HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : UMI FARIDA FEBRIANI F 100 090 068 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 i HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : UMI FARIDA FEBRIANI F 100 090 068 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 ii HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA Yang diajukan oleh : UMI FARIDA FEBRIANI F 100 090 068 Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji Telah disetujui oleh : Tanggal 23 Februari 2013 iii iv ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT.TYFOUNTEX INDONESIA, GUMPANG-KARTASURA UMI FARIDA FEBRIANI Drs. MOHAMMAD AMIR, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Kedisiplinan kerja bagi karyawan merupakan suatu hal yang mutlak, karena dalam suatu organisasi terdiri dari sejumlah karyawan dengan keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Kedisiplinan kerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu yang turut menentukan tercapainya tujuan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kedisiplinan kerja yang tinggi tidak muncul begitu saja tetapi merupakan suatu proses belajar yang terus–menerus oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pendisiplinan yang tepat bagi setiap karyawan. Bila disiplin tidak dapat ditegakkan, maka tujuan organisasi tidak dapat tercapai. Salah satu variabel yang diasumsikan berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja yaitu komitmen organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja; 2) tingkat komitmen organisasi dan disiplin kerja; 3) peran komitmen organisasi terhadap disiplin kerja. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan studi populasi karena seluruh subjek yang menjadi anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Tyfountex Indonesia bagian personalia. Alat ukur yang digunakan yaitu skala komitmen organisasi dan skala disiplin kerja. Teknik analisis data mengggunakan analisis product moment. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja pada karyawan PT. Tyfountex Indonesia, Gumpang-Kartasura dengan r sebesar 0,595 dengan p = 0.000 ( p < 0,01). Sedangkan peranan atau sumbangan efektif komitmen organisasi terhadap disiplin kerja sebesar 35,5 %, yang berarti masih terdapat 64,5 % faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja diluar variabel komitmen organsisasi. Hasil penelitian menunjukkan rerata empirik komitmen organisasi sebesar 101,44 dan rerata hipotik sebesar 92,5, kondisi ini menggambarkan komitmen organisasi pada subjek penelitian tergolong sedang. Sedangkan rerata empirik disiplin kerja sebesar 117,04 dan rerata hipotik sebesar 95 yang berarti disiplin kerja pada subjek penelitian tergolong tinggi. Kata kunci : Komitmen Organisasi dan Disiplin Kerja. 1 menerima PENDAHULUAN melanggar A. Latar Belakang Masalah Sumber merupakan daya hal yang sanksi-sanksi peraturan bila yang manusia ditetapkan oleh mendasar perusahaan, misalnya telah organisasi dimana dalam mengimbangi dan kesadaran memenuhi tuntutan bisnis yang lebih peraturan, kompetitif sangat dibutuhkan sumber jawab, kesanggupan individu untuk daya manusia yang kompeten dan melakukan pekerjaan dengan sikap memiliki perilaku kerja yang positif, jujur. Kenyataan yang tidak dapat seperti komitmen kerja yang tinggi dipungkiri, sebelum masuk dalam pada perusahaan, disiplin, inovatif, sebuah organisasi, seorang karyawan proaktif, mampu berorientasi pada tentu mempunyai aturan, nilai, norma kepuasan pelanggan (Robbins dalam sendiri, Winahyu, 2007). sosialisasi Menurut Theo Haiman kesediaan adanya kesediaan yang bertanggung merupakan dari masyarakatnya. menaati keluarga Seringkali proses atau terjadi (Nawawi, 2003) disiplin adalah suatu aturan, nilai dan norma diri tidak kondisi yang tertib, dengan anggota sesuai organisasi sepantasnya dengan yang berperilaku organisasi yang ada. dan memandang Penegakaan aturan-aturan kedisiplinan peraturan organisasi sebagai perilaku karyawan merupakan sesuatu yang yang dapat diterima. Pelaksanaan penting bagi suatu organisasi, sebab disiplin hendaknya dilakukan secara dengan kedisiplinan akan membuat sukarela, patuh dan taat serta mau pekerjaan yang dilakukan semakin 2 efektif dan efisien. Disiplin sangat sendiri untuk bekerja dengan baik, penting pertumbuhan harus ada tawaran ataupun teguran organisasi, terutama digunakan untuk dari atasan baru kemudian mereka memotivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik. Dari tindakan mendisiplinkan indisipliner untuk diri dalam tersebut terdapat melaksanakan pekerjaan baik secara karyawan yang datang terlambat, perorangan kelompok. karyawan yang bekerja tidak sesuai Disamping itu disiplin bermanfaat dengan target perusahaan, karyawan mendidik karyawan untuk mematuhi yang tidak masuk kerja tanpa surat dan menyenangi peraturan, prosedur, keterangan lebih dari dua hari, maupun ada, pemakaian seragam karyawan yang sehingga dapat menghasilkan kinerja tidak sesuai dengan aturan dan pada yang pengetahuan saat jam kerja ada karyawan yang tentang peraturan, prosedur, dan berbincang-bincang dengan santai kebijakan maupun kebijakan baik. Kurang yang penyebab yang ada merupakan yang tidak ada kaitannya dengan terbanyak tindakan pekerjaan bahkan ada karyawan yang indisipliner. Tindakan bermain game dikomputer untuk yang mengisi waktu. Selain itu, karyawan masih sering terjadi merupakan bukti yang tidak masuk karena sakit rendahnya kualitas kerja karyawan sebanyak 1,7 persen, karyawan yang terutama masalah mentalitas dan ijin karena keperluan lain sebanyak budaya umumnya 0,5 persen, dan karyawan yang karyawan tidak memiliki inisiatif mendapat ijin atas rekomendasi dari kerja. indisipliner Pada 3 atasan sebanyak 0,3 persen untuk sementara waktu pihak (wawancara dengan kepala bagian perusahaan personalia dan kepala serikat pekerja pemberhentian sementara ataupun nasional pemutusan hubungan kerja (PHK) (SPN) PT. Tyfountex Indonesia, Gumpang-Kartasura). melakukan kepada karyawan yang bersangkutan Sanksi yang diberikan kepada (wawancara dengan karyawan bagian karyawan yang melanggar peraturan personalia PT. Tyfountex Indonesia, antara lain dengan cara teguran lisan Gumpang-Kartasura). dan teguran tertulis. Teguran lisan, Disiplin kerja yang tinggi tidak yaitu atasan memanggil karyawan muncul begitu saja tetapi merupakan yang suatu proses belajar yang terus bersangkutan melanggar memberikan yang aturan teguran telah dengan menerus. secara efektif, Proses maka tersebut dapat pemimpin perlu langsung. Adapun teguran secara memperhatikan tertulis dilakukan apabila karyawan konsisten, adil, bersikap positif dan yang telah melanggar peraturan dan membuat suatu komitmen peraturan tidak mengindahkan peringatan yang dalam organisasi atau perusahaan. diberikan secara lisan maka atasan Berkaitan dengan hal diatas Modway akan memberikan surat peringatan (Priyatama, yang ditujukan langsung kepadanya. bahwa karyawan Apabila tidak komitmen tinggi pada organisasi peringatan akan lebih termotivasi untuk hadir mengindahkan karyawan semua yang diberikan kepadanya, maka dalam 4 prinsip-prinsip 2008) organisasi menyatakan yang memiliki dan berusaha mencapai tujuan organisasi. Menurut mempengaruhi perkembangan dari Greenberg dan Baron (Winahyu, psikologi 2007) adanya keterkaitan dengan turn over. mengemukakan bahwa karyawaan yang memiliki komitmen yang tinggi pada organisasi, Berdasarkan organisasi uraian latar belakang di atas, maka penulis cenderung lebih stabil dan produktif merumuskan sehingga sebagai lebih terutama menguntungkan organisasi. berikut hubungan Dalam dunia kerja, komitmen organisasi seseorang terhadap organisasi atau pertanyaan penelitian : Apakah antara dengan ada komitmen disiplin kerja karyawan ? peusahaan seringkali menjadi hal Berdasarkan rumusan masalah yang sangat penting dan sering tersebut maka dilakukan penelitian menjadi syarat untuk masuk kedalam dengan judul : “Hubungan Antara sebuah organisasi. Katz dan Kahn Komitmen (Suseno, 2010) menyatakan bahwa Disiplin komitmen yang tinggi akan membuat Tyfountex Indonesia, Gumpang - perusahaan lebih kompetitif karena Kartasura”. para karyawan yang berkomitmen B. Hipotesis tinggi biasanya kreatif dan inovatif. mengemukakan Kerja dengan Karyawan PT. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan Meyer dan Allen (Priyatama, 2008) Organisasi bahwa positif antara komitmen organisasi dengan disiplin kerja karyawan”. komitmen organisasi menjadi suatu variabel yang multidimensional yang 5 commitment. METODE PENELITIAN Sedangkan skala disiplin kerja dalam penelitian ini A. Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini menggunakan skala disiplin kerja adalah karyawan PT. Tyfountex yang disusun oleh Kusumasi (2011) Indonesia, Gumpang – Kartasura berdasarkan bagian personalia yang berjumlah 50 dikemukakan oleh Kaho (2001), karyawan. yaitu kesadaran pegawai untuk hadir Adapun karakteristik aspek-aspek populasi dalam penelitian ini adalah di karyawan kewaspadaan tetap PT. Tyfountex kantor pada yang hari kerja, pegawai dalam Indonesia bagian personalia. Dengan menggunakan bahan-bahan dan alat- demikian penelitian ini merupakan alat penelitian populasi. pegawai dalam melaksanakan dan D. Metode Pengumpulan Data mengerjakan Pengumpulan data dalam kantor, kemampuan tugasnya, kerja semangat kerja pegawai dalam menyelesaikan penelitian ini menggunakan skala pekerjaan, pengukuran dalam mengikuti cara kerja yang menggunakan psikologis skala dengan komitmen dan ketatan pegawai telah ditentukan. organisasi yang dikemukakan oleh Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara Mayer dan Allen (Umam, 2010) komitmen organisasi dan disiplin yang merumuskan tiga dimensi kerja komitmen dalam organisasi yaitu karyawan Indonesia, adalah affective commitment, continuance teknik PT. Gumpang-Kartasura korelasi Moment dari Pearson. commitment, dan normative 6 Tyfountex Product Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil menunjukkan perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson dengan harus ada karena suatu perusahaan atau organisasi tidak hanya memilki perhitungan diperoleh nilai koefisien satu atau dua orang karyawan yang korelasi r = 0,595, p = 0,000 (p < bekerja 0,01) maka dapat dikatakan ada signifikan yang antara sangat masing komitmen yang dan berbeda-beda Hal ini sesuai dengan pendapat Lewin (Ranupandojo dan Husnan, Artinya 2000) yang mengemukakan bahwa semakin tinggi komitmen organisasi pentingnya moral yang sehat dan maka semakin tinggi pula tingkat sadar akan arti disiplin dalam benak disiplin kerja yang diperoleh dan semakin keinginan dilakukan sesuai kebutuhan mereka. positif antara komitmen organisasi sebaliknya melainkan sehingga tindakan perbaikan perlu diajukan penulis, yaitu ada hubungan kerja. memiliki kebutuhan ini sesuai dengan hipotesis yang disiplin didalamnya sejumlah karyawan yang masing- organisasi dengan disiplin kerja. Hal dengan kedisiplinan merupakan suatu hal yang mutlak 15.0 dapat diketahui bahwa hasil positif bahwa ini kerja karyawan disuatu perusahaan menggunakan program SPSS versi hubungan penelitian karyawan berpengaruh pada tingkat rendah disiplinnya, jika telah mendarah komitmen organisasi maka semakin daging maka disiplin menjadi suatu rendah pula tingkat disiplin kerja kebiasaan yang dirasakan karyawan. dan dengan sukarela melaksanakannya, sedangkan jika 7 tidak maka akan berpengaruh pada dengan rerata hipotetik sebesar 92,5. tingkat disiplin itu sendiri. Moral dan Hal semangat dari komitmen organisasi pada karyawan komitmen kerja yang tinggi terhadap tergolong sedang. Sedangkan disiplin perusahaan. kerja pada karyawan termasuk tinggi. dapat tercermin Komitmen organisasi ini menunjukkan Dilihat dari hasil rerata empirik merupakan salah satu faktor yang sebesar penting juga dalam mempengaruhi hipotetik sebesar 95. disiplin kerja karyawan. bahwa Karena 117,04 dengan rerata KESIMPULAN DAN SARAN secara psikologis karyawan dalam Berdasarkan hasil analisis menjalankan pekerjaan pada suatu data dan pembahasan dari penelitian, perusahaan, maka merupakan individu yang membawa karakteristik yang bahwa : berbeda, dan memiliki kebutuhan- 1. Ada dapat hubungan kebutuhan yang juga berbeda-beda, komitmen sehingga harus ada suatu pengikat disiplin sikap dan kesimpulan positif organisasi kerja pada antara dengan karyawan di dalam dengan nilai r sebesar 0,595 terjadi suatu dengan p = 0,000 atau p < 0,01. kesatuan yang utuh dan hubungan Artinya semakin tinggi komitmen yang dinamis (Priyatama, 2008). organisasi perusahaan perilaku diambil agar Hasil penelitian menunjukkan rerata emprik pada seorang karyawan maka akan semakin tinggi pula variabel tingkat disiplin kerjanya. komitmen organisasi sebesar 101,44 8 2. Komitmen organisasi pada subyek tergolong sedang. Hal kepada karyawan secara kontinu ini terhadap pekerjaan karyawan. ditunjukkan oleh rerata empirik Perusahaan juga harus (RE) sebesar 101,44 dengan rerata memberikan suatu cara untuk hipotetik meningkatkan (RH) sebesar 92,5. komitmen Sedangkan disiplin kerja pada organisasi pada karyawan dengan subyek tergolong tinggi. Hal ini cara mengoptimalkan aspek-aspek ditunjukkan oleh rerata empirik yang (RE) sebesar 117,04 dengan rerata organisasi, yaitu hipotetik (RH) sebesar 95. a. Affective commitment, dengan 3. Peranan atau sumbangan efektif cara ada pada berusaha komitmen menimbulkan sebesar 0,355 sehingga komitmen keyakinan pada karyawan bahwa organisasi berpengaruh terhadap apa yang menjadi nilai dan tujuan displin kerja sebesar sebesar organisasi 35,5%, maka masih terdapat dengan nilai dan tujuan pribadi 64,5% pengaruh dari variabel lain karyawan. yang tidak diteliti. b. Berdasarkan memiliki Continuence kesamaan commitment, kesimpulan dengan cara memberi penjelasan diatas, maka dapat diberikan saran- rasional pada karyawan mengenai saran sebagai berikut: untung ruginya mereka bertahan 1. Bagi perusahaan dalam organisasi, dan perusahaan Melakukan pengawasan dan perlu menyajikan fasilitas-fasilitas menerapkan disiplin yang ketat yang dapat mengikat karyawan 9 dalam perusahaan serta terlibat pekerjaan penuh dalam proses organisasi, mengedepankan kepentingan diantaranya umum kepentingan adalah pemberian tunjangan kepada karyawan. c. Normative dengan cara karyawan , menumbuhkan senang mengikutsertakan baik daripada pribadi, commitment untuk dengan dan bangga dan rasa serta keinginan yang kuat pada diri berpartisipasi karyawan untuk menjadi bagian penuh dalam tujuan perusahaan, dari menumbuhkan tanggung jawab, karyawan terpacu untuk bekerja loyalitas/kewajiban lebih giat, dan menerima penuh moral terhadap organisasi. dan 2. Bagi Karyawan PT. Tyountex tinggi sehingga kerja sehingga nama dan baik melaksanakan setiap kegiatan dan tugas dengan Diharapkan karyawan dapat disiplin menjaga perusahaan Indonesia, Gumpang-Kartasura mencapai perusahaan, baik. yang 3. Bagi Peneliti Selanjutnya meningkatkan Bagi peneliti selanjutnya, kemajuan bagi perusahaan yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan dengan sebagai bahan referensi untuk cara memahami dan melaksanakan nilai dan tujuan mengetahui organisasi secara baik dan benar, peningkatan disiplin kerja dari menumbuhkan untuk komitmen organisasi karyawan bekerja keras bagi kepentingan atau dari variabel lain yang dapat organisasi, dapat menyelesaikan meningkatkan kemauan 10 tingkat disiplin ataupun kerja. Penulis menyarankan untuk lebih Priyatama. A.N. 2007. Efektivitas Pelatihan Motivasi Intrinsik Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan. Jurnal Berkala Psikologi. Vol.10. No. 1, Mei 2008 : 68-79. memperluas populasi, melengkapi dengan teknik pengumpulan data yang lain atau menyertakan Ranupandoyo, H dan Husnan, S. 2000. Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE. variabel dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja Suseno, M.N. 2010. Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepemimpinan Transformasionla Terhadap Komitmen Organisasi Dengan Mediator Motivasi Kerja. Jurnal Psikologi. Vol.1. No.1, Juni 2010 : 94100. seperti kepuasan kerja, prestasi kerja, produktivitas karakteristik lingkungan kerja, pekerjaan, pekerjaan, kepemimpinan, dan gaya persepsi Utomo, W. 2010. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan PT. Tainesia Jaya Wonogiri. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. terhadap atasan. DAFTAR PUSTAKA Kaho, Y.R. 2001. Pengukuran Disiplin Kerja. Jurnal Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Vol. 19. No. 2, hal 116-138. Winahyu, L. 2007. Perbedaan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Atasan Berdasarkan Komitmen Pada Organisasi. Phoresis, Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi, 2007, Vol. 9. No. 2, 134-153. Kusumasasi. 2011. Hubungan Antara Disiplin Kerja Dengan Efektivitas Kerja Pegawai Negri Sipil. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakata : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nawawi, H. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. 11