1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber polusi dapat berasal dari mana saja antara lain asap motor dan mobil, industri, asap rokok, mesin fotokopi, pendingin ruangan, maupun kebakaran hutan. Tanpa disadari dalam tubuh kita secara terus-menerus terbentuk radikal bebas melalui peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan akibat respon terhadap pengaruh dari luar tubuh. Reaksi oksidasi dari radikal bebas bisa mencetuskan terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif, yang dapat merusak struktur serta fungsi sel didalam tubuh kita. Reaktivitas radikal bebas itu dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang melengkapi sistem kekebalan tubuh. Antioksidan merupakan sebuah substansi yang dapat melindungi sel tubuh dari radikal bebas dengan cara memperlambat atau mencegah substansi lain yang teroksidasi oleh radikal bebas. Reaksi oksidasi dapat membentuk radikal bebas dan merusak sel. Senyawa radikal bebas juga dapat terbentuk dari dalam tubuh melalui proses oksidasi yang berlangsung pada waktu bernapas, olah raga yang berlebihan maupun peradangan. Radikal bebas yang terbentuk di dalam tubuh akan merusak beberapa target antara lain lemak, protein, karbohidrat, dan DNA (Molyneux 2004). Pemanfaatan sumberdaya biota laut selain sebagai sumber pangan, juga berpotensi sebagai sumber senyawa bioaktif yang lebih bernilai ekonomis (Hafiluddin 2011). Biota laut dapat berpotensi sebagai sumber antioksidan. Bintang laut Culcita sp. merupakan salah satu jenis echinodermata yang belum banyak dimanfaatkan dan sebagian besar masyarakat belum mengetahui akan keberadaan dan potensi yang dimiliki bintang laut tersebut. Tang et al. (2005) dan Guo et al. (2009) menyatakan bahwa streroidal glikosid atau sulfat steroidal oliglikosid (asterosaponin) merupakan hasil metabolisme utama dari bintang laut dan umumnya mengandung racun. Bintang laut memiliki komponen aktif yang dibagi menjadi tiga kelompok utama berdasarkan strukturnya yaitu asterosaponin, siklis steroidal glikosid dan glikosid dari steroid polyhydroxylated. Guo et al. (2009) menyatakan asterosaponin memiliki potensi aktivitas biologis yang berguna sebagai antikanker, antibakteri, antiviral, dan antifungi. 2 Penelitian tentang senyawa bioaktif dari bintang laut masih terbatas pada penemuan senyawa yang belum diketahui aktivitasnya. Hal tersebut yang mendasari penelitian ini untuk menentukan potensi antioksidan dan komponen bioaktif yang terdapat dalam bintang laut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya informasi mengenai kandungan senyawa antioksidan dan komponen bioaktif bintang laut yang dapat bermanfaat untuk bidang pangan, farmasi, maupun industri lainnya. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan dari bintang laut Culcita sp. yang diambil dari Perairan Lampung Selatan. Tujuan khusus yang ingin dicapai antara lain: 1) Menentukan aktivitas antioksidan ekstrak bintang laut 2) Menentukan komponen aktif (alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, fenol hidrokuinon, serta asam amino) yang terkandung dalam bintang laut melalui uji fitokimia 3) Menentukan fraksi aktif dari ekstrak bintang laut yang memiliki aktivitas antioksidan.