PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2 SKS PKn dalam konteks UU No 20 th 2003 Kurikulum PT wajib memuat : 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa ( Pasal 37 Ayat 1 ) Tujuan PKn dalam konteks Pendidikan Nasional ”Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air” SASARAN PEMBENTUKAN Wawasan kebangsaan RI Percaya diri Sikap tnggung jawab & demokratis Cerdas & baik a Partisipasi sosial c Bela negara Ketrampilan sebagai Warga Negara b a. Kognitif b. Afektif c. Psikomotorik PKn didunia : Page | 1 ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ Civil Education (USA) Education Civicas (Mexico) Social Studies (Australia) Civics & Moral Education (Singapura) Ta’limatul Muwwatanah , Tarbiyatul ‘Al Watonayah (Timur Tengah) MUATAN KONSEPTUAL PKn : Domain Kajian ilmiah Domain Kurikuler Smart & good Domain Sosial - kultural Citizenship Tujuan PKn : (SK Dirjen Dikti No 38/2002) ☺ Mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia ☺ Mewujudkan kesadaran berbangsa dan bernegara ☺ Menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab thd kemanusiaan Kompetensi PKn : ☺ Kemampuan berfikir rasional dinamis dan integral ☺ Kesadaran berbangsa dan bernegara ☺ Rasa cinta tanah air dan kesadaran bela Negara Pengertian Bangsa Page | 2 ^ Bangsa secara antropologis : Sekumpulan orang dalam jumlah yang besar yang mempunyai karakteristik fisik dan kebudayaan yang sama ^ Bangsa secara politik : sekumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi Bangsa Indonesia Jawa Batak Bangsa Suriname Bugis Dayak, dll Jawa Negro Belanda , dll HUBUNGAN ANTARA ETNIK DENGAN RAS 1 Negara dibentuk oleh 1 ras 1 ras membentuk banyak negara Banyak ras membentuk 1 negara Kapan bangsa Indonesia lahir.? ......... 1908 .................... .................... .................... .................... 1928 E E E E 1945 Bangsa Indonesia Lahir bangsa INA Secara idiil Lahir bangsa INA secara de facto/ faktual dst Negara INA dan dasar Pancasila & UUD ’45 Lahir bangsa INA secara de jure (yuridis – konstitusional) Jumlah etnik di Indonesia : Prof. Koentjoroningrat Zulyani Hidayah : 901 etnik : 525 etnik Dampak positif ☺ Mengungkapkan budaya etnik sbg kekayaan budaya bangsa ☺ Sbg kekuatan untuk melaksanakan pembangunan Dampak Negatif : ☺ Munculnya stereotype dan etnosentrisme etnik ☺ Rentan terjadinya konflik antar etnik Page | 3 Warga Negara Warga negara : 1. Penduduk /anggota Negara/ Kaula Negara 2. CITIZEN (bahasa Inggris) 3. POLIS (bahasa Yunani kuno) 4. Warga Kota Penduduk : Warga Negara dan warga asing Hubungan Negara dan Warga Negara NEGARA STATE W.N W.N W.N W.N Negara : Negara mempunyai hak tertentu dari warga negara Harus melakukan kewajiban-kewajiban tertentu terhadap warga Negara Warga Negara : Memperoleh hak-hak tertentu dari Negara Harus melakukan kewajiban-kewajiban tertentu pada Negara PROSES MENJADI WARGA NEGARA 1. Stelsel Aktif Mendapatkan kewarganegaraan harus diupayakan oleh warga negara yang bersangkutan 2. Stelsel Pasif Mendapatkan kewarganegaraan tanpa harus diupayakan oleh warga negara yang bersangkutan Asas – asas Kewarganegaraan : 1. Ius Soli (Ius dalil / hukum) Soli = sollium = tempat Kewarganegaraan ditentukan oleh faktor tempat seseorang dilahirkan 2. Ius Sanguinis Kewarganegaraan ditentukan oleh faktor keturunan / hubungan darah Page | 4 3. Perkawinan Kewarganegaraan ditentukan setelah adanya perkawinan (asimilasi) Masalah : a. Ikut kewarganegaraan pria/wanita b. Persamaan derajat antara pria / wanita Istilah-istilah dalam kewarganegaraan : a. Apatride : Seseorang tdk memiliki kewarganegaraan b. Bipatride : Seseorang mempunyai 2 kewarganegaraan c. Multipatride : seseorang memiliki banyak kewarganegaraan d. Naturalisasi : Proses menjadi warga negara di suatu negara e. Repudiasi : Hak untuk menolak menjadi warga negara di suatu negara Ketentuan-ketentuan hak kewarganegaraan : 1. Yang menjadi warga negara adalah orang Indonesia asli & orang keturunan yang disahkan menjadi warga negara UUD 1945 pasal 26 2. UU No 3 th 1946 Asli otomatis Asing Naturalisasi Bersifat yuridis konstitusional , bukan biologis etnis , dan sosiologis kultural 3. UU No 6 th 1947 sda + yang berkeberatan menjadi warga negara dapat melepas kewarganegaraan (surat tertullis ke Menteri Kehakiman) Isteri mengikuti kewarganegaraan suaminya 4. UU No 11 th 1948 ada hak repudiasi 5. Keppres No 7 tahun 1971 Penduduk Irja (dulu Irian Barat) otomatis menjadi WNI 6. Keppres No 56 th 1996 Naturalisasi otomatis Isteri / suami/ anak dari keturunan WNI otomatis menjadi WNI UU kewarganegaraan UU kewarganegaraan Asas : - Manusia diskriminatif , tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender Orang Indonesia asli adalah bukan aspek etnis tetapi aspek hukum UU No. 62 th 1958 UU No.12 th 2006 1. Landasan UUD 1950 & 1.Landasan Perubahan UUD ’ 2. Asas Ius Sanguinis 2.Asas campuran Ius soli dan Iun sanguinis 3.Mengakui 3. Mengakui kewarganegaraan Page | 5 4. SKBRI diperlukan bagi yang 4.SKBRI tidak diperlukan mempunyai keturunan 5. WNI menikah dengan WNA maka 5.WNI menikah dengan WNA tidak otomatis WNA otomatis WNA 6. Anak dari pernikahan campuran 6.Anak dari pernikahan campuran WNA WNI sampai usia 18 th Sumber : Kompas 12 Juli 2006 Asas Dasar : Hak inisiatif DPR : Pansus RUU Kewarganegaraan Beberapa komentar : Rebecca Harsono (Ketua Lembaga Anti Diskriminatif Indonesia) : - terima kasih atas upaya parlemen - Perlu petunjuk pelaksanaan Tommy Su ( Koordinator Masyarakat Pelangi Indonesia ) : Momentum untuk mengubur mentalitas & jiwa diskriminatif Prof. Dr. Samsul Wahidin : Aspek hukum tidak serta merta dapat menghilangkan aspek sosio kultural HAK dan KEWAJIBAN Hak : adalah wewenang moral untuk mengerjakan, memiliki atau menuntut sesuatu (AUSTIN FAGOTHEY) Contoh Hak : Seseorang yang memiliki SIM C maka orang tersebut berhak untuk mengendarai motor tetapi sekaligus memiliki kewenangan moral untuk menngendarainya dengan baik Proses terjadinya hak : Diperoleh melalui usaha secara sengaja [diperoleh dengan sengaja untuk memperoleh hak] Bersifat bawaan (hak alam/hak asasi) ex : hak untuk hidup, hak untuk dicintai dan mencintai. Hak asasi adalah salah satunya hak untuk hidup ☺Bagaimana dengan hukuman mati.? Tidak apa – apa bila itu demi kepentingan orang banyak atau karena apa yang dilakukan melebihi batas manusiawi *euthanasia : dibunuh / dibiarkan meninggal karena mati Bentuk Hak Immaterial (kewenangan moral) ex : memperoleh pendidikan / ilmu Material / kebendaan Page | 6 Unsur – unsur hak : 1. 2. 3. 4. Subyek (perorangan, kelompok) Hak berkait dengan kewajiban Materi hak Asas hak . ex: keadilan, kesejahteraan, keseimbangan, dll SUMBER HAK 1. berasal dari negara . ex: hak untuk memperoleh kewarganegaraan Pasal 27 tentang pekerjaan Pasal 28 tentang kebebasan menyatakan pendapat Pasal 29 tentang kebebasan memeluk agama Pasal 30 tentang pembelaan negara Pasal 31 tentang hak untuk memperoleh pendidikan Pasal 33 tentang hak ekonomi Pasal 34 tentang anak yatim dipelihara negara 2. Berasal dari kontrak / perjanjian sosial. Ex : kontrak antar negara tentang wilayah perbatasan 3. Berasal dari kebebasan telah dijamin oleh PBB 4. Berasal dari kebiasaan (habbitual) dari sini lahirah sebuah tradisi Ex: Laki – laki Jawa biasanya membawa beban dengan cara dipikul dan wanita Jawa dengan cara digendong ini memacu tradisi tentang pembagian warisan. Karena usaha/ kekuatan laki – laki lebih besar dibanding wanita, maka laki – laki memperoleh lebih banyak (2:1) [ perbedaan gender ] EDGAR DALE Cone of Experience [Kerucut Pengalaman] Dari luas ke sempit Page | 7 DEMOKRASI GREEK Berasal dari istilah ”Demokratia” Demos : rakyat Kratos : Pemerintahan Demokrasi Pemerintahan oleh rakyat [Goverment Ruled by The People] Pemerintahan rakyat bersifat parsipatori : - Langsung - Tidak langsung Pendekatan Demokrasi : 1. Prosedur demokrasi melalui pemilihan dalam konteks sistem politik yang penguasa terpilih melalui pemilihan yang bebas dan adil (Karatnycky, 1999) 2. Demokrasi optimal melalui pengujian kinerja penguasa kebijakan yang telah dijanjikan dan diharapkan oleh mereka (Abucva, 1997) Pengujian kinerja penguasaan di bidang : ☺Bidang ekonomi. ex : nilai mata uang terhadap valuta asing ☺Dibidang politik. ex : birokrasi negara Nilai dasar Demokrasi : Sarat dengan tafsir dan makna Berkaitan erat (linkage) dengan sistem sosial suatu negara ( Muladi,2004 ) CYCLUS POLYBIUS Page | 8 Okhlokarsi Monarki Demokrasi Tirani Oligarki Aristokrasi ♫ ♫ ♫ ♫ Monarki : Dijalankan seseorang dengan baik Tyrani : dijalankan seseorang dengan diktator/tangan besi [tyrani] Aristokrasi : Pemerintahan diambil alih oleh para bangsawan Oligarki : Pemerintahan diambil alih oleh para bangsawan tetapi melanggar kekuasaan lebih menguasai negara ♫ Demokrasi : Pemerintahan diambil alih oleh para rakyat ♫ Okhlokrasi : Pemerintahan yang diambil alih oleh rakyat tapi melanggar HAM dan HUKUM, jadi membutuhkan seseorang yang memiliki peranan kuat Macam – macam demokrasi : 1. Demokrasi Kelas 2. Demokrasi Liberal 3. Demokrasi Ploretal 4. Demokrasi Pancasila 5. Demokrasi Rakyat Unsur – unsur Demokrasi : Page | 9 Bersifat universal (Universal Common Denominator) Bersifat Kontekstual ( Cultural Relativisme ) [ Muladi; makalah , 2004] CORD (1991) menyatakan : ”There is no probably no single word which has been given more meaning than democracy” Kategorisasi Demokrasi : HASIL SURVEY ”FREEDOM HOUSE SURVEY” [1999] TERHADAP 23 NEGARA [1989 – 1999] : 1. Negara Bebas : Jepang, Taiwan, Korsel, Fillipina, Thailand, Papua Nugini, Mongolia dan India Ex : Jepang sangat toleran terhadap kehidupan beragama, jadi harus diemplementasikan dengan kehidupan sosial dalam era modernisasi. Tapi dalam kemajuannya, Jepang mengikuti Eropa sebagai negara sekuler. [*sekuler : agama dan negara dipisahkan ] 2. Negara sebagian bebas : Bangladesh, Srilanka, Nepal, Pakistan, Singapura, Malaysia, dan Indonesia Ex : Malaysia memproteksi bangsa Melayu lebih kuat dibandingkan bangsa lain yang tinggal, sehingga dinilai masih belum ada kebebasan. Indonesia terdapat kesenjangan anara hukum tertulis dan pelaksanaannya. 3. Negara tidak bebas : Brunei, Kamboja, Cina (RRC), Laos, Bhutan, Korut, Myanmar, Vietnam Ex : Brunei masih belum dibentuk parlemen. Padahal ciri negara yang bebas itu memiliki parlemen. Dan ada pembatasan dalam kewarganegaraan juga pembatasan dalam beragama. Standar Demokrasi (Standard Of Democracy) Bersifat universal umum dan menyeluruh Disebut ”Indices of Democracy” Berisikan : 1. Free and fair elections bebas, jujur, & adil 2. Open, accountable, and responsive goverment pemerintahan terbka terhadap kritik, ada tanggung jawab dan kepekaan 3. Civil and political rights [ hak – hak sipil dan hak – hak politik ] 4. Democratic Society masyarakat yang demokratis ialah yang menyelesaikan masalah dengan cara yang demokratis . ex : musyawarah [ Beetham, 1999 ] Page | 10 Demokrasi dan HAM ¤ Promosi dan perlindungan HAM adalah bagian integral (integral part) dari demokrasi ¤ Perlindungan dan promosi kepada hak – hak sipil adalah merupakan indeks utama dari demokrasi Beetham (1999) menyatakan : ” Tanpa kebebasan berbicara, kebebasan berserikat, dan berkumpul, kebebasan bergerak & bersamaan didepan hukum SULIT DIWUJUDKAN sistem demokrasi suatu bangsa.” GENERASI HAM 1. HAM Generasi I Civil and political rights ( True human rights ) 2. HAM Generasi II HAM Ekonomi, sosial, dan kultural disebut ”utopian aspirations” 3. HAM Generasi III Hak – hak kolektif, misalnya : RIGHTS TO PEACE, RIGHTS TO HEALTHY, THE RIGHTS TO DEVELOPMENT AND BALANCED ENVIRONMENT Paradoks antara Universalisme dan Relativisme Cultural Universalisme ( Universality of human rights ) menunjuk pada pemikiran global tentang HAM [ sejak Piagam PBB th 1948 ] Universalisme menunjuk pada interpretasi dan penerapan pemikiran tentang HAM Universalisme berangkat dari perspektif Negara – negara barat yang liberal Negara – negara ”Non-Western States” berupaya memperoleh pembenaran atas teori relativisme kultural, karena HAM tidak selalu berakar dari budaya barat Melalui Universal Declaration, negara – negara Barat ingin menerapkan ”The Common Standart of Achievement” yang dapat diasumsikan keinginan mendominasi melalui hukum atas dasar ”Presumption of Cultural Inferiority” Sebaliknya, negara ”Non-Western” melakukan pembenaran terhadap pelanggaran HAM (dari yang ringan berat ) yang disebut ”Gross Violation of Rights” Page | 11 HAK ASASI MANUSIA ( HAM ) ☺ Hak Asasi Manusia : Mensenrechten / Human rights . Merupakan penegakan hukum berskala Internasional ☺ Hak Dasar Manusia : Grondrechten / Fundamental rights . Merupakan penegakan hukum yang berskala nasional. Misal di Indonesia telah diatur melalui aturan hukum/ konstitusi HAM menurut PBB dalam UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS (10 Desember 1998 ) 1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) hak berpendapat dan hak memeluk agama 2. Hak Ekonomi (Property Rights) Hak memiliki, membeli, menjual, dll. 3. Hak Asasi di bidang Hukum & Peradilan ( Rights of Legal Quality) Hak persamaan di dalam hukum dan peradilan. 4. Hak Asasi berpolitik (Political Rights) Hak untuk ikut serta dalam memilih dalam Pemilu 5. Hak Asasi Tata Cara Peradilan (Procedural Rights) Hak untuk perlindungan hukum Hak Asasi menurut John Locke ♫ Hak untuk hidup ♫ Hak untuk berkeluarga ♫ Hak untuk memeluk agama ♫ Hak untuk memperoleh pendidikan ♫ Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak ♫ Hak untuk berpendapat secara bebas ♫ Hak untuk tidak dihukum sebelum ada bukti – bukti yang sah. PELAKSANAAN HAM c Thomas Hobbes Seluruh hak – hak rakyat diserahkan kepada penguasa c John Locke & J.J Rosseau Hak penguasa dibatasi oleh hak – hak rakyat dan UU / aturan – aturan hukum c Dalam masyarakat Individualistik hak – hak asasi sangat dihormati & mengarah pada persaingan bebas/ free fight liberalism c Dalam masyarakat totaliter hak asasi kurang dihargai, dominasi negara sangat tinggi [ETATISME] c Dalam masyarakat integralistik hak asasi harus selaras dengan kewajiban asasi. Page | 12 LANDASAN HUKUM HAK DASAR & HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA 1. UUD 1945 a. Pembukaan UUD : b. Batang tubuh : ☺ Pasal 28 ☺ Pasal 29 ☺ Pasal 30 ☺ Pasal 31 ☺ Pasal 33 ☺ Pasal 34 c. UU No 39 tahun 1999 tentang HAM d. PERPU No 1/1999 tentang HAM Praktik Pelanggaran HAM : MASA ORBA : Penangkapan secara sewenang – wenang Penganiayaan Penculikan Pembunuhan Teror, Intimidasi Perampasan hak berkreasi dan berekspresi MASA REFORMASI : Ada euforia masyarakat Kejahatan massal : penjarahan, pengrusakan, dll Tindakan main hakim sendiri Konflik SARA HAMBATAN PENEGAKAN HAM Budaya Paternalistik : Pemimpin selalu benar & tidak pernah salah Kesadaran hukum yang rendah Budaya loyalitas Kesenjangan antara teori dan praktik hukum STUDI KASUS TENTANG : - Kuda tuli - Kedung Ombo - Peristiwa 13 & 14 Mei 1998 - dll PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Sistem : Keseluruhan yang terdiri dari beberapa bagian yang membentuk satu kesatuan yang utuh Page | 13 Syarat – syarat sistem : ☺ Merupakan satu kesatuan dari unsur – unsurnya ☺ Bersifat konsisten & koheren, tidak kontradiktif ☺ Ada hubungan antar bagian ☺ Ada keseimbangan dalam kerjasama ☺ Mengabdi pada tujuan bersama [ Sri Soeprapto Wirodiningrat, 1980 ] Ex : Perguruan tinggi , Perusahaan , Tubuh manusia , Organisasi Politik , dll FILSAFAT Philos = cinta Sophos / sophia = kebijaksanaan / kebenaran Filsafat = cinta kebijaksanaan/cinta kebenaran Proses berfikir Filsafat Hasil dari proses berfikir (pengetahuan) Proses berfikir filsafat : - Sistematis - Logis - Obyektif / jujur - Radikal (sampai keakar – akarnya) Hasil dari proses berfikir pengetahuan Pengetahuan dibagi 2 : 1. 2. Ilmu dasar [pure science] Ilmu terapan [applied science] Batasan / definisi Filsafat : ♣ Adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli dari segala yang ada ( Plato ) ♣ Adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, manusia dan alam semesta sebagai obyek penyelidikannya ( Descartes ) MANUSIA BERFILSAFAT Page | 14 1. Bangsa Yunani : Untuk mencapai kebenaran alam semesta dan manusia. Tokohnya : Plato, Aristoteles, Socrates 2. Filsafat Hindu : ♣ untuk mencapai moksa (kesempurnaan) ♣ dipengaruhi agama Hindu ♣ Filosof Tokoh Agama ♣ Hanya kasta Brahmana yang boleh berfilsafat 3. Filsafat Eropa Untuk mencapai kebenaran Dipengaruhi agama Nasrani Tokohnya : Descartes, Thomas Aquinas, Satre 4. Filsafat Islam Untuk mencapai kebenaran Dipengaruhi agama Islam Tokohnya : Al – Farabi, Hamka, dll 5. Filsafat Indonesia Untuk mencapai kebenaran dan kebersamaan Dipengaruhi oleh agama [majemuk] Tokohnya : Ronggowarsito, Joyoboyo, Notonagoro PANCASILA Sebagai Filsafat 1. Filsafat Religius ? 2. Filsafat Etis ? 3. Filsafat Idealistis ? 4. Filsafat Praktis ? PANCASILA Sebagai Sistem Filsafat 1. Filsafat Metafisika diwujudkan sila I 2. Filsafat Manusia diwujudkan sila II 3. Filsafat Nilai diwujudkan sila III 4. Filsafat Sosial diwujudkan sila IV KESATUAN SILA – SILA PANCASILA SBG SISTEM FILSAFAT Sila I V merupakan satu kesatuan yang utuh Urutan sila – sila bersifat konsisten & koheren, tidak boleh dibalik – balik Adanya saling ketergantungan antar silamenjadi satu kebulatan Adanya kerja sama sebagai pendukung ideologi Mengabdi pada tujuan bersama kesejahteraan rakyat Page | 15 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Dasar Negara = Philosofische grondslaag / weltanchauung / staat fundamental norm [pokok – pokok kaidah negara yang fundamental] Lahirnya pancasila : 01 Juni 1945 oleh BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia Diketuai oleh : Ir. Soekarno Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (bahasa Jepang) Disahkan oleh PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mempunyai tugas : 1. Mengesahkan UUD 1945 2. Memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 3. Membentuk Komite Nasional Indonesia dikenal dengan nama Badan Musyawarah Darurat. Tujuan Pancasila sebagai Dasar Negara : Pancasila dapat digunakan mengatur penyelenggaraan Negara. Kekuasaan Eksekutif Negara Kekuasaan Legislatif Kekuasaan Yudikatif Ajaran Trias Politica ( Montesquieu ) ketiga kekuasaan diatas dipisahkan Ajaran Pancasila, ketiga kekuasaan didistribusikan (dibagi) Ex : Presiden RI mmegang kekuasaan : a. Eksekutif (Executive power) Pemegang pemerintahan yang tertinggi b. Legislatif (Legislative power) Bersama majelis membuat UU c. Yudikatif (Judicative Power) Dapat memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi FUNGSI PANCASILA : Sebagai landasan konstitusional dalam kehidupan kenegaraan Republik Indonesia [ Berarti Tap MPR, UU, PP, Keppres, dll harus didasarkan pada pancasila] Page | 16 HAKEKAT PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH NEGARA FORMAL Material Proklamasi 17 – 08 – 1945 PEMBUKAAN UUD 1945 Inti unsur – unsur kehidupan bangsa Indonesia Bersifat tetap tidak berubah Bersifat tetap tidak berubah Dasar dan sumber hukum Republik Indonesia Sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia Dasar Negara Republik Indonesia (Soegito, AT, 1978) Pancasila bersifat umum, universal, bersifat tetap dan tidak berubah. Maka untuk merealisasikannya memerlukan pengkhususan menjadi umum – kolektif dan khusus – konkrit. Page | 17 PANCASILA DASAR FALSAFAH NEGARA Sama dengan nilai universal HAKEKAT ISI UMUM, ABSTRAK UNIVERSAL GBHN/ PROPENAS UMUM – KOLEKTIF Aturan – aturan hukum sebagai landasan pembagi KHUSUS – KONKRIT ( Soegito,AT,1978 ) Pelaksanaan Pancasila 1. 2. 3. 4. 5. 6. Masa 1945 – 1949 Masa 1949 – 1950 Masa 1950 – 1959 Masa 1959 – 1965 Masa 1966 – 1998 Masa 1998 – sekarang Masa UUD 1945 I Konstitusi RIS Masa UUDS 1950 Masa Orla Masa Orba Reformasi Prof. Koento Wibisono : Menurut 1. Tahun 1945 – 1968 2. Tahun 1969 – 1994 3. Tahun 1995 – 2020 Tahap Politis Tahap ekonomi Tahap repositioning Pancasila Page | 18 PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Ideologi : Eidos [ memandang/ berfikir ] , Idea [ gagasan/ cita – cita ], Logos / Logi [ilmu] Ideologi = pengetahuan/ cara berfikir yan sistematis untuk mencapai suatu cita – cita yang disertai cara/ petunjuk untuk mewujudkannya. Tujuan : ♣ Terciptanya stabilitas Nasional ♣ Memantapkan persatuan Nasional ♣ Memperkuat kepribadian/ jati diri bangsa Hubungan Filsafat dan Ideologi : Filsafat Ideologi Dasar Ket : Filsafat memberikan gagasan dasar untuk terbentuknya ideologi (ideologi dasar) Filsaf at Ideologi terapan Ket : Filsafat memberikan arah untuk perwujudan ideologi (ideologi terapan praksis) Hubungan Sistem Nilai Sosial, Budaya dengan Ideologi : Sistem nilai sosial budaya integralistik Sistem nilai social budaya individualistik Sistem nilai social budaya totaliter Ideologi integralistik Ideologi individualistik Ideologi totaliter Page | 19 Keterangan : Sistem nilai sosial budaya yang dimiliki oleh suatu bangsa akan mewarisi ideologi (yang sama) dengan sistem nilai sosial budaya bangsa tersebut Ideologi yang dimiliki oleh suatu bangsa berakar / bersumber dari sistem nilai sosial budaya bangsa tersebut. Ideologi dapat memberikan stabilitas dan dinamika Cita – cita yang berhubungan dengan ideologi : 1. Utopia/utopis ( cita – cita tanpa batas ) 2. Terbatas (disesuaikan dengan daya dukung bangsanya) Pancasila sebagai ideologi yang bersifat tertutup/ terbuka.?? Ideologi yang terbuka : ideologi yang berinteraksi dengan perkembangan zaman dan ada dinamika internal (Dr. Alfian) Syarat – syarat keterbukaan ideologi : Yang berubah hanyalah nilai instrumental & nilai praksisnya, sedangkan nilai dasar bersifat tetap Sejalan dengan pelester pancasila Stabilitas nasional tetap dapat dikendalikan Menolak faham komunis, liberalis, dll yang tidak cocok dengan pancasila DIMENSI IDEOLOGI - Dimensi Realitas Dimensi Idealistis Dimensi Fleksibelitas PERWUJUDAN IDEOLOGI - Ideologi politik : Dalam negeri Luar negeri Ekonomi : ? Pemerintahan : ? Sosial Budaya : ? HANKAM : ? :? :? Page | 20 Konsep Prismatik Adalah memadukan beberapa nilai dasar (basic value) dari berbagai nilai yang bertentangan (Fred W Riggs, 1964) Bidang Kajian Negara, warga negara, dan HAM Negara & Agama Negara & Hukum Konsep nilai Konsep Nilai Pancasila Individualistik ( kebebasan ↑) Totaliter (kebebasan ↓, negara ↑ ) Negara agama ( aturan didasarkan pada agama tertentu) Negara sekuler (ada pemisahan antara Negara dengan agama) Negara hukum Rechsstaat (Civil Law) Negara Hukum Machsstaat (kekuasaan) Integralistik & kebebasan dijamin serta hak warga negara dilindungi, Tanggung jawab negara ↑ Negara yang berketuhanan (Religious Nation States) Negara adalah konstitusiyang berkepastian hukum (↑) dan keadilan (↓) serta kemanfaatan Konsep prismatik pedoman hukum nasional : 1. Hukum harus menjamin keutuhan dan integrasi bangsa 2. Hukum harus dibentuk secara demokratis 3. Hukum harus mendorong proteksi kepada yang lemah 4. Tidak boleh ada hukum publik yang didasarkan pada agama tertentu ( Moh. Mahfud, MD) Page | 21 WAWASAN NUSANTARA Wawas ( Bahasa Jawa ) yang artinya cara pandang Wawasan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan aspek kehidupan yang beraneka ragam WILAYAH INDONESIA Teritorial Zea En Maritime Kringen Ordinantie th 1939 Lebar laut wilayah Indonesia 3 mil diukur dari garis air rendah dari masing – masing pantai Indonesia Luas wilayah diatas tidak menjamin kesatuan wilayah NKRI DEKLARASI JUANDA 13 Desember 1957. Berkaitan dengan UU No 4 tahun 1960 tentang Perairan Indonesia Maka berubahlah luas wilayah Indonesia : 1. 2 juta km2 menjadi 5 juta km2 2. 65% laut /perairan sedangkan 35% daratan 3. Luas daratan 2.038.087 km2, dengan panjang pantai 81.000 km 4. Jumlah pulau 17508 buah UU No 1 / 1972 UU No 17 tahun 1985 UU No 6 tahun 1999 UNCLOS 1985 *UNCLOS = United Nation Convention on the Law of the Sea Indonesia meratifikasi UNCLOS melalui UU diatas Sejak 16 November 1994, menjadi hukum positif dan 60 negara telah meratifikasi UNCLOS Bertambah luas ZEE [Zona Ekonomi Eksklusif] dan Landasan Kontinen Indonesia FAHAM – FAHAM KEKUASAAN DI LUAR INDONESIA 1. Faham Machiavelli Abad ke 18 Pola pikir bangsa Eropa dipengaruhi oleh gerakan Renaisance abad ke 18 Dalam bukunya ”The Prince ada pesan kekuasaan yang kuat yang menang, politik adu domba, merebut dan mempertahankan kekuasaan 2. Faham Napoleon Bonaparte Abad ke 18 Penerus ajaran Machiavelli Page | 22 3. 4. 5. 6. Membentuk tentara yang kuat untuk menguasai dunia Perancis kalah atas Rusia, Akhirnya Napoleon dibuang ke Pulau Elba Faham Jenderal Clausewitz Abad ke 18 Menulis Buku Von Kriege (tentara perang) Perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain Prusia akhirnya menyerh terhadap kekaisaran Jerman Faham Fuerback & Hegel Abad ke 18 Keberhasilan suatu Negara diukur atas dasar kepemilikan emas Cikal bakal faham Liberalisme Faham Lennin Abad ke 19 Perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan Faham Mao Zhe Dong Perangadalah kelanjutan Politik dengan cara pertumpahan darah TEORI GEOPOLITIK 1. Frederich Ratzel ☺ Organisme perlu ruang untuk hidup ☺ Teori pembenar Negara dapat melakukan invasi terhadap Negara lain 2. Rudolf Kjellen Negara adalah kesatuan hidup yang memiliki intelektual, maka Negara harus mempunyai cukup ruang untuk rakyatnya 3. Karl Haushofer Penguasaan daratan akan menguasai dunia 4. Sir Halford Mackinder Konsep daerah jantung. Menguasai Asia – Eropa , menguasai dunia 5. Sir Walter Releigh & Thyer Mahan Menguasai maritim berarti menguasai dunia 6. W. Mitchel Menguasai udara (angkasa) adalah penting untuk menguasai dunia 7. Nicholas J. Spykman Teori ” Daerah Batas” (RIMLAND). Kombinasi dari kekuatan darat, laut, dan udara. GEOPOLITIK INDONESIA Latar Belakang : 1. Pemikiran falsafah Pancasila 2. Pemikiran kewilayahan (Deklarasi Juanda, 13 – 12 – 1957) 3. Pemikiran Sosial Budaya Indonesia 4. Pemikiran aspek kesejarahan PARADIGMA NASIONAL Pancasila Landasan idiil Page | 23 Landasan Konstitusional UUD ‘45 HANUS TANNAS GBHN / Propenas Fungsi Geopolitik Indonesia : Sebagai pedoman, motivasi untuk menentukan kebijakan di tingkat pusat/daerah Tujuan Geopolitik Indonesia Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan Metode mewujudkan Nasionalisme : ♣ Keteladanan ♣ Pendidikan (Edukasi) ♣ Komunikasi / Interaksi sosial ♣ Integrasi sosial Tantangan : ♣ Global Paradox (John Naisbitt) ♣ Kondisi Nasional yang belum merata ♣ Dunia tanpa batas [karena kemajuan iptek] ♣ Era baru kapitalisme Solusi : ♣ Menumbuhkan dan meningkatkan harga diri bangsa ♣ Solidaritas dan kesetiakawanan sosial ♣ Meningkatkan kesadaran akan bela negara Page | 24 KETAHANAN NASIONAL [TANNAS] Makhluk hidup (termasuk manusia) memiliki kesadaran ruang (space counciousness) Manusia menjadi etnik, clan, dan bangsa sehingga timbul kesadaran akan kedaulatan dengan seperangkat hukum dan kebijakan untuk mencapai tujuan bersama (tujuan Nasional) Dalam hidupnya, manusia akan berinteraksi dengan : 1. Tuhan melahirkan agama/ sistem religi 2. Cita – cita ideologi 3. Kekuasaan melahirkan politik 4. Kebut, hidup ekonomi 5. Manusia lainnya terciptanya sosial 6. Rasa keindahan Seni, budaya, dan sport 7. Rasa aman Ketahanan / keamanan Pertahanan Nasional : 1. Pendekatan Mikro berupa keuletan dan ketangguhan. Keuletan : giat, kuat, tidak mudah menyerah Tangguh : kuat, kokoh, sulit untuk dikalahkan 2. Pendekatan Makro Ideologi Kekayaan alam Trigatra (gatra Kependudukan alamiah) Ideologi Politik Ekonomi Sosial – budaya Hankam Penegatra (gatra sosial) KETAHANAN NASIONAL Adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisikan keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi ATHG yang datangnya dari dalam maupun dari luar, guna kelangsungan hidup bangsa dalam mencapai ketahanan nasionalnya. Konsep Tanas mulai dikembangkan pada awal 1960-an. Dan dikembangkan oleh Dep. HANKAM dan Program Magister TANNAS UI dan UGM Dituangkan dalam Tap. MPR (tahun 1978 – 1998) Example : Tap MPR No X /MPR /1998 tentang pokok – pokok Reformasi Tap MPR No XI / MPR / 1998 tentang penyelenggaraan pemerintahan bebas KKN Tap MPR No XVII/ MPR/ 1998 tentang HAM, dll UU No 20 th 1982 tentang Pembelaan negara (Bela Negara) Page | 25 Ketahanan Nasional sifatnya berlapis, mencakup : 1. 2. 3. 4. 5. Ketahanan pribadi Ketahanan keluarga Ketahanan wilayah/ daerah Ketahanan nasional Ketahanan Regional [kekuasaan] Asas – asas TANNAS : 1. Kesejahteraan dan keamanan hubungannya sangat erat dan saling mempengaruhi 2. Komprehensif dan integral keterpaduan seluruh aspek kehidupan 3. Mawas diri kedalam dan keluar kedalam [kemandirian] keluar [kerja sama dengan bangsa lain] 4. Kekeluargaan persatuan dan kerja sama antar elemen bangsa Hubungan Wawasan Nusantara dengan Tannas Wawasan Nusanta ra Ketahan an Nasiona l Pembangunan Nasional Dunia ideal yang harus dikejar Dunia nyata yang harus diwujudkan Goal (tujuan akhir) Pertahanan Negara dan Pembelaan Negara Pertahanan Negara UUD 1945 Pasal 30 Fungsi pembelaan negara Pembelaan Negara UU No 20 tahun 1982 Hak dan kewajiban warga negara Page | 26 Menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara Pembelaan Negara adalah perwujudan hak dan kewajiban warga negara yang dapat dilaksanakan melalui jalur/aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam sesuai dengan potensi dan kemampuan masing – masing Sistem Politik Indonesia : 1. Dalam Negeri : a. Struktur Politik : wadah aspirasi politik terdiri dari suprastruktur politik dan infrastruktur politik b. Proses politik : pengambilan keputusan secara musyawarah ataupun voting c. Budaya politik : aktualisasi hak dan kewajiban d. Komunikasi Politik : Hubungan timbal balik antar komponen bangsa secara vertikal ataupun horisontal 2. Luar Negeri : Politik bebas aktif KAJIAn TanNas daRi berBagAi diMenSi : - Ideologi Politik Ekonomi Sosial budaya Hankam Page | 27 POLITIK POLITIK mempunyai tujuan : a. Perebutan kekuasaan (strunggle of power) b. Menyusun kebijakan publik (public policy) c. Menysun aturan – aturan main (rules of the game) Antropologi dan Sosiologi menyelesaikan konflik masalah politik tanpa kekerasan Low politic : berorientasi pada kekuasaan High politic : berorientasi pada demokrasi secara subtantif IBNU KHALDUN pemimpin adalah cerminan dari orang yang dipimpin ROMO MANGUN mengkritik santun Politik dengan kekerasan dapat disebut tidak beradab (uncivilized). Misalnya: konlik [baik vertikal maupun horisontal] dan perang Politik tanpa kekerasan dapat disebut beradab (civilized) ex: voting, win – win solution, rekonsiliasi, melalui pengadilan, dll. Politik Indonesia : ~ diminati tapi dipojokkan ~ seperti anak SMA, politik iya, pengamat juga iya ~ menjadi over action (Pitirion Sorokin) Eric Fromm : [escape from freedom ] Masyarakat tidak pernah mendapatkan kebebasan, setelah mendapatkan kebebasan menjadi bingung. Ex: Indonesia masuk era reformasi, demokrasi tapi mengarah pada okhlokarsi (kebablasan/tanpa kendali) Thucydides (The Peloponessia War) Sparta menyerang Athena Sparta mengandalkan fisik Athena mengandalakan akal Sparta >< Athena siapa yang salah .??????? Ada 2 madzhab : - Idealisme politik - Realisme politik So vis pacem parra bellum = perang terjadi karena ada yang lemah Page | 28 Konflik sosial menurut Neil Smelzer : 1. Accidential conflict (salah bicara) 2. Policy conflict 3. Rule of the game 4. Value conflict David Easton cara mengatasi konflik : - Setiap pihak diberi legal akses Kritik konstruktif dimungkinkan Aturan main harus fair Page | 29 POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL (POLTRANAS) Pengertian : Politik Politeia (Bahasa Yunani) yang berasal dari kata Polis = Negara dan Teia = Urusan Politics ialah rangkaian asas, prinsip, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu Politik adalah ilmu yang mempelajari Negara, tujuan negara, & lembaga – lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu, hubungan antara negara dengan warga negaranya serta hubungan antara negara dengan negara lain. (Roger F. Soltau) Contoh : Policy ♫ Distribusi ♫ Alokasi NEGA RA ♫ Power ♫ Autority ♫ Persuasi ♫ Paksaan T U J U A N Politik ↔ Policy (kebijakan) Politik adalah cara untuk mencapai tujuan. Policy adalah penggunaan pertimbangan – pertimbangan untuk lebih menjamin tercapainya tujuan yang dikehendaki. Politik ↔ Strategi Strategi (Strategia bahasa Yunani) yang berarti seni dan ilmu yang menggunakan & mengembangkan kekuatan POLEKSOSBUDHANKAM untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau, ”the art of the general” [seni seorang panglima] (Carl Von Clausewitz, 1780 – 1831) Konsep – konsep pokok politik : 1. Negara (state) Negara adalah organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat. Sifat – sifat negara yaitu memaksa, monopoli, mencakup semua 2. Kekuasaan (power) Adalah kemampuan atau sekelompok orang untuk mempengaruhi orang lain. Beberapa bidang kekuasaan adalah : a. Eksekutif b. Legislatif c. Judikatif Page | 30 3. Pengambilan keputusan (decision making) Adalah aspek utama politik yang berhubungan dengan sektor publik dari suatu negara. Pengambilan keputusan mencakup oleh siapa, untuk siapa, serta tujuannya untuk apa. 4. Kebijakan (policy) Perlu dirumuskan kebijakan yang matang, berorientasi kepada rakyat dan mengikat bagi semua orang 5. Distribusi (distribution) dan alokasi (allocation) Yang dimaksud dengan distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai – nilai (values) dalam masyarakat secara adil PENYUSUNAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL : 1. Suprastruktur politik (MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, dan MK) 2. Infrastruktur politik (Parpol, Ormas, media massa, kelompok profesi, kelompok penekan [pressure group] misal LSM) Note : Antara kelompok 1 dengan kelompok 2 harus bekerja sama dan memiliki kekuata yang seimbang STRATIFIKASI POLITIK NASIONAL : 1. Tigkat Kebijakan Puncak UUD ’45 2. Tingkat Kebijakan Umum UU 3. Tingkat kebijakan Khusus SK Presiden/ Menteri 4. Tingkat Kebijakan Teknis SK. Dirjen/ SK. Rektor SISTEM MANAJEMEN NASIONAL 1. Negara Organisasi kekuasaan tertinggi 2. Pemerintah penyelenggara pemerintahan 3. Masyarakat Subyek dan obyek pembangunan Fungsi Sistem Manajemen Nasional : Untuk Perencanaan , Pengendalian, dan Penilaian Page | 31 OTODA (Otonomi Daerah ) Landasan : UU No 5 tahun 1947 tentang Pokok – pokok Pemerintahan Daerah UU No 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Kedua UU diatas menunjukkan kewenangan pemerintah dimulai dari Pemerintah Pusat (CENTRAL GOVERMENT LOOKING) Pada masa reformasi Lahirlah UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (OTODA) Tujuan : - Pemerataan pembangunan & hasil – hasilnya untuk semua daerah - Kewenangan pemerintahan dimulai dari daerah (Local Goverment Looking) Bidang yang tidak bersifat otonom : 1. Politik Luar Negeri 2. Peradilan 3. Agama 4. Hankam 5. Perencanaan Pembangunan Makro 6. Moneter & Fiskal 7. Sistem Administrasi Negara Kenapa bidang – bidang diatas tidak diotonomkan.?? BENTUK DAN SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH 1. Pemerintahan daerah terdiri dari Kepala Daerah serta perangkat daerah lainnya 2. Badan Eksekutif (Pemerintah Daerah) dan Badan Legislatif (DPRD) dibentuk di daerah 3. DPRD sebagai wahana demokrasi pancasila bertugas untuk : a. Memilih gubernur/ wakil gubernur dan Bupati/ wakil bupati b. Mengusulkan pengangkatan/ pemberhentian [sebagaimana point a] c. Membentuk peraturan Daerah (Perda) bersama eksekutif d. Menetapkan anggaran Pendapatan & Belanja Daerah (APBD) e. Mengawasi pelaksanaan pembagian di daerah f. UU No 32 Tahun 2004 Mengatur pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat Fenomena yang berkembang pada saat dan sesusah PILKADA : ♣ Menolak hasil PILKADA ♣ Terjadi Money Politic Page | 32 ♣ Terjadinya banyak kecurangan ♣ Munculnya issue tentang ”Putera Daerah” ♣ Dll Putera Daerah syarat minimalnya adalah : 1. Pernah tinggal dan tercatat sebagai penduduk didaerah tersebut 2. Mengenal daerah pemilihan dengan baik 3. Dapat berbahasa daerah (bahasa etnik) di wilayah pemilihan 4. Punya program yang jelas (visi & misi) dalam membangun daerah Page | 33