PERTEMUAN MINGGU 11 PENGENALAN KEKHUSUSAN BAB IX ICD-10 DISEASE OF CIRCULATORY SYSTEM PENDAHULUAN (untuk setiap Pokok Bahasan) Deskripsi singkat, Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung, tekanan darah, sirkulasi jantung, sirkulasi darah ke paru-paru. Manfaat, Dengan penguasaan yang baik mahasiswa mampu memahami kekhususan dari Bab IX ( Diseases of the Circulatory System), mampu memahami istilah anatomi dan patologi terkait Bab IX ( Diseases of the Circulatory System), dan mampu menjawab kode dengan cepat dan benar Learning Outcomes (LU-6) Memahami tata cara penentuan kode diagnosis sistem kardiovaskuler, respirasi, dan muskuloskeletal berdasarkan sistem pengkodean yang berlaku di Indonesia (LU-7) Memahami tata cara penentuan kode tindakan sistem kardiovaskuler, respirasi, dan muskuloskeletal berdasarkan sistem pengkodean yang berlaku di Indonesia (LU-8) Menentukan kode diagnosis pada sistem sistem kardiovaskuler, respirasi, dan muskuloskeletal secara akurat dengan menggunakan sistem pengkodean yang berlaku di Indonesia PENYAJIAN Uraian (untuk setiap pokok bahasan ) Klasifikasi pada penyakit hipertensi dalam ICD-10 dibedakan menjadi: 1. Hipertensi primer (esensial) 2. Hipertensi benign 3. Hipertensi malignant 4. Hipertensi sekunder Selain itu hipertensi dibedakan berdasarkan penyebabnya, ada yang disebabkan oleh penyakit jantung, penyakit ginjal, Untuk tujuan morbiditas, penyakit ischaemic heart diseases dapat dikategorikan dibedakan berdasarkan pada lamanya kasus yang dirasakan. Kode tersebut termsauk pada kategori I21 – I25. Hal ini juga menjadi panduan untuk menentukan penyakit penyebab kematian. 1. Acute myocardial infarction (I21): kematian jaringan karena terjadinya pendarahan pada otot jantung yang waktu kasus dirasakan belum lewat 28 hari (sudah dirasakan selama 4 minggu) atau kurang. 2. Subsequent myocardial infarction (I22): myocardial infarct yang terjadi kambuhan (berulang) 3. Chronic ischaemic heart disease: untuk kasus yang onsetnya sudah lewat dari 28 hari Kasus gejala sisa akibat dari penyakit serebrovaskular juga terdapat pada bab ini. Misalnya gejala sisa dari stroke. Gejala sisa yang dimaksud pada kode I69 ini termasuk kondisi spesifik yang muncul setelah satu sampai lebih dari munculnya pertama kali penyakit kardiovaskuler. Berikut struktur anatomi dari system sirkulasi: aktivitas, Tahap Kegiatan Dosen Pendahuluan Memberikan Salam Inti Penutup Waktu Mahasiswa Menjawab salam 1. Menjelaskan materi praktek Memperhatikan 2. Mendampingi praktek Mengerjakan soal latihan 3. Kesempatan mahasiswa bertanya Mengajukan pertanyaan 4.Memberikan latihan soal Mengerjakan soal latihan Menyimpulkan Materi Memperhatikan Memberikan Tugas Kelompok Mencatat tugas Salam Menjawab salam (menit) 5 menit 85 menit 10 menit tugas, 1. pain, breathlessness, fatigue, fainting spells, No: 2. anxiety. No: 3. hyperlipidemias No: 4. atherosclerosis No: 5. coronary heart disease. No: 6. endocarditis No: 7. rheumatic fever No: 8. mitral insufficiency No: 9. aortic insufficiency No: 10. cardiomyopathy No: 11. benign myxoma No: 12. malignant sarcoma No: 13. electrocardiographic No: 14. cardiomyopathy No: 15. vitamin deficiency or alcoholic poisoning, No: 16. myocarditis No: 17. Injury No: 18. Birth injury to the heart No: 19. mild bruising. No: 20. stab wounds to the heart No: 21. bubllet wounds No: 22. thiamine (Vit. B1) deficiency beriberi No: 23. congestive heart failure. No: 24. obesity No: 25. hypertension, No: 26. diabetes No: 27. cholesterol. No: 28. coronary heart disease No: 29. angina pectoris No: 30. myocardial infarction. No: 31. pain, breathlessness, fatigue, fainting spells, No: 32. anxiety. No: 33. hyperlipidemias No: 34. atherosclerosis No: 35. coronary heart disease. No: 36. endocarditis No: 37. rheumatic fever No: 38. mitral insufficiency No: 39. aortic insufficiency No: 40. cardiomyopathy No: Latihan Berilah kode dari istilah penyakit di bawah ini dilengkapi leadterm dan halaman ICD-10 No NAMA PENYAKIT LEAD TERM KODE ICD-10 1. Aneurisma aorta sifilitik. 2. Cor pulmonale akut. 3. Infark miokard lama [episode akut 6 minggu yang lalu]. 4. Gagal biventrikular. 5. Trombosis koroner akibat kokain, pasien meninggal 2 hari setelah masuk RS. 6. Diseksi aorta abdomen. 7. Hemorhoid internal yang terjepit. 8. Perdarahan pada varises alkoholik esofagus kronik [berkesinambungan]. 9. Blok cabang berkas kanan. Hal. 10 Gagal ventrikel kiri sesudah katerisasi jantung. Rangkuman PENUTUP (Untuk setiap Pokok Bahasan) Tes formatif dan kunci tes formatif Petunjuk penilaian dan umpan balik No. Komponen Prosentase Penilaian 1 Presensi 10% 2 Tugas-tugas 20% 3 UAS 70% Komponen nilai: Nilai A : 80,1 – 100 Nulai B : 70,1 – 80 Nilai C : 60,1 – 70 Nilai D : 50,1 – 60 Nilai E : < 50 (tidak lulus) Umpan balik diberikan dalam bentuk angket umpan balik (angket tersedia di RPKPS). Hasil dari umpan balik akan di evaluasi serta tindakan perbaikan dan pencegahan akan diterapkan di semester yang akan datang. Tindak lanjut Sebelum dilakukan tanggapan/umpan balik terhadap evaluasi pembelajaran berdasarkan lembar balikan mahasiswa, terlebih dulu dilakukan tabulasi dan penyampaian hasil tabulasi kepada mahasiswa dalam bentuk grafik. Tanggapan dan perbaikan dilakukan dengan prioritas terhadap butir-butir pertanyaan yang memiliki skor rendah. Di dalam perancangan pembelajaran periode berikutnya (tahun penyajian berikutnya) dilakukan perbaikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan.