Anima, lndonesian Psychological Journal 2005, Vol. 20, No. 2, 169-179 a' ootol', dimana peserta yang Dotol harus mengambil kasus rahnya menjad.i pesan saya 1:1 :nendapat gtltran memutar Pengaruh Pemberian Tunjangan dengan Menggunakan Metode Token Economy Terhadap Peningkatan Kedisiplinan Kerja Karyawan e:ia mendapat giliran. r.an, perasaan, serta hambatan gsrjng, serta rangkuman dari r yang baru saja dilakukan :ari proses yang baru saja Yunita Winto, Yusti Probowati R., dan Gunadi Atmadji Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Abstract. This expe,-imentwas keentoknowwhe&erthetokeneconomy methodasan incentive affect theworkers's disciplineenhancemant. Samples (N= l5; l2men;3 women)weretakenfiom"x" factory in Samarinda Dataofthe wo*er'sdisciplinewere collected fiomralingsbytuee raters(leader,viceleader, andsuprvisor).Quasirxprima*aldesigqtreone grouppretest1osttestdesigrwasusedAtokenecornmy incentive during4 week wasassigred asheatnent. Thedatawas analysedttuoughtre non-parametric Kruskal Wallistest. Results reveal signihcantenhancementofworker's discipline. Key words: incentive, token economy, work discipline AbsiralcPenelitian inidilakukarunn* kuyararpatsduar -:2' as3ek keberanian_ ::, s;:-asi yang menuntutnya "x"diSamarinda(N= I 5;pria 12;perempuan3). memang benar "9" iang i 3.-9c;(. Penyampaian kasus :<-<a.r oengan menggunakan seiang bermarn sandiwara loni+lsperimendengmeJolktleorcgrotqp"test-postus&;ignPatdaurryabmpapembetlanttrgagat denganmetodetokeneconomyseluta4minggu.Ddadianalisisdengarmeto&$abdkanonpaamerik Wallis. Hasil pnilitian inimenunjukkan bahwaadapngamhpemberianhmjangan dengan ujifuuskal Wallis.Hasilpnelitianinimenunjukkanbahwaadapngarqhpembenantu ujiKruskal ' ra kelompok kemudian diberi 'cok menjadi yang pro dan Masing-masing peserta harus 3-oertahankan pendapatnya 'a- ce!'asaan, serta hambatan rsirg. serta rangkuman dari ^ iarg baru saja dilakukan a!'r Prcses Yang baru saja :ri:a mengenai seluruh proses ):i<an kesan dan pesan serta .rna. a:ihan yang berisi evaluasi r yang telah berlangsung. r''tii yang dibagikan, secara- ralingyang dilalcukanoleh 3 menggunakan orangrater (pimpinan, wakil supervisor). menggunakanmeodetokeneconomyterhadappeningkatankedisipiinanke{akaryawat. peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak. Sebagai contoh, suatu perusahaan dapat saja menetaPkan peraturan bahwa setiap karyawan tidak boleh meludah di sembarang tempat. Apabila sebagian besar karyawan taat, berarti salah satu kedisiplinan dalam perusahaan tersebut sudah daPat ditegakkan (Nitisemito, I 996). Aspek-aspek kedisiplinan kerja yang biasanya terdapat di dalam perusahaan, antara lain adalah kepatuhan terhadap perintah atasan, tertib terhadap peraturan, dan ketepatan waktu Kedisiplinan kerja bagi karyawan merupakan suatu hal yang mutlak. Sayangnya, suatu organisasi tidak hanya terdiri dari satu atau dua orang karyawan saja melainkan terdiri dari sejumlah karyawan dengan keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pendisiplinan yang tepat bagi setiap karyawan. Banyak orang memberikan pengertian bahwa kedisiplinan adalah bila karyawan selalu datang serta pulang tepat pada waktupya. Sebenarnya gambaran tadi suatu (Santoso, 1990). Sebagaimana layaknya sikap karyawan, kedisiplinan kerja itu tidak dapat tumbuh dengan sendirinya. Banyak aspek-aspek sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan keliru, apa yang digambarkan itu hanyalah salah satu kedisiplinan yang dituntut oleh perusahaan. Oleh karena itu, kedisiplinan lebih tepat kalau diartikan sebagai 169