Kewarganegaraan 11 - E

advertisement
POLSTRANAS
(2 SKS)
TEAM
POLITIK
STRATEGI
NASIONAL
POLITIK
• Politik dpt dipahami scr umum & scr sektoral
• Scr umum, politik mencakup sgl hal yg berhubungan dng
kekuasaan pemerintahan, & pengelolaan
penyelenggaraannya. Idealnya, politik berarti pengelolaan
kekuasaan utk kebajikan bersama (umum)
• Scr sektoral, politik mencakup institusi2 pemerintahan &
masy yg menaruh kepentingan pd pengelolaan kekuasaan
pemerintahan. Ini merujuk pd lembaga legislatif, eksekutif,
parpol, kelompok2 kepentingan, & cara institusi2 ini
membangun diri & terlibat dlm (persaingan) pengelolaan
kekuasaan pemerintahan
POLITIK STRATEGI NASIONAL
POLITIK (POLITICS) :
STRATEGI :
 PROSES PNENTUAN TUJ
NEG & CARA PLAKSANAAN.
 SENI UTK MEMENANGKN
PERANG (CLAUSEWITZ).
MODERN : DLM EKONOMI,
 RANGKAIAN, ASAS,
PRINSIP, KEADAAN, JLN UTK OLAH RAGA.
MNJAMIN TERLAKS USAHA,  CARA UTK MNDPATKAN
CITA2, TUJ YG DIKEHENDAKI. KEMENANGAN ATAU
PENCAPAIAN TUJUAN.
POLICY (KEBIJAKAN) :
 PENGGUNAAN
PERTIMBANGAN2 UTK
MNJAMIN TERLAKSANANYA
USAHA, CITA2 YG
DIKEHENDAKI.
Dilaks oleh menteri/ pim
lembaga non Dep.
STRATIFIKASI POLSTRANAS
• Tingkat Penentu Kebijakan Puncak
– MPR : GBHN , TAP MPR (pada jaman orde baru)
– Presiden : dekrit, peraturan, piagam
• Tingkat Kebijakan Umum
– Presiden, DPR : UU
– Presiden : Peraturan Pemerintah, Kep/Inpres
• Tingkat Penentu Kebijakan Khusus
– Menteri : Peraturan menteri, Kepmen
• Tingkat Penentu Kebijakan Teknis
– Eselon I Dep, lembaga non Dep : prosedur/teknis
utk implementasikan rencana, program, kegiatan.
AMANDEMEN UUD 1945
Perubahan dalam Pengelolaan Pembangunan
• PENGUATAN KEDUDUKAN LEMBAGA
LEGISLATIF DLM PENYUSUNAN APBN
• DITIADAKANNYA GBHN SEBAGAI PEDOMAN
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
NASIONAL
• DIPERKUATNYA OTONOMI DAERAH DAN
DESENTRALISASI PEMERINTAH DALAM NKRI
Intensitas Kepentingan
Kepentingan Negara yang
Survival
dipertaruhkan
Pertahankan keutuhan wil
Kesejahteraan Umum
Perdamaian Abadi
Promosi nilai luhur bangsa
Vital
Major
Peripheral
x
x
x
x
DUA MACAM KEKUASAAN
PEMBUATAN ATURAN DI DAERAH
1. Wewenang penentuan pelaks Pem pusat di Daerah:
a. Gubernur (Instruksi Gub) utk Daerah Tk I
b. Bupati/Walikota (Intruksi Bupati/Walikota) utk Daerah Tk II.
2. Kepala daerah berwenang mengeluarkan Kebijakan pemda
dng persetujuan DPRD.
Bentuk: Peraturan daerah Tk I atau II, Keputusan/Instruksi
Kepala Daerah Tk I atau II.
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN NASIONAL
TAHUN 2004 – 2009
1. Rendahnya pertumbuhan ekonomi.
2. Rendahnya kondisi masyarakat seperti kualitas SDM.
3. Rendahnya kemampuan mengelola SDA & lingk hidup.
4. Lebarnya kesenjangan & ketimpangan pembangunan antar daerah.
5. Berkurangnya kualitas & pelayanan, tertundanya pemb infrastruktur.
6. Belum tuntasnya penanganan thdp aksi separatisme.
7. Masih tinggi kejahatan konvensional & transnasional (pnyelundpan,
narkotika, pencucian uang), variasi kejahatan konvensional cenderung
meningkat dng tingkat kekerasan makin meresahkan masyarakat.
8. Rendahnya kualitas pelayanan umum.
9. Blm menguatnya pelmbgaan pol lembg penyelenggaraan neg & lembg
kemasyarakatan, msh rendah internasionalisasi nilai2 demokratis dlm
kehidupan berbangsa & berneg, adanya tindakan kekerasan & politik
uang, blm tuntas persoalan2 ancman thdp komitmen pers & kesatuan.
10.Brbgai permslhn mendsar : Msh lemahnya karakter bngsa, Blm trbangun
sis pem & sis pemb yg berkelanjutan, Blm berkmbangnya nasionalisme
demokrasi pol & ekonmi, Blm terealisasi nilai2 utama kebangsaan & blm
berkmbangnya sis yg memngkinkan masy mngadopsi & memaknai nilai2
kontemporer scr bijaksana, Kegamangan dlm menghadapi masa dpn srta
rentannya sis pemb, pem & kenegaraan dlm menghadapi perubahan.
Strategi Pokok Pembangunan Nasional
2004-2009
1. PS & Pemb UUD 1945 tdk lagi diperdebatkan.
2. Neg Indonesia tetap dlm bentuk NKRI.
3. “Bhinneka Tunggal Ika” hrs dihayati & dipraktekkan.
4. Pemerintahan dipilih melalui proses Pemilu demokratis &
langsung oleh rakyat.
5. Seluruh UU dijiwai PS, Pemb UUD 1945 & UU disusun/
diajukan melalui proses debat publik.
6. Peraturan2 tdk bertentangan dng perundangan yg lbh tinggi.
7. Menghindari UU & peraturan yg diskriminatif thd WN.
8. Nilai2 luhur yg ada dlm masy trs diperkuat.
9. Neg hrs menjaga & mghormati hak2 asasi warga negaranya.
Strategi Pembangunan Indonesia. Membangun Indonesia
dlm sgl aspek kehidupan sesuai yg diamanatkan dlm Pemb
UUD 45 meliputi : Pemenuhan hak2 dasar rakyat serta
penciptaan landasan pembangunan yg kokoh
MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(DTETAPKAN KE DLM UU NO 25 TTG SPPN)
LEMBAGA
JANGKA PANJANG
MUSRENBANG
JP NAS
JANGKA SEDANG
PROGPRES
JANGKA PENDEK
MUSRENBANG
JM NAS
MUSRENBANG
SUN RKP
BAPPENAS
KEMENTRIAN
LEMBAGA
RANCANGAN
RPJP NAS
RPJP NAS
RANCANGAN
RPJM NAS
RPJM NAS
RANCANGAN
RKP
RANCANGAN
RPJP-KL
RPJP-KL
RANCANGAN
RENSTRA-KL
RENSTRA-KL
RANCANGAN
RENJA-KL
• MUSRENBANG JP NAS
DILAKS PALING LAMBAT 1
THN SBELUM BERAKHIR
RPJP YG SEDANG
BERJALAN
• RPJP NAS BERISI :
-PENJABARAN TUJ NEG
DLM UUD 45
-DLM BNTUK VISI, MISI &
ARAH PEMB NAS
• RPJP NAS DITETAPKAN DG
UU
• MUSRENBANG JM NAS DILAKS
PALING LMBAT 2 BLN SETELAH
PRESIDEN DILANTIK
• RPJM NAS BERISI :
-PNJABARAN VISI, MISI & PROG
PRES TERPILIH KE DLM ARAH
KRANGKA EK MAKRO (TRMSK
ARAH JAK FISKAL & MONETER),
STRAT PEMB, JAK UM & PROG
PRIORITAS PROG
-SUN BERDSR RPJP NAS
• RPJM DIJABARKAN KEDLM
RENSTRA-KL YG MEMUAT
VISI,MISI,STRAT, JAK PROG &
GIAT PEMB SSI TUGAS & FUNGSI
KL
• RPJM NAS DITETAPKAN DGN
PERATURAN PRES PALING
LAMBAT 3 BLN SETELAH PRES
DILANTIK
RKP
RENJA-KL
RAPBN
RKA-KL
APBN
DPA
• MUSRENBANG SUN RKP DILAKS
PALING LAMBAT BLN APRIL.
• RKP BERISI :
- RANCANGAN KRANGKA EKONOMI
MAKRO,
PRIORITAS PEMB, RENJA &
PENDANAAN
- MERUPAKAN PENJABARAN DARI RPJM
NAS
• RKP DIJADIKAN PEDOMAN PENYSUNAN
RAPBN
• RKP DIJABARKAN MENJADI RENJA-KL
YG MEMUAT KEBIJAKAN, PROGRAM &
KEGIATAN
Eksekutif (Presiden)
• RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL (RPJMN) 2004 – 2009
I. Agenda 1 : Mewujudkan Indonesia Yang Aman dan Damai
II. Agenda 2 : Mewujudkan Indonesia Yang Adil dan Demokratis
– Pembenahan Sistem dan Politik Hukum
– Penghapusan Diskriminasi dalam Berbagai Bentuk
– Penghormatan, Pengakuan, dan Penegakan atas Hukum
dan Hak Asasi Manusia
– Penciptaan Tata Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa
– Perwujudan Lembaga Demokrasi yang Makin Kokoh
– Revitalisasi Proses Desentralisasi dan Otonomi Daerah
III. Agenda 3 : Mewujudkan Indonesia Yang Sejahtera
ANGGARAN NEGARA DISUSUN UTK
MENDUKUNG TERCAPAINYA
TUJUAN NEGARA
“ MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN
UNTUK MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM,
MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, DAN IKUT
MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG
BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI
DAN KEADILAN SOSIAL “
Format Baru
UNIFIED BUDGET
TUJUAN
 HINDARI
GABUNG
GAR RUTIN +
GAR PEMBANGUNAN
DUPLIKASI GAR
RTN DGN PBN
 HEMAT BEL NEG
hilangkan/perkecil
penyimpangan dan
kebocoran Gar Neg
UPAYA
PEMBENAHAN
AKUNTABILITAS
dan
TRANSPARAN
ADMIN LOLAAN
ANGGARAN HARUS
BENAR2 DPT
DIPERTGJWBKAN SCR
HUKUM
ANGGARAN BARU
TERSEDIA APABILA ADA
USULAN UTK PERIODE SATU
THN HANYA SATU KALI
MELALUI UU APBN ATAU
APBN PERUBAHAN 
PERTAJAM REN DAN
KONSISTEN DALAM
PELAKSANAANNYA.
ASAS2 SUN ANGGARAN
• ASAS UMUM : ASAS TAHUNAN, ASAS UNIVERSAL,
ASAS KESATUAN DAN ASAS SPESIALITAS
• ASAS BARU SBG CERMIN KAIDAHS YG BAIK : ASAS
AKUNTABILITAS, ASAS PROFESIONALITAS, ASAS
PROPORSIONALITAS, ASAS KETERBUKAAN DAN ASAS
PEMERIKSAAN KEUANGAN
• SUN RENBANGNEG JUGA MEMPERHATIKAN ASAS :
ASAS KETERPADUAN, ASAS PRIORITAS, ASAS
FLEKSIBILITAS, ASAS BOTTOM UP/TOP DOWN, ASAS
KESEIMBANGAN DAN KESERASIAN, ASAS PEMBAGIAN
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB SERTA ASAS
MANFAAT
KLASIFIKASI ANGGARAN
MENURUT JENIS BELANJA
BELANJA PEGAWAI
•
KOMPENSASI DALAM BENTUK UANG/BRG YG DIBERIKAN KEPADA PEG PEM YG TUGAS DI DN/LN.
BELANJA BARANG
•
PEMBELIAN BRG/JASA YG HABIS PAKAI UTK MEMPRODUKSI BRG/JASA.
BELANJA MODAL
•
DLM RANGKA UNTUK PEMEBENTUKAN MODAL (TANAH, PERALATAN, MESIN DLL)
BEBAN BUNGA
•
PEMBAYARAN UTK KEWAJIBAN PENGGUNAAN POKOK UTANG (DN/LN)
SUBSIDI
•
DIBERIKAN KEPADA PRUSH/LEMBAGA YG PRODUKSI, JUAL, EKSIM BRG DAN JASA.
BANTUAN SOSIAL
•
TRANSFER UANG/BRG PADA MASYARAKAT UTK KEMUNGKINAN TERJADINYA RESIKO SOSIAL
HIBAH
•
TRANSFER DANA TIDAK WAJIB KEPADA NEGARA LAIN/INTERNASIONAL
BELANJA LAIN-LAIN
•
PENGELUARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT YG TIDAK TRMSK DLM JENIS BELANJA DI TAS.
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
(IMPLEMENTASI DARI UU NO.17 TH 2003 TTG KEUANGAN NEGARA)
KAJANG
PJP NAS
PED
KADANG
PROGPRES
KADEK
JABAR
KAN
PED
RKP
RAPBN
APBN
RKA KL
RINC APBN
PJM NAS
PEDOMAN
DI ACU
PED
RENSTRA KL
RENJA KL
UU NO.17 TH 2003 TTG KN
UU NO 25 TH 2004 TTG SPPN
CAKUPAN ASPEK PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
• PENYUSUNAN ANGGARAN
- BERBASIS KINERJA (PBB)
- PENGELUARAN ANGGARAN JANGKA MENENGAH
(MTEF)
- TERPADU (UB)
• PELAKSANA ANGGARAN
- KEWENANGAN YG JELAS ANTARA MENKEU DAN
MENTEKNIS
• PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
ANGGARAN
- LENGKAP DAN AKURAT DALAM WAKTU SINGKAT
PERSPEKTIF
• Kebijakan politik dlm neg tdk dpt dilepaskan dr “tata-kelola pem baru” sbg
hsl dr amandemen UUD 1945
• Tata kelola pem baru itu menghasilkan “demokratisasi & desentralisasi”
kekuasaan pemerintahan.
• Pengelolaan kekuasaan tdk lg terpusat pd & melibatkan hanya satu
lembaga (satu orang), ttp terbagi dlm berbagai lmbg pem & melibatkan
partisipasi publik
• Dng perubahan sprti itu, sampai saat ini blm terlihat suatu pola kebijakan
nas yg dpt dilihat sebagai “policy guidance” bg lmbg pemerintahan
khususnya & masy umumnya (spt pd masa lalu dng GBHN & Propenas)
• Framework utk “policy principles” mmg mengacu pd UUD 1945. Ttp,
policy principles ini dpt diterjemahkan scr berlainan oleh lembaga2
pemerintahan yg berbeda2 (meski sebenarnya ini tdk boleh terjadi)
• Kenyataan ini dpt dilihat pd kasus pemerintahan hsl Pemilu 2004,
khususnya antara DPR & Presiden.
• Ini tentu memp implikasi baik positif maupun negatif pd (percepatan)
proses pemb nasional.
PERSAINGAN KEPENTINGAN
• Politik menyangkut kekuasaan
• Kekuasaan terkait dengan penguasaan sumber2 otoritas,
pengaruh, ekonomi & sebagainya
• Penguasaan sumber2 merangsang terbentuknya pluralitas
kepentingan
• Proses pembuatan kebijakan politik akan merupakan proses
persaingan kepentingan
• Kebijakan politik yg seharusnya bersifat publik bisa jd
merupakan kebijakan yg memihak kepada kepentingan yg
direpresentasikan oleh pelaku dominan dlm proses
pembuatannya.
• Kebijakan politik semestinya dirumuskan & selanjutkan
dilaksanakan dlm kondisi yg transparan & hrs dpt digugat scr
publik
POL DLM NEGERI : UMUM
• Demokratisasi pengelolaan kekuasaan pemerintahan
• Desentralisasi pengelolaan kekuasaan pemerintahan
• Menghindarkan sentralisasi & dominasi pengelolaan
kekuasaan pemerintahan oleh satu orang atau satu
lembaga
• Pengelolaan kekuasaan demokratis & desentralistis
berpeluang utk menghasilkan kebajikan bersama
Demokratisasi Kekuasaan
• Substantif terrumuskan dlm Amandemen UUD 1945
• MPR tdk lagi berkedudukan sbg lembaga tertinggi negara
• Presiden (eksekutif) & DPR berada dlm posisi (politis) yg
sejajar
• Lembaga2 tinggi negara lainnya: BPK & MA bersifat
independen thd MPR, DPR, & Presiden
• MK jg independen, & berfungsi sbg “penyelesai” sengketa
antar lembaga tinggi negara, hasil pemilu & permasalahan
UU thd konstitusi (UUD)
• Potensi utk bekerjanya mekanisme checks & balances antar
lembaga negara, & krn itu menghindarkan satu lembaga
negara menjadi dominan atas lembaga2 negara yg lain
Desentralisasi Kekuasaan
• Secara substantif terrumuskan dlm Amandemen UUD 1945
• Pemerintah Pusat mengalihkan sebagian besar
penyelenggaraan urusan pemerintahan kpd pemerintahan di
daerah: 5 urusan pemerintahan diselenggarakan sepenuhnya
oleh pemerintah pusat (LN, pertahanan, keamanan, fiskal &
moneter, justisi, & agama); sisanya dijalankan oleh
pemerintahan di daerah
• Pemerintahan di daerah menjalankan urusan pemerintahan
yg bersifat wajib & bersifat pilihan
• Penyelenggara pemerintahan di daerah (kepala daerah &
anggota DPRD) dipilih melalui pemilihan umum (tdk lagi
diangkat atau berdasarkan penujukkan oleh pemerintah
pusat)
POLDAGRI: SEKTORAL
• Kebijakan “politik” yg dirumuskan oleh masing2 institusi
politik baik utk pemberdayaan diri maupun utk peningkatan
kualitas kinerjanya (internal)
• Semua lembaga pemerintahan (utamanya) memp kebijakan
ini: MPR, DPR, DPD, Eksekutif, & Pemerintahan di Daerah
• Antar lembaga terbuka peluang membuat kebijakan
bersama: DPR & Eksekutif, DPD & DPR, DPD & Eksekutif,
Antar berbagai tingkatan Eksekutif; antara Eksekutif Daerah
& DPRD
• Antara lembaga pemerintahan & masyarakat
• Fokus pd DPR, DPD, Eksekutif & Pemerintahan di Daerah
Download