Belajar merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan

advertisement
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MENULIS SURAT DINAS
PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG
Sariati1, Ninit Alfianika2, Ria Satini²
¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP PGRI SumateraBarat
²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
This research causes by its low ability of student SMP N 35 Padang on Material
Writes Action Letter. Because of umpteen following factors. First, ability of student
writes on drama text be still contemn, since gets to be seen from result point write of
student drama text. Secondly, give a damn student in writes is still low and active
reducing student in learning because method which is utilized deep write drama text
available, which is discourse method, discussion, and independent task. Thirdly,
subtracted student interests to read text of drama examples those are made as media of
teacher in teaches to write text of drama. Fourth, bind books source that is utilized learns
available two, which is package book and LKS. LKS who is utilized at school is still less
effective because be assessed unattractive. Included to unattractive because reducing it
student anxiety to read LKS Result of tests LKS validity basic on Problem Based
Learning (PBL) by validation points out that LKS this lies on valid's criterion, which is
87,99% are sighted from feasibility facet fill, language, representation, and kegrafikaan.
Result tests practicallity by criteria teacher so practical, which is 88,46% are seen from
amenity aspect in purpose and suitability with time. Effectiveness quiz comes under
pretty good, which is 86,64% acknowledged of student activity and studying results.
Based on explanations above, can be concluded that Student’s exercise sheet (LKS) bsic
of Problem Based Learning (PBL) As result, on material writes of action letter have
valid, practical, and effective.
Keywords: Develop, Student’s Exercise Sheet (LKS), Problem Based Learning (PBL),
Action Letter.
PENDAHULUAN
Di
sekolah
diajarkan
berbagai
merupakan kegiatan
macam mata pelajaran, termasuk
yang bertujuan untuk mendapatkan
mata pelajaran bahasa Indonesia.
ilmu pengetahuan. Proses belajar
Belajar bahasa Indonesia berarti kita
bisa
saja.
menghargai bahasa negara, yaitu
Namun, pembelajaran secara formal
bahasa Indonesia. Mata pelajaran
hanya bisa dilaksanakan di sekolah.
bahasa Indonesia dapat ditemukan
Belajar
dilaksanakan
dimana
mulai dari Sekolah Dasar (SD)
dalam
hingga Perguruan Tinggi (PT).
kegiatan-kegiatan
Mata
pelajaran
hubungannya
dengan
kedinasan
bahasa
(lembaga atau instansi pemerintah).
Indonesia mempunyai empat aspek
Materi menulis surat dinas adalah
penting, salah satunya keterampilan
salah
menulis. Menurut Nurjamal, dkk.,
menulis yang ada pada Kurikulum
(2011:69)menulis merupakan sebuah
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
proses kreatif menuangkan gagasan
pada kelas VIII semester I. Standar
dalam bentuk bahasa tulis degan
Kompetensi
tujuan,
informasi dalam bentuk laporan,
misalnya
memberitahu,
satu
materi
4.
Mengungkapkan
meyakinkan, dan menghibur. Hasil
surat
dari proses kreatif menulis ini biasa
Kompetensi Dasar
disebut dengan istilah tulisan atau
surat
karangan. Banyak orang berpendapat
kegiatan sekolah dengan sistematika
bahwa menulis merupakan aspek
yang tepat dan bahasa baku.
yang paling sulit dibandingkan aspek
dinas,
keterampilan
dinas
dan
petunjuk.
4.1. Menulis
berkenaan
dengan
Sesuai dengan SK dan KD
yang lainnya. Sebenarnya di dalam
surat
menulis
berlatih,
menulis surat dnas diambil dari
sehingga kata sulit pada kegiatan
struktur surat dinas dan bahasa surat
menulis
hanya
perlu
ini
penilaian
kata
dinas. Struktur dan bahasa surat
Salah
satu
dinas
menulis
yaitu
keterampilan
kemampuan menulis surat dinas.
isinya
yang
terkait
masalah
ditulis
berpedoman
pada
teori
Soedjito (2016:30-65) . Struktur
surat dinas adalah sebagai berikut:
Surat dinas merupakan surat
kedinasan
indikator
menjadi
menyenangkan.
yang
dinas,
atau
kepala surat, tanggal penulisan surat,
nomor surat, lampiran, hal, alamat
surat,
salam
pembukan,
isi
dikeluarkan oleh suatu lembaga atau
(pembukaan, isi, penutup) salam
organisasi
atau
penutup (nama jabatan, tanda tangan,
organisasi lain. Menurut Saraswati
nama terang, NIP), dan tembusan.
(2015:11) surat dinas adalah segala
Bahasa surat dinas ada dua, yaitu
bentuk surat resmi yang digunakan
bahasa baku dan
untuk
lembaga
bahasa efektif.
Namun, dalam penelitian ini bahasa
berbasis
masalah/Problem
surat dinas difokuskan pada bahasa
Learning
(PBL)
baku
sebagai rangkaian pembelajaran yang
saja,
alasannya
karena
dapat
Based
diartikan
berlandaskan pada kurikulum, siswa
menekankan
dituntut untuk bisa menulis surat
penyelesaian masalah yang dihadapi
dinas dengan bahasa baku. Bahasa
secara ilmiah. Ada 5 tahap dalam
baku
ialah
proses
diakui
benar
pembelajaran
yang
sudah
Learning (PBL), hal tersebut sesuai
dapat
dengan pendapat Ibrahim dan Nur
dikenali dari ejaan, pemakaian kata,
(2000:13), yaitu sebagai berikut.
bentuk
Jadi
Pertama, orientasi siswa kepada
siswa
masalah. Kedua, mengorganisasikan
menurut
yang
kepada
kaidah
dilazimkan.
Bahasa
kata,
indikator
baku
dan kalimat.
yang
digunakan
Problem
dalam menulis surat dinas, yaitu
siswa
struktur
membimbing penyelidikan individual
surat
dinas,
pemakaian kata,
ejaan,
bentuk kata, dan
kalimat dalam surat dinas.
untuk
Based
maupun
kelompok.
mengembangkan
Pada penelitian ini dilakukan
dan
Dari
masalah.
disimpulkan
kekurangan
tersebut
terdapat
pada
dapat
beberapa
Lembar
Kerja
dan
Ketiga,
Keempat,
menyajikan
hasil karya. Kelima, menganalisis
wawancara dengan guru dan siswa.
wawncara
belajar.
mengevaluasi
pemecahan
Penelitian ini bertujuan sebagai
berikut
ini.
Pertama,
Siiswa (LKS) yang ada di sekolah.
mendeskripsikan
Oleh
perlu
pengembangan Lembar Kerja Siswa
dapat
(LKS)
sebabitu,
dikembangkan
maka
LKS
yang
berbasis
proses
Problem
validitas
Based
meningkatkan minat belajar siswa
Learning (PBL) pada materi menulis
sehingga
tujuan
surat dinas untuk digunakan oleh
tercapai.
LKS
pembelajaran
akan
siswa kelas VIII
LKS
Padang. Indikator Lembar Kerja
Learning
Siswa (LKS) yang valid berpedoman
(PBL). Menurut Sanjaya (dalam Al-
pada pendapat Depdiknas (2008: 28),
Tabany, 2015: 65), pembelajaran
yaitu aspek kelayakan isi, aspek
dikembangkan
berbasisProblem
yang
adalah
Based
SMP Negeri 35
kelayakan bahasa, aspek kelayakan
atau hasil belajar yang telah dicapai
penyajian,
siswa setelah mempelajari LKS.
dan
kelayakan
kegrafikaan.
Kedua,
Warsita
(2008:287)
mendeskripsikan proses praktikalitas
bahwa
efektifitas
pengembangan Lembar Kerja Siswa
sering diukur dengan tercapainya
(LKS)
tujuan pembelajaran atau dapat pula
berbasis
Problem
Based
mengatakan
pembelajaran
Learning (PBL) pada materi menulis
diartikan
surat dinas untuk
digunakan oleh
pengelolaan suatu situasi.Menurut
siswa kelas VIII
SMP Negeri 35
Ellis
ketepatan
(dalam
dalam
Budi,
2005:43),
Padang. Indikator Lembar Kerja
efektivitas tidak hanya mengacu pada
Siswa
praktis
proses atau keefektivan tidak hanya
pendapat
mengacu pada proses atau keaktifan
(2012:68)
siswa, tetapi juga mengaju pada
praktikalitas dapat dinilai dari aspek
hasil, yaitu peringkat prestasi yang
kemudahan dalam penggunaan dan
dicapai oleh siswa melalui tes.
(LKS)
berpedoman
Zainuddin,
yang
pada
ddk.,
aspek kesesuain dengan waktu.
Ketiga,
proses
mendeskripsikan
efektivitas
pengembangan
Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis
Problem Based Learning (PBL) pada
materi menulis surat dinas untuk
digunakan oleh siswa kelas VIII
SMP Negeri 35 Padang. Indikator
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
efektif berpedoman pada pendapat
Vebrianto, Warsita, dan Ellis (dalam
Budi, 2005:43), yaitu fektifitas dapat
dilihat dari aktivitas dan hasil belajar
siswa.
Menurut Vebrianto (dalam
Alfianika,
2016:170),
efektifitas
adalah pengukuran terhadap prestasi
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
dan
pengembangan
(Research
and
development).
Sugiyono (2011:427)
menjelaskan
bahwa pengembangan (Research and
Development)
adalah
metode
penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut.
Dalam penelitian pengembangan ini
menggunakan model 4-D, yaitu:
pendefinisian (define), perancangan
(design), pengembangan (develop),
dan
penyebaran
(disseminate).
Namun, pada penelitian ini peneliti
dalam penelitian ini adalah angket,
hanya sampai pada tahap yang
lembar observasi, tes unjuk kerja.
ketiga, yaitu tahap pengembangan
(develop).
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini terdiri dari tiga, yaitu
Pada penelitian ini dilakukan uji
teknik
pengumpulan
data
uji
coba terhadap 9 orang siswa, yaitu 3
validitas, teknik pengumpulan data
siswa yang berkemampuan tinggi, 3
uji
siswa yang berkemampuan sedang,
pengumpulan data uji efektifitas.
dan
yang
Teknik analisis data yang digunakan
Menurut
adalah teknik analisis data deskriptif.
3
orang
berkemampuan
siswa
rendah.
praktikalitas,
Asyar (2011:160), uji coba pertama
Teknik
dilakukan
dilakukan
kepada
siswa
dalam
dan
analisis
teknik
deskriptif
dengan
ini
menggunakan
kelompok terbatas, misalnya 5—10
statistik deskriptif. Statistik deskriptif
siswa. Berdasarkan pendapat Asyar,
adalah
maka subjek uji coba pada penelitian
untuk menganalisis data dengan cara
ini dilakukan pada 9 siswa di kelas
mendeskripsikan
VIII2 SMP Negeri 35 Padang.
menggambarkan data yang telah
Data
yang
akan
dihasilkan
statistik
yang
digunakan
atau
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
setelah dilakukan uji coba berupa
bermaksud
penilaian produk yang telah diuji.
yang berlaku untuk umum atau
Berdasarkan sifatnya data dalam
generalisasi.
Analisis
penelitian ini berupa data kuantitatif.
penelitian
diperlukan
Data dikatakan kuantitatif karena
mengetahui validitas, kepraktisan,
penelitian ini berupa skor angket
dan efektivitas LKS yang telah
validasi,
dikembangkan.
skor
praktikalitas,
skor
efektivitas yang diberikan kepada
validator dan observer, serta tes
unjuk kerja kemampuan menulis
surat dinas siswa kelas VIII SMP
Negeri
35
Padang.
Instrumen
digunakan dalam pengumpulan data
membuat
kesimpulan
data
hasil
untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) berbasis Problem
Based Learning (PBL) pada materi
menulis surat dinas terdiri atas tiga
tahap,
yaitu
tahap
pendefinisian
(define), perancangan (design), dan
pengembangan (develop). Pada tahap
pendefinisian
(define),
a. Validasi Lembar Kerja Siswa
(LKS)
dilakukan
Berdasarkan hasil analisis yang
analisis awal akhir, analisis siswa,
telah dilakukan, dapat diperoleh hasil
analisis kurikulum, analisis konsep,
validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)
dan
tahap
secara umum memperoleh skor rata-
dilakukan
rata 87,99 % dengan kategori sangat
perancangan terhadap Lembar Kerja
valid. Penjabaran terhadap aspek
Siswa (LKS) sesuai dengan struktur
yang dinilai di antaranya sebagai
Lembar Kerja Siswa (LKS) menurut
berikut.
teori Prastowo
207-208),
diperoleh rata-rata persentase 88,48
bahan ajar LKS terdiri atas enam
dengan kategori sangat valid. Aspek
komponen,
2)
kelayakan bahasa diperoleh rata-rata
petunjuk belajar (petunjuk siswa), 3)
persentase 84,37 dengan kategori
kompetensi yang akan dicapai, 4)
sangat
informasi pendukung, 5) tugas-tugas
penyajian
dan langkah-langkah kerja, 6) serta
persentase 87,45 dengan kategori
penilaian.
sangat
analisis
tugas.
perancangan
Pada
(design),
(2011:
yaitu
Setelah
1)
tahap
dilanjutkan
judul,
perancangan
dengan
pengembangan.
tahap
Aspek
valid.
kelayakan
Aspek
kelayakan
mendapatkan
valid.
mendapatkan
isi
rata-rata
Aspek kegrafikaan
rata-rata
persentase
91,66 dengan kategori sangat valid.
Tahap
Berdasarkan hasil validasi Lembar
dilakukan
Kerja Siswa (LKS) yang ada pada
validasi Lembar Kerja Siswa (LKS),
tabel tersebut, dapat disimpulkan
uji praktikalitas, dan uji efektivitas.
bahwa secara umum Lembar Kerja
Validitas
Siswa
pengembangan
LKS
yang
dapat
diketahui
(LKS)
yang
dengan
telah
setelah divalidasi oleh validator ahli,
dikembangkan
kategori
yaitu dosen dan praktisi (guru mata
sangat valid. Hal ini berarti Lembar
pelajaran bahasa Indonesia yang
Kerja Siswa (LKS)
mengajar kelas VIII). Agar lebih
dikembangkan dapat diujicobakan
jelas perhatikan analisis data pada
pada siswa untuk digunakan dalam
tahap pengembangan di bawah ini.
pembelajaran.
yang telah
(LKS) yang dikembangkan di bawah
b. Uji Coba Produk
Setelah Lembar Kerja Siswa
(LKS)
dinyatakan
valid
oleh
validator ahli dan praktisi, langkah
ini.
1) Uji Praktikalitas Lembar Kerja
Siswa (LKS)
selanjutnya yang akan dilakukan
adalah
mengujicobakan
Lembar
Uji praktikalitas Lembar Kerja
Siswa (LKS) dapat dilihat dari
Kerja Siswa (LKS). Pelaksanaan uji
praktikalitas
coba dilakukan pada tanggal 23-24
Kerja Siswa (LKS) oleh guru dan
Mei 2017 terhadap 9 orang siswa
siswa.
dan 1 guru kelas VIII2 SMP Negeri
penggunaan Lembar Kerja Siswa
35 Padang. Pada pelaksanaan uji
(LKS)
coba diperoleh data uji praktikalitas
dijelaskan di bawah ini.
dan uji efektivitas. Uji praktikalitas
a) Praktikalitas Lembar Kerja
Siswa (LKS) bagi Guru
Hasil praktikalitas diperoleh
diperoleh dari praktikalitas Lembar
Kerja Siswa (LKS)
yang telah
digunakan guru dalam mengajar dan
praktikalitas Lembar Kerja Siswa
(LKS) yang digunakan siswa untuk
belajar. Uji praktikalitas diperoleh
dari angket yang diisi oleh guru dan
siswa. Uji efektivitas Lembar Kerja
Siswa (LKS) diperoleh dari aktivitas
yang
dilakukan
siswa
selama
pembelajaran menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan nilai yang
diperoleh
siswa
ketika
(LKS).
Agar
dijelaskan
efektivitas
lebih
jelas
praktikalitas
Lembar
Kerja
akan
dan
Siswa
Penjelasan
oleh
guru
Lembar
praktikalitas
dan
siswa
dari hasil respon guru terhadap
praktikalitas Lembar Kerja Siswa
(LKS). Hasil praktikalitas diperoleh
dengan
menggunakan
instrumen
yang dikembangkan dari kisi-kisi
pada lampiran 2. Instrumen yang
telah
dikembangkan
diberikan
kepada guru, setelah itu guru menilai
kepraktisan Lembar Kerja Siswa
(LKS) berdasarkan instrumen yang
telah diberikan.
belajar
menggunakan Lembar Kerja Siswa
penggunaan
Berdasarkan hasil analisis data,
secara umum praktikalitas Lembar
Kerja
Siswa
(LKS)
bagi
guru
memperoleh persentase 88,46 dengan
kategori sangat praktis. Penjabaran
praktikalitas Lembar Kerja Siswa
(LKS) bagi guru sebagai berikut.
untuk
Aspek
pembelajaran.
kemudahan
dalam
penggunaan memperoleh persentase
90,90 dengan kategori praktis. Aspek
kesesuaian
b) Praktikalitas
efektivitas
Lembar
Kerja
Siswa (LKS) bagi Siswa
waktu
Hasil praktikalitas diperoleh
memperoleh persentase 75 dengan
dari hasil respon siswa terhadap
kategori praktis. Agar lebih jelas
praktikalitas Lembar Kerja Siswa
perhatikan tabel di bawah ini.
(LKS)
Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS)
bagi Guru
Leraning (PBL). Hasil praktikalitas
No.
Aspek
Penyajian
diperoleh
1.
Aspek
kemudahan
dalam
penggunaan
Aspek
kesesuaian
dengan waktu
Jumlah
2.
dengan
menunjang
Tingkat
Kepraktisan
(%)
90,90
Kategori
Sangat
Praktis
75
Praktis
88,46
Sangat
Praktis
berbasis
Problem
dengan
Based
menggunakan
instrumen yang dikembangkan dari
kisi-kisi pada lampiran 3. Instrumen
yang telah dikembangkan diberikan
kepada siswa dan siswa menilai
Berdasarkan tabel di atas, dapat
diketahui bahwa penilaian terhadap
kepraktisan Lembar Kerja Siswa
(LKS) berdasarkan instrumen yang
telah diberikan.
aspek praktikalitas Lembar Kerja
Berdasarkan hasil analisis data,
Siswa (LKS) bagi guru berkategori
secara umum praktikalitas Lembar
sangat praktis. Hal itu dapat dilihat
Kerja Siswa (LKS)
dari
dalam
memperoleh persentase 89,68 dengan
penggunaan dan aspek kesesuaian
kategori sangat praktis. Penjabaran
dengan
aspek
praktikalitas Lembar Kerja Siswa
penggunaan
(LKS) bagi siswa sebagai berikut.
aspek
kemudahan
waktu.
kemudahan
Penilaian
dalam
secara umum berkategori sangat
Aspek
praktis. Penilaian aspek kesesuaian
penggunaan memperoleh persentase
dengan
umum
89,58 dengan kategori sangat praktis.
berkategori praktis. Oleh sebab itu,
Aspek kesesuaian dengan waktu
Lembar Kerja Siswa (LKS)
yang
memperoleh persentase 90,27 dengan
digunakan
kategori sangat praktis. Agar lebih
waktu
dikembangkan
secara
dapat
kemudahan
bagi siswa
dalam
jelas perhatikan tabel di bawah ini.
Hasil Respon Secara Umum Kepraktisan
bagi Siswa Secara Umum
No
1.
2.
Aspek
Penyajian
Aspek
kemudahan
dalam
penggunaan
Aspek
kesesuaian
dengan
waktu
Jumlah
Skor yang
Diperoleh
387
Persentase
Kategori
89,58
Sangat
Praktis
2) Uji Efektivitas
Uji efektivitas yang digunakan
dalam pengembangan Lembar Kerja
Siswa (LKS) pembelajaran bahasa
65
90,27
Sangat
Praktis
452
89,68
Sangat
Praktis
Indonesia pada materi menulis surat
dinas
berbasis
Problem
Based
Leraning (PBL) siswa kelas VIII
Berdasarkan tabel di atas, dapat
SMP Negeri 35 Padang dapat dilihat
diketahui bahwa penilaian terhadap
dari hasil aktivitas siswa selama
praktikalitas Lembar Kerja Siswa
belajar menggunakan Lembar Kerja
(LKS)
Siswa (LKS)
bagi
siswa
dikembangkan
secara
yang
umum
diperoleh
siswa
dan nilai
yang
pada
waktu
berkategori sangat praktis. Hal ini
menggunakan Lembar Kerja Siswa
dapat dilihat dari penilaian aspek
(LKS).
kemudahan dalam penggunaan dan
dijelaskan di bawah ini.
aspek kesesuaian dengan waktu.
a) Aktivitas Siswa
Uji
efektivitas
Instrumen
Penilaian aspek kemudahan dalam
yang
akan
digunakan
umum
untuk melihat aktivitas siswa pada
berkategori sangat praktis. Penilaian
pembelajaran menulis surat dinas
aspek
waktu
menggunakan Lembar Kerja Siswa
secara umum berkategori sangat
(LKS) dapat dilihat pada lampiran
praktis. Semua siswa setuju dengan
15.
pernyataan yang ada pada aspek
terhadap hasil pengamatan aktivitas
kesesuain
belajar
penggunaan
secara
kesesuaian
dengan
dengan
waktu.
Oleh
Berdasarkan
siswa
hasil
selama
analisis
dua
kali
karena itu, Lembar Kerja Siswa
pertemuan, mendapatkan persentase
(LKS)
rata-rata aktivitas siswa berjumlah
yang dikembangkan dapat
digunakan untuk mendukung dan
100 dengan kategori sangat berhasil.
menunjang efektivitas pembelajaran
b) Hasil Belajar
bagi siswa.
Soal yang diberikan kepada
siswa merupakan soal yang sudah
divalidasi oleh validator. Oleh karena
itu, tes unjuk kerja sudah bisa
yaitu 89,68% dengan kategori sangat
diujikan kepada siswa. Hasil analisis
praktis. Efektivitas Lembar Kerja
tersebut dapat dilihat pada lampiran
Siswa (LKS) yang dikembangkan,
18.
yaitu 86,64% dengan kategori sangat
Uji
coba
tes
unjuk
kerja
dilakukan di kelas VIII2 SMP Negeri
efektif.
35 Padang.
Jadi,
dapat
disimpulakan
Analisis hasil belajar dilakukan
bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS)
dengan menyesuaikan nilai yang
berbasis Problem Based Learning
diperoleh dengan Kriteria Ketuntasan
(PBL) pada materi menulis surat
Minimal
dinas untuk siswa kelas VIII SMP
(KKM)
yaitu
80.
Berdasarkan hasil belajar siswa yang
Negeri
35
Padang
yang
telah
dikembangkan
tergolong
efektif
dianalisis
dapat
diketahui
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8
dalam meningkatkan hasil belajar
orang siswa. Persentase ketuntasan
siswa. Dengan demikian, Lembar
klasikal
Kerja
adalah
86,64%,
dengan
tingkat kenguasaan sangat baik.
yang
telah
(LKS)
hasil
penelitian
dilakukan
dapat
berbasis
Problem
Based Learning (PBL) pada materi
menulis surat dinas pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 35 Padang yang
dikembangkan
yang
valid, praktis, dan efektif. Oleh sebab
disimpulkan bahwa Lembar Kerja
Siswa
(LKS)
dikembangkan ini dapat dikatakan
KESIMPULAN
Berdasarkan
Siswa
telah
memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif.
Validitas LKS yang dikembangkan,
yaitu 87,99% dengan kategori sangat
valid. Praktikalitas Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang dikembangkan,
itu, Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis Problem Based Learning
(PBL) pada materi menulis surat
dinas ini dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar di sekolah.
Terkhusus
pembelajaran
menulis
surat dinas siswa kelas VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Alfianika, Ninit.
Penelitian
Indonesia.
Deepuplish.
2016. Metode
Bahasa
Yogyakarta:
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif
Mengembangkan
Media
Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Persada.
Depdiknas.
2008.
“Panduan
Pengembangan”. Bahan Ajar.
Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah
Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah
Atas. Bandung: Alfabeta.
Nurjamal, Daeng, dkk. 201.1
Terampil
Berbahasa.
Bandung: Alfabeta.
Nur dan Ibrahim. 2000. Pengajaran
Berdasarkan
Masalah.
Surabaya:
Unesa
University-Press.
Sanjaya.
2011.
Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media.
Saraswati, Indri. 2015. Mahir
Membuat
Surat
Dinas
dalam Sekejap. Yogyakarta:
Laksana.
Sugiyono.
2011.
Metodologi
Penelitian
Pendidikan:
Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta Bandung.
Soedjito dan Solchan. 2016. Surat
Menyurat
Resmi
Bahasa
Indonesia. Bandung: PT
RemajaRosdakarya Offset.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Pembelajaran: Landasan dan
Aplikasinya. Jakarta:PT
Asdi Mahasatya.
Zainuddin, dkk. 2012.
“Pengembangan Modul Fisika
Bumi-Antariksa Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar
Mahasiswa Prodi Pendidikan
Fisika Fkip Unlam”. Jurnal
Pendidikan
Fisika,(Online),jilid27,No.1,(ht
tp:/ejournal.unlam.ac.id/index.
php/viya_karya/article/vw/342,
diakses 8 Februari 2016)
Download