Materi Mekanisme Klaim Pelayanan Obat di era SJSN

advertisement
MEKANISME KLAIM OBAT DAN PERBEKALAN
KESEHATAN UNTUK FKTP DAN FKRTL DALAM
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
DRG. FAJRIADINUR, MM.
Direktur Pelayanan
Disampaikan Sosialisasi Perturan Perundang-Undangan Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Bandung, 28 November 2014
www.bpjs-kesehatan.go.id
1
AGENDA
1
PENDAHULUAN
SISTEM PEMBAYARAN FASKES
2
3
4
5
MEKANISME PEMBAYARAN OBAT
MEKANISME KLAIM OBAT
TANTANGAN PELAYANAN OBAT
1. PENDAHULUAN
3
UU SJSN dan UU BPJS
”1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN”
4
www.bpjs-kesehatan.go.id
Sistem Jaminan Sosial Nasional
3 Azas
Kemanusiaan
Manfaat
Keadilan sosial
bagi seluruh
rakyat
Indonesia
5 Program 9 Prinsip
Jaminan
Kesehatan
Kegotong-royongan
Nirlaba
Keterbukaan
Jaminan
Kecelakaan Kerja
Kehati-hatian
Jaminan Hari Tua
Portabilitas
Jaminan Pensiun
Kepesertaan wajib
Jaminan
Kematian
Akuntabilitas
Dana amanat
Hasil pengelolaan dana
digunakan seluruhnya
untuk pengembangan
program dan sebesarbesarnya untuk
kepentingan peserta
5
Per.Pres. RI Nomor : 111 Tahun 2013 pasal 6 :
(1) Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat WAJIB dan
mencakup SELURUH penduduk Indonesia
2013
Badan Hukum PRIVATE
Di bawah Menteri BUMN
Semula Hanya Untuk Jaminan
Kesehatan PNS dan Pensiunan
TNI/POLRI + Prts Kem + Vet
2014 - 2019
CAKUPAN
SEMESTA 2019
Badan Hukum PUBLIK
Langsung Bertanggung Jawab Kepada PRESIDEN
Untuk Mengelola Jaminan Kesehatan
SELURUH RAKYAT INDONESIA
6
www.bpjs-kesehatan.go.id
STAKE HOLDERS PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS
BPJS KESEHATAN
PEMERINTAH
PESERTA
FASKES
7
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
STAKEHOLDERS
Pemerintah
Menetapkan paket manfaat Jaminan Kesehatan
X
Menetapkan besaran iuran premi
X
Menentukan dan mendaftarkan peserta PBI
X
Menentukan Sistem Pembayaran Faskes
X
Mengembangkan clinical guidelines
X
Melakukan dan/atau menerima pendaftaran Peserta
Memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta dan Pemberi
Kerja
Menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah
Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan Peserta;
Melakukan seleksi, credentialing, kontrak dengan Faskes (baik
Pemerintah dan Swasta)
Melakukan proses tagihan klaim dan pembayaran kepada
Faskes
Utilization/claim reviews
Memberikan informasi mengenai Program Jaminan Kesehatan
kepada Peserta
Menyediakan Layanan Kesehatan
Mengelola Sistem Rujukan
Quoted from: Hidayat B et al,Health Financing
BPJS
Faskes
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
8
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
Perpres 12/2013 Pasal 20
Bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup
pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
pelayanan obat, bahan medis habis pakai sesuai dengan
indikasi medis yang diperlukan
Medis
FKTP
Non Medis
FKRTL
Akomodasi
terikat
dengan
besaran
iuran
Ambulan
9
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN
Meliputi pelayanan kesehatan non
spesialistik yang mencakup:
Meliputi pelayanan kesehatan spesialistik dan
subspesialistik yang mencakup
Pelayanan Tingkat Pertama
Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
1.
2.
3.
Meliputi:
1.
Administrasi pelayanan;
2.
Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh
dokter spesialis dan subspesialis;
3.
Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun nonbedah sesuai dengan indikasi medis;
4.
Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5.
Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan
indikasi medis;
6.
Rehabilitasi medis;
7.
Pelayanan darah;
8.
Pelayanan kedokteran forensik klinik;
9.
Pelayanan jenazah (pemulasaran jenazah) pada pasien
yang meninggal di fasilitas kesehatan (tidak termasuk
peti jenazah);
10. Perawatan inap non-intensif;
11.
Perawatan inap di ruang intensif; dan
12.
Akupunktur medis
4.
5.
6.
7.
8.
Administrasi pelayanan;
Pelayanan promotif dan preventif;
Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi
medis;
Tindakan medis non spesialistik, baik
operatif maupun non operatif;
Pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai;
Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan
medis;
Pemeriksaan penunjang diagnostik
laboratorium tingkat pratama; dan
Rawat inap tingkat pertama sesuai
dengan indikasi
Perpres 12/2013 pasal 22
Permenkes 28/2014
10
135
130
125
120
Jumlah Peserta
115
Okt-14
Sep-14
Agust-14
Jul-14
Jun-14
Mei-14
Apr-14
Mar-14
Feb-14
110
Jan-14
Millions
PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA JKN
S.D. 31 OKTOBER 2014
11
Jumlah Faskes Per Jenis FKTP
Per Oktober 2014
NO
JENIS FASKES
1 DOKTER PRAKTIK PERORANGAN
TOTAL
TOTAL
3,786
0%
5%
21%
570
2 KLINIK POLRI
2,034
3 KLINIK PRATAMA
753
4 KLINIK TNI
9,778
5 PUSKESMAS
55%
3%
12%
4%
DR
KLINIK POLRI
KLINIK PRATAMA
KLINIK TNI
PUSKESMAS
RS D PRATAMA
GIGI
8
6 RS D PRATAMA
Sub Total
GIGI
16,929
887
JUMLAH FASKES RUJUKAN
PROVIDER BPJS KESEHATAN
No
1
2
3
4
5
6
7
Uraian
RS Pemerintah
- Kelas A
- Kelas B
- Kelas C
- Kelas D
RS Khusus Non Jiwa
RS Khusus Jiwa
RS TNI
RS Polri
RS Swasta
Klinik Utama
Total
Jumlah
Klinik Utama
4%
18
138
300
164
138
34
103
40
610
67
1.612
RS
Pemerintah
38%
RS Swasta
38%
RS POLRI RS TNI
3%
6%
RS Khusus
Jiwa
2%
RS Khusus
9%
Alur Pelayanan Kesehatan
Peserta
Rujuk / Rujuk Balik
FKTP
Emergency
FKRTL
Kapitasi
Klaim
BPJS
Branch Office
2. SISTEM PEMBAYARAN FASKES
15
REGULASI
Beberapa regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan program
JKN:
1. UU No. 40 Tahun 2004
2. UU No. 24 Tahun 2011
3. Perpres No. 12 Tahun 2013
4. Perpres No. 111 Tahun 2013
5. Permenkes No. 71 Tahun 2013
6. Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014
8. Kepmenkes No 328 Tahun 2013
9. Kepmenkes No 159 Tahun 2014
10. Kepmenkes No. 455 Tahun 2013
11. Permenkes No. 27 Tahun 2014
12. Permenkes No. 28 Tahun 2014
13. Permenkes No 59 Tahun 2014
16
DASAR HUKUM
UU No 40 Tahun 2004
Tentang SJSN
Pasal 24
(3) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan
sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu
pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan, kesehatan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Penjelasan Pasal 24
(3) Dalam pengembangan pelayanan kesehatan, Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial menerapkan sistem kendali
mutu dan kendali biaya termasuk menerapkan iuran
biaya untuk mencegah penyalahgunaan pelayanan
kesehatan.
17
Sistem Pembayaran
18
Dasar hukum Pelayanan Obat
UU No 40/2004 pasal 25
Daftar dan harga tertinggi obat-obatan, serta bahan medis habis pakai yang
dijamin oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
PerPres 111/2013 pasal 32
(1) Pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai untuk Peserta
Jaminan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan berpedoman pada daftar dan harga
obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang ditetapkan oleh Menteri.
(4) Daftar obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam Formularium Nasional dan
Kompendium Alat Kesehatan
Daftar Obat
Plafon Harga Obat
• Formularium Nasional
• (KMK 328/MENKES/SK/IX/2013)
• (KMK 159/MENKES/SK/V/2014)
• E-Catalogue Obat 2014
19
UPDATE REGULASI
1. Permenkes No. 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem INA
CBG’s
- Diundangkan pada tanggal 16 Juni 2014
- Berlaku tanggal 1 Januari 2014
2. Permenkes No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program JKN
- Diundangkan pada tanggal 25 Juni 2014
- Berlaku sejak tanggal diundangkan
3. Permenkes 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
Dalam Penyelenggaaraan Jaminan Kesehatan
- Diundangkan pada tanggal 15 September 2014
- Berlaku sejak tanggal 1 September 2014
20
SISTEM PEMBAYARAN FKTP
Permenkes No. 59/2014
SISTEM
PEMBAYARAN
FFS (DI LUAR
KAPITASI)
KAPITASI
AKOMODASI
RITP
RJTP (Konsultasi, Obat, BMHP
Tindakan, Promotif Preventif
DMP & PROGRAM RUJUK
BALIK (Obat & LAB)
TRANSFUSI DARAH
KEBIDANAN DAN
NEONATAL
KELUARGA
BERENCANA
SCREENING
KESEHATAN
(DM, HT, Ca Cervix)
GAWAT DARURAT NON
FASKES KERJA SAMA
AMBULANCE
21
SISTEM PEMBAYARAN
SISTEM PEMBAYARAN DI FKRTL
Permenkes no. 59/2014
INA CBG’S
KONSULTASI
AKOMODASI, ALKES,
OBAT, BMHP, DLL
TINDAKAN MEDIS
(OPERASI DAN NON
OPERASI)
OBAT KEMOTERAPI
7 ALAT BANTU
KESEHATAN
DI LUAR PAKET
INACBG’S
OBAT KRONIS NON
STABIL
PET SCAN
KETENTUAN KHUSUS:
 PASIEN THALASSEMIA
 PASIEN HAEMOPHILIA
CAPD
AMBULANS
22
MEKANISME PEMBAYARAN OBAT
DI LUAR PAKET KAPITASI DAN PAKET INA CBG’S
23
MEKANISME PEMBAYARAN OBAT
DILUAR KAPITASI DAN INA CBG’S
NO.
1.
URAIAN
Acuan Harga
Dasar Obat PRB
SEBELUM PMK 59/2014
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Acuan Harga
Dasar Obat
Kronis Belum
Stabil di FKRTL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
SETELAH PMK 59/2014
E-Katalog
Jika obat E-Katalog tidak ada  mengacu
DPHO
Jika tidak ada di E-Katalog  mengacu
DPHO. Harga DPHO berlaku 6 bln setelah EKatalog ditetapkan
Jika tidak ada di E-Katalog dan DPHO 
Harga Faktur Pembelian
Harga obat + Faktor Pelayanan Kefarmasian
+ Embalage sesuai SE Menkes No. 31/2014
1.
Mekanisme 7:23
E-Katalog
Jika obat E-Katalog tidak ada  mengacu
DPHO
Jika tidak ada di E-Katalog  mengacu
DPHO. Harga DPHO berlaku 6 bln setelah EKatalog ditetapkan
Jika tidak ada di E-Katalog dan DPHO 
Harga Faktur Pembelian
Harga obat + Faktor Pelayanan Kefarmasian
+ Embalage sesuai SE Menkes No. 31/2014
1.
2.
2.
3.
3.
4.
Harga dasar obat sesuai EKatalog + biaya pelayanan
kefarmasian.
Biaya Pelayanan kefarmasian
= Faktor Pelayanan x Harga
Dasar obat E-Katalog
Ada peningkatan besaran
Faktor Pelayanan. Tanpa
biaya embalage
Mekanisme 7: 23
Harga dasar obat sesuai EKatalog + biaya pelayanan
kefarmasian.
Biaya Pelayanan kefarmasian
= Faktor Pelayanan x Harga
Dasar obat E-Katalog
Ada peningkatan besaran
Faktor Pelayanan. Tanpa
biaya embalage
24
...lanjutan
NO.
3.
URAIAN
Acuan Harga
Dasar Obat
Kemoterapi
SEBELUM PMK 59/2014
SETELAH PMK 59/2014
1. E-Katalog
2. Jika obat E-Katalog tidak ada 
mengacu DPHO
3. Jika tidak ada di E-Katalog  mengacu
DPHO. Harga DPHO berlaku 6 bln setelah
E-Katalog ditetapkan
4. Jika tidak ada di E-Katalog dan DPHO 
Harga Faktur Pembelian
5. Harga obat + Faktor Pelayanan
Kefarmasian + Embalage sesuai SE
Menkes No. 31/2014
Pengajuan klaim pada
pemberian obat kemoterapi
berlaku sesuai dengan tarif
dasar INA-CBG’s ditambah
dengan tarif obat
kemoterapi yang jenisnya
sesuai dengan Formularium
Nasional dan besarannya
sesuai dengan E-Katalog.
TIDAK ADA BIAYA PELAYANAN KEFARMASIAN  BPJS
KESEHATAN AKAN TETAP MEMBAYAR OBAT
KEMOTERAPI SESUAI E-KATALOG TANPA BIAYA
PELAYANAN KEFARMASIAN SAMPAI DILAKUKANNYA
REVISI PERMENKES 59/2014
25
Pengajuan Klaim obat Thallasemia
PMK No. 27/2014
Rawat Jalan tanpa obat kelasi Besi ditagihkan paket INA CBGs rawat Jalan tanpa Top Up obat
Rawat Jalan + obat kelasi besi  ditagihkan paket INA CBGs rawat Inap + Top Up obat
Rawat Inap tanpa obat kelasi besi  ditagihkan paket INA CBG’S rawat inap tanpa Top Up obat
Rawat Inap + obat kelasi
 ditagihkan paket INA CBG’S rawat inap + Top Up obat
Pasien dirawat inap + transfusi darah tanpa obat
 klaim rawat inap + prosedur tranfusi tanpa Top Up obat
• Top Up obat
 tidak ditagihkan Fee For Service tetapi merupakan tambahan
dari Paket INA CBG’s (special CMG’s)
•
•
•
•
•
KLAIM THALASEMIA RAWAT JALAN YANG DIAJUKAN SEBAGAI KASUS RAWAT INAP
HANYA BISA DILAKUKAN 1 KALI SEBULAN
Pasien selain Thalasemia Mayor tidak
mendapatkan top-up special drug.
26
Pengajuan Klaim Hemofilia A dan Hemofilia B
PMK No. 27/2014
KASUS
PENAGIHAN KLAIM
PELAYANAN RAWAT JALAN/INAP +
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
TARIF INA CBG’S RAWAT INAP +
TAMBAHAN TARIF HEMOFILIA
PELAYANAN RAWAT JALAN TANPA
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
TARIF INA CBG’S RAWAT JALAN
PELAYANAN RAWAT INAP TANPA
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
TARIF INA CBG’S RAWAT INAP
TAMBAHAN TARIF HEMOFILIA SAMA UNTUK SEMUA TINGKAT KEPARAHAN KASUS DAN
SEMUA KELAS PERAWATAN
KELAS RUMAH SAKIT
REGIONAL
REG 1
RSUPN
RSKRN
A
B
C
D
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
12.178.400
10.898.800
9.908.000
7.914.200
6.298.800
5.272.750
REG 2
9.997.250
7.985.450
6.355.500
5.320.200
REG 3
10.026.950
8.009.200
6.374.400
5.336.000
REG 4
10.175.600
8.127.700
6.468.900
5.415.100
REG 5
10.264.750
8.199.150
6.525.550
5.462.550
27
PMK No. 28
Th 2014
Larangan menarik iur biaya untuk obat
• Penggunaan obat di luar Formularium nasional di
FKRTL hanya dimungkinkan setelah mendapat
rekomendasi dari Ketua Komite Farmasi dan Terapi
dengan persetujuan Komite Medik atau
Kepala/Direktur Rumah Sakit yang biayanya sudah
termasuk dalam tarif INA CBGs dan tidak boleh
dibebankan kepada peserta.
28
PMK No. 28
Th 2014
Fasilitas kesehatan tidak
diperbolehkan meminta iur biaya
kepada peserta selama
mendapatkan manfaat pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya.
29
MEKANISME KLAIM OBAT
DI LUAR PAKET KAPITASI DAN PAKET INA CBG’S
30
DASAR HUKUM
UU NO 40 TAHUN 2004 PASAL 24
(2) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial wajib membayar fasilitas kesehatan atas pelayanan
yang diberikan kepada peserta paling lambat 15 (lima belas) hari sejak permintaan
pembayaran diterima
PERPRES 111/2013 PASAL 38
(1) BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan
kepada peserta paling lambat:
a. Tanggal 15 (lima belas) setiap bulan berjalan bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
yang menggunakan cara pembayaran pra upara berdasarkan kapitasi; dan
b. 15 (lima belas) hari sejak dokumen klaim diterima lengkap bagi Fasilitas Kesehatan
rujukan tingkat lanjutan
PERMENKES 71/2013 PASAL 12 AYAT (5)
Kewajiban BPJS Kesehatan paling sedikit terdiri atas:
b. melakukan pembayaran klaim kepada Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan
kepada Peserta paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima
lengkap.
31
Finalisasi Panduan Praktis Verifikasi Klaim
Penyesuaian proses verifikasi sesuai
dengan kaidah INA CBGs pada Juknis
Sistem INA CBGs
Penyesuaian berkas pengajuan klaim
sebagai dasar verifikasi
Panduan Praktis berubah menjadi
PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI KLAIM
PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI KLAIM dapat
diakses melalui :
www.bpjs-kesehatan.go.id
32
Proses Pengajuan Klaim Obat
Petugas
Apotek/IF
RS
Entri Data Klaim
Penyerahan Berkas Klaim
Verifikasi Klaim
Petugas
BPJS Kes.
15 Hari
Apotek/
IFRS
Umpan Balik Klaim &
Pembentukan FPK (Format
Pengajuan Klaim)
Tarik Data Klaim di Kantor
Cabang
BPJS
Approval & Pembayaran Klaim
Kantor Cabang
33
VERIFIKASI PELAYANAN OBAT
Verifikasi Administrasi :
1. Kuitansi Asli
2. Formulir Pengajuan Klaim
3. Rekap tagihan obat
4. Lembar resep
5. Hasil entrian Data tagihan pelayanan
6. Bukti pendukung (pemeriksaan lab,
protokol terapi)
7. Surat Elijibilitas Peserta lembar ke-3
Verifikasi Pelayanan :
1. Membandingkan data identitas peserta pada bukti
pelayanan
2. Memastikan setting aplikasi pengihan obat
3. Memastikan referensi obat
4. Keabsahan dan kelengkapan resep
5. Keseuaian jenis penyakit dan restriksi persepan
6. Keseusaian dokumen
7. Kesesuaian harga, jenis & jumlah obat
8. Tanda terima obat oleh Pasien/Keluarganya
34
PMK No. 28
Th 2014
Kadaluarsa Klaim
a. Klaim Kolektif
Batas waktu maksimal pengajuan klaim bagi Fasilitas
Kesehatan milik Pemerintah maupun Swasta, baik Tingkat
Pertama maupun Tingkat Lanjutan adalah 2 (dua) tahun
setelah pelayanan diberikan.
b. Klaim Perorangan
Batas waktu maksimal pengajuan klaim perorangan
adalah 2 (dua) tahun setelah pelayanan diberikan, kecuali
diatur secara khusus.
Klaim perorangan hanya untuk:
1. Klaim perorangan pada masa transisi (diatur secara khusus)
2. Klaim perorangan sebagai kompensasi daerah tidak ada Faskes memenuhi syarat
35
TANTANGAN PELAYANAN OBAT
BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN
36
KENDALA LAPANGAN
Plafon Harga Obat
• E-Catalogue Obat 2014
Permasalahan:
1) E-catalog obat tahun 2014 dipublish pertama kali pada tanggal 17
Maret 2014 untuk 270-an item dari 913 item sediaan
2) Sampai saat ini (tanggal 15 November 2014) masih ada item obat
Formularium Nasional yang belum memiliki plafon harga di ecatalog
3) Belum semua Apotek PRB dan RS Swasta dapat memesan obat Ekatalog (Surat Pemesanan obat manual sering ditolak PBF)
Dampak:
a. Bagaimana Acuan nilai ganti harga obat di luar paket kapitasi dan INACBG’s yang harganya belum tercantum di dalam E-catalog?  Surat Direksi
BPJS Kesehatan No. 9482/III.2/2014, BPJS Kesehatan menunda penagihan obat-obatan
di luar kapitasi dan INA CBG’s yang harga obatnya belum ditetapkan di dalam EKatalog dengan tetap mempertimbangkan kadaluarsa klaim.
b. Kendala ketersediaan obat untuk peserta
37
Kondisi Saat ini
Kondisi Saat ini
Keluhan Klinik Griya Husada Karang Anyar
Notulen pertemuan evaluasi
Sistem
Rujukan
yang
dilaksanakan
di
Mercure
Bandung tanggal 25 Oktober,
yang
dihadiri
FKTP,
FKTRL,Dinkes Kab/ Kota seBandung
Raya
dengan
Narasumber
BUKD,Dinkes
Provinsi :
1. Obat susah dipesan
2. Faskes swasta yang belum
memiliki login password ecatalog tidak bisa memesan
obat melalui e-catalog
3. Jika memesan obat secara
langsung,
harga
yang
digunakan harga umum
Kondisi Saat ini
Notulen pertemuan benchmarking
FKTP Klinik Pratama dan Klinik
TNI Terbaik se Indonesia, tanggal
26 November 2014 di Solo
Klinik Andri Medistra Serang
kesulitan mendapatkan obat PRB
karena tidak dapat mengakses ecatalog (tidak punya login dan
password), pembelian obat PRB
menggunakan harga umum,
sedangkan
klaim
ke
BPJS
Kesehatan menggunakan harga
e-catalog.
Keluhan Dr. Nikmawati Makasar
Rujuk ke Rumah Sakit
41
KELUHAN RSUD
42
KELUHAN RS SWASTA
43
KELUHAN RSUD
44
KELUHAN APOTEK
45
Harapan
1.
Semua obat yang tercantum dalam Fornas, harganya sudah diakomodir
dalam E-Katalog 2014
2. Adanya sosialisasi mengenai pemesanan obat E-katalog 2014 secara SP
Manual, khususnya kepada Industri farmasi dan distributor farmasi
3. Perlunya kepastian mengenai kuota yang telah terpenuhi dalam PKS antara
LKPP dan Industri Farmasi
4. Adanya ketegasan kepada industri Farmasi dan distributor farmasi dalam
komitmen melayani obat JKN kepada seluruh stakeholder
5. Adanya komunikasi aktif dan tanggapan segera atas permasalahan
ketersediaan obat yang disampaikan melalui email maupun lewat telp
46
TERIMA KASIH
“Kami yakin dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
mencapai Cakupan Semesta sebagai warisan untuk Indonesia yang
lebih baik”.
Download