18/05/2011 Budaya adalah Komunikasi Komunikasi adalah Budaya Pertemuan 9 Komunikasi adalah Budaya Dunia kita tergantung pada apa yang kita pelajari dari orang lain dalam komunitas sosial dan budaya. Pengetahuan tentang dunia merupakan bagian dari perkembangan situasi sosial budaya. Orang-orang dari waktu dan tempat yang berbeda mendapatkan pengalaman yang berbeda tentang dunia. Pengetahuan dan pemahaman tentang realitas (dunia) ditanamkan secara sosial diantara anggota kelompok sehingga tidak ada realitas yang bersifat universal. Misalnya, bahasa yang kita gunakan ,hubungan diantara anggota keluarga, pola dan cara makan, pola hidup dan bahkan cara berpikir kita berbeda dengan orang lain dengan latar belakang budaya berbeda. Apa yang nyata (benar atau salah, baik atau buruk)) bagi kita tergantung pada kategori-kategori yang digunakan dalam kebudayaan kita. Kategori-kategori ini merupakan suatu generalisasi—pengelompokan. Diantara kelompok sosial tertentu, kita memahami orang atau objek lain dengan menempatkannya pada kategori-kategori kelompok mereka. Pada masyarakat budaya Jawa, etika cium tangan kepada orang yang lebih tua adalah baik (generalisasi etika bergaul di masyarakat Jawa). Sedangkan pada masyarakat barat, kebiasaan cium pipi kiri-kanan pada awal perjumpaan adalah baik (generalisasi etika bergaul di masyarakat barat). Namun, apa yang dikategorikan baik oleh masyarakat barat, belum tentu masuk dalam kategori baik dalam masyarakat Jawa. Edward T Hall mengemukakan “budaya adalah komunikasi” dan “komunikasi adalah budaya”. Pada satu sisi, komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya, baik secara horisontal, dari suatu masyarakat kepada masyarakat lain, maupun secara vertikal, dari suatu generasi ke generasi lainnya. Pada sisi lain, budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai. Norma tersebut dipegang dan digunakan sebagai standart, aturan dan kerangka acuan berkomunikasi yang baik dan diterima masyarakat Istilah budaya diartikan sebagai serangkaian simbol-simbol yang diatur melalui bahasa; atau pola-pola yang berarti dalam masyarakat. Misalnya, cara berpikir dan pola hidup orang Indonesia, berbeda dengan cara pikir dan pola hidup orang Amerika atau orang arab. Anak-anak di Amerika berbicara dengan bahasa inggris, anak Jakarta berbicara dengan Bahasa Indonesia, dan anak-anak di Saudi Arabia berbicara dengan Bahasa Arab. Pengetahuan tentang pola hidup, cara berpikir, maupun cara berbahasa dikomunikasikan, diajarkan dan ditanamkan oleh orang-orang di sekitar. Kebudayaan dikomunikasikan secara berbeda, namun segala bentuk komunikasi memerlukan makna yang digunakan bersama, komunikator yang mengetahui dan menggunakan kode tersebut, suatu saluran, suatu setting, suatu bentuk pesan, suatu topik dan suatu kejadian yang diciptakan dalam transmisi pesan. Singkatnya, kebudayaan adalah pengaruh yang sangat kuat ke dalam hidup manusia secara umum dan kehidupan sehari-hari manusia pada khususnya. Misalnya, film-film berlatar belakang budaya betawi, lebih mudah dipahami oleh masyarakat betawi. Seperti halnya film-film berlatar belakang budaya jawa, masyarakat jawa akan lebih mudah menginterpretasikannya. 1 18/05/2011 Budaya adalah Komunikasi Apa yang kita komunikasikan adalah bentuk-bentuk budaya. Orang tua dan orang-orang di sekitar mengajarkan atau melarang kita untuk melakukan ini atau itu (norma sosial dan budaya) semenjak kita kecil. Begitu juga dengan apa yang muncul di media. Informasi atau tayangan yang ada di media dimaknai sebagai suatu bentuk atau hasil pemahaman, interpretasi, refleksi maupun representasi realitas dunia menurut budaya kita. Mengapa di dalam suatu film, sinetron atau tayangan lainnya, orang berbicara dengan logat tertentu atau berpakaian dengan model tertentu, itu adalah perwujudan dari budaya „sebagian‟ masyarakat. • Penyebab budaya massa dibentuk: 1. Tuntutan industri kepada pencipta untuk menghasilkan karya yang banyak dalam tempo singkat. 2. Karena budaya massa cenderung “latah” menyulap atau meniru segala sesuatu yang sedang naik daun atau laris, sehingga media berlomba untuk mencari keuntungan sebesarnya. • Pada umumnya budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer. Kebudayaan populer banyak berkaiatan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu, seperti pementasan mega bintang, kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh dan semacamnya yang berkaitan dengan gaya hidup (life style). MEDIA DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Dikaitkan dengan fungsi media di masyarakat, yaitu bahwa media massa secara luas telah membantu masyarakat dalam merumuskan persepsi dan menginterpretasi sekaligus mendefinisikan realitas sosial dan menyebarkan standard-standard kenormalan dalam berbagai hal di sekitar yang ditemui dalam keseharian. Maka apa yang ditampilkan atau dipublikasikan media, mampu mempengaruhi masyarakat. Tayangan atau informasi yang ditampilkan seringkali langsung diterima sebagai realitas atau kenyataan yang sesungguhnya bagi masyarakat. Budaya Massa dan Budaya Populer • Penyampaian berbagai produk tayangan, media massa berupaya menyesuaikan dengan khalayaknya yang heterogen dan berbagai sosio-ekonomi, klutural dan lainnya. • Media juga sering kali menyajikan berita, film dan informasi lain dari berbagai negara sebagai upaya media memberikan pilihan yang memuaskan bagi khalayaknya. • Produk media yang dibentuk sedemikan rupa, baik berita, film dsb merupakan upaya massa yaitu karya budaya. • Empat pemikiran budaya populer menurut Ben Agger (Bungin, 2009:100): 1. Budaya yang dibangun berdasarkan kesenangan namun tidak substansial dan mengentaskan orang dari kejenuhan kerja sepanjang hari. 2. Kebudayaan populer menghancurkan nilai budaya tradisonal. 3. Kebudayaan menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi Marx kapitalis 4. Kebudayaan populer adalah kebudayaan yang menetes dari atas Misalnya: • Orang tua saat ini cenderung membiarkan dan bahkan mendukung anak-anak mereka berpakaian minim dibanding orang tua jaman dulu. • Masyarakat perkotaan sekarang lebih permisif atau menerima pola pergaulan bebas remaja: Pacaran di usia dini, memaklumi keakraban fisik diantara pasangan remaja, dsb. Jika dilihat lagi, salah satu faktor penyebab perubahan tersebut adalah media. Media dewasa ini hampir selalu mempublikasikan tayangan yang menganggap hal-hal seperti itu sebagai sesuatu yang wajar. Media juga selalu menampilkan baju-baju terbuka sebagai trend. 2 18/05/2011 Perubahan pola pikir masyarakat terjadi secara perlahan dan berproses. Apa yang diyakini sebagai sesuatu yang baik bisa perlahan meluntur seiring banyaknya pengaruh dari luar (baik media dan masyarakat) sehingga orang bisa berubah pikiran. Termasuk misalnya jika iklan-iklan di televisi selalu menampilkan perempuan-perempuan berbadan langsing, berambut panjang, hitam, lurus, berkulit putih bersih dsb sebagai sosok perempuan yang cantik. Maka masyarakat pun akan terbawa pada pola pikir tersebut. Norma Budaya di Media Beberapa norma tentang budaya yang secara umum berlaku di kalangan media adalah: • Isi media seharusnya merefleksikan dan mengekspresikan bahasa maupun budaya yang berlaku di masyarakat setempat. Isi media tersebut harus relvan dengan budaya yang berlaku saat itu. • Media harus memberikan prioritas pada perannya sebagai media pendidikan, terutama tentang budaya masyarakat. • Media seharusnya memotivasi tumbuhnya kreatifitas dan originalitas budaya. Perubahan Sosial Budaya • Menurut Bungin (2009:91) perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola kehidupan budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya dan sistem sosial yang baru. • Hal-hal penting dalam perubahan sosial menyangkut aspek-aspek berikut: perubahan pola pikir masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, perubahan budaya materi. 3