BAB 2 KAJIAN PUSTAKA State Of The Art No. Judul Skripsi Teori

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 State Of The Art
No.
Judul Skripsi
1.
“Pengaruh Tayangan
Teori dasar:
Pendekatan
Diperoleh hasil thitung
Program Indonesian
Teori
penelitian:
= 21.661 pada tingkat
Idol Episode
Komunikasi
Kuantitatif
signifikansi
Spektakuler Show Di
Massa.
Rcti Terhadap
Motivasi Dalam
Latihan Tarik Suara
Teori
Metodologi
Metode
Teori Khusus:
Penelitian:
Teori Kognitif
Survei
Hasil
0,000. Karena nilai
signifikansi < 0,05,
maka
Ho
artinya
sosial
sebesar
ditolak
terdapat
(Studi Kasus Siswa
Jenis
pengaruh
antara
Yamaha Relasi Music
penelitian:
Pengaruh
Tayangan
& School Bidang
Eksplanatif
Program
Indonesian
Vocal)”
Idol
episode
Spektakuler Show di
RCTI (X) Terhadap
Windy Adiyatna
variabel
Weldani Putera
Dalam Latihan Tarik
1201002192
Suara (Studi Kasus
Motivasi
Siswa Yamaha Relasi
Music&School
Bidang Vocal)(Y)
2.
“Pengaruh
Acara Teori dasar:
Rangking 1 Di Trans Teori
Tv
Motivasi
(Studi
Siswa-Siswi
Terhadap Komunikasi
Pendekatan
Nilai
Penelitian:
korelasi
Kuantitatif
Belajar Massa
Terhadap
Smp
0.669
koefisien
(r) didapat
dari hasil (r)
tersebut
Teori Khusus:
Game Show
7
dapat
Metode
diinterpretasikan
Penelitian :
bahwa
pengaruh
8
Tarsisius II, Jakarta Presenter
Barat)”
Penonton
Pengaruh
Wina Maryani
Survey
Jenis
Penelitian :
Eksplanatif
1100049723
variable
acara
pengaruh
Rangking
1
terhadap
variable
motivasi
belajar
siswa-siswi
berada
pada
tingkat
hubungan
yang
positifberdasarkan
tabel interval
3.
“Pengaruh Tayangan Teori dasar:
Pendekatan
Penelitian
Program
Penelitian:
menunjukan
X
Factor Teori
Indonesia
Di
Rcti Komunikasi
Terhadap
Motivasi Massa
Kuantitatif
bahwa
Sig adalah 0.00 berarti
0.00 < 0.05 maka
Metode
Haditerima,
Penelitian :
ada pengaruh antara
Anggota Teori Uses And Survey
Gratification
Paramabira
Jenis
Universitas
Bina Teori Motivasi
Penelitian :
Nusantara)”
program X FACTOR
Berprestasi
Dalam
Bernyanyi
(Studi
Teori Khusus:
Kasus
Eksplanatif
berarti
INDONESIA di RCTI
terhadap
berprestasi
motivasi
dalam
bernyanyi.
Azmi Aulia Putri
1301013915
4.
The
Impact
of Teori Uses and Pendekatan
Menjelaskan
adanya
Program Context on Gratification dan penelitian :
pengaruh buruk bagi
Motivational System Teori Motivasi
seseorang
yang
menonton
program
Activation
Kuantitatif
and
Subsequent Effects on
Metode
televisi yang berisikan
Processing a Fear
Penelitian:
content
Appeal
Survey
Sedangkan
negatif.
ada
dampak positif bagi
9
Robert F. Potter
penonton
yang
menonton
tayangan
program
dengan
content positif.
5.
Reality
Television Teori Uses and Pendekatan
Programs
in Gratification dan penelitian :
Malaysia : A dream Teori Motivasi
Kuantitatif
Come True
Audience motivations
hubungan antara dasar
motivasi penonton
menonton program
Metode
reality show dengan
Penelitian:
menggunakan 5 faktor
Survey
motivasi yaitu namely,
for watching reality
television
Menjelaskan adanya
suspense, personal
identity and social
Moy Tow Yoon
interaction,
entertaining,
sensational seeking
2.2 Landasan Teori
2.2.1
Komunikasi
Menurut Lasswell (Mulyana, 2008) komunikasi dapat didefinisikan menjadi 5
unsur yang saling terkait satu sama lain. 5 unsur tersebut adalah:
1. Source (Sumber, komunikator)
Adalah seseorang yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Sumber atau komunikator bisa seorang individu, kelompok,
organisasi, perusahaan dan lain-lain, dengan catatan pihak tersebut adalah
orang yang berinisiatif untuk melakukan komunikasi. Seseorang mengalami
proses encoding dalam menyampaikan pesan. Encoding itu sendiri adalah
proses dimana seseorang menerjemahkan apa yang ada di pikirannya ke
dalam simbol verbal ataupun non verbal yang dapat dimengerti oleh penerima
pesan.
10
2. Pesan
Merupakan simbol verbal atau non verbal yang disampaikan oleh seorang
komunikator. Pesan adalah pikiran, perasaan, ide, gagasan yang dimiliki oleh
seorang komunikator untuk disampaikan pada seorang komunikan. Pesan
dengan simbol verbal adalah bahasa. Seorang komunikator berbicara dengan
bahasa misalnya seseorang lapar lalu ia akan berkata saya lapar kepada lawan
bicaranya. Pesan non verbal adalah bahasa isyarat atau bahasa tubuh yang
dapat mewakilkan suatu objek atau gagasan. Misalnya seseorang ingin
mengatakan “ok” cukup dia hanya dengan mengacungkan jempol tanpa perlu
berbicara sudah dapat mewakilkan kata-kata tersebut.
3. Media
Adalah alat yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan
kepada seorang komunikan. Media dapat berupa surat, telefon, tatap muka,
televisi, radio, majalah, sound system, komputer, panca indra dan lain-lain.
media merupakan alat yang mempermudah seorang komunikator untuk dapat
memberikan pesan kepada komunikan.
4. Receiver (Penerima Pesan, komunikan)
Seseorang yang menerima pesan dari seorang komunikator. Seorang
penerima pesan berperan sebagai penerjemah dari segala simbol verbal atau
non verbal yang diberikan oleh komunikator, setelah menerjemahkan simbol
maka akan menjadi gagasan atau ide dari penerima tersebut.
5. Efek
Dampak yang terjadi setelah komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikan. Misalnya seorang komunikator memberikan pesan berupa
lelucon atau kata-kata lucu kepada seorang komunikan, lalu komunikan
tersebut tertawa, maka tawa atau rasa senang yang di luapkan oleh
komunikan adalah efek dari lelucon yang dibuat oleh komunikator.
11
2.2.2
Fungsi Komunikasi
William I. Gorden (Mulyana, 2008) komunikasi memiliki empat fungsi.
Fungsi tersebut adalah komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual,
dan komunikasi instrumental. Berikut bahasannya:
1. Komunikasi sosial
Dianggap sebagai perantara manusia untuk menjalin kehidupan sosial.
Manusia tidak hidup dalam kesendirian, melainkan terdapat manusia-manusia
lain yang turut mencampuri kehidupan seseorang. Untuk itulah antara
individu dengan individu lainnya harus melakukan suatu kontak untuk dapat
menjalankan kehidupan yang harmonis. Dalam komunikasi sosial didalamnya
termasuk proses pembentukan konsep diri. Sejak manusia lahir hingga
menjadi dewasa dia membutuhkan ilmu dan acuan sebagai landasan atau
pedoman untuk membawa dirinya di kehidupan sosial. Seorang anak laki-laki
lahir kedunia, saat masih anak-anak diberikan mainan mobil-mobilan, robotrobotan, di didik secara tegas oleh orang tuanya dengan harapan saat dia
dewasa dia dapat menjadi seorang lelaki yang tegas, berwibawa sesuai bekal
yang diberikan sejak masih balita. Pemberian mainan dan cara didik
merupakan simbol komunikasi yang diberikan oleh orang tua agar dalam
proses pembentukan konsep diri anak laki-laki tersebut dapat tumbuh
sebagaimana karakteristik lelaki secara harfiah dan dapat diterima di
kehidupan sosial. Melalui komunikasi sosial, individu dapat diterima
dilingkungan masyarakat dan memperoleh kebahagiaan. Kebahagiaan dapat
diperoleh dengan komunikasi karena individu menyampaikan pesan dan
seseorang yang menerima pesan tersebut dapat memahami serta melakukan
apa yang disampaikan oleh individu tersebut. Kesepakatan dapat tercapai baik
dari si pemberi pesan dan penerima pesan.
2. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi dianggap sebagai cara untuk menyalurkan emosi, ide, dan
gagasan dari seorang individu. Perasaan individu disampaikan melalui pesan
verbal atau non verbal untuk mendapatkan apresisasi dari manusia lain. Apa
yang dilakukan oleh individu merupakan suatu perlambangan atas apa yang
ada dipikirannya. Komunikasi ekspresif membantu seorang individu
12
mengeluarkan apa yang dia pikirkan untuk dapat dimengerti oleh individu
lain.
3. Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual berfungsi sebagai pengikat hubungan antarpribadi dalam
suatu masyarakat. Seorang individu yang ikut berpartisipasi dalam ritual akan
mendapat penghargaan berupa pengakuan dari kelompok masyarakat.
Komunikasi ritual adalah bentuk penegasan atas suatu tradisi, ideologi, agama
dan lain-lain. Dalam suatu kelompok masyarakat, seorang individu perlu
menunjukan komitmen atas paham yang dia anut.
4. Komunikasi Instrumental
Dalam komunikasi instrumental, seseorang memberikan pesan yang
didalamnya terdapat maksud untuk mendorong, mengajar, mempengaruhi,
dan merubah sikap dan perilaku seseorang. Semua isi pesan tersebut bersifat
persuasif. Pembicara menginginkan adanya feedback berupa tindakan sesuai
apa yang disampaikan. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan dalam
pidato, kampanye, dan propaganda.
2.2.3 Komunikasi Massa
Menurut Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (Nurudin, 2013)
Komunikasi massa didefinisikan sebagai seseorang yang memegang peran sebagai
komunikator
menggunakan
suatu
media
yang
berteknologi
tinggi
untuk
menyebarkan informasi, dipancarkan secara cepat dan ditujukan kepada khalayak
secara luas. Media yang digunakan dalam komunikasi massa adalah televisi, radio,
film, surat kabar dan lain-lain. Dalam komunikasi massa, komunikasi dilakukan
untuk berbagi pesan kepada jutaan orang , tidak untuk individu atau hanya
sekelompok orang. Pesan disebarkan tanpa komunikator mengenal komunikan,
dalam artian seorang yang memberikan pesan sama sekali tidak mengenal penerima
pesan. Informasi yang disampaikan dalam komunikasi massa sepenuhnya adalah
milik masyarakat. Karena informasi atau berita yang ditayangkan didapatkan melalui
masyarakat dan diterima kembali oleh masyarakat.
Seorang komunikator yang melakukan komunikasi massa berasal dari suatu
lembaga atau organisasi besar. Memiliki struktur organisasi yang kompleks dan
13
merekrut orang-orang yang sudah ahli dibidangnya. Pesan tidak berasal dari seorang
individu. Pada saat berlangsungnya komunikasi massa pesan atau informasi yang
disampaikan terlebih dahulu di kontrol oleh seorang gatekeeper. Didalam organisasi
yang perperan sebagai komunikator memilki sejumlah individu yang membatasi dan
memperluas isi pesan agar layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam
komunikasi massa umpan yang di dapat bersifat tidak langsung, tidak seperti yang
dilakukan oleh seorang individu yang melakukan komunikasi biasa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi
yang berlangsung secara satu arah, ditujukan kepada masyarakat luas yang
heterogen, informasi disebarkan melalui media masa secara serentak dan komunikasi
massa dilakukan oleh organisasi besar yang kompleks dan membutuhkan biaya
besar.
2.2.4
Elemen-Elemen Komunikasi Massa
Menurut buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin, 2013) :
1. Komunikator
Dalam komunikasi massa yang berperan sebagai komunikator adalah
jaringan, stasiun lokal, direktur, staffacara dalam sebuah tayangan televisi.
Dengan demikian, komunikator bukan lah seorang individu melainkan sebuah
organisasi besar yang berkerjasama untuk menciptakan suatu pesan.
Karakteristik yang dimiliki oleh seorang komunikator adalah memiliki daya
saing, ukuran dan kompleksitas, industri,
spesialisasi, dan seorang
perwakilan. Media harus memiliki daya saing yang mencari cara bagaimana
audience dapat terikat untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka.
2. Isi
Media massa memiliki kebijakan sendiri dalam memilih isi tayangan yang
akan mereka siarkan. Menurut Ray Eldon Hiebert sekurang-kurangnya media
massa memiliki 5 kategori isi tayangan yaitu : berita dan informasi, analisis
dan interpretasi, pendidikan dan sosialisasi, hubungan masyarakat dan
persuasi, dan iklan. Yang wajib dimiliki oleh media massa adalah berita dan
informasi. Televisi menayangkan laporan kejadian suatu peristiwa yang
14
dijadikan sebagai tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan informasi
kepada audience nya agar tidak tertinggal informasi.
3. Audience
Menurut Hiebert audience memiliki karakter yang condong untuk berbagi
pengalaman dan sangat dipengaruhi oleh kehidupan sosial mereka. Individu
memilih suatu produk berdasarkan pengalaman dan anjuran dari individu lain
yang telah menggunakan produk tersebut. Audience tersebar di berbagai
belahan bumi, dengan Jangkauan pada media massa sangat besar dan sifatnya
relatif. Audience tidak mengenal lapisan masyarakat dan bersifat heterogen,
namun tetap mempunyai sasaran
yang tidak benar-benar dikhususkan.
Audience tidak mengenal satu sama lain, hal ini disebabkan karena
jangkauannya yang luas audience bersifat anonim. Audience terpisah jauh
dengan seorang komunikator.
4. Umpan balik
Umpan balik pada komunikasi massa bersifat tidak langsung. Yang artinya
anatara komunikator dan komunikan tidak terjadi kontak secara langsung
melainkan terdapat jeda atau penghalang walaupun nantinya akan
tersampaikan pada komunikator. Sebagai contoh ketika salah satu stasiun tv
menayangkan gambar kekerasan, lalu audience memprotes tayangan tersebut.
Tersampaikan namun membutuhkan media lain untuk menyampaikan.
Misalnya tersebar berita tersebut lewat surat kabar atau muncul di artikel
media online.
5. Gangguan
Gangguan dalam komunikasi massa ada 2 yaitu: gangguan saluran dan
gangguan semantik. Gangguan saluran adalah segala bentuk gangguan seperti
gambar yang kurang jelas, gangguan gelombang radio, kata-kata yang
terpotong, tayangan delay. Gangguan semantik berasal dari kesalahan
komunikasi atau tata bahasa yang tidak tepat. Gangguan semantik mencakup
kesalahan berbicara, salah pengejaan, tata bahasa yang tidak tepat, kesalahan
mengeja, cadel.
15
6. Gatekeeper
Menurut R. Bittner (Nurudin, 2013) gatekeeper adalah seseorang
memodifikasi dan memantau arus informasi dalam komunikasi massa.
Mereka yang mengedit, mengkoreksi, menghapus dan menambahkan pesan
yang akan disampaikan agar layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Yang
disebut sebagai gatekeeper adalah reporter, editor, dan lain-lain.
7. Pengatur
Pengatur media massa adalah orang yang berasal dari luar media. Walaupun
berada di luar media pengatur bisa ikut menentukan kebijakan redaksional.
Pengatur
terdiri
dari
konsumen,
organisasi
profesional,
pemerintah
narasumber, pengiklan dan lain-lain. Pengatur dapat mengatur arus isi media,
seperti pemberhentian program acara televisi, pemberhentian penayangan
film, penutupan suatu redaksi dan lain-lain. Sementara aturan itu sendiri
adalah hukum, pelanggaran, yang mengatur struktur media.
8. filter
Filter adalah kerangka berpikir yang membuat audience memilih bagaimana
cara menerima pesan. Filter terdiri dari fisik, psikologis, budaya yang
berkaitan dengan cara individu menjalankan pemahaman atas kehidupannya.
Semua jenis filter mempengaruhi jenis pesan yang akan diterima oleh
audience. Seorang yang takut akan darah tidak akan mau untuk melihat
tayangan kekerasan.
2.2.5
Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Alexis S.Tan (Nurudin, 2013) komunikasi massa memiliki 4 fungsi
yang terbagi menjadi tujuan komunikator dan tujuan komunikan. Yang pertama
adalah tujuan komunikator menjadi seorang pemberi informasi dan komunikan
memiliki tujuan untuk mencerna, menguji, mempelajari dan meraih keputusan dari
informasi yang telah diberikan. Yang kedua adalah tujuan komunikator mendidik.
Tujuan komunikan adalah menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah
16
diberikan oleh media massa, memfungsikan dirinya sebagai orang yang memiliki
peran besar dalam masyarakat.
Yang ketiga adalah tujuan komunikator untuk mengajak (persuasif). Disini
seorang komunikan membuat keputusan, dan mengadopsi nilai-nilai yang
ditayangkan media massa. Terakhir fungsi komunikator sebagai pemuas kebutuhan.
Seorang komunikan menikmati hiburan, menonton tayangan media massa dengan
santai dan terhibur.
2.2.6 Efek Komunikasi Massa
Menurut Keith R. Stamm dan John E. Bowes (Nurudin, 2013) komunikasi
massa memiliki 2 jenis efek yaitu:
1. Efek Primer (mencakup pemahaman)
Ketika seorang audience melihat dan memperhatikan tayangan di media
massa. Selayaknya seseorang memperhatikan orang lain berbicara dan
mengerti maksud dari isi pembicaraan orang lain tersebut. Sama seperti
seseorang
mendengarkan
radio
atau
menonton
acara
televisi
lalu
ditayangangkan acara berita dan tertarik untuk menonton program tersebut.
2. Efek Sekunder (mencakup perubahan pikiran dan tingkah laku)
Ketika seorang audience sudah mampu untuk mengambil keputusan ketika
melihat tayangan media massa. Apa yang dilihat oleh audience membawa
mereka untuk berperilaku sesuai dengan apa yang diinginkan oleh media
massa. Seperti halnya pengaruh propaganda atau iklan di tayangan televisi
yang mampu membuat para penontonnya mengambil sikap untuk membeli
suatu produk atau memilih seorang politikus untuk menjadi seorang
pemimpin.
2.2.7 Media Massa
Media massa adalah alat untuk mengirim simbol-simbol dari panca indera
manusia (Rakhmat, 2012). Dengan media massa kita dapat memperoleh informasi
tentang berbagai hal dari berbagai belahan dunia. Televisi sebagai media audiovisual
mengirim informasi secara detail dengan jangkauan yang luas dan menyeluruh.
Radio menyampaikan informasi secara cepat, singkat dan padat. Surat kabar
17
menyampaikan berita hangat, aktual dan rinci melalui kata-kata yang tertulis di
selembar kertas. Media massa menjadi suatu realitas sosial yang merupakan cermin
dari kehidupan manusia. Sebagai cerminan peristiwa yang terjadi di masyarakat
media massa terutama televisi menampilkan tokoh-tokoh dan kejadian penting agar
manusia tertarik untuk menerima informasi tersebut.
Seperti yang dikatakan Dofivat 1968 (Rakhmat, 2012) karena media massa
menayangkan relitas dunia maka media massa menayangkan materi secara selektif
dan mempengaruhi citra dari suatu peristiwa. Dengan arti menimbulkan stereotip
akan gambaran umum masyarakat tentang kehidupan sosial, politik dan ekonomi.
Seperti hal nya televisi Indonesia yang dalam gambaran media membuat sosok
perempuan terlihat lembut, menyukai kemewahan, dan mudah menangis. Hal ini
diakibatkan karena tayangan yang ditampilkan oleh media di siarkan secara terus
menerus, sehingga membentuk pola pikir masyarakat yang menontonnya.
2.2.8
Televisi
Menurut Agee, et. Al 2001 (Ardianto, 2007) televisi adalah media yang
paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Karena televisi menayangkan
kebutuhan informasi, berita, iklan, dan hiburan yang dibutuhkan manusia. Televisi
berkembang secara pesat, karena sifatnya yang menjangkau secara luas, ditayangkan
berupa audio visual, dan memiliki pengaruh yang besar.
2.2.9
Karakteristik Televisi
Menurut buku Komunikasi Massa suatu pengantar (Ardianto, 2007) televisi
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Audiovisual
Aspek yang spesial dari televisi adalah dapat dilihat dan dapat didengar.
Dalam artian televisi dapat dinikmati oleh mata yaitu dengan sajian gambar
dan video, dan dengan telinga dengan efek-efek suara yang dihasilkan baik
secara natural maupun buatan. Antara gambar dan suara tersebut
berkesinambungan menciptakan perpaduan yang harmonis. Televisi tidak
dapat dinikmati apabila hanya menayangkan gambar tanpa suara, begitu pula
dengan menayangkan suara tanpa gambar. Dengan karakteritik audiovisual
seorang produser harus benar-benar memperhatikan aspek gambar dan suara
18
agar layak dinikmati oleh penontonnya. Antara gambar dan topik berita harus
saling berkesinambungan, tidak bisa di dalam berita berisi kecelakaan motor
namun gambar yang ditayangkan adalah punggung polisi yang sedang
mengamankan tempat kejadian perkara. Suara sangat mendukung tayangan
tersebut, dengan suara yang jernih dan jelas telinga penonton akan semakin
dimanjakan dan mereka akan semakin lama menonton program televisi.
2. Berpikir dalam gambar
Terdapat 2 tahap dalam proses berpikir dalam gambar. Yang pertama adalah
visualisasi. Artinya menerjemahkan kata-kata kedalam sebuah gambar.
Gambar tersebut mengandung gagasan-gagasan atau ide yang telah disusun
dalam konsep. Gambar yang disusun dalam sebuah program diatur oleh
seorang pengarah acara. Peranan seorang pengarah acara adalah membuat
objek-objek gambar yang akan digunakan menjadi memiliki makna. Segala
sesuatu yang tertangkap oleh kamera memiliki sebuah makna yang sesuai
dengan konteks dan isi dari informasi yang akan ditayangkan melalui televisi.
3. Pengoprasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan pembuatan program radio, televisi membutuhkan
peralatan, dan kru yang lebih banyak serta kompleks. Untuk menayangkan 1
paket berita saja membutuhkan 2 pembawa berita dan lebih dari 10 kru. Kru
terdiri dari adalah seorang produser, pengarah acara, pengarah teknik,
wardrobe, makeup artist, penata cahaya, 3 orang kameraman, penata suara
dan lain-lain. Peralatan yang digunakan lebih banyak dan lebih sulit, seperti
kamera, lighting, mixer, dan sebagainya. Kru yang dipakai dalam suau
program adalah seorang yang sudah terampil dan terlatih dibidangnya.
2.2.10 Televisi Kabel
Dalam buku Komunikasi Massa (Ardianto, 2007) tv kabel adalah salah satu
cara yang digunakan oleh media televisi untuk menyampaikan informasi melalui
satelit lalu disebarkan ke sistem kabel lokal yang dilakukan pada tahun 1990.
Menurut buku broadcasting to be broadcaster (Arifin, 2010) Cable
Television atau tv kabel adalah pusat siaran yang layanan berlangganannya
menggunakan media pelayanan kabel kloaksial. Siaran pertama dilakukan oleh CNN
19
untuk tayangan berita pada 1 juni 1988. Sekarang ini tv kabel menggunakan satelit
namun penggunaan nama tv kabel tetap digunakan oleh CNN.
Maka televisi kabel adalah tayangan televisi berbayar yang dapat digunakan
oleh masyarakat apabila sudah berlangganan. Televisi menggunakan jaringan satelit
yang disebarkan ke sistem kabel lokal, sehingga masyarakat dapat menikmati
tayangan stasiun tv luar negri.
2.2.11 Jenis Program Televisi
Menurut buku Manajemen Media Penyiaran (Morissan, 2010) jenis program
televisi terbagi menjadi 2 yaitu: program informasi dan program hiburan. Lalu
program informasi terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu berita keras (hardnews), dan
berita lunak (softnews). Sementara program hiburan dibagi menjadi 4 bagian yaitu
musik, drama, permainan, dan pertunjukan. Selain itu terdapat program faktual dan
program fiktif yang terdiri dari: berita, program dokumenter, dan reality show
(faktual), Untuk program fiktif adalah program drama dan komedi.
Program informasi adalah program yang disajikan oleh televisi berupa
rangkaian berita untuk memenuhi kebutuhan penonton akan infromasi tentang
lingkungan sekitar, negara dan seluruh dunia. Program informasi bertujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan para penontonnya. Program informasi dapat berupa
berita, talkshow ataupun wawancara. Televisi menghadirkan narasumber yangterlibat
dalam suatu fenomena lalu menyiarkannya sebagai informasi yang faktual.
Program informasi terbagi menjadi 2 yaitu berita keras dan berita lunak.
Berita keras adalah berisi informasi yang penting dan menarik, harus segera
ditayangkan kepada penonton karena sifatnya nya harus disajikan secara cepat.
contoh berita keras adalah berita kebakaran, kecelakaan, pemerintahan dan
sebagainya. Sangat mengedepankan fakta dan penayangan yang cepat.
Berita keras dibagi menjadi 3 yaitu straight news, features dan infotainment.
Straight news adalah berita singkat atau berita langsung. Berita ini menyajikan halhal penting saja yang berisi 5W+1H tentang fenomena atau peristiwa yang
diberitakan. Berita ini sangat terikat pada waktu dan akan cepat berlalu bila tidak
segera disampaikan. Feature adalah berita ringan yang menarik, apabila kita sedang
menonton acara yang memnginformasikan tempat-tempat makan maka itulah yang
disebut feature. Infotainment berasal dari 2 kata, information dan entertainment yang
20
berarti informasi mengenai industri hiburan. Program ini secara khusus
menayangkan kehidupan para artis yang dikenal oleh masyarakat.
Berita lunak adalah segala bentuk informasi menarik yang disajikan secara
mendalam dan tidak terikat oleh waktu. Yang termasuk dalam berita lunak adalah
current affair, magazine, dokumenter dan talkshow. Current affair adalah infromasi
penting yang dikemas secara mendalam tetap terikat waktu dalam penayangannya
namun tidak seketat berita keras. Contohnya adalah berita 10 tahun sejak bencana
tsunami aceh. Magazine adalah informasi yang berisi topik seperti yang terdapat
didalam majalah. Durasi program magazine lebih lama dari program pada umumnya,
biasanya berdurasi lebih dari 1 jam. Dokumenter adalah program yang memiliki
tujuan untuk mengedukasi penonton yang dikemas secara menarik. Program ini
mengangkat kisah seorang tokoh, tempat, sejarah suatu masyarakat sebagainya.
Talkshow adalah program yang mengangkat suatu tema dengan mendatangkan
seorang narasumber dan dipimpin oleh seorang host sebagai pembawa acara.
Program hiburan adalah program yang bertujuan untuk menghibur penonton,
dikemas secara menarik dengan sentuhan musik, cerita, permainan, dan penampilan
yang bisa menyenangkan hati penonton. Yang termasuk kedalam program hiburan
adalah drama, permainan, musik dan pertunjukan. Drama adalah program hiburan
yang dikemas dalam bentuk cerita atau kisah yang diperankan oleh beberapa tokoh
dan memiliki tokoh utama. Drama menceritakan tentang kehidupan sehari-hari
ataupun imajinasi dari kreatornya. Yang termasuk kedalam drama adalah sinetron
dan film.
Permainan adalah program yang melibatkan beberapa orang untuk menjawab
sebuah pertanyaan atau menerima tantangan untuk mendapatkan suatu hadiah.
Permainan adalah program tv yang dalam perencanaan biayanya tidak memerlukan
dana yang banyak namun dapat menarik perhatian penonton. Yang termasuk ke
dalam program permainan adalah quiz show, ketangkasan, dan reality show. Didalam
reality show terbagi lagi menjadi 5 jenis yaitu hidden camera, competition show,
relationship show, fly on the wall, dan mistik.
Musik adalah program yang ditampilkan dalam 2 bentuk yaitu videoclip dan
konser. Program musik sangat ditentukan oleh artis yang ditayangkan, apabila artis
atau penyanyi yang didatangkan adalah penyanyi terkenal maka penonton akan
tertarik dan menonton program tersebut. Pertunjukan adalah program yang
menyajikan penampilan menarik dari seseorang yang menunjukan kemampuannya.
21
Apabila seseorang tersebut menampilkan lagu maka menjadi program pertunjukan
musik, jika yang ditampilkan adalah kemampuan dalam memasak maka menjadi
pertunjukan memasak, dan sebagainya.
2.2.11.1 Elemen-elemen pada suatu program
Menurut buku Manajemen Media Penyiaran (Morissan, 2010) suatu program
televisi memiliki elemen-elemen yang telah disesuaikan oleh target dan jenis daya
tarik yang telah ditentukan. Semua program yang berhasil memiliki elemen-elemen
yang mencakup konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing dan tren.
1. Konflik
Adalah adanya benturan kepentingan antara individu yang ada di dalam
program televisi tersebut, konflik menjadi pusat perhatian audience.
Ketika konflik ditonjolkan pada suatu program maka audience akan
dihadapkan dengan tokoh-tokoh yang memiliki padangan bertentangan
antara 1 individu dengan individu lainnya. Konflik yang dibuat akan
menghasilkan dampak sesuai dengan jenis program yang telah ditentukan.
Apabila program tersebut adalah program komedi maka konflik akan
menimbulkan kelucuan, apabila program tersebut adalah sinetron maka
konflik akan menimbulkan ketegangan.
2. Durasi
Penayangan suatu program dalam jangka waktu yang lama, berkelanjutan,
dengan ide-ide yang terus diperbaharui. Program televisi yang berhasil
adalah program tv yang mampu bertahan selama mungkin.
3. Kesukaan
Penonton akan memilih program yang menampilkan idola kesukaannya,
atau presenter yang akan membuat penonton merasa nyaman saat
menonton suatu program. Ada masanya dimana penonton lebih memilih
untuk menonton program televisi berdasarkan orang yang ditampilkan,
bukan berdasarkan isi program. Pada acara gameshow haruslah
menggunakan pembawa acara yang lucu, ramah, tampan atau cantik
22
sekaligus pintar, serta memancarkan aura kegembiraan, sehingga
penonton akan tertarik untuk menonton program.
4. Konsistensi
Suatu program harus mempunyai kepastian tema dan karakter pemain
yang telah dibawakan sejak awal program tersebut ditayangkan. Resiko
kehilangan penonton akan sangat besar apabila menyelipkan program lain
ditengah-tengah tayangan utama. Hal tersebut tidak akan mendambah
datangnya
penonton
baru
dan
akan
membuat
penonton
lama
meninggalkan program tersebut.
5. Energi
Suatu program harus memancarkan energi yang dapat membuat penonton
tidak berpindah ke program stasiun televisi lain. Penonton tidak boleh
dibuat bingung dengan alur cerita yang lamban dan tidak tentu arah.
Suatu program yang memiliki energi yang kuat harus memiliki 3 hal yaitu
kecepatan cerita, daya tarik, dan gambar yang kuat.
6. Timing
Suatu program harus memiliki waktu tayang yang tepat. Program televisi
harus bisa menjaga keharmonisan dengan waktu. Tidak hanya mengenai
waktu penayangan, juga tentang ketepatan program yang mencerminkan
nilai-nilai yang sedang berlaku di masyarakat.
7. Tren
Tren adalah salah satu petunjuk tentang selera masyarakat. Tren terjadi di
program televisi apabila dalam beberapa stasiun televisi memiliki
program dengan tema, format, dan isi yang sama. Tren anak muda adalah
patokan yang ideal untuk menentukan format program acara karena selera
mereka yang berubah-ubah dan dari segi jumlah, penonton didominasi
oleh anak-anak muda.
2.2.12 Teori Motivasi
Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu tindakan. Kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan salah satu kondisi
23
pendorong bagi individu untuk berbuat sesuatu demi memperbaiki kekurangan
tersebut. Selain kekurangan, harapan juga dapat menjadi kondisi pendorong. Harapan
membuat seseorang memiliki tujuan yang harus dicapai, sehingga memunculkan
motivasi untuk melakukan suatu tindakan agar apa yang diinginkan dapat terpenuhi.
Persepsi juga dianggap dapat membentuk pola-pola tertentu dalam memberikan
potensi sehingga dapat menjadi suatu motivasi. Persepsi yang diberikan oleh
lingkungan seseorang dapat membentuk diri nya menjadi apa yang diidamkan oleh
masyarakat yang berada di dalam lingkungan tersebut (Rohim, 2009).
Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi dorongan dan penggerak
yang ada di dalam diri manusia sehingga menyebabkan manusia dapat melakukan
sesuatu. Dalam mengamati tingkah laku manusia ada beberapa hal yang harus
diamati yaitu apa yang dilakukan oleh manusia? bagaimana manusia melakukan
suatu hal? mengapa manusia melakukan hal tersebut? Pada pertanyaan mengapa,
disitulah terdapat suatu motif. Motif dapat memberikan tujuan dan kemana arah
manusia akan melakukan suatu tindakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda sehingga memiliki
motif yang berbeda pula, melihat hal tersebut maka intensitas tanggapan seseorang
akan pesan komunikasi pun berbeda (Ardianto, 2007).
2.2.13 Teori Uses And Effects
Menurut Sven Windahl (Senjaya, 2007) teori uses and effects adalah suatu
perpaduan antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai
efek. Pengetahuan tentang pendekatan uses and gratifications dapat memberikan
pemahaman tentang proses komunikasi massa. Teori uses and gratification dan uses
and effects memiliki perbedaan yaitu pada teori uses and gratification penggunaan
media ditentukan oleh keytbutuhan dasar individu, sementara teori uses and effects
kebutuhan hanya menjadi salah satu dari faktor-faktor yang yang menyebabkan
terjadinya penggunaan media. Karakteristik Individu, harapan dan persepsi terhadap
media, dan tingkat akses kepada media, akan membawa seseorang kepada pilihan
apakah dia akan menggunakan atau tidak menggunakan isi media.
Dalam uses and effects hasil dari proses komunikasi massa dan kaitannya
dengan penggunaan media dengan memperhitungkan pula isi media, memiliki
beberapa bentuk yang berbeda, yaitu:
24
1. Karakteristik isi media menentukan sebagian besar dari hasil.
Dalam hal ini, penggunaan media adalah faktor perantara, dan
hasil dari proses penggunaan media adalah efek. Dalam
pernyataan ini teori uses and gratifications hanya berperan
sebagai perantara, yang akan menentukan apakah akan
memperkuat atau melemahkan efek dari isi media.
2. Selama proses berlangsung, hasil adalah akibat penggunaan
daripada karakteristik isi media. Penggunaan media dapat
menentukan apakah ada pengurangan atau penambahan dalam
aktivitas Iainnya, di samping itu dapat dilihat pula apakah akan
ada ketergantungan terhadap suatu media. Jika penggunaan
merupakan penyebab utama dari hasil maka is disebut
konsekuensi.
3. Hasil dalam uses and effects ditentukan oleh isi media dan
sebagian lain oleh penggunaan media itu sendiri. Oleh karena
itu terdapat dua proses yang berjalan secara bersamaan dan
menyebabkan adanya suatu hasil yang disebut `conseffects'
yaitu penggabungan antara konsekuensi dan efek. Pada proses
pendidikan
dapat
menyebabkan
hasil
yang
berbentuk
'conseffects'. Di mana sebagian dari hasil disebabkan oleh isi
yang mendorong pembelajaran (efek), dan sebagian lain
merupakan hasil dari suatu proses penggunaan media yang
secara otomatis menyatukan dan menyimpan pengetahuan.
Isi Media
Penggunaan Media
Efek
Isi Media
Penggunaan Media
Konsekuensi
Isi Media
Penggunaan Media
Conseffect
25
2.3 Kerangka Pemikiran
Program So You Thing You
Can Dance
(X)
Motivasi Mempelajari Berbagai
Jenis Tarian Anggota Stamanara
Angkatan 2010-2014
(Y)
Elemen-elemen keberhasilan
program televisi:
1. Konflik
2. Durasi
Teori Uses and Effects:
a. Isi Media
b. Penggunaan Media
c. Efek
3. Kesukaan
4. Konsistensi
5. Energi
6. Timing
7. Tren
Program So You Think You Can Dance (Variabel X), sebagai variabel bebas
atau variabel yang mempengaruhi. Khalayak termotivasi dengan tayangan program
tersebut. Lalu munculah akibat Peningkatan motivasi mempelajari berbagai jenis
tarian (Variabel Y), yaitu sebagai variabel tidak bebas atau variabel yang
dipengaruhi. Skala yang digunakan dalam kuisioner adalah adalah skala Likert.
Download