STRUKTUR MODAL Definisi • Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan • Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan (staffel) : hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan Leverage • Leverage keuangan merupakan perimbangan penggunaan hutang dengan modal sendiri dalam perusahaan • Leverage keuangan merupakan penggunaan dana dg mengeluarkan beban tetap. Strukur modal • Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. • Kebutuhan dana persh dari modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan. Pendanaan yang berasal dari luar, yaitu dari hutang (debt financing). • Struktur modal yang optimal dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal ratarata sehingga memaksimal kan nilai perusahaan. STRUKTUR MODAL S B Modal perusahaan meliputi: Utang Modal saham V=B+S Nilai perusahaan adalah penjumlahan nilai utang (Bond) dan saham (Stock). Tujuan manajemen adalah meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dilakukan sedemikian rupa dengan menentukan rasio utang dan modal untuk memperbesar lingkaran di atas. 5 • Sejumlah faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan meliputi: • • • • • • • • Tingkat Bunga Stabilitas Earning Susunan Aktiva Kadar Risiko Aktiva Besarnya Jumlah Modal Dibutuhkan Keadaan Pasar Modal Sifat Manajemen Besarnya Perusahaan BIAYA MODAL BIAYA MODAL (COC) • Maksimisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimumkan • Capital budgeting memerlukan estimasi tentang biaya modal. • Keputusan lain juga memerlukan estimasi biaya modal, misal leasing, modal kerja. Konsep biaya modal • Konsep biaya modal penting dalam pembelanjaan perusahaan, karena dapat dipakai untuk menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahan untuk memperoleh modal dari berbagai sumber Konsep biaya modal • Konsep biaya modal erat hubungannya dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). • Biaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan rate of return dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya. Biaya modal disini adalah overall cost of capital Konsep biaya modal • Biaya modal dapat diukur dengan “rate of return” minimum dari investasi baru yang dikeluarkan perusahaan, dengan asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi baru sama dengan risiko dari aktiva yang dimiliki saat ini. • Biaya yang harus dibayar : – Pembayaran Bunga. – Pembayaran dividen. – Pembayaran angsuran pokok pinjaman atau “principal”. • Biaya modal terdiri dari – biaya modal secara individu – biaya modal secara keseluruhan Konsep biaya modal secara individu – Biaya Modal dari Hutang Perniagaan. – Biaya Modal dari Hutang Wesel. – Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek – Biaya Hutang dari Obligasi – Biaya Penggunaan Modal dari Saham Preferen. – Biaya Modal dari Laba Ditahan (RE). MENGHITUNG BIAYA - BIAYA MODAL Biaya Hutang (cost of debt) •Biaya hutang = Kd atau yield to maturity Yaitu: tingkat keuntungan yg dinikmati oleh pemegang/pembeli obligasi •:Biaya hutang setelah pajak = Ki (1-T) CO: Ki=10%, Pajak=15%, Berapa biaya hutang setelah pajak? kd= 10%(1-15%) = 8.5% Biaya Hutang sebelum pajak • Ki = I + (M - V) / n (M + V) / 2 • I = pembayaran bunga ( annual interest payment) • M = nilai pokok per lembar saham • V = nilai atau inflow cash atau proceed netto • n = jangka waktu surat utang dalam setahun Biaya Hutang Notes: Penggunaan hutang sebagai modal, menurunkan penghasilan yg dikenai pajak karena bunga yg harus dibayar. Karena itu penggunaan hutang dapat mengurangi pajak yang dibayar (tax deductible) CO : PT Aksara menerbitkan obligasi yg membayar bunga 10% nilai nominal 1.000. Jatuh tempo dalam 5thn. Obligasi terjual seharga 1.000. Berapa biaya hutang? (Kd) 1.000=100(PVIFAKi, 5) +1000(PVIFKi,5) Kd = 10% Biaya Saham Preferensi(Kp) • Biaya saham preferen = tingkat keuntungan yg dinikmati pembeli saham preferen (Kp) • Kp= Dp Pn Dp= dividen saham preferen tahunan Pn= harga saham preferen bersih yg diterima perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya peluncuran saham atau flotation cost) • Dividen saham preferen tidak tax deductible, perusahaan menanggung semua beban biaya. Tidak ada penyesuaian/penghematan pajak seperti biaya hutang. • CO: PT Aksara menjual saham preferen yg memberikan dividen Rp 10 per tahun. Harga saham Rp 100 dgn flotation cost 2,5 per lembar saham. Kp= Dp/Pn = 10 / 97,5 = 10,26% Biaya Laba Ditahan, ks • Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui dua cara: – Menahan sebagian laba (retained earnings) – Menerbitkan saham biasa baru • Apabila perusahaan menahan sebagian labanya untuk modal, apakah ada biayanya? Ya, opportunity cost. Laba dapat dibagikan berupa dividen dan investors dapat menginvestasikan uang itu dgn membeli saham, obligasi, real estate, dll • Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan keuntungan paling tidak sama dengan keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang saham pada alternatif investasi yg memiliki risiko yg sama dengan risiko perusahaan. (ks) Tiga Cara Menaksir ks 1. Pendekatan CAPM 2. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) 3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium 1. Pendekatan CAPM KS = KRF + (KM-KRF)bi Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan pada saham perusahaan i. Krf = risk free rate/ bunga bebas risiko Km = tingkat keuntungan portfolio pasar bi = beta saham perusahaan I 2. Discounted Cash Flow (DCF) model Div 1 Div 2 Div H P H P0 ... 1 2 ( 1 ks ) ( 1 ks ) ( 1 ks ) H Jika Dividen bertumbuh konstan, gunakan Gordon model: P0 = D0(1+g)/Ks-g 3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi resiko • Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada membeli obligasi yg memberikan penghasilan tetap dan relatif pasti. • Oleh karena itu, investor yang membeli saham biasa mengharapkan suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan obligasi. Premi risiko besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian. Contoh: YTM suatu obligasi adalah 12% dan premi risiko untuk saham biasa perusahaan tersebut adalah 5%. Maka: Ks = 12% + 5% = 17% • Dari ketiga pendekatan, mana yang kita gunakan? Semuanya dapat digunakan. Apabila dari ketiga pendekatan itu hasilnya berbeda-beda, kita dapat merata-rata ketiga hasil itu. Biaya Saham Biasa Baru ke • Apabila saham biasa baru diterbitkan, berapa tingkat pengembalian (rate of return) yg harus perusahaan peroleh untuk menarik pemegang saham baru? Ke, tapi perusahaan harus memperoleh pendapatan lebih dari Ks karena adanya flotation cost, biaya untuk menerbitkan saham Biaya Saham Biasa Baru(Ke) • Hanya sebagian kecil perusahaan yg sudah matang (mature) mengeluarkan saham biasa baru karena: – Biaya flotation yg tinggi – Investor menanggapi penerbitan saham biasa baru sebagai sinyal negatif Biasanya manager perusahaan melakukan ini karena mereka berpikiran bahwa harga saham skrg lebih tinggi daripada nilai sesungguhnya – Supply saham naik, harga saham turun • Flotation cost akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham. Biaya ini terdiri dari: biaya mencetak saham, komisi untuk phak penjamin emisi saham, penawaran saham, dll. Biaya Saham Biasa Baru(Ke) • Gordon Model dgn memperhitungkan flotation cost: Ke = D0 + g P0(1-F) Ke:Biaya saham biasa baru P0: Harga jual saham F: Flotation cost D0:Dividen saham pd t=0 g: Dividen growth Konsep biaya modal secara keseluruhan • Tingkat biaya modal yang harus dihitung perusahaan adalah tingkat biaya modal secara keseluruhan. • Perhitungannya menggunakan konsep Weighted Average Cost of Capital ( WACC). Konsep biaya modal WACC • Biaya modal yang tepat untuk semua keputusan adalah rata-rata tertimbang dari seluruh komponen modal (weighted cost of capital atau WACC). • Biaya modal harus dihitung berdasar basis setelah pajak, karena arus kas setelah pajak adalah yang paling relevan untuk keputusan investasi. Weighted Average Cost of Capital (WACC) • Komponen modal yg sering dipakai adalah: saham biasa, saham preferen, utang, laba ditahan • Seluruh komponen modal ( capital components) mempunyai satu kesamaan, yaitu investor yang menyediakan dana berharap untuk mendapatkan return dari investasi mereka. WACC WACC = [Wd x Kd ] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)] • • • • WACC Wd Wp Ws • • • • Kd Kp Ks Ksb = biaya modal rata-rata tertimbang = proporsi hutang dari modal = proporsi saham preferen dari modal = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal = biaya hutang = biaya saham preferen = biaya laba ditahan = biaya saham biasa baru. Contoh • MNC, Inc telah menerbitkan utang, saham preferen dan saham biasa. Nilai pasar efek ini $ 4, $ 2, dan $ 6, masingmasing. Pengembalian yang diperlukan adalah 6%, 12%, dan 18%, masingmasing. Tax =35% • Q: Tentukan WACC untuk MNC, Inc 33 WACC Step 1 Firm Value = 4 + 2 + 6 = $12 Step 2 Required returns are given Step 3 W ACC = [ 4 12 x (1 -.3 5 ).0 6 = .1 2 3 o r 1 2 .3 % ] + ( 2 12 x .1 2 ) + ( 6 12 ) x .1 8 Tambahan Modal • Tambahan modal (emisi saham baru) akan dapat mengakibatkan kenaikan marginal cost of capital (MCC), sehingga WACC-nya naik, • MCC : biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan tambahan rupiah modal baru • Agar tambahan modal tidak menaikan WACC, maka tambahan modal harus memperhatikan besarnya laba ditahan pada periode tersebut. • Besarnya tambahan modal yang diperlukan supaya tidak meningkatkan WACC dapat dihitung dengan cara sbb : Laba Ditahan Tambahan Modal = Persentase Saham Biasa 35 Co : kasus Komponen Modal Jumlah Modal ($) Biaya (%) % Bond payable 200,000 4,8 20 Prefered Stock 50,000 10 5 Common Stock 750,000 12 75 1,000,000 100% Dalam operasinya perusahaan memperoleh Laba yang di tahan sebesar Rp 150.000.000,00. • Besarnya tambahan modal maksimum yang diperlukan untuk mempertahankan WACC-nya adalah : Rp 150.000.000 • Tambahan Modal = 0,75 • Tambahan modal = 200,000,000