Diktat Kewarganegaraan Kelas X HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia KOMPETENSI DASAR : 1.1. Mendeskripsikan hakekat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya Negara 1.2. Mendeskripkan hakikat Negara dan bentuk-bentuk kenegaraan 1.3. Menjelaskan pengertian fungsi dan tujuan NKRI 1.4. Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara BANGSA : Bangsa sering disebut dengan istilah rakyat, Bangsa adalah pengertian politis sedangkan rakyat pengertian sosiologis DEFINISI BANGSA : Ernest Renan : Bangsa adalah sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin karena memiliki sejarah dan cita-cita yang sama Otto Bauer : Bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki karakter karena persamaan nasib dan pengelaman sejarah Kamus Bahasa Indonesia : Bangsa adalah orang yang berada di dalam suatu masyarakat hokum yang terorganisir. Ensiklopedia Politik : Bangsa adalah sekelompok yang mempunyai persamaan sejarah, nasib, cita-cita , suka duka yang sama F. Ratzel : Bangsa terbentuk karena adanya rasa kesatuan Jacobsen dan Lipman : Bangsa adalah satu kesatuan budaya dan kesatuan politik 1 Diktat Kewarganegaraan Kelas X UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA : 1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional 2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional 3. Keinginan untuk kemandirian, keunggulan, individualistis, keaslian 4. Keinginan untuk menonjol diantara bangsa-bangsa NEGARA Istilah Negara : de staat (Belanda) , the State (Inggris) , l’etat (Perancis) , statum (Latin) , lo stato (Italia) , der staat (Jerman) DEFENISI NEGARA : Kamus Umum Bahasa Indonesia : Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah yang diperintah oleh suatu badan pemerintahan dengan teratur Prof. Nasroen : Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup yang ditinjau secara sosiologis Prof. R. Djokosoetono, S.H. : Negara adalah suatu organisasi yang berada di bawah pemerintahan yang sama Soenarko : Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu M. Solly Lubis, S.H. : Negara adalah bentuk pergaulan hidup yang mempunyai daerah tertentu, rakyat dan pemerintahaan Aristoteles : Negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan Grotius : Negara adalah ikatan manusia yang insaf akan panggilan hokum kodrat Jean Bodin : Negara adalah persekutuan keluarga yang dipimpin olrh akal dari suatu kekuasaan yang berdaulat Hans Kelsen : Negara adalah pergaulan hidup bersama dengan cara paksa 2 Diktat Kewarganegaraan Kelas X Logeman : Negara adalah bertujuan organisasi mengatur kekuasaan masyarakat yang dengan kekuasaannya Oppenheimer : Negara adalah suatu masyarakat tertentu yang terdapat suatu deferensial politik Prof. Van Apeldorn : Negara adalah persekutuan rakyat yang hidup di suatu daerah dibawah kekuasaan tertinggi menurut hokum yang sama UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA Menurut Oppenheim dan Lauterpacht : 1. Rakyat 2. Wilayah / daerah 3. Pemerintah yang berdaulat 4. Pengakuan dari negara lain Rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat merupakan unsure konstitutif, sedangkan pengakuan dari Negara lain merupakan unsure deklaratif (unsure tambahan) RAKYAT : Rakyat adalah semua orang yang berdiam di suatu Negara atau menjadi penghuni Negara Rakyat dibedakan atas : 1. Penduduk : mereka yang bertempat tinggal tetap di dalam wilayah Negara a. Warga Negara : mereka yang berdasarkan hokum merupakan anggota dari Negara b. Bukan warga Negara : orang asing atau mereka yang mengakui Negara lain sebagai negaranya Warga Negara dan bukan warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang berbeda 3 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 2. Bukan penduduk : mereka yang berada di dalam wilayah Negara tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di Negara itu WILAYAH : Wilayah dibagi atas : 1. Daratan Wilayah daratan dapat ditentukan dengan batas-batas : a. Batas alam (sungai, danau, pegunungan, lembah) b. Batas buatan (pagar tembok, pagar kawat berduri, tiang tembok, patok) c. Batas menurut geofisika (garis lintang mis. Indonesia, korea) 2. Lautan Ada 2 konsepsi kelautan yang bertentangan yaitu : a. Res Nulius yaitu lautan dapat dimiliki oleh setiap Negara karena tidak ada yang memiliki b. Res Communis yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia, oleh karena itu tidak dapat dimiliki oleh Negara Berdasarkan konsepsi tersebut maka tidaka ada keseragaman dalam menentukan batas laut territorial masing-masing negara. Pada tanggal 13 Desember 1957, Pemerintah Indonesia mengumumkan “Deklarasi Juanda” yang isinya : Batas laut teritorial wilayah Indonesia 12 mil diukur berdasarkan garis yang menghubungkan titik terluar pulau Indonesia yang terluar. Deklarasi Juanda dikukuhkan dengan UU No.4 Prp Tahun 1960. Pada tanggal 10 Desember 2002 diadakan “Konferensi Hukum Laut Internasional III” yang diselenggarakan oleh PBB di Montego Bay, Jamica, yang ditandatangani 119 negara peserta (117 negara dan 2 organisasi kebangsaan), yang menghasilkan : a. Laut territorial yaitu laut yang jaraknya 12 mil diukur berdasarkan garis lurus dari garis dasar pantai ketika air surut 4 Diktat Kewarganegaraan Kelas X b. Zona bersebelahan yaitu laut sejauh 12 mil laut diluar batas laut territorial atau 24 mil dari pantai c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut suatu Negara pantai yang batasnya 200 mil laut diukur dari pantai Negara pantai dapat menggali kekayaan alam lautan, Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah itu, serta bebas memasang kabel dan pipa di bawah lautan. Negara pantai dapat menangkap nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan d. Landas benua yaitu lautan suatu Negara yang lebih dari 20 mil laut Negara boleh mengadakan eksplorasi dan eksploitasi dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat nasional e. Landas kontinen yaitu daratan yang berada di bawah permukaan air di luar laut territorial sampai kedalaman 200 m/lebih f. Laut Pedalaman yaitu Laut dan selat yang menghubungkan pulaupulau yang termasuk wilayah suatu negara 3. Udara Wilayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah daratan dan wilayah lautan Diatur dalam Perjanjian Paris tahun 1919dan diperbaruhi Konvensi Chicago tahun 1944, bahwa setiap Negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif ruang udara di atas wilayahnya Berdasarkan UU Negara RI No. 20 Tahun 1982, wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geo stasioner adalah 35.61 km Beberapa pandangan dari beberapa tokoh entang batas wilayah udara : a. Lee : b. Van Holzen Dorf : lapisan atmosfir dalam jarak tembak meriam Ketinggian ruang udara adalah 1000 meter dari titik permukaan tertinggi c. Henrich : Di ruang atmosfer selama masih terdapat gas atau partikel udara pada ketinggian 196 mil 5 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 4. Wilayah ekstrateritorial Contoh : a. Perwakilan diplomatik di suatu Negara b. Kapal yang berlayar di lautan bebas di bawah bendera suatu negara PEMERINTAH YANG BERDAULAT Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam Negara Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan : 1. Kedaulatan kedalam : kekuasaan pemerintah diakui dan ditaati rakyatnya 2. Kedaulatan keluar : kekuasaan pemerintah untuk mempertahankan kemerdekaan dan ancaman Negara lain serta kebebasan mengadakan hubungan diplomatic Pemerintah yang berdaulat mempunyai arti : 1. pemerintah arti luas : gabungan antara lembaga legislative, eksekutif dan yudikatif 2. pemerintah arti sempit : hanya mencakup eksekutif saja TEORI KEDAULATAN : 1. Teori Kedaulatan Tuhan Berpendapat raja memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan Tokoh : Agustinus, Thomas Aquno, Marsilius, Stahl Negara yang menerapkan : Ethiopia masa raja Haile Selasi, Belanda (By the grace og God), Jepang masa kaisar Tenno Heika 2. Teori Kedaulatan Raja Berpendapat Negara di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan Tokoh : Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes, Hegel Negara yang menerapkan ; Perancis masa Louis XIV (L’etat Ces Moi = Negara adalah saya) 6 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 3. Teori Kedaulatan Hukum Berpendapat kekuasan tertinggi bersumber pada hokum Tokoh : Krabbe, Immanuel Kant, Kranenburg Negara yang menerapkan : Indonesi, Eropa dan Amerika 4. Teori Kedaulatan Negara Berpendapat kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan Negara Tokoh : G. Jellinek, Paul Laband Negara yang menerapkan : Rusia masa Tsar, Jerman masa Hitler, Italia masa Mussolini 5. Teori Kedaulatan Rakyat Berpendapat rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi Tokoh : John Locke, Montesquieu, Rousseau Negara yang menerapkan : hampir di tiap Negara merdeka PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN : 1. Pengakuan de facto : pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara a. bersifat sementara : pengakuan diberikan tanpa melihat bertahan tidaknya Negara tersebut b. bersifat tetap : pengakuan terhadap suatu Negara hanya menimbulkan hubungan ekonomi dan perdagangan 2. Pengakuan de Jure : pengakuan secara resmi berdasarkan hukum a. bersifat tetap : pengakuan berlaku selama-lamanya b. bersifat penuh : terjadi hubungan antara Negara yang mengakui dan diakuimeliputi hubungan ekonomi, dagang dan diplomatic 7 Diktat Kewarganegaraan Kelas X SIFAT HAKEKAT NEGARA : 1. Memaksa Mempunyai kekuatan fisik secara legal, diharapkan semua peraturan perundangan ditaati supaya keamanan dan ketertiban Negara tercapai 2. Monopoli Untuk menetapkan tujuan bersama masyarakat 3. Mencakup semua Semua peraturan perundang undangan yang berlaku untuk semua orang tanpa kecuali TERJADINYA NEGARA : 1. Terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah : a. Occupatie (pendudukan) Suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum ada yang menguasai Contoh : Liberia (1847) b. Fusi (peleburan) Negara-negara kecil dalam suatau wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi Negara baru Contoh : Jerman (1871) c. Cessie (penyerahan) Suatu wilayah diserahkan kpd Negara lain berdasarkan perjanjian Contoh : Sleeswijk diserahkan Austria kepada Prusia d. Accesie (penaikan) Suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur sungai dari dasar laut/delta Contoh : Mesir terbentuk dari delta sungai Nil e. Anexatie (penguasaan) Suatu wilayah yang dikuasai bangsa lain tanpa reaksi Contoh : Israel mencaplok Palestina f. Proklamasi Suatu bangsa dijajah bangsa lain melakukan perlawanan, berhasil merebut wilayahntya kembali dan menyatakan kemerdekaannya Contoh : Indonesia melepaskan diri dari Jepang dan Belanda 8 Diktat Kewarganegaraan Kelas X g. Innovation (pembentukan baru) Munculnya suatu negara baru di atas Negara yang pecah dan lenyap Contoh : Columbia pecah dan lenyap kemudian muncul Columbia baru dan Venezuela h. Separatise (pemisahan) Suatu wilayah Negara yang memisahkan diri dari Negara yang menguasainya kemuadian menyatakan kemerdekaannya Contoh : Belgia memisahkan diri dari Belanda, Timor timur memisahkan diri dari Indonesia 2. Terjadinya Negara berdasarkan pendekatan teoritis TEORI TUJUAN NEGARA : 1. Teori Kekuasaan Negara a. Shang Yang : Negara mengumpulkan kekuasaan sebesar- besarnya b. Machiavelli : Penguasa boleh berbuat apa saja asal untuk kepentingan Negara dalam mencapai kekuasaan yang sebesarnya 2. Teori Perdamaian Dunia Dante Alleghieri : dalam mencapai perdamaian dunia dibentuk satu negara di bawah satu imperium 3. Teori Jaminan atas hak dan kebebasan a. Immanuel Kant : Negara mempertahankan hokum supaya hak dan kemerdekaan warga Negara terpelihara b. Kranenburg : Negara hokum bukan tetapi hanya juga untuk ketertiban mengupayakan kesejahteraan warga negaranya FUNGSI NEGARA : 1. Melaksanakan penertiban 2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat 3. Pertahanan 4. Menegakkan keadilan 9 Diktat Kewarganegaraan Kelas X Menurut E. Mirriam fungsi Negara adalah : 1. Keamanan ekstern 2. Ketertiban intern 3. Keadilan 4. Kesejahteraan umum 5. Kebebasan SEMANGAT KEBANGSAAN : 1. Nasionalisme : suatu faham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan Negara atas kesadaran warga Negara sendiri Arti sempit : perasaan cinta terhadap bangsa secara berlebihan sehingga memandang rendah bangsa lain, sering disebut jingoisme atau chauvinisme Arti luas : perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya tanpa memandang rendah bangsa lain 2. Patriotisme : semangat dan jiwa yang dimiliki seseorang untuk berkorban / rela berkorban demi nama bangsa dan Negara 10 Diktat Kewarganegaraan Kelas X SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI : 2. Menampilkan sikap positip terhadap system hokum dan peradilan nasional KOMPETENSI DASAR : 2.1 Mendeskripsikan pengertian dan sistem hukum dan peradilan nasional 2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan 2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku 2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia 2.5 Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia Pengertian Sistem : suatu totalitas yang terdiri dari komponen atau unsur yang satu sama lain berbeda, berkaitan Sistem Hukum Nasional : perangkat hokum Negara yang secara teratursaling berkaitan mengatur ketertiban operasional kenegaraan sehingga jalannya membentuk totalitas kerja di bidang hukumdi suatu Negara MACAM-MACAM PIDANA : 1. Pidana mati 2. Pidana penjara a. Pidana seumur hidup b. Pidana sementara waktu c. (minimal 1 tahun maksimal 20 tahun) 3. Pidana kurungan (min 1 hari maksimal 1 tahun) 4. Pidana denda a. pemcabutan hak tertentu b. Perampasan barang tertentu c. Pengumuman putusan hakim 11 Diktat Kewarganegaraan Kelas X DEFINISI HUKUM : Leon Duguit : Hukum adalah masyarakat, aturan daya tingkah laku penggunaannya anggota pada saat tertentu diindahkan masyarakat sebagai jaminan kepentingan bersama, jika dilanggar menimbulkan reaksi Drs. E. Utracht, S.H. : Hukum adalah himpunan peraturan mengatur tata tertib masyarakat S.M.Amin, S.H. : Hukum adalah peraturan yang terdiri dari norma dan saksinya disebut hukum J.C.T. Simorangkir dan : Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa, Woryono Sastropranoto,S.H menentukan tingkah laku manusia dlm masyarakat yang dibuat badan resmi yang berwajib M.H. Tirtaatmadjaja, S.H. : Hukum adalah norma dalam tingkah laku pergaulan hidup dengan ancaman Drs. C.S.T. Kansil, S.H. : aturan dalam pergaulan manusia supaya kamanan dan ketertiban terpelihara PENGGOLONGAN HUKUM : 1. Menurut Sumbernya a. Undang Undang b. Kebiasaan c. Keutusan hakim (Yurisprudensi) : keputusan hakim terdahulu dijadikan dasar keputusan hakim berikutnya d. Traktat, terdiri traktat bilateral = perjanjian yang diadalan dua Negara dan traktat multilateral = perjanjian yang diadakan lebih dari dua negara e. Pendapat sarjana hukum (doktrin) 2. Menurut bentuknya a. Hukum tertulis b. Hukum tidak tertulis (kebiasaan yang tumbuh dan terpelihara dalam masyarakat) 12 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 3. Menurut tempat berlakunya a. Hukum nasional b. Hukum Internasional c. Hukum asing d. Hukum gereja 4. Menurut waktu berlakunya a. Ius constitutum (hukum positip = hukum yang berlaku pada saat ini dalam suatu masyarakat tertentu) b. Ius constituendum (hukum yang berlaku masa yang akan datang) c. Hukum alam (hukum yang berlaku tanpa batas waktu) 5. Menurut sifatnya a. Hukum memaksa (hukum yang harus ditaati) b. Hukum mengatur (hukum yang dapat dikesampingkan) 6. Menurut wujudnya a. Hukum obyektif (hukum yang berlaku umum) b. Hukum subyektif (hukum yang berlaku pada orang tertentu) 7. Menurut isinya a. Hukum publik 1) Hukum Tata Negara (hukum yang mengatur bentuk dan susunanpemerintahan, hubungan kekuasaan antara alat perlengkapan Negara) 2) Hukum Tata Usaha Negara / Hukum Administrasi Negara (hukum yang mengatur cara menjalankan tugas dari kekuasaan alat perlengkapan Negara) 3) Hukum Pidana (hukum yang mengatur perbutan yang dilarang beserta sanksinya) 4) Hukum Acara (mengatur cara mempertahankan hukum material) 5) Hukum Internasional a) Hukum Perdata Internasional (mengatur hubungan antara warga Negara yang berlainan) b) Hukum Publik Internasional (mengatur hubungan antara satu Negara dengan Negara lain) 13 Diktat Kewarganegaraan Kelas X b. Hukum privat / Hukum Sipil (mengatur kepentingan pribadi) PERANAN LEMBAGA PERADILAN Pasal 24 ayat 2 UUD 45 Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tat usaha Negara dan sebuah mahkamah konstitusi UU darurat No.1/1951 : tentang Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi UU No.13 / 1965 : tentang Peradilan dalam Lingkungan Peradilan Umum dan Mahkamah Agung UU No.14/1970 : tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman UU No.8/2004 : tentang Peradilan Umum MACAM – MACAM PENGADILAN DI INDONESIA : Pengadilan Umum : 1. Pengadilan Negeri 2. Pengadilan Tinggi 3. Mahkamah Agung Pengadilan Khusus : 1. Pengadilan Agama 2. Pengadilan Adat 3. Pengadilan Administrasi Negara (Tata Usaha Negara) PENGADILAN NEGERI Tugas : memeriksa dan memutuskan perkara tingkat pertama Wewenang : mengadili perkara tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya (locus dilicti) Berkedudukan : di Daerah Tingkat II PENGADILAN TINGGI Berkedudukan : Wewenang : di daerah Tingkat I 14 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 1. Memutuskan perkara tingkat I dan terakhir 2. Memberi pembinaan pengadilan negeri di wilayah hukumnya 3. Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di wilayah hukumnya 4. memberi peringatan/teguran dan petunjuk kepada pengadilan di wilayah hukumnya 5. Mengirimkan berkas perkara dan penilaian tentang kecakapan para hakim MAHKAMAH AGUNG - Berhak memberi pertimbangan dalam bidang hukum kepada Presiden mengenai pemberian / penolakan grasi - Mengadakan kasasi atau pembatalan terhadap putusan tingkat akhir dari pengadilan lain - Wewenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundanagn di bawah Undang Undang SADAR HUKUM : bersikap sesuai ketentuan hukum yang berlaku Sadar Hukum di Lingkungan keluarga : 1. selalu menjaga nama baik keluarga 2. mentaati aturan keluarga yang berlaku 3. menggunakan fasilitas keluarga secara baik 4. mendengarkan nasehat dari orang tua 5. menghormati semua anggota keluarga Sadar hukum di lingkungan sekolah : 1. selalu mentaati peraturan yang berlaku di sekolah 2. disiplin belajar 3. ikut upacara bendera seminggu sekali 4. menyeberang jalan pada tempatnya 5. tidak membuat resah di masyarakat 15 Diktat Kewarganegaraan Kelas X Sadar hukum di lingkungan masyarakat : 1. menjaga nama baik lingkungan masyarakat 2. menghormati sesame warga masyarakat 3. taat dan patuh terhadap aturan-aturan masyarakat 4. tidak bertindak di luar norma 5. selalu memelihara ketertiban, keamanan dan ketentraman Sadar hukum di lingkungan Negara : 1. menjaga nama baik bangsa dan Negara 2. taat dan patuh dalam menjalankan aturan yang dikeluarkan oleh Negara 3. membayar pajak 4. saling hormat antar sesame warga PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA 9 Desember 2004 : pemerintah mencanangkan Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi Inpres No.5 Tahun 2004 : Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 2 Mei 2005 pemerintah : membentuk Tim Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi UU No. 30 Tahun 2002 : Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA KORUPSI : 1. Kekuasaan pada pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab 2. Kurang transparansi pengambilan keputusan pemerintah 3. Kampanye politik yang mahal 4. Proyek yang melibatkan uang rakyat 5. Adanya jaringan “teman lama” 6. Lemahnya ketertiban hukum 7. Lemahnya profesi hukum 8. Kurangnya kebebasan berpendapat media massa 9. Ketidak adaannya control yang cukup untuk mencegah penyuapan 16 Diktat Kewarganegaraan Kelas X HAK ASASI MANUSIA (HAM) STANDAR KOMPETENSI : 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM 3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM di Indonesia 3.3 Mendeskripsikan instrument hukum dan peradilan internasional HAM Hak Asasi manusia adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang sevara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena merupakan anugerah Tuhan Yang maha Esa Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999. Hak Asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang maha Esa dan merupakan anugerah Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA : 1. Hak Asasi Pribadi (personal rights) - hak kemerdekaan - memeluk agama - beribadat menurut agama masing-masing - menyatakan pendapat dan kebebasan berorganisasi atau berserikat 17 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 2. Hak Asasi Ekonomi (property rights) - hak memiliki sesuatu - hak membeli dan menjual sesuatu - hak mengadakan suatu perjanjian 3. Hak Asasi Persamaan Hukum (rights og legal equality) - hak memperoleh perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan 4. Hak Asasi Politik (political rights) - hak memilih dan dipilih - mendirikan partai politik - hak mengajukan petisi dan kritik 5. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (social and culture rights) - hak memperoleh pendidikan dan pengajaran - hak memilih pendidikan - hak mengembangkan kebudayaan 6. Hak Asasi Perlakuan Tata Cara Peradilan dan Perlindungan Hukum (procedural rights) - hak mendapat perlakuan yang adil dalam penggeledahan (razia, penangkapan, peradilan, pembelaan hukum) PERATURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN HAK ASASI MANUSIA UU No.39 Tahun 1999 : Hak Asasi Manusia UU No.26 Tahun 2000 : Peradilan HAM Kepres No. 44 / 2000 : Komisi Ombudsman Kepres No. 77 Tahun 2003 : Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kepres No. 50 Tahun 1993 : Komisi Nasional Hak-Hak Asasi manusia UU No. 9 Tahun 1998 Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka : Umum 18 Diktat Kewarganegaraan Kelas X UPAYA PENEGAKAN HAM DI DUNIA : 1. Magna Charta (Piagam Agung) 15 Juni 1215 di Inggris Pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia) 2. Hobeas Corpus Act, 1674 di Inggris Jaminan kebebasan warga Negara dan mencegah pemenjaraan yang sewenang-wenang terhadap rakyat 3. Bill of Rights (Pernyataan HAM) 1689 di Inggris Undang Undang tentang hak dan kebebasan warga negara 4. Declaration of Independence (Pernyataan Kemerdekaan Rakyat Amerika) 4 Juli 1776 di Amerika Negara yang pertama mencantumkan hak asasi dalam konstitusi 5. Declaration des Droits de L’Homme et du Citoyen (Pernyataan HAM dan warga Negara) 14 Juli 1789 di Perancis Pernyataan HAM dan warga Negara sebagai hasil revolusi Perancis dengan symbol Liberte, Egalite, Fratemite (kemerdekaan persamaan dan persaudaraan) 6. The Four Freedeom (Empat kebebbasan) 1941 a. kebebasan untuk berbicara b. kebebasan untuk beragama c. kebebasan dari rasa takut d. kebebasan dari kemiskinan 7. The Universal Declaration of Human Rights, 10 desember 1948 Pernyataan sedunia tentang Hak Asasi Manusia UPAYA PENEGAKAN HAM DI INDONESIA Hambatan yang dihadapi dalam menegakkan HAM di Indonesia antara lain : 1. Rendahnya kesadaran dan keberanian masyarakat untuk melap[orkan pelanggaran HAM 2. Belum optimal kemampuan para hakim di peradilan HAM 3. Keterbatasan kemampuan masyarakat terhadap pelanggaran HAM 4. Banyak tokoh HAM telah terikat oleh tugas di lembaga lain 19 Diktat Kewarganegaraan Kelas X DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI STANDAR KOMPETENSI 4. Menganalisis hubungan dasar Negara dengan konstitusi KOMPETENSI DASAR 4.1. Mendeskripsikan hubungan dasar Negara dengan konstitusi 4.2. Menganalisis substansi konstitusi Negara 4.3. Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Negara Indonesia 4.4. Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi Negara Dasar Negara merupakan asas atau landasan pokok yang dijadikan tat nilai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara Konstitusi adalah peraturan pokok mengenai sendi-sendi untuk menegakkan negara, Jadi hukum utama sebuah Negara yang memberikan arah kemana suatu Negara dan bangsa menuju Pancasila sebagai dasar Negara berkaitan erat dengan konstitusi atau Undang Undang Dasar Negara, ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV Substansi konstitusi negara Indonesia adalah watak dari suatu UUD 1945 yang menjadi dasar hukum tertulis bagi bangsa dan negara Indonesia PEMBUKAAN UUD 1945 MEMILIKI KEDUDUKAN SEBAGAI POKOK KAIDAH NEGARA YANG FUNDAMENTAL : 1. Dari segi terjadinya, Pembukaan UUD 1945 ditentukan oleh pembentuk Negara 2. Dari segi isinya, Pembukaan UUD 1945 memuat dasar pokok Negara a. Dasar tujuan Negara b. Ketentuan diadakannya UUD Negara c. Bentuk Negara d. Dasar Filsafat Negara 20 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 3. Dari sejarah terjadi, Pembukaan UUD 1945 ditentukan oleh pembentuk Negara terpisah dengan batang tubuh UUD 1945 4. Dari ilmu hukum, Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan hukum yang tetap. Jadi Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber tertib hukum tertinggi 5. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 terhadap pasal-pasalnya e. terpisah dan sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental serta lebih tinggi dari batang tubuh dalam tertib hukum Indonesia f. Pokok kaidah yang fundamental mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 MAKNA PEMBUKAAN UUD 1945 : Makna Alenia ke 1 : 1. Keteguhan bangsa Indonesia melawan penjajah 2. Pernyataan subyektif untuk menentang dan menghapus penjajahan 3. Pernyataan obyektif bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan 4. Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa Makna Alenia ke 2 : 1. Kemerdekaan yang dicapai bangsa Indonesia melalui perjuangan 2. Adanya momentum untuk menyatakan kemerdekaan 3. Kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetapi harus diisi dengan mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur Makna Alenia ke 3 : 1. Motivasi spiritual bahwa kemerdekaan berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa 2. Adanya kehidupan yang berkesinambungan antara kehidupan material dan spiritual 3. Pengukuhan pernyataan proklamasi kemerdekaan 21 Diktat Kewarganegaraan Kelas X Makna Alenia ke 4 : 1. Adanya fungsi dan tujuan Negara Indonesia 2. Kemerdekaan disusun dalam suatu UUD 3. Bentuk Negara Repulik Indonesia 4. Sistem pemerintahan Negara berdasarkan kedaulatan rakyat 5. Dasar Negara Pancasila SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA : Warga Negara Indonesia yang telah melaksanakan kewajibannya, berarti telah menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi Negara. Contoh hak dan kewajiban warga Negara Indonesia : 1. hak persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan 2. hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan 3. hak untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan 4. hak memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya 5. hak mendapat pendidikan 6. hak memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya 7. hak dan kewajiban mengikuti pendidikan dasar 8. hak dan kewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara 9. hak dan kewajiban ikut serta dalam upaya pembelaan Negara 10. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya 22 Diktat Kewarganegaraan Kelas X WARGA NEGARA STANDAR KOMPETENSI 5. Menghargai persamaan kedudukan Warga Negara dalam aspek kehidupan KOMPETENSI DASAR 5.1. Mendeskripsikan kedudukan warga Negara dan pewarganegaraan di Indonesia 5.2. Menganalisis persamaan kedudukan warga Negara dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara 5.3. Menghargai persamaan kedudukan warga Negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya dan suku Pasal 26 UUD 1945 Amandemen IV : Ayat 1 : Yang menjadi warga negara adalah orang orang bangsa Indonesia asli dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang Undang sebagai Warga Negara Ayat 2 : Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan orang-orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia Ayat 3 : Hal-hal mengenai Warga Negara Indonesia dan penduduk diatur dengan undang undang UNDANG UNDANG TENTANG KEWARGANEGARAN DI INDONESIA : 1. UU No.3 Tahun 1946 tentang Kewarganegaraan Indonesia 2. UU Ex Darurat No. 9 Tahun 1955 tentang Kependudukan Orang Asing 3. UU No. 2 Tahun 1958 tentang Penyelesaian Dwi Kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina 4. UU No. 62 Thaun 1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia sebagai penyempurnaan UU No. 3/1946 5. UU No. 4 Tahun 1969 tentang Pencabutan UU No. 2/1958 dan dinyatakan tidak berlaku 23 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 6. UU No. 3 Tahun 1976 tentang Perubahan pasal 18 UU No. 62/1958 7. UU Kewarganegaraan Tahun 2006 Penduduk Indonesia menurut UU No.3/1946 : yang berdomisili di wilayah Indonesia selama satu tahun berturut-turut WNI MENURUT UU KEWARGANEGARAAN : 1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan Negara lain sebelum UU ini berlaku 2. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah dan ibu WNI 3. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah WNI dan ibu WNA 4. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah WNA dan ibu WNI 5. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ibu WNI tetapi ayah tidak mempunyai kewarganegaraan 6. Anak yang lahir 300 hari setelah ayahnya meninggal dan ayahnya WNI 7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI 8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui ayah WNI 9. Anak yang lahir di wilayah RI yang tidak jelas status kewarganegaraan ayah ibunya 10. Anak yang lahir dan ditemukan di wilayah RI selama ayah ibu tidak diketahu 11. Anak yang lahir di wilayah RI yang ayah ibu tidak mempunyai kewarganegaraan 12. Anak yang lahir diluar wilayah RI dari ayah ibu WNI yang karena ketentuan Negara tersebut memberikan kewarganegaraan 13. Anak yang lahir dari ayah ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya 24 Diktat Kewarganegaraan Kelas X ASAS KEWARGANEGARAAN 1. Asas ius soli Kewarganegaran yang berdasarkan pada tempat kelahiran Contoh : Amerika Serikat 2. Asas ius sanguinis Kewarganegaraan yang berdasarkan keturunan / pertalian darah Contoh : Cina Bipatride : orang yang memiliki kewarganegaraan rangkap Apatride : orang yang tidak mempunyai kewarganegaraan PEWARGANEGARAAN (NATURALISASI) 1. Naturalisasi biasa Syaratnya : a. Usia 18 tahun / sudah kawin b. Bertempat tinggal di wilayah RI sedikitnya 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut c. Sehat jasmani rohani d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila dan UUD 1945 e. Tidak pernah dijatuhi pidana 1 tahun / lebih f. Tidak memiliki kewarganegaraan rangkap g. Mempunyai pekerjaan tetap h. Membayar uang ke kas Negara sebesar ketentuan peraturan 2. Naturalisasi Istimewa Dapat diberikan kepada warga Negara asing yang status kewarganegaraannya : a. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan belum 18 tahun / belum kawin diakui ayahnya berkewarganegaraan asing b. Anak WNI belum 5 tahun meskipun sah sebagai anak WNA, tetap sebagai WNI c. Anak dari perkawinan WNI dengan WNA d. Warega asing yang telah berjasa kepada Negara RI. Diberikan Presiden dengan persetujuan DPR 25 Diktat Kewarganegaraan Kelas X KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN 1. Memilih kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri 2. Tidak melepaskan kewarganegaraan lain 3. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh Presiden 4. Masuk dinas tentara asing tanpa izin Presiden 5. Sukarela masuk dinas Negara lain 6. Sukarela mengangkat sumpah / janji setia kepada Negara asing 7. Turut serta pemilihan yang bersifat ketatanegaraan 8. Mempunyai paspor Negara lain 9. Bertempat tinggal di luar wilayah RI selama 5 tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negar HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD 1945 NO HAK WARGA NEGARA NO 1 Sebagai penduduk dan Warga Negara Indonesia (psl 26) 1 2 Bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (psl 27 ayat 1) Memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (27 ayat 2) 2 Upaya pembelaan Negara(27 ayat 3) Kemerdekaan berserikat berkumpul, mengeluarkan pikiran baik lisan atau tulisan sesuai deng UU (psl 28) Memperoleh jaminan perlindungan dalam pelaksanaan HAM (28A – 28J) Jaminan memeluk agama & pelaksa naan agama masing2 (29 ayat 2) Ikut serta dalam pertahanan keamanan Negara (30 ayat 1) Mendapat pengajaran (psl 31) 4 5 Mengembangkan kebudayaan nasional (psl 32) Mengembangkan usaha bidang ekonomi (psl 33) Memperoleh jaminan pemeliharaan sebagai fakir miskin, fasilits kesehatan dan fasilitas umum dari pemerintah 10 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 3 6 7 8 9 KEWAJIBAN WARGA NEGARA Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan (Alenia I Pembukaan UUD45) Menghargai nilai persatuan, kemerdekaan & kedaulatan bangsa Menjunjung tinggi dan setia pada konstitusi Negara dan dasar Negara (Alenia IV Pembukaan UUD 45) Setia membayar pajak (23 ayat 2) Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecuali (27 ayat 1) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara (27 ayat 3) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan UU (28J ayat 2) Wajib ikut serta dlm pertahanan keamanan Negara (30 ayat 1) Ikut pendidikan dasar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Pelaksanaan perekonomian berdasarkan prinsip kebersamaan, Efisiensi berkeadilan, berkelanjutan berwawasan lingkungan, kemandiri An serta menjaga keseimnbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional 26 Diktat Kewarganegaraan Kelas X SISTEM POLITIK INDONESIA STANDAR KOMPETENSI 6. Menganalisis system politik di Indonesia KOMPETENSI DASAR 6.1. Mendeskripsikan suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia 6.2. Mendeskripsikan perbedaan system politik di berbagai Negara 6.3. Menampilkan peran serta dalam system politik di Indonesia Sistem adalah keseluruhan yang kompleks dan terorganisisr yang membentuk suatu kebulatan yang utuh PENGERTIAN SISTEM POLITIK David Easton : Sistem politik adalah interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai tersebut diabaikan secara otoritatis kepada masyarakat Robert Dahl : Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan antar manusia yg melibatkan kekuasaan, aturan dan kewenangan Almond : Sistem politik adalah sistem interaksi masyarakat merdeka & menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi Rusandi Sumintapura : Sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langsung Sukarna : Sistem politik adalah tatacara untuk mengatur bagaimana memperoleh kekuasaan didalam negara STRUKTUR POLITIK :keadaan dan hubungan bagian-bagian dari suatu organisasi politik yang membentuk suatu tujuan yang sama secara keseluruhan 27 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 1. SUPRASTRUKTUR Merupakan bentuk kompleks yang berkaitan dengan kehidupan lembaga negara yang ada, fungsi dan wewenang serta hubungan kekuasaan antara lembaga yang satu dengan yang lain. Suprastruktur politik di Indonesia diatur dalam UUD 1945, Ketetapan MPR, UU 2. INFRASTUKTUR / ORGANISASI SOSIAL POLITIK Merupakan kompleksitas yang berkaitan dengan pengelompokan warga negara / anggota masyarakat ke dalam kekuatan sosial politik dalam masyarakat FUNGSI PARTAI POLITIK 1. Sarana Komunikasi politik Parpol berperan sebagai penyalur aspirasi dan pendapat rakyat 2. Sarana Sosialisasi Politik Parpol berperan sebagai sarana utnuk memberikan penanaman nilai, norma terhadap fenomena politik tertentu 3. Sarana Rekruitmen Politik Parpol mencari dan mengajak orang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik 4. Sarana Pengatur Konflik Parpol berfungsi untuk mengatasi berbagai macam konflik yang muncul PERBANDINGAN SISITEM POLITIK DI DUNIA NO SISTEM POLITIK KETERANGAN Tidak ada kebebasan politik 1 Sistem poliitk Otokrasi Tradisional Ada stratifikasi ekonomi, nilai dan modal Bersifat primordial (SARA) Bersifat otokrat Penguasa kaya rakyat miskin Tidak ada kebebasan politik 2 Sistem Politik Totaliter Bersifat sakral Bersifat monopoli Bersifat totaliter 28 Diktat Kewarganegaraan Kelas X Partai pengendali sangat berperan Ada kebebasan politik Tidak ada stratifikasi ekonomi materiil / moril 3 Sistem Politik Demokrasi Bersatu dalam perbedaan Distribusi kekuasaan relatif merata Adanya rule of law dan konstitusional Rakyat ambil bagian secara aktif Titak tetap masih mencari bentuk 4 Sistem Politik Negara Berkembang Campur tangan pemerintah luas Dominatif dan paksaan Belum ada pola / pihak penguasa Pola hubungan baru SIKAP POSITIF MASYARAKAT INDONESIA DALAM SISTEM POLITIK Antara lain : Menggunakan hak pilih, Ikut melaksanakan pemilu secara luber jurdil, Musyawarah mufakat, Mengkui dan menghormati HAM, Menjunjung tinggi hukum yang sedang berlaku PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PERATURAN : 1. Pasal 1 ayat 2 UUD 1945 : Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 2. Pasal 19 ayat 1 UUD 1945 : DPR ditetapkan dengan UU 3. Pasal 22C ayat 1 UUD 1945 : Anggota DPRD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu 4. UU No. 1 Tahun 1985 : Bahwa dalam sistem pemerintahan demokrasi bentuk partisipasi politik adalah keikutsertaan mereka dalam lembaga DPR, DPRD Tingat I dan II 5. Pasal 1 UU NO. 12 Tahun 2003 : Pemilu adalah kedaulatan Kesatuan sarana rakyat Republik prasarana dalam negra Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 29 Diktat Kewarganegaraan Kelas X 30