Tanda Ketidakseimbangan Hormon

advertisement
2016/9/18
Tanda Ketidakseimbangan Hormon
Jakarta.Hormon mempengaruhi semua orang dari lahir sampai mati.
Statistik menunjukkan sekitar 80 persen wanita menderita
ketidakseimbangan hormon, yang menyebabkan kesehatan fisik dan mental.
Berikut adalah 5 tanda yang paling umum dari ketidakseimbangan hormon
Kurang Tidur
Sulit tidur atau insomnia merupakan efek samping paling umum dari
ketidakseimbangan hormon. Pada pria, ini menjadi tanda tingkat
testosteron yang rendah, dan rendahnya kadar progesteron pada wanita.
Sebuah jajak pendapat 2007 olehNational Sleep Foundationmenemukan 33
persen wanita mengatakan tidur mereka terganggu selama siklus
menstruasi dan 16 persen melaporkan kehilangan satu atau lebih hari
kerja dalam sebulan karena masalah tidur.
Wanita yang sedang menstruasi, mengalami perubahan hormon, termasuk
penurunan mendadak tingkat progesteron, yang mempengaruhi kontrol suhu
tubuh, dan mengurangi jumlah tidur REM di mana sebagian besar mimpi
kita terjadi.
Berkeringat di Malam Hari
Ketidakseimbangan hormon selain dapat menyebabkan masalah tidur juga
produksi keringat berlebih di malam hari. Menurunnya tingkat hormon
progesteron pada wanita menyebabkan tubuh mengalami dominasi estrogen
yang memberi dampak seperti hot flashes, keringat malam, dan berat
badan. Sementara pada pria, kondisi ini dihubungkan dengan kadar
testosteron yang rendah.
Mudah Lelah
Meski mendapat tidur selama 8 jam setiap malam, tapi tubuh tetap lelah
di pagi hari, ini pertanda ketidakseimbangan hormon. Meski ada
tersangka lain penyebab mudah lelah, seperti insulin. Kadar insulin
yang tinggi bisa ditandai dengan rasa lelah, cemas, mudah marah, dan
lapar.
Libido yang rendah
Kurangnya minat seks dapat menjadi tanda estrogen yang rendah pada
wanita dan testosteron rendah pada pria. Penurunan estrogen menyebabkan
penipisan jaringan vagina, kekeringan dan hubungan seksual yang
menyakitkan. Jika seks sakit dan tidak menyenangkan, wanita tidak
mungkin melakukan hubungan intim. Demikian pula, pada pria, kadar
testosteron drop off setelah usia 40 tahun, sebuah fenomena yang
dikenal sebagai "menopause pria."
Jerawat kronis
Jerawat sebelum atau setelah datang bulan adalah normal, tetapi jerawat
membandel yang selalu muncul di wajah bisa menjadi gejala dari masalah
hormon. Produksi hormon yang berlimpah baik pada pria maupun wanita
menyebabkan kelenjar minyak bekerja terlalu keras, dan mempengaruhi
sel-sel kulit di dalam dan sekitar folikel rambut. Ini dapat menyumbat
pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Sumber: Liputan6
Download