PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA INDONESIA BERBASIS MEDIA KARIKATUR PADA MATERI MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA N 1 LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT 1 Vebri Yenti1, Ninit Alfianika2, Risa Yulisna2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT The background of the research in the lack of students ability in writing short stories. The students cannot to write short stories because using LKS cannot make the students interesting to learn. The purpose of the research is to produce an indonesian language of LKS based on caricature media in writing short by the students of ten grade at SMA N 1 Luak Nan Duo is valid, practice, and effective. The data in this reseach is students writing short stories after using indonesian language LKS based on caricature media in material of writing short stories. The sampel in this research in the students of ten grade at SMA N 1 Luhak Nan Duo. The totally of the sampel is nine students. The type of the research is development research using 4-D. Based on the survey results reveleted the validity of the test result by indonesian language LKS as validator very valid, namely 86,6%. The text result by the practicalities of teachers and students classified as practical which is 87,1% and the effectiveness of the text as very effective, namely 92,9% obtained from students activities using LKS and students learning oatcames. Therefore, LKS media-based caricature on short stories writing materials are valid, practical and effective for the used of ten grade at SMA N 1 Luhak Nan Duo. Keywords: Development, LKS, Caricature, Writing short stories PENDAHULUAN Pada pembelajaran bahasa sifat yang serba peristiwa kepada siswa kelas X SMA. Menurut cerita, jumlah pelaku dan jumlah kata Priyatni (2010: 126) mengatakan yang digunakan. Menulis cerpen cerpen adalah salah satu bentuk dalam KTSP terdapat pada Standar karya fiksi. Cerita pendek sesuai Kompetensi dengan “Mengungkapkan pengalaman diri merperlihatkan diungkapkan, baik Indonesia, menulis cerpen diajarkan namanya, yang pendek, (SK) isi 16. sendiri dan orang lain ke dalam Menurut Prastowo (2011: 204), LKS cerpen”, dengan KD 16.1 yaitu adalah suatu bahan ajar cetak berupa “Menulis berdasarkan lembar-lembar kertas yang berisi kehidupan diri sendiri dalam cerpen materi, ringkasan, dan petunjuk- (pelaku, petunjuk karangan peristiwa, latar)”. pelaksanaan tugas Tercantumnya KD menulis cerpen pembelajaran yang harus di kerjakan didalam kurikulum, siswa oleh peserta didik yang mengacu dituntut untuk menulis kepada kompetensi dasar yang harus cerpen sesuai maka mampu dengan unsur dicapai. Ketiga, guru beberapa sudah pembangun dalam cerpen. Menurut menggunakan Aminudin (2009: 11-41) dalam pembelajaran menulis cerpen, menyebutkan tujuh unsur-unsur namun nilai menulis cerpen siswa rendah. Keempat, metode pembangun yang terdapat dalam masih cerpen yaitu: 1) tema, 2) alur, 3) tersedianya LKS berbasis media tokoh perwatakan, 4) latar, 5) sudut karikaturr pandang, 6) gaya, dan 7) amanat. bahasa Indonesia di SMAN 1 luhak Adapun indikator yang digunakan Nan Duo. Menurut Rohani (1997: untuk penilaian menulis cerpen yaitu 80) tokoh, peristiwa, dan latar, sesuai instruksional, dengan KD di atas tersebut. digunakan dalam bahwa belum pembelajaran dalam komunikasi karikatur sebagai dapat media Berdasarkan hasil wawancara instruksional asal bersifat edukatif, dan observasi diperoleh informasi artinya dengan media karikatur akan bahwa kemampuan menuntut kreativitas guru dan peserta menulis cerpen siswa dipengaruhi didik serta melatih peserta didik, oleh berpikir rendahnya empat faktor berikut ini. kritis dan memiliki Pertama, guru hanya berpedoman kepekaaan atau kepeduliaan sosial, pada LKS dan buku paket yang lebih mempertajam daya pikir dan sudah disediakan oleh daya imajinasi peserta didik. Kedua, Lembar Kegiatan sekolah. Siswa Usaha yang dapat dilakukan (LKS) yang digunakan tidak dapat untuk menanggapi permasalahan di menarik atas adalah perlunya dikembangkan minat belajar siswa. bahan ajar berupa LKS yang sesuai Berdasarkan uraian di atas, dengan karakteristik siswa dan sesuai maka tujuan dari penelitian ini dengan struktur LKS yang benar. adalah untuk menghasilkan Lembar LKS ini dirancang sesuai dengan Kegiatan struktur LKS teori Prastowo (2011: Indonesia berbasis media karikatur 207—208), yaitu bahan ajar LKS pada materi menulis cerpen terdiri atas enam komponen, yaitu 1) valid, praktis, dan efektif. Menurut judul, 2) petunjuk belajar (petunjuk Asyhar (2011: 161), validasi adalah siswa), 3) kompetensi yang akan proses permintaan persetujuan atau dicapai, 4) informasi pendukung, 5) pengesahan tugas-tugas langkah-langkah modul dengan kebutuhan. LKS yang kerja, 6) serta penilaian. Agar LKS sudah ditulis harus dievaluasi untuk dapat menarik minat belajar siswa, mengetahui kevalidannya. Hal ini maka diperlukan inovasi baru, yaitu senada dengan Depdiknas (2008: LKS yang dikembangkan memakai 28), setelah selesai menulis bahan gambar karikatur. Menurut Usman ajar, perlu (2002: 47) karikatur merupakan garis terhadap coretan yang Komponen evaluasi tersebut, yaitu menekankan kepada hal-hal yang (1) kelayakan isi, (2) kelayakan dianggap penting. Jenis karikatur sajian, (3) kelayakan kebahasaan, yang digunakan dalam penelitian ini dan (4) kegrafikaan. LKS dapat adalah dikategorikan dan dengan karikatur spontan orang pribadi. Siswa (LKS) terhadap evaluasi ajar valid yang kesesuaian dilakukan bahan bahasa tersebut. apabila Menurut Sibarani (dalam Kurniawati persentase validitasnya mencapai > 2013: 46) karikatur orang pribadi 61%, (dimodifikasi dari Riduwan, adalah menggambarkan seseorang 2010: 15). Selain valid, LKS juga biasanya harus praktis. dengan dalam tokoh yang mengekpos bentuk wajah terkenal, ciri-cirinya ataupun dkk (2012: 68) isi situasi penjelasan karikatural. secara berpendapat kepraktisan LKS dapat dinilai dari kebiasaanya tanpa objek lain atau disekelilingnya Menurut Zainuddin, kalimat dan tampilan mudah mudah menarik, dimengerti, dipahami, dan gambar mudah dipahami. LKS yang lembar observasi, dan tes unjuk dapat jika kerja. Ujicoba produk dilakukan sudah memperoleh nilai praktikalitas pada siswa kelas X1 SMA dan > 61%. Setelah memenuhi kriteria Subjek ujicoba adalah siswa kelas X valid dan praktis, maka LKS juga SMAN 1 Luhak Nan Duo yang harus memenuhi kriteria efektif. berjumlah 9 orang. Teknik analisis Menurut Sugono (2008: 311), efektif data yang digunakan adalah teknik adalah ada efeknya, pengaruhnya, analisis dan akibatnya. Menurut Dimyati dan menggunakan statistik deskriptif. dikategorikan Mudijono (2006: praktis 125), persentase aktivitas deskriptif dengan LKS dikatakan efektif untuk pembelajaran jika data HASIL DAN PEMBAHASAN siswa Berdasarkan penelitian yang mencapai > 51% dan persentase hasil telah dilakukan, belajar siswa. penelitian maka dapat hasil dikemukakan sebagai berikut. METODE PENELITIAN Lembar Penelitian ini merupakan metode penelitian pengembangan Kegiatan Siswa (LKS) Bahasa Indonesia Berbasis dengan Media Karikatur pada Materi menggunakan model 4-D (four- D Menulis Cerpen Siswa Kelas X models) yang dikemukakan oleh SMAN Thiagarajan Tergolong Sangat Valid dkk (1974: 6—8). 1 Luhak Nan Duo Pengembangan dilakukan mulai dari Validitas LKS dinilai dari 4 tahap pendefinisian, perancangan, aspek, yaitu aspek kelayakan isi, pengembangan, penyebaran. kelayakan bahasa, kelayakan Akan tetapi, penelitian ini hanya penyajian, dan kelayakan dilakukan kegrafikaan. Pada penelitian ini LKS dan sampai pada tahap pengembangan. dinilai atau divalidasi oleh 3 Jenis data dalam penelitian ini validator ahli dan 1 validator praktisi. adalah data kuantitatif yang berupa Berdasarkan hasil analisis yang telah skor yang diperoleh dari instrumen dilakukan, pengumpulan data, seperti angket, validasi maka 86,6% diperoleh dengan hasil kategori sangat valid. Supaya lebih jelas, perhatikan tabel berikut. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Bahasa Indonesia Berbasis Tabel 1. Hasil Validasi Ahli dan Media Karikatur pada Materi Praktisi Secara Umum Menulis Cerpen Siswa Kelas X N Aspek Skor Nilai Kate SMAN o. Penyaj yang Vali gori Tergolong Sangat Praktis ian Diper dasi Kepraktisan LKS dinilai dari 2 oleh (%) aspek, yaitu aspek kemudahan dalam 66,6 83,8 1. Aspek kelayak an isi 2. Aspek 27,7 86,5 kelayak Aspek Duo at waktu. Data praktikalitas diperoleh valid dari praktikalitas LKS bagi guru Sang dan praktikalitas LKS bagi valid siswa. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diperoleh praktikalitas LKS oleh guru 86,5% 47 83,9 kelayak an 4. Nan penggunaan dan kesesuaian dengan bahasa 3. Luhak Sang at an 1 Sang dan siswa adalah 87,7%. Jadi, Rata- at rata praktikalitas LKS yang diperoleh valid dari guru dan siswa adalah 87,1% penyaji dengan an Supaya lebih jelas, perhatikan tabel 2 Aspek 18 90 Kegrafi at kaan Jumlah Sang kategori 86,6 praktis. dan 3 berikut. Tabel 2. Praktikalitas LKS bagi Guru valid 159,3 sangat Sang N Aspek Skor Nilai Kate at o. Penyaj yang Vali gori ian Diper dasi valid oleh 1. Aspek kemud ahan 38 86,4 Sang at Prakti dalam s Jumlah 442 87,7 Sang penggu at naan 2. Aspek Prakt 7 87,5 kesesu at aian Prakti dengan s waktu Jumlah is Sang Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Bahasa Indonesia Berbasis Media Karikatur pada Materi 45 86,5 Sang at Prakti s Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMAN 1 Luhak Nan Duo Tergolong Sangat efektif Efektivitas LKS dapat diketahui dari hasil aktivitas belajar siswa Tabel 3. Respon Kepraktisan LKS dengan menggunakan LKS bahasa bagi Siswa Indonesia berbasis media karikatur N Aspek Skor Perse Kate dan hasil belajar siswa. Berdasarkan o. Penya yang ntase gori pengamatan yang dilakukan oleh dua jian Diper orang 382 maka diketahui persentase aktivitas belajar siswa oleh 1. Aspek observer, 88,4 Sang adalah 100% dengan tingkat at keberhasilan sangat berhasil dan ahan Prakt hasil belajar siswa 85,8% dengan dalam is kategori baik. Rata-rata efektivitas kemud pengg LKS adalah 92,9% dengan kategori unaan sangat 2. Aspek kesesu aian dengan waktu 60 83,3 Sang Lembar efektif. Oleh Kegiatan sebab Siswa itu, (LKS) at bahasa Indonesia berbasis media Prakt karikatur pada materi menulis cerpen is sudah layak untuk digunakan. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sejalan dengan peraturan pemerintah Bahasa Indonesia berbasis media nomor 19 tahun 2005 tentang Badan karikatur dirancang dengan materi Standar menulis cerpen. Struktur LKS ini (BSNP), pasal 43 ayat 5 bahwa terdiri kata validasi Lembar Kegiatan Siswa pengantar 3) daftar isi 4) petunjuk (LKS) menyangkut empat aspek, belajar yaitu dari: 1) judul, (petunjuk 2) siswa), 5) Nasional. kelayakan Pendidikan isi, kelayakan kompetensi yang akan dicapai, 6) penyajian, kelayakan bahasa, dan informasi pendukung, 7) tugas-tugas kelayakan kegrafikaan. Berdasarkan dan langkah-langkah kerja, 8) serta analisis dapat diketahui validitas penilaian. Setelah dirancang dan LKS divalidasi, LKS diujicobakan pada 9 media karikatur pada materi menulis orang siswa kelas X1 SMA Negeri 1 cerpen 86,6% Luhak Nan Duo. Berdasarkan hasil sangat valid. Disebabkan persentase analisis Lembar kevalidan LKS yang dikembangkan yang sudah melebihi 61%, maka LKS bergategori tersebut sudah valid. Jadi, LKS yang data Kegiatan ujicoba, Siswa (LKS) dikembangkan telah valid, dan praktis efektif. Hal berbasis dengan kategori dikembangkan sudah layak untuk Dari empat penilaian kevalidan Validitas Lembar Kegiatan Siswa di atas masih ada yang tergolong (LKS) Sebelum Siswa (LKS) Lembar Kegiatan diujicobakan kepada harus divalidasi. LKS Pada penelitian ini divalidasi oleh 3 validator ahli dan 1 validator praktisi. Hal yang divalidasi meliputi 4 aspek, yaitu aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan Indonesia digunakan siswa dari segi kevalidan. tersebut dijelaskan di bawah ini. siswa, LKS bahasa kegrafikaan. Hal ini valid. Pertama, kelayakan isi dari 19 pernyataan terdapat 5 pernyataan yang dkatakan disimpulkan valid bahwa materi dapat dan konsep, serta sumber belajar dan motivasi masih tergolong valid. Kedua, kelayakan bahasa dari 8 pernyataan masih ada satu pernyataan yang dikatakan valid yaitu “Gaya penyampaian materi dalam LKS komunikatif”. Ketiga, praktikalitas guru dan siswa terhadap kelayakan Lembar penyajian dari 14 Kegiatan Siswa pernyataan terdapat 2 berkategori bahasa valid yaitu dapat disimpulkan urutan mediankarikatur pada materi menulis penyajian yang cerpen siswa kelas X menunjukkan masih bahwa penilaian untuk kedua aspek tergolong valid. Keempat, kelayakan tersebut berkategori sangat praktis, kegrafikaan dari yaitu terdapat kategori dan ditampilkan soal-soal dalam 1 LKS 5 pernyataan dengan berbasis rata-rata 87,1%. yaitu Disebabkan persentase kepraktisan “Gambar LKS menarik dan sesuai sudah melebihi 61%, maka LKS dengan materi pembelajaran”. Jadi tersebut tergolong sangat praktis atau untuk peneliti selanjutnya semua mudah digunakan. Jadi, LKS yang penilaian kevalidan dikembangkan sudah layak untuk kategori dapat valid Indonesia (LKS) dari semua dikatakan sangat valid. digunakan siswa dari segi kepraktisan. Praktikalitas Lembar Kegiatan Dari dua penilaian praktikalitas di atas masih ada yang tergolong Siswa (LKS) valid. Pertama, praktikalitas oleh Praktikalitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan dapat diketahui dari pelaksanaan ujicoba. Pada pelaksanaan ujicoba diperlukan masukan dari teman sejawat atau tim ahli dan juga masukan dari peserta didik untuk mengetahui persepsi mereka tentang Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang digunakan. Data praktikalitas diperoleh dari praktikalitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) bagi guru dan siswa. Hasil analisis angket respon guru, 1) aspek kemudahan dalam penggunaan dari 11 pernyataan terdapat 6 pernyataan yang dikatakan praktis. Berdasarkan ke6 pernyataan tersebut dapat disimpulkan LKS menyediakan soal-soal memudahkan guru dan siswa untuk menambah pengetahuan, materi dan gambar karikatur memudahkan guru dalam pembelajaran masih tergolong praktis. 2) aspek sesuai dengan waktu dari 2 pernyataan terdapat 1 kategori praktis yaitu “LKS berbantuan media karikatur dapat dilakukan menghemat waktu”. observer, dapat disimpulkan bahwa Kedua, siswa, dalam praktikalitas oleh 1) aspek kemudahan penggunaan dari 12 oleh aktivitas guru belajar sebagai siswa dengan menggunakan LKS yang dikembangkan tergolong sangat pernyataan terdapat 2 pernyataan berhasil. Jika dilihat dari hasil belajar kategori praktis, dapat disimpulkan secara bahwa mengikuti menyelesaikan soal-soal individu, tes 9 siswa menulis yang cerpen sesuai dengan petunjuk dalam LKS mencapai nilai di atas KKM. Oleh dan mempelajari sebab itu, Lembar Kegiatan Siswa 2) (LKS) bahasa Indonesia berbasis aspek kesesuaian dengan alokasi media karikatur pada materi menulis waktu dari 2 pernyataan dikatakan cerpen sangat praktis. Jadi untuk peneliti dikembangkan dapat meningkatkan selanjutnya dari 2 indikator penilaian aktivitas dan hasil belajar siswa praktikalitas dari semua pernyataan dengan dapat dikatakan sangat praktis. keefektifan 92,9% (sangat efektif). Efektivitas Lembar Kegiatan Disebabkan Siswa (LKS) sudah melebihi 61%, maka LKS memungkinkan materi secara langsung, Efektivitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan dapat dilihat dari aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh setelah belajar dengan menggunakan LKS yang dikembangkan. Aktivitas belajar diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh observer dan hasil belajar siswa diperoleh dari cerpen siswa yang sudah dinilai. Berdasarkan pengamatan yang siswa kelas X persentase yang rata-rata persentase efektivitas yang dikembangkan sudah efektif. Jadi, LKS yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan siswa dari segi keefektifan. Dari 2 keefektivitasan indikator LKS penilaian dilihat dari aktivitas siswa, semua pernyataan tergolong sangat berhasil dan hasil belajar siswa semua siswa mendapat nilai diatas KKM yaitu 77. KESIMPULAN kepala Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Lembar dapat Kegiatan diketahui Siswa (LKS) sekolah menyarankan hendaklah guru-guru untuk membuat bahan ajar sendiri. Kedua, hendaklah guru menggunakan bahasa Indonesia berbasis media Lembar Kegiatan Siswa (LKS) karikatur pada materi menulis cerpen berbasis karikatur dalam proses siswa kelas X SMA N 1 luhak Nan pembelajaran Duo Kegiatan yang dikembangkan telah karena Siswa Lembar (LKS) dapat memenuhi kriteria valid, praktis, dan meningkatkan aktivitas dan hasil efektif. belajar siswa. Ketiga, hendaklah Validitas LKS yang dikembangkan, yaitu 86,6% dengan siswa menggunakan Lembar kategori sangat valid. Praktikalitas Kegiatan Siswa (LKS) yang telah LKS, yaitu dengan rata-rata 87,1% dikembangkan di dalam dengan kategori sangat praktis dan pembelajaran; membaca LKS efektivitas, yaitu dengan tara-rata dengan teliti; mengikuti petunjuk dan 92,9% sangat langkah kerja yang ada di dalam persentase LKS; mengerjakan semua soal yang dengan efektif. kategori Berdasarkan kevalidan, kepraktisan, dan ada di dalam LKS. peneliti Keempat, keefektifan Lembar Kegiatan Siswa hendaklah selanjutnya (LKS) bahasa Indonesia berbasis melakukan penelitian pengembangan media karikatur pada materi menulis sampai pada tahap penyebaran. cerpen siswa kelas X SMA N 1 Luhak Nan Duo sudah valid, praktis, DAFTAR PUSTAKA dan Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif efektif. Jadi, LKS yang dikembangkan sudah layak untuk Mengembangkan digunakan oleh siswa kelas X dalam Pembelajaran. Jakarta: Gaug pembelajaran bahasa Indonesia. Persada Pres. Berdasarkan simpulan Depdiknas. 2008. Media Panduan penelitian di atas, ada beberapa saran Pengembangan Bahan Ajar. yang sesuai dengan hasil penelitian, Jakarta: yaitu Pendidikan sebagai berikut. Pertama, Direktorat Dasar Jenderal dan Menengah Direktorat Training Teachers of Pembinaan Sekolah Menengah Exceptional Atas. Sourcebook. Indiana: Indiana Dimyati dan Mudijono. Belajar dan 2006. Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Children: A University. Zainuddin, dkk. 2012. Pengembangan Modul Fisika Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra Bumi-Antariksa untuk Anak Pengantar Pemahaman Meningkatkan Prestasi Belajar Dunia Mahasiswa Pendidikan Fisika Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Fkip Unlam. Jurnal Pendidikan Fisika, (Online), Kreatif Membuat Bahan Ajar Jilid. Inovatif. (http://ejournal.unlam.ac.id/ind Yogjakarta: DIVA Press. Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Bandung: pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Sugono, Dendi. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Thiagarajan, S; Semmel, D.S; & Semmel, No. ex.php/vidya- Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Rohani, 27, M.I. 1974. Instructional Development for _karya/article/view/342, diakses 8 Juli 2013). 1,