BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art No. Judul Skripsi 1. “Pengaruh Tayangan Teori dasar: Pendekatan Diperoleh hasil thitung Program Indonesian Teori penelitian: = 21.661 pada tingkat Idol Episode Komunikasi Kuantitatif signifikansi Spektakuler Show Di Massa. Rcti Terhadap Motivasi Dalam Latihan Tarik Suara Teori Metodologi Metode Teori Khusus: Penelitian: Teori Kognitif Survei Hasil 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05, maka Ho artinya sosial sebesar ditolak terdapat (Studi Kasus Siswa Jenis pengaruh antara Yamaha Relasi Music penelitian: Pengaruh Tayangan & School Bidang Eksplanatif Program Indonesian Vocal)” Idol episode Spektakuler Show di RCTI (X) Terhadap Windy Adiyatna variabel Weldani Putera Dalam Latihan Tarik 1201002192 Suara (Studi Kasus Motivasi Siswa Yamaha Relasi Music&School Bidang Vocal)(Y) 2. “Pengaruh Acara Teori dasar: Rangking 1 Di Trans Teori Tv Motivasi (Studi Siswa-Siswi Terhadap Komunikasi Pendekatan Nilai Penelitian: korelasi Kuantitatif Belajar Massa Terhadap Smp 0.669 koefisien (r) didapat dari hasil (r) tersebut Teori Khusus: Game Show 7 dapat Metode diinterpretasikan Penelitian : bahwa pengaruh 8 Tarsisius II, Jakarta Presenter Barat)” Penonton Pengaruh Wina Maryani Survey Jenis Penelitian : Eksplanatif 1100049723 variable acara pengaruh Rangking 1 terhadap variable motivasi belajar siswa-siswi berada pada tingkat hubungan yang positifberdasarkan tabel interval 3. “Pengaruh Tayangan Teori dasar: Pendekatan Penelitian Program Penelitian: menunjukan X Factor Teori Indonesia Di Rcti Komunikasi Terhadap Motivasi Massa Kuantitatif bahwa Sig adalah 0.00 berarti 0.00 < 0.05 maka Metode Haditerima, Penelitian : ada pengaruh antara Anggota Teori Uses And Survey Gratification Paramabira Jenis Universitas Bina Teori Motivasi Penelitian : Nusantara)” program X FACTOR Berprestasi Dalam Bernyanyi (Studi Teori Khusus: Kasus Eksplanatif berarti INDONESIA di RCTI terhadap berprestasi motivasi dalam bernyanyi. Azmi Aulia Putri 1301013915 4. The Impact of Teori Uses and Pendekatan Menjelaskan adanya Program Context on Gratification dan penelitian : pengaruh buruk bagi Motivational System Teori Motivasi seseorang yang menonton program Activation Kuantitatif and Subsequent Effects on Metode televisi yang berisikan Processing a Fear Penelitian: content Appeal Survey Sedangkan negatif. ada dampak positif bagi 9 Robert F. Potter penonton yang menonton tayangan program dengan content positif. 5. Reality Television Teori Uses and Pendekatan Programs in Gratification dan penelitian : Malaysia : A dream Teori Motivasi Kuantitatif Come True Audience motivations hubungan antara dasar motivasi penonton menonton program Metode reality show dengan Penelitian: menggunakan 5 faktor Survey motivasi yaitu namely, for watching reality television Menjelaskan adanya suspense, personal identity and social Moy Tow Yoon interaction, entertaining, sensational seeking 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Komunikasi Menurut Lasswell (Mulyana, 2008) komunikasi dapat didefinisikan menjadi 5 unsur yang saling terkait satu sama lain. 5 unsur tersebut adalah: 1. Source (Sumber, komunikator) Adalah seseorang yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sumber atau komunikator bisa seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan dan lain-lain, dengan catatan pihak tersebut adalah orang yang berinisiatif untuk melakukan komunikasi. Seseorang mengalami proses encoding dalam menyampaikan pesan. Encoding itu sendiri adalah proses dimana seseorang menerjemahkan apa yang ada di pikirannya ke dalam simbol verbal ataupun non verbal yang dapat dimengerti oleh penerima pesan. 10 2. Pesan Merupakan simbol verbal atau non verbal yang disampaikan oleh seorang komunikator. Pesan adalah pikiran, perasaan, ide, gagasan yang dimiliki oleh seorang komunikator untuk disampaikan pada seorang komunikan. Pesan dengan simbol verbal adalah bahasa. Seorang komunikator berbicara dengan bahasa misalnya seseorang lapar lalu ia akan berkata saya lapar kepada lawan bicaranya. Pesan non verbal adalah bahasa isyarat atau bahasa tubuh yang dapat mewakilkan suatu objek atau gagasan. Misalnya seseorang ingin mengatakan “ok” cukup dia hanya dengan mengacungkan jempol tanpa perlu berbicara sudah dapat mewakilkan kata-kata tersebut. 3. Media Adalah alat yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada seorang komunikan. Media dapat berupa surat, telefon, tatap muka, televisi, radio, majalah, sound system, komputer, panca indra dan lain-lain. media merupakan alat yang mempermudah seorang komunikator untuk dapat memberikan pesan kepada komunikan. 4. Receiver (Penerima Pesan, komunikan) Seseorang yang menerima pesan dari seorang komunikator. Seorang penerima pesan berperan sebagai penerjemah dari segala simbol verbal atau non verbal yang diberikan oleh komunikator, setelah menerjemahkan simbol maka akan menjadi gagasan atau ide dari penerima tersebut. 5. Efek Dampak yang terjadi setelah komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan. Misalnya seorang komunikator memberikan pesan berupa lelucon atau kata-kata lucu kepada seorang komunikan, lalu komunikan tersebut tertawa, maka tawa atau rasa senang yang di luapkan oleh komunikan adalah efek dari lelucon yang dibuat oleh komunikator. 11 2.2.2 Fungsi Komunikasi William I. Gorden (Mulyana, 2008) komunikasi memiliki empat fungsi. Fungsi tersebut adalah komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental. Berikut bahasannya: 1. Komunikasi sosial Dianggap sebagai perantara manusia untuk menjalin kehidupan sosial. Manusia tidak hidup dalam kesendirian, melainkan terdapat manusia-manusia lain yang turut mencampuri kehidupan seseorang. Untuk itulah antara individu dengan individu lainnya harus melakukan suatu kontak untuk dapat menjalankan kehidupan yang harmonis. Dalam komunikasi sosial didalamnya termasuk proses pembentukan konsep diri. Sejak manusia lahir hingga menjadi dewasa dia membutuhkan ilmu dan acuan sebagai landasan atau pedoman untuk membawa dirinya di kehidupan sosial. Seorang anak laki-laki lahir kedunia, saat masih anak-anak diberikan mainan mobil-mobilan, robotrobotan, di didik secara tegas oleh orang tuanya dengan harapan saat dia dewasa dia dapat menjadi seorang lelaki yang tegas, berwibawa sesuai bekal yang diberikan sejak masih balita. Pemberian mainan dan cara didik merupakan simbol komunikasi yang diberikan oleh orang tua agar dalam proses pembentukan konsep diri anak laki-laki tersebut dapat tumbuh sebagaimana karakteristik lelaki secara harfiah dan dapat diterima di kehidupan sosial. Melalui komunikasi sosial, individu dapat diterima dilingkungan masyarakat dan memperoleh kebahagiaan. Kebahagiaan dapat diperoleh dengan komunikasi karena individu menyampaikan pesan dan seseorang yang menerima pesan tersebut dapat memahami serta melakukan apa yang disampaikan oleh individu tersebut. Kesepakatan dapat tercapai baik dari si pemberi pesan dan penerima pesan. 2. Komunikasi Ekspresif Komunikasi dianggap sebagai cara untuk menyalurkan emosi, ide, dan gagasan dari seorang individu. Perasaan individu disampaikan melalui pesan verbal atau non verbal untuk mendapatkan apresisasi dari manusia lain. Apa yang dilakukan oleh individu merupakan suatu perlambangan atas apa yang ada dipikirannya. Komunikasi ekspresif membantu seorang individu 12 mengeluarkan apa yang dia pikirkan untuk dapat dimengerti oleh individu lain. 3. Komunikasi Ritual Komunikasi ritual berfungsi sebagai pengikat hubungan antarpribadi dalam suatu masyarakat. Seorang individu yang ikut berpartisipasi dalam ritual akan mendapat penghargaan berupa pengakuan dari kelompok masyarakat. Komunikasi ritual adalah bentuk penegasan atas suatu tradisi, ideologi, agama dan lain-lain. Dalam suatu kelompok masyarakat, seorang individu perlu menunjukan komitmen atas paham yang dia anut. 4. Komunikasi Instrumental Dalam komunikasi instrumental, seseorang memberikan pesan yang didalamnya terdapat maksud untuk mendorong, mengajar, mempengaruhi, dan merubah sikap dan perilaku seseorang. Semua isi pesan tersebut bersifat persuasif. Pembicara menginginkan adanya feedback berupa tindakan sesuai apa yang disampaikan. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan dalam pidato, kampanye, dan propaganda. 2.2.3 Komunikasi Massa Menurut Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (Nurudin, 2013) Komunikasi massa didefinisikan sebagai seseorang yang memegang peran sebagai komunikator menggunakan suatu media yang berteknologi tinggi untuk menyebarkan informasi, dipancarkan secara cepat dan ditujukan kepada khalayak secara luas. Media yang digunakan dalam komunikasi massa adalah televisi, radio, film, surat kabar dan lain-lain. Dalam komunikasi massa, komunikasi dilakukan untuk berbagi pesan kepada jutaan orang , tidak untuk individu atau hanya sekelompok orang. Pesan disebarkan tanpa komunikator mengenal komunikan, dalam artian seorang yang memberikan pesan sama sekali tidak mengenal penerima pesan. Informasi yang disampaikan dalam komunikasi massa sepenuhnya adalah milik masyarakat. Karena informasi atau berita yang ditayangkan didapatkan melalui masyarakat dan diterima kembali oleh masyarakat. Seorang komunikator yang melakukan komunikasi massa berasal dari suatu lembaga atau organisasi besar. Memiliki struktur organisasi yang kompleks dan 13 merekrut orang-orang yang sudah ahli dibidangnya. Pesan tidak berasal dari seorang individu. Pada saat berlangsungnya komunikasi massa pesan atau informasi yang disampaikan terlebih dahulu di kontrol oleh seorang gatekeeper. Didalam organisasi yang perperan sebagai komunikator memilki sejumlah individu yang membatasi dan memperluas isi pesan agar layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam komunikasi massa umpan yang di dapat bersifat tidak langsung, tidak seperti yang dilakukan oleh seorang individu yang melakukan komunikasi biasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang berlangsung secara satu arah, ditujukan kepada masyarakat luas yang heterogen, informasi disebarkan melalui media masa secara serentak dan komunikasi massa dilakukan oleh organisasi besar yang kompleks dan membutuhkan biaya besar. 2.2.4 Elemen-Elemen Komunikasi Massa Menurut buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2013) : 1. Komunikator Dalam komunikasi massa yang berperan sebagai komunikator adalah jaringan, stasiun lokal, direktur, staffacara dalam sebuah tayangan televisi. Dengan demikian, komunikator bukan lah seorang individu melainkan sebuah organisasi besar yang berkerjasama untuk menciptakan suatu pesan. Karakteristik yang dimiliki oleh seorang komunikator adalah memiliki daya saing, ukuran dan kompleksitas, industri, spesialisasi, dan seorang perwakilan. Media harus memiliki daya saing yang mencari cara bagaimana audience dapat terikat untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka. 2. Isi Media massa memiliki kebijakan sendiri dalam memilih isi tayangan yang akan mereka siarkan. Menurut Ray Eldon Hiebert sekurang-kurangnya media massa memiliki 5 kategori isi tayangan yaitu : berita dan informasi, analisis dan interpretasi, pendidikan dan sosialisasi, hubungan masyarakat dan persuasi, dan iklan. Yang wajib dimiliki oleh media massa adalah berita dan informasi. Televisi menayangkan laporan kejadian suatu peristiwa yang 14 dijadikan sebagai tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan informasi kepada audience nya agar tidak tertinggal informasi. 3. Audience Menurut Hiebert audience memiliki karakter yang condong untuk berbagi pengalaman dan sangat dipengaruhi oleh kehidupan sosial mereka. Individu memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dan anjuran dari individu lain yang telah menggunakan produk tersebut. Audience tersebar di berbagai belahan bumi, dengan Jangkauan pada media massa sangat besar dan sifatnya relatif. Audience tidak mengenal lapisan masyarakat dan bersifat heterogen, namun tetap mempunyai sasaran yang tidak benar-benar dikhususkan. Audience tidak mengenal satu sama lain, hal ini disebabkan karena jangkauannya yang luas audience bersifat anonim. Audience terpisah jauh dengan seorang komunikator. 4. Umpan balik Umpan balik pada komunikasi massa bersifat tidak langsung. Yang artinya anatara komunikator dan komunikan tidak terjadi kontak secara langsung melainkan terdapat jeda atau penghalang walaupun nantinya akan tersampaikan pada komunikator. Sebagai contoh ketika salah satu stasiun tv menayangkan gambar kekerasan, lalu audience memprotes tayangan tersebut. Tersampaikan namun membutuhkan media lain untuk menyampaikan. Misalnya tersebar berita tersebut lewat surat kabar atau muncul di artikel media online. 5. Gangguan Gangguan dalam komunikasi massa ada 2 yaitu: gangguan saluran dan gangguan semantik. Gangguan saluran adalah segala bentuk gangguan seperti gambar yang kurang jelas, gangguan gelombang radio, kata-kata yang terpotong, tayangan delay. Gangguan semantik berasal dari kesalahan komunikasi atau tata bahasa yang tidak tepat. Gangguan semantik mencakup kesalahan berbicara, salah pengejaan, tata bahasa yang tidak tepat, kesalahan mengeja, cadel. 15 6. Gatekeeper Menurut R. Bittner (Nurudin, 2013) gatekeeper adalah seseorang memodifikasi dan memantau arus informasi dalam komunikasi massa. Mereka yang mengedit, mengkoreksi, menghapus dan menambahkan pesan yang akan disampaikan agar layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Yang disebut sebagai gatekeeper adalah reporter, editor, dan lain-lain. 7. Pengatur Pengatur media massa adalah orang yang berasal dari luar media. Walaupun berada di luar media pengatur bisa ikut menentukan kebijakan redaksional. Pengatur terdiri dari konsumen, organisasi profesional, pemerintah narasumber, pengiklan dan lain-lain. Pengatur dapat mengatur arus isi media, seperti pemberhentian program acara televisi, pemberhentian penayangan film, penutupan suatu redaksi dan lain-lain. Sementara aturan itu sendiri adalah hukum, pelanggaran, yang mengatur struktur media. 8. filter Filter adalah kerangka berpikir yang membuat audience memilih bagaimana cara menerima pesan. Filter terdiri dari fisik, psikologis, budaya yang berkaitan dengan cara individu menjalankan pemahaman atas kehidupannya. Semua jenis filter mempengaruhi jenis pesan yang akan diterima oleh audience. Seorang yang takut akan darah tidak akan mau untuk melihat tayangan kekerasan. 2.2.5 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Alexis S.Tan (Nurudin, 2013) komunikasi massa memiliki 4 fungsi yang terbagi menjadi tujuan komunikator dan tujuan komunikan. Yang pertama adalah tujuan komunikator menjadi seorang pemberi informasi dan komunikan memiliki tujuan untuk mencerna, menguji, mempelajari dan meraih keputusan dari informasi yang telah diberikan. Yang kedua adalah tujuan komunikator mendidik. Tujuan komunikan adalah menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah 16 diberikan oleh media massa, memfungsikan dirinya sebagai orang yang memiliki peran besar dalam masyarakat. Yang ketiga adalah tujuan komunikator untuk mengajak (persuasif). Disini seorang komunikan membuat keputusan, dan mengadopsi nilai-nilai yang ditayangkan media massa. Terakhir fungsi komunikator sebagai pemuas kebutuhan. Seorang komunikan menikmati hiburan, menonton tayangan media massa dengan santai dan terhibur. 2.2.6 Efek Komunikasi Massa Menurut Keith R. Stamm dan John E. Bowes (Nurudin, 2013) komunikasi massa memiliki 2 jenis efek yaitu: 1. Efek Primer (mencakup pemahaman) Ketika seorang audience melihat dan memperhatikan tayangan di media massa. Selayaknya seseorang memperhatikan orang lain berbicara dan mengerti maksud dari isi pembicaraan orang lain tersebut. Sama seperti seseorang mendengarkan radio atau menonton acara televisi lalu ditayangangkan acara berita dan tertarik untuk menonton program tersebut. 2. Efek Sekunder (mencakup perubahan pikiran dan tingkah laku) Ketika seorang audience sudah mampu untuk mengambil keputusan ketika melihat tayangan media massa. Apa yang dilihat oleh audience membawa mereka untuk berperilaku sesuai dengan apa yang diinginkan oleh media massa. Seperti halnya pengaruh propaganda atau iklan di tayangan televisi yang mampu membuat para penontonnya mengambil sikap untuk membeli suatu produk atau memilih seorang politikus untuk menjadi seorang pemimpin. 2.2.7 Media Massa Media massa adalah alat untuk mengirim simbol-simbol dari panca indera manusia (Rakhmat, 2012). Dengan media massa kita dapat memperoleh informasi tentang berbagai hal dari berbagai belahan dunia. Televisi sebagai media audiovisual mengirim informasi secara detail dengan jangkauan yang luas dan menyeluruh. Radio menyampaikan informasi secara cepat, singkat dan padat. Surat kabar 17 menyampaikan berita hangat, aktual dan rinci melalui kata-kata yang tertulis di selembar kertas. Media massa menjadi suatu realitas sosial yang merupakan cermin dari kehidupan manusia. Sebagai cerminan peristiwa yang terjadi di masyarakat media massa terutama televisi menampilkan tokoh-tokoh dan kejadian penting agar manusia tertarik untuk menerima informasi tersebut. Seperti yang dikatakan Dofivat 1968 (Rakhmat, 2012) karena media massa menayangkan relitas dunia maka media massa menayangkan materi secara selektif dan mempengaruhi citra dari suatu peristiwa. Dengan arti menimbulkan stereotip akan gambaran umum masyarakat tentang kehidupan sosial, politik dan ekonomi. Seperti hal nya televisi Indonesia yang dalam gambaran media membuat sosok perempuan terlihat lembut, menyukai kemewahan, dan mudah menangis. Hal ini diakibatkan karena tayangan yang ditampilkan oleh media di siarkan secara terus menerus, sehingga membentuk pola pikir masyarakat yang menontonnya. 2.2.8 Televisi Menurut Agee, et. Al 2001 (Ardianto, 2007) televisi adalah media yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Karena televisi menayangkan kebutuhan informasi, berita, iklan, dan hiburan yang dibutuhkan manusia. Televisi berkembang secara pesat, karena sifatnya yang menjangkau secara luas, ditayangkan berupa audio visual, dan memiliki pengaruh yang besar. 2.2.9 Karakteristik Televisi Menurut buku Komunikasi Massa suatu pengantar (Ardianto, 2007) televisi memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Audiovisual Aspek yang spesial dari televisi adalah dapat dilihat dan dapat didengar. Dalam artian televisi dapat dinikmati oleh mata yaitu dengan sajian gambar dan video, dan dengan telinga dengan efek-efek suara yang dihasilkan baik secara natural maupun buatan. Antara gambar dan suara tersebut berkesinambungan menciptakan perpaduan yang harmonis. Televisi tidak dapat dinikmati apabila hanya menayangkan gambar tanpa suara, begitu pula dengan menayangkan suara tanpa gambar. Dengan karakteritik audiovisual seorang produser harus benar-benar memperhatikan aspek gambar dan suara 18 agar layak dinikmati oleh penontonnya. Antara gambar dan topik berita harus saling berkesinambungan, tidak bisa di dalam berita berisi kecelakaan motor namun gambar yang ditayangkan adalah punggung polisi yang sedang mengamankan tempat kejadian perkara. Suara sangat mendukung tayangan tersebut, dengan suara yang jernih dan jelas telinga penonton akan semakin dimanjakan dan mereka akan semakin lama menonton program televisi. 2. Berpikir dalam gambar Terdapat 2 tahap dalam proses berpikir dalam gambar. Yang pertama adalah visualisasi. Artinya menerjemahkan kata-kata kedalam sebuah gambar. Gambar tersebut mengandung gagasan-gagasan atau ide yang telah disusun dalam konsep. Gambar yang disusun dalam sebuah program diatur oleh seorang pengarah acara. Peranan seorang pengarah acara adalah membuat objek-objek gambar yang akan digunakan menjadi memiliki makna. Segala sesuatu yang tertangkap oleh kamera memiliki sebuah makna yang sesuai dengan konteks dan isi dari informasi yang akan ditayangkan melalui televisi. 3. Pengoprasian lebih kompleks Dibandingkan dengan pembuatan program radio, televisi membutuhkan peralatan, dan kru yang lebih banyak serta kompleks. Untuk menayangkan 1 paket berita saja membutuhkan 2 pembawa berita dan lebih dari 10 kru. Kru terdiri dari adalah seorang produser, pengarah acara, pengarah teknik, wardrobe, makeup artist, penata cahaya, 3 orang kameraman, penata suara dan lain-lain. Peralatan yang digunakan lebih banyak dan lebih sulit, seperti kamera, lighting, mixer, dan sebagainya. Kru yang dipakai dalam suau program adalah seorang yang sudah terampil dan terlatih dibidangnya. 2.2.10 Televisi Kabel Dalam buku Komunikasi Massa (Ardianto, 2007) tv kabel adalah salah satu cara yang digunakan oleh media televisi untuk menyampaikan informasi melalui satelit lalu disebarkan ke sistem kabel lokal yang dilakukan pada tahun 1990. Menurut buku broadcasting to be broadcaster (Arifin, 2010) Cable Television atau tv kabel adalah pusat siaran yang layanan berlangganannya menggunakan media pelayanan kabel kloaksial. Siaran pertama dilakukan oleh CNN 19 untuk tayangan berita pada 1 juni 1988. Sekarang ini tv kabel menggunakan satelit namun penggunaan nama tv kabel tetap digunakan oleh CNN. Maka televisi kabel adalah tayangan televisi berbayar yang dapat digunakan oleh masyarakat apabila sudah berlangganan. Televisi menggunakan jaringan satelit yang disebarkan ke sistem kabel lokal, sehingga masyarakat dapat menikmati tayangan stasiun tv luar negri. 2.2.11 Jenis Program Televisi Menurut buku Manajemen Media Penyiaran (Morissan, 2010) jenis program televisi terbagi menjadi 2 yaitu: program informasi dan program hiburan. Lalu program informasi terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu berita keras (hardnews), dan berita lunak (softnews). Sementara program hiburan dibagi menjadi 4 bagian yaitu musik, drama, permainan, dan pertunjukan. Selain itu terdapat program faktual dan program fiktif yang terdiri dari: berita, program dokumenter, dan reality show (faktual), Untuk program fiktif adalah program drama dan komedi. Program informasi adalah program yang disajikan oleh televisi berupa rangkaian berita untuk memenuhi kebutuhan penonton akan infromasi tentang lingkungan sekitar, negara dan seluruh dunia. Program informasi bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan para penontonnya. Program informasi dapat berupa berita, talkshow ataupun wawancara. Televisi menghadirkan narasumber yangterlibat dalam suatu fenomena lalu menyiarkannya sebagai informasi yang faktual. Program informasi terbagi menjadi 2 yaitu berita keras dan berita lunak. Berita keras adalah berisi informasi yang penting dan menarik, harus segera ditayangkan kepada penonton karena sifatnya nya harus disajikan secara cepat. contoh berita keras adalah berita kebakaran, kecelakaan, pemerintahan dan sebagainya. Sangat mengedepankan fakta dan penayangan yang cepat. Berita keras dibagi menjadi 3 yaitu straight news, features dan infotainment. Straight news adalah berita singkat atau berita langsung. Berita ini menyajikan halhal penting saja yang berisi 5W+1H tentang fenomena atau peristiwa yang diberitakan. Berita ini sangat terikat pada waktu dan akan cepat berlalu bila tidak segera disampaikan. Feature adalah berita ringan yang menarik, apabila kita sedang menonton acara yang memnginformasikan tempat-tempat makan maka itulah yang disebut feature. Infotainment berasal dari 2 kata, information dan entertainment yang 20 berarti informasi mengenai industri hiburan. Program ini secara khusus menayangkan kehidupan para artis yang dikenal oleh masyarakat. Berita lunak adalah segala bentuk informasi menarik yang disajikan secara mendalam dan tidak terikat oleh waktu. Yang termasuk dalam berita lunak adalah current affair, magazine, dokumenter dan talkshow. Current affair adalah infromasi penting yang dikemas secara mendalam tetap terikat waktu dalam penayangannya namun tidak seketat berita keras. Contohnya adalah berita 10 tahun sejak bencana tsunami aceh. Magazine adalah informasi yang berisi topik seperti yang terdapat didalam majalah. Durasi program magazine lebih lama dari program pada umumnya, biasanya berdurasi lebih dari 1 jam. Dokumenter adalah program yang memiliki tujuan untuk mengedukasi penonton yang dikemas secara menarik. Program ini mengangkat kisah seorang tokoh, tempat, sejarah suatu masyarakat sebagainya. Talkshow adalah program yang mengangkat suatu tema dengan mendatangkan seorang narasumber dan dipimpin oleh seorang host sebagai pembawa acara. Program hiburan adalah program yang bertujuan untuk menghibur penonton, dikemas secara menarik dengan sentuhan musik, cerita, permainan, dan penampilan yang bisa menyenangkan hati penonton. Yang termasuk kedalam program hiburan adalah drama, permainan, musik dan pertunjukan. Drama adalah program hiburan yang dikemas dalam bentuk cerita atau kisah yang diperankan oleh beberapa tokoh dan memiliki tokoh utama. Drama menceritakan tentang kehidupan sehari-hari ataupun imajinasi dari kreatornya. Yang termasuk kedalam drama adalah sinetron dan film. Permainan adalah program yang melibatkan beberapa orang untuk menjawab sebuah pertanyaan atau menerima tantangan untuk mendapatkan suatu hadiah. Permainan adalah program tv yang dalam perencanaan biayanya tidak memerlukan dana yang banyak namun dapat menarik perhatian penonton. Yang termasuk ke dalam program permainan adalah quiz show, ketangkasan, dan reality show. Didalam reality show terbagi lagi menjadi 5 jenis yaitu hidden camera, competition show, relationship show, fly on the wall, dan mistik. Musik adalah program yang ditampilkan dalam 2 bentuk yaitu videoclip dan konser. Program musik sangat ditentukan oleh artis yang ditayangkan, apabila artis atau penyanyi yang didatangkan adalah penyanyi terkenal maka penonton akan tertarik dan menonton program tersebut. Pertunjukan adalah program yang menyajikan penampilan menarik dari seseorang yang menunjukan kemampuannya. 21 Apabila seseorang tersebut menampilkan lagu maka menjadi program pertunjukan musik, jika yang ditampilkan adalah kemampuan dalam memasak maka menjadi pertunjukan memasak, dan sebagainya. 2.2.11.1 Elemen-elemen pada suatu program Menurut buku Manajemen Media Penyiaran (Morissan, 2010) suatu program televisi memiliki elemen-elemen yang telah disesuaikan oleh target dan jenis daya tarik yang telah ditentukan. Semua program yang berhasil memiliki elemen-elemen yang mencakup konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing dan tren. 1. Konflik Adalah adanya benturan kepentingan antara individu yang ada di dalam program televisi tersebut, konflik menjadi pusat perhatian audience. Ketika konflik ditonjolkan pada suatu program maka audience akan dihadapkan dengan tokoh-tokoh yang memiliki padangan bertentangan antara 1 individu dengan individu lainnya. Konflik yang dibuat akan menghasilkan dampak sesuai dengan jenis program yang telah ditentukan. Apabila program tersebut adalah program komedi maka konflik akan menimbulkan kelucuan, apabila program tersebut adalah sinetron maka konflik akan menimbulkan ketegangan. 2. Durasi Penayangan suatu program dalam jangka waktu yang lama, berkelanjutan, dengan ide-ide yang terus diperbaharui. Program televisi yang berhasil adalah program tv yang mampu bertahan selama mungkin. 3. Kesukaan Penonton akan memilih program yang menampilkan idola kesukaannya, atau presenter yang akan membuat penonton merasa nyaman saat menonton suatu program. Ada masanya dimana penonton lebih memilih untuk menonton program televisi berdasarkan orang yang ditampilkan, bukan berdasarkan isi program. Pada acara gameshow haruslah menggunakan pembawa acara yang lucu, ramah, tampan atau cantik 22 sekaligus pintar, serta memancarkan aura kegembiraan, sehingga penonton akan tertarik untuk menonton program. 4. Konsistensi Suatu program harus mempunyai kepastian tema dan karakter pemain yang telah dibawakan sejak awal program tersebut ditayangkan. Resiko kehilangan penonton akan sangat besar apabila menyelipkan program lain ditengah-tengah tayangan utama. Hal tersebut tidak akan mendambah datangnya penonton baru dan akan membuat penonton lama meninggalkan program tersebut. 5. Energi Suatu program harus memancarkan energi yang dapat membuat penonton tidak berpindah ke program stasiun televisi lain. Penonton tidak boleh dibuat bingung dengan alur cerita yang lamban dan tidak tentu arah. Suatu program yang memiliki energi yang kuat harus memiliki 3 hal yaitu kecepatan cerita, daya tarik, dan gambar yang kuat. 6. Timing Suatu program harus memiliki waktu tayang yang tepat. Program televisi harus bisa menjaga keharmonisan dengan waktu. Tidak hanya mengenai waktu penayangan, juga tentang ketepatan program yang mencerminkan nilai-nilai yang sedang berlaku di masyarakat. 7. Tren Tren adalah salah satu petunjuk tentang selera masyarakat. Tren terjadi di program televisi apabila dalam beberapa stasiun televisi memiliki program dengan tema, format, dan isi yang sama. Tren anak muda adalah patokan yang ideal untuk menentukan format program acara karena selera mereka yang berubah-ubah dan dari segi jumlah, penonton didominasi oleh anak-anak muda. 2.2.12 Teori Motivasi Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan salah satu kondisi 23 pendorong bagi individu untuk berbuat sesuatu demi memperbaiki kekurangan tersebut. Selain kekurangan, harapan juga dapat menjadi kondisi pendorong. Harapan membuat seseorang memiliki tujuan yang harus dicapai, sehingga memunculkan motivasi untuk melakukan suatu tindakan agar apa yang diinginkan dapat terpenuhi. Persepsi juga dianggap dapat membentuk pola-pola tertentu dalam memberikan potensi sehingga dapat menjadi suatu motivasi. Persepsi yang diberikan oleh lingkungan seseorang dapat membentuk diri nya menjadi apa yang diidamkan oleh masyarakat yang berada di dalam lingkungan tersebut (Rohim, 2009). Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi dorongan dan penggerak yang ada di dalam diri manusia sehingga menyebabkan manusia dapat melakukan sesuatu. Dalam mengamati tingkah laku manusia ada beberapa hal yang harus diamati yaitu apa yang dilakukan oleh manusia? bagaimana manusia melakukan suatu hal? mengapa manusia melakukan hal tersebut? Pada pertanyaan mengapa, disitulah terdapat suatu motif. Motif dapat memberikan tujuan dan kemana arah manusia akan melakukan suatu tindakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda sehingga memiliki motif yang berbeda pula, melihat hal tersebut maka intensitas tanggapan seseorang akan pesan komunikasi pun berbeda (Ardianto, 2007). 2.2.13 Teori Uses And Effects Menurut Sven Windahl (Senjaya, 2007) teori uses and effects adalah suatu perpaduan antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Pengetahuan tentang pendekatan uses and gratifications dapat memberikan pemahaman tentang proses komunikasi massa. Teori uses and gratification dan uses and effects memiliki perbedaan yaitu pada teori uses and gratification penggunaan media ditentukan oleh keytbutuhan dasar individu, sementara teori uses and effects kebutuhan hanya menjadi salah satu dari faktor-faktor yang yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Karakteristik Individu, harapan dan persepsi terhadap media, dan tingkat akses kepada media, akan membawa seseorang kepada pilihan apakah dia akan menggunakan atau tidak menggunakan isi media. Dalam uses and effects hasil dari proses komunikasi massa dan kaitannya dengan penggunaan media dengan memperhitungkan pula isi media, memiliki beberapa bentuk yang berbeda, yaitu: 24 1. Karakteristik isi media menentukan sebagian besar dari hasil. Dalam hal ini, penggunaan media adalah faktor perantara, dan hasil dari proses penggunaan media adalah efek. Dalam pernyataan ini teori uses and gratifications hanya berperan sebagai perantara, yang akan menentukan apakah akan memperkuat atau melemahkan efek dari isi media. 2. Selama proses berlangsung, hasil adalah akibat penggunaan daripada karakteristik isi media. Penggunaan media dapat menentukan apakah ada pengurangan atau penambahan dalam aktivitas Iainnya, di samping itu dapat dilihat pula apakah akan ada ketergantungan terhadap suatu media. Jika penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil maka is disebut konsekuensi. 3. Hasil dalam uses and effects ditentukan oleh isi media dan sebagian lain oleh penggunaan media itu sendiri. Oleh karena itu terdapat dua proses yang berjalan secara bersamaan dan menyebabkan adanya suatu hasil yang disebut `conseffects' yaitu penggabungan antara konsekuensi dan efek. Pada proses pendidikan dapat menyebabkan hasil yang berbentuk 'conseffects'. Di mana sebagian dari hasil disebabkan oleh isi yang mendorong pembelajaran (efek), dan sebagian lain merupakan hasil dari suatu proses penggunaan media yang secara otomatis menyatukan dan menyimpan pengetahuan. Isi Media Penggunaan Media Efek Isi Media Penggunaan Media Konsekuensi Isi Media Penggunaan Media Conseffect 25 2.3 Kerangka Pemikiran Program So You Thing You Can Dance (X) Motivasi Mempelajari Berbagai Jenis Tarian Anggota Stamanara Angkatan 2010-2014 (Y) Elemen-elemen keberhasilan program televisi: 1. Konflik 2. Durasi Teori Uses and Effects: a. Isi Media b. Penggunaan Media c. Efek 3. Kesukaan 4. Konsistensi 5. Energi 6. Timing 7. Tren Program So You Think You Can Dance (Variabel X), sebagai variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi. Khalayak termotivasi dengan tayangan program tersebut. Lalu munculah akibat Peningkatan motivasi mempelajari berbagai jenis tarian (Variabel Y), yaitu sebagai variabel tidak bebas atau variabel yang dipengaruhi. Skala yang digunakan dalam kuisioner adalah adalah skala Likert.