pengembangan lembar kegiatan siswa (lks) bahasa indonesia

advertisement
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BAHASA
INDONESIA BERBASIS MEDIA KARIKATUR PADA MATERI
MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA N 1 LUHAK NAN
DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT
1
Vebri Yenti1, Ninit Alfianika2, Risa Yulisna2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
The background of the research in the lack of students ability in writing
short stories. The students cannot to write short stories because using LKS cannot
make the students interesting to learn. The purpose of the research is to produce
an indonesian language of LKS based on caricature media in writing short by the
students of ten grade at SMA N 1 Luak Nan Duo is valid, practice, and effective.
The data in this reseach is students writing short stories after using indonesian
language LKS based on caricature media in material of writing short stories. The
sampel in this research in the students of ten grade at SMA N 1 Luhak Nan Duo.
The totally of the sampel is nine students. The type of the research is development
research using 4-D. Based on the survey results reveleted the validity of the test
result by indonesian language LKS as validator very valid, namely 86,6%. The
text result by the practicalities of teachers and students classified as practical
which is 87,1% and the effectiveness of the text as very effective, namely 92,9%
obtained from students activities using LKS and students learning oatcames.
Therefore, LKS media-based caricature on short stories writing materials are
valid, practical and effective for the used of ten grade at SMA N 1 Luhak Nan
Duo.
Keywords: Development, LKS, Caricature, Writing short stories
PENDAHULUAN
Pada
pembelajaran
bahasa
sifat
yang
serba
peristiwa
kepada siswa kelas X SMA. Menurut
cerita, jumlah pelaku dan jumlah kata
Priyatni (2010: 126) mengatakan
yang digunakan. Menulis cerpen
cerpen adalah salah satu bentuk
dalam KTSP terdapat pada Standar
karya fiksi. Cerita pendek sesuai
Kompetensi
dengan
“Mengungkapkan pengalaman diri
merperlihatkan
diungkapkan,
baik
Indonesia, menulis cerpen diajarkan
namanya,
yang
pendek,
(SK)
isi
16.
sendiri dan orang lain ke dalam
Menurut Prastowo (2011: 204), LKS
cerpen”, dengan KD 16.1 yaitu
adalah suatu bahan ajar cetak berupa
“Menulis
berdasarkan
lembar-lembar kertas yang berisi
kehidupan diri sendiri dalam cerpen
materi, ringkasan, dan petunjuk-
(pelaku,
petunjuk
karangan
peristiwa,
latar)”.
pelaksanaan
tugas
Tercantumnya KD menulis cerpen
pembelajaran yang harus di kerjakan
didalam
kurikulum,
siswa
oleh peserta didik yang mengacu
dituntut
untuk
menulis
kepada kompetensi dasar yang harus
cerpen
sesuai
maka
mampu
dengan
unsur
dicapai.
Ketiga,
guru
beberapa
sudah
pembangun dalam cerpen. Menurut
menggunakan
Aminudin
(2009:
11-41)
dalam pembelajaran menulis cerpen,
menyebutkan
tujuh
unsur-unsur
namun nilai menulis cerpen siswa
rendah.
Keempat,
metode
pembangun yang terdapat dalam
masih
cerpen yaitu: 1) tema, 2) alur, 3)
tersedianya LKS berbasis media
tokoh perwatakan, 4) latar, 5) sudut
karikaturr
pandang, 6) gaya, dan 7) amanat.
bahasa Indonesia di SMAN 1 luhak
Adapun indikator yang digunakan
Nan Duo. Menurut Rohani (1997:
untuk penilaian menulis cerpen yaitu
80)
tokoh, peristiwa, dan latar, sesuai
instruksional,
dengan KD di atas tersebut.
digunakan
dalam
bahwa
belum
pembelajaran
dalam
komunikasi
karikatur
sebagai
dapat
media
Berdasarkan hasil wawancara
instruksional asal bersifat edukatif,
dan observasi diperoleh informasi
artinya dengan media karikatur akan
bahwa
kemampuan
menuntut kreativitas guru dan peserta
menulis cerpen siswa dipengaruhi
didik serta melatih peserta didik,
oleh
berpikir
rendahnya
empat
faktor
berikut
ini.
kritis
dan
memiliki
Pertama, guru hanya berpedoman
kepekaaan atau kepeduliaan sosial,
pada LKS dan buku paket yang
lebih mempertajam daya pikir dan
sudah
disediakan
oleh
daya imajinasi peserta didik.
Kedua,
Lembar
Kegiatan
sekolah.
Siswa
Usaha yang dapat dilakukan
(LKS) yang digunakan tidak dapat
untuk menanggapi permasalahan di
menarik
atas adalah perlunya dikembangkan
minat
belajar
siswa.
bahan ajar berupa LKS yang sesuai
Berdasarkan uraian di atas,
dengan karakteristik siswa dan sesuai
maka tujuan dari penelitian ini
dengan struktur LKS yang benar.
adalah untuk menghasilkan Lembar
LKS ini dirancang sesuai dengan
Kegiatan
struktur LKS teori Prastowo (2011:
Indonesia berbasis media karikatur
207—208), yaitu bahan ajar LKS
pada materi menulis cerpen
terdiri atas enam komponen, yaitu 1)
valid, praktis, dan efektif. Menurut
judul, 2) petunjuk belajar (petunjuk
Asyhar (2011: 161), validasi adalah
siswa), 3) kompetensi yang akan
proses permintaan persetujuan atau
dicapai, 4) informasi pendukung, 5)
pengesahan
tugas-tugas
langkah-langkah
modul dengan kebutuhan. LKS yang
kerja, 6) serta penilaian. Agar LKS
sudah ditulis harus dievaluasi untuk
dapat menarik minat belajar siswa,
mengetahui kevalidannya. Hal ini
maka diperlukan inovasi baru, yaitu
senada dengan Depdiknas (2008:
LKS yang dikembangkan memakai
28), setelah selesai menulis bahan
gambar karikatur. Menurut Usman
ajar, perlu
(2002: 47) karikatur merupakan garis
terhadap
coretan
yang
Komponen evaluasi tersebut, yaitu
menekankan kepada hal-hal yang
(1) kelayakan isi, (2) kelayakan
dianggap penting. Jenis karikatur
sajian, (3) kelayakan kebahasaan,
yang digunakan dalam penelitian ini
dan (4) kegrafikaan. LKS dapat
adalah
dikategorikan
dan
dengan
karikatur
spontan
orang
pribadi.
Siswa
(LKS)
terhadap
evaluasi
ajar
valid
yang
kesesuaian
dilakukan
bahan
bahasa
tersebut.
apabila
Menurut Sibarani (dalam Kurniawati
persentase validitasnya mencapai >
2013: 46) karikatur orang pribadi
61%, (dimodifikasi dari Riduwan,
adalah menggambarkan seseorang
2010: 15). Selain valid, LKS juga
biasanya
harus praktis.
dengan
dalam
tokoh
yang
mengekpos
bentuk
wajah
terkenal,
ciri-cirinya
ataupun
dkk
(2012: 68)
isi
situasi
penjelasan
karikatural.
secara
berpendapat
kepraktisan LKS dapat dinilai dari
kebiasaanya tanpa objek lain atau
disekelilingnya
Menurut Zainuddin,
kalimat
dan
tampilan
mudah
mudah
menarik,
dimengerti,
dipahami,
dan
gambar mudah dipahami. LKS yang
lembar observasi, dan tes unjuk
dapat
jika
kerja. Ujicoba produk dilakukan
sudah memperoleh nilai praktikalitas
pada siswa kelas X1 SMA dan
> 61%. Setelah memenuhi kriteria
Subjek ujicoba adalah siswa kelas X
valid dan praktis, maka LKS juga
SMAN 1 Luhak Nan Duo yang
harus memenuhi kriteria efektif.
berjumlah 9 orang. Teknik analisis
Menurut Sugono (2008: 311), efektif
data yang digunakan adalah teknik
adalah ada efeknya, pengaruhnya,
analisis
dan akibatnya. Menurut Dimyati dan
menggunakan statistik deskriptif.
dikategorikan
Mudijono
(2006:
praktis
125),
persentase
aktivitas
deskriptif
dengan
LKS
dikatakan efektif untuk pembelajaran
jika
data
HASIL DAN PEMBAHASAN
siswa
Berdasarkan penelitian yang
mencapai > 51% dan persentase hasil
telah
dilakukan,
belajar siswa.
penelitian
maka
dapat
hasil
dikemukakan
sebagai berikut.
METODE PENELITIAN
Lembar
Penelitian ini merupakan metode
penelitian
pengembangan
Kegiatan
Siswa
(LKS) Bahasa Indonesia Berbasis
dengan
Media Karikatur pada Materi
menggunakan model 4-D (four- D
Menulis Cerpen Siswa Kelas X
models) yang dikemukakan oleh
SMAN
Thiagarajan
Tergolong Sangat Valid
dkk
(1974:
6—8).
1
Luhak
Nan
Duo
Pengembangan dilakukan mulai dari
Validitas LKS dinilai dari 4
tahap pendefinisian, perancangan,
aspek, yaitu aspek kelayakan isi,
pengembangan,
penyebaran.
kelayakan
bahasa,
kelayakan
Akan tetapi, penelitian ini hanya
penyajian,
dan
kelayakan
dilakukan
kegrafikaan. Pada penelitian ini LKS
dan
sampai
pada
tahap
pengembangan.
dinilai atau divalidasi
oleh 3
Jenis data dalam penelitian ini
validator ahli dan 1 validator praktisi.
adalah data kuantitatif yang berupa
Berdasarkan hasil analisis yang telah
skor yang diperoleh dari instrumen
dilakukan,
pengumpulan data, seperti angket,
validasi
maka
86,6%
diperoleh
dengan
hasil
kategori
sangat valid. Supaya lebih jelas,
perhatikan tabel berikut.
Lembar
Kegiatan
Siswa
(LKS) Bahasa Indonesia Berbasis
Tabel 1. Hasil Validasi Ahli dan
Media Karikatur pada Materi
Praktisi Secara Umum
Menulis Cerpen Siswa Kelas X
N
Aspek
Skor
Nilai
Kate
SMAN
o.
Penyaj
yang
Vali
gori
Tergolong Sangat Praktis
ian
Diper
dasi
Kepraktisan LKS dinilai dari 2
oleh
(%)
aspek, yaitu aspek kemudahan dalam
66,6
83,8
1.
Aspek
kelayak
an isi
2.
Aspek
27,7
86,5
kelayak
Aspek
Duo
at
waktu. Data praktikalitas diperoleh
valid
dari praktikalitas LKS bagi guru
Sang
dan praktikalitas LKS bagi
valid
siswa.
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan
dapat
diperoleh
praktikalitas LKS oleh guru 86,5%
47
83,9
kelayak
an
4.
Nan
penggunaan dan kesesuaian dengan
bahasa
3.
Luhak
Sang
at
an
1
Sang
dan siswa adalah 87,7%. Jadi, Rata-
at
rata praktikalitas LKS yang diperoleh
valid
dari guru dan siswa adalah 87,1%
penyaji
dengan
an
Supaya lebih jelas, perhatikan tabel 2
Aspek
18
90
Kegrafi
at
kaan
Jumlah
Sang
kategori
86,6
praktis.
dan 3 berikut.
Tabel 2. Praktikalitas LKS bagi
Guru
valid
159,3
sangat
Sang
N
Aspek
Skor
Nilai
Kate
at
o.
Penyaj
yang
Vali
gori
ian
Diper
dasi
valid
oleh
1.
Aspek
kemud
ahan
38
86,4
Sang
at
Prakti
dalam
s
Jumlah
442
87,7
Sang
penggu
at
naan
2.
Aspek
Prakt
7
87,5
kesesu
at
aian
Prakti
dengan
s
waktu
Jumlah
is
Sang
Lembar
Kegiatan
Siswa
(LKS) Bahasa Indonesia Berbasis
Media Karikatur pada Materi
45
86,5
Sang
at
Prakti
s
Menulis Cerpen Siswa Kelas X
SMAN
1
Luhak
Nan
Duo
Tergolong Sangat efektif
Efektivitas LKS dapat diketahui
dari hasil aktivitas belajar siswa
Tabel 3. Respon Kepraktisan LKS
dengan menggunakan LKS bahasa
bagi Siswa
Indonesia berbasis media karikatur
N
Aspek
Skor
Perse
Kate
dan hasil belajar siswa. Berdasarkan
o.
Penya
yang
ntase
gori
pengamatan yang dilakukan oleh dua
jian
Diper
orang
382
maka
diketahui
persentase aktivitas belajar siswa
oleh
1. Aspek
observer,
88,4
Sang
adalah
100%
dengan
tingkat
at
keberhasilan sangat berhasil dan
ahan
Prakt
hasil belajar siswa 85,8% dengan
dalam
is
kategori baik. Rata-rata efektivitas
kemud
pengg
LKS adalah 92,9% dengan kategori
unaan
sangat
2. Aspek
kesesu
aian
dengan
waktu
60
83,3
Sang
Lembar
efektif.
Oleh
Kegiatan
sebab
Siswa
itu,
(LKS)
at
bahasa Indonesia berbasis media
Prakt
karikatur pada materi menulis cerpen
is
sudah layak untuk digunakan.
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
sejalan dengan peraturan pemerintah
Bahasa Indonesia berbasis media
nomor 19 tahun 2005 tentang Badan
karikatur dirancang dengan materi
Standar
menulis cerpen. Struktur LKS ini
(BSNP), pasal 43 ayat 5 bahwa
terdiri
kata
validasi Lembar Kegiatan Siswa
pengantar 3) daftar isi 4) petunjuk
(LKS) menyangkut empat aspek,
belajar
yaitu
dari:
1)
judul,
(petunjuk
2)
siswa),
5)
Nasional.
kelayakan
Pendidikan
isi,
kelayakan
kompetensi yang akan dicapai, 6)
penyajian, kelayakan bahasa, dan
informasi pendukung, 7) tugas-tugas
kelayakan kegrafikaan. Berdasarkan
dan langkah-langkah kerja, 8) serta
analisis dapat diketahui validitas
penilaian. Setelah dirancang dan
LKS
divalidasi, LKS diujicobakan pada 9
media karikatur pada materi menulis
orang siswa kelas X1 SMA Negeri 1
cerpen 86,6%
Luhak Nan Duo. Berdasarkan hasil
sangat valid. Disebabkan persentase
analisis
Lembar
kevalidan LKS yang dikembangkan
yang
sudah melebihi 61%, maka LKS
bergategori
tersebut sudah valid. Jadi, LKS yang
data
Kegiatan
ujicoba,
Siswa
(LKS)
dikembangkan
telah
valid,
dan
praktis
efektif.
Hal
berbasis
dengan kategori
dikembangkan sudah layak untuk
Dari empat penilaian kevalidan
Validitas Lembar Kegiatan Siswa
di atas masih ada yang tergolong
(LKS)
Sebelum
Siswa (LKS)
Lembar
Kegiatan
diujicobakan kepada
harus divalidasi. LKS
Pada penelitian ini divalidasi oleh 3
validator ahli dan 1 validator praktisi.
Hal yang divalidasi meliputi 4 aspek,
yaitu aspek kelayakan isi, kelayakan
bahasa, kelayakan penyajian, dan
kelayakan
Indonesia
digunakan siswa dari segi kevalidan.
tersebut dijelaskan di bawah ini.
siswa, LKS
bahasa
kegrafikaan.
Hal
ini
valid. Pertama, kelayakan isi dari 19
pernyataan terdapat 5 pernyataan
yang
dkatakan
disimpulkan
valid
bahwa
materi
dapat
dan
konsep, serta sumber belajar dan
motivasi
masih
tergolong
valid.
Kedua, kelayakan bahasa dari 8
pernyataan
masih
ada
satu
pernyataan yang dikatakan valid
yaitu “Gaya penyampaian materi
dalam LKS komunikatif”. Ketiga,
praktikalitas guru dan siswa terhadap
kelayakan
Lembar
penyajian
dari
14
Kegiatan
Siswa
pernyataan terdapat 2 berkategori
bahasa
valid yaitu dapat disimpulkan urutan
mediankarikatur pada materi menulis
penyajian
yang
cerpen siswa kelas X menunjukkan
masih
bahwa penilaian untuk kedua aspek
tergolong valid. Keempat, kelayakan
tersebut berkategori sangat praktis,
kegrafikaan
dari
yaitu
terdapat
kategori
dan
ditampilkan
soal-soal
dalam
1
LKS
5
pernyataan
dengan
berbasis
rata-rata
87,1%.
yaitu
Disebabkan persentase kepraktisan
“Gambar LKS menarik dan sesuai
sudah melebihi 61%, maka LKS
dengan materi pembelajaran”. Jadi
tersebut tergolong sangat praktis atau
untuk peneliti selanjutnya semua
mudah digunakan. Jadi, LKS yang
penilaian kevalidan
dikembangkan sudah layak untuk
kategori
dapat
valid
Indonesia
(LKS)
dari semua
dikatakan
sangat
valid.
digunakan
siswa
dari
segi
kepraktisan.
Praktikalitas Lembar Kegiatan
Dari dua penilaian praktikalitas
di atas masih ada yang tergolong
Siswa (LKS)
valid. Pertama, praktikalitas oleh
Praktikalitas Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) yang dikembangkan
dapat diketahui dari pelaksanaan
ujicoba. Pada pelaksanaan ujicoba
diperlukan
masukan
dari
teman
sejawat atau tim ahli dan juga
masukan dari peserta didik untuk
mengetahui persepsi mereka tentang
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang
digunakan.
Data
praktikalitas
diperoleh dari praktikalitas Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) bagi guru dan
siswa. Hasil analisis angket respon
guru, 1) aspek kemudahan dalam
penggunaan
dari
11
pernyataan
terdapat 6 pernyataan yang dikatakan
praktis. Berdasarkan ke6 pernyataan
tersebut dapat disimpulkan LKS
menyediakan soal-soal memudahkan
guru dan siswa untuk menambah
pengetahuan, materi dan gambar
karikatur memudahkan guru dalam
pembelajaran
masih
tergolong
praktis. 2) aspek sesuai dengan
waktu dari 2 pernyataan terdapat 1
kategori
praktis
yaitu
“LKS
berbantuan media karikatur dapat
dilakukan
menghemat waktu”.
observer, dapat disimpulkan bahwa
Kedua,
siswa,
dalam
praktikalitas
oleh
1) aspek kemudahan
penggunaan
dari
12
oleh
aktivitas
guru
belajar
sebagai
siswa
dengan
menggunakan
LKS
yang
dikembangkan
tergolong
sangat
pernyataan terdapat 2 pernyataan
berhasil. Jika dilihat dari hasil belajar
kategori praktis, dapat disimpulkan
secara
bahwa
mengikuti
menyelesaikan
soal-soal
individu,
tes
9
siswa
menulis
yang
cerpen
sesuai dengan petunjuk dalam LKS
mencapai nilai di atas KKM. Oleh
dan
mempelajari
sebab itu, Lembar Kegiatan Siswa
2)
(LKS) bahasa Indonesia berbasis
aspek kesesuaian dengan alokasi
media karikatur pada materi menulis
waktu dari 2 pernyataan dikatakan
cerpen
sangat praktis. Jadi untuk peneliti
dikembangkan dapat meningkatkan
selanjutnya dari 2 indikator penilaian
aktivitas dan hasil belajar siswa
praktikalitas dari semua pernyataan
dengan
dapat dikatakan sangat praktis.
keefektifan 92,9% (sangat efektif).
Efektivitas Lembar Kegiatan
Disebabkan
Siswa (LKS)
sudah melebihi 61%, maka LKS
memungkinkan
materi secara langsung,
Efektivitas Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) yang dikembangkan
dapat dilihat dari aktivitas siswa dan
hasil belajar yang diperoleh setelah
belajar dengan menggunakan LKS
yang
dikembangkan.
Aktivitas
belajar diperoleh dari pengamatan
yang dilakukan oleh observer dan
hasil belajar siswa diperoleh dari
cerpen siswa yang sudah dinilai.
Berdasarkan
pengamatan
yang
siswa
kelas
X
persentase
yang
rata-rata
persentase
efektivitas
yang dikembangkan sudah efektif.
Jadi, LKS yang dikembangkan sudah
layak untuk digunakan siswa dari
segi keefektifan.
Dari
2
keefektivitasan
indikator
LKS
penilaian
dilihat dari
aktivitas siswa, semua pernyataan
tergolong sangat berhasil dan hasil
belajar siswa semua siswa mendapat
nilai diatas KKM yaitu 77.
KESIMPULAN
kepala
Berdasarkan penelitian yang
telah
dilakukan
Lembar
dapat
Kegiatan
diketahui
Siswa
(LKS)
sekolah
menyarankan
hendaklah
guru-guru
untuk
membuat bahan ajar sendiri. Kedua,
hendaklah
guru
menggunakan
bahasa Indonesia berbasis media
Lembar
Kegiatan
Siswa
(LKS)
karikatur pada materi menulis cerpen
berbasis
karikatur
dalam
proses
siswa kelas X SMA N 1 luhak Nan
pembelajaran
Duo
Kegiatan
yang
dikembangkan
telah
karena
Siswa
Lembar
(LKS)
dapat
memenuhi kriteria valid, praktis, dan
meningkatkan aktivitas dan hasil
efektif.
belajar siswa. Ketiga, hendaklah
Validitas
LKS
yang
dikembangkan, yaitu 86,6% dengan
siswa
menggunakan
Lembar
kategori sangat valid. Praktikalitas
Kegiatan Siswa (LKS)
yang telah
LKS, yaitu dengan rata-rata 87,1%
dikembangkan
di
dalam
dengan kategori sangat praktis dan
pembelajaran;
membaca
LKS
efektivitas, yaitu dengan tara-rata
dengan teliti; mengikuti petunjuk dan
92,9%
sangat
langkah kerja yang ada di dalam
persentase
LKS; mengerjakan semua soal yang
dengan
efektif.
kategori
Berdasarkan
kevalidan,
kepraktisan,
dan
ada
di
dalam
LKS.
peneliti
Keempat,
keefektifan Lembar Kegiatan Siswa
hendaklah
selanjutnya
(LKS) bahasa Indonesia berbasis
melakukan penelitian pengembangan
media karikatur pada materi menulis
sampai pada tahap penyebaran.
cerpen siswa kelas X SMA N 1
Luhak Nan Duo sudah valid, praktis,
DAFTAR PUSTAKA
dan
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif
efektif.
Jadi,
LKS
yang
dikembangkan sudah layak untuk
Mengembangkan
digunakan oleh siswa kelas X dalam
Pembelajaran. Jakarta: Gaug
pembelajaran bahasa Indonesia.
Persada Pres.
Berdasarkan
simpulan
Depdiknas.
2008.
Media
Panduan
penelitian di atas, ada beberapa saran
Pengembangan Bahan Ajar.
yang sesuai dengan hasil penelitian,
Jakarta:
yaitu
Pendidikan
sebagai
berikut.
Pertama,
Direktorat
Dasar
Jenderal
dan
Menengah
Direktorat
Training
Teachers
of
Pembinaan Sekolah Menengah
Exceptional
Atas.
Sourcebook. Indiana: Indiana
Dimyati
dan
Mudijono.
Belajar
dan
2006.
Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Children:
A
University.
Zainuddin,
dkk.
2012.
Pengembangan Modul Fisika
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Sastra
Bumi-Antariksa
untuk
Anak Pengantar Pemahaman
Meningkatkan Prestasi Belajar
Dunia
Mahasiswa Pendidikan Fisika
Anak.
Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan
Fkip
Unlam.
Jurnal
Pendidikan Fisika, (Online),
Kreatif Membuat Bahan Ajar
Jilid.
Inovatif.
(http://ejournal.unlam.ac.id/ind
Yogjakarta:
DIVA
Press.
Sastra
dengan
Ancangan
Literasi Kritis. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ahmad.
1997.
Media
Instruksional Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai.
2005.
Media
Bandung:
pengajaran.
Sinar
Baru
Algensindo.
Sugono, Dendi. 2008. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Thiagarajan, S; Semmel, D.S; &
Semmel,
No.
ex.php/vidya-
Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca
Rohani,
27,
M.I.
1974.
Instructional Development for
_karya/article/view/342,
diakses 8 Juli 2013).
1,
Download