KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU 2013-31-167 UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN TA 2013/2014 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa berkat penyertaanNya Makalah yang berjudul “Konsep Penilaian Investasi Pada Rumah Sakit” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat, meskipun masih banyak kekurangannya. Saya sebagai pembuat makalah ini menyadir bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan untuk itu saya berharap kepada setiap pembaca dapat memberikan kritik atau saran guna perbaikan atau sebagai pedoman dalam pembuatan makalah kedepan. Semogan makalah dapat berguna atau mempunyai manfaat baik bagi saya sendiri maupun bagi para pembaca. Jakarta, 16 Maret 2014 Penulis, Sesilia DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan penulisan C. Sistematika Penulisa BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian B. Jenis-jenis Investasi C. Kriteria Penilaian Investasi 1. Konsep nilai waktu 2. Nilai sekarang 3. Metode Penilaian investasi a. Metode Net Present Value b. Metode Internal Rate Of Return c. Metode Profitability Index d. Metode pay back period e. Metode Average Rate of Return (ARR) f. Metode Break Event Point BAB III PENUTUP BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai suatu organisasi sosio-ekonomi, seperti organisasi ekonomi lainnya,memerlukan pembiayaan untuk dapat menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatannya. Mengacu kepada hal tersebut maka dapat dipahami di sini bahwa yang dimaksud dengan pembiayaan sebetulnya adalah pendanaan (financing) untuk kegiatan. Secara umum, dirumah sakit hal ini biasanya dikaitkan dengan pembiayaan dua kegiatan pokok yaitu: investasi dan operasional. Dari kedua kegiatan pokok tersebut, pembiayaan kegiatan operasional umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan dana yang berasal dari kegiatan layanan penderita. Tetapi tidak jarang pula terjadi hal di mana kegiatan operasional rumah sakit memerlukan pendanaan yang relatif tidak sedikit. Dalam hal ini, pembiayaan kegiatan biasanya dilakukan dengan menggunakan sumber di luar rumah sakit. Di lain pihak, kegiatan investasi umumnya memerlukan pembiayaan yang relatif besar dan tidak selalu dapat ditunjang dari penghasilan operasional. Untuk hal ini jelas dibutuhkan sumber pendanaan dari luar rumah sakit. Dari bahasan di atas dapat dipahami bahwa pembicaraan mengenai struktur pembiayaan rumah sakit, baik untuk kegiatan investasi dan operasional, harus dikaitkan dengan jenis sumber pembiayaan yang ada di dalam dan di luar rumah sakit. Pembiayaan Kegiatan investasi di rumah sakit yang biasanya terjadi dalam bentuk pengadaan alat kedokteran pada umumnya terkait dengan beberapa hal antara lain: Perluasan spesialisasi tenaga dan peralatan, Obsolesensi alat yang relatif cepat, Penambahan jumlah layanani, Perluasan jenis layanan Kebutuhan pembiayaan terhadap kegiatan investasi akibat dari hal diatas sering memerlukan dana yang relatif besar. Dana ini harus dicari dari sumber yang tersedia baik didalam maupun (umumnya) diluar rumah sakit. Terdapat beberapa jenis sumber dana dengan karakteristiknya yang dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan kegiatan investasi, yaitu: 1. Hutang jangka pendek tanpa bunga 2. Hutang jangka pendek dengan bunga 3. Hutang jangka menengah 4. Hutang jangka panjang 5. Equity B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah: 1. Memahami pentingnya investasi pada rumah sakit 2. Mampu melakukan penilaian investasi pada rumah sakit 3. Dapat mengaplikan pelajaran ini dalam dunia kerja 4. Untuk memenuhi tugas dari dosen yang bersangkutan C. Sistematika penulisan Makalah ini dimulai dari: Bab I yaitu pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan Bab II Tinjau teori, pada bab ini penulis membahas mengenai penilaian investasi pada RS yang terdiri dari: Bab III Penutup yaitu merupakan kesimpulan dari pembahasan menganai penilain investasi pada RS BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003). Investasi yaitu pengeluaran modal (capital expenditure) yang ditujukan untuk meghasilkan suatu profit/benefit tertentu. Investasi merupakan pengorbanan uang saat ini untuk masa yang akan datang, pengorbanan berarti pengambilan resiko dari yang pasti menjadi tidak pasti. B. Jenis Investasi 1. Investasi nyata (real) Investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti bangunan, kendaraan, tanah dll 2. Investasi finansial (financial) Investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham, obligasi, dan berbagai surat berharga lainnya. C. Kriteria Penilaian Investasi 1. Konsep nilai waktu Investasi pada umumnya memerlukan jangka waktu yang panjang, untuk itu perlu dinilai apakah investasi tersebut dapat memberikan seberapa besar kelayakannya. Untuk itu perlu konsep nilai waktu uang ”time value of money ” dan beberapa metode penilaiannya. Nilai waktu uang pada dasarnya membahas tentang bunga ”interest ” menurut Riggs dkk yang dikutip Robert J.K. (1997) ada dua macam bunga, yaitu bunga biasa ”simple interest ” dan bunga majemuk ”compount interest ” a. Bunga biasa Bunga biasa adalah perhitungan bunga yang sederhana dengan menggunakan formula sebagai berikut. I=pin Keterangan : P = jumlah atau nilai sekarang F = jumlah atau nilai yang akan datang i = tingkat bunga pada suatu periode n = waktu Bila suatu rumah sakit meminjam sejumlah uang P dengan bunga i maka uang yang harus dikembalikan adalah : F (harga yang akan datang) = P + i = P + P i n P(1+in) RS.X meminjam uang Rp. 1.000,00 dengan bunga i = 20 % per tahun. Tiga bulan atau ¼ tahun kemudian uang dikembalikan. Berapa besarnya ? F = P ( 1 + ¼ . 20 % ) = 1.000 ( 1 + 0,05 ) = Rp. 1.050,00 Bagaimana bila pengembaliannya selama 2 tahun F = P ( 1 + 2 . 20 % ) = 1.000 ( 1 + 0,40 ) = Rp. 1.400,00 b. Bunga majemuk Bunga yang didapat pada suatu periode dibungakan lagi sehingga berlipat (majemuk) Pada kasus di atas untuk pengembalian 2 tahun Pada tahun pertama F1 = 1.000 ( 1 + 20 % ) = Rp. 1.200,00 Pada tahun kedua F2 = 1.200 ( 1 + 20 % ) = Rp. 1.440,00 Ada penambahan sebesar Rp. 40,00 dibandingkan dengan bunga biasa, angka ini merupakan penggandaan bunga dari tahun pertama sebesar 20 % . Rp. 200,00 Bila dilihat dengan rumus menjadi Tahun pertama = F1 = P ( 1 + i ) Tahun kedua = F2 = F1 ( 1 + i ) = P (1+i)(1+i) = P (1+i)2 Tahun ketiga = F3 = F2 ( 1 + i ) = P (1+i)3 …………………….. Tahun ke-n = Fn = P (1+i)n 2. Nilai sekarang Nilai sekarang ”present value ” menunjukkan berapa nilai uang pada saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Apabila sejumlah uang yang diinginkan A pada waktu 1 tahun lagi dan PV menunjukkan jumlah uang yang ditabung serta i merupakan tingkat bunga, maka A = PV ( 1 + i ) PV = Bila harga TV pada 1 tahun mendatang sebesar Rp. 500.000,00 dan tingkat bunga 15 % per tahun. Berapa uang yang harus ditabung saat ini ? 500.000 PV = ————— = Rp. 432.483,00 ( 1 + 0,15 ) Nilai sekarang pada 2 tahun mendatang menjadi PV = PV = An1 PV = 500.000 [ --------------- ] = Rp. 378.072,00 ( 1 + 0,15 )2 i= 3. Metode Penilaian investasi Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu investasi, yaitu: a. Metode Net Present Value Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal aliran kas) di masa yang akan datang bernilai positif. Keuntungannya : · Memperhatikan nilai waktu dari pada uang · Mengutamakan aliran kas yang lebih awal · Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek Kelemahan · Memerlukan perhitungan cash of capital sebagai discount rate · Lebih sulit penerapannya dari pada pay back period Contoh soal Proyek x dan Y adalah rencana investasi yang akan dilaksanakan oleh klinik bersalin Amanda. Untuk proyek x dibutuhkan investasi sebesar Rp. 500.000, sedangkan untuk proyek y sebesar Rp.750.000 pola cash flow untuk masing-masing proyek diperkirakan sebagai berikut : PROYEKSI ALIRAN KAS TAHUN PROYEK X PROYEK Y 1 150.000 300.000 2 150.000 250.000 3 150.000 250.000 4 150.000 200.000 5 150.000 200.000 Proyek manakah yang lebih menguntungkan apabila dilakukan penilaian dengan menggunakan metode NVP. Discount rate diperhitungkan 10% Penyelesaian Proyek A 150.000 x 1/1+10%1 (0,909) = 136350 150.000 x 1/1+10%2 (0,826) = 123900 150.000 x 1/1+10%3 (0,751) = 112650 150.000 x 1/1+10%4 (0,683) = 102450 150.000 x 1/1+10%5 (0,620) = 93000 + 568.350 500.000 – 68.350 300.000 x 0,909 = 272700 250.000 x 0,826 = 206500 250.000 x 0,751 = 187750 200.000 x 0,683 = 136600 200.000 x 0,620 = 12400 + 927550 750.000 177.550 Kesimpulan : Proyek yang diterima adalah Proyek B karena menghasilkan NPV positif sebesar Rp. 177.550 b. Metode Internal Rate Of Return Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa yang akan datang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga yang relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan ”MARR”) P = + + …… + 360 360 360 + 200 1.000 = —— + ——- + ……. + ———— (1+i) (1+i)2 (1+i)8 Bila MARR = 25 % dan nilai bunga hasil trial and error = 33 % diperoleh sisi kanan persamaan Rp 999,99 juta. Suatu angka yang tepat bila IRR = 33 %. Karena IRR lebih besar dari MARR maka proyek diterima atau layak. Kelebihannya - Sederhana dan mudah dimengerti - Metode ini menggunakan metode akuntansi yang sudah tersedia - Sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan Kekurangannya - Tidak memperhitungkan “Time value of money” - Menitik beratkan pada laba akuntansi - Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi c. Metode Profitability Index Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau PI lebih besar dari 1, maka proyek diterima atau layak. Keuntungannya Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang diperhitungkan Konsisten dengan persetujuan perusahaan Kelemahan Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek yang mutually exsclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala yang berbeda Rumus Pi = PV Nilai Inves d. Metode pay back period Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto (net cash flow), atau total arus kas bersih dalam periode tertentu sama dengan pengeluaran investasi di awal periode. Metode payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flow). Keuntungannya - Mudah dimengerti - Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang lebih cepat - Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembaliannya, semakin tinggi Resikonya - Cukup akuran untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan Kelemahannya - Mengabaikan nilai waktu dari pada uang - Mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds Contoh soal : Proyek A dan B membutuhkan investasi masing-masing sebesar Rp.10.000.000. pola cash flow untuk masing-masing proyek diperkirakan sebagai berikut. TAHUN POLA CASH FLOWS PROYEK A PROYEK B 1 Rp. 5.000.000.00 Rp. 3.000.000.00 2 Rp. 5.000.000.00 Rp. 4.000.000.00 3 Rp. 3.000.000.00 Rp. 3.000.000.00 4 Rp. 2.000.000.00 Rp. 4.000.000.00 Dari data di atas, maka payback period dapat dihitung : Proyek A = 2 tahun Proyek B = 3 tahun Penyelesaian Rp.10.000.000 (nilai inves) Rp. 5.000.000 (Thn 1 proyek A) Rp. 5.000.000 (Thn 2 proyek A) – Rp.0. Rp. 10.000.000 (nilai inves) Rp. 3.000.000 (Thn 1 proyek B) Rp. 4.000.000 (Thn 2 proyek B) Rp. 3.000.000 (Thn 3 proyek B) – Rp. 0. e. Metode Average Rate of Return (ARR) Model ini adalah menghitung rata-rata laba bersih (earning after tax) dari suatu proyek dibagi nilai tunai investasi. Jika hasil lebih besar daripada biaya modal proyek, maka dianggap proyek tersebut layak dan begitupula sebaliknya. Kelebihannya · Sederhana dan mudah dimengerti · Metode ini menggunakan metode akuntansi yang sudah tersedia · Sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan Kekurangannya · Tidak memperhitungkan “Time value of money” · Menitik beratkan pada laba akuntansi · Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi f. Metode Break Event Point BEP adalah analisis yang digunakan untuk menghitung pada nilai penjualan berapa laba perusahaan sama dengan nol. Atau pada unit penjualan keberapa laba perusahaan sama dengan nol. BAB III PENUTUP Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesahatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Dalam perkembangannya pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat. Pelayanan RS di Indonesia saat ini sudah bersifat padat modal, padat karya, dan padat teknologi dalam menghadapi persaingan global. Dalam menjaga eksistensinya maka setiap RS harus mengerti tentang penilain investasi RS yang pada umunnya berbeda dengan investasi perusahaan selain RS. Agar RS bertumbuh dan berkembang dalam dunia industri maka perlu metode-metode yang baik untuk menilai investasi RS dalam rangka mengendalikan Investasi RS supaya tidak terjadi kerugian. Untuk itu perlu perhatian khusus dalam menilai investasi RS, dengan cara melaksanakan kriteria penilaian, tujuannya untuk mengetahui nilai bunga saat ini maupun dimasa yang akan datang dan melaksanakan berbagai metode penilaian yang baik.