Aspek Keuangan

advertisement
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
1
1. Kebutuhan Dana
 Kebutuhan dana digunakan untuk membiayai
berbagai kebutuhan berkaitan dengan usaha yang
akan didirikan.
 Kebutuhan dana meliputi :
Aktiva Tetap
a.


Aktiva Tetap Berwujud, seperti: Tanah, bangunan, pabrik
dan mesin, kendaraan dan perlengkapan
Aktiva Tetap Tidak Berwujud, seperti: Hak paten, lisensi,
copyright, goodwill, biaya pendahuluan, biaya sebelum
operasi, dll.
2
1. Kebutuhan Dana
b. Modal Kerja
 Modal Kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai kegiatan operasional.
3
2. Sumber Dana
 Modal sendiri
 Saham biasa dan Saham preferen
 Obligasi
 Kredit bank
 Leasing
4
3. Arus Kas (Cash Flow)
 Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar
dalam perusahaan mulai investasi dilakukan sampai
berakhirnya investasi tersebut.
 Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha:
Initial Cash Flow (Nilai Investasi) merupakan
pengeluaran-pengeluaran pada awal periode investasi.
b. Operational Cash Flow merupakan kas yang diterima
pada saat kegiatan operasional usaha.
c. Terminal Cash Flow merupakan uang kas yang diterima
pada saat usaha tersebut berakhir atau umur ekonomisnya
berakhir, seperti nilai sisa (nilai residu) dan modal kerja.
a.
5
Operational Cash Flow
Operational Cash Flow dihitung dengan rumus:
Bila investasi tanpa menggunakan hutang, maka:
OCF = EAT + Penyusutan
Bila investasi dengan menggunakan hutang, maka:
OCF = EAT + Penyusutan + Bunga (1-Tax)
6
Penyusutan
Metode Garis Lurus:
Nilai Aktiva-Nilai Residu
Penyusutan =
Umur Ekonomis
7
Contoh Soal 1
 PT ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi
senilai 300 juta yang dibiayai oleh modal sendiri.
Umur ekonomis 3 tahun disusutkan dengan metode
garis lurus tanpa nilai sisa. Perkiraan pendapatan
setiap tahun selama umur ekonomis 400 juta, biaya
tunai 200 juta (belum termasuk penyusutan), dan
pajak 20%.
 Hitunglah Operational Cash Flow (OCF)?
8
Contoh Soal 2
 PT ABC akan mendirikan usaha dengan nilai investasi
senilai 300 juta yang dibiayai oleh 50% dari pinjaman
bank dan sisanya dari modal sendiri. Umur ekonomis
3 tahun disusutkan dengan metode garis lurus tanpa
nilai sisa. Perkiraan pendapatan setiap tahun selama
umur ekonomis 400 juta, biaya tunai 200 juta (belum
termasuk penyusutan), dan pajak 20%.
 Hitunglah Operational Cash Flow (OCF)?
9
Contoh Soal 3
 PT GARRA melakukan investasi di bidang SPBU dengan
biaya untuk pembelian tanah lokasi senilai 1,5 M,
pembangunan sarana dan prasarana 645 juta, pembelian
peralatan 515 juta, dan inventaris kantor 20 juta. Besarnya
modal kerja adalah 70 juta dan biaya pendahuluan sebesar
250 juta. Umur ekonomis 5 tahun dan disusutkan dengan
metode garis lurus. Bangunan dan prasarana dengan nilai
sisa 20% dari nilai aktiva sedangkan peralatan dan
inventaris dengan nilai sisa 50%. Diperkirakan akan
menghasilkan EAT setiap tahun selama umur ekonomis
sebesar 750 juta (perkiraan tingkat suku bunga yang
berlaku 20%)
 Hitunglah Cash Flow dari investasi tersebut!
10
4. Kriteria Penilaian Investasi
 Untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi
ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan
penilaian dengan beberapa kriteria yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
Payback Period (PP)
Net Present Value (NPV)
Profitability Indeks (PI)
Internal Rate of Return (IRR)
Average/Accounting Rate of Return (ARR).
11
A. Payback Period (PP)
 Payback Period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi (initial cash flow) dengan menggunakan
aliran kas bersih (cash inflow).
Nilai Investasi atau Initial Cash Flow
PP =
×1 Tahun
Cash Inflow
12
B. Net Present Value (NPV)
 Net Present Value adalah selisih antara present value
(nilai sekarang) dari nilai investasi dengan present
value dari penerimaan-penerimaan kas bersih (cash
inflow).
n
CFt
NPV = 
-I
n
t=1 (1+i)
Dimana:
CFt = Aliran kas bersih per tahun pada periode t
I = Nilai investasi (initial cash flow)
i = Tingkat bunga yang berlaku
13
C. Profitability Index (PI)
 Profitability Index adalah perbandingan antara
present value penerimaan-penerimaan kas bersih
dengan present value nilai investasi.
n
CFt

n
t=1 (1+i)
PI =
I
14
D. Internal Rate of Return (IRR)
 Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga
yang menyamakan present value penerimaanpenerimaan kas bersih dengan pengeluaran investasi.
n
CFt
I= 
n
(1+IRR)
t=1
Tingkat bunga dengan rumus di atas dicari dengan cara coba-dan-salah(trial and
error) lebih sulit jika dibandingkan dengan metode interpolasi dua tingkat suku
bunga.
P2-P1
IRR = P1-C1×
C2-C1
15
E. Average/Accounting Rate of Return
(ARR)
 ARR adalah perbandingan laba bersih setelah pajak
(EAT) dengan nilai investasi (initial cash flow) yang
dinyatakan dalam persen.
EAT
ARR =
×100%
Rata-Rata Investasi
16
5.Biaya Modal (Cost of Capital)
 Setiap sumber dana, apakah modal sendiri ataukah
pinjaman, mempunyai biaya modal.
 Karena suatu proyek mungkin saja dibelanjai dari
berbagai sumber dana, maka kita perlu mengetahui
bagaimana menghitung biaya modal dari masingmasing sumber dana tersebut.
 Dengan demikian kita dapat menghitung berapa biaya
modal keseluruhan dari proyek tersebut.
 Biaya modal keseluruhan ini sering dipakai sebagai
tingkat keuntungan yang layak dari proyek itu, yang
sering disebut sebagai cut off rate.
17
A. Biaya Utang (Cost of Debt)
18
B. Biaya Saham Preferen
19
C. Biaya Saham Biasa
20
D. Biaya Laba yang Ditahan
21
E. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
22
Download