UNIVERSITAS SEBELAS MARET Peran Teknologi Informasi didalam Perusahaan Paper Analisis dan Perancangan Perusahaan Gustitia Putri Perdana 2009 [TYPE THE COMPANY ADDRESS] analisis dan perancangan perusahaan 2009 Peran Teknologi Informasi didalam Perusahaan A. Pengertian Manajemen “Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan–tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan”. B. Fungsi Manajemen Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu : (1) planning (perencanaan); (2) organizing (pengorganisasian); (3) actuating (pelaksanaan); dan (4) controlling (pengawasan). C. Fungsi Manajemen Dikaitkan dengan Teknologi Informasi Peranan teknologi informasi bagi perusahaan sangatlah penting. Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya. Apalagi dengan kondisi saat ini, dengan persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi sehingga penerapan TI bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools, dimana fungsi dan perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait pada visi, misi dan tujuan perusahaan. Namun seringkali penerapan TI menjadi gagal karena banyak proyek TI yang selalu tertunda dan berlarut-larut sehingga telah menghabiskan banyak dana tetapi tidak membuahkan hasil, seperti yang pernah dilakukan oleh Toyota motor sales yang menunda proyek implementasi ERP PeopleSoft dan pengembangan sistem inventori suku cadang. Sehingga sebuah perusahaan seharusnya lebih mampu lagi untuk mengetahui apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan serta menekankan pada aspek keselarasan dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Struktur organisasi bisnis dan proses manajemen yang baik juga merupakan kunci sukses keberhasilan penerapan TI, sehingga faktor leadership menjadi tantangan sekaligus hambatan pada 2 Gustitia Putri – i0306003 analisis dan perancangan perusahaan 2009 banyak perusahaan karena terkadang eksekutif puncak tak memiliki visi terhadap investasi TI-nya. Salah satu aplikasi TI yang popular adalah ERP. Enterprise Resource Planning (ERP) software adalah Aplikasi yang mendukung seluruh proses bisnis suatu organisasi. Aplikasi ERP terdiri dari beberapa bagian, seperti: Marketing dan Penjualan (Sales), Produksi, Stok (Inventory), Keuangan dan Akunting (Finance dan Accounting), Sumber Daya Manusia / SDM (Human Resources / HR) dan bidang-bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan bisnis. Aplikasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang diperlukan, contohnya penyesuaian aplikasi untuk operasional produksi dan pengembangan atau perbaikan yang dibutuhkan. Aplikasi ERP sebagai aplikasi yang terintegrasi mudah untuk digunakan dari bagian Marketing, Produksi, sampai dengan Akunting. Aplikasi akan bekerja untuk menciptakan pengendalian intern (Internal Control) dalam operasional sehari hari yang berfungsi untuk menciptakan internal kontrol yang efektif dan mengurangi biaya untuk meningkatkan profit. Pembahasan Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu: 1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure. 2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di levell manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer 3 Gustitia Putri – i0306003 analisis dan perancangan perusahaan 2009 relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait. 3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas. 4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi. 5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi. 4 Gustitia Putri – i0306003 analisis dan perancangan perusahaan 2009 D. Implementasi IT di Beberapa Perusahaan 1. Implementasi SAP ERP HCM di Bank Ekonomi Implementasi SAP ERP HCM di Bank ekonomi, dimana mereka ingin mengubah sistem manualnya dengan mengubah HR sebagai mitra strategi yaitu menggabungkan aktivitas HR dengan tujuan organisasi/perusahaan. Sistem manual yang mereka gunakan saat ini tidak mampu lagi mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan yang kian pesat, sistem manual yang ada hanya berfungsi sebagai asisten administrasi, padahal mereka membutuhkan sistem HR yang dapat memberikan manfaat nyata bagi jajaran manager sehingga menyebabkan proses pengelolaan HR berjalan tidak efektif, hal ini dinyatakan oleh Valent Kutratio, Kepala Pengembangan Organisasi Bank Ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut, mereka memerlukan peningkatan terhadap aksesbilitas informasi, agar perusahaan dapat melakukan kontrol dan mengelola transaksi harian HR di berbagai wilayah dan unit kerja, mampu menyediakan laporan manajemen tingkat tinggi yang sangat diperlukan untuk memberikan arahan yang lebih baik bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Implementasi solusi tersebut ditujukan untuk meningkatkan keterbukaan informasi, kontrol manajemen, standarisasi proses, akurasi dan efisiensi data dengan berbasiskan pada fungsi yang menyeluruh dan reputasi internasional yang ditawarkan solusi SAP tersebut. Solusi SAP ERP Human Capital Management (SAP ERP HCM) merupakan solusi HCM lengkap dan terintegrasi, yang memberikan kepada organisasi/perusahaan suatu alat untuk mengelola aset terpenting perusahaan, yaitu karyawan. Solusi ini juga mempermudah para eksekutif, manager sumber daya manusia (HR) dan jajaran manager untuk merekrut tenaga kerja terbaik di bidangnya, melakukan pelatihan dan mengembangkan keahlian para tenaga kerja mereka. Dengan solusi tersebut, Bank Ekonomi dapat mengakses informasi yang tepat dengan real time, dapat terhubung dengan banyak orang secara real time dan solusi SAP juga mampu mengintegrasikan proses end-to-end secara ringkas. Mereka juga bisa mendapatkan visibilitas secara mendalam di dalam organisasi dan mampu memenuhi kebutuhan global serta persyaratan legal, termasuk kepatuhan dengan Peraturan Pajak Indonesia. 5 Gustitia Putri – i0306003 analisis dan perancangan perusahaan 2009 2. TI di PT. Kalbe group Belum lagi megaproyak yang dilakukan oleh group Kalbe untuk mewujudkan sistem integrasinya. Mereka telah menyiapkan cetak biru (blue print) TI hingga tahun 2012, nantinya manajemen bisa memperoleh informasi yang terintegrasi dari semua sistem company Kalbe secara real time, on demand, anytime dan anywhere, begitu juga, para pelanggan bisa berinteraksi via Web, dan prinsipal bisa mengakses laporan dengan mudah. Perusahaan farmasi terbesar di Tanah Air ini menjadikan keberadaan TI bukan sekadar enabler, tapi harus menjadi akselerator pengembangan bisnis perusahaan. Cetak biru TI yang disusun Grup Kalbe tersebut cukup komprehensif, mulai dari sistem Supply Chain Management (SCM) terintegrasi hingga Customer Relationship Management (CRM). Sebagai sebuah proyek besar berjangka menengah, maka pengerjaan proyek ini tidak bisa sekaligus. Selain dilakukan secara bertahap, pengerjaan proyek juga diprioritaskan untuk anak usaha yang memiliki skala bisnis besar. Berikut ini adalah cetak biru TI Kalbe hingga tahun 2012: Sistem integrasi penuh SCM Penerapan aplikasi Business Intelligence on demand bagi semua pihak baik internal maupun eksternal Penerapan seamless Enterprise Resource Planning (ERP) di semua anak perusahaan Penerapan sistem CRM yang efektif. Dan Rencana Pengembangan dan Proyek TI yang Sedang Dilakukan Kalbe saat ini adalah: 1. Integrasi sistem untuk lima perusahaan farmasi, yakni: PT Kalbe Farma Tbk.; PT Finusol Prima; PT Bifarma Adiluhung; Innogene Kalbiotech Pte. Ltd.; dan PT Dankos Laboratories. Diproyeksikan selesai pada 2009 2. Masuk ke proyek integrasi sistem TI inti dengan sistem distribusi. Ditargetkan pada 2010, semua perusahaan sudah memiliki sistem TI yang terintegrasi dengan unit distribusi 3. Mengembangkan layanan procurement menjadi centralized procurement. Jadi pembelian akan diseragamkan, disentralisasi dalam satu tempat 4. Penerapan CRM korporat sehingga mampu memberikan informasi kepada masyarakat secara komprehensif, mengenai produk hingga solusi. 6 Gustitia Putri – i0306003 analisis dan perancangan perusahaan 2009 3. Infrastruktur TI di PT Frisian Flag Indonesia Berbeda dengan group Kalbe, untuk menopang kebutuhan bisnisnya yang berkembang, PT Frisian Flag Indonesia melakukan berbagai pembenahan di bidang TI mulai dari peningkatan infrastruktur TI, implementasi e-SCM dan penggantian sistem ERP. Beberapa tantangan dan masalah yang mereka hadapi adalah: 1. Kegiatan pengadaan barang, pengiriman, hingga transaksi belum bisa dilakukan secara terintegrasi 2. Belum terintegrasinya perusahaan secara virtual dengan para vendor, pelanggan dan mitra bisnis 3. Sistem back office/ERP yang ada (Prism) tidak bisa lagi menopang kebutuhan dan proses bisnis. Untuk menghadapi itu PT FFi ini mengganti sistem inti lama mereka (Prism) dengan ERP dari SAP. Selanjutnya menerapkan e-SCM yang berjalan paralel dengan ERP. Infrastruktur jaringan juga ditingkatkan. Selain itu, tengah menerapkan penggunaan teknologi RFID. Dari solusi tersebut mereka dapat mencapai efisiensi, penghematan biaya dan hubungan mitra yang lebih kuat. Transaksi sudah bisa dilakukan secara online dan real time. Perusahaan dapat terhubung dengan 150 distributor melalui Web. E. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa peranan TI dalam suatu perusahaan besar, sedang maupun kecil, baik itu swasta, BUMN maupun pemerintahan, semuanya membutuhkan sistem TI yang dapat mengintegrasikan informasi sehingga dapat mendukung infrastruktur perusahaannya. Bank Ekonomi, Group Kalbe, FFI, dan Coty Inc. adalah beberapa perusahaan besar yang telah menerapkan aplikasi TI secara luas, hal ini dilakukan karena aplikasi yang terdahulu tidak dapat lagi menunjang sistem yang sedang berjalan. Meskipun ada hambatan-hambatan yang dihadapi saat implementasi ataupun dana yang terbilang sangat besar untuk implementasi TI hal tersebut tidak menghalangi perusahaan untuk tetap berjalan karena apa yang telah dikeluarkan seimbang dengan apa yang didapatkan, dalam hal ini proses impelemntasi sesuai dengan apa yang diharapkan. 7 Gustitia Putri – i0306003