Dampak berat badan, komposisi tubuh dan testosteron terhadap kepadatan mineral tulang pada Odha perempuan Oleh: hivandhepatitis.com, 15 Juni 2007 Penelitian terdahulu mengeluarkan data yang bertentangan tentang prevalensi dan faktor risiko terhadap kehilangan tulang – termasuk osteopenia yang ringan dan osteoporosis yang lebih berat – pada perempuan HIV-positif. Sebagaimana dilaporkan dalam Journal of Acquired Immune Deficiency Syndromes edisi 1 Juni 2007, para peneliti dari Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Fakultas Kedokteran Harvard yang melakukan penelitian untuk menilai dampak penurunan tingkat androgen, perubahan berat badan, komposisi tubuh dan disfungsi menstruasi terhadap kepadatan mineral tulang (BMD). Penelitian ini melibatkan 152 perempuan HIV-positif dan 100 peserta kontrol yang HIV-negatif. Di antara perempuan HIV-positif, 124 mempunyai berat badan normal (lebih dari 90% berat badan ideal), sementara 28 dengan berat badan rendah (90% berat badan ideal atau kurang). BMD dinilai dengan memakai absorptiometri sinar-x ganda, dan testosteron bebas dinilai dengan memakai dialisis ekuilibrium. Jaringan lemak di bawah kulit bagian perut dan viskeral (dalam perut) ditentukan dengan memakai tomografi. Hasil • Perbedaan BMD yang bermakna diamati di antara kelompok HIV-positif dengan berat badan rendah, HIV-positif dengan berat badan normal, dan HIV-negatif: - tulang belakang (0,92 banding 1,01 banding 1,07g/cm; P < 0,0001); - lingkar pinggul (0,84 banding 0,94 banding 0,98g/cm; P < 0,0001); - pangkal panggul (0,73 banding 0,83 banding 0,87g/cm; P < 0,0001). • Pada perempuan HIV-positif, BMD lumbal (pinggang bagian belakang antara punggung dan bokong berhubungan dengan: - persentase berat badan ideal (r = 0,37; P < 0,0001); - total massa tubuh tanpa lemak (r = 0,43; P < 0,0001); - total massa tubuh dengan lemak (r = 0,35; P < 0,0001); - jaringan lemak di bawah kulit (r = 0,41; P < 0,0001). • Tetapi, BMD lumbal tidak berhubungan dengan jaringan lemak viskeral (r = 0,07; P = 0,417). • Di antara perempuan HIV-positif, faktor risiko klinis terhadap osteopenia dan osteoporosis ditentukan dalam analisis univariat termasuk: - testosteron bebas yang rendah (<1,1pg/mL, batas terendah testosteron bebas untuk perempuan, atau 3,8pmol/L; P = 0,0007); - berat badan rendah (P = 0,014); - haid yang jarang (P = 0,0006). • Dalam analisis regresi multivariat, massa tubuh tanpa lemak terkait dengan BMD secara paling bermakna pada perempuan HIV-positif. Kesimpulan Dalam kesimpulannya, para penulis menulis, “Data ini menunjukkan bahwa BMD pada perempuan yang terinfeksi HIV berkurang terkait dengan berat badan rendah, massa tubuh tanpa lemak dan tingkat androgen yang berkurang serta fungsi haid yang tidak normal.” Ringkasan: Effects of Weight, Body Composition, and Testosterone on Bone Mineral Density in HIV Positive Women http://www.hivandhepatitis.com/recent/2007/061507_c.html Sumber: SE Dolan, S Carpenter, and S Grinspoon. Effects of Weight, Berat badan Composition, and Testosteron on Tulang Mineral Kepadatan in HIV-Infected Perempuan. JAIDS 45(2): 161-167. June 1, 2007. Dokumen ini didownload dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/