PENGARUH SIKAP PENDIDIK TERHADAP KEDISIPLINAN

advertisement
1
PENGARUH SIKAP PENDIDIK TERHADAP KEDISIPLINAN
PESERTA DIDIK DI MAN 1 PADANG
Nofri Dona1, Ahmad Zaini2, Citra Imelda Usman2.
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
1
ABSTRACT
The background of this research is appointed by the problems that
researchers find in the field, the presence of students who are late to school, the
students do not do the task on time, the students play HP in the learning process,
the students coming in and out during the learning process, the participants
students who can not speak english. This study aims to reveal 1) Attitudes of
educators in MAN 1 Padang, 2) Discipline learners in MAN 1 Padang and 3)
Influence of educator attitude towards discipline learners in MAN 1 Padang. This
research uses quantitative method of correlational descriptive type. The
population of this study is all students of class X and XI in MAN 1 Padang which
requires 519 people and the sample in this study were 84 people using Simple
Random sampling technique. The instrument used in this study is a questionnaire.
Based on the results of this study found: 1) The attitude of educators in MAN 1
Padang are in good enough category, 2) Discipline learners in MAN 1 Padang is
in the category enough discipline, 3) Know the attitude of educators to discipline
learners in MAN 1 Padang benefits of 10.9% with significance level <0.05. This
study is aimed at students to improve discipline in the classroom and discipline in
keeping the schedule of study and to the teacher in order to improve the attitude
of flexible, open, sensitive, diligent and realistic.
Keyword: Attitude of educator, discipline learners.
PENDAHULUAN
Disiplin
peserta didik itu sendiri dalam tingkah
sangat
penting
laku
dan
menjadi
prasyarat
baik
di
sekolah
maupun di rumah.
dibutuhkan oleh setiap peserta didik.
Disiplin
sehari-hari,
Imron (2012: 172) mengartikan
bagi
pembentukan sikap, perilaku dan tata
kedisiplinan sebagai berikut:
tertib kehidupan berdisiplin, yang akan
1. Proses
atau
hasil
pengarahan
mengantar seorang peserta didik sukses
atau mengendalikan keinginandoron
dalam belajar. Disiplin yang dimiliki
gan atau kepentingan
guna
oleh peserta didik akan membantu
mencapai maksud
untuk
1
atau
2
mencapai
tindakan
yang
lebih
efektif.
perubahan pola dan sistem aturan yang
mengatur
2. Mencari tindakan terpilih dengan
tingkah
kebijaksanaan,
sistem
ulet, aktif dan diarahkan sendiri
penghargaan
bagi
meskipun menghadapi rintangan.
pengawasan.
3. Pengendalian secara langsung dan
otoriter
dengan
hukuman
atau
hadiah.
sanksi,
pelaku
dan
dan
Sikap disiplin atau kedisiplinan
seseorang,
terutama
peserta
didik
adalah berbeda-beda. Ada peserta didik
4. Pendekatan dorongan dengan cara
yang
lakunya,
tak
nyaman
dan
bahkan
menyakitkan.
yang mempunyai kedisiplinan tinggi,
sebaliknya ada pula peserta didik yang
mempunyai
Berdasarkan pengertian tersebut
Tinggi
kedisiplinan
rendahnya
rendah.
kedisiplinan
jelas, bahwa disiplin adalah suatu
seseorang dipengaruhi oleh beberapa
keadaan dimana sesuatu itu berada
faktor, yang berasal dalam diri maupun
dalam keadaan tertib, teratur dan
yang berasal dari luar. Amri (2013:
semestinya, serta tidak ada suatu
167) menyebutkan “Beberapa faktor
pelanggaran-pelanggaran baik secara
yang
langsung
tersebut, antara lain yaitu: (1) anak itu
maupun
tidak
langsung.
mempengaruhi
Kedisiplinan merupakan tingkah laku
sendiri,
manusia
lingkungan dan (4) tujuan”.
yang
kompleks,
karena
menyangkut unsur pembawaan dan
lingkungan sosial.
(2)
sikap
kedisiplinan
pendidik,
(3)
Selain faktor anak itu sendiri,
lingkungan dan tujuan, sikap pendidik
Berdasarkan dua potensi dasar di
juga mempengaruhi kedisiplinan pada
atas, maka agar manusia memiliki
anak. Sikap pendidik yang bersikap
sikap positif dan berperilaku disiplin
baik,
sesuai
memungkinkan keberhasilan penana-
dengan
daya-daya
aturan,
jiwa
optimalisasi
kasih
sayang
melalui
man kedisiplinan pada anak. Hal ini
berbagai bentuk penanaman disiplin
dimungkinkan karena pada hakikatnya
dan
anak cenderung lebih patuh pada
kepatuhan
Upaya-upaya
melalui
manusia
penuh
perlu
tersebut
diupayakan.
dilakukan
pembiasaan-pembiasaan,
pendidik
yang
bersikap
baik.
Sebaliknya, sikap pendidik yang kasar,
3
keras, tidak peduli dan kurang wibawa
kurang
akan berdampak terhadap kegagalan
adalah adanya peserta didik tidak
penanaman kedisiplinan di sekolah.
mengerjakan tugas tepat waktu, adanya
Berdasarkan
hasil
kedisiplinan
peserta
didik
wawancara
peserta didik bermain HP dalam proses
dan observasi yang dilakukan di MAN
pembelajaran, adanya peserta didik
1 Padang, dari hasil observasi terlihat
keluar
bahwa
pembelajaran, adanya peserta didik
kurang
kepedulian
guru
masuk
saat
yang
pembelajaran
pembelajaran dengan guru tertentu.
halnya
membiarkan peserta didik berbicara
Berdasarkan
mengikuti
proses
terhadap peserta didik dalam proses
seperti
tidak
pada
latar
proses
belakang
dengan temannya pada saat proses
masalah di atas, maka batasan masalah
pemelajaran, kurangnya ketegasan guru
dalam penelitian ini adalah:
sehingga
1.
peserta
didik
tidak
mempedulikan apa yang disampaikan
guru terhadap peserta didiknya, adanya
didik di MAN 1 Padang.
2.
guru yang meninggalkan peserta didik
dalam proses pembelajaran, adanya
Sikap pendidik terhadap peserta
Kedisiplinan peserta didik di MAN
1 Padang.
3.
Pengaruh sikap pendidik terhadap
peserta didik yang terlambat masuk
kedisiplinan peserta didik di MAN
sekolah.
1 Padang.
Berdasarkan
dari
salah
hasil
seorang
wawancara
peserta
didik,
Berdasarkan batasan masalah dan
rumusan masalah di atas, maka peneliti
diperoleh informasi bahwa adanya guru
bertujuan untuk mendeskripsikan:
yang terlambat masuk kelas ketika
1.
proses pembelajaran akan dimulai,
adanya guru yang mengakiri proses
pembelajaran
sebelum
kepada
peserta
didik.
Sedangkan
berdasarkan hasil wawancara dengan
salah seorang guru di MAN 1 Padang,
diperoleh informasi
didik di MAN 1 Padang.
2.
waktunya,
adanya guru yang bersikap tidak adil
bahwa bentuk
Sikap pendidik terhadap peserta
Kedisiplinan peserta didik di MAN
1 Padang.
3.
Pengaruh sikap pendidik terhadap
kedisiplinan peserta didik di MAN
1 Padang.
4
Selanjutnya
METODE PENELITIAN
pengolahan
data
Jenis penelitian yang digunakan
dilakukan dengan menghitung interval
dalam penelitian ini adalah metode
skor dengan menggunakan perumusan
kuantitatif jenis deskriptif korelasional
Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003:37).
untuk melihat pengaruh variabel X
Di samping itu juga dilakukan berbagai
terhadap
variabel
macam uji terhadap data yang terdapat
deskriptif
merupakan
Y.
Penelitian
yang
dalam uji asumsi statistik. Untuk
dilakukan untuk memberi gambaran
menjawab hipotesis pada penelitian ini
yang lebih detail mengenai suatu gejala
dilakukan
atau fenomena. Menurut Darmawan
langkah
(2013:
determinan (
38)
merupakan
jenis
“Penelitian
deskriptif
penelitian
berupa
analisis
awal
regresi,
mencari
Koefesien
) dan mencari Koefisien
regresi t (t-tes).
pengumpulan data untuk mengetes
HASIL DAN PEMBAHASAN
pertanyaan penelitian atau hipotesis
1. Gambaran Sikap Pendidik
yang berkaitan dengan keadaan dan
kejadian
sekarang”.
dengan
Berdasarkan
penelitian
yang
Mereka
telah peneliti lakukan terhadap sikap
melaporkan keadaan objek atau subjek
pendidik, yaitu melalui pemberian
yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
intrumen yang berisikan item-item
Tujuan penelitian deskriptif adalah
pernyataan
untuk
peserta didik, diperoleh hasil yang
menggambarkan
secara
yang
dijawab
oleh
sistematis fakta dan karakteristik objek
menggambarkan
atau subjek yang diteliti secara tepat.
pendidik dilihat secara umum yaitu,
Populasi
dalam
sikap
ini
bahwa dari 84 orang peserta didik
berjumlah 519 orang peserta didik.
yang dijadikan sampel terdapat 2
Penarikan sampel dalam penelitian ini
orang peserta didik yang menjawab
menggunakan
sikap pendidik pada kategori sangat
sampel
penelitian
kondisi
secara
acak
sederhana (Simple Random sampling).
baik
Sedangkan teknik pengambilan sampel
Terdapat 27 orang peserta didik
menggunakan rumus dari Taro Yamane
yang memilih sikap pendidik pada
atau Slovin dengan perolehan sampel
kategori
sebanyak 84 orang peserta didik.
dipersentasekan 32,14%. Terdapat
dengan
persentase
baik
2.38%.
dengan
5
sebanyak 44 orang peserta didik
persentase 40,48%. Untuk sikap
yang
menjawab sikap pendidik
pendidik tekun, terdapat 55 orang
pada kategori cukup baik dengan
peserta didik cenderung memilih
persentase 52.38%. Terdapat 10
pada kategori cukup baik, dengan
orang peserta didik yang menjawab
persentase
sikap pendidik pada kategori kurang
untuk
baik dengan persentase 11.90%.
terdapat 31 orang peserta didik yang
Serta dari 84 orang peserta didik
memilih pada kategori cukup baik
terdapat 1 orang peserta didik
dengan persentase 36,9%.
memilih sikap guru pada kategori
sangat
kurang
baik
dengan
persentase 1,2%.
65,47%.
sikap
Sedangkan
pendidik
Keterangan
realistik,
di
atas,
membuktikan bahwa dari 84 orang
peserta didik yang dijadikan sampel
Secara khusus sikap pendidik di
teridentifikasi
sebagian
besar
secara
umum
MAN 1 Padang, dapat terlihat
pendidik
bahwa dari 84 peserta didik yang
mempunyai sikap yang cukup baik.
memilih sikap pendidik fleksibel,
Sedangkan
terdapat 36 orang peserta didik yang
pendidik secara khusus pada sub
cenderung memilih sikap pendidik
variabel dapat dikatakan bahwa
pada kategori cukup baik dengan
sikap
persentase 42,85%. Untuk sikap
kategori baik dan sangat baik,
pendidik terbuka, terdapat 36 orang
namun
peserta didik memilih pada kategori
masih terdapat sikap pendidik pada
sangat
persentase
masing-masing sub variabel yang
pendidik
tergolong cukup baik dan kurang
42,86%.
baik
dengan
Untuk
sikap
dilihat
jika
pendidik
tidak
sikap
tergolong
dipungkiri
bahwa
baik,
peserta didik cenderung memilih
fleksibel, berdiri sendiri, tekun dan
pada
realistik.
Pendidik
persentase 41,67%. Untuk sikap
faktor
yang
pendidik peka, terdapat 34 orang
berhasil
peserta didik cenderung memilih
Oleh karenanya seorang guru harus
pada kategori cukup baik, dengan
memiliki sikap yang baik dan
baik
dengan
sikap
pada
berdiri sendiri, terdapat 35 orang
kategori
seperti
dilihat
pendidik
merupakan
mempengaruhi
tidaknya proses
belajar.
6
bersikap
profesional
dalam
adakalanya disebabkan karena
melaksanakan kewajibannya.
kelemahan atau kesalahan pada
Terkait dengan keprofesionalan
guru.
Untuk
memperbaiki
guru dalam mendidik, Sukmadinata
kelemahan
(2011: 256-257) mejelaskan adapun
terlebih dulu harus didahului
sifat dan sikap guru atau pendidik
oleh perbaikan pada diri guru.
yang profeional yaitu:
Upaya
a.
keterbukaan pada pihak guru.
Fleksibel. Seorang guru adalah
orang yang telah mempunyai
pegangan
b.
hidup,
c.
peserta
ini
didik,
menuntut
Berdiri sendiri. Seorang guru
telah
adalah orang yang telah dewasa,
mempunyai prinsip, pendirian
ia telah sanggup berdiri sendiri,
dan keyakinan sendiri, baik
baik secara intelektual, sosial,
didalam nilai-nilai maupun ilmu
maupun
emosional.
pengetahuan. Dalam menyata-
sendiri
secara
kan
berarti
dan
menyampaikan
Berdiri
intelektual,
ia telah mempunyai
prinsip dan pendiriannya ia
pengetahuan yang cukup untuk
harus fleksibel, tidak kaku,
mengajar juga telah
disesuaikan
memberikan
pertimbangan-
tahap perkembangan, kemam-
pertimbangan
rasional dalam
puan,
mengambil
dengan
sifat-sifat
situasi,
serta
latar
mampu
suatu
keputusan
pemecahan
masalah.
belakang peserta didiknya.
atau
Bersikap terbuka. Seorang guru
Berdiri sendri secara sosial
hendaknya
sifat
berarti ia telah dapat menjalani
terbuka, baik untuk menerima
hubungan sosial yang wajar,
kedatangan peserta didiknya,
baik
untuk
peserta
sesama guru, orang tua peserta
memiliki
ditanya
oleh
dengan
peserta
didik,
didiknya,
untuk
diminta
didik serta petugas-petugas lain
bantuan,
juga
untuk
yang terlibat dalam kegiatan di
mengoreksi
diri. Kelemahan
sekolah. Berdiri sendiri secara
atau kesulitan yang dihadapi
emosional berarti guru telah
oleh para
dapat mengendalikan emosinya,
peserta
didik
7
d.
telah dapat dengan tepat, kapan
dilihat secara umum sebagai berikut,
dan
dari 84 orang peserta didik yang
dimana
ia
menyatakan
suatu emosi.
dijadikan sampel, terdapat 40 orang
Peka. Seorang guru harus peka
peserta
didik
yang
atau
kategori
cukup
disiplin
sensitif
penampilan
terhadap
para
peserentase 47.62%. Terdapat 39
didiknya. Peka atau sensitif
orang peserta didik yang tergolong
berbeda
mudah
disiplin dengan persentase 46.43%.
atau
Terdapat 5 orang peserta didik yang
cepat me
tergolong kurang disiplin dengan
atau
persentase 5.95% dan dari 84 orang
sensitif
dengan
Peka
berarti
ngerti, memahami
melihat dengan perasaan apa
peserta didik yang dijadikan sampel
yang diperlihatkan oleh peserta
tidak terdapat sama sekali peserta
didik.
didik yang tergolong sangat disiplin
Tekun.
Pekerjaan
seorang
guru membutuhkan ketekunan,
dan sangat kurang disiplin.
Kedisiplinan peserta didik di
baik didalam mempersiapkan,
MAN 1 Padang dilihat secara
melaksanakan, menilai maupun
khusus berdasarkan sub variabel,
menyempurnakan
dari 84 orang peserta didik, terdapat
pengajaran-
44 orang peserta didik yang dilihat
nya.
f.
dengan
peserta
tersinggung.
e.
tergolong
Realistik.
Seorang
guru
dari kedisiplinan dalam mengikuti
hendaknya bisa berpikirdan
tata tertib sekolah berada pada
berpan dangan realistikartinya
kategori disiplin, dengan persentase
melihat kenyataan, melihat apa
52,38%. Untuk kedisiplinan peserta
adanya.
didik di dalam kelas, terdapat 42
2. Gambaran Kedisiplinan Peserta
orang peserta didik berada pada
kategori
Didik
Berdasarkan
hasil
penelitian
persentase
cukup
disiplin
50%.
dengan
Selanjutnya
terhadap kedisiplinan peserta didik
kedisiplinan peserta didik dalam
di MAN 1 Padang, maka diperoleh
menepati jadwal belajar, terdapat 41
hasil
peserta didik yang berada pada
kedisiplinan
peserta
didik
8
kategori disiplin dengan persentase
didik akan mudah menyesuaikan
48,81%.
diri
Sedangkan
untuk
dengan
lingkungan
yang
kedisiplinan pesert didik dengan
dihadapinya. Aturan yang terdapat
belajar secara teratur, terdapat 46
di sekolah akan bisa dilaksanakan
orang peserta didik berada pada
dengan baik jika peserta didik sudah
kategori disiplin dengan persentase
memiliki disiplin yang ada di dalam
54,76%.
dirinya. Namun pada kenyataannya
Keterangan
atas,
masih ditemukan pelanggaran-pela-
membuktikan bahwa dari 84 orang
nggaran kedisiplinan yang dilakukan
peserta didik yang dijadikan sampel
oleh peserta didik di sekolah, baik
teridentifikasi sebagian besar peserta
dalam proses pembelajaran maupun
didik
diluar proses pembelajaran.
berada
di
pada
tingkat
kedisiplinan yang tergolong cukup
Terkait
dengan
disiplin. Namun dalam penelitian ini
menurut
jika dilihat kedisiplinan peserta
(Mulyasa, 2011: 27) ada 9 strategi
didik secara khusus juga tidak
untuk mendisiplinkan peserta didik,
sedikit peserta didik yang memiliki
sebagai berikut:
tingkat kedisiplinan kurang disiplin,
a. Konsep diri (self-concept), untuk
seperti kedisiplinan di dalam kelas
menumbuhkan konsep diri, guru
dan disiplin dalam menepati jadwal
disarankan
belajar. Kedisiplinan sangat penting
menerima, hangat dan terbuka,
dan dibutuhkan oleh setiap peserta
sehingga peserta didik dapat
didik. Disiplin menjadi persyaratan
mengeksplorasikan pikiran dan
bagi pembentukan sikap, perilaku
perasaannya dalam memecahkan
dan tata tertib kehidupan berdisiplin,
masalah.
yang akan mengantar seseorang
Reisman
kedisiplinan,
and
bersikap
b. Keterampilan
Payne
empatik,
berkomunikasi
peserta didik sukses dalam belajar.
(communication
Disiplin yang dimiliki oleh peserta
harus
didik akan membantunya dalam
komunikasi yang efektif agar
tingkah laku sehari-hari, baik di
mampu
sekolah maupun di rumah. Peserta
perasaan
memiliki
skills),
keterampilan
menerima
dan
guru
semua
mendorong
9
timbulnya
kepatuhan
peserta
bersikap
didik.
alami
logis
(natural
g.
Disiplin
yang
terintegrasi
and
(assertive discipline), metode
logical consequences), menun-
ini menekankan pengendalian
jukkan
penuh
secara
tepat
tujuan
oleh
guru
untuk
perilaku yang salah, sehingga
mengembangkan dan memper-
membantu peserta didik dalam
tahankan peraturan.
mengatasi
perilakunya
dan
h.
Modifikasi perilaku (behaveor
memanfaatkan akibat-akibat logis
modification),
dan alami dari perilaku yang
disebabkan
salah.
sebagai tindakan remediasi.
d. Klarifikasi nilai (values clarifi-
i.
perilaku
oleh
salah
lingkungan,
Tantangan bagi disiplin (dare to
cation), strategi ini dilakukan
discipline),
untuk membantu peserta didik
cekatan,
dalam
dan dalam pengendalian yang
menjawab
pertanyaan
sendiri tentang nilai-nilai dan
membentuk
sistem
nilainya
guru
sangat
diharapkan
terorganisasi
tegas.
3. Analisis Regresi (Uji Hipotesis)
a. Koefesien determinan (R2)
sendiri.
e. Analisis transaksional (transac-
R Square (
) bertujuan
sional analysis), disarankan agar
untuk
guru
terhadap Y. dalam penelitian ini
belajar
dewasa,
f.
dan
bertanggung jawab.
c. Konsekuensi-konsekuensi
dan
positif
sebagai
terutama
orang
apabila
melihat
diperoleh
R
kontribusi
Squer
(R2)
X
X
berhadapan dengan peserta didik
terhadap Y sebesar 0,109, maka
yang mengahadapi masalah.
dapat
diartikan
bahwa
sikap
Terapi realistis (reality therpy),
pendidik teridentifikasi mempu-
sekolah
nyai kontribusi sebesar 10,9%
harus
mengurangi
kegagalan
meningkatkan
Dalam
hal
berupaya
ini
dan
terhadap
kedisiplinan
peserta
keterlibatan.
didik di MAN 1 Padang dan
guru
89,1% dipengaruhi oleh variabel
harus
lain yang tidak terlihat dan
10
terdeteksi oleh penelitian yang
dinyatakan berpengaruh karena t
peneliti lakukan ini.
hitung > t tabel (3,172 > 2,000),
Jadi dari keterangan di atas,
maka Ho ditolak. Sedangkan
dapat disimpulkan bahwa selain
untuk melihat pengaruh variabel
sikap pendidik yang berkontribu-
sikap
si terhadap kedisiplinan peserta
kedisiplinan peserta didik (Y)
didik di MAN 1 Padang,
juga
secara signifikan, dari tabel di
ada faktor lain yang berkontribusi
atas, di dapat nilai signifikansi
besar terhadap kedisilinan peserta
sebesar 0,002 < 0,05, maka Ho
didik yang tidak terungkap oleh
ditolak. Jadi dapat disimpulkan
peneliti melalui penelitian ini.
bahwa Ha diterima, hipotesis
Selain dari sikap pendidik, terkait
berbunyi
dengan
signifikan antara sikap pendidik
faktor
mempengaruhi
yang
kedisiplinan
peserta didik, Amri (2013: 167)
terhadap
kedisiplinan
(X)
terdapat
terhadap
pengaruh
kedisiplinan
peserta
didik di MAN 1 Padang.
menjelaskan “3 faktor lain yang
mempengaruhi
pendidik
Dari keterangan hasil uji ttes di atas membuktikan bahwa
peserta didik antara lain yaitu: (1)
sikap
anak itu sendiri, (2) lingkungan
terhadap
dan (3) tujuan”.
didik di MAN 1 Padang. Artinya
bahwa
b. Koefisien regresi t (t-tes)
pendidik
berpengaruh
kedisiplinan
sikap
pendidik
peserta
yang
Berdasarkan pengujian nilai t
kurang baik akan berpengaruh
yang telah dilakukan dengan
terhadap kurangnya kedisiplinan
menggunakan progaram SPSS
peserta didik, sedangkan sikap
versi 18, diperoleh nilai t hitung
pendidik
sebesar
tabel
meningkatkan
ditentukan dari tabel t dengan df
peserta didik.
82= sebesar 2,000 dengan (α) =
Jadi
3,172
dan
t
yang
baik
akan
kedisiplinan
berdasarkan
hasil
0,05. Maka dari data di atas,
penelitian dan uji hipotesis yang
dapat
telah dilakukan maka penelitian
disimpulkan
bahwa
koefisien regresi X terhadap Y
ini
membenarkan
dan
11
memperkuat
pendapat
yang
sikap
dikemukakan
oleh
Amri
berpengaruh terhadap kedisipli-
pendidik
nan peserta didik. Jadi logika
kedisiplinan
penelitian ini yaitu, bahwa sikap
Sikap
pendidik yang kurang baik akan
pendidik yang baik, penuh kasih
berpengaruh terhadap kurangnya
sayang, memungkinkan
keber-
kedisiplinan peserta didik dan
disiplin
sebaliknya sikap pendidik yang
(2013: 167), “Sikap
mempengaruhi
peserta
didik.
hasilan
penanaman
pendidik
kepada peserta didik. Hal ini
baik
dimungkinkan
pada
terhadap peningkatan kedisipli-
didik
nan peserta didik. Namun di
karena
hakikatnya
peserta
juga
akan
memang
berpengaruh
cenderung lebih patuh kepada
samping
pendidik yang bersikap baik,
sikap
sebaliknya sikap pendidik yang
kedisiplinan peserta didik ada
kasar, keras, tidak peduli dan
faktor
kurang wibawa akan berdampak
kedisiplinan
terhadap kegagalan penanaman
Menurut, Amri (2013:167) “Fak-
kedisiplin di sekolah”. Peneliti
tor atau indikator lain yang
juga telah membuktikan bahwa
mendukung dan juga mempunyai
hal itu memang benar adanya,
sumbangan terhadap kedisiplinan
namun
dalam
peserta didik yaitu (1) anak itu
terdapat
sendiri, (2) lingkungan dan (3)
walaupun
penelitian ini hanya
10,9% kontribusi sikap pendidik
kecilnya
kontribusi
pendidik
terhadap
lain
yang mendukung
peserta
didik.
tujuan”.
terhadap sikap pendidik, akan
DAFTAR PUSTAKA
tetapi
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan &
Model Pembelajaran dalam
Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
sikap
pendidik
ini
merupakan hal yang signifikan
memicu
terjadinya
kedisiplinan
peserta
kurangnya
didik
di
MAN 1 Padang.
Maka dari keterangan di
atas, dapat disimpulkan bahwa
Imron, Ali. 2012. Manajemen Peserta
Didik Berbasis Sekolah. Jakarta:
Bumi Aksara.
12
Darmawan, Deni. 2013. Metode
Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011.
Landasan
Psikologi
Proses
Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Download