2.1 Penelitian Sebelumnya

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No.
Judul Penelitian dan
Teori yang digunakan
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
PERSEPSI
Teori yang digunakan
Penelitian kuantitatif
Hasil penelitian
MAHASISWA
S.O.R dan pengertian
deskriptif dengan
dilihat dari korelasi
UNIVERSITAS MERCU
khalyak
metode survey dan
yang sebesar 80%
BUANA FAKULTAS
kuesioner terhadap
tertarik dan
ILMU KOMUNIKASI
sampel mahasiswa
menghibur .
ANGKATAN 2007
Mercu Buana
Nama Peneliti
1.
TERHADAP
SINETRON RELIGI
PARA PENCARI
TUHAN JILID 3 DI
SCTV
Oleh: Mahathir
Muhammad 2010
2.
Teori yang digunakan
Peneliti menggunakan
Hasil penelitian
teori minat dan teori
metode kuantitatif
dilihat dari korelasi
akhlak
emperical dengan
yang sebesar 56,71%
menyebarkan kuesioner
mempengaruhi minat
AKHLAK SISWA DI SMP
untuk mendapatkan
menonton.
YAYASAN PENDIDIKAN
data-data yang diuji.
PENGARUH MINAT
MENONTON
TAYANGAN FILM
RELIGI TERHADAP
ISLAM AL - HIDAYAH
CIPAYUNG - CIPUTAT
No.
Judul Penelitian dan
Teori yang digunakan
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
PENGARUH
Menggunakan
Metode yang
Pengaruh dari
PROGRAM CERITA
kuantitatif dan
digunakan pendekatan
pogram Cerita Kita
KITA DAAI TV
pengumpulan data
kuantitatif eksplanatif
terhadap minat
TERHADAP MINAT
dengan sampel yang
pengumpulan data
menonton anak-anak
MENONTON ANAK-
telah di hitung dengan
menggunakan populasi
SD kelas 2 Cinta
ANAK SD KELAS 2
rumus.
atau sampel tertentu.
Kasih Tzu Chi
Nama Peneliti
Oleh: Umi Kalsum 2006
3.
cengkareng.
CINTA KASIH TZU
CHI CENGKARENG,
JAKARTA BARAT
Oleh: Juventia 2013
4.
PENGARUH
Teori yang digunakan
Metode penelitian
Hasil dilihat dari uji
teori sosial kognitif dan
kuantitatif eksplanatif
korelasi yang dimana
pemodelan
dengan teknik
memiliki pengaruh
pengumpulan data
sebesar 26,7% yang
TERHADAP
menggunakan
dimana hasil ini
PERILAKU
kuesioner.
berarti memiliki
PROGRAM RELIGI
”KATA USTADZ
SOLMED” DI SCTV
BERIBADAH
PENONTON (STUDI
KASUS PADA
PENONTON YANG
HADIR DI STUDIO 10
SCTVPERIODE
MARET 2013)
Oleh: Trima Selvani 2013
pengaruh yang cukup
berarti
2.2
Teori Umum
2.2.1
Teori Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata latin communicare atau communis yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama. Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu
menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam
linmgkungan mereka. (West & Turner, 2008:5)
Definisi komunikasi sendiri adalah proses pengiriman dan penerima pesan informasi
atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara efektif, sehingga pesan yang dimaksud
dapat mengerti.
2.2.2
Fungsi Komunikasi
Bedasarkan pengamatan para ahli komunikasi, fungsi komunikasi bisa berbeda-beda
meskipun memiliki kesamaan dalam pengertian maksud dan tujuan dari komunikasi tersebut.
Seperti menurut Thomas M. Scheidel bahwa komunikasi terutama untuk menyatakan dan
mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang yang ada disekitar kita
dan untuk mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk merasa, berpikir dan berperilaku
seperti yang kita inginkan.
Rudolf F. Verderber, merumuskan bahwa terdapat dua fungsi tujuan yaitu:
1. Fungsi sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang
lain, membangun dan memelihara hubungan.
2. Fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan untuk atau tidak
melakukan sesuatu pada saat tertentu, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari,
apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar menghadapi tes.
2.3
Komunikasi Massa
2.3.1
Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai
kependekan dari mass media comunication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media
massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication diartikan sebagai
salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass
communication. Berlo mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran
alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.
Beberapa definisi komunikasi massa menurut para ahli:
-
Komunikasi massa menurut Bittner, (Rakhmat, 2009:188) adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
-
Menurut Gerbner, (Rakhmat, 2009:188) adalah produksi dan distribusi yang
berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat industri.
2.3.2
Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation
(penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai), dan entertainment
(hiburan).
1. Surveillance (pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama:
-
warning of beware surveillance (Pengawasan peringatan)
Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan
tentang ancaman dari angin topan,meletusnya gunung merapi,kondisi yang
memprihatinkan,tayangan inflasi atau adanya serangan militer.
- Instrumental surveillance(pegawasan instrumental).
Fungsi pengawan instrumental adalah penyampain atau penyebaran informasi yang memiliki
kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.
2. Interpretation (Penafsiran)
Fungsi penafsiran hampir sama dengan fungsi pengawasan,Dimana media tidak hanya
memberikan fakta dan data,tetapi dalam pesan yang disampaikan ada penafsiran
terhadap kejadaian-kejadian yang terjadi.
3. Linkage (Pertalian)
Dalam fungsi ini media mempersatukan masyarakat yang mempunyai latar belakang
berbeda,sehingga membentuk Linkage (Pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat
yang sama terhadap suatu hal.
4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-nilai)
Fungsi ini juga dapat disebut socialization (Sosialisasi).Sosialisasi mengacu kepada cara
dimana seorang individu menganut perilaku dan niai yang dihasilkan oleh kelompok.
5. Entertainment ( Hiburan)
Hampir
semua
media
massa
mengutamakan
acara
sebagai
hiburan
bagi
audiensnya,Melalui program hiburan yang bervariatif dapat membuat audiens bisa
memilih acara hiburan yang dikehendakinya.
Fungsi komunikasi massa secara umum adalah :
1. Fungsi Informasi
Dalam hal ini media massa memberikan informasi yang penting bagi audiens.Informasi
merupakan hal yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini,masyarakat sebagai mahluk
social akan selalu haus terhadap informasi untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Fungsi Pendidikan
Media merupakan sarana pendidikan bagi audiensnya.Media memberikan banyak acara
yang sifatnya mendidik.Salah satu cara mendidik yang dilakukan media adalah melalui
pengajaran nilai,etika,serta aturan-aturan yang berlaku bagi audiens.
3. Fungsi mempengaruhi
Fungsi
mempengaruhi
dari
media
massa
secara
implicit
terdapat
pada
tajuk/editorial,features,iklan,artikel,dan sebagainya.Khaayak dapat terpengauh oleh
siaran-siaran yang ditayangkan oleh stasiun televissi.
2.3.3Karakteristik Komunikasi Massa
Karakteristik Komunikasi Massa terbagi dalam beberapa jenis, diantaranya :
a) Komunikator Terlembagakan
Ciri Komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya.Komunikasi massa
menggunakan media massa baik media cetak atau elektronik.Diambil dari definisi
yang diungkapkan oleh Wright bentuk baru komunikasi massa dapat dibedakan dari
corak-corak lama yang memiliki karakteristik utama.Diarahkan pada khalayak yang
relative besar,heterogen,dan anonym.Pesan disampaikan secara terbuka,sering kali
dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak,bersifat sekilas;Komunikator
cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan
biaya besar. (Rahkmat,2007:177).
b) Pesan Bersifat Umum
Komunikasi Massa bersifat terbuka,artinya Komunikasi Massa ditujukan untuk
semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu
pesan Komunikasi Massa bersifat umum.
c) Komunikannya Anonim dan Heterogen
Komunikan pada Komunikasi Massa bersifat anonym dan heterogen.Komunikator
tidak mengenal komunikan (anonym),karena komunikasinya menggunakan media
dan tidak tatap muka.Di samping anonym,komunikan komunkasi massa adalah
heterogen,karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat ang berbeda,yang dapat
dikelompokan
berdasarkan
factor:usia,jenis
kelamin,pendidikan,pekerjaan,latar
belakang budaya,agam dan tingkat ekonomi.
d) Media Massa menimbulkan keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya,adalah
jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak
terbatas.Komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang
bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
e) Komunikasi Mengutamakan Isi Dibandingkan Hubungan
Salah satu prinsip komunikasi adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan
dimensi hubungan (Mulyana,2000:99).Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi
komunikasi,yaitu apa yang dikatakan,sedangkan dimensi hubungan menunjukkan
bagaimana cara mengatakannya,yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
peserta komunikasi itu.
f)
Stimulasi Alat Indra Terbatas
Ciri Komunikasi massa lainya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya,adalah
stimulasi alat indra yang terbatas.komunikasi melibatakan seluruh alat indra yang
dimiliki
komunikator
dan
komunikan
dan
dapat
digunakan
secara
maksimal.contohnya pada media cetak komunikan hanya bias melihat,pada siaran
radio komunikan hanya mendengar,dan pada televise komunikan dapat melihat dan
mendengar stimulus yang dberikan.
2.3.4
Media Massa
Media Massa (mass media) adalah saluran, media, sarana, atau alat yang dipergunakan
dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak.
Kelebihan media massa dibandingkan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan
ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyerbarkan pesan hampir seketika pada
waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007:9). Yang termasuk media massa adalah surat kabar,
majalah. Radio, televisi, dan juga internet.
2.3.5
Jenis Media Massa
Media massa terdiri dari berbagai jenis antara lain:
-
Media Massa Cetak
Media ini berbentuk dalam lembaran yang dicetak dan memiliki ukuran atau segi format
yang berbeda-beda. Media cetak juga selalu dibatasi oleh kolom dan dari segi warna media
cetak dapat berwarna dan tidak. Media cetak umumnya berisi berita, opini, feature, dan
promosi. Contoh dari mediacetak antara lain koran, majalah, tabloid, dan buku.
-
Media massa Elektronik
Media ini berupa alat elektronik yang dimana bisa berupa visual dan audio. Media ini
menyebarluaskan informasi lebih cepat dibandingkan dengan media cetak. Media ini berupa
televisi dan radio.
-
Media Online
Media online media yang dapat kita gunakan melalui internet.
2.4
Televisi
Menurut Fransiscus (broadcasting dan cinematography,2013 : 23).
Televisi
adalah alat penangkap siaran bergambar,yang berupa audio visual dan penyiaran
videonya secara broadcasting.Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu Tele(jauh) dan
vision(melihat),jadi secara harafiah berarti “melihat jauh”,karena pemirsa berada jauh
dari studio televise.
Sedangkan televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audiovisulal),yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan
televisi,tetapi juga sekaligus mendengar atau menerima narasi dari gambar tersebut.
Awal mula siaran televisi di Indonesia pertama kali dimulai pada tahun 1962
untuk mempersiapkan liputan pada pesta olah raga Asia (Asian Games) di Jakarta yang
diadakan tahun 1964.Saat itu masyarakat Indonesia amatlah terpukau dengan siaran
televise meskipun hanya siaran televise hitam putih.Boomingnya televisi dimulai pada
tahun 1992 ketik RCTI mulai mengudara dengan bantuan dekoder.Kehebatan televisi
sekarang ini tidak terlepas dari peranan pelopor televisi di Indonesia yaitu TVRI sebagai
cikal bakal penyiaran televisi di Indonesia.
2.4.1
Karakteristik Televisi
Media televisi mempunyai berbagai macam karakteristik yang diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Berpikir dalam gambar
Kita dapat menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar
secara individual, dan merangkai gambar-gambar individual tersebut sehingga mengandung
makna tertentu (Elvinaro, 2007: 137-139).
2. Selektifitas dan fleksibilitas
Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen penonton yang khusus atau
tertentu. Namun sebenarnya televisi dapat menjangkau segmen penonton tertentu tersebut
karena adanya variasi komposisi penonton sebagai hasildari isi program, waktu siarandan
cakupan geografis siaran televisi (Morrisan, 2007;188).
3. Fokus perhatian
Karena sifatnya yang audio visual, maka penonton membutuhkan waktu khusus serta harus
fokus dan memperhatikan tayangan pada saat menyaksikannya.
2.4.2
Program Televisi
Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran
televisi dari hari ke hari (horizontal progamming) dan dari jam ke jam (vertical progamming)
sertiap harinya (Soenarto, 2007:1).
Sedangkan menurut (Naratama,2004:63)dalam buku “Sutradara Televisi: Dengan Angle
dan Multi Camera”, mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari
suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang
akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yangdisesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa
acara tersebut.
Maka dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program televisi sangat
berpengaruh pada keberhasilan sebuah acara televisi yang akan diproduksi. Program televisi
juga menentukan siapa target yang akan menonton acara televisi tersebut dan bagaimana cara
menyajikannya agar dapat diterima dan dinikmati oleh penonton yang menjadi target acara
tersebut.
2.4.3
Jenis Program Televisi
Dari berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenis-jenis program terbagi
menjadi dua bagian yaitu:
Program informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk memberitahuakan
tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience.
-
Berita keras (Hard News), adalah segala bentuk informasi yang penting dan
menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya
yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh khalayak audience
secepatnya.
-
Straight News, suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan
informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.
-
Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun
menarik.
-
Infotaiment, adalah berita yang menyajiakan informasi mengenai kehidupan
orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity).
-
Berita lunak (Soft News), adalah informasi yang penting dan menarik yang
disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera
ditayangkan.
-
Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait
dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara
lengkap dan mendalam.
-
Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan dan
mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi
ketimbang aspek pentingnya
-
Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran
dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.
-
Talk Show, adalah yang menampilkan beberapa orang untuk membahas
suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara.
Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam
bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah
drama, musik, dan permainan (game).
1. Drama, adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau
karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang
melibatkan konflik dan emosi.
-
Sinetron merupakan drama yang menyajika cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan.
Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum
menjadi suatu kesimpulan.
-
Film, televisi menjadi media paling akhir yang dapat menayangkan film sebagai salah
satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar. Kemudian
film itu sendiri didistribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu film baru dapat
ditayangkan di televisi.
2. Permainan atau (game show), adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah
orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan
sesuatu.
3. Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan seseorang
atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio. Program
musik di televisi sangat ditentukan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara
namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih
menarik.
4. Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan seseorang atau
beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio .
Menurut Morissan (2008:207) program televisi dibagi beberapa jenis, yaitu:
1.
Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah
pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program informasi
terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
-
Berita keras (Hard news)
Sebuah beritayang menyajikan tentang segala informasi penting dan menarik yang
harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya segera untuk diketahui
khalayak.
-
Berita Lunak (soft News)
Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik yang
disampaikan secara mendalam (indepht) namun tidak bersifat harus segera
ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program
tersendiri di luar program berita.
2.
Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien
dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam
kategori ini adalah drama, musik, dan permainan (game).
3.
Infotainment
Kata “infotainment” merupakan singkatan dari informasi dan entertaiment yang berarti
suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat
menghibur (Morissan, 2005:284). Berita ini merupakan ionformasi mengenai kehidupan
orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka
bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebgainya,
maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment (Morissan, 2008:27).
Menurut peneliti program Mujizat Itu Nyata yang tayang setiap hari Minggu pada pukul
12.30 WIB. Merupakan program acara religi yang berupa jenis program feature karena selalu
menampilkan kisah nyata yang diambil dari nara sumber dan juga memberikan nasehat kepada
para umat Kristiani.
2.5
Pengaruh Tayangan Televisi
Untuk mengukur pengaruh tayangan televisi juga dapat dilihat dari indicator
frekuensi, durasi, dan atensi. Menurut Adriyanto dan Erdinaya ketiga pola ini sering
dilakukan untuk mengukur pengaruh tayangan televise, pengukuran frekuensi proram
mingguan seperti berapa kali dalam sebulan. Sedangkan pengukuran durasi penggunaan
media dihitung berapa lama khalayak tergantung pada suatu media, berapa menit
khalayak mengikuti program. Kemudian hubungan khalayak dan program berkaitan
dengan perhatian atau atensi. Frekuensi, merupakan penggunaan media mengumpulkan
data khalayak tentang berapa kali dalam sebulan seseorang mengkonsumsi tayangan
suatu program televisi. Durasi merupakan data berupa berapa lama menyaksikan
tayangan televise serta atensi yaitu seberapa besar perhatian pada tayangan televise
(Pahlevi, 2009 :15)
(http://laluhendribagus.blogspot.com diunduh pada hari Rabu 27 Agustus 2014 pada
pukul 12.22)
2.6
Pengertian Agama
Dalam buku Character Building III Relasi dengan Tuhan (Gea 2004, 67) Agama pada dasarnya
adalah sikap dasar manusia yang seharusnya kepada Tuhan. Agama mengungkapkan diri dalam sembah
dan bakti sepenuh hati kepada Tuhan. Berbeda dengan iman yang didasarkan pada pewahyuan Tuhan,
agama sebenernya merupakan hasil usaha manusia, yang dikembangkan dalam rangka mengatur
berbagai hal yang berkaitan dengan pengungkapan iman.
Iman merupakan jawaban atau tanggapan manusia atas pewahyuan Tuhan; sedangkan
bagaimana jawaban manusia ini dikembangkan, disebarluaskan, dan diteruskan turun-temurun dalam
berbagai aktivitas kerohanian, itulah yang diatur agama. Jadi agama merupakan wadah atau lembaga
yang mempersatukan dan mengatur berbagai aktivitas berkaitan dengan pengungkapan dan
penghayatan imn kepada Tuhan.
Dengan pengertian ini tidak berarti agama hanya berkaitan dengan hal yang vertical saja
sementara aspk horizontalnya diabaikan. Agama jelas memiliki cirri social yang sangat luas dan dalam.
Agama adalah institusi atau ruang tempat pengembangan dan penghayatann dimensi social dari iman
kepada Tuhan.
2.6
Teori Khusus
2.6.1
Uses and Effect
teori uses and effect pertama kali dikemukan oleh Sven Windahl (1979), merupakan
sintesis antara pendekatan uses and gratificationdan teori tradisional mengenai efek. Konsep
‘use’ (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini.
Karena pengetahuan mengenai penggunaan media yang menyebabkan, akan memberikan jalan
bagi pemahaman dan pekiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Penggunaan
media massa dapat memeiliki banyak arti. Ini dapat berarti exposure yang semata mata
menunjukan pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat
menjadi suatu proses yang lebih kompleks, di mana isi terkait harapan-harapan tertentu untuk
dapat dipenuhi, focus dari teori ini lebih kepada pengertian kedua.
Ada 3 konsep penting yang digunakan dalam penelitian-penelitian efek media, yaitu:
1. Media violence atau kekerasan di media. Yaitu isi media yang ditampilkan
mengandung unsur-unsur kekerasan. Hal ini bisa berupa unsur kekerasan yang
terdapat dalam film, televisi, berita, dan lain-lain. Adapun pada level individu,
yang diteliti adalah terpaan isi media yang mengandung kekerasan pada individu.
2. violence menurut definisi Gerbner (1972) adalah sebagai ekspresi kekuatan fisik
melawan orang lain atau diri sendiri yang ditunjukkan secara terbuka dan
menimbulkan rasa sakit atau luka mendalam.
3. aggressive behavior menurut definisi Berelson (1973) yaitu segala tindakan atau
sikap yang membahayakan orang lain, di antaranya melalui kontak fisik.
Jika dirinci lebih lanjut, maka efek media massa bagi kehidupan masyarakat sebagai
berikut:
1. Terjadinya perilaku imitasi (perilaku meniru) terhadap hal-hal yang baru,
padahal belum tentu apa yang ditiru itu baik dan sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Terjadinya penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah
dari tradisional ke modern. Disamping itu dengan penyebaran budaya global
dapat melunturkan berbagai bentuk kesenian dan budaya nasional. Penyebaran
budaya global juga dapat membentuk suatu gaya hidup baru dalam masyarakat,
yaitu gaya hidup konsumtif dan gaya hidup yang serba bebas. Misalnya melalui
pemberitaan yang berbau porno menyebabkan lunturnya norma-norma dalam
masyarakat, khususnya norma yang mengatur aturan pergaulan antar lawan
jenis. Sekarang dengan adanya tayangan yang berbau porno dapat menimbulkan
pergaulan bebas dan seks sebelum menikah.
3. Efek media massa yang terkadang secara tajam menyoroti seseorang dapat
merusak nama baik orang yang diberitakan tersebut dan dapat pula
menimbulkan pembunuhan karakter.
Teori Model Uses and Effect
Gambar 2.1 Teori Model Uses and Effect
2.6.2
Minat
Minat adalah sebuah hal yang bersifat pribadi dan karenanya minat sangat dari
waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah dikembangkan untuk menemukan minat
khusus seseorang. (Sarwono,2006:58)
Menurut Sarwono mnjelaskan bahwa minat dapat diartikan sebagai berikut :
-
Suatu sikap yang berlangsung secara terus-menerus yang memberikan pola pada perhatian
seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minat.
-
Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktifitas pekerjaan atau objek yang berharga bagi
individu
-
Suatu keadaan motivasi yang menuntun tingkah laku menuju satu arah tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah :
-
Kebutuhan Kognitif : kebutuhan yang berhubungan dengan pengetahuan, pengertian,
pemahaman, dan perasaan mengenai lingkungan
-
Kebutuhan Afektif : kebutuhan yang berkaitan dengan pengalaman yang estetis,
menyenangkan, dan emosional.
-
Kebutuhan Konatif : sebuah gabungan dari kebutuhan kognitif dan afektif yang
memunculkan tindakan individu. (Sarwono,2003:73)
Menurut Sutjipto menjelaskan bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap
suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya.Artinya,
minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek
psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan
mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut .
Menurut Aiken Minat adalah kesukaan terhadap sesuatu yang dapat berjalan
seiring waktu sehingga dapat berjalan dengan baik dan dengan terarah pada kegiatan
yang merupakan suatu hal yang menjadi hobby seseorang tersebut.
Minat disini bertujuan untuk sebagai penggerak untuk melakukan kegiatan yang
menyenangkan hati seseorang yang menyukainya sehingga dapat memberikan semangat
terhadap orang tersebut pada kegiatan yang dilakukannya.Hal ini bisa menumbuhkan
semangat pada diri orang tersebut yang menyukai sesuatu pada dirinya sendiri.
Bedasarkan definisi minat tersebut dapatlah dikemukan bahwa minat mengandung
unsur-unsur sebagai berikut:
-
Minat adalah suatu gejala psikologis,
-
Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik,
-
Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran,
-
Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan
guna mencapai tujuan.
Berdasarkan beberapa pengertian minat menurut para ahli tersebut penulis simpulkan
bahwa minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian subyek
terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan
menimbulkan perasaaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut.
2.7
Kerangka Pemikiran
Dalam menyusun penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y
Program Acara Mujizat
Itu Nyata
(X)
Minat Beribadah Umat
Gbi
(Y)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.8
Operasional Konsep
Operasional konsep variabel X
Tabel 2.2 Operasional konsep variabel X
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Pengukuran
Sumber
o Tayangan
Mujizat Itu Nyata
menjadi sumber
informasi dalam
beribadah.
o Dalam memberi
Tayangan Mujizat
kesaksian jemaat
Itu Nyata (X)
merasakan
kehadiran Tuhan
Presenter
o Presenter
o Sangat
memiliki
Setuju
pengetahuan luas
terhadap
keagamaan
Skala Likert:
bidang
dan
o Setuju
o Ragu-Ragu
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Pengukuran
bisa menjelaskan
tips
dan
kepada
trik
Setuju
jemaat
o Sangat
dalam beribadah.
o Presenter
o Tidak
selalu
Tidak
Setuju
mengajak jemaat
agar
kita
mendekatkan diri
kepada Tuhan.
Pesan
o Tayangan
Mujizat Itu Nyata
memberikan
motivasi
jemaat
kepada
dalam
menonton.
o Tayangan
Skala Likert:
Mujizat Itu Nyata
memberikan
contoh yang baik
untuk beribadah.
o Sangat
Setuju
o Setuju
o Ragu-Ragu
o Tidak
Setuju
o Sangat
Tidak
Setuju
Operasional konsep Variabel Y
Tabel 2.3 Operasional Konsep Variabel Y
Variabel
Dimensi
Indicator
Skala
Pengukuran
Kognitif
Afektif
o Saya merasa ingin
beribadah ke
Gereja setelah
menonton
tayangan Mujizat
Itu Nyata saya.
Skala Likert:
o Sangat
Setuju
o Setuju
o Ragu-Ragu
o Saya merasa
Minat Beribadah
termotivasi untuk
Umat Gbi Brilliant
mengajak jemaat
lain untuk
(Y)
menonton
Konatif
tayangan Mujizat
Itu Nyata agar
lebih dekat dengan
Tuhan.
o Setelah menonton
tayangan Mujizat
Itu Nyata saya
ingin memberikan
kesaksian hidup
o Saya ingin
memberikan waktu
2-3 jam perhari
untuk Tuhan
o Tidak
Setuju
o Sangat
Tidak
Setuju
melalui doa.
Skala Likert:
o Sangat
Setuju
o Setuju
o Saya merasa ingin
masuk dalam
pelayanan atau
komunitas Gereja
o Ragu-Ragu
o Tidak
Setuju
o Sangat
setelah melihat
Tidak
tayangan Mujizat
Setuju
itu Nyata.
o Secara
keseluruhan
tayangan Mujizat
Itu Nyata menarik
dan menjadi
panutan dalam hal
mengembangkan
keagamaan bagi
diri sendiri.
Download