Markets Overview • Bursa saham US ditutup flat pada penutupan perdagangan kemarin dimana indeks S&P 500 dan Dow Jones terkoreksi tipis dari level tertingginya, sementara indeks Nasdaq masih melanjutkan penguatan beruntun untuk hari ke-10. Rilisnya laporan keuangan kuartal kedua dari emiten yang cenderung positif seperti dari Microsoft dan Visa turut memberikan sentimen positif kepada para investor di tengah data ekonomi seperti Philly Fed Manufacturing Index US yang dirilis lebih buruk dibanding ekspektasi. • Bursa saham Eropa ditutup melemah pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks Stoxx Europe 600 ditutup turun -0,38% ke level 384,07 seiring dengan penguatan mata uang Euro ke level tertinggi dalam 2 tahun terakhir pasca ECB membuka peluang untuk mengumumkan program tapering pada September mendatang. Bursa saham Asia cenderung mixed pada pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang dibuka naik sekitar 0,1%. BOJ sesuai ekspektasi masih mempertahankan kebijakan moneter di level yang sama dan menunda target inflasi sebesar 2% ke tahun 2019. • Bursa saham Indonesia dibuka melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks JCI dibuka turun -0,36% ke level 5.804. Investor asing kembali membukukan net sell untuk perdagangan ke-14 dengan nominal mencapai IDR 64 miliar pada sesi awal perdagangan pagi ini. Bank Indonesia (BI) sesuai ekspektasi masih mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo di level yang sama, yakni 4,75%. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua di level 5,1% dengan proyeksi 5,0%-5,4% sepanjang tahun 2017. Investment Strategy • Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings mempertahankan outlook positif untuk Indonesia setelah sebelumnya merevisi outlook Indonesia dari stabil menjadi positif pada Desember 2016 kemarin. Investasi pada reksadana saham dengan strategi averaging buy dinilai masih cukup ideal mengingat upaya pemerintah yang terus memperkuat kebijakan makroekonomi dengan fokus kepada stabilitas makro dan pertumbuhan yang berkelanjutan dinilai Fitch bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik dari 5% di tahun 2016 ke 5,2% pada tahun 2017 dan 5,6% di tahun 2018. Hal ini diharapkan bisa turut mendukung penguatan indeks JCI ke level yang lebih tinggi hingga tahun-tahun mendatang. Rates Current Next Meet US Fed 1.25 2017/07/27 EU ECB 0.00 2017/09/07 UK BOE 0.25 2017/08/03 AU RBA 1.50 2017/08/01 NZ RBNZ 1.75 2017/08/10 ID BI 7D Reverse Repo 4.75 2017/08/22 Friday, Jul 21, 2017 CONTENT • Major Headlines • Investment Strategy • Central Bank Rates • Fixed Income Market • FX Daily Rates • Global Indicator • Indonesia Macro Wealth Management Advisory Deposit Investment & Insurance Personal Financial Services Calvin Nico Herlambang, CFA WM Advisory Head (021) 2350 6000 ext 30350 [email protected] Diendy Liu Wealth Management Research (021) 2350 6000 ext 30359 [email protected] Wisnu Aditya Investment Counselor Team Leader (021) 2350 6000 ext 30339 [email protected] Erricky Wealth Management Research (021) 2350 6000 ext 30343 [email protected] Friday, Jul 21, 2017 Central Bank Rates Fixed Income Bonds ID IDR 10y ID IDR 20y ID IDR 30y ID USD 10y ID USD 30y US Generic 5y US Generic 10y US Generic 30y Indonesia Investment Rating Closing 6.94 7.61 7.94 3.71 4.65 1.82 2.26 2.83 1dChg 0.0000 0.0030 0.0050 -0.0010 -0.0120 0.0050 0.0053 0.0031 Credit Agency Moody’s S&P Fitch Rating Baa3 (Inv. Grade) BBB- (Inv. Grade) BBB- (Inv. Grade) Status Positive Stable Positive Indonesia Deposit Insurance Indicator Rate 12M LPS 6.25 12M Depo 6.10 Investment Strategy Commodities Commodities Nymex Oil Gold Spot Commodities Index FX Daily Rates Closing 46.99 1244.67 178.40 1d % 0.00 0.00 -0.14 Closing 5825.21 21611.78 2473.45 6390.00 20117.14 7487.87 12447.25 1d % 0.32 -0.13 -0.02 0.08 -0.14 0.77 -0.04 Closing 5.01 4.37 1,631.20 -1.52 -749.08 16.74 764.15 29.40 5.33 Prev 4.94 4.33 528.20 -1.79 -1,611.20 764.06 28.40 5.61 Stock Indices Stock Jakarta Comp Index Dow Jones S&P 500 Nasdaq Nikkei FTSE 100 DAX Indonesia Macro Stock GDP % (y/y) Inflation % (y/y) Trade Bal (Mio/USD) C/A Balance (% GDP) Daily JCI Inflow (Bio/IDR) Consortium PER Bonds Holding (Tr/IDR) Debt/GDP Ratio (%) Jobless Rate (%) CCY USD EUR GBP AUD NZD JPY SGD USD 1.1629 1.2958 0.7936 0.7402 111.99 1.3667 IDR 13,324 15,493 17,265 10,571 9,862 118.96 9,748 FX Weekly Rates Currency AUDUSD EURUSD GBPUSD NZDUSD USDJPY USDSGD USDIDR 7 D Low 0.7675 1.1371 1.2881 0.7247 111.48 1.3648 13,291 7 D High 0.7989 1.1658 1.3126 0.7415 113.58 1.3788 13,352 MTD 0.75 0.63 1.17 -1.42 5.13 YTD 17.86 15.67 12.52 8.34 6.66 Top 5 Sectors Sectors JAKFIN JAKBIND JAKINFR JAKCONS JAKMINE Fun Fact: Pemain tennis veteran asal Swiss, Roger Federer mencetak rekor sebagai pemain tunggal putra yang berhasil memenangkan juara tenis Wimbledon sebanyak 8 kali. Pria yang berusia 35 tahun itu berhasil mengalahkan pemain tenis asal Kroasia, Marin Cilic dalam 3 set langsung pada Minggu, tanggal 16 Juli kemarin. Beliau menyatakan tekadnya untuk mempertahankan gelarnya di masa mendatang. DISCLAIMER Paparan ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Bank UOB Indonesia (“Bank”). Paparan ini hanya digunakan sebagai referensi untuk memberikan informasi dan bukan merupakan suatu bentuk anjuran, penawaran untuk membeli, permintaan untuk menjual, atau dijadikan dasar dari/saran yang dijadikan sebagai pedoman sehubungan dengan suatu perjanjian atau komitmen apapun atau suatu nasehat investasi. Bank tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan/atau akibat keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh investor atau pihak manapun dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan berdasarkan Paparan ini (baik keseluruhan atau sebagian). Investasi melalui Reksa Dana mengandung risiko. Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang. Investasi dalam Reksa Dana bukan deposito; bukan kewajiban dan tidak dijamin oleh Bank, dan bukan merupakan bagian dari simpanan pihak ketiga yang terikat jangka waktu tertentu serta tidak termasuk cakupan obyek program penjaminan pemerintah. Investasi dalam Reksa Dana mengandung resiko investasi, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi atas hasil investasi masa mendatang; nilai investasi dapat naik atau turun akibat berfluktuasinya Nilai Aktiva Bersih (NAB) sesuai kondisi pasar dan kualitas efek portofolio Reksa Dana yang bersangkutan. Investor yang berinvestasi dalam bentuk mata uang asing (Forex Transaction/Trading) harus menyadari resiko akan nilai tukar mata uang asing tersebut yang dapat mengakibatkan resiko kehilangan modal yang diinvestasikan. Olehkarenanya calon investor wajib memahami mekanisme jual beli mata uang asing sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Transaksi jual beli valuta asing ( Forex Transaction/Trading).