Ilmu Dalam Perspektif Islam Sagiran Fak. Kedokteran UMY SUMBER ILMU وعنده مفاتح الغيب ال يعلمها إال هو ويعلم ما في البر والبحر وما تسقط من ورقة إال يعلمها وال حبة في ظلمات األرض وال رطب وال يابس إال في كتاب مبين (QS. Al-An’am: 59) Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" Ilmu adalah Anugerah يؤتي الحكمة من يشاء ومن يؤت الحكمة فقد أوتي خيرا كثيرا وما يذكر إال أولوا األلباب (QS. Al-Baqarah: 269) • Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). • “Barang siapa yang Allah menghendaki suatu kebaikan pada dirinya, maka Dia memberikan pengetahuan dalam masalah agama (Mutafaqun ‘alaihi). Kata Ilmu dalam Al-Qur’an • Menurut penelitian Dawam Raharjo, kata ilmu (‘ilm) dalam Al Qur’an disebut sebanyak 105 kali, • tetapi jika dihitung berikut kata jadiannya menjadi 744 kali • dengan perincian : alima (35), ya’ lamu (215), i’lam (31), yu’lamu (1), ‘ilm (105), ‘alim (18), ma’lum (13), ‘alamin (73), ‘alam (3), a’lam (49), ‘alim atau ulama (163), ‘allam (4), yu’allimu (16), ‘ulima (3), mu’allam (1) dan ta’allama (2). Dari kata jadian tersebut muncul beberapa pengertian • • • • • • • • mengetahui, pengetahuan, orang yang berpengetahuan, yang tahu, terpelajar, paling mengetahui, memahami, lebih tahu, • mengetahui segala sesuatu, • sangat mengetahui, • cerdik, • mengajar, • belajar, • orang yang menerima pelajaran. Selain itu muncul juga pengertian • • • • • • • • tanda, alamat, tanda batas, tanda peringatan, segala kejadian alam, alam (dunia), segala yang ada, segala yang dapat diketahui. Terdapat kata lain yang semakna dengan ilmu yaitu • ‘arafa, • khabara, • dara, • sya’ara, • ya’isa, • ankara, • bashirah dan • hakim Penyebutan kata ilmu yang berulang ulang dalam Al - Qur’an • menunjukan kepada kita bahwa ilmu merupakan salah satu konsep kunci dalam Islam • sekaligus menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap ilmu. Ulul-Albab Beberapa ayat Al Qur’an yang berisi dorongan kepada umat Islam untuk menguasai ilmu : • Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan dalam silih bergantinya malam dan siang, adalah pertanda (ayat) bagi Ulil albab. • Yaitu orang-orang yang melakukan refleksi (tadzakkur) tentang Allah ketika mereka sedang berdiri, sedang duduk maupun sedang berbaring sambil memikirkan (tafakkur) tentang kejadian langit dan bumi. Dan mereka berkata “Tuhan kami, Engkau tak menciptakannya tanpa tujuan, Maha Suci Engkau. Selamatkanlah kami dari siksa neraka “ (QS 3 ;190-191). Ilmu = Berfikir • Katakanlah : “ Samakah orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu ? Hanya orang-orang yang mengerti yang dapat memikirkan (QS 39;9). Dorongan mencari ilmu kita dapatkan dalam serangkaian hadist Nabi saw • Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina ; • Carilah ilmu sejak dari buaian ibu sampai liang lahat (sepanjang hayat); • Barang siapa wafat sedang mengembangkan ilmu untuk menghidupkan Islam, maka ia lebih berhak dari yang lain; • Para ulama itu adalah pewaris nabi; • Pada hari qiamat ditimbanglah tinta ulama dengan darah syuhada, maka tinta ulama dilebihkan dari darah syuhada. • Dorongan yang demikian besar dari Al Qur’an dan hadist kepada umat Islam untuk menguasai ilmu, telah membangun etos tersendiri pada kehidupan generasi awal umat Islam. • Hal ini dapat kita lihat dari sederetan ilmuan muslim beserta karya-karya legendaris mereka. Tahun 700-an 1. 2. 3. 4. 5. 6. 701 721 740 780 787 telling 796 - Khalid Ibn Yazeed - Alchemy Jabir Ibn Haiyan (Geber) - (Great Muslim Alchemist) Al-Asmai - (Zoology, Botany, Animal Husbandry) Al-Khwarizmi (Algorizm) - (Mathematics, Astronomy) Al Balkhi, Ja'Far Ibn Muhammas (Albumasar) - Astronomy, FortuneAl-Fazari,Ibrahim Ibn Habeeb - Astronomy, Translation Articles By Prof. Hamed Abdel-reheem Ead Professor of Chemistry at Faculty of Science-University of Cairo Giza-Egypt and director of Science Heritage Center Web site: http://www.frcu.eun.eg/www/universities/html/shc/index.htm Tahun 800-an 1. 2. 3. 4. 5. 6. 800 - Ibn Ishaq Al-Kindi - (Alkindus) - (Philosophy, Physics, Optics) 808 - Hunain Ibn Is'haq - Medicine, Translator 815 - Al-Dinawari, Abu-Hanifa Ahmed Ibn Dawood - Mathematics, Linguistics 836 - Thabit Ibn Qurrah (Thebit) - (Astronomy, Mechanics) 838 - Ali Ibn Rabban Al-Tabari - (Medicine, Mathematics) 852 - Al Battani ABU abdillah (Albategni) - Mathematics, Astronomy, Engineering 7. 857 - Ibn MasawaihYou'hanna - Medicine 8. 858 - Al-Battani (Albategnius) - (Astronomy, mathematics) 9. 860 - Al-Farghani (Al-Fraganus) - (Astronomy,Civil Engineering) 10. 884 - Al-Razi (Rhazes) - (Medicine,Ophthalmology, Chemistry) 11. 870 - Al-Farabi (Al-Pharabius) - (Sociology, Logic, Science, Music) Tahun 900-an 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 900 - (died) - Abu Hamed Al-ustrulabi - Astronomy 903 - Al-Sufi (Azophi - ( Astronomy) 908 - Thabit Ibn Qurrah - Medicine, Engineering 912 (died) - Al-Tamimi Muhammad Ibn Amyal (Attmimi) - Alchemy 923 (died) - Al-Nirizi, AlFadl Ibn Ahmed (wronge Altibrizi) - Mathematics, Astronomy 930 - Ibn Miskawayh, Ahmed Abuali - Medicine, Alchemy 932 - Ahmed Al-Tabari - Medicine 936 - Abu Al-Qasim Al-Zahravi (Albucasis) - (Surgery, Medicine) 940 - Muhammad Al-Buzjani - (Mathematics, Astronomy, Geometry) 950 - Al Majrett'ti Abu-alQasim - Astronomy, Alchemy, Mathematics 960 (died) - Ibn Wahshiyh, Abu Baker - Alchemy, Botany 965 - Ibn Al-Haitham (Alhazen) - Physics, Optics, Mathematics) 973 - Abu Raihan Al-Biruni - (Astronomy, Mathematics) 976 - Ibn Abil Ashath - Medicine 980 - Ibn Sina (Avicenna) - (Medicine, Philosophy, Mathematics) 983 - Ikhwan A-Safa (Assafa) - (Group of Muslim Scientists) Tahun 1000-an 1. 1019 2. 1029 3. 1044 4. 1060 5. 1077 6. 1090 7. 1095 8. 1097 9. 1099 10. 1095 11. 1099 - Al-Hasib Alkarji - Mathematics Al-Zarqali (Arzachel) - Astronomy (Invented Astrolabe) Omar Al-Khayyam - (Mathematics, Poetry) (died) Ali Ibn Ridwan Abu'Hassan Ali - Medicine Ibn Abi-Sadia Abul Qasim - Medicine Ibn Zuhr (Avenzoar) - Surgery, Medicine Ibn Bajah, Mohammed Ibn Yahya Ibn Al-Baitar Diauddin (Bitar) - Botany, Medicine, Pharmacology Al-Idrisi (Dreses) - Geography, World Map (First Globe) Ibn Bajah, Mohammad Ibn Yahya (Avenpace) - Philosophy, Medicine Al-Idrisi (Dreses) - (Geography -World Map, First Globe) Tahun 1100-an 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1100 - Ibn Tufayl Al-Qaysi - Philosophy, Medicine 1120 - (died) - Al-Tuhra-ee, Al-Husain Ibn Ali - Alchemy, Poem 1128 - Ibn Rushd (Averroe's) - Philosophy, Medicine 1135 - Ibn Maymun, Musa (Maimonides) - Medicine, Philosphy 1140 - Al-Badee Al-Ustralabi - Astronomy, Mathematics 1155 (died) - Abdel-al Rahman AlKhazin - Astronomy 1162 - Al Baghdadi, Abdellateef Muwaffaq - Medicine, Geography 1165 - Ibn A-Rumiyyah Abul'Abbas (Annabati) - Botany 1173 - Rasheed AlDeen Al-Suri - Botany 1184 - Al-Tifashi, Shihabud-Deen (Attifashi) - Metallurgy, Stones Tahun 1200-an 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1201 - Nasir Al-Din Al-Tusi - (Astronomy, Non-Euclidean Geometry) 1203 - Ibn Abi-Usaibi'ah, Muwaffaq Al-Din - Medicine 1204 (died) - Al-Bitruji (Alpetragius) - (Astronomy) 1213 - Ibn Al-Nafis Damishqui - (Anatomy) 1236 - Kutb Aldeen Al-Shirazi - Astronomy, Geography 1248 - Ibn Al-Baitar - ( Pharmacy, Botany) 1258 - Ibn Al-Banna (Al Murrakishi), Azdi - Medicine, Mathematics 1262 (died) - Al-Hassan Al-Murarakishi - Mathematics, Astronomy, Geography 9. 1273 - Al-Fida (Abdulfeda) - ( Astronomy, Geography) Tahun 1300-an • • • • • 1306 - Ibn Al-Shater Al Dimashqi - Astronomy, Mathematics 1320 (died) - Al Farisi Kamalud-deen Abul-Hassan - Astronomy, Physics 1341 (died) - Al-Jildaki, Muhammad Ibn Aidamer - Alchemy 1351 - Ibn Al-Majdi, Abu Abbas Ibn Tanbugha - Mathematics, Astronomy 1359 - Ibn Al-Magdi,Shihab-Udden Ibn Tanbugha - Mathematic, Astronomy • Sayangnya semangat keilmuan yang telah melahirkan karya-karya besar legendaris dan telah mengangkat umat Islam ke puncak kejayaan peradaban, tidak bertahan selamanya surut untuk kurun waktu setelah abad ke-12 sampai saat ini. • Bahkan saat ini umat Islam berada pada kondisi paling buruk yang hanya menjadi konsumen ilmu-ilmu (lebih tepat disebut sains) Barat yang dibangun berdasar konsep-konsep yang sama sekali berbeda dengan Islam. • Namun demikian, tidak berarti dalam kurun waktu setelah abad ke-12 tidak lahir ilmuwan-ilmuwan besar muslim, hanya saja kalah secara kuantitatif maupun kualitatif dari Barat. • Kiranya perlu segera ditemukan penyebabnya mengapa umat Islam yang memiliki nilai yang begitu besar perhatiannya terhadap ilmu, malah mundur tertinggal oleh bangsa lain. • Mungkinkah hal ini disebabkan oleh perangkap taklidisme? Tentu tidak mudah untuk menjawabnya. Barat memutar-balikan fakta Terdapat kecenderungan upaya Barat memutar-balikkan fakta sejarah mengenai peranan Islam terdapat peradaban dunia. • Keith Wilkes misalnya, dalam The Religion and Science tanpa malu-malu mamutarbalikkan fakta sejarah yang sudah cukup dikenal umum. • Barat sering mengklaim bahwa metoda ilmiah merupakan penemuan dari Roger Bacon (1214-1292) yang dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1627). Prof. J.W. Drafer dalam karyanya History of the Conflict Between Religioan and Science membongkar kepalsuan klaim tersebut. • Penulis lain, Robert Brifault dalam The Making of Humanity membuktikan bahwa Roger Bacon dan Fancis Bacon meniru tradisi ilmiah dari tradisi Islam. Brifault menyebut Roger Bacon tidak lebih sebagai plagiator dan utusan keilmuan muslim ke Barat. • Opus Majus adalah karya jiplakan dari Al Syifa karya Ibn Sina. • Nama lain seperti Constatinus Africanus, oleh Dr Akhmad Munawar Anees disebut sebagai pencuri terbesar dalam peradaban Barat karena ia telah menjiplak bulat-bulat sepuluh buku yang ditulis ilmuwan muslim tanpa menyebut penulisnya bahkan mengklaim sebagai karyanya. Agama Islam bukan anti kemajuan ilmu • Kini jelas bahwa ketertinggalan umat Islam dari Barat di bidang keilmuan bukan karena, bahkan sebaliknya Islam menghargai ilmu dan orang yang berilmu. Selain itu, tidak pernah tercatat dalam sejarah Islam ada seorang ilmuwan yang dihukum oleh penguasa (umara dan ulama) karena penemuan-penemuannya sebagaimana terjadi dalam sejarah Kristen. Kalau kita telurusi sejarah, justru para penguasa Islam memiliki perhatian yang besar terhadap perkembangan ilmu dengan menjamin dan menggaji para penterjemah, mendirikan perpustakaan-perpustakaan, dan perlu juga dicatat bahwa observatorium pertama didirikan di dunia Islam. Catatan buram Kristen • Sejarah mencatat beberapa peristiwa menyedihkan yang dialami oleh para ilmuwan, dihukum dan disiksa oleh gereja karena mengemukakan teori-teori yang bertentangan dengan doktrin gereja. • Nicolas Copernicus mati merana tahun 1543 M, Giardano Bruno dibunuh tahun 1600 M dan Galileo Galilei mati dalam penjara setelah dipaksa mengingkari teorinya di bawah pengadilan iman (inquisito) gereja Roma tahun 1642 M. • Minguel Sarvetto dibakar 1553 atas perintah reformer Kristen bernama Jean Calvin. Hakekat dan Fungsi Ilmu • Dalam perbincangan sehari-hari terdapat beberapa kata yang semakna yaitu pengetahuan, ilmu, dan ilmu pengetahuan. • Pengetahuan (knowledge) adalah kumpulan fakta-fakta yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya mengenai suatu hal tertentu, sedangkan ilmu (sains, science) dalam pengertian sehari-hari tidak bisa begitu saja disamakan dengan kata ilmu dalam arti sesungguhnya yang dirujuk dari konsep Al Qur’an. • Dalam pengertian sehari-hari ilmu adalah pengetahuan yang telah disistematisir, disusun teratur mengenai suatu bidang tertentu yang jelas batas-batasnya mengenai sasaran, cara kerja, dan tujuannya. • Ilmu (sains) diperoleh dan disusun tidak cukup hanya dari pencaman dan perenungan melainkan berkembang melalui pencerapan indera dan penginderaan (sensation), pengumpulan data, perbandingan data, penilaian jumlah berupa perhitungan, penimbangan, pengukuran, dan penakaran meningkat dari data-data yang bersifat khusus menuju ke kesimpulan yang umum (induksi) atau sebaliknya, dari data yang bersifat umum menuju yang bersifat khusus (deduksi). • Ilmu (sains) sepenuhnya bersifat empirik. Sesuatu yang tidak bisa diindera, diukur, ditimbang atau dilihat tidak bisa menjadi obyek ilmu (sains). Kumpulan dari ilmu (sains) disebut dengan pengetahuan. Ilmu menurut konsepsi Islam • Secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu ilmu Allah yang mencakup segala sesuatu, termasuk yang dapat disaksikan oleh indera manusia maupun yang tidak bisa disaksikan oleh indera (gaib) yang hanya bisa diketahui oleh manusia lewat wahyu. • Kedua adalah, ilmu manusia meliputi ilmu perolehan dan ilmu laduni. Ilmu perolehan kita dapatkan lewat berbagai perenungan dan pembuktian, sedangkan ilmu laduni adalah ilmu yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang tertentu yang dipilih-Nya. • Sampai di sini cukup jelas bahwa kata ilmu dalam Al Qur’an tidak bisa begitu saja disamakan dengan kata ilmu dalam pengertian sehari-hari. • Islam memandang bahwa terdapat kesatuan penciptaan, kesatuan pengaturan, dan kesatuan mekanisme dalam alam kehidupan. • Oleh karenanya hanya ada satu realitas meliputi yang riil dan yang gaib. Salah satu tujuan ilmu adalah mengetahui hakekat realitas termasuk segala mekanisme di dalamnya baik untuk kepentingan pragmatis maupun untuk lebih jauh lagi untuk mengenal Sang Pencipta. Islam tidak melihat keterpisahan antara yang riil dan yang gaib • Sebagai konsekuensinya Islam melihat bahwa peristiwa atau sebuah mekanisme alam tidak bisa dijelaskan hanya secara empirik sebagaimana dikemukakan oleh sains. • Dengan demikian ilmu dalam pengertian sehari-hari yang tidak lebih sebatas sains, merupakan reduksi dan tidak mungkin mampu mencapai hakekat realitas. • Anehnya sains (ilmu) yang hanya sebuah reduksi ini dipercaya mampu menjelaskan segala-galanya. Inilah barangkali salah satu penyebab perkembangan sains tidak menambah kedekatan kita dengan Sang Pencipta, bahkan sebaliknya telah menimbulkan kerusakan kehidupan. • Ilmu yang benar akan mampu meningkatkan ketakwaan seseorang terhadap Tuhannya. Fungsi Khalifatullah • Salah satu tujuan penciptaan manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah Allah (khalifatullah fil ardl). • Manusia mendapat tugas mewakili Allah mengelola dan menyuburkan bumi untuk kepentingan manusia sendiri. Tentu saja banyak dibutuhkan pengetahuan agar manusia mampu melaksanakan tugas ini. • Dalam hal ini, secara pragmatis ilmu membantu manusia menunaikan tugas kekhalifahan yang diamanahkan kepadanya. • Dengan ilmu pula manusia semakin banyak tahu akan keagungan ciptaan Allah. • Ilmu yang benar akan menuntun manusia mensyukuri nikmat yang dilimpahkan Allah kepadanya. Isu Islamisasi Menurut pengamatan Hanna Jumhana Bastaman terdapat beberapa bentuk pola pemikiran “Islamisasi Sains”, mulai dari bentuk yang paling supervisial sampai bentuk yang agak mendasar. 1. Similarisasi 2. Paralelisasi 3. Komplementasi 4. Komparasi 5. Induktivikasi 6. Verifikasi Similarisasi • menyamakan begitu saja konsep-konsep sains dengan konsep-konsep yang berasal dari agama, padahal belum tentu sama. • misalnya, menganggap roh sama dengan jiwa, atau nafs al ammarah, nafs al lawwamah dan nafs al muthma’innah dari Al Qur’an; • dianggap identik dengan konsep-konsep id, ego, dan super ego dari psikologi, atau menyamakan super ego dengan qalb. • Penyamaan seperti ini sebenarnya dapat disebut sebagai similarisasi semu, yang dapat mengakibatkan biasnya sains dengan direduksinya agama ke taraf sains. Paralelisasi • menganggap sejalan (paralel) konsep yang berasal dari sains karena kemiripan konotasinya, tanpa menyamakan (mengidentikkan) keduanya. • misalnya menganggap Perang Dunia III sejalan dengan kiamat, atau menjelaskan Isra’ Mi’raj paralel dengan perjalanan ruang angkasa dengan menggunakan rumus fisika S = v.t (jarak sama dengan kecepatan kali waktu), di mana faktor velocitas = tidak terhingga. • Paralelisasi sering digunakan sebagai scientific Explanation atas kebenaran ayat ayat Al Qur’an dalam rangka menjabarkan syiar Islam kepada kelompok masyarakat tertentu. Komplementasi • antara sains dan agama saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya, tetapi tetap mempertahankan eksistensi masing-masing. • misalnya manfaat puasa Romadhon (untuk kesehatan) dijelaskan dengan prinsip-prinsip dietry dari ilmu kedokteran. • Atau kebijakan Keluarga Berencana didukung dengan ayat-ayat Qur’an dan Hadits Nabi. Dalam hal ini, tampaknya saling mengabsyahkan antara sains dan agama. Komparasi • membandingkan antara konsep sains dan konsep agama mengenai gejala-gejala yang sama. • misalnya teori motivasi dalam ilmu jiwa dibandingkan dengan konsep motivasi yang dijabarkan dalam ayat-ayat Al Qur’an. Induktivikasi • asumsi-asumsi dasar dari teori-teori ilmiah yang didukung oleh temuan-temuan empiris dilanjutkan pemikiran teoritis abstrak ke arah pemikiran metafisika/gaib, kemudian dihubungkan dengan prinsip-prinsip agama dalam hal tersebut. • Teori mengenai adanya “sumber gerak yang tak bergerak” dari Aristoteles misalnya, merupakan contoh proses induktivikasi dari pemikiran sains ke pemikiran agama. • Contoh lain, adanya keteraturan dan keseimbangan yang sangat menakjubkan di alam semesta ini menyimpulkan adanya Hukum Maha Besar yang mengatur. Verifikasi • mengungkapkan hasil-hasil temuan penelitian ilmiah yang menunjang dan membuktikan kebenaran ayat-ayat Qur’an. • misalnya penelitian mengenai potensi madu sebagai obat yang dihubungkan dengan Surat An-Nahl : 69, dan hadits “lazimkanlah memakai dua `macam obat, yaitu Al Qur’an dan madu”. Penelitian membuahkan keimanan • Marit Stanly Kongen (Ahli Kimia Fisika Amerika): Logika – metode pembuktian gejala alam – ilmiah. – Ilmu tidak lain sebuah studi tentang makhluk. – Para ahli belum pernah melihat atom, tetapi bom atom nyata menggunakan hukum dan teori fungsi atom. – Kita tidak lebih dari sekedar mengamati tangan dan kebesaran Tuhan. – Itulah Allah, yang tidak dapat dicapai dengan sarana ilmu materi saja, tetapi kita bisa melihat tanda kekuasaanNya Bukan sekedar filsafat • George Herbert Plont, Guru Besar Fisika Terapan Universitas California: – Saya sungguh percaya pada Tuhan – Lebih dari itu, saya menyerahkan urusan saya kepadaNya – Ide ketuhanan bukan sekedar filsafat tetapi memiliki nilai ilmiah nyata yang sangat tinggi – Keimanan merupakan bagian inti kehidupan sehari-hari Manusia mencari akal yang lebih besar dari akalnya • Paul Cliearens, Guru Besar Biofisika: – Manusia , secara filsafat akal maupun rohani, merasakan adanya sebuah kekuatan pikiran yang amat besar – Pada awalnya alam raya ini diinterpretasikan sebagai sistem raksasa yang berjalan atas dasar kebetulan dan kejadian acak tanpa petunjuk – Tetapi akal manusia memastikan adanya kekuatan yang Mahakuat, Mahatahu, Mahabijaksana. Itulah Tuhan Pencupita dan Penguasa alam raya. Visi Sains Modern Firman Dison, Fisikawan kontemporer: kekuatan ikatan neutron-proton dalam molekul atom • Menekankan wujudullah, melalui penelitian pada taraf partikel di dunia internal atom • Tidak hanya membuktikan adanya Tuhan • Jika ikatan itu lebih besar sedikit saja, seluruh benda langit ini akan saling tarik menarik dan menggumpal jadi satu dan sebaliknya. • Pasti ada tujuan yang hendak dicapai, bukan kebetulan. Mukjizat ilmu mematahkan kekafiran • Sel-sel tubuh selalu membelah diri menggantikan yang rusak, tetapi sel saraf di otak tidak, karena mengandung memori • Rahim adalah otot terkuat yang mampu mendorong janin lahir, otot jantung mampu terus menerus kontraksi memompa darah hingga 100 tahun • Sistem pembekuan darah otomatis bekerja saat tubuh terluka • Sistem pencernaan ibarat pabrik kimia, laboratorium, tempat sterilisasi sekaligus gudang dan pengolahan sampah • Telinga manusia mampu merespon suara dengan 20 s/d 2000 getaran per detik. Tanda Kebesaran Tuhan سنريهم آياتنا في اآلفاق وفي أنفسهم حتى يتبين لهم أنه الحق 41.53 أولم يكف بربك أنه على كل شيء شهيد Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quraan itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? Wallahu a’lam