Strategi Bisnis Rasulullah 1 Bisnis Kaum Lakhmi M. Suyanto Kaum Lakhmi merupakan kaum yang tinggal di Iraq Selatan. Sebuah riwayat menyebutkan Malik ibn Fahm al-Adzi sebagai pemimpin pertama pemukiman Arab di Irak ini, dan menjadikan anak lakilakinya, Jadhimah al-Abrasi, sebagai wakil dari Ardasyir. Pendiri kerajaan Lakhmi sebenarnya adalah ’Amr ibn ’Adi ibn Nashr ibn Rabi’ah ibn Lakhm, anak laki-laki saudara perempuan Jadhimah, yang menikahi pembantu Jadhimah. ’Amr memantapkan kedudukannya di Hirah, yang ia jadikan sebagai ibu kota pemerintahannya pada 266 M, tidak jaduh dai Babilonia kuno..Hirah berasal dari bahasa Suriah, herta, perkemahan. Kota Hirah ini kemudian berkembang menjadi ibu kota Arab Persia. Reruntuhan kota al-Hirah terletak 3 km di selatan Kufah. Dengan berdirinya Dinasti Lakhmi pada paruh kedua abad ketiga Masehi, ada sekitar 20 nama raja-raja Lakhmi, raja yang pertama diketahui dengan jelas adalah Imru’ al-Qays I (w. 328 M), yang tulisan pada batu nisannya merupakan tulisan proto-Arab tertua yang berhasil ditemukan. Tulisan itu merupkan variasi dari huruf orangorang Nabasia dan memperlihatkan banyak tanda peralihan menuju tulisan Arab Utara yang belakangan, terutama dari sisi penggabungan huruf-huruf. Di antara keturunan Imru’ al-Qays adalah al-Nu’man I, al A’war (si mata satu, sekitar tahun 400-418), yang unggul dalam bidang puisi dan legenda. Ia dipuji karena membangun al-Khawarnaq, sebuah puri terkenal di dekat Hirah, tempat tinggal Bahram Gor, anak laki-laki Yazdagird I (399-420), yang berhasrat agar anaknya dibeasarkan di tengah suasana gurun pasir yang menyehatkan. Al-Khawarnaq dianggap sebagai hasil karya seni yang agung dan diklaim oleh para sejarawan belakangan sebagai hasil karya arsitektur Bizantium punya kebiasaan untuk membunuh para arsitek legendaris mereka setelah menyelesaikan karyanya untuk memastikan bahwa mereka tidak membuat tiruannya. Al-Num’man tetap menjadi penyembah berhala sepanjang hidupnya dan suatu saat pernah menghukum mati rakyatnya yang beragama Kristen. Ia juga melarang orang-orang Arab mengunjungi pertapa Santa Simeon, meskipun pada akhir hidupnya ia merasa Strategi Bisnis Rasulullah lebih dekat dengan agama Kristen. Simeon sendiri adalah orang Arab, dan orang-orang dari gurun pasir berkerumun ingin menyaksikan pemandangan menarik dari seorang pertapa yang tinggal di puncak menara itu. Pembangunan al-Sadir, sebuah puri yang dalam pusisi dihubungkan dengan al-Khawarnaq dan terletak ”di tengah-tengah gurun antara Hirah dan Suriah”, juga dinisbatkan kepada al-Nu’man. Puri al-Sadir dan bangunan-bangunan hirah lainnya di Lakhmi kini hanya tinggal nama. Tidak ada lagi yang bisa dikenali kecuali al-Khawarnaq. Di bawah pemerintahan anak laki-laki dan penerus al-Nu’man, al-Mundzir I (sekitar 418-462 M), Hirah mulai memainkan peranan penting dalam berbagai peristiwa pada masanya. Sedemikian besar pengaruh al-Mundzir sehingga ia dapat memaksa para pendeta Persia untuk memahkotai Bahram, yang menginginkan jabatan sebagai putra mahkota. Pada 421, ia berperang bahu membahu dengan kerajaan Sasania melawan Bizantium. Pada paruh pertama abad ke-6 Masehi, Hirah diperintah oleh Mundzir yang lain, yaitu al-Mundzir III (sekitar 505-554), yang disebut oleh orang-orang Arab sebagai Ibn Ma’al-Sama’ (air langit). Masa pemerintahannya adalah yang paling terkenal dalam catatan sejarah kerajaan Lakhmi. Ia merupakan duri bagi Suriah Romawi. Ia banyak melakukan serangan hingga ke Antiokia sebelum akhirnya berhadapan dengan lawan yang lebih kuat, yaitu al-Hatits dari kerajaan Gassan. Berkenaan dengan al-Mundzir ini, al-Aghani menceritakan kisah aneh tentang dua sahabat karib yang diriwayatkan dikubur hidup-hidup dalam sebuah pesta minuman keras. Anak laki-laki dan penerusnya, ’Amr, dengan julukan Ibn Hind (554-569), meskipun sangat tiran, merupakan pelindung para penyair yang sangat pemurah. Para penyair Arab terbaik, seperti Tharafah ibn al-’Abd, al-Harits ibn Hillizah dan ’Amr ibn Kultsum (tiga dari tujuh penyair terkenal ”Puisi-puisi Emas”, Mu’allaqat), berkumpul di istananya. ’Amr, seperti halnya raja-raja Lakhmi dan Jafna, mengakui peran para penyair pada masanya dalam membentuk opini publik. Karena itu, ia dan raja-raja lainnya, dengan tujuan menyebarkan pengaruh di kalangan orang-orang badui, memberikan sejumlah besar hadiah kepada para penyair yang sering mengunjungi 2 Strategi Bisnis Rasulullah istana. ’Amr tewas di tangan Ibn Kultsum, seorang pencari suaka, yang membalas sakit hati ibunya yang telah dihina oleh raja. Keterkaitan bangsa ini dengan bangsa Romawi memungkinkan masuknya berbagai pengaruh kebudayaan Romawi ke Hirah, termasuk agama Kristen yang kemudian dianut oleh anggota keluarga kerajaan ini. Hind, ibu ’Amr, adalah seorang permaisuri Kristen kerajaan Gassan; yang lainnya mengatakan permaisuri kerajaan Kindah. Di ibu kota kerajaannya, ia membangun sebuah biara khusus wanita yang bertahan hingga abad kedua Islam. Yaqut mewariskan kepada kita sebuah catatan berisi pengakuan Hind. Dalam tulisan itu, Hind menyebut dirinya sebagai ”pembantu hamba-Nya.” Bahwa terdapat orang-orang Kristen di antara penduduk yang menganut ajaran Suriah Timur ditunjukkan dengan banyaknya rujukan terhadap pendeta dari Hirah yang alah satu di antaranya hidup pada 410 M. Raja terakhir Dinasti Lakhmi adalah al-Nu’man III, Abu Qabus (± 580-602), putra al-Mundzir IV. Ia adalah penyokong seorang penyair terkenal al-Nabighah alDzubyani sebelum diasingkan ke Hirah karena tuduhan palsu. 3 Strategi Bisnis Rasulullah Reruntuhan Istana Al Mundzir Peradaban Arab di Hirah, yang berhadapan dengan Persia, tidak mencapai tingkat peradaban setinggi peradaban Arab di Petra, Palmyra dan Gassan yang berada di bawah pengaruh Suriah Bizantium. Orang-orang Arab di Hirah sehari-harinya berbicara dalam bahasa Arab, tetapi menggunakan tulisan Suriah, seperti halnya orang-orang Nabasia dan Palmyra yang berbicara bahasa Arab dan menulis dengan huruf Aramaik. Orang-orang Kristen di dataran rendah Efrat berperan sebagai guru yang mengajarkan membaca, menulis dan beragama kepada orang-orang Arab pagan. Dari Hirah, pengaruh itu menyebar ke semenanjung Arab. Ada orang-orang berpendapat bahwa gereja Suriah di Hirah itulah yang telah memperkenalkan agama Kristen ke Najran. Menurut berbagai riwayat yang disebutkan oleh Ibn Rustah, orang-orang Quraisy memperoleh ketrampikan menulis dan sistem keyakinan yang keliru dari Hirah. Dari sini jelas terlihat bahwa budaya Persia masuk ke Semenanjung melalui kerajaan Arab Lakhmi. Setelah al-Nu’man, Iyas ibn Qabishah dari Tahyyi berkuasa (602-611), tetapi ia didampingi oleh seorang Persia yang mengendalikan pemerintahan,. Tanpa diduga sebelumnya raja-raja Persia secara ceroboh menghapus sistem kerajaan protektorat Arab dan mengangkat seorang gubernur Persia yang menjadi atasan para pemimpin Arab. Seperti itulah kondisinya hingga 633 ketika Khalid ibn al-Walid yang memimpin pasukan Islam menaklukkan Hirah, kaum Lakhmi sepakat untuk bergabung dengan Islam. Hal inilah merupakan faktor utama yang melatarbelakangi jatuhnya Dinasti Sasania terhadap Muslim dan akhirnya pasukan Islam menundukkan Persia. 4