61 hubungan pengetahuan perawat tentang universal precaution

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL
PRECAUTION TERHADAP KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP
PENCEGAHAN INFEKSI
M. Ikhwan K*, Ika Dewi Anjarsari**
*) Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri
**) Perawat RSUD Pare – Kediri
Health worker have a role in infection control that is to keep the health and safety of themselves and
others consequently need a behavior to prevent infection by a principle of obedience to minimize infection. The
purpose of this research is to know the relation of nurse’s knowledge about Universal Precaution toward
obedience principles of infection prevention.
The Research design was cross sectional analytic that emphasizes the time of measurement and
observation only once in a while. The population in this research were all the nurses in Seruni and Cempaka
RSUD Pare in 2010 amount to 34 respondents. Sampling method used total sampling. data analysis used
Spearman correlation.
Results of research about the knowledge of Universal Precaution showed 73.5% had adequate knowledge
about Universal Precaution, 14.7% have less knowledge, and 11.8% had good knowledge, while the results of
research for compliance toward the principles of infection prevention that is 2.4 % moderate and 17.6%
obedience to apply the principles of infection prevention. From the results of research and analysis, there is a
very strong relation between knowledge of the Universal Precaution toward obedience principles of infection
prevention.
The above matter is possible because of the lack of information for nurses so that nurses should strive to
improve obedience in carrying out the principles of infection prevention and trying to find information about
universal precaution.several factors, including the factors of culture, beliefs and also the resources (facilities,
money, time, and energy)
Keywords: Nurse’s Knowledge, Universal Precaution, Principles of Infection Prevention
Di Indonesia penelitian yang dilakukan di
sebelas rumah sakit DKI Jakarta pada 2004
menunjukkan bahwa 9,8 pasien rawat inap
mendapatkan infeksi baru selama dirawat. Di rumah
sakit Abdul Muluk Bandar Lampung pada tahun 2006
menunjukkan 58% tenaga kesehatan mengalami
paparan terhadap darah dan cairan tubuh (Yusron.
2008). Study pendahuluan yang dilakukan di ruang
Seruni dan Cempaka RSUD Pare ketika peneliti
praktek pada tanggal 7 sampai 14 Desember 2009
menunjukkan 17,6% kepatuhan prinsip pencegahan
infeksi dari 4 perawat dengan observasi menyatakan
bahwa 3 (8,8%) perawat yang cuci tangan sebelum
melakukan tindakan keperawatan, 3 (8,8%) perawat
yang tidak mencuci tangan tangan sebelum
melakukan tindakan keperawatan dan tidak memakai
sarung tangan.
Latar Belakang
Universal
Precaution
merupakan
upaya
pencegahan penularan penyakit dari pasien ke tenaga
kesehatan dan sebaliknya. Beberapa ketidak patuhan
perawat yang meningkatkan potensi penularan
penyakit yaitu tidak mencuci tangan, tidak
menggunakan alat pelindung (sarung tangan, masker,
kaca mata). Pengamanan benda tajam yang salah
karena benda tajam sangat beresiko untuk
menyebabkan perlukaan sehingga meningkatkan
terjadinya penularan penyakit melalui kontak darah,
teknik dekontaminasi yang tidak adekuat. Petugas
pelayanan kesehatan harus menerapkan prinsip
pencegahan infeksi tidak hanya untuk melindungi
terhadap penularan HIV tetapi yang tidak kalah
pentingnya terhadap infeksi lain yang lebih parah dan
sebetulnya lebih mudah menular missal hepatitis B
dan C (Fauzi .A, 2008).
Jurnal AKP
61
No. 5, 1 Januari – 30 Juni 2012
Kepatuhan seseorang akan dipengaruhi oleh
sikap dan keyakinan serta pengetahuan. Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu (Notoatmodjo, 2003).
Tenaga kesehatan akan mematuhi prinsip pencegahan
infeksi jika tenaga kesehatan memahami tentang
instruksi yang diterima. Namun jika tenaga kesehatan
tidak memahami instruksi yang diterima maka tidak
akan menerapkan prinsip penularan infeksi secara
baik dilakukan oleh petugas pelayanan kesehatan
yang menimbulkan resiko antara lain : menyuntik,
mengambil darah, tindakan bedah, tindakan
kedokteran gigi, persalinan, membersihkan darah dan
cairan lain. Jika tenaga kesehatan tidak menerapkan
prinsip penularan infeksi dapat mengakibatkan
penularan penyakit dari tenaga kesehatan ke pasien
dan sebaliknya (Fauzi A., 2008).
Bagi tenaga kesehatan kepatuhan prinsip
pencegahan infeksi merupakan pencegahan utama
dalam meminimalisasi kejadian kontak darah antara
pasien dan tenaga kesehatan. Prinsip universal
precaution yang dijalankan berupa mencuci tangan,
penggunaan alat pelindung (sarung tangan, masker,
penutup kepala, baju pelindung, sepatu pelindung),
pengolahan alat (dekontaminasi, pencucian alat,
sterilisasi dan penyimpanan alat) dan pegolahan benda
tajam secara aman (jarum suntik, pisau bedah, jarum
jahit) (Fauzi.A, 2008).
Peran tenaga kesehatan dalam pengendalian
infeksi adalah wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan dirinya dan orang lain serta bertanggung
jawab sebagai pelaksana kebijakan yang ditetapkan.
Tenaga kesehatan juga brtanggung jawab dalam
menggunakan sarana yang tersedia dengan baik dan
benar serta memelihara sarana agar selalu siap pakai
dan dapat dipakai selama mungkin (Anonim, 2005).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk
meneliti lebih dalam lagi tentang Hubungan
Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution
terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan
Infeksi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
“ Adakah hubungan pengetahuan perawat tentang
Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsipprinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan
Cempaka RSUD Pare?”
Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang
Universal Precaution Terhadap Kepatuhan
Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi ...
62
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang
Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsipprinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan
Cempaka RSUD Pare.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi
pengetahuan
perawat
tentang Universal Precaution
di
Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare.
b. Mengidentifikasi kepatuhan prinsip-prinsip
pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan
Cempaka RSUD Pare.
c. Menganalisa hubungan pengetahuan perawat
tentang Universal Precaution terhadap
kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi
di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare.
Metode Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini
adalah desain penelitian analitik cross sentional, yaitu
jenis penelitian yang menekankan pada waktu
pengukuran atau observasi data variabel independen
dan depanden hanya satu kali pada satu saat.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah
pengetahuan perawat tentang universal precaution.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah
kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.
Penelitian diselenggarakan di Ruang Seruni dan
Cempaka RSUD Pare Kabupaten Kediri pada tanggal
20 sampai 23 Mei 2010.
Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat
di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare sejumlah
34 perawat. Dalam penelitian ini sampel yang diambil
adalah seluruh perawat di ruang Seruni dan Cempaka
RSUD Pare sebanyak 34 perawat. Pada penelitian ini
tekhnik sampling yang digunakan adalah total
sampling yaitu mengambil semua populasi yang ada.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner
dan observasi, pada penelitian ini variabel independen
menggunakan kuesioner dan dependen menggunakan
observasi, pertanyaan yang digunakan adalah
pertanyaan yang bersifat tertutup yaitu responden
hanya memilih jawaban yang disediakan.
Analisis data dilakukan dengan tahapan editing
yaitu menyunting apakah data hasil pengumpulan data
telah siap digunakan untuk proses selanjutnya; coding
yaitu memberikan kode terhadap jawaban responden,
scoring yaitu tahapan penilaian hasil jawaban
responden dan tabulating adalah kegiatan mentabulasi
data sehingga menjadi satu kesatuan utuh sebagai
bentuk presentasi data penelitian Untuk pengolahan
data hubungan antara pengetahuan perawat tentang
Universal Precaution terhadap prinsip-prinsip
pencegahan infeksi dengan menggunakan uji statistik
Spearman yang dilakukan dengan menggunakan
software komputer dengan dicari koefisien asosiasi
dengan p value taraf signifikansi 0,05 setelah data
dimasukkan di dalam komputer nilai kooefisiensi
asosiasi p value kemudian dibandingkan dengan nilai
0,05 jika kooefisien asosiasi p value < 0,05.
memeluk agam islam, dan sebagian kecil (5,9%)
atau 2 responden memeluk agama kristen.
c. Karakteristik Pendidikan Responden
12%
70%
SPK
D-III
S-1
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa
lebih dari separoh (70,6%) atau 24 responden
dengan pendidikan D III, sebagian kecil (11,8%)
atau 4 responden dengan pendidikan S 1.
Hasil Penelitian
Data Umum
a. Karakteristik Usia Responden
32%
18%
d. Karakteristik
Pelatihan
Precaution Responden
29%
tentang
Universal
9%
39%
21-30 th
31-40 th
41-50 th
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa
hampir separoh (38,2%) atau 13 responden berusia
31 – 40 tahun, sebagian kecil (29,4 %) atau 10
responden berusia 21- 30 tahun
91%
Belum
Sudah
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar (91,2%) atau 31 responden belum
mendapat pelatihan tentang Universal Precaution.
Sebagian kecil (8,8%) atau 3 responden sudah
mendapat pelatihan tentang Universal Precaution.
b. Karakteristik Agama Responden
6%
94%
Islam
Kristen
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar (94,1%) atau 32 responden
Jurnal AKP
63
No. 5, 1 Januari – 30 Juni 2012
c. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan tentang
Universal Precaution dengan Kepatuhan Prinsipprinsip Pencegahan Infeksi
Data Khusus
a. Tingkat Pengetahuan
0%
15%
No
12%
1.
73%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar (73,5%) atau 25 responden
memiliki pengetahuan cukup tentang Universal
Precaution, sebagian kecil (11,8%) atau 4
responden yang memiliki pengetahuan baik.
b. Kepatuhan Perawat
Pencegahan Infeksi
18%
Tentang
Prinsip-Prinsip
0%
82%
Sangat Patuh
Cukup Patuh
Patuh
Tidak Patuh
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar (82,4%) atau 28 responden cukup
patuh
dalam
menerapkan
prinsip-prinsip
pencegahan infeksi dan sebagian kecil (17,6%)
atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip
pencegahan infeksi.
Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang
Universal Precaution Terhadap Kepatuhan
Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi ...
64
Kepatuhan Tidak
Patuh
Tingkat
∑
Pengetahuan
Kurang
0
Cukup
Patuh
Patuh
Sangat
Patuh
∑
∑
∑
5
0
0
3
0
Total
2.
Cukup
0
22
3.
Baik
0
1
4.
Sangat Baik
0
0
0
0
5
14,7%
25
73,5%
4
11,8
0
0
28
6
0
34
100%
TOTAL
3
0
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa
responden yang memiliki pengetahuan kurang
(14,7%) atau 5 responden tingkat kepatuhan pada
prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah cukup
patuh. Responden yang memiliki pengetahuan
cukup (73,5%) atau 25 responden dengan rincian
sebagai berikut: tingkat kepatuhan pada prinsipprinsip pencegahan infeksi adalah (64,7%) atau 22
responden tingkat kepatuhannya cukup patuh,
sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat
kepatuhannya adalah Patuh.
Responden yang memiliki pengetahuan baik
(11,8%) atau 4 responden dengan rincian sebagai
berikut tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip
pencegahan infeksi adalah (2,9%) atau 1 responden
tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan
(8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya
adalah patuh. Dan untuk responden yang memiliki
pengetahuan sangat baik tidak ada sama sekali
(0%). Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa
responden yang pengetahuannya baik maka tingkat
kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh.
Dari hasil uji statistik Spearman Corelation
menggunakan Software Computer didapatkan hasil
p value (0,007) < (0,05), sehingga Ho ditolak ,
berati ada hubungan pengetahuan yang dimiliki
tentang Universal Precaution dengan kepatuhan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan tingkat
korelasi 0, 455 jadi dengan korelasi positif yang
artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki
tentang Universal Precaution maka semakin patuh
terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi.
Adapun Tingkat korelasi 0,455 berada pada
rentang yang menunjukkan tingkat hubungan
sedang.
Kepatuhan berasal dari kata patuh yang
berarti disiplin dan taat (Sacket, 2002). Kepatuhan
adalah suatu perilaku manusia yang taat terhadap
aturan, perintah, prosedur dan disiplin. Kepatuhan
perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang
yang profesional terhadap suatu anjuran, prosedur
atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati.
Faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat
dapat dikategorikan menjadi Faktor internal yaitu
karakteristik yang dimiliki oleh perawat itu sendiri.
Misal kepribadian. Kepribadian adalah organisasi
dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam
individu yang turut menentukan cara-caranya yang
unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya (Alport, tahun 1971) Jika
kepribadian itu baik terhadap keluarga maka akan
baik pula terhadap orang lain.. Selain itu motivasi
juga mempengaruhi kepatuhan. Motivasi tersebut
adalah proses internal yang mengaktifkan,
memandu, dan mempertahankan perilaku dari
waktu ke waktu (Eko, tahun 2008). Jika seseorang
mempunyai motivasi untuk mempertahankan
perilaku yang sesuai prosedur, maka kepatuhan
akan
meningkat
Faktor
Eksternal
yaitu
karakteristik yang dimiliki yang dimiliki dari luar
diri perawat. Misal Karakteristik organisasi,
karakteristik kelompok, karakteristik pekerjaan,
dan karakteristik lingkungan.
Untuk meningkatkan kepatuhan sebaiknya
seseorang tersebut mempunyai kepribadian yang
baik serta motivasi yang besar serta motivasi yang
besar
dalam
menjalankan
prinsip-prinsip
pencegahan infeksi.
Pembahasan
1. Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution
Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh
data sebagian besar (73,5%) atau 25 responden
memiliki pengetahuan cukup tentang Universal
Precaution, sebagian kecil (11,8%( atau 4
responden yang memiliki pengetahuan baik.
Pengetahuan adalah hasil dari ranah tahu dan
ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pendengaran, penciuman, raba, dan rasa. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
dan telinga (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang karena dari
pengamatan dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari
pada
yang
tidak
didasari
pengetahuan
(Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan seseorang bisa dipengaruhi
faktor umur, pendidikan, pengalaman, ekonomi
dan informasi (Nursalam dan Pariani, 2001).
Disamping itu, semakin tinggi pendidikan
seseorang akan semakin baik cara menerima
informasi, juga semakin banyak informasi yang
diperoleh, maka semakin tinggi pula pengetahuan
(Notoatmojo, 2002).
Dari hasil penelitian di atas didapatkan
sebagian besar responden memiliki pengetahun
cukup, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh
fakor pendidikan serta sumber informasi yang
yang
belum
memadai
sehingga
untuk
meningkatkan pengetahuan perawat diperlukan
pendidikan berkelanjutan dan penyediaan sumber
informasi yang cukup yang mungkin bisa dari
teman ke teman tentang prinsip-prinsip
pencegahan infeksi.
3. Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Universal
Precaution terhadap Kepatuhan Prinsip-prinsip
Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka
RSUD Pare – Kediri.
Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh
data responden yang memiliki pengetahuan kurang
(14,7%) atau 5 responden tingkat kepatuhan pada
prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah cukup
patuh. Responden yang memiliki pengetahuan
cukup (73,5%) atau 25 responden dengan rincian
sebagai berikut: tingkat kepatuhan pada prinsipprinsip pencegahan infeksi adalah (64,7%) atau 22
responden tingkat kepatuhannya cukup patuh,
sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat
kepatuhannya adalah Patuh. Responden yang
2. Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di
Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare – Kediri
Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh
data bahwa sebagian besar 82,4%% atau 28
responden cukup patuh dalam menerapkan prinsipprinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil
17,6%% atau 6 responden patuh menerapkan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi.
Jurnal AKP
65
No. 5, 1 Januari – 30 Juni 2012
memiliki pengetahuan baik (11,8%) atau 4
responden dengan rincian sebagai berikut tingkat
kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi
adalah (2,9%) atau 1 responden tingkat
kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau
3 responden tingkat kepatuhannya adalah patuh.
Dan untuk responden yang memiliki pengetahuan
sangat baik tidak ada sama sekali (0%).
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa responden
yang pengetahuannya baik maka tingkat
kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh.
Dari hasil uji statistik Spearman Corelation
menggunakan Software Computer didapatkan hasil
tingkat korelasi 0,455. Adapun tingkat korelasi
0,455 berada pada rentang yang menunjukkan
tingkat hubungan sedang.
Jadi Interpretasi
korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang sedang antara pengetahuan yang dimiliki
tentang Universal Precaution dengan kepatuhan
prinsip-prinsip pencegahan infeksidengan korelasi
positif yang artinya semakin baik pengetahuan
yang dimiliki tentang Universal Precaution maka
semakin
patuh
terhadap
prinsip-prinsip
pencegahan infeksi. Serta didapatkan tingkat
signifikansi 0,007 yang masih di bawah tingkat
kesalahan yang ditetapkan yaitu 0,05 yang artinya
Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat
diartikan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
perawat tentang Universal Precaution dengan
kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.
Maka hal ini sesuai dengan teori yang
disampaikan oleh Notoatmodjo yang menyatakan
bahwa kepatuhan dipengaruhi oleh pengetahuan
terbukti berdasarkan tabulasi silang tampak bahwa
responden yang pengetahuannya baik maka tingkat
kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh.
Sebaiknya untuk meningkatkan pengetahuan
dianjurkan untuk pendidikan lebih lanjut dan
meningkatkan motivasi.
adalah 82,4%% atau 28 responden cukup patuh
dalam menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
infeksi dan sebagian kecil 17,6%% atau 6
responden patuh menerapkan prinsip-prinsip
pencegahan infeksi.
3. Ada hubungan yang signifikan p value (0,007) <
(0,05), sehingga Ho ditolak , berati ada hubungan
pengetahuan yang dimiliki tentang Universal
Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip
pencegahan infeksi dengan tingkat korelasi 0, 455
jadi dengan korelasi positif yang artinya semakin
baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal
Precaution maka semakin patuh terhadap prinsipprinsip pencegahan infeksi.
Kesimpulan
1. Pengetahuan
Perawat
tentang
Universal
Precaution di ruang Seruni dan Cempaka RSUD
Pare tahun 2010 adalah 73,5% atau 25 responden
memiliki pngetahuan cukup tentang Universal
Precaution, sebagian kecil 11,8% atau 4
responden yang memiliki pengetahuan baik.
2. Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di
Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare – Kediri
Anonim (2005). Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan
Universal di Pelayanan Kesehatan Cetakan
II. Jakarta : Direktorat Jenderal PPM&PL
Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang
Universal Precaution Terhadap Kepatuhan
Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi ...
66
Saran
1. Bagi perawat hendaknya berusaha untuk
meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi serta berusaha
mencari informasi tentang universal precaution.
2. Bagi institusi pendidikan hendaknya memberikan
informasi yang cukup seputar universal
precaution dan berusaha mengajak anak didik
untuk menerapkannya.
3. Bagi
peneliti
lain
sebaiknya
lebih
mengembangkan penelitian yang berkaitan
dengan pencegahan infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
(2002).
Konsep
Kepatuhan.
http://spiritia.or.id (Download tanggal 07
Nopember 2009)
Anonim.
(2008).
Kepatuhan
perawat.
http://blogspot.com (Download tanggal 07
Nopember 2009)
Anonim. (2008). What Are Universal Precautions.
http:www.ccohs.caloshanswers/
prevention/ppe/universal.html (Download :
01 Desember 2009)
Anonim
(2008).
Infeksi
Nosokomial
dan
Kewaspadaan
Universal.
http://www.spiritia.org (Download : 01
Desember 2009)
Logcid. (2003). Ilmu kesehatan Masyarakat : PrinsipPrinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta
Logcid
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian :
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta
Alport.
Eko.
Fauzi,
Nursalam dan Pariani. (2001). Pendekatan Praktis
Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta :
CV Sagung Seto
(1971).
Kosep
Kepribadian.
http:
//kepribadian.com (Download 20 Juni 2010)
(2008).
Konsep
Penting
http://motivasi.com.(Download
2010)
Logcid. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset
Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto
Motivasi.
:21 Juni
Lukman, Rohimin. (2008). Faktor-faktor Kepatuhan.
http://www.wikipedia.com (Dowload : 20
Juni 2010)
A
(2008).
Konsep
Kepatuhan.
http://www.wikipedia.com (Download 01
Desember 2009)
Yusron.
Notoatmodjo, S. (1993). Ilmu kesehatan Masyarakat :
Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka
Cipta
Jurnal AKP
(2005). Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta
67
(2008).
Kewaspadaan
http://www.aidsinfonet.org
tanggal 07 Nopember 2009)
No. 5, 1 Januari – 30 Juni 2012
Universal.
(Download
Download