PENDAHULUAN Teknologi informasi dan sumber daya manusia, tiba-tiba saja menjadi dua hal yang sangat penting untuk disejajarkan dengan tiga fungsi organisasi sebelumnya yaitu keuangan, pemasaran, dan operasional. Untuk menjalankan suatu perusahaan perlu diterapkan tiga fungsi ini, ditambah dengan dua fungsi yang baru untuk saling mendukung dan menyelaraskan teknologi informasi dan perangkat lunak. Salah satu perusahaan yang menerapakan kesemuanya itu adalah Bank Sinarmas, yang mana perkembangan sebuah perusahaan perlu diimbangi dengan kemampuan manajemen aset yang handal. Dengan kurang lebih 100 kantor cabang di seluruh Indonesia, Bank Sinarmas membutuhkan sistem pengelolaan data yang lengkap dan terintegrasi. Oleh karenanya, perusahaan itu mensyaratkan sebuah solusi IT (Information Technology) yaitu Enterprise Resource Planning (ERP), yang mampu meningkatkan keterbukaan informasi, kontrol manajemen, standarisasi proses, akurasi, dan efisiensi data perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait kegiatan perbankan seperti : pembukaan rekening, setoran tunai, tarik tunai, transaksi Kliring, LLG, Giro, Cheque, pindah buku, jual beli valas dapat dikelola dengan baik. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Perkembangan dunia Enterprice Resource Planning (ERP) yang akhir-akhir ini berkembang dengan pesat dan cepat. Tidak terkecuali Indonesia juga terkena efek dari perkembangannya. Banyak perusahaan skala interprise yang menerapkan ERP adalah SAP, salah satu pelaku ERP dunia, merupakan pemegang pasar software ketiga setalah microsoft dan oracle, menunjukan peningkatan yang signifikan dalam perkembangannya. Demam SAP mulai terasa di Indonesia sejak awal 2007, hal ini terlihat dari reporting SAP Indonesia tentang perkembangan perusahaan pengguna SAP yang meningkat tajam. 1 Namun hal ini tidak diikuti atau diimbangi oleh peningkantan kualitas IT yang ada di Indonesia. Akibatnya, kebutuhan akan SDM SAP banyak diisi oleh rekanrekan kita dari negeri seberang seperti India, China, dan lain-lain. Hal ini patut sangat disayangkan, karena sebenarnya secara logika teknologi, kita memiliki kemampuan untuk itu. Hal ini disebabkan karena masih terkendalanya dalam pendidikan pada ilmu SAP sendiri yang harga pelatihannya masih belum terjangkau oleh rata-rata masyarakat Indonesia. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas penerapan e-busssines secara global yang mengacu pada paragraf O’Brien chapter 7 pada PT.Bank Sinarmas Tbk. Meski tidak secara spesifik tetapi penulis mengharapkan bagi pembaca agar dapat memberikan gambaran penerapan O’Brien pada PT.Bank Sinarmas Tbk. secara umum. Penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan sempurnaan ataupun kesalahan dalam penyusunan paper Ujian Tengah Triwulan Sistem Informasi Manajemen ini dikarenakan kurangnya pengalaman, keterbatasan data dan waktu. Akhir kata semoga paper ini bisa jadi informasi yang cukup menarik bagi setiap pembaca untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan pada PT.Bank Sinarmas Tbk. 2