Ticoalu 1 Jordaan Eduard Ticoalu Yuda Putri Bahasa Indonesia 8 22 November 2012 Kesabaran, Ketekunan, dan Keteguhan Hati Telah Memampukan Nyi Haji Andun Bertahan Hidup Kehidupan setiap orang tidak selalu bahagia, namun ketika penderitaan datang, seseorang akan diuji kemampuannya untuk bertahan agar mampu melewatinya. Untuk mampu mengatasi setiap masalah yang menimpanya, seseorang memerlukan kesabaran. Kesabaran adalah sikap yang tetap tenang, dilandasi dengan pengertian yang benar pada saat menghadapi atau mengalami kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan. Tetapi kesabaran saja tidak cukup untuk dimiliki oleh seseorang, masih diperlukan ketekunan untuk memampukan seseorang untuk bertahan. Menurut Pdt. Abraham Alex Tanuseputra, ketekunan merupakan keuletan dan tidak pernah putus asa. Kalau seseorang berputus asa maka ia tidak akan dapat memperoleh apa yang akan ingin dicapainya. Karakter Nyi Haji Andun dalam Novel Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana harus hidup terpisah dari orang yang disayanginya setelah dirampok oleh para penyamun. Kesabaran, ketekunan, dan keteguhan hati telah memberi kemampuan baginya untuk bertahan hidup agar memiliki kesempatan untuk bertemu kembali dengan putrinya, Sayu. Karakter Nyi Haji Andun yang sabar, tekun dan memiliki hati yang teguh telah menjadi faktor yang membuatnya mampu bertahan hidup menunggu kepulangan orang yang dicintainya. Ticoalu 2 Perubahan hidup Nyi Haji Andun terjadi secara cepat dan mendadak. Perampokan yang dialaminya telah membuat ia terpisah dari putrinya dan harus kehilangan suaminya. Namun Nyi Haji Andun memiliki sifat yang sabar. Ia sabar menjalani hari demi hari kehidupan yang masih dimilikinya dan penuh harap menanti kepulangan putrinya, Sayu. Nyi Haji Andun selalu berharap dapat dipertemukan kembali dengan buah hatinya itu. Sebagai seorang ibu, ia juga memiliki keyakinan bahwa kesabaran ini suatu saat akan membawakan hasil yang dapat membuatnya tersenyum. Hal kesabaran Nyi Haji Andun ini terlihat pada “Tiap-tiap hari, ia melihatlihat dan mendengar-dengar menantikan Sayu…” (49). Nyi Haji Andun sabar duduk di depan rumahnya untuk memperhatikan setiap orang yang melewati rumahnya dengan harapan ia melihat Sayu pulang menemuinya dengan selamat. Kesabaran Nyi Haji Andun ini membuat ia mampu menjalani kehidupannya yang telah berubah secara mendadak setelah terpisah dari suami dan putrinya sebab ia memiliki harapan dapat bertemu kembali dengan Sayu. Nyi Haji Andun selalu menyemangati dirinya untuk mampu hidup walaupun hatinya sangat sedih setelah terpisah dari putri kesayangan itu. Walaupun kesedihan yang dialaminya telah membuat badannya lemah dan nafsu makannya berkurang, ia masih mau bekerja di sawah untuk mendapatkan makanan demi kelangsungan hidupnya (83). Kehilangan putrinya tidak membuat Nyi Haji Andun putus asa. Masalah demi masalah yang terjadi dalam kehidupannya membuat ia bertekun dalam kesengsaraan yang membuatnya tahan uji sehingga menimbulkan pengharapan. Pengharapan yang dimililki oleh Nyi Haji Andun ini membuat ia ingin terus melanjutkan kehidupannya, bekerja dengan penuh kegembiraan supaya jangan bergantung pada orang lain (83). Dengan demikian, ia mempunyai pengharapan untuk mampu mengatasi semua masalah yang dihadapinya. Ia tidak pernah menyerah dan Ticoalu 3 selalu mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapinya. Hal ini dibuktikan pada saat ia bersedia menjual rumahnya demi untuk mengganti uang harga tiga puluh ekor kerbau (82). Ia juga bersedia bekerja di sawah demi menghidupi dirinya dan Sima (83). Nyi Haji Andun tekun menjalani kehidupannya yang tidak bahagia akibat kehilangan suami, putri dan hartanya. Semua ini membuatnya dapat bertahan dan selalu berharap dipertemukan kembali dengan putrinya. “Oleh karena sangat sungguh ia berharap, sekaliannya berubah menurut kehendak angan-angannya.”(49) merupakan bukti bahwa ia membantu dirinya sendiri untuk tekun menjalani kehidupannya yang tidak menyenangkan tersebut. Walaupun para penyamun telah membuat hidup Nyi Haji Andun sengsara, namun ia selalu tekun berdoa dan memilih melanjutkan kehidupannya dengan kekuatan yang ada pada dirinya sebab ia memiliki pengharapan akan suatu pertemuan dengan belahan jiwanya. “Oleh sebab telah biasa dari mudanya, terbangunlah ia sembahyang meski bagaimana sekalipun lesu badannya (49). Nyi Haji Andun memiliki keyakinan hati yang teguh. Walaupun Nyi Haji Andun tidak mengetahui keberadaan Sayu, tetapi ia memiliki keyakinan yang teguh bahwa Sayu masih hidup dan mereka akan bertemu kembali. “… Seolah-olah ia belum dapat percaya bahwa anaknya itu sesungguhnya telah hilang.” (49). Setiap hari hatinya diarahkan pada kepulangan Sayu, “Sima, Sima lekaslah, lihatlah Sayu datang! Sambutnya lekas anakku itu.” (108) Meskipun hidup Nyi Haji Andun sangat menderita akibat kehilangan suami bahkan hartanya, ia mampu menerima bahwa kini ia harus hidup di gubuk. Hal ini merupakan sesuatu yang sulit untuk dilalui oleh seseorang yang selama ini hidup tanpa ` kekurangan. Namun Nyi Haji Andun menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan dan keteguhan hati untuk bertahan hidup Ticoalu 4 sebab suatu saat nanti ia akan bertemu kembali dengan putrinya. Kesabaran, ketekunan dan keteguhan hati yang dimiliki oleh Nyi Haji Andun telah membuat ia memiliki pengharapan dan mempunyai keyakinan yang teguh dalam hidupnya. Hal ini membuatnya memiliki kekuatan untuk bertahan hidup sampai dipertemukan kembali dengan putrinya, Sayu. Buah dari kesabaran, ketekunan dan keteguhan hatinya ini akhirnya diperolehnya. Ia memiliki kesempatan bertemu dengan Sayu sebelum ajal menjemputnya. Sabar penghilang penat, tekun pembawa dekat, Nyi Haji Andun yang sabar telah memperoleh hasil atas penantiannya ini . Referensi Alisjahbana, S. Takdir. Anak Perawan Di Sarang Penyamun. Jakarta: Dian Rakyat, 2008. Cetak. Karuh, Pdt. Jotje Hanri. “Belajar Dari Air Laut dan Batu Karang”. Blessedday4us's Blog, Juni 23, 2010. Web. 13 November 2012. “Sirih Pinang Warisan Budaya Melayu” Seri Bahasa. Web. 11 November 2012. Tanuseputra, Abraham Alex. “Ketaatan yang Disertai Kesetiaan, Ketekunan & Kesabaran”. Bethany Graha. 9 Oktober 2011. Web. 19 November 2012. Thera, Bhante Sri Pannavaro Mahanayaka. “Kesabaran”. DhammaCitta. Web. 18 November 2012. Komentar: Analisis karangan argumentasi cukup terfokus. Jordan berusaha melihat sisi positif Ticoalu 5 dari tindakan Nyi Haji Andun. Namun ketelitian dalam analisi dan penggunaan bahasa argumentasi (pendapat) harus ditingkatkan. Nilai: 5+