FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN PELAYANAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAWE SUMUR KABUPATEN ACEH TENGGARA Frida Lina Tarigan1,Wira Heppy Nidia1 1Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Direktorat Pascasarjana USM-Indonesia Email: [email protected] Abstrak Imunisasi merupakan salah satu pelayanan kesehatan dasar. Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, kecacatan akibat penyakitpenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru lahir sampai usia 1 tahun untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan. Cakupan imunisasi campak nasional dari tahun 2007 sampai tahun 2010 berturut-turut adalah 81,6% (Bappenas, 2010), 83,0%. Dapat dilihat pencapaian cakupan imunisasi campak nasional mengalami penurunan yang bermakna dari tahun 2009 ke tahun 2010. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi di Wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabel melalui pengujian hipotesa. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja PuskesmasLawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak umur 12-24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara yang berjumlah 85 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh dukungan instrumental (p=0,015), dukungan informasional p=(0,000), dukungan penilaian (p=0,000), dukungan emosional (p=0,000), sumber informasi (teman) (p= 0,000), sumber informasi (petugas kesehatan) (p= 0,000), sumber informasi (media cetak dan elektronik) (p= 0,000) dan tingkat pendidikan (p= 0,000) terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Variabel sumber informasi (petugas kesehatan) adalah paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi OR= 14. Disarankan Kepada Puskesmas Lawe Sumur perlu peningkatan peran petugas kesehatan melakukan komunikasi yang baik dan berkesinambungan, perlunya peningkatan peran posyandu. Kata-kata kunci: Faktor-faktor yang mempengaruhi, pemanfaatan pelayanan, imunisasi Abstract Immunization is one of basic health services.Immunization is one of an effective way to reduce the rate in pain, death, disability resulting from diseases can be prevented with immunization. Immunization the base is the provision of immunization on the a new baby birth to the age of 1 years to to reach the level immunity above the protection.The scope of measles national from year 2007 to 2010 were is 81,6 % ( bappenas, 2010 ), 83,0 %.Can be seen the achievement of the scope of measles national decreased meaningful from 2009 to year 2010.The purpose of this research to see factors affecting the use of immunization service a base on baby in the work area of puskesmas lawe well district of aceh southeastern 2015. The kind of research this is research analytic namely research that explains the presence of influence between variables through the testing of that hypothesis .The study is done in the work area of puskesmaslawe wells southeastern district of aceh.The population in this research was all mother who is having six- 12-24 months who live in the work area of wells puskesmas lawe the district of aceh southeastern which totaled 85.The results of the study showed there was the influence of instrumental support (p = 0.015), informational support p = (0,000), assessment support (p = 0,000), emotional support (p = 0,000), a source of information (friends) (p = 0,000), a source of information (health workers) (p = 0,000), a source of information (the print and electronic media) (p = 0,000) and the education levels of (p = 0,000) against the use of immunization service a base on a baby.Variable a source of information (health workers) is the most impact on the use of immunization service a base on a baby or = 14. Was recommended to puskesmas lawe wells need to improving the role of health workers communicated good and sustainable , the need for improving the role of posyandu. Keywords: Influencing factors, service utilization, immunization Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 1, April 2017 35 PENDAHULUAN Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka paling sedikit yang harus tercakup dalam pelayanan kesehatan dasar adalah pendidikan kesehatan, peningkatan persediaan pangan dan kecukupan gizi, penyediaan air minum dan sanitasi dasar, d) pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, imunisasi, dan pengobatan dan pengadaan obat. Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa imunisasi merupakan salah satu pelayanan kesehatan dasar. Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, kecacatan akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio, dan Hepatitis B. Selain itu pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan cara perlindungan infeksi yang paling efektif dan jauh lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Imunisasi disebut sebagai pencegahan primer (2). Data imunisasi dari wilayah Puskesmas Lawe Sumur pada tahun 2014, diperoleh data hasil cakupan imunisasi bayi dari 324 orang sasaran bayi, diimunisasi BCG 76,3 %, Polio 1 82,4 %, Polio 2 77,4%, Polio3 73,6%, Polio 4 72,6%, Campak 83,2%, HB-0 72,2%, DPT-HB-1 83,1 %. DPT-HB-2 67,4%, DPT-HB-3 59,4%. Berdasarkan hasil observasidan survei awal yang dilakukan di lokasi penelitian terhadap 8 orang ibu yang membawa bayinya ke Puskesmas untuk diimunisasi, dukungan keluarga terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar masih kurang. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar dilakukan untuk mencegah penyakit pada anak yang akhirnya dapat membahayakan anak itu sendiri. Kurangnya pengetahuan ini dapat disebabkan karena kurangnya informasi kesehatan di lokasi penelitian karena jarang dilakukan penyuluhan khusus tentang imunisasi ini. Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti tertarik untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabel melalui pengujian hipotesa. Rancangan penelitian yang dipakai adalah Cross Sectional untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga dan sumber informasi terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar. Dalam penelitian ini yang menjadi kriteria inklusi adalah (1) Seluruh ibu yang memiliki anak berusia 12-24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara, (2) Bisa berkomunikasi secara verbal, (3) Bersedia menjadi responden dengan menandatangani pernyataan persetujuan menjadi responden. Sedangkan Kriteria Eksklusi adalah (1) Seluruh ibu yang memiliki anak berusia 12-24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara tetapi anaknya sudah meninggal pada saat dilakukan penelitian, (2) Tidak bisa berkomunikasi secara verbal, (3) Menolak menjadi responden penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang meliputi data tentang karakteristik responden, dukungan keluarga, sumber informasi serta pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dalam bentuk distribusi frekwensi, analisa bivariat menggunakan uji chi square uji multiple regresi logistik, dengan tingkat kepercayaan 95 %(α = 0,05). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Bivariat 1. Pengaruh dukungan instrumental terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Tabel 1. Tabulasi Silang Pengaruh Dukungan Instrumental Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015 Dukungan Instrumental Baik Kurang Baik Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi Tidak Lengkap lengkap n % N % n % 19 13 35 50 100 100 54,3 26,0 16 37 45,7 74,0 Total p value OR 95% CI 0,015 .001 .000 -.261 Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 1, April 2017 36 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value = 0,015 yang artinya ada pengaruh dukungan instrumental terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Dukungan instrumental dalam penelitian ini adalah upaya keluarga untuk memberikan bantuan dalam bentuk praktik seperti bantuan yang diberikan secara langsung dalam bentuk nyata, bersifat fasilitas atau materi dan non materi misalnya menyediakan fasilitas yang diperlukan, menjamin uang atau yang lain termasuk didalamnya memberikan peluang dan waktu dan berpengaruh terhadap perilaku pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi yang lengkap lebih banyak ditemukan pada dukungan instrumental yang baik sebanyak (54,3%) dibanding dengan dukungan instrumental yang kurang baik sebanyak (26%). Sedangkan pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi yang tidak lengkap lebih banyak ditemukan pada dukungan instrumental yang kurang baik sebanyak (74%). Hal ini merupakan suatu bukti nyata bahwa masih ada keluarga yang tidak memberikan perhatian terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi . Partisipasi individu menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam efektivitas dukungan sosial yang diterimanya, persepsi bahwa dukungan sosial dapat tersedia ketika dibutuhkan menjadi hal yang penting dan berkaitan dengan kesehatan dan penyesuaian diri pada seseorang. Mengetahui bahwa orang lain bersedia untuk menyediakan bantuan, kenyamanan, dan rasa tertarik mungkin dapat membantu individu untuk menyelesaikan situasi dimana individu mungkin sedang bermasalah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Manaf (2009) di Kabupaten Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar bahwa ada hubungan dukungan instrumental dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi. 2. Pengaruh dukungan informasional terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Tabel 2.Tabulasi Silang Pengaruh Dukungan Informasional Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015 Dukungan Informasional Baik Kurang Baik Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi Lengkap Tidak lengkap n % n % n % 22 10 34 51 100 100 64,7 19,6 12 41 35,3 80,4 Total p value OR 95% CI 0,0001 7,81 0.52 -117.43 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value = 0,0001 yang artinya ada pengaruh dukungan informasional terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Secara keseluruhan keluarga ibu yang mempunyai anak di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur belum memberikan dukungan informasional yang baik terlihat dari dukungan informasional yang kurang baik sebesar 51%. Kurangnya informasi yang disosialisasikan dalam keluarga tentang imunisasi dasar sehingga kemauan si ibu untuk memanfaatkan pelayanan imunisasi dasar bagi anaknya juga kurang. Dukungan informasional dapat berupa informasi yang seluas-luasnya kepada ibu terdiri dari pemberian nasehat, pengarahan, dan keterangan lain yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan, sehingga individu dapat mengatasi masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya. Pemberian informasi yang secara terus menerus kepada ibu secara perlahan akan memberikan dampak yang positif terhadap pemahaman dan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar bagi anaknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wicitra (2008), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara informasi keluarga terhadap tindakan pemberian ASI eksklusif (p= 0,031). Senada dengan penelitian Hadinegoro (2007) , diketahui bahwa salah satu factor yang paling penting diperhatikan dalam pemberian ASI eksklusif adalah pemberian informasi tentang ASI dan manfaat ASI. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 1, April 2017 37 3. Pengaruh dukungan penilaian terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Tabel 3. Tabulasi Silang Pengaruh Dukungan Penilaian Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015 Dukungan penilaian Baik Kurang Baik Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi Lengkap Tidak lengkap n % n % n % 27 5 35 50 100 100 77,1 10,0 8 45 22,9 90,0 Total p value 0,0001 OR 95% CI 21.10 2.19 203.00 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value = 0,0001 yang artinya ada pengaruh dukungan penilaian terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Secara keseluruhan keluarga ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur belum memberikan dukungan penilaian yang baik terbukti dari dukungan penilaian keluarga yang kurang baik sebesar 58,8 %. Kurangnya penghargaan yang diberikan keluarga melalui pujian jika sesorang ibu membawa bayinya ke tempat pelayanan imunisasi dasar mungkin disebabkan anggapan keluarga bahwa si anak adalah tanggung jawab si ibu sehingga bilamana si ibu tepat waktu dalam pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayinya hal tersebut bukanlah sesuatu yang istimewa. Akibat kurangnya penghargaan tersebut maka si Ibu kadang tidak termotivasi memanfaatkan pelayanan imunisasi dasar bagi bayinya. Pendekatan ukuran dukungan penilaian dapat dilakukan mengacu pada teori Sarason dalam Sarafino (2010), dukungan social yang diterima individu diukur dari jumlah hubungan atau interaksi yang dijalin individu dengan orang-orang disekitarnya. Individu yang memiliki hubungan yang lebih banyak dinilai memiliki dukungan social yang besar. Keluarga dianggap merupakan sumber dukungan keluarga karena saling mempercayai. Individu sebagai anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat bercerita, tempat bertanya dan tempat mengeluarkan keluhan –keluhan bilamana individu sedang mengalami permasalahan. Keluarga juga sebagai motivator kepada pihak keluarga yang lain dalam melakukan suatu tindakan (3). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Situmeang (2013) yang mengatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara dukungan penilaian keluarga terhadap pemanfaatan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Tapanuli Tengahdengan nilai p=0,013. 4. Pengaruh dukungan emosional terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Tabel 4. Tabulasi Silang Pengaruh Dukungan Emosional Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015 Dukungan emosional Baik Kurang Baik Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi Tidak Lengkap lengkap N % n % n % 26 6 38 47 100 100 68,4 12,8 12 41 31,6 87,2 Total p value OR 95% CI 0,0001 3.84 0.35 - 41.77 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value = 0,0001 yang artinya ada pengaruh dukungan emosional terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Secara keseluruhan keluarga ibu yang mempunyai bayi di Wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur belum memberikan dukungan emosional yang baik terbukti dari dukungan penilaian keluarga yang kurang baik sebesar 55,3 %. Hal ini dapat disebabkan oleh karena masih rendahnya dukungan emosional terhadap keluhan si Ibu baik dari suami ataupun mertua. Dukungan keluarga secara emosional dapat dilakukan mengacu pada teori Sarason dan Sarafino (2010), khusunya pada aspek perceived social support, adalah evaluasi subjektif dari kualitas dukungan yang diterima atau didapatkan. Bentuk pengukuran ini didasarkan pada kualitas dukungan keluarga yang diterima, sehingga dapat terjadi seseorang mempersepsikan dukungan keluarga yang diterimanya kurang, padahal individu tersebut memiliki jaringan keluarga yang banyak. Sebaliknya individu bias mempersepsikan dukungan keluarga yang diterima lebih besar daripada yang sebenarnya diberikan oleh sumbernya (3). Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 1, April 2017 38 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Manaf (2009), yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara dukungan emosional ibu bekerja dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar dengan nilai p= 0,000. 5. Pengaruh sumber informasi (teman) terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Tabel 5. Tabulasi Silang Pengaruh Sumber Informasi (Teman) Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015 Sumber informasi (teman) Baik Kurang Baik Pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Lengkap Tidak Lengkap n % n % 23 69,7 10 30,3 9 17,3 43 82,7 Total n 33 52 % 100 100 p value OR 95% CI 0,0001 1.894 0.303 - 11.85 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value = 0,0001 yang artinya ada pengaruh sumber informasi (teman) terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Informasi dari teman ibu dapat memberi pengetahuan yang benar tentang pemanfaatan imunisasi dasar bagi bayi bilamana teman tersebut mempunyai pengetahuan yang baik juga ,serta teman tersebut sebelumnya atau masih mempunyai bayi sehingga dapat berbagi informasi dan pengalaman tentang bayi khususnya dalam pemanfaatan imunisasi dasar bagi bayi. Secara keseluruhan ibu yang mempunyai bayi di Wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur mendapatkan sumber infomasi dari teman mayoritas kurang baik. Hal tersebut bisa disebabkan karena mayoritas ibu bekerja sebagai petani yang harus bekerja di ladang serta melakukan kewajiban rumah tangga sehingga tidak banyak mempunyai waktu bersosialisasi dan juga mayoritas 57,6 % pendidikan mereka rendah sehingga dalam infomasi yang didapatkan ibu menjadi kurang baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lina (2012) yang mengatakan ada pengaruh signifikan antara sumber informasi teman dengan pemeriksaan pap smear pada WUS di Kecamatan Medan Selayang dengan nilai p=0,006. 6. Pengaruh sumber informasi (petugas kesehatan) terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Tabel 6. Tabulasi Silang Pengaruh Sumber Informasi (Petugas Kesehatan) Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh TenggaraTahun 2015 Sumber informasi (petugas kesehatan) Baik Kurang Baik Pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Lengkap Tidak Lengkap n % n 23 79,3 6 20,7 9 16,1 47 83,9 Total n 29 56 % 100 100 p value OR 95% CI 0,0001 12.78 1.59 - 102.93 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value = 0,0001 yang artinya ada pengaruh sumber informasi (petugas kesehatan) terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Komunikasi interpersonal petugas kesehatan dengan masyarakat yang baik akan dapat meningkatkan komunikasi yang efektif. Pemberian informasi sangat diperlukan karena komunikasi dapat mengkondisikan faktor kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, mereka berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan Untuk itu diperlukan komunikasi yang efektif dari petugas kesehatan (3). Hasil penelitian menyatakan di Wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur informasi dari sumber informasi petugas kesehatan mayoritas kurang baik yaitu sebesar 65,9%. Hal ini disebabkan petugas kesehatan jarang memberikan informasi kepada masyarakat khusunya tentang pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi sehingga dapat dipastikan masyarakat kurang sekali mendapatkan informasi yang benar sehingga berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi juga mayoritas tidak lengkap. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Lina (2012) yang menyatakan ada hubungan antara sumber informasi petugas kesehatan dengan pemeriksaan pap smear pada wanita usia subur dengan nilai p=0,001. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 1, April 2017 39 7. Pengaruh Sumber Informasi (Media Cetak dan Elektronik) Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi Tabel 7. Tabulasi Silang Pengaruh Sumber Informasi (Media Cetak dan Elektronik) Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015 Sumber informasi (media cetak dan elektonik) Pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Lengkap Tidak Lengkap n % n % n % Baik Kurang Baik 24 8 38 47 100 100 63,2 17,0 14 39 36,8 83,0 Total p value OR 95%CI 0,000 8.11 0.65 100.70 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value = 0,000 yang artinya ada pengaruh sumber informasi (media cetak dan elektronik) terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Cangara (2003) mengatakan media massa termasuk media elektronik adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat komunikasi seperti Tv, radio, film dan lain-lain. Di lokasi penelitian yaitu Wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur informasi dari sumber informasi media cetak dan elektronik mayoritas kurang baik yaitu sebesar 55,3%. Hal ini dapat disebabkan karena ibu-ibu jarang mendapatkan informasi dari Koran ataupun majalah. Walaupun koran ada di kede-kede kopi tapi para ibu jarang membacanya, dan para ibu karena sebagai pekerja di ladang sekaligus ibu rumah tangga yang sibuk mengurus rumah tangga jarang juga menonton televisi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Astuti (2008) tentang pengaruh karakteristik siswa dan sumber informasi terhadap kecenderungan melakukan hubungan seksual pranikah pada siswa SMA Negeri di Aceh, mengatakan bahwa ada hubungan antara media elektronik dengan perilaku seks pada siswa. 8. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Tabel 8. Tabulasi Silang Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi Dasar Pada Bayi di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015 Tingkat Pendidikan Rendah Tinggi Pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi Lengkap Tidak Lengkap n % N % n % 13 19 49 36 100 100 26,5 52,8 36 17 73,5 47,2 Total p value OR 95% CI 0,0001 0.305 .052 - 1.807 Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value = 0,0001 yang artinya ada pengaruh tingkat pendidikan terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Pemahaman ibu atau pengetahuan ibu terhadap imunisasi sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu. Pendidikan seseorang merupakan salah satu proses perubahan tingkah laku, semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mau dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dalam beberapa penelitian mengemukakan bahwa pendidikan ibu memiliki pengaruh penting bagi kesehatan anak– anaknya diantaranya adalah memanfaatkan pelayanan kesehatan demi peningkatan kesehatan keluarganya. Di lokasi penelitian yaitu Wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur informasi didapat tingkat pendidikan ibu mayoritas rendah yaitu sebesar 57,6%. Hal tersebut akan mendukung rendahnya pengetahuan seseorang tentang manfaat pelayanan imunisasi dasar pada bayi sehingga akan berpengaruh terhadap pemanfaatan imunisasi dasar pada bayi yang mayoritas juga tidak lengkap. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Permatasari (2010) yang mengatakan ada hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap kelengkapan imunisasi pada anak usia 2 tahun di Kelurahan Semanggi Kabupaten Surakarta. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 1, April 2017 40 B. Analisa Multivariat Variabel yang dominan berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar adalah variabel sumber informasi (petugas kesehatan) dengan nilai (p=0,000;OR=14). Artinya bahwa sumber informasi dari petugas kesehatan yang kurang baik berisiko 14 kali lebih tinggi ibu tidak lengkap dalam pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar dibanding dengan informasi dari petugas kesehatan yang baik. Untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan imunisasai dasar maka beberapa variabel diuji secara bersama-sama. Hasil uji multivariate menunjukkan bahwa variabel sumber informasi (petugas kesehatan) adalah paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi dengan nilai (p=0,000;OR=14). Artinya bahwa sumber informasi dari petugas kesehatan yang kurang baik berisiko 14 kali lebih tinggi untuk tidak memanfaatkan pelayanan imunisasi dasar lengkap pada bayi dibanding dengan informasi dari petugas kesehatan yang baik. Hal ini membuktikan bahwa secara umum masyarakat mengakui bahwa peran petugas kesehatan dalam mengkomunikasikan pesan kesehatan terutama dalam penelitian ini adalah pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar sangat berpengaruh dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman positif. Friederich(2004) mendefenisikan kecakapan berkomunikasi sebagai suatu kemampuan situasional dalam upaya untuk mendapatkan tujuan yang pantas dan realistis dengan cara meningkatkan kemampuan berkomunikasi pengetahuan diri sendiri, orang lain, konteks yang sedang terjadi dan teori komunikasi sehingga bisa digeneralisasikan dalam tindakan komunikasi yang adaptif. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2015 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Ada pengaruh dukungan instrumental pengaruh dukungan informasional, dukungan penilaian,ada pengaruh dukungan emosional, ada pengaruh sumber informasi (teman), ada pengaruh sumber informasi (petugas kesehatan) , media cetak, petugas kesehatan adalah yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar pada bayi. Disarankan Kepada Puskesmas Lawe Sumur perlu kerjasama lintas sektoral yang melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam rangka melakukan komunikasi yang baik dan berkesinambungan dengan masyarakat khususnya ibu dan suami dalam pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar lengkap melalui penyuluhan dengan media poster, leaflet, demi meningkatkan pemanfaatan imunisasi dasar yang lengkap bagi bayi,kepada para petugas kesehatan agar melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat sesuai dengan budaya syariat Islam tidak hanya melibatkan ibu tetapi juga suami, orangtua, mertua, teman dan lainnya yang berinteraksi langsung dengan ibu, perlunya peningkatan peran posyandu sebagai ujung tombak pemanfaatan pelayanan imunisasi dasar bayi lengkap. DAFTAR PUSTAKA 1. Lisnawati,L.. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta : Trans Info Media 2011. 2. Ranuh, I.G.N.. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Ikatan Dokter Indonesia 2011. 3. Sarafino. E.P. Health Psychology: Biopsychosocial Interaction. New York: John Willey and Sons 2006. 4. Notoadmodjo,S.. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 2003. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 1, April 2017 41