MODUL PERKULIAHAN Sosiologi Masalah Sosial dan Manfaat Sosiologi Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 14 Kode MK Disusun Oleh Yuherina Gusman, M.A Abstract Kompetensi Kehidupan sosial sangat kompleks dan tidak selalu harmonis. Ada permasalahan-permasalahan yang muncul, yang dapat dikaji secara terukur melalui ilmu sosiologi. Memahami pengertian masalah sosial, klasifikasi dan sebab-sebabnya Memahami beberapa masalah sosial penting dan bagaimana pemecahannya Masalah Sosial Pengertian Sosiologi menelaah gejala-gejala yang terkait dengan norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga kemasyarakatan, proses sosial dan kebudayaan serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berjalan secara normal seperti yang dikehendaki oleh masyarakat yang bersangkutan yang dinamakan masalah-masalah sosial. Untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial harus menggunakan penilaian sebagai ukuran. Dimana setiap masyarakat mempunyai ukuran yang berbeda. Selain itu ada juga masalah-masalah yang tidak bersumber pada penyimpangan norma-norma masyarakat, tetapi lebih banyak pada susunannya, seperti : masalah penduduk dan masalah pengangguran. Sosiologi berusaha untuk memahami kekuatan-kekuatan dasar yang berada di belakang tata kelakuan sosial dan berusaha untuk menanggulangi gejala-gejala abnormal dalam masyarakat untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat. Karena pada dasarnya masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral dan juga erat kaitannya dengan tata kelakuan yang immoral sehingga berlawanan dengan hukum yang bersifat merusak, maka masalah-masalah sosial tidak mungkin ditelaah tanpa memperhitungkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap tidak baik. Sosiologi, dalkam hal ini, hadir sebagai wadah untuk memformulasikan teori menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Dengan sosiologi, gejala-gejala kemasyarakatan berikut dapat diukur, seperti : Kejahatan Konflik antar ras Kemiskinan Perceraian Pelacuran Hanya saja sosiologi hanya berfungsi untuk menemukan sebab-sebab terjadinya masalah sosial, sosiologi tidak terlalu menekankan pada pemecahan / jalan keluar dari masalahmasalah tersebut. 2012 2 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Masalah sosial sebagai akibat dari interaksi sosial antar individu dengan kelompok / antara kelompok. Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai, adat istiadat dan ideologi yang ditandai suatu proses sosial yang disosiatif. Ada suatu penyesuaian sosial di mana lembagalembaga secara harmonis tidak merasa dirinya tertekan unutk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga tersebut. Suatu kebudayaan mungkin berubah sedemikian rupa bila para anggota masyarakat merasa bahwa kebutuhan-kebutuhannya tidak dapat dipenuhi oleh kebudayaannya, seperti kebutuhan biologis ataupun sosial. Secara biologis manusia mempunyai kebutuhan yang fundamental, yaitu : makanan dan hidup. Selain itu ada kebutuhan lain yang timbul karena pergaulan dalam masyarakat, yaitu : kedudukan dan peranan sosial. Apabila seseorang tidak dapat memenuhi baik kebutuhan biologis dan sosial maka kehidupannya akan tertekan. Indeks-indeks petunjuk adanya masalah sosial : Indeks rates : angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat, misalnya : kejahatan anak-anak, bunuh diri dan perceraian Composite indices : gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama lain Indeks Social Distance : individu merasa dirinya jauh dari individu-individu lainnya maka akan terdapat tanda akan goyahnya keseimbangan dalam hubungan sosial yang harmonis (Emory Bogarus). Penyebab Munculnya Masalah Sosial Masalah sosial dapat timbul karena adanya kekurangan- kekurangan dalam diri manusia atau kelompok masyarakat yang bersumber dari beberapa faktor pokok yaitu : a. Ekonomis b. Biologis c. Psikologis d. Kebudayaan Masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomis yaitu 1. Kemiskinan Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya sendiri seperti orang lain pada umumnya. Kemiskinan dapat diklasifikasikan dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana dan dalam masyrakat yang sudah tergolong komplek. 2012 3 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ukuran kaya atau miskin relatif tidak sama, tergantung pada siuasi dan kondisi masyarakat yang bersangkut. Yang jelas karena tidak adanya pembagian kekayaan yang merata. 2. Pengangguran Pengangguran adalah suatau keadaan dimana seseorang tidak mempunyai pekerjaan yang bisa menjamin hidupnya sendiri. Masalah sosial yang berasal dari faktor biologis Masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis ini misalnya, masalah-masalah yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya. Bebarapa faktor penyebab timbulnya masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis : a. Faktor Keharusan Makan b. Faktor Kependudukan Faktor kependudukan menyangkut bertambahnya jumlah manusia pada lapangan kehidupan tetap. c. Faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri Manusai pada umumnya ternyata tidak dapat dipisahkan dari faktor ini, sebab bagaimanapun alasannya, yang pasti sifat hakiki manusia adalah pertama kali mementingkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu. Akan tetapi dilain pihak individu tidak akan dapat mempertahankan dirinya sendiri, maka dari itu dia bergaul, bergabung atau membentuk kelompok sosial sebagaimana makhluk sosial lain. d. Faktor kebutuhan akan lawan jenis Masalah sosial yang berasal dari faktor psikologis Masalah sosial bisa timbul oleh karena faktor psikologis, seperti kebingungan, disorganisasi, penyakit syaraf dan sebagainya. Dikatakan demikian oleh karena faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan manusia atau warga masyarakat tidak mampu untuk berpikir dan bertindak secara wajar. Masalah sosial yang berasal dari faktor kebudayaan Masalah sosial yang bersumber dai faktor kebudayaan biasanya yang paling menonjol bagi kehidupan manusia dalam masyarakat, yaitu jika manusia tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan kebudayaan(cultural lag). Masalah sosial juga dapat bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka ditunjau secara menyeluruh masalah sosial ternyata memiliki empat sumber penyebab, yaitu : 2012 4 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Faktor alam (ekologis – geografis), ini menyangkut gejala menipisnya sumberdaya alam. b. Faktor biologis (dalam arti kependudukan), ini menyangkut bertambahnya umat manusia dengan pesat yang dirasakan secara nasional, regional, ataupun internasional. c. Faktor budayawi, ini menimbulkan berbagai kegoncangan mental dan bertalian dengan aneka penyakit kejiwaan. d. Faktor sosial, dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan bagi masyarakat. Masalah Sosial Yang Utama Indonesia sebagai negara berkembang tidak luput dari berbagai masalah sosial yang muncul seperti kebanyakan negara berkembang lainnya. Namun manakah masalah sosial yang utama setiap negara memiliki perbedaan. Hal ini karena nilai dan norma yang berkembang antarnegara juga berbeda. Adapun beberapa masalah sosial yang mendapat perhatian lebih dalam masyarakat Indonesia antara lain: pengangguran, dis-organisasi keluarga, kriminalitas/kejahatan, bunuh diri, perceraian, konflik antar ras dan agama, kemiskinan, pelacuran, kenakalan anak-anak, penggunaan napza, korupsi, masalah lingkungan hidup, dan masalah penduduk. a. Kriminalitas Kehidupan dalam masyarakat tidak pernah ada penyesuaian (conform) yang sempurna, akan tetapi selalu ditandai adanya penyimpangan atau konflik. Begitupun dengan kriminalitas tumbuh disebabkan oleh adanya berbagai ketimpangan sosial, yaitu adanya gejala-gejala sosial, seperti krisis ekonomi, keinginan yang tidak tersalur, tekanan mental, dendam, dan sebagainya. Tindakan kriminal banyak terjadi pada masyarakat yang tergolong sedang berubah, terutama pada masyarakat kota yang sering mengalami berbagai tekanan. Tindakan kriminal tidak tumbuh dari dalam diri manusia itu sendiri, melainkan juga tekanantekanan dari luar, misalnya pengaruh pergaulan kerja, pergaulan dalam lingkungan masyarakat tertentu, yang semuanya mempunyai unsur-unsur tindakan kriminal. Jika perilaku kejahatan terus bertambah, maka dapat menimbulkan keresahan dalam masyarakat, khususnya masyarakat yang langsung terkena akibat kejahatan dan masyarakat yang berada di lingkungan sekitarnya. b. Kemiskinan Arti kemiskinan menurut Emil Salim dalam Abdulsyani (2002:190) sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dan orang akan dikatakan di bawah garis kemiskinan bila pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi standar 2012 5 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kebutuhan hidup yang pokok (makan, pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain). Sedangkan Soetrisno R. (2001:20) mendefinisikan kemiskinan menyangkut kemungkinan atau probabilitas orang atau keluarga miskin untuk melangsungkan dan mengembangkan kegiatan perekonomian dalam upaya meningkatkan taraf kehidupannya. Kemiskinan banyak ditakuti orang, karena kemiskinan sebagai hal yang paling buruk bagi manusia dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Banyak jalan keluar yang ditempuh menjadi bertambah tak beraturan, berlomba secara tidak wajar, dan masingmasing sibuk gali lubang tutup lubang. Antara system nilai, norma hukum, dan perilaku sosial dengan system perekonomian masyarakat menjadi kusut. Kemiskinan akan lebih parah apabila kemiskinan itu merupakan sigma dari rendahnya ekonomi dan buruknya nilai moral. Sementara ada golongan lain yang justru masih berusaha memerasnya. David C. Karten dalam Abdulsyani (2002:191) berpendapat ada kebutuhan pokok yang sulit untuk dipenuhi kaum miskin, yaitu: a. Banyak orang miskin yang tidak mempunyai kekayaan produktif selain kekuatan jasmani mereka. Berkembang dan terpeliharanya kekayaan tergantung pada semakin baiknya kesempatan untuk memperoleh pelayanan umum, seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, dan penyediaan air yang pada umumnya tidak tersedia bagi mereka yang justru paling membutuhkan. b. Peningkatan pendapatan kaum miskin kemungkinan tidak akan memperbaiki taraf hidup mereka apabila barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pendapatan mereka tidak tersedia. Bentuk atau jenis kemiskinan berdasarkan akar penyebabnya ada dua (Soetrisno, 2001:21), yaitu : a. Kemiskinan natural/alamiah, yaitu kemiskinan yang timbul akibat terbatasnya jumlah sumber daya dan karena tingkat perkembangan teknologi yang sangat rendah. Sehingga dalam masyarakat ini tidak akan ada kelompok atau individu yang lebih miskin dari yang lain. Jika ada perbedaan kekayaan dalam masyarakat, dampak perbedaan tersebut akan diperlunak atau dieliminasi oleh adanya pranata-pranata tradisional. Misalnya hubungan patron-klien, jiwa gotong royong, dan sejenisnya berfungsi untuk meredam timbulnya kecemburuan sosial. b. Kemiskinan struktural atau buatan, merupakan kemiskinan yang terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara merata. Bahkan Selo Soemardjan mendefinisikan kemiskinan struktural sebagai kemiskinan yang diderita 2012 6 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id oleh suatu golongan masyarakat, karena struktur sosial masyarakat itu tidak dapat menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan struktural biasanya terjadi dalam masyarakat yang ada perbedaan tajam antara kaya dan miskin. Ciri utama kemiskinan struktural adalah : Sangat lamban atau tidak adanya mobilitas sosial vertical Adanya ketergantungan yang kuat pihak miskin terhadap kelas sosial ekonomi di atasnya. Adanya pemahaman kemiskinan muncul bukan sebagai sebab, tetapi lebih sebagai akibat adanya situasi ketidakadilan, ketimpangan serta ketergantungan dalam struktur masyarakat. Kondisi ini diistilahkan sebagai perangkap kemiskinan yang terdiri dari lima unsur, yaitu kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik, keterasingan, kerentanan, dan ketidakberdayaan. Kelima unsur ini saling berkaitan dan merupakan jalinan interaksi yang timbal balik, sehingga merupakan kondisi yang berbahaya dan mematikan peluang hidup masyarakat miskin. Dari lima unsur itu yang perlu mendapat perhatian adalah kerentanan dan ketidakberdayaan. Kerentanan merupakan tidak memilikinya kesiapan baik mental atau materiil dalam menghadapi situasi sulit yang dihadapi. Akibatnya mereka menjual harta benda dan asset produksinya sehingga menjadi makin rentan dan tidak berdaya. Sedang ketidakberdayaan merupakan kondisi miskin yang ditipu dan sering dijadikan objek penurunan bantuan dimana si miskin sendiri tidak memperoleh bantuan yang ada (minimal tidak sebanyak yang diprogramkan oleh orang atau lembaga pencari dana). c. Pelacuran Pelacuran merupakan masalah sosial yang berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan moral. Kondisi ini sangat mengkawatirkan terhadap masalah bagi keluarga dan generasi muda, serta akan semakin menjalarnya penyakit kelamin. Penyakit kelamin ini terasa semakin menjalar akhir-akhir ini karena semakin banyaknya korban penyakit HIV/AIDS yang belum ditemukan obatnya. Pelacuran berkembang karena dorongan tekanan-tekanan sosial, keputusasaan, kehilangan pekerjaan, pelarian bagi yang putus cinta, dan semakin banyaknya orang yang menggandrunginya. Hal ini ditandai oleh adanya fasilitas lokasi secara khusus, meski beralasan daripada berkeliaran di jalan-jalan, di stasiun kereta api, di sekitar kantor polisi, atau di tempat-tempat umum yang terlihat sepi. Pada masa sekarang angin pelacuran semakin bias dengan penyebutan nama dengan pekerja seks komersil (PSK) dibanding wanita tuna susila (WTS). Dari adanya nama ini, pelacur atau WTS yang terkesan suatu penyimpangan perilaku, berubah pada posisi yang lebih baik kalo tidak bisa dibilang lebih terhormat dengan sebutan PSK. Sebutan PSK memposisikan mereka sebagai bagian dari salah satu profesi dalam masyarakat. Bila nilai-nilai moral dan keterlanjuran itu semakin terpatri dalam jiwa para pelaku ditambah adanya anggapan bahwa 2012 7 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pekerjaan PSK mudah dilakukan, tidak memerlukan keterampilan khusus, dan banyak mendatangkan uang dengan mudah, maka perkembangan pelacuran semakin sulit diberantas. Meski mereka ditangkap dan diberikan keterampilan suatu usaha, maka setelah menjalani hukuman, mereka akan kembali kepada kegiatan pelacuran. d. Kenakalan anak-anak Kenakalan anak-anak Indonesia dalam bentuk antara lain tergabungnya sekelompok anak muda dalam suatu ikatan yang mempunyai tingkah laku yang kurang atau tidak disukai oleh masyarakat pada umumnya, misalnya terbentuknya geng-geng. Kenakalan yang lain adalah adanya tawuran pelajar, pencurian, perampokan, pelanggaran susila, penggunaan obat-obat terlarang, ngebut di jalanan tanpa mengindahkan rambu-rambu lalu lintas, mengedarkan gambar-gambar dan CD pornografi.. e. Korupsi Definisi korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeruk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara (Kartono, 2005:90). Korupsi merupakan penyakit masyarakat yang telah berlangsung lama di bumi Indonesia. Bahkan ke masyarakat yang paling bawah sekalipun telah terjangkit pernyakit korupsi ini. Korupsi sebagai produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat, yang memakai uang sebagai standar kebenaran dan sebagai kekuasaan mutlak. Namun akibat yang ditimbulkan dari korupsi banyak terkena pada masyarakat lapisan bawah. Akibat maraknya korupsi maka era pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono sampai membuat lembaga independen yang bernama Komisi Pemberantas Korupsi. Memang telah banyak dipublikasikan hasil-hasil temuan korupsi yang dilakukan oleh oknum perseorangan ataupun lembaga, namun akhir dari hasil temuan itu belum banyak disaksikan sanksi bagi pelakunya. Hal ini karena lamanya proses hukum yang memproses mereka, sehingga terkadang kontrol dari masyarakat juga semakin lemah. Adapun hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai tindakan korupsi adalah penggelapan, penyogokan, penyuapan, kecerobohan administrasi dengan intensi mencuri kekayaan negara, pemerasan, penggunaan kekuatan hukum dan atau kekuatan senjata untuk imbalan dan upah materiil, barter kekuasaan politik dengan sejumlah uang, penekanan kontrak oleh kawan sepermainan untuk mendapatkan komisi besar bagi diri sendiri dan kelompok dalam, penjualan pengampunan pada oknum yang melakukan tindak pidana agar tidak dituntut oleh yang berwajib dengan imbalan uang, eksploitasi dan pemerasan formal oleh pegawai dan pejabat resmi, dan lain-lain. 2012 8 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id f. Masalah penduduk Pertambahan penduduk dapat menjadi penghambat dalam pembangunan, terutama jika pertambahannya tidak dapat dikontrol secara efektif. Pertambahan penduduk tidak hanya dirasakan oleh masyarakat pada daerah-daerah tertentu, tetapi dirasakan oleh semua masyarakat dalam satu negara. Akibat pertambahan penduduk akan mempengaruhi kondisi yang serba tidak merata tentang sumber-sumber penghidupan masyarakat yang semakin terbatas. Di Indonesia telah melakukan usaha dalam rangka pengaturan pertambahan penduduk yaitu dengan slogan dua anak cukup melalui program keluarga berencana. g. Dis-organisasi keluarga Dis-organisasi keluarga merupakan perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya. Adapun bentuk-bentuk dis-organisasi keluarga antara lain : a. Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan. b. Putusnya perkawinan sebab perceraian, perpisahan meja dan tempat tidur, dan lain-lain. c. Adanya kekurangan komunikasi antara anggota-anggotanya. d. Krisis keluarga, oleh karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga di luar kemampuannya sendiri meninggalkan rumah tangga, bisa karena meninggal dunia, dihukum, atau peperangan. e. Krisis keluarga yang disebabkan oleh faktor intern, misalnya terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarga. Dis-organisasi keluarga pada masyarakat yang sederhana bisa terjadi karena suami sebagai kepala keluarga gagal memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer keluarga, atau suami menikah lebih dari satu. Namun pada umumnya disebabkan oleh kesulitan-kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan kebudayaan. Sedangkan disorganisasi keluarga pada masyarakat yang kompleks dapat terjadi karena konflik peranan sosial atas dasar perbedaan ras, agama, atau faktor sosial ekonomis. Disamping itu adanya dis-organisasi keluarga bisa disebabkan tidak adanya keseimbangan dari perubahan-perubahan unsur-unsur warisan sosial. Misalnya keluarga dari latar belakang agraris berpola kehidupan memproduksi sendiri kebutuhan-kebutuhan hidupnya, melakukan sendiri pendidikan terhadap anak-anaknya. Namun seiring masuknya industrialisasi pada masyarakat agraris, maka terjadi perubahan misalnya dulu tanggung jawab kebutuhan keluarga ditanggung seorang suami sendiri, maka sekarang bila terjadi kekurangan dalam keluarga istri ikut membantu mencari tambahan penghasilan, pendidikan anak juga diserahkan kepada lembaga-lembaga pendidikan. Jadi dis-organisasi keluarga 2012 9 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pada masyarakat kompleks disebabkan oleh keterlambatan dalam menyesuaikan diri dengan situasi sosial-ekonomi yang baru. h. Masalah lingkungan hidup Lingkungan hidup meliputi hal-hal yang ditimbulkan oleh interaksi antara manusia sebagai unsur yang paling dominan (disamping hewan dan tumbuhan) dengan lingkungan. Manusia memiliki kemampuan untuk bertambah secara kuantitatif dan kualitatif berkat akal pikirannya.Interaksi manusia dengan lingkungan dapat menimbulkan perubahan-perubahan. Namun perubahan tersebut tidak menimbulkan masalah lingkungan jika hubungan keselarasan antara berbagai zat, benda, dan organisme itu tidak terganggu. Manusia karena desakan kebutuhan dan kurangnya kesadaran akan lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya keserasian antara lingkungan hidup dengan perilaku manusia, maka kualitas lingkungan hidup akan semakin rusak. Misalnya pencemaran air oleh zat kimia, penebangan kayu di hutan, pembuangan sampah yang tidak teratur, polusi udara dari knalpot kendaraaan, dan lain-lain. Akibatnya timbul kerusakan lingkungan hidup dan akan menjadi bumerang bagi kehidupan manusia itu sendiri, yaitu terjadi kekeringan, kebakaran, banjir, timbulnya berbagai penyakit baru, dan lain-lain. 2012 10 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Abdulsyani, 2002. Sosiologi, Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara. Kartono, Kartini. 2005. Patologi Sosial. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Baru Keempat 1990). Jakarta : Raja Grafindo Persada. Soetrisno. R. 2001. Pemberdayaan Masyarakat dan Upaya Pembebasan Kemiskinan. Yogyakarta : Philosophy Press. Usman, Sunyoto. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar http://id.wikipedia.org/wiki. Kemiskinan. 2012 11 Sosiologi Yuheirna Gusman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id