PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG Sariati1, Ninit Alfianika2, Ria Satini² ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI SumateraBarat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT This research causes by its low ability of student SMP N 35 Padang on Material Writes Action Letter. Because of umpteen following factors. First, ability of student writes on drama text be still contemn, since gets to be seen from result point write of student drama text. Secondly, give a damn student in writes is still low and active reducing student in learning because method which is utilized deep write drama text available, which is discourse method, discussion, and independent task. Thirdly, subtracted student interests to read text of drama examples those are made as media of teacher in teaches to write text of drama. Fourth, bind books source that is utilized learns available two, which is package book and LKS. LKS who is utilized at school is still less effective because be assessed unattractive. Included to unattractive because reducing it student anxiety to read LKS Result of tests LKS validity basic on Problem Based Learning (PBL) by validation points out that LKS this lies on valid's criterion, which is 87,99% are sighted from feasibility facet fill, language, representation, and kegrafikaan. Result tests practicallity by criteria teacher so practical, which is 88,46% are seen from amenity aspect in purpose and suitability with time. Effectiveness quiz comes under pretty good, which is 86,64% acknowledged of student activity and studying results. Based on explanations above, can be concluded that Student’s exercise sheet (LKS) bsic of Problem Based Learning (PBL) As result, on material writes of action letter have valid, practical, and effective. Keywords: Develop, Student’s Exercise Sheet (LKS), Problem Based Learning (PBL), Action Letter. PENDAHULUAN Di sekolah diajarkan berbagai merupakan kegiatan macam mata pelajaran, termasuk yang bertujuan untuk mendapatkan mata pelajaran bahasa Indonesia. ilmu pengetahuan. Proses belajar Belajar bahasa Indonesia berarti kita bisa saja. menghargai bahasa negara, yaitu Namun, pembelajaran secara formal bahasa Indonesia. Mata pelajaran hanya bisa dilaksanakan di sekolah. bahasa Indonesia dapat ditemukan Belajar dilaksanakan dimana mulai dari Sekolah Dasar (SD) dalam hingga Perguruan Tinggi (PT). kegiatan-kegiatan Mata pelajaran hubungannya dengan kedinasan bahasa (lembaga atau instansi pemerintah). Indonesia mempunyai empat aspek Materi menulis surat dinas adalah penting, salah satunya keterampilan salah menulis. Menurut Nurjamal, dkk., menulis yang ada pada Kurikulum (2011:69)menulis merupakan sebuah Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) proses kreatif menuangkan gagasan pada kelas VIII semester I. Standar dalam bentuk bahasa tulis degan Kompetensi tujuan, informasi dalam bentuk laporan, misalnya memberitahu, satu materi 4. Mengungkapkan meyakinkan, dan menghibur. Hasil surat dari proses kreatif menulis ini biasa Kompetensi Dasar disebut dengan istilah tulisan atau surat karangan. Banyak orang berpendapat kegiatan sekolah dengan sistematika bahwa menulis merupakan aspek yang tepat dan bahasa baku. yang paling sulit dibandingkan aspek dinas, keterampilan dinas dan petunjuk. 4.1. Menulis berkenaan dengan Sesuai dengan SK dan KD yang lainnya. Sebenarnya di dalam surat menulis berlatih, menulis surat dnas diambil dari sehingga kata sulit pada kegiatan struktur surat dinas dan bahasa surat menulis hanya perlu ini penilaian kata dinas. Struktur dan bahasa surat Salah satu dinas menulis yaitu keterampilan kemampuan menulis surat dinas. isinya yang terkait masalah ditulis berpedoman pada teori Soedjito (2016:30-65) . Struktur surat dinas adalah sebagai berikut: Surat dinas merupakan surat kedinasan indikator menjadi menyenangkan. yang dinas, atau kepala surat, tanggal penulisan surat, nomor surat, lampiran, hal, alamat surat, salam pembukan, isi dikeluarkan oleh suatu lembaga atau (pembukaan, isi, penutup) salam organisasi atau penutup (nama jabatan, tanda tangan, organisasi lain. Menurut Saraswati nama terang, NIP), dan tembusan. (2015:11) surat dinas adalah segala Bahasa surat dinas ada dua, yaitu bentuk surat resmi yang digunakan bahasa baku dan untuk lembaga bahasa efektif. Namun, dalam penelitian ini bahasa berbasis masalah/Problem surat dinas difokuskan pada bahasa Learning (PBL) baku sebagai rangkaian pembelajaran yang saja, alasannya karena dapat Based diartikan berlandaskan pada kurikulum, siswa menekankan dituntut untuk bisa menulis surat penyelesaian masalah yang dihadapi dinas dengan bahasa baku. Bahasa secara ilmiah. Ada 5 tahap dalam baku ialah proses diakui benar pembelajaran yang sudah Learning (PBL), hal tersebut sesuai dapat dengan pendapat Ibrahim dan Nur dikenali dari ejaan, pemakaian kata, (2000:13), yaitu sebagai berikut. bentuk Jadi Pertama, orientasi siswa kepada siswa masalah. Kedua, mengorganisasikan menurut yang kepada kaidah dilazimkan. Bahasa kata, indikator baku dan kalimat. yang digunakan Problem dalam menulis surat dinas, yaitu siswa struktur membimbing penyelidikan individual surat dinas, pemakaian kata, ejaan, bentuk kata, dan kalimat dalam surat dinas. untuk Based maupun kelompok. mengembangkan Pada penelitian ini dilakukan dan Dari masalah. disimpulkan kekurangan tersebut terdapat pada dapat beberapa Lembar Kerja dan Ketiga, Keempat, menyajikan hasil karya. Kelima, menganalisis wawancara dengan guru dan siswa. wawncara belajar. mengevaluasi pemecahan Penelitian ini bertujuan sebagai berikut ini. Pertama, Siiswa (LKS) yang ada di sekolah. mendeskripsikan Oleh perlu pengembangan Lembar Kerja Siswa dapat (LKS) sebabitu, dikembangkan maka LKS yang berbasis proses Problem validitas Based meningkatkan minat belajar siswa Learning (PBL) pada materi menulis sehingga tujuan surat dinas untuk digunakan oleh tercapai. LKS pembelajaran akan siswa kelas VIII LKS Padang. Indikator Lembar Kerja Learning Siswa (LKS) yang valid berpedoman (PBL). Menurut Sanjaya (dalam Al- pada pendapat Depdiknas (2008: 28), Tabany, 2015: 65), pembelajaran yaitu aspek kelayakan isi, aspek dikembangkan berbasisProblem yang adalah Based SMP Negeri 35 kelayakan bahasa, aspek kelayakan atau hasil belajar yang telah dicapai penyajian, siswa setelah mempelajari LKS. dan kelayakan kegrafikaan. Kedua, Warsita (2008:287) mendeskripsikan proses praktikalitas bahwa efektifitas pengembangan Lembar Kerja Siswa sering diukur dengan tercapainya (LKS) tujuan pembelajaran atau dapat pula berbasis Problem Based mengatakan pembelajaran Learning (PBL) pada materi menulis diartikan surat dinas untuk digunakan oleh pengelolaan suatu situasi.Menurut siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Ellis ketepatan (dalam dalam Budi, 2005:43), Padang. Indikator Lembar Kerja efektivitas tidak hanya mengacu pada Siswa praktis proses atau keefektivan tidak hanya pendapat mengacu pada proses atau keaktifan (2012:68) siswa, tetapi juga mengaju pada praktikalitas dapat dinilai dari aspek hasil, yaitu peringkat prestasi yang kemudahan dalam penggunaan dan dicapai oleh siswa melalui tes. (LKS) berpedoman Zainuddin, yang pada ddk., aspek kesesuain dengan waktu. Ketiga, proses mendeskripsikan efektivitas pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas untuk digunakan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang. Indikator Lembar Kerja Siswa (LKS) yang efektif berpedoman pada pendapat Vebrianto, Warsita, dan Ellis (dalam Budi, 2005:43), yaitu fektifitas dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa. Menurut Vebrianto (dalam Alfianika, 2016:170), efektifitas adalah pengukuran terhadap prestasi METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and development). Sugiyono (2011:427) menjelaskan bahwa pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan model 4-D, yaitu: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Namun, pada penelitian ini peneliti dalam penelitian ini adalah angket, hanya sampai pada tahap yang lembar observasi, tes unjuk kerja. ketiga, yaitu tahap pengembangan (develop). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga, yaitu Pada penelitian ini dilakukan uji teknik pengumpulan data uji coba terhadap 9 orang siswa, yaitu 3 validitas, teknik pengumpulan data siswa yang berkemampuan tinggi, 3 uji siswa yang berkemampuan sedang, pengumpulan data uji efektifitas. dan yang Teknik analisis data yang digunakan Menurut adalah teknik analisis data deskriptif. 3 orang berkemampuan siswa rendah. praktikalitas, Asyar (2011:160), uji coba pertama Teknik dilakukan dilakukan kepada siswa dalam dan analisis teknik deskriptif dengan ini menggunakan kelompok terbatas, misalnya 5—10 statistik deskriptif. Statistik deskriptif siswa. Berdasarkan pendapat Asyar, adalah maka subjek uji coba pada penelitian untuk menganalisis data dengan cara ini dilakukan pada 9 siswa di kelas mendeskripsikan VIII2 SMP Negeri 35 Padang. menggambarkan data yang telah Data yang akan dihasilkan statistik yang digunakan atau terkumpul sebagaimana adanya tanpa setelah dilakukan uji coba berupa bermaksud penilaian produk yang telah diuji. yang berlaku untuk umum atau Berdasarkan sifatnya data dalam generalisasi. Analisis penelitian ini berupa data kuantitatif. penelitian diperlukan Data dikatakan kuantitatif karena mengetahui validitas, kepraktisan, penelitian ini berupa skor angket dan efektivitas LKS yang telah validasi, dikembangkan. skor praktikalitas, skor efektivitas yang diberikan kepada validator dan observer, serta tes unjuk kerja kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang. Instrumen digunakan dalam pengumpulan data membuat kesimpulan data hasil untuk HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Pada tahap pendefinisian (define), a. Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dilakukan Berdasarkan hasil analisis yang analisis awal akhir, analisis siswa, telah dilakukan, dapat diperoleh hasil analisis kurikulum, analisis konsep, validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dan tahap secara umum memperoleh skor rata- dilakukan rata 87,99 % dengan kategori sangat perancangan terhadap Lembar Kerja valid. Penjabaran terhadap aspek Siswa (LKS) sesuai dengan struktur yang dinilai di antaranya sebagai Lembar Kerja Siswa (LKS) menurut berikut. teori Prastowo 207-208), diperoleh rata-rata persentase 88,48 bahan ajar LKS terdiri atas enam dengan kategori sangat valid. Aspek komponen, 2) kelayakan bahasa diperoleh rata-rata petunjuk belajar (petunjuk siswa), 3) persentase 84,37 dengan kategori kompetensi yang akan dicapai, 4) sangat informasi pendukung, 5) tugas-tugas penyajian dan langkah-langkah kerja, 6) serta persentase 87,45 dengan kategori penilaian. sangat analisis tugas. perancangan Pada (design), (2011: yaitu Setelah 1) tahap dilanjutkan judul, perancangan dengan pengembangan. tahap Aspek valid. kelayakan Aspek kelayakan mendapatkan valid. mendapatkan isi rata-rata Aspek kegrafikaan rata-rata persentase 91,66 dengan kategori sangat valid. Tahap Berdasarkan hasil validasi Lembar dilakukan Kerja Siswa (LKS) yang ada pada validasi Lembar Kerja Siswa (LKS), tabel tersebut, dapat disimpulkan uji praktikalitas, dan uji efektivitas. bahwa secara umum Lembar Kerja Validitas Siswa pengembangan LKS yang dapat diketahui (LKS) yang dengan telah setelah divalidasi oleh validator ahli, dikembangkan kategori yaitu dosen dan praktisi (guru mata sangat valid. Hal ini berarti Lembar pelajaran bahasa Indonesia yang Kerja Siswa (LKS) mengajar kelas VIII). Agar lebih dikembangkan dapat diujicobakan jelas perhatikan analisis data pada pada siswa untuk digunakan dalam tahap pengembangan di bawah ini. pembelajaran. yang telah (LKS) yang dikembangkan di bawah b. Uji Coba Produk Setelah Lembar Kerja Siswa (LKS) dinyatakan valid oleh validator ahli dan praktisi, langkah ini. 1) Uji Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengujicobakan Lembar Uji praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat dilihat dari Kerja Siswa (LKS). Pelaksanaan uji praktikalitas coba dilakukan pada tanggal 23-24 Kerja Siswa (LKS) oleh guru dan Mei 2017 terhadap 9 orang siswa siswa. dan 1 guru kelas VIII2 SMP Negeri penggunaan Lembar Kerja Siswa 35 Padang. Pada pelaksanaan uji (LKS) coba diperoleh data uji praktikalitas dijelaskan di bawah ini. dan uji efektivitas. Uji praktikalitas a) Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi Guru Hasil praktikalitas diperoleh diperoleh dari praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah digunakan guru dalam mengajar dan praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan siswa untuk belajar. Uji praktikalitas diperoleh dari angket yang diisi oleh guru dan siswa. Uji efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) diperoleh dari aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan nilai yang diperoleh siswa ketika (LKS). Agar dijelaskan efektivitas lebih jelas praktikalitas Lembar Kerja akan dan Siswa Penjelasan oleh guru Lembar praktikalitas dan siswa dari hasil respon guru terhadap praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS). Hasil praktikalitas diperoleh dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan dari kisi-kisi pada lampiran 2. Instrumen yang telah dikembangkan diberikan kepada guru, setelah itu guru menilai kepraktisan Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan instrumen yang telah diberikan. belajar menggunakan Lembar Kerja Siswa penggunaan Berdasarkan hasil analisis data, secara umum praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi guru memperoleh persentase 88,46 dengan kategori sangat praktis. Penjabaran praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi guru sebagai berikut. untuk Aspek pembelajaran. kemudahan dalam penggunaan memperoleh persentase 90,90 dengan kategori praktis. Aspek kesesuaian b) Praktikalitas efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi Siswa waktu Hasil praktikalitas diperoleh memperoleh persentase 75 dengan dari hasil respon siswa terhadap kategori praktis. Agar lebih jelas praktikalitas Lembar Kerja Siswa perhatikan tabel di bawah ini. (LKS) Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi Guru Leraning (PBL). Hasil praktikalitas No. Aspek Penyajian diperoleh 1. Aspek kemudahan dalam penggunaan Aspek kesesuaian dengan waktu Jumlah 2. dengan menunjang Tingkat Kepraktisan (%) 90,90 Kategori Sangat Praktis 75 Praktis 88,46 Sangat Praktis berbasis Problem dengan Based menggunakan instrumen yang dikembangkan dari kisi-kisi pada lampiran 3. Instrumen yang telah dikembangkan diberikan kepada siswa dan siswa menilai Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa penilaian terhadap kepraktisan Lembar Kerja Siswa (LKS) berdasarkan instrumen yang telah diberikan. aspek praktikalitas Lembar Kerja Berdasarkan hasil analisis data, Siswa (LKS) bagi guru berkategori secara umum praktikalitas Lembar sangat praktis. Hal itu dapat dilihat Kerja Siswa (LKS) dari dalam memperoleh persentase 89,68 dengan penggunaan dan aspek kesesuaian kategori sangat praktis. Penjabaran dengan aspek praktikalitas Lembar Kerja Siswa penggunaan (LKS) bagi siswa sebagai berikut. aspek kemudahan waktu. kemudahan Penilaian dalam secara umum berkategori sangat Aspek praktis. Penilaian aspek kesesuaian penggunaan memperoleh persentase dengan umum 89,58 dengan kategori sangat praktis. berkategori praktis. Oleh sebab itu, Aspek kesesuaian dengan waktu Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memperoleh persentase 90,27 dengan digunakan kategori sangat praktis. Agar lebih waktu dikembangkan secara dapat kemudahan bagi siswa dalam jelas perhatikan tabel di bawah ini. Hasil Respon Secara Umum Kepraktisan bagi Siswa Secara Umum No 1. 2. Aspek Penyajian Aspek kemudahan dalam penggunaan Aspek kesesuaian dengan waktu Jumlah Skor yang Diperoleh 387 Persentase Kategori 89,58 Sangat Praktis 2) Uji Efektivitas Uji efektivitas yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran bahasa 65 90,27 Sangat Praktis 452 89,68 Sangat Praktis Indonesia pada materi menulis surat dinas berbasis Problem Based Leraning (PBL) siswa kelas VIII Berdasarkan tabel di atas, dapat SMP Negeri 35 Padang dapat dilihat diketahui bahwa penilaian terhadap dari hasil aktivitas siswa selama praktikalitas Lembar Kerja Siswa belajar menggunakan Lembar Kerja (LKS) Siswa (LKS) bagi siswa dikembangkan secara yang umum diperoleh siswa dan nilai yang pada waktu berkategori sangat praktis. Hal ini menggunakan Lembar Kerja Siswa dapat dilihat dari penilaian aspek (LKS). kemudahan dalam penggunaan dan dijelaskan di bawah ini. aspek kesesuaian dengan waktu. a) Aktivitas Siswa Uji efektivitas Instrumen Penilaian aspek kemudahan dalam yang akan digunakan umum untuk melihat aktivitas siswa pada berkategori sangat praktis. Penilaian pembelajaran menulis surat dinas aspek waktu menggunakan Lembar Kerja Siswa secara umum berkategori sangat (LKS) dapat dilihat pada lampiran praktis. Semua siswa setuju dengan 15. pernyataan yang ada pada aspek terhadap hasil pengamatan aktivitas kesesuain belajar penggunaan secara kesesuaian dengan dengan waktu. Oleh Berdasarkan siswa hasil selama analisis dua kali karena itu, Lembar Kerja Siswa pertemuan, mendapatkan persentase (LKS) rata-rata aktivitas siswa berjumlah yang dikembangkan dapat digunakan untuk mendukung dan 100 dengan kategori sangat berhasil. menunjang efektivitas pembelajaran b) Hasil Belajar bagi siswa. Soal yang diberikan kepada siswa merupakan soal yang sudah divalidasi oleh validator. Oleh karena itu, tes unjuk kerja sudah bisa yaitu 89,68% dengan kategori sangat diujikan kepada siswa. Hasil analisis praktis. Efektivitas Lembar Kerja tersebut dapat dilihat pada lampiran Siswa (LKS) yang dikembangkan, 18. yaitu 86,64% dengan kategori sangat Uji coba tes unjuk kerja dilakukan di kelas VIII2 SMP Negeri efektif. 35 Padang. Jadi, dapat disimpulakan Analisis hasil belajar dilakukan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menyesuaikan nilai yang berbasis Problem Based Learning diperoleh dengan Kriteria Ketuntasan (PBL) pada materi menulis surat Minimal dinas untuk siswa kelas VIII SMP (KKM) yaitu 80. Berdasarkan hasil belajar siswa yang Negeri 35 Padang yang telah dikembangkan tergolong efektif dianalisis dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 dalam meningkatkan hasil belajar orang siswa. Persentase ketuntasan siswa. Dengan demikian, Lembar klasikal Kerja adalah 86,64%, dengan tingkat kenguasaan sangat baik. yang telah (LKS) hasil penelitian dilakukan dapat berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Padang yang dikembangkan yang valid, praktis, dan efektif. Oleh sebab disimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) dikembangkan ini dapat dikatakan KESIMPULAN Berdasarkan Siswa telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Validitas LKS yang dikembangkan, yaitu 87,99% dengan kategori sangat valid. Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan, itu, Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem Based Learning (PBL) pada materi menulis surat dinas ini dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Terkhusus pembelajaran menulis surat dinas siswa kelas VIII. DAFTAR PUSTAKA Alfianika, Ninit. Penelitian Indonesia. Deepuplish. 2016. Metode Bahasa Yogyakarta: Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. Depdiknas. 2008. “Panduan Pengembangan”. Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Bandung: Alfabeta. Nurjamal, Daeng, dkk. 201.1 Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta. Nur dan Ibrahim. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa University-Press. Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Saraswati, Indri. 2015. Mahir Membuat Surat Dinas dalam Sekejap. Yogyakarta: Laksana. Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung. Soedjito dan Solchan. 2016. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung: PT RemajaRosdakarya Offset. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:PT Asdi Mahasatya. Zainuddin, dkk. 2012. “Pengembangan Modul Fisika Bumi-Antariksa Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Fkip Unlam”. Jurnal Pendidikan Fisika,(Online),jilid27,No.1,(ht tp:/ejournal.unlam.ac.id/index. php/viya_karya/article/vw/342, diakses 8 Februari 2016)