Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 6, No. 02 (2017), hal 17 – 26. PENENTUAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL MENGGUNAKAN METODE PANGKAT Yuyun Eka Pratiwi, Mariatul Kiftiah, Eka Wulan Ramadhani INTISARI Matriks interval merupakan perluasan dari matriks real dengan entri-entrinya berupa interval. Interval yang digunakan adalah interval tertutup. Permasalahan yang sering muncul pada suatu matriks tidak terkecuali matriks interval adalah nilai eigen dan vektor eigen. Pada matriks interval permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan salah satu metode numerik yaitu metode pangkat. Metode pangkat adalah metode iterasi yang digunakan untuk menentukan nilai eigen terbesar dan vektor eigen yang bersesuaian dari suatu matriks. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen dari matriks interval menggunakan metode pangkat dengan operasi aritmetika interval yang dimodifikasi. Operasi tersebut digunakan agar dual yang merupakan operator penting dalam menukar batas atas dengan batas bawah dari suatu interval dapat digunakan dalam perhitungan. Langkah pertama dalam menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks interval menggunakan metode pangkat adalah menentukan vektor tak nol (ðŊĖ0 ) dari matriks interval ðīĖð×ð . Selanjutnya menghitung ðēĖð+1 = ðīĖðŊĖð dengan ð = 0,1,2, … , ð dan menentukan ð Ė ð+1 yang ðēĖ digunakan untuk menghitung ðŊĖð+1 = Ėð+1 . Setelah itu menentukan kekonvergenan ðŊĖð . Kemudian menentukan ðð+1 nilai eigen matriks interval menggunakan formula ðĖð = ððð (ðēĖð+1 )ð ð→∞ (ðŊĖð )ð dengan ð = 1,2,3, … , ð dan ð = 1,2,3, … , ð. Setelah diperoleh nilai eigen dan vektor eigen, dilakukan pengecekan nilai eigen dan vektor eigen dengan menggunakan persamaan ðīĖðŊĖ ≈ ðĖð ðŊĖ. Diperoleh nilai eigen dan vektor eigen matriks interval yang bersesuaian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pangkat bisa digunakan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen pada matriks interval dengan operasi aritmetika interval yang dimodifikasi. Kata Kunci : aritmetika interval, modifikasi aritmetika interval PENDAHULUAN Permasalahan nilai eigen dan vektor eigen merupakan salah satu masalah yang sering muncul pada matriks tidak terkecuali matriks interval. Mencari nilai eigen dan vektor eigen pada matriks interval akan sangat sulit dan memerlukan waktu yang lama jika dilakukan dengan cara analitik yaitu menggunakan persamaan karakteristik |ðīĖ − ðĖΙĖ| = 0Ė. Oleh sebab itu, untuk mencari nilai eigen dan vektor eigen suatu matriks interval diperlukan suatu metode numerik yaitu dengan menggunakan metode pangkat [1]. Metode pangkat menghasilkan sebuah aproksimasi terhadap nilai eigen terbesar dan vektor eigen yang bersesuaian [2]. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen dari suatu matriks interval menggunakan metode pangkat dengan operasi aritmetika interval yang dimodifikasi. Pada penelitian ini, entri-entri pada matriks interval merupakan interval tertutup dan aritmetika interval yang digunakan adalah aritmetika interval yang dimodifikasi. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mendefinisikan matriks interval berukuran ð × ð, misalkan ðīĖ dan menentukan sebarang vektor tak nol, misalkan ðŊĖ0. Langkah selanjutnya, menghitung ðēĖ1 = ðīĖðŊĖ0 dan menentukan elemen terbesar dari ðēĖ1 yaitu ð Ė 1 . Kemudian menghitung aproksimasi pertama ðēĖ1 vektor eigen, ðŊĖ1 = ðĖ . Ulangi langkah tersebut hingga diperoleh aproksimasi vektor eigen yang konvergen 1 17 18 Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI dengan aproksimasi vektor eigen pada iterasi sebelumnya atau dapat ditulis lim ðŊĖð+1 = ðŊĖ. Langkah ð→∞ (ðēĖð+1 )ð , ð→∞ (ðŊĖð )ð selanjutnya, setelah diperoleh vektor eigen dapat dicari nilai eigen menggunakan formula ðĖð = lim dengan ð = 1,2,3, … , ð dan ð = 1,2,3, … , ð. Setelah diperoleh nilai eigen dan vektor eigen yang bersesuaian, selanjutnya dilakukan pengecekan untuk melihat apakah nilai eigen dan vektor eigen suatu matriks interval yang diperoleh telah memenuhi persamaan ðīĖðŊĖ ≈ ðĖð ðŊĖ. NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Sebuah matriks persegi ð × ð memiliki nilai dan vektor karakteristik yang lebih sering disebut sebagai nilai dan vektor eigen. Berikut diberikan definisi nilai dan vektor eigen dari suatu matriks. Definisi 1 [3] Jika ðī adalah sebuah matriks ð × ð, maka sebuah vektor tak nol ðŊ pada ðđð disebut vektor eigen (eigenvector) dari ðī jika ðīðŊ adalah sebuah kelipatan skalar dari ðŊ yaitu ðīðŊ = ððŊ untuk sebarang skalar ð. Skalar ð disebut nilai eigen (eigenvalue) dari ðī, dan ðŊ disebut sebagai vektor eigen dari ðī yang bersesuaian dengan ð. Untuk memperoleh nilai eigen dari sebuah matriks ðī berukuran ð × ð, dapat ditulis sebagai ðīðŊ = ððžðŊ atau ekuivalen dengan (ððž − ðī)ðŊ = ð (1) agar ð dapat menjadi nilai eigen, harus terdapat paling sedikit satu solusi tak nol dari Persamaan 1. Namun, Persamaan 1 memiliki solusi tak nol jika dan hanya jika ðððĄ(ððž − ðī) = 0 (2) Persamaan 2 disebut persamaan karakteristik matriks ðī. Skalar-skalar yang memenuhi persamaan tersebut adalah nilai-nilai eigen matriks ðī. INTERVAL Interval adalah himpunan bilangan-bilangan real yang ditunjukkan sebagai suatu pasangan berurut dan dinyatakan dalam suatu ketaksamaan [4]. Dalam analisis interval, suatu ketaksamaan interval dinyatakan dalam bentuk interval tertutup pada garis real. Berikut ini diberikan definisi tentang interval tertutup, midpoint, dan width dari suatu interval. Definisi 2 [5] Interval tertutup adalah himpunan semua bilangan real ðĨ yang dinyatakan dalam suatu ketaksamaan ðĨ ≤ ðĨ ≤ ðĨ untuk sebarang konstanta real ðĨ dan ðĨĖ dengan ðĨ ≤ ðĨ dan dinotasikan dengan [ðĨ, ðĨ]. Dikenal pula istilah titik tengah (midpoint) dan lebar (width) dari suatu interval yang didefinisikan sebagai berikut: Definisi 3 [6] Titik tengah atau midpoint dari suatu interval dengan ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] adalah bilangan real: ðĨ+ðĨ ð(ðĨĖ) = 2 Definisi 4 [6] Lebar atau width dari suatu interval dengan ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] adalah bilangan real: ðĪ(ðĨĖ) = ðĨ − ðĨ Selanjutnya, dalam mempelajari interval dikenal istilah himpunan semua interval sejati yang didefinisikan dengan: ðð = {ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] âķ ðĨ ≤ ðĨ, dengan ðĨ, ðĨ ∈ â } dan himpunan semua interval tak sejati yang didefinisikan dengan: ðð = {ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] âķ ðĨ > ðĨ, dengan ðĨ, ðĨ ∈ â } Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks Interval Menggunakan …. 19 Sedangkan gabungan himpunan interval sejati dan himpunan interval tak sejati yang disebut dengan generalisasi interval didefinisikan dengan: ð = ðð ∪ ðð = {[ðĨ, ðĨ], dengan ðĨ, ðĨ ∈ â }. Entri-entri matriks interval dalam penelitian ini berada pada ð agar operator dual bisa digunakan. ARITMETIKA INTERVAL Diberikan +, −, â , dan ÷, yang masing-masing menyatakan operasi aritmetika pada penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian suatu interval. Jika ∗ ∈ {+, −, â , ÷} dan ðĨĖ, ðĶĖ ∈ ð dengan ð = ðð ∪ ðð = {[ðĨ, ðĨ], dengan ðĨ, ðĨ ∈ â }, maka berikut ini diberikan definisi operasi aritmetika pada bilangan interval ðĨĖ dan ðĶĖ. Definisi 5 [6] Operasi pada aritmetika interval dengan ðĨĖ, ðĶĖ ∈ ðŦ dan ∗ ∈ {+, −,â,÷} dapat ditulis sebagai berikut: ðĨĖ ∗ ðĶĖ = {ðĨ ∗ ðĶ|ðĨ ∈ ðĨĖ, ðĶ ∈ ðĶĖ} Oleh karena itu, interval ðĨĖ ∗ ðĶĖ menghasilkan operasi yang memuat setiap bilangan yang dapat dibentuk sebagai ðĨ ∗ ðĶ untuk setiap ðĨ ∈ ðĨĖ dan ðĶ ∈ ðĶĖ. Berikut ini diberikan sifat-sifat untuk dua interval ðĨĖ ∗ ðĶĖ dari suatu interval tertutup. Misalkan diberikan dua interval yaitu ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] dan ðĶĖ = [ðĶ, ðĶ]; ðĨĖ,ðĶĖ ∈ ð, sifat-sifat yang memenuhi operasi aritmetika interval ðĨĖ ∗ ðĶĖ adalah sebagai berikut: 1. ðĨĖ + ðĶĖ = [ðĨ + ðĶ, ðĨ + ðĶ], 2. ðĨĖ − ðĶĖ = [ðĨ − ðĶ, ðĨ − ðĶ], 3. ðĨĖ â ðĶĖ = [ððð {ðĨ ðĶ, ðĨ ðĶ, ðĨ ðĶ, ðĨ ðĶ} , ðððĨ {ðĨ ðĶ, ðĨ ðĶ, ðĨ ðĶ, ðĨ ðĶ}], 4. ðĨĖ ÷ ðĶĖ = ðĨĖ â ðĶĖ = [ðĨ, ðĨ] â 5. ðž + ðĨĖ = [ðž + ðĨ, ðž + ðĨ]. 1 ð , dengan [ðĶ,ðĶ] ð [ðĶ,ðĶ] ð ð = [ðĶ , ðĶ] untuk 0 ∉ ðĶĖ. 6. ðž â ðĨĖ = [ððð{ðž â ðĨ , ðž â ðĨ }, ðððĨ{ðž â ðĨ , ðž â ðĨ}] Dikenal pula istilah nilai mutlak pada interval yang dapat ditentukan dengan melihat nilai maksimum dari lower endpoint dan upper endpoint. Selain itu dapat pula ditentukan relasi (hubungan) antar dua interval yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu interval lebih besar dari interval lainnya yang dapat dilihat dari midpoint kedua interval. Berikut ini diberikan definisi nilai mutlak dari suatu interval dan relasi (hubungan) antar dua interval. Definisi 6 [6] Nilai mutlak suatu interval didefinisikan sebagai berikut: (∀ ðĨĖ ∈ ðŦ)(|ðĨĖ| = ðððĨ(|ðĨ|, |ðĨ|) Definisi 7 [7] Relasi ≤ pada ðŦ didefinisikan sebagai berikut: (∀ ðĨĖ, ðĶĖ ∈ ðŦ)(ðĨĖ ≤ ðĶĖ âš ððð ðĨĖ ≤ ððð ðĶĖ) Selain aritmetika interval dikenal pula modifikasi aritmetika interval. Adanya modifikasi aritmetika interval menyebabkan berlakunya sifat distributif pada perkalian interval. Dikenal pula istilah dual pada modifikasi aritmetika interval yang nantinya digunakan pada perhitungan menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks interval menggunakan metode pangkat. MODIFIKASI ARITMETIKA INTERVAL Dikenal istilah dual dalam modifikasi aritmetika interval. Dual merupakan operator penting dalam menukar batas atas (upper endpoint) dengan batas bawah (lower endpoint) dari suatu interval. Operator dual pada modifikasi aritmetika interval hanya digunakan pada operasi pengurangan dan pembagian pada dua interval yang bernilai sama. Misalkan diberikan ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] maka dual dari interval ðĨĖ dapat ditulis sebagai 20 Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI ððĒðð(ðĨĖ) = ððĒðð[ðĨ, ðĨ] = [ðĨ, ðĨ]. Pada sebuah interval ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] dikenal pula istilah half-width yaitu setengah dari lebar interval ðĨĖ. Berikut ini diberikan definisi mengenai half-width dan sifat-sifat operasi modifikasi aritmetika interval. Definisi 8 [8] Misalkan diberikan suatu interval ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] dengan ðĨĖ ∈ ð. Setengah dari lebar interval ðĨĖ yang disebut sebagai half-widht ðĨĖ, dapat dituliskan sebagai berikut: ðĪ(ðĨĖ) = ( ðĨ−ðĨ 2 ) Definisi 9 [9] Diberikan dua interval dengan ðĨĖ = [ðĨ, ðĨ] dan ðĶĖ = [ðĶ, ðĶ], sehingga: i. Penjumlahan ðĨĖ + ðĶĖ = [ðĨ, ðĨ] + [ðĶ, ðĶ] = [ð(ðĨĖ) + ð(ðĶĖ) − ð, ð(ðĨĖ) + ð(ðĶĖ) + ð] dengan ð = ( (ðĶ+ðĨ)−(ðĶ+ðĨ) 2 ) ii. Pengurangan ðĨĖ − ðĶĖ = [ðĨ, ðĨ] − [ðĶ, ðĶ] = [ð(ðĨĖ) − ð(ðĶĖ) − ð, ð(ðĨĖ) − ð(ðĶĖ) + ð] dengan ð = ( (ðĶ+ðĨ)−(ðĶ+ðĨ) ) tetapi, jika ðĨĖ = ðĶĖ atau [ðĨ, ðĨ] = [ðĶ, ðĶ], maka ðĨĖ − ðĶĖ = ðĨĖ − ððĒðð(ðĨĖ) = 2 [ðĨ, ðĨ] − [ðĨ, ðĨ] = [(ðĨ − ðĨ), (ðĨ − ðĨ)] = [0,0] iii. Perkalian ðĨĖ â ðĶĖ = [ðĨ, ðĨ] â [ðĶ, ðĶ] = [(ð(ðĨĖ)ð(ðĶĖ) − ð), (ð(ðĨĖ)ð(ðĶĖ) + ð)] dengan ð = ððð{(ð(ðĨĖ)ð(ðĶĖ) − ðž), (ð― − ð(ðĨĖ)ð(ðĶĖ))} ðž = ððð(ðĨðĶ, ðĨðĶ, ðĨðĶ, ðĨðĶ) dan ð― = ðððĨ (ðĨðĶ, ðĨðĶ, ðĨðĶ, ðĨðĶ) iv. Pembagian 1 ÷ ðĨĖ = 1 ðĨĖ = 1 [ðĨ,ðĨ] =[ 1 − ð(ðĨĖ) ð, 1 + ð(ðĨĖ) 1 ðĨ−ðĨ 1 ðĨ−ðĨ ) , ( )} ðĨ ðĨ+ðĨ ðĨ ðĨ+ðĨ dengan ð = ððð { ( ð] dan 0 ∉ ðĨĖ, Jika ðĨĖ = ðĶĖ, maka ðĨĖ ðĨĖ ðĨĖ = = ðĶĖ ðĨĖ ððĒðð(ðĨĖ) 1 = [ðĨ, ðĨ] [ðĨ, ðĨ] 1 1 = [ðĨ, ðĨ] [ðĨ , ðĨ] ðĨ ðĨ = [ðĨ , ðĨ] = [1,1] v. Perkalian interval dengan sebuah skalar ððĨĖ = { [ððĨ, ððĨ], ðĒððĄðĒð ð ≥ 0 [ððĨ, ððĨ], ðĒððĄðĒð ð < 0 MATRIKS INTERVAL Matriks interval merupakan himpunan dari matriks-matriks dengan ðĖðð yang menyatakan entri dari matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Untuk setiap ððð , ððð ∈ â maka ððð adalah entri pada matriks interval dengan nilai terkecil dari ðĖðð dan ððð adalah entri pada matriks dengan nilai terbesar dari ðĖðð . Secara umum, matriks interval didefinisikan sebagai berikut. Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks Interval Menggunakan …. 21 Definisi 10 [8] Suatu matriks ðīĖ berukuran ð × ð dengan setiap entri-entrinya sebagai berikut: ðĖ11 âŊ ðĖ1ð âą âŪ ] = [ðĖðð ] ðīĖ = [ âŪ ð×ð ðĖð1 âŊ ðĖðð ðĖðð = [ððð , ððð ] ∈ ð atau ðīĖ = [ðī, ðī] untuk sebarang ðī, ðī yang memenuhi ðī ≤ ðī, dengan masing-masing entrinya ð11 âŊ ð1ð ð11 âŊ ð1ð âą âŪ ] dan ðī = [ âŪ ðī=[ âŪ âą âŪ ]. ðð1 âŊ ððð ðð1 âŊ ððð Selanjutnya untuk menyatakan himpunan semua matriks interval yang berukuran ð × ð digunakan notasi ðð×ð (ðŦ). Pada matriks interval dikenal istilah midpoint dan width. Midpoint dari matriks interval ðīĖ merupakan matriks dengan entri-entrinya didefinisikan sebagai berikut: ð(ðĖ11 ) âŊ ð(ðĖð1 ) Ė âŪ âą âŪ ð(ðī) = [ ] ð(ðĖð1 ) âŊ ð(ðĖðð ) dan width matriks interval ðīĖ merupakan matriks width dengan entri-entrinya didefinisikan sebagai berikut: ðĪ(ðĖ11 ) âŊ ðĪ(ðĖð1 ) âą âŪ ðĪ(ðīĖ) = [ âŪ ] ðĪ(ðĖð1 ) âŊ ðĪ(ðĖðð ) dengan entri-entri matriks ðĪ(ðīĖ) selalu non negatif. Definisi 11 [8] Diketahui bahwa dua matriks interval ðīĖ dan ðĩĖ berordo ð × ð dikatakan sama yang dinotasikan dengan ðīĖ = ðĩĖ jika dan hanya jika ð(ðīĖ) = ð(ðĩĖ) dan ðĪ(ðīĖ) = ðĪ(ðĩĖ). Sedangkan matriks interval ðīĖ dan ðĩĖ dikatakan ekuivalen dan dinotasikan dengan ðīĖ ≈ ðĩĖ jika dan hanya jika ð(ðīĖ) = ð(ðĩĖ). METODE PANGKAT MATRIKS INTERVAL Misalkan ðīĖð×ð merupakan matriks interval berukuran ð × ð. Diasumsikan bahwa ðĖ1 , ðĖ2 , … , ðĖð adalah nilai-nilai eigen matriks interval ðīĖ yang berbeda sehingga |ðĖ1 | > |ðĖ2 | > âŊ > |ðĖð | Matriks ðī memiliki nilai eigen terbesar dengan vektor eigen yang bersesuaian. Selanjutnya, dipilih vektor eigen tak nol dari matriks ðīĖ ∈ ðð×ð (ðŦ). Inisialisasi vektor tak nol berada di ðð . Dimisalkan ðŊĖð , ðŊĖð , âŊ , ðŊĖð sebagai vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen ðĖ1 , ðĖ2 , … , ðĖð . Setiap vektor ðŊĖ yang berada dalam ruang vektor eigen ðŊĖð , ðŊĖð , âŊ , ðŊĖð dapat ditulis sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor tersebut [10]. Adapun kombinasi linearnya dapat ditulis sebagai berikut: ðŊĖ = ðĖ1 ðŊĖð + ðĖ2 ðŊĖð + âŊ + ðĖð ðŊĖð§ (3) Misalkan ðīĖðŊĖð = ðĖ1 ðŊĖð ðīĖðŊĖð = ðĖ2 ðŊĖð (4) âŪ ðīĖðŊĖð = ðĖð ðŊĖð } Selanjutnya, dengan mengalikan kedua ruas pada Persamaan 3 dengan ðīĖ dan mensubstitusikan Sistem Persamaan 4 sehingga diperoleh: ðīĖðŊĖ = ðĖ1 ðĖ1 ðŊĖ1 + ðĖ2 ðĖ2 ðŊĖð + âŊ + ðĖð ðĖð ðŊĖð§ 22 Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI ðĖ2 ðĖð ≈ ðĖ1 [ðĖ1 ðŊĖð + ðĖ2 ( ) ðŊĖð + âŊ + ðĖð ( ) ðŊĖð§ ] ðĖ1 ðĖ1 Selanjutnya dengan menggunakan cara yang sama diperoleh: 2 ð ðĖ2 ðĖð 2 2Ė Ė Ė ðī ðŊ ≈ ð1 [ðĖ1 ðŊĖð + ðĖ2 ( ) ðŊĖð + âŊ + ðĖð ( ) ðŊĖð§ ] ðĖ1 ðĖ1 âŪ âŪ ðīĖð ðŊĖ ≈ âŪ ð Ė ð ðĖ1ð [ðĖ1 ðŊĖ1 + ðĖ2 (Ėð2 ) ðŊĖð 1 Ė ð ðīĖð+1 ðŊ ≈ ðĖ1ð+1 [ðĖ1 ðŊĖð + ðĖ2 (Ėð2 ) ð+1 1 ð Ė ð + âŊ + ðĖð ( Ėðð ) ðŊĖð§ ] (5) 1 ð+1 Ė ð ðŊĖð + âŊ + ðĖð ( Ėðð ) 1 ðŊĖð§ ] (6) Ė 1, ð = 2,3, … , ð dan 0 ∉ Telah diasumsikan sebelumnya bahwa nilai-nilai eigennya berbeda dan |ðĖð ⁄ðĖ1 | < ðĖ1 , sehingga untuk ð → ∞, maka ð ðĖð lim ( ) = 0Ė ð→∞ ðĖ1 Dengan demikian Persamaan 5 dan Persamaan 6 menjadi ðīĖð ðŊĖ = ðĖ1ð ðĖ1 ðŊĖð dan ðīĖð+1 ðŊĖ = ðĖ1ð+1 ðĖ1 ðŊĖ1 Selanjutnya untuk ð → ∞ dan rasio ð diperoleh (ðīĖð ðŊĖ)ð ð→∞ (ðĖ1 ðŊĖð )ð (7) (ðīĖð+1 ðŊĖ)ð ð→∞ (ðĖ1 ðŊĖð )ð (8) ð ðĖ1 = lim dan ð+1 ðĖ1 = lim Dengan mensubstitusikan Persamaan 7 ke Persamaan 8 maka diperoleh: (ðīĖð+1 ðŊĖ)ð ð→∞ (ðīĖð ðŊĖ)ð ðĖ1 = lim (9) dengan ð menunjukkan komponen ð vektor dengan ð = 1,2,3, … , ð. Oleh karena itu, diperoleh ð rasio yang mendekati nilai yang sama yang merupakan nilai eigen terbesar. Algoritma sederhana untuk metode pangkat diberikan sebagai berikut: ðēĖð+1 = ðīĖðŊĖð , ð = 0,1,2 … , ð ðŊĖð+1 = ðēĖð+1 ⁄ð Ė ð+1 dengan ð Ė ð+1 merupakan elemen terbesar dari ðēĖð+1 dengan 0 ∉ ð Ė ð+1 . Sehingga Persamaan 9 bisa ditulis sebagai: (ðēĖ ) ðĖ1 = lim ð+1 ð , ð = 1,2,3, … , ð ð→∞ (ðŊĖð )ð dan ðŊĖð+1 sebagai vektor eigen yang bersesuaian. NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL Berdasarkan Definisi 1, nilai eigen dan vektor eigen suatu matriks ðī dengan entri-entri bilangan real harus memenuhi ðīðŊ = ððŊ. Dalam penelitian ini konsep tersebut juga diterapkan untuk mencari nilai eigen dan vektor eigen pada matriks interval menggunakan metode pangkat dengan operasi aritmetika interval yang dimodifikasi. Akan tetapi pada matriks interval digunakan ðīĖðŊĖ ≈ ðĖð ðŊĖ. Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks Interval Menggunakan …. 23 Berdasarkan Definisi 11, dua matriks interval ðīĖ dan ðĩĖ berordo ð × ð dikatakan sama yang dinotasikan dengan ðīĖ = ðĩĖ jika dan hanya jika ð(ðīĖ) = ð(ðĩĖ ) dan ðĪ(ðīĖ) = ðĪ(ðĩĖ ). Sedangkan matriks interval ðīĖ dan ðĩĖ dikatakan ekuivalen dan dinotasikan dengan ðīĖ ≈ ðĩĖ jika dan hanya jika ð(ðīĖ) = ð(ðĩĖ ). Definisi inilah yang menjadi dasar untuk mengatakan bahwa persamaan ðīĖðŊĖ ≈ ðĖð ðŊĖ ekuivalen. Berikut ini diberikan contoh mencari nilai eigen dan vektor eigen matriks interval menggunakan metode pangkat. [3,4] [1,5] [0,0] [3,4] [2,3] [3,7] [1,5] [1,1] Contoh 11 Diberikan matriks interval ðķĖ = [ ], tentukan nilai eigen dan vektor [0,0] [5,6] [3,4] [1,1] [1,1] [1,2] [1,2] [2,4] Ė eigen matriks interval ðķ ! Langkah-langkah menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks interval ðķĖ dengan metode pangkat sebagai berikut. [1,1] [1,1] A. Menentukan sebarang vektor tak nol ðŊĖ0 = [ ]. [1,1] [0,0] B. Melakukan proses iterasi vektor eigen matriks interval sebagai berikut: 1. Iterasi Pertama ïĐ [4,9] ïđ ïŠ[6,15]ïš ïš , dengan elemen terbesar dari y1 yaitu m1 ï― [6,15] y1 ï― Cv0 ï― ïŠ ïŠ[8,10]ïš ïŠ ïš ïŦ [3,5] ïŧ Menghitung aproksimasi pertama vektor eigen: ïĐ [4,9] ïđ ïĐ[0.24,0.93]ïđ ïŠ ïš ïŠ ïš 1 1 ïŠ[6,15]ïš ïŠ [1,1] ïš v1 ï― y1 ï― ï― m1 [6,15] ïŠ[8,10]ïš ïŠ[0.48,1.14]ïš ïŠ ïš ïŠ ïš ïŦ [3,5] ïŧ ïŦ[0.18,0.54]ïŧ 2. Iterasi Kedua ïĐ[2.26,10.35]ïđ ïŠ[4.14,14.36]ïš ïš ,dengan elemen terbesar dari y 2 yaitu m2 ï― [4.14,14.36] y 2 ï― Cv1 ï― ïŠ ïŠ[6.62,10.77]ïš ïŠ ïš ïŦ [2.08,6.68] ïŧ Menghitung aproksimasi kedua vektor eigen: ïĐ[2.26,10.35]ïđ ïĐ[0.15,1.22]ïđ ïŠ[4.14,14.36]ïš ïŠ [1,1] ïš 1 1 ïŠ ïšï―ïŠ ïš v2 ï― y2 ï― m2 [4.14,14.36] ïŠ[6.62,10.77]ïš ïŠ[0.46,1.44]ïš ïŠ ïš ïŠ ïš ïŦ [2.08,6.68] ïŧ ïŦ[0.14,0.81]ïŧ 24 Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI Dengan cara yang sama diperoleh iterasi ketiga, keempat, kelima, dan keenam vektor eigen matriks interval sebagai berikut: y3 y4 y5 y6 ïĐ[1.87,12.24]ïđ ïĐ[0.11,1.29] ïđ ïŠ [3.9,16.17] ïš ïŠ ïš ïš , m ï― [3.9,16.17], v ï― ïŠ [1,1] ïš ï―ïŠ 3 ïŠ[6.52,12.08]ïš 3 ïŠ[0.39,1.46]ïš ïŠ ïš ïŠ ïš [1.89,8.18] ïŦ ïŧ ïŦ[0.11,0.89]ïŧ ïĐ[1.66,12.74] ïđ ïĐ [0.1,1.34] ïđ ïŠ[3.72,16.33]ïš ïŠ ïš ïš , m ï― [3.72,16.33], v ï― ïŠ [1,1] ïš ï―ïŠ 4 4 ïŠ[6.28,12.19]ïš ïŠ[0.37,1.47]ïš ïŠ ïš ïŠ ïš ïŦ [1.72,8.45] ïŧ ïŦ [0.1,0.91] ïŧ ïĐ [1.6,12.97] ïđ ïĐ [0.1,1.36] ïđ ïŠ[3.67,16.46]ïš ïŠ ïš ïš , m ï― [3.67,16.46], v ï― ïŠ [1,1] ïš ï―ïŠ 5 ïŠ[6.21,12.24] ïš 5 ïŠ[0.37,1.47]ïš ïŠ ïš ïŠ ïš ïŦ [1.67,8.56] ïŧ ïŦ [0.1,0.92] ïŧ ïĐ [1.6,13.08] ïđ ïĐ [0.1,1.36] ïđ ïŠ[3.67,16.52]ïš ïŠ ïš ïš , m ï― [3.67,16.52], v ï― ïŠ [1,1] ïš ï―ïŠ 6 ïŠ[6.21,12.25] ïš 6 ïŠ[0.37,1.47]ïš ïŠ ïš ïŠ ïš [1.67,8.61] ïŦ ïŧ ïŦ [0.1,0.92] ïŧ Dari iterasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ðŊĖ6 konvergen ke ðŊĖ5, sehingga iterasi dapat dihentikan. Dengan demikian, diperoleh vektor eigen matriks interval ðķĖ adalah [0.1,1.36] [1,1] ðŊĖ = [ ] [0.37,1.47] [0.1,0.92] C. Menentukan nilai eigen matriks interval ðķĖ (y ) ïŽi ï― lim k+1 r , dengan r ï― 1, 2,3, 4 k ïŪïĨ ( v ) k r [1.6,13.08] ï― [1.18,18.92] [0.1,1.36] [3.67,16.52] ïŽ2 ï― ï― [3.67,16.52] [1,1] [6.21,12.25] ïŽ3 ï― ï― [4.28,15.83] [0.37,1.47] ïŽ1 ï― ïŽ4 ï― [1.67,8.61] ï― [1.82,18.32] [0.1,0.92] D. Ditunjukkan bahwa nilai eigen dan vektor eigen yang telah diperoleh memenuhi persamaan [0.1,1.36] [1,1] Untuk ðĖ1 = [1.18,18.92] dengan ðŊĖ = [ ] memenuhi Cv ïŧ ïŽ1v . [0.37,1.47] [0.1,0.92] Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks Interval Menggunakan …. 25 Cv ïŧ ïŽ1 v ïĐ[3, 4] ïŠ [2,3] ïïŠ ïŠ[0, 0] ïŠ ïŦ [1,1] ï [1,5] [3, 7] [5, 6] [1, 2] [0, 0] [1,5] [3, 4] [1, 2] [3, 4]ïđ ïĐ [0.1,1.36] ïđ ïĐ [0.1,1.36] ïđ ïŠ [1,1] ïš [1,1] ïšïš ïŠïŠ [1,1] ïšïš ïš ïŧ [1.18,18.92] ïŠ ïŠ[0.37,1.47]ïš [1.1]ïš ïŠ[0.37,1.47]ïš ïšïŠ ïš ïŠ ïš [2, 4] ïŧ ïŦ [0.1, 0.92] ïŧ ïŦ [0.1, 0.92] ïŧ ïĐ [1.6,13.08] ïđ ïĐ[0.12,14.55]ïđ ïŠ[3.67,16.52]ïš ïŠ[1.18,18.92]ïš ïŠ ïšïŧïŠ ïš ïŠ[6.21,12.25] ïš ïŠ[0.44,18.05]ïš ïŠ ïš ïŠ ïš ïŦ [1.67,8.61] ïŧ ïŦ[0.12,10.13]ïŧ Berdasarkan Definisi 11, bahwa diperoleh midpoint dan width dari Cv ïŧ ïŽ1v yaitu: 7.3 7.3 10.1 10.1 ð(ðķĖ ðŊĖ) = [ 9.2 ] , ð(ðĖ1 ðŊĖ) = [ 9.2 ] 5.1 5.1 11.4 14.4 12.8 17.7 ðĪ(ðķĖ ðŊĖ) = [6.04] , ðĪ(ðĖ1 ðŊĖ) = [ 17.6 ] 6.9 10.01 Ė Ė Ė Ė Karena ð(ðķ ðŊĖ) = ð(ð1 ðŊĖ) dan ðĪ(ðķ ðŊĖ) ≠ ðĪ(ð1 ðŊĖ) maka ïŽ1 ï― [1.18,18.92] merupakan nilai eigen matriks [0.1,1.36] [1,1] interval ðķĖ dengan ðŊĖ = [ ]. Cara yang sama juga dilakukan untuk mengecek ïŽ2 , ïŽ3 , ïŽ4 dengan [0.37,1.47] [0.1,0.92] [0.1,1.36] [1,1] ðŊĖ = [ ] memenuhi persamaan Cv ïŧ ïŽi v . Sehingga dapat disimpulkan bahwa matriks interval [0.37,1.47] [0.1,0.92] Ė ðķ mempunyai empat nilai eigen yaitu ðĖ1 = [1.82,18.92] , ðĖ2 = [3.67,16.52] ðĖ3 = [4.28,15.83] , ðĖ4 = [1.82,18.32] Berdasarkan Definisi 6 dapat disimpulkan bahwa yang menjadi nilai eigen terbesar dari matriks interval [0.1,1.36] [1,1] ðķĖ adalah ðĖ1 dan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen tersebut adalah ðŊĖ = [ ]. [0.37,1.47] [0.1,0.92] PENUTUP Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan bahwa: Metode pangkat dapat digunakan untuk mencari nilai eigen dan vektor eigen pada matriks interval yang berukuran ð × ð dengan operasi yang digunakan adalah operasi aritmetika interval yang dimodifikasi. Adapun langkah-langkah dalam menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks interval dengan metode pangkat yaitu menentukan vektor tak nol dari sebarang matriks interval yang berada di ðð . Menghitung iterasi vektor eigen matriks interval dengan menggunakan formula ðēĖð+1 = ðīĖðŊĖð untuk selanjutnya menghitung ðŊĖð+1 = ðēĖð+1⁄ð Ė ð+1 dengan ð = 0,1,2, … , ð, selanjutnya menghitung nilai eigen matriks 26 Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI (ðēĖð+1 )ð ,ð ð→∞ (ðŊĖð )ð interval dengan formula ðĖð = lim = 0,1,2, , … , ð dan ð = 1,2,3, … , ð. Kemudian mengecek nilai eigen dan vektor eigen yang telah diperoleh dengan menggunakan persamaan ðīĖðŊĖ ≈ ðĖð ðŊĖ. DAFTAR PUSTAKA [1]. Veeramalai, G., 2012. Eigen Values of an Interval Matrix. Volume 02. [2]. Anton, H., 1987. Aljabar Linear Elementer. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. [3]. Howart, A. R., 2004. Aljabar Linear Elementer. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga [4]. Ramon E. Moore, R. B. K. M. J. C., 2009. Introduction to Interval Analysis. Philadelphia: SIAM. [5]. Hansen, E., 1965. Interval Arithmetic With Some Aplication for Digital Computers. California: Lickheed Missiles & Space Company. [6]. Walster, E. H. &. G. W., 2004. Global Optimization Using Interval Analysis. Edisi Kedua. New York: Marcel Dekker. [7]. Kaleyski, N. S., 2014. Eigenvalues of Symmetric Interval Matrices. Halaman. 7. [8]. K.Ganesan, 2007. On Some Properties of Interval Matrices. International Journal of Mathematical, Computational, Physical and Quantum Engineering, Volume 1, Halaman. 25-30. [9]. T. Nirmala, D. D. H. K. K. G., 2011. Inverse Interval Matrix: A New Approach. Applied Mathematical Sciences, Volume 5, Halaman. 609-615. [10]. S.R.K.Iyengar, R., 2009. Numerical Methods. Edisi Kedua. India: New Age. YUYUN EKA PRATIWI : FMIPA Untan, Pontianak, [email protected] MARIATUL KIFTIAH : FMIPA Untan, Pontianak, [email protected] EKA WULAN RAMADHANI : FMIPA Untan, Pontianak, [email protected]