Modul Etik UMB [TM3] - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
KODE ETIK PROFESI
Pokok Bahasan
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
ETIK
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
90004
Nama Drs.Eddy Hermawan
Abstract
Kompetensi
Pengertian Etika Profesi,Kode Etik,
Dan Fungsi Kode etik
Agar Mahasiswa mengetahui Etika profesi secara luas
dan menyeluruh
Pembahasan
Pengertian Etika, Kode Etik dan Fungsi Kode Etik Profesi
Pengertian Etika
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang bearti adat istiadat/
kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak
dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan sebagai kumpulan asas / nilai yang
berkenaan dengan akhlak, nilai yang mengenai yang benar dan salah yang dianut
masyarakat.
Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau
menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.
Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan
kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi
tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang
mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.
Pengertian Etika Profesi
Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan
penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
Pengertian Kode Etik
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun
2015
2
ETIK
Drs.Eddy Hermawan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma
hukum. Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak professional.
Fungsi Kode Etik Profesi
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok
yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
a)
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
b)
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
c)
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan
profesi
di
lain
instansi
atau
perusahaan.
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau
norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan
klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi
dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien
(pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang
harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya
atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut
dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).
Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi.
Jika para profesional TI melanggar kode etik, mereka dikenakan sanksi moral,
sanksisosial, dijauhi, di-banned dari pekerjaannya, bahkan mungkin dicopot dari jabatannya.
2015
3
ETIK
Drs.Eddy Hermawan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PenyalahgunaanProfesi
Dalam bidang computer sering terjadi penyalahgunaan profesi contohnya penjahat berdasi
yaitu orang-orang yang menyalahgunakan profesinya dengan cara penipuan kartu kredit,
cek, kejahatan dalam bidang komputer lainnya yang biasa disebut Cracker dan bukan
Hacker, sebab Hacker adalah Membangun sedangkan Cracker Merusak. Hal ini terbukti
bahwa Indonesia merupakan kejahatan komputer di dunia diurutan 2 setelah Ukraine. Maka
dari itu banyak orang yang mempunyai profesi tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar bahwa
ada kode Etik tertentu dalam profesi yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi bertujuan
untuk menolong kepentingan masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa dirugikan
oleh
orang
Penjelasan
yang
mengapa
kode
menyalahgunakan
etik
profesi
sangat
profesi.
penting
a. Kode etik merupakan suatu cara untuk memperbaiki iklim organisasional sehingga
individu-individu
daoat
berperilaku
secara
etis.
b. Kontrol etis diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan
perilaku organisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan
bisnisnya.
c. Perusahan memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah
profesi,
dimana
kode
etik
merupakan
salah
satu
penandanya.
d. Kode etik dapat juga dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan moral dan nilainilai pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya
perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya tersebut.
Kesadaran itu penting dan lebih penting lagi kesadaran itu timbul dari Diri kita masing masing yang sebentar lagi akan menjadi pelaksana profesi di bidang komputer disetiap
tempat kita bekerja, dan selalu memahami dengan baik atas Etika Profesi yang
membangun dan bukan untuk merugikan orang lain.
PENGERTIAN KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok
profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
2015
4
ETIK
Drs.Eddy Hermawan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat. Apabila
anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu
akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba
menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri.
Kode Etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etika dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan
nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku
anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan
pengabdian kepada masyarakat.
Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981
mengemukakan empat asas etis, yaitu :
ü Menghargai harkat dan martabat
ü Peduli dan bertanggung jawab
ü Integritas dalam hubungan
ü Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus
sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan
tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi
merupakan monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang
melindungi kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna
(1986: 364) mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis
anggota profesi.
Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan
penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah
seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang
bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang
hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang
tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik
perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang
baik-baik. Bukan algoritma sederhana yang dapat menghasilkan keputusan etis atau tidak
etis Kadang-kadang bagian-bagian dari kode etik dapat terasa saling bertentangan
2015
5
ETIK
Drs.Eddy Hermawan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ataupun dengan kode etik lain. Kita harus menggunakan keputusan yang etis untuk
bertindak sesuai dengan semangat kode etik profesi.Kode etik yang baik menggariskan
dengan jelas prinsip-prinsip mendasar yang butuh pemikiran, bukan kepatuhan membuta.
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :
1.
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggotaprofesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesimampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2.
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosialbagi
masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan social).
3.
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik :
·
Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil
kerja profesional.
·
Menjaga kompetensi sebgai profesional.
·
Mengetahui dan menghormati adanya hokum yang berhubungan dengan kerja yang
profesional.
·
D.
Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
PENGERTIAN PROFESIONAL
Menunjuk pada dua hal. Pertama, orang yang menyandang suatu profesi, misalnya,
“Dia seorang profesional”. Kedua, penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya
yang sesuai dengan profesinya. Dalam pengertian kedua ini, istilah profesional dikontraskan
dengan “nonprofesional” atau “amatiran”. Dalam kegiatan sehari-hari seorang profesional
melakukan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang telah dimilikinya jadi tidak asal tahu saja.
E.
PENGERTIAN PROFESIONALISME
Menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang
digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
F.
PENGERTIAN PROFESIONALITAS
2015
6
ETIK
Drs.Eddy Hermawan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Di pihak lain, mengacu kepada sikap para anggota profesi terhdap profesinya serta
derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan
pekerjaannya. Jadi seorang
profesional tidak akan mau mengerjakan sesuatu yang
memang buka bidangnya. Misalnya seorang guru akan selalu memberikan pelayanan yang
baik kepada murid-muridnya.
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam
diri para profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi , ada
kemampuan keprofesiaonalan dalam keahliannya, penuh kekreatifitasan, kedisiplinan, dan
menjujung tinggi norma-norma kejujuran pada saat mereka ingin memberikan jasa
keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya dalam profesi kependidikan.
Begitu pula sebaliknya, maka yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat
akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa
(okupasi) yang tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir
dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para
elite profesional ini.
Etika dapat dibedakan menjadi empat (4) macam:
1.
Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian
perbuatan seseorang.
2.
Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya, seseorang dikatakan etis
apabila orang tersebut telah berbuat kebajikan.
3.
Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan
yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.
4.
Etika sebagai filsafat, berarti mencari keterangan yang benar, mencari ukuran-ukuran
yang baik dan yang buruk bagi tingkah laku manusia. Serta mencari norma-norma, ukuranukuran mana susial itu, tindakan manakah yang paling dianggap baik. Dalam filsafat,
masalah baik dan buruk (good and evil) dibicarakan dalam etika. Tugas etika tidak lain
berusaha untuk hal yang baik dan yang dikatakan buruk. Sedangkan tujuan etika, agar
setiap manusia mengetahui dan menjalankan perilaku, sebab perilaku yang baik bukan saja
bagi dirinya saja, tetapi juga penting bagi orang lain, masyarakat, bangsa dan Negara, dan
yang terpenting bagi Tuhan yang Maha Esa.
Dengan demikian, menurut Bertens tiga arti etika dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Etika dipakai dalam arti: nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini disebut juga sebagai “system
2015
7
ETIK
Drs.Eddy Hermawan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat. Misalnya etika orang
jawa, etika agama Buddha.
2.
Etika dipakai dalam arti: kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini adalah kode
etik. Misalnya, Kode Etik Advokat Indonesia.
3.
Etika dipakai dalam arti: ilmu tentang yang baik dan yang buruk. Arti etika disini sama
dengan filsafat moral.
2015
8
ETIK
Drs.Eddy Hermawan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
http://cyberlawncrime.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-etika-kode-etik-dan-fungsi.html
Diakses Tanggal 18-September-2015, Pukul 10.20 WIB
KUNARTO,DRS, Etika Kepolisian.1997.PT.Cipta Manunggal.Jakarta
Davis, Michael. "Berpikir seperti Engineer: The Place dari Kode Etik dalam Praktek dari
Profesi". Filosofi dan Public Affairs 20,2 (1991): 150-167.
Aji Supriyanto.2005.Pengantar Teknologi Informasi.Saemba Infotek.Jakarta.
Raymond McLeod,Jr.1995.Sistem Infprmasi Manajemen.Jilid 1.Penerjemah :Endra
Teguh.PT.Prenhallindo.Jakarta.
Jamal Ma’mur Asmani, 2009, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional,
Jogjakarta.
2015
9
ETIK
Drs.Eddy Hermawan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download