Penyakit Arteri Perifer

advertisement
Samuel Raymond R. W.
0906639915
 Kelompok penyakit pada arteri, vena, dan limfatik
• Proses patologis :
1. Perubahan struktur dinding vaskular (degeneratif, infeksi,
inflamasi)
2. Penyempitan lumen vaskular (aterosklerosis, trombosis,
inflamasi)
3. Spasme otot polos vaskular
Mostaghimi A, Crager MA. Disease of the peripheral vasculatureLilly LS.
Pathophysiology of Heart Disease. 2010
Penurunan perfusi ekstremitas dan organ lain akibat oklusi
pembuluh darah
Penyebab Tersering:
1. Penyakit arteri oklusif (aterosklerosis)
2. Penyakit oklusi akut (tromboembolisme)
3. Vaskulitis
Mostaghimi A, Crager MA. Disease of the peripheral vasculatureLilly LS.
Pathophysiology of Heart Disease. 2010
Penyakit arteri oklusif (Aterosklerosis)
Kerusakan endotel
Produksi cellular adhesion molecules
sebagai respon protektif
Monosit dan sel T limfosit menempel ke sel endotel
Bermigrasi dari endotel ke subendotel
Berubah jadi makrofag ‘memakan’ LDL-C teroksidasi
Terbentuk sel foam
Merusak endotel dan
menginduksi faktor koagulasi
Fatty streak dan plak
• Predileksi : arteri pelvis / tungkai bawah
• Faktor risiko :
•
•
•
•
merokok,
DM,
dislipidemia,
hipertensi
• Insidens : > 40 tahun (dekade 6-7)
• Resiko 2-5x lebih tinggi serangan jantung
1. Libby: Braunwald's Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, 8th ed.
2007
2. Inter-Society Consensus for the Management of Peripheral Arterial Disease. (TASC II). 2007
3. Mostaghimi A, Crager MA. Disease of the peripheral vasculatureLilly LS. Pathophysiology of
Heart Disease. 2010
Perlu vasodilatasimeningkatkan
suplai
exercise
Obstruksi pada pembuluh
darah
iskemi
ADAPTASI:
perubahan pada
struktur dan
fungsi otot
1.Libby: Braunwald's Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, 8th ed. 2007
2. Inter-Society Consensus for the Management of Peripheral Arterial Disease. (TASC II). 2007
3. Mostaghimi A, Crager MA. Disease of the peripheral vasculatureLilly LS. Pathophysiology of Heart Disease.
2010
Nekrosis
jaringan dan
gangren
Tanda
kardinal
• Klaudikasio
intermiten
• Nyeri saat
istirahat
Tidak nyaman,
lelah, nyeri pada
sekelompok otot
saat beraktivitas
dan membaik saat
istirahat
Letak otot yang mengalami keluhan
terletak distal dari arteri yang
teroklusi
Libby: Braunwald's Heart Disease: A
Textbook of Cardiovascular Medicine, 8th
ed. 2007
Stenosis pada a.
femoralis
dan/atau
poplitea
Klaudikasio intermiten pada
m.soleus dan gastroknemius
Gray’s anatomy. 2009.
Tanda
kardinal
• Klaudikasio
intermiten
• Nyeri saat
istirahat
Libby: Braunwald's Heart Disease: A
Textbook of Cardiovascular Medicine, 8th
ed. 2007
Dikarenakan
jumlah
aterosklerosis
yang multipel
Stenosis multipel
pada a. femoralis
dan/atau
poplitea
Gray’s anatomy. 2009.
Nyeri tidak hanya terasa saat aktivitas
Suplai darah makin rendah hingga
saat istirahat pun tidak mencukupi
nyeri saat istirahat
Manifestasi
Klinis
Lebih dari 2
minggu*
Kronik
Iskemi tungkai
kronis kritis
Iskemi tungkai
kronis non
kritis
Akut
Iskemi Tungkai
Akut
*2007 Inter-Society Consensus for the Management of
Peripheral Arterial Disease
<2
minggu*
Iskemi Tungkai
Akut
Penurunan perfusi tungkai secara mendadak yang mengancam
viabilitas jaringan
Kriteria Diagnosis
5P
•Pain  nyeri saat istirahat < 14 hari
•Pallor  pucat, sianosis
•Pulseless denyut lemah atau tidak teraba pada distal tungkai
•Paraestesia
•Paralisis tungkai
Standar pelayanan medik RS jantung
Harapan Kita. 2009
Iskemi tungkai
kronis non kritis
Rasa nyeri atau tidak nyaman pada tungkai yang dirasakan
ketika beraktivitas dan belum menyebabkan lesi di dermis
Klasifikasi menurut Fontaine
I
Asimtomatik
II a Klaudikasio ringan (di atas 200 m)
IIb Klaudikasio berat (di bawah 200 m)
III
Nyeri saat istirahat
IV
Ulkus atau gangren
Standar pelayanan medik RS jantung
Harapan Kita. 2009
Iskemi tungkai
kronis kritis
Nyeri tungkai terasa saat istirahat dengan lesi kulit berupa ulkus
maupun gangren
Kriteria Diagnosis
• Tekanan sistolik ankle 50-70 mmHg pada pasien dgn ulkus
iskemia
• Tekanan sistolik ankle 30-50 mmHg pada pasien dgn nyeri khas
saat istirahat
• Tekanan sistolik ibu jari kaki <30 mmHg pada pasien dgn DM
• tcPO2 <30 mmHg
Standar pelayanan medik RS jantung
Harapan Kita. 2009
Pemeriksaan Fisik
• Penurunan denyut distal
stenosis
• Bruit
• Iskemia kronik berat : atrofi,
pucat, sianosis, gangren,
nekrosis (luka traumatik)
• Perfusi
1. Ankle-brachial indeks
2. Tekanan sistolik segmental
3. Pulse volume recordings
Pemeriksaan Penunjang
• Segmental Pressure
Measurement
• Ankle/Brachial Index
• Treadmill Exercise Testing
• Duplex Ultrasound Imaging
• Magnetic Resonance
Angiography
• Computed Tomographic
Angiography
• Contrast Angiography,
Segmental Limb Systolic
Pressure Measurement (SLP)
Ankle-Brachial Index (ABI)
Libby: Braunwald's Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine,
8th ed. 2007
• Tujuan pengobatan:
Klaudikasio intermiten
• Mengurangi nyeri saat aktivitas
Chronic Limb Ischemic
• Mengurangi nyeri iskemi
• Mengobati ulkus
• Meningkatkan kualitas hidup pasien mengembalikan
fungsi tungkai) dan menyelamatkan hidup pasien
Acute Limb Ischemic
• Mengurangi perburukan iskemi
• Menyelamatkan tungkai dan nyawa
2007 Inter-Society Consensus for the Management of Peripheral
Arterial Disease
• Antiplatelet & modifikasi faktor resiko (menurunkan resiko PJK)
• Terapi suportif  mencegah trauma / restriksi vaskular
(olahraga berjalan)
• Terapi farmakologi  cilostazol (vasodilator & antiplatelet),
angiogenic growth factor
• Pembedahan  revaskularisasi, amputasi
2007 Inter-Society Consensus for the Management of Peripheral
Arterial Disease
 oklusi arteri perifer akibat materi ateromatosa (kolesterol,
platelet, dan fibrin) dari pembuluh darah proksimal.
• Penyebab emboli paling banyak berasal dari jantung
• 50 – 60% spontan; setelah prosedur intraarterial 
kateterisasi jantung
• Cedera jaringan tergantung pada lokasi, durasi oklusi, dan
derajat sirkulasi kolateral.
Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott
Williams & Wilkins; 2011. p. 350
Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott
Williams & Wilkins; 2011. p. 350
• 5P : pain, pallor, paralysis, paresthesia, dan
pulselessness (+poikilotermia)
• Nyeri akut
• Sindrom “blue toe” 
gangrene dan nekrosis.
• Livedo reticularis
(bintik ungu pada kulit),
gagal ginjal dan
iskemia intestinal
1. Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2011. p. 350
2. Kumar, Abbas, Fausto. Robbins and Cotran’s pathologic basis of disease. 7th ed.
Farmakologi
• Antikoagulan (heparin 
warfarin)
 Mencegah pembesaran
sumbatan + mengurangi
risiko emboli di tempat lain
Non Farmako
• Kateter : trombolisis /
tromboektomi
• Pembedahan embolektomi
• Pembedahan bypass
1. Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2011. p. 350
2. Kumar, Abbas, Fausto. Robbins and Cotran’s pathologic basis of disease. 7th ed.
 Inflamasi yang terjadi pada dinding pembuluh darah yang
disebabkan oleh deposisi kompleks imun atau cell mediated
immune reactions
• Dibagi menjadi 3:
• Takayasu arteritis
• Giant cell arteritis
• Thromboangilitis obliterans (Buerger disease)
Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott
Williams & Wilkins; 2011. p. 350
KOMPLEKS IMUN
Aktivasi jalur komplemen
CELL MEDIATED IMMUNE
REACTION
Limfosit T + antigen vaskular
Kemoatraktan &
anafilatoksin (migrasi
neutrofil & peningkatan
permeabilitas)
Neutrofil  konten lisosomal
+ toksin radikal bebas
oksigen
Pelepasan limfokin (menarik
limfosit & makrofag)
Nekrosis vaskular &
trombosis lokal
Iskemia organ
Vessel injury
Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2011. p. 350
Takayasu Arteritis
Giant Cell Arteritis
Tromboangitis Obliterans
Lokasi
Aorta & cabang utama
Arteri sedang-besar (kranial,
aorta+cabang)
Arteri kecil-sedang distal
(inflamasi segmental)
Prevalensi
1-3 per 1 juta
80-90% wanita 10-40
tahun
24 per 100.000
>50 tahun, 65% wanita
Pria <45 tahun, merokok
HLA-A9 &HLA B-5 +
Gejala
Malaise & demam
Iskemia serebrovaskular,
miokard, claudication
lengan, hipertensi
Polimialgia rheumatika
Nyeri kepala
Nyeri wajah + fatigue mengunyah
Gangguan penglihatan
Oklusi arteri distal fatigue,
iskemia
Fenomena Raynaud
Thrombophlebitis
Histologi
Inflamasi granulomatosa,
proliferasi & gangguan
elastisitas intima, fibrosis
Infiltrasi limfosit + makrofag,
fibrosis intima, nekrosis fokal +
granuloma
Inflamasi & thrombosis tanpa
nekrosis (keterlibatan vaskular
minimal)
ESR & CRP meningkat
USG : halo hipoechoic sekitar
lumen arteri stenosis
Penanda inflamasi & penyakit
autoimun (-)
Arteriograf : stenosis segmental
(distal berat), corkscrew kolateral,
aterosklerosis proks(-)
Penghentian merokok, debridemen
Pemeriksaan
Tatalaksana
Steroid & sitotoksik,
pembedahan bypass
Steroid sistemik dosis tinggi
Prognosis
5 tahun  80-90%
Self limiting 1-5 tahun
Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2011. p. 350 - 2
: Spasme otot polos vaskular
 Vasospastik arteri digitalis yang biasanya terjadi saat
temperatur dingin/ stress emosional  respons simpatik
• Patogenesis: Vasospasme  vasokonstriksi ekstrem  obliterasi
lumen vaskular  menghambat aliran darah.
• Predominan: Wanita 20-40 tahun
Karaktersitik tiga fase perubahan warna :
1. Memucat karena aliran darah terhambat.
2. Sianosis akibat akumulasi lokal hemoglobin terdesaturasi
3. Memerah akibat kembalinya aliran darah
1. Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2011. p. 350
2. Kumar, Abbas, Fausto. Robbins and Cotran’s pathologic basis of disease. 7th ed.
Primer
• 60% jari tangan, 40% ibu jari kaki
• Prognosis : baik
Sekunder
• Timbul akibat suatu kondisi tertentu : Penyakit jaringan ikat
(skleroderma, SLE), pernyakit arteri oklusif, obat, thermal,
vibrasi
1. Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2011. p. 350
2. Kumar, Abbas, Fausto. Robbins and Cotran’s pathologic basis of disease. 7th ed.
• Hindari lingkungan dingin , gunakan pakaian hangat
• Antivasospasme : calcium channel brocker, α-adrenergik bloker
(kondisi berat)
1. Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 5th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins; 2011. p. 350
2. Kumar, Abbas, Fausto. Robbins and Cotran’s pathologic basis of disease. 7th ed.
• Libby: Braunwald's Heart Disease: A Textbook of
Cardiovascular Medicine, 8th ed. 2007
• Inter-Society Consensus for the Management of Peripheral
Arterial Disease. (TASC II). 2007
• Mostaghimi A, Crager MA. Disease of the peripheral
vasculatureLilly LS. Pathophysiology of Heart Disease. 2010
• Lilly LS. Pathophysiology of heart disease. 4th ed. Philadelphia
: Lippincott Williams & Wilkins; 2007. p. 349-63
• Kumar, Abbas, Fausto. Robbins and Cotran’s pathologic basis of
disease. 7th ed.
• Fauci, et al. Harrison’s principles of internal medicie. 17th ed.
USA : McGraw-Hill; 2008.
Download