bahasa yang sama, dan
pengalaman bersama. Tetapi menurut Aried definisi seperti itu jarang terjadi. Yang biasa
terjadi adalah pemakaian pengertian nasionalisme secara spesifik sehingga rentan terhadap
manipulasi. Karena nasionalisme terkadang dipakai untuk bermacam-macam hal maka
pengertiannya harus pula dilihat kasus per kasus. Nasionalisme adalah tujuan yang bisa
dicapai dengan bermacam cara termasuk dalam hal amandemen konstitusi apakah
perubahan itu baik bagi bangsa ini atau tidak. Posisi nasionalisme dalam kasus pengusiran
TKI dari negeri Malaysia, misalnya, menurut Arief Budiman kasusnya lebih banyak
disebabkan karena kesalahan diplomasi serta kesemrawutan Departemen Luar Negeri dan
pemerintah Indonesia mengurus warganya di luar negeri. Tanpa kata nasionalisme pun
2016
4
Sosiologi
Yuherina Gusman, M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
adalah kewajiban membela warga negara yang pergi sebagai orang miskin sebab tidak bisa
hidup di negeri sendiri. Mestinya yang dipersoalkan kenapa orang-orang TKI itu cari makan
di luar negeri yang lalu secara menyakitkan diusir oleh negara yang juga sama-sama
mengalami kesulitan oleh karena kedatangan TKI itu. Kepada TKI itu kenapa tidak bisa
diberikan pekerjaan.
Penerapan Sosiologi dalam Psikologi
Sosiologi VS Psikologi
Dalam ilmu psikologi, yang menjadi objek kajian adalah hal-hal yang berkaitan
dengan perasaan, motivasi, kepribadian, dan yang sejenisnya. Sedangkan sosiologi, secara
umum menjadikan masyarakat sebagai objek kajiannya. Kajian utama dalam psikologi
adalah pada persoalan kepribadian, mental, perilaku, dan dimensi-dimensi lain yang ada
dalam diri manusia sebagai individu. Sedangkan sosiologi, kajiannya lebih dititik beratkan
pada budaya dan struktur sosial yang keduanya mempengaruhi interaksi, perilaku, dan
kepribadian. Sosiologi mempelajari
tentang hubungan hidup manusia dalam hubungan
golongan, mempelajari antara hubungan-hubungan sesama manusia. Ahli sosiologi banyak
mendalami tentang hakikat kerja sama dan kehidupan bersama dalam segala macam
bentuk yang timbuldari perhubungan antar manusiadengan manusia, jadi yang di persoalkan
disini adalah kehidupan bergolong-golongan yang sebenarnya (Ahmadi, 2003).
Psikologi dengan sosiologi lebih berpusat pada usaha memahami bagaimana
seseorang bereaksi terhadap situasi sosial yang terjadi. Dan mempelajari perasaan
subyektif yang biasa muncul dalam situasi sosial tertentu, dan bagaimana perasaan itu
mempengaruhi perilaku seseorang. Sebagai contoh, salah satu prinsip dasar psikologi
dengan sosiologi adalah bahwa situasi frustasi akan membuat orang marah, yang
kemungkinan besar timbulnya mereka melakukan perilaku agresi, yang merupakan
penjelasan alternative mengenai sebab timbulnya kejahatan.
Dari segi persamaan, psikologi maupun sosiologi sama-sama mempelajari manusia,
karena tidaklah mengherankan bahwa didamping adanya perbedaan, terdapat pula titik
pertemuan dalam meninjau manusia itu. Tinjauan sosiologi yang penting adalah bentuk
hidup bermasyarakat, struktur dan fungsi dari kelompok yang terkecil hingga kelompok yang
besar. Sedangkan tinjauan psikologi yang penting adalah bahwa perilaku itu sebagai
manifestasi hidup kejiwaan, yang didorong oleh motif tertentu, hingga manusia itu berprilaku
atau berbuat.
2016
5
Sosiologi
Yuherina Gusman, M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dari segi perbedaan, yang penting dalam adalah bentuk hidup bermasyarakat,
struktur dan fungsi dari kelompok yang terkecil hingga kelompok yang besar. Sedangkan
dalam psikologi yang penting adalah bahwa perilaku itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan,
yang didorong oleh motif tertentu, hingga manusia itu berprilaku atau berbuat. Dari
penjelasan diatas dapat dikemukana bahwa antara psikologi dan sosisologi terdapat
persamaan dan disaat yang bersamaan terdapat perbedaan dalam materi yang dibicarakan.
Maka , jika dikombinasikan, kedua bidang ilmu tersebut bertemu di daerah yang dinamakan
psikologi sosial.
Dengan demikian para psikolog berwenang merambah bidang ini, demikian pula
para sosiolog. Namun karena perbedaan latar belakang maka para psikolog akan
menekankan pengaruh situasi sosial terhadap proses dasar psikologikal - persepsi, kognisi,
emosi, dan sejenisnya - sedangkan para sosiolog akan lebih menekankan pada bagaimana
budaya dan struktur sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi para individu dalam konteks
sosial, dan lalu bagaimana pola perilaku dan interaksi tadi mengubah budaya dan struktur
sosial. Jadi psikologi akan cenderung memusatkan pada atribut dinamis dari seseorang;
sedangkan sosiologi akan mengkonsentrasikan pada atribut dan dinamika seseorang,
perilaku, interaksi, struktur sosial, dan budaya, sebagai faktor-faktor yang saling
mempengaruhi satu sama lainnya.
Psikologi Sosial 1
Psikologi sosial yakni suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan
kelompok.
Para ahli dalam
bidang interdisipliner ini pada umumnya adalah para
ahli psikologi atau sosiologi (Myers, 1993). Dalam psikologi modern, psikologi sosial
menempati
posisi yang penting atas sumbangsihnya dalam memberikan pencerahan
terhadap bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat.
Psikologi sosial juga berperan dalam membahas pengaruh budaya seperti iklan, buku
perilaku, film, televisi, dan radio, serta melihat dampak/pengaruh media tersebut terhadap
manusia.
Masalah-masalah yang juga menjadi fokus bahasan psikologi sosial adalah kegiatankegiatan manusia dalam hubungannya dengan kontek sosialnya. Diantara kegiatan-kegiatan
tersebut adalah kelompok organisasi, kepemimpinan nya, anggota atau pengikut nya,
prilaku moral nya, kekuasaan nya, komunikasinya, dan kebudayaan nya ( Ahmadi, 2002 ).
Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan antara manusia tersebut tidak selamanya berjalan
1
Lebih lanjut mengenai psikologi sosial akan dibahas pada mata kuliah tersendiri, bukan pada mata kuliah ini.
Dalam mata kuliah ini hanya membahas sedikit mengenai psikologi sosial, dalam hal ini membahas keterkaitan
antara sosiologi dan psikologi.
2016
6
Sosiologi
Yuherina Gusman, M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
lancar. Adakalanya muncul kesalahpahaman, perselisihan, pertengkaran, permusuhan,
bahkan peperangan. Lingkup kejadiannya tidak saja terjadi dalam skala yang kecil ditingkat
keluarga dan lingkungan kelurahan tetapi juga bisa terjadi dalalm skala ynag lebih besar
ditingkat nasional dan internasional. Dalam kajian psikologi sosial hal ini terjadi karena tidak
adanya kesamaan pandang terhadap suatu pola perilaku pada suatu struktur kelompok
sosial. Masing-masing pihak merespon rangsangan sosial yang diterimanya dari lingkungan
sosial, sehingga memunculkan sikap memilih atau menghindari sesuatu.
2016
7
Sosiologi
Yuherina Gusman, M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. PT Reneka Cipta: Jakarta
David G. Myers, 1993. Social Psychology. McGraw Hill:
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi: Suatu Pengantar: Jakarta: Rajawali Pers
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/paulus-wirutomo/index.shtml diakses
tanggal 18 Maret 2013
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/arief-budiman/index.shtml diakses
tanggal 18 Maret 2013
2016
8
Sosiologi
Yuherina Gusman, M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download