HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION TERHADAP KEPATUHAN PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI M. Ikhwan K*, Ika Dewi Anjarsari** *) Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri **) Perawat RSUD Pare – Kediri Health worker have a role in infection control that is to keep the health and safety of themselves and others consequently need a behavior to prevent infection by a principle of obedience to minimize infection. The purpose of this research is to know the relation of nurse’s knowledge about Universal Precaution toward obedience principles of infection prevention. The Research design was cross sectional analytic that emphasizes the time of measurement and observation only once in a while. The population in this research were all the nurses in Seruni and Cempaka RSUD Pare in 2010 amount to 34 respondents. Sampling method used total sampling. data analysis used Spearman correlation. Results of research about the knowledge of Universal Precaution showed 73.5% had adequate knowledge about Universal Precaution, 14.7% have less knowledge, and 11.8% had good knowledge, while the results of research for compliance toward the principles of infection prevention that is 2.4 % moderate and 17.6% obedience to apply the principles of infection prevention. From the results of research and analysis, there is a very strong relation between knowledge of the Universal Precaution toward obedience principles of infection prevention. The above matter is possible because of the lack of information for nurses so that nurses should strive to improve obedience in carrying out the principles of infection prevention and trying to find information about universal precaution.several factors, including the factors of culture, beliefs and also the resources (facilities, money, time, and energy) Keywords: Nurse’s Knowledge, Universal Precaution, Principles of Infection Prevention Di Indonesia penelitian yang dilakukan di sebelas rumah sakit DKI Jakarta pada 2004 menunjukkan bahwa 9,8 pasien rawat inap mendapatkan infeksi baru selama dirawat. Di rumah sakit Abdul Muluk Bandar Lampung pada tahun 2006 menunjukkan 58% tenaga kesehatan mengalami paparan terhadap darah dan cairan tubuh (Yusron. 2008). Study pendahuluan yang dilakukan di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare ketika peneliti praktek pada tanggal 7 sampai 14 Desember 2009 menunjukkan 17,6% kepatuhan prinsip pencegahan infeksi dari 4 perawat dengan observasi menyatakan bahwa 3 (8,8%) perawat yang cuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan, 3 (8,8%) perawat yang tidak mencuci tangan tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan dan tidak memakai sarung tangan. Latar Belakang Universal Precaution merupakan upaya pencegahan penularan penyakit dari pasien ke tenaga kesehatan dan sebaliknya. Beberapa ketidak patuhan perawat yang meningkatkan potensi penularan penyakit yaitu tidak mencuci tangan, tidak menggunakan alat pelindung (sarung tangan, masker, kaca mata). Pengamanan benda tajam yang salah karena benda tajam sangat beresiko untuk menyebabkan perlukaan sehingga meningkatkan terjadinya penularan penyakit melalui kontak darah, teknik dekontaminasi yang tidak adekuat. Petugas pelayanan kesehatan harus menerapkan prinsip pencegahan infeksi tidak hanya untuk melindungi terhadap penularan HIV tetapi yang tidak kalah pentingnya terhadap infeksi lain yang lebih parah dan sebetulnya lebih mudah menular missal hepatitis B dan C (Fauzi .A, 2008). Jurnal AKP 61 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012 Kepatuhan seseorang akan dipengaruhi oleh sikap dan keyakinan serta pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu (Notoatmodjo, 2003). Tenaga kesehatan akan mematuhi prinsip pencegahan infeksi jika tenaga kesehatan memahami tentang instruksi yang diterima. Namun jika tenaga kesehatan tidak memahami instruksi yang diterima maka tidak akan menerapkan prinsip penularan infeksi secara baik dilakukan oleh petugas pelayanan kesehatan yang menimbulkan resiko antara lain : menyuntik, mengambil darah, tindakan bedah, tindakan kedokteran gigi, persalinan, membersihkan darah dan cairan lain. Jika tenaga kesehatan tidak menerapkan prinsip penularan infeksi dapat mengakibatkan penularan penyakit dari tenaga kesehatan ke pasien dan sebaliknya (Fauzi A., 2008). Bagi tenaga kesehatan kepatuhan prinsip pencegahan infeksi merupakan pencegahan utama dalam meminimalisasi kejadian kontak darah antara pasien dan tenaga kesehatan. Prinsip universal precaution yang dijalankan berupa mencuci tangan, penggunaan alat pelindung (sarung tangan, masker, penutup kepala, baju pelindung, sepatu pelindung), pengolahan alat (dekontaminasi, pencucian alat, sterilisasi dan penyimpanan alat) dan pegolahan benda tajam secara aman (jarum suntik, pisau bedah, jarum jahit) (Fauzi.A, 2008). Peran tenaga kesehatan dalam pengendalian infeksi adalah wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dan orang lain serta bertanggung jawab sebagai pelaksana kebijakan yang ditetapkan. Tenaga kesehatan juga brtanggung jawab dalam menggunakan sarana yang tersedia dengan baik dan benar serta memelihara sarana agar selalu siap pakai dan dapat dipakai selama mungkin (Anonim, 2005). Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi tentang Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: “ Adakah hubungan pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsipprinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare?” Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Universal Precaution Terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi ... 62 Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsipprinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare. 2. Tujuan khusus a. Mengidentifikasi pengetahuan perawat tentang Universal Precaution di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare. b. Mengidentifikasi kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare. c. Menganalisa hubungan pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare. Metode Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian analitik cross sentional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan depanden hanya satu kali pada satu saat. Variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan perawat tentang universal precaution. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Penelitian diselenggarakan di Ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare Kabupaten Kediri pada tanggal 20 sampai 23 Mei 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare sejumlah 34 perawat. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah seluruh perawat di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare sebanyak 34 perawat. Pada penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu mengambil semua populasi yang ada. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi, pada penelitian ini variabel independen menggunakan kuesioner dan dependen menggunakan observasi, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan yang bersifat tertutup yaitu responden hanya memilih jawaban yang disediakan. Analisis data dilakukan dengan tahapan editing yaitu menyunting apakah data hasil pengumpulan data telah siap digunakan untuk proses selanjutnya; coding Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012 yaitu memberikan kode terhadap jawaban responden, scoring yaitu tahapan penilaian hasil jawaban responden dan tabulating adalah kegiatan mentabulasi data sehingga menjadi satu kesatuan utuh sebagai bentuk presentasi data penelitian Untuk pengolahan data hubungan antara pengetahuan perawat tentang Universal Precaution terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan menggunakan uji statistik Spearman yang dilakukan dengan menggunakan software komputer dengan dicari koefisien asosiasi dengan p value taraf signifikansi 0,05 setelah data dimasukkan di dalam komputer nilai kooefisiensi asosiasi p value kemudian dibandingkan dengan nilai 0,05 jika kooefisien asosiasi p value < 0,05. memeluk agam islam, dan sebagian kecil (5,9%) atau 2 responden memeluk agama kristen. c. Karakteristik Pendidikan Responden 12% 70% SPK D-III S-1 Dari diagram di atas menunjukkan bahwa lebih dari separoh (70,6%) atau 24 responden dengan pendidikan D III, sebagian kecil (11,8%) atau 4 responden dengan pendidikan S 1. Hasil Penelitian Data Umum a. Karakteristik Usia Responden 32% 18% d. Karakteristik Pelatihan Precaution Responden 29% tentang Universal 9% 39% 21-30 th 31-40 th 41-50 th Dari diagram di atas menunjukkan bahwa hampir separoh (38,2%) atau 13 responden berusia 31 – 40 tahun, sebagian kecil (29,4 %) atau 10 responden berusia 21- 30 tahun 91% Belum Sudah Dari diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (91,2%) atau 31 responden belum mendapat pelatihan tentang Universal Precaution. Sebagian kecil (8,8%) atau 3 responden sudah mendapat pelatihan tentang Universal Precaution. b. Karakteristik Agama Responden 6% 94% Islam Kristen Dari diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (94,1%) atau 32 responden Jurnal AKP 63 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012 c. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan tentang Universal Precaution dengan Kepatuhan Prinsipprinsip Pencegahan Infeksi Data Khusus a. Tingkat Pengetahuan 0% 15% No 12% 1. 73% Sangat Baik Baik Cukup Kurang Dari diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (73,5%) atau 25 responden memiliki pengetahuan cukup tentang Universal Precaution, sebagian kecil (11,8%) atau 4 responden yang memiliki pengetahuan baik. b. Kepatuhan Perawat Pencegahan Infeksi 18% Tentang Prinsip-Prinsip 0% 82% Sangat Patuh Cukup Patuh Patuh Tidak Patuh Dari diagram di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (82,4%) atau 28 responden cukup patuh dalam menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil (17,6%) atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Universal Precaution Terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi ... 64 Kepatuhan Tidak Patuh Tingkat ∑ Pengetahuan Kurang 0 Cukup Patuh Patuh Sangat Patuh ∑ ∑ ∑ 5 0 0 3 0 Total 2. Cukup 0 22 3. Baik 0 1 4. Sangat Baik 0 0 0 0 5 14,7% 25 73,5% 4 11,8 0 0 28 6 0 34 100% TOTAL 3 0 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang (14,7%) atau 5 responden tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah cukup patuh. Responden yang memiliki pengetahuan cukup (73,5%) atau 25 responden dengan rincian sebagai berikut: tingkat kepatuhan pada prinsipprinsip pencegahan infeksi adalah (64,7%) atau 22 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah Patuh. Responden yang memiliki pengetahuan baik (11,8%) atau 4 responden dengan rincian sebagai berikut tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah (2,9%) atau 1 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah patuh. Dan untuk responden yang memiliki pengetahuan sangat baik tidak ada sama sekali (0%). Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa responden yang pengetahuannya baik maka tingkat kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh. Dari hasil uji statistik Spearman Corelation menggunakan Software Computer didapatkan hasil p value (0,007) < (0,05), sehingga Ho ditolak , berati ada hubungan pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan tingkat korelasi 0, 455 jadi dengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Adapun Tingkat korelasi 0,455 berada pada Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012 rentang yang menunjukkan tingkat hubungan sedang. Kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti disiplin dan taat (Sacket, 2002). Kepatuhan adalah suatu perilaku manusia yang taat terhadap aturan, perintah, prosedur dan disiplin. Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang yang profesional terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dapat dikategorikan menjadi Faktor internal yaitu karakteristik yang dimiliki oleh perawat itu sendiri. Misal kepribadian. Kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Alport, tahun 1971) Jika kepribadian itu baik terhadap keluarga maka akan baik pula terhadap orang lain.. Selain itu motivasi juga mempengaruhi kepatuhan. Motivasi tersebut adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu (Eko, tahun 2008). Jika seseorang mempunyai motivasi untuk mempertahankan perilaku yang sesuai prosedur, maka kepatuhan akan meningkat Faktor Eksternal yaitu karakteristik yang dimiliki yang dimiliki dari luar diri perawat. Misal Karakteristik organisasi, karakteristik kelompok, karakteristik pekerjaan, dan karakteristik lingkungan. Untuk meningkatkan kepatuhan sebaiknya seseorang tersebut mempunyai kepribadian yang baik serta motivasi yang besar serta motivasi yang besar dalam menjalankan prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Pembahasan 1. Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data sebagian besar (73,5%) atau 25 responden memiliki pengetahuan cukup tentang Universal Precaution, sebagian kecil (11,8%( atau 4 responden yang memiliki pengetahuan baik. Pengetahuan adalah hasil dari ranah tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pendengaran, penciuman, raba, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang karena dari pengamatan dan penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan seseorang bisa dipengaruhi faktor umur, pendidikan, pengalaman, ekonomi dan informasi (Nursalam dan Pariani, 2001). Disamping itu, semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik cara menerima informasi, juga semakin banyak informasi yang diperoleh, maka semakin tinggi pula pengetahuan (Notoatmojo, 2002). Dari hasil penelitian di atas didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahun cukup, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh fakor pendidikan serta sumber informasi yang yang belum memadai sehingga untuk meningkatkan pengetahuan perawat diperlukan pendidikan berkelanjutan dan penyediaan sumber informasi yang cukup yang mungkin bisa dari teman ke teman tentang prinsip-prinsip pencegahan infeksi. 3. Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution terhadap Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare – Kediri. Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data responden yang memiliki pengetahuan kurang (14,7%) atau 5 responden tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah cukup patuh. Responden yang memiliki pengetahuan cukup (73,5%) atau 25 responden dengan rincian sebagai berikut: tingkat kepatuhan pada prinsipprinsip pencegahan infeksi adalah (64,7%) atau 22 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah Patuh. Responden yang 2. Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare – Kediri Berdasarkan hasil penelitian di atas diperoleh data bahwa sebagian besar 82,4%% atau 28 responden cukup patuh dalam menerapkan prinsipprinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil 17,6%% atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Jurnal AKP 65 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012 memiliki pengetahuan baik (11,8%) atau 4 responden dengan rincian sebagai berikut tingkat kepatuhan pada prinsip-prinsip pencegahan infeksi adalah (2,9%) atau 1 responden tingkat kepatuhannya cukup patuh, sedangkan (8,8%) atau 3 responden tingkat kepatuhannya adalah patuh. Dan untuk responden yang memiliki pengetahuan sangat baik tidak ada sama sekali (0%). Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa responden yang pengetahuannya baik maka tingkat kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh. Dari hasil uji statistik Spearman Corelation menggunakan Software Computer didapatkan hasil tingkat korelasi 0,455. Adapun tingkat korelasi 0,455 berada pada rentang yang menunjukkan tingkat hubungan sedang. Jadi Interpretasi korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksidengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Serta didapatkan tingkat signifikansi 0,007 yang masih di bawah tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu 0,05 yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi. Maka hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Notoatmodjo yang menyatakan bahwa kepatuhan dipengaruhi oleh pengetahuan terbukti berdasarkan tabulasi silang tampak bahwa responden yang pengetahuannya baik maka tingkat kepatuhannya akan baik pula yaitu Patuh. Sebaiknya untuk meningkatkan pengetahuan dianjurkan untuk pendidikan lebih lanjut dan meningkatkan motivasi. adalah 82,4%% atau 28 responden cukup patuh dalam menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dan sebagian kecil 17,6%% atau 6 responden patuh menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi. 3. Ada hubungan yang signifikan p value (0,007) < (0,05), sehingga Ho ditolak , berati ada hubungan pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution dengan kepatuhan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dengan tingkat korelasi 0, 455 jadi dengan korelasi positif yang artinya semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Universal Precaution maka semakin patuh terhadap prinsipprinsip pencegahan infeksi. Kesimpulan 1. Pengetahuan Perawat tentang Universal Precaution di ruang Seruni dan Cempaka RSUD Pare tahun 2010 adalah 73,5% atau 25 responden memiliki pngetahuan cukup tentang Universal Precaution, sebagian kecil 11,8% atau 4 responden yang memiliki pengetahuan baik. 2. Kepatuhan Prinsip-prinsip Pencegahan Infeksi di Ruang Seruni dan cempaka RSUD Pare – Kediri Anonim (2005). Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan Cetakan II. Jakarta : Direktorat Jenderal PPM&PL Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Universal Precaution Terhadap Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi ... 66 Saran 1. Bagi perawat hendaknya berusaha untuk meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan prinsip-prinsip pencegahan infeksi serta berusaha mencari informasi tentang universal precaution. 2. Bagi institusi pendidikan hendaknya memberikan informasi yang cukup seputar universal precaution dan berusaha mengajak anak didik untuk menerapkannya. 3. Bagi peneliti lain sebaiknya lebih mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan pencegahan infeksi. DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2002). Konsep Kepatuhan. http://spiritia.or.id (Download tanggal 07 Nopember 2009) Anonim. (2008). Kepatuhan perawat. http://blogspot.com (Download tanggal 07 Nopember 2009) Anonim. (2008). What Are Universal Precautions. http:www.ccohs.caloshanswers/ prevention/ppe/universal.html (Download : 01 Desember 2009) Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012 Anonim (2008). Infeksi Nosokomial dan Kewaspadaan Universal. http://www.spiritia.org (Download : 01 Desember 2009) Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Alport. Eko. Fauzi, (1971). Kosep Kepribadian. http: //kepribadian.com (Download 20 Juni 2010) (2008). Konsep Penting http://motivasi.com.(Download 2010) Motivasi. :21 Juni A (2008). Konsep Kepatuhan. http://www.wikipedia.com (Download 01 Desember 2009) Notoatmodjo, S. (1993). Ilmu kesehatan Masyarakat : Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta Logcid. (2003). Ilmu kesehatan Masyarakat : PrinsipPrinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta Logcid (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam dan Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto Logcid. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto Lukman, Rohimin. (2008). Faktor-faktor Kepatuhan. http://www.wikipedia.com (Dowload : 20 Juni 2010) Yusron. (2008). Kewaspadaan http://www.aidsinfonet.org tanggal 07 Nopember 2009) Jurnal AKP Universal. (Download 67 Vol. 3 No. 1, 1 Januari – 30 Juni 2012