64 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Selama triwulan I yaitu periode Februari 2010-April 2010 kelima emiten kecuali BDMN mengalami tren menaik atau uptrend. Pada triwulan ini BDMN mengalami tren yang cenderung mendatar atau sideways tren. Pada triwulan II saham BBCA, BBNI dan BDMN berada dalam kondisi mendatar sedangkan saham BRI dan Mandiri mengalami kondisi uptrend. Pada triwulan III kondisi uptrend ditunjukkan oleh pergerakan saham BBNI, BDMN, dan Mandiri, sedangkan BBCA dan BBNI mengalami kondisi uptrend. Kelima emiten mengalami kondisi yang cenderung menurun atau downtrend meskipun dalam kecepatan yang berbeda pada triwulan IV. b. Kondisi perbankan selama periode 2008-2010 mengalami tekanan hebat akibat pengaruh krisis ekonomi global, akan tetapi penerapan kebijakan yang tepat oleh pemerintah berhasil menahan laju inflasi sebagai akibat dari krisis ekonomi global. Penerapan suku bunga BI sejak tahun 2005 dirasa tepat sebagai alat untuk menahan tekanan krisis global. Pada tahun 2010 PT Bank Central Asia Tbk. berhasil membukukan laba bersih sebesar 8,5 triliun meningkat sebesar 24,6persen dari tahun 2009 yang sebesar 6,8 triliun, sedangkan pada tahun 2008 laba bersih BBCA mencapai 5,8 triliun. PT Bank Negara Indonesia Tbk. pada tahun 2010 mencatat laba bersih sebesar 4,1 triliun atau tumbuh sebesar 65,1 persen dari tahun 2009 yang mencapai 2,5 triliun, sedangkan untuk tahun 2008 laba bersih BBNI tercatat sebesar 1,2 triliun. Kondisi serupa juga ditunjukkan oleh kinerja BDMN. yang membukukan laba bersih sebesar 2,9 triliun pada tahun 2010 meningkat dari 1,532 triliun pada tahun 2009, sedangkan untuk tahun 2008 BDMN membukukan laba bersih yang hampir sama dengan tahun 2009 yaitu 1,53 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. membukukan laba bersih sebesar 11,5 triliun pada tahun 2010 meningkat dari 7,3 triliun pada tahun 2009, sedangkan untuk tahun 2008 laba bersih BRI tercatat sebesar 5,9 triliun. Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk. mencapai 9,2 triliun meningkat 65 dari tahun 2009 yang tercatat sebesar 7,2 triliun, sedangkan untuk tahun 2008 laba bersih Mandiri tercatat sebesar 5,3 triliun. c. Harga aktual rata-rata saham BBCA yang tercatat di bursa efek adalah sebesar Rp 5914 per lembar sedangkan nilai wajar atau nilai intrinsik saham BBCA adalah sebesar Rp 5942,58. Hal ini berarti saham BBCA dijual undervalued karena harga aktual lebih kecil dari nilai intrinsik. Hal serupa juga terjadi pada keempat emiten lainnya, nilai intrinsik saham keempat emiten lainnya juga lebih tinggi daripada harga aktual rata-rata (undervalued) yang diperjual belikan di bursa efek. Oleh karena itu saham kelima emiten tersebut layak untuk dibeli karena diharapkan harga aktual akan melebihi nilai intrinsik kelima saham perbankan tersebut. 2. Saran a. Bagi investor yang ingin berinvestasi di dunia saham, industri perbankan dapat menjadi salah satu opsi bagi para investor, karena industri perbankan Indonesia saat ini sedang berada dalam tren yang positif. b. Bagi peneliti lebih lanjut sebaiknya melakukan analisis terhadap penentuan jumlah hari yang digunakan dalam analisis teknikal, jangka waktu 5 hari ditentukan dari jumlah hari perdagangan dalam seminggu di bursa efek dan dan jangka waktu 23 hari ditentukan dari jumlah hari perdagangan dalam sebulan. Analisis penentuan hari dapat dilakukan dengan penggunaan software minitab. Penggunaan software tersebut dilakukan untuk melihat tingkat keakuratan penentuan keputusan jual beli investor.