penentuan nilai eigen dan vektor eigen matriks

advertisement
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster)
Volume 6, No. 02 (2017), hal 17 – 26.
PENENTUAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL
MENGGUNAKAN METODE PANGKAT
Yuyun Eka Pratiwi, Mariatul Kiftiah, Eka Wulan Ramadhani
INTISARI
Matriks interval merupakan perluasan dari matriks real dengan entri-entrinya berupa interval. Interval yang
digunakan adalah interval tertutup. Permasalahan yang sering muncul pada suatu matriks tidak terkecuali
matriks interval adalah nilai eigen dan vektor eigen. Pada matriks interval permasalahan tersebut dapat
diselesaikan dengan menggunakan salah satu metode numerik yaitu metode pangkat. Metode pangkat adalah
metode iterasi yang digunakan untuk menentukan nilai eigen terbesar dan vektor eigen yang bersesuaian dari
suatu matriks. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen dari matriks interval
menggunakan metode pangkat dengan operasi aritmetika interval yang dimodifikasi. Operasi tersebut
digunakan agar dual yang merupakan operator penting dalam menukar batas atas dengan batas bawah dari
suatu interval dapat digunakan dalam perhitungan. Langkah pertama dalam menentukan nilai eigen dan vektor
eigen matriks interval menggunakan metode pangkat adalah menentukan vektor tak nol (ðŊĖƒ0 ) dari matriks
interval ðīĖƒð‘›×𝑛 . Selanjutnya menghitung ðēĖƒð‘˜+1 = ðīĖƒðŊĖƒð‘˜ dengan 𝑘 = 0,1,2, … , 𝑛 dan menentukan 𝑚
Ėƒ 𝑘+1 yang
ðēĖƒ
digunakan untuk menghitung ðŊĖƒð‘˜+1 = Ėƒð‘˜+1 . Setelah itu menentukan kekonvergenan ðŊĖƒð‘˜ . Kemudian menentukan
𝑚𝑘+1
nilai eigen matriks interval menggunakan formula 𝜆Ėƒð‘– = 𝑙𝑖𝑚
(ðēĖƒð‘˜+1 )𝑟
𝑘→∞ (ðŊĖƒð‘˜ )𝑟
dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 dan 𝑟 = 1,2,3, … , 𝑛.
Setelah diperoleh nilai eigen dan vektor eigen, dilakukan pengecekan nilai eigen dan vektor eigen dengan
menggunakan persamaan ðīĖƒðŊĖƒ ≈ 𝜆Ėƒð‘– ðŊĖƒ. Diperoleh nilai eigen dan vektor eigen matriks interval yang bersesuaian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pangkat bisa digunakan untuk menentukan nilai eigen dan
vektor eigen pada matriks interval dengan operasi aritmetika interval yang dimodifikasi.
Kata Kunci : aritmetika interval, modifikasi aritmetika interval
PENDAHULUAN
Permasalahan nilai eigen dan vektor eigen merupakan salah satu masalah yang sering muncul pada
matriks tidak terkecuali matriks interval. Mencari nilai eigen dan vektor eigen pada matriks interval akan
sangat sulit dan memerlukan waktu yang lama jika dilakukan dengan cara analitik yaitu menggunakan
persamaan karakteristik |ðīĖƒ − 𝜆ĖƒΙĖƒ| = 0Ėƒ. Oleh sebab itu, untuk mencari nilai eigen dan vektor eigen suatu
matriks interval diperlukan suatu metode numerik yaitu dengan menggunakan metode pangkat [1]. Metode
pangkat menghasilkan sebuah aproksimasi terhadap nilai eigen terbesar dan vektor eigen yang bersesuaian
[2].
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen dari suatu matriks interval
menggunakan metode pangkat dengan operasi aritmetika interval yang dimodifikasi. Pada penelitian ini,
entri-entri pada matriks interval merupakan interval tertutup dan aritmetika interval yang digunakan adalah
aritmetika interval yang dimodifikasi.
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mendefinisikan matriks interval berukuran
𝑛 × ð‘›, misalkan ðīĖƒ dan menentukan sebarang vektor tak nol, misalkan ðŊĖƒ0. Langkah selanjutnya, menghitung
ðēĖƒ1 = ðīĖƒðŊĖƒ0 dan menentukan elemen terbesar dari ðēĖƒ1 yaitu 𝑚
Ėƒ 1 . Kemudian menghitung aproksimasi pertama
ðēĖƒ1
vektor eigen, ðŊĖƒ1 = 𝑚Ėƒ . Ulangi langkah tersebut hingga diperoleh aproksimasi vektor eigen yang konvergen
1
17
18
Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI
dengan aproksimasi vektor eigen pada iterasi sebelumnya atau dapat ditulis lim ðŊĖƒð‘˜+1 = ðŊĖƒ. Langkah
𝑘→∞
(ðēĖƒð‘˜+1 )𝑟
,
𝑘→∞ (ðŊĖƒð‘˜ )𝑟
selanjutnya, setelah diperoleh vektor eigen dapat dicari nilai eigen menggunakan formula 𝜆Ėƒð‘– = lim
dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 dan 𝑟 = 1,2,3, … , 𝑛. Setelah diperoleh nilai eigen dan vektor eigen yang bersesuaian,
selanjutnya dilakukan pengecekan untuk melihat apakah nilai eigen dan vektor eigen suatu matriks interval
yang diperoleh telah memenuhi persamaan ðīĖƒðŊĖƒ ≈ 𝜆Ėƒð‘– ðŊĖƒ.
NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN
Sebuah matriks persegi 𝑛 × ð‘› memiliki nilai dan vektor karakteristik yang lebih sering disebut sebagai
nilai dan vektor eigen. Berikut diberikan definisi nilai dan vektor eigen dari suatu matriks.
Definisi 1 [3] Jika ðī adalah sebuah matriks 𝑛 × ð‘›, maka sebuah vektor tak nol ðŊ pada ð‘đ𝑛 disebut vektor
eigen (eigenvector) dari ðī jika ðīðŊ adalah sebuah kelipatan skalar dari ðŊ yaitu
ðīðŊ = 𝜆ðŊ
untuk sebarang skalar 𝜆. Skalar 𝜆 disebut nilai eigen (eigenvalue) dari ðī, dan ðŊ disebut sebagai vektor
eigen dari ðī yang bersesuaian dengan 𝜆.
Untuk memperoleh nilai eigen dari sebuah matriks ðī berukuran 𝑛 × ð‘›, dapat ditulis sebagai ðīðŊ = 𝜆𝐞ðŊ atau
ekuivalen dengan
(𝜆𝐞 − ðī)ðŊ = 𝟎
(1)
agar 𝜆 dapat menjadi nilai eigen, harus terdapat paling sedikit satu solusi tak nol dari Persamaan 1. Namun,
Persamaan 1 memiliki solusi tak nol jika dan hanya jika
ð‘‘ð‘’ð‘Ą(𝜆𝐞 − ðī) = 0
(2)
Persamaan 2 disebut persamaan karakteristik matriks ðī. Skalar-skalar yang memenuhi persamaan tersebut
adalah nilai-nilai eigen matriks ðī.
INTERVAL
Interval adalah himpunan bilangan-bilangan real yang ditunjukkan sebagai suatu pasangan berurut dan
dinyatakan dalam suatu ketaksamaan [4]. Dalam analisis interval, suatu ketaksamaan interval dinyatakan
dalam bentuk interval tertutup pada garis real. Berikut ini diberikan definisi tentang interval tertutup,
midpoint, dan width dari suatu interval.
Definisi 2 [5] Interval tertutup adalah himpunan semua bilangan real ð‘Ĩ yang dinyatakan dalam suatu
ketaksamaan ð‘Ĩ ≤ ð‘Ĩ ≤ ð‘Ĩ untuk sebarang konstanta real ð‘Ĩ dan ð‘ĨĖ… dengan ð‘Ĩ ≤ ð‘Ĩ dan dinotasikan dengan
[ð‘Ĩ, ð‘Ĩ].
Dikenal pula istilah titik tengah (midpoint) dan lebar (width) dari suatu interval yang didefinisikan sebagai
berikut:
Definisi 3 [6] Titik tengah atau midpoint dari suatu interval dengan ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] adalah bilangan real:
ð‘Ĩ+ð‘Ĩ
𝑚(ð‘ĨĖƒ) =
2
Definisi 4 [6] Lebar atau width dari suatu interval dengan ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] adalah bilangan real:
ð‘Ī(ð‘ĨĖƒ) = ð‘Ĩ − ð‘Ĩ
Selanjutnya, dalam mempelajari interval dikenal istilah himpunan semua interval sejati yang didefinisikan
dengan:
𝐈𝐑 = {ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] âˆķ ð‘Ĩ ≤ ð‘Ĩ, dengan ð‘Ĩ, ð‘Ĩ ∈ ℝ }
dan himpunan semua interval tak sejati yang didefinisikan dengan:
𝐈𝐑 = {ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] âˆķ ð‘Ĩ > ð‘Ĩ, dengan ð‘Ĩ, ð‘Ĩ ∈ ℝ }
Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks Interval Menggunakan ….
19
Sedangkan gabungan himpunan interval sejati dan himpunan interval tak sejati yang disebut dengan
generalisasi interval didefinisikan dengan:
𝐃 = 𝐈𝐑 ∪ 𝐈𝐑 = {[ð‘Ĩ, ð‘Ĩ], dengan ð‘Ĩ, ð‘Ĩ ∈ ℝ }.
Entri-entri matriks interval dalam penelitian ini berada pada 𝐃 agar operator dual bisa digunakan.
ARITMETIKA INTERVAL
Diberikan +, −, ∙ , dan ÷, yang masing-masing menyatakan operasi aritmetika pada penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian suatu interval. Jika ∗ ∈ {+, −, ∙ , ÷} dan ð‘ĨĖƒ, ð‘ĶĖƒ ∈ 𝐃 dengan 𝐃 = 𝐈𝐑 ∪
𝐈𝐑 = {[ð‘Ĩ, ð‘Ĩ], dengan ð‘Ĩ, ð‘Ĩ ∈ ℝ }, maka berikut ini diberikan definisi operasi aritmetika pada bilangan
interval ð‘ĨĖƒ dan ð‘ĶĖƒ.
Definisi 5 [6] Operasi pada aritmetika interval dengan ð‘ĨĖƒ, ð‘ĶĖƒ ∈ ð‘Ŧ dan ∗ ∈ {+, −,∙,÷} dapat ditulis sebagai
berikut:
ð‘ĨĖƒ ∗ ð‘ĶĖƒ = {ð‘Ĩ ∗ ð‘Ķ|ð‘Ĩ ∈ ð‘ĨĖƒ, ð‘Ķ ∈ ð‘ĶĖƒ}
Oleh karena itu, interval ð‘ĨĖƒ ∗ ð‘ĶĖƒ menghasilkan operasi yang memuat setiap bilangan yang dapat dibentuk
sebagai ð‘Ĩ ∗ ð‘Ķ untuk setiap ð‘Ĩ ∈ ð‘ĨĖƒ dan ð‘Ķ ∈ ð‘ĶĖƒ. Berikut ini diberikan sifat-sifat untuk dua interval ð‘ĨĖƒ ∗ ð‘ĶĖƒ dari
suatu interval tertutup. Misalkan diberikan dua interval yaitu ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] dan ð‘ĶĖƒ = [ð‘Ķ, ð‘Ķ]; ð‘ĨĖƒ,ð‘ĶĖƒ ∈ 𝐃, sifat-sifat
yang memenuhi operasi aritmetika interval ð‘ĨĖƒ ∗ ð‘ĶĖƒ adalah sebagai berikut:
1. ð‘ĨĖƒ + ð‘ĶĖƒ = [ð‘Ĩ + ð‘Ķ, ð‘Ĩ + ð‘Ķ],
2.
ð‘ĨĖƒ − ð‘ĶĖƒ = [ð‘Ĩ − ð‘Ķ, ð‘Ĩ − ð‘Ķ],
3.
ð‘ĨĖƒ ∙ ð‘ĶĖƒ = [𝑚𝑖𝑛 {ð‘Ĩ ð‘Ķ, ð‘Ĩ ð‘Ķ, ð‘Ĩ ð‘Ķ, ð‘Ĩ ð‘Ķ} , 𝑚𝑎ð‘Ĩ {ð‘Ĩ ð‘Ķ, ð‘Ĩ ð‘Ķ, ð‘Ĩ ð‘Ķ, ð‘Ĩ ð‘Ķ}],
4.
ð‘ĨĖƒ ÷ ð‘ĶĖƒ = ð‘ĨĖƒ ∙ ð‘ĶĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] ∙
5.
𝛞 + ð‘ĨĖƒ = [𝛞 + ð‘Ĩ, 𝛞 + ð‘Ĩ].
1
𝟏
, dengan
[ð‘Ķ,ð‘Ķ]
𝟏
[ð‘Ķ,ð‘Ķ]
𝟏 𝟏
= [ð‘Ķ , ð‘Ķ] untuk 0 ∉ ð‘ĶĖƒ.
6. 𝛞 ∙ ð‘ĨĖƒ = [𝑚𝑖𝑛{𝛞 ∙ ð‘Ĩ , 𝛞 ∙ ð‘Ĩ }, 𝑚𝑎ð‘Ĩ{𝛞 ∙ ð‘Ĩ , 𝛞 ∙ ð‘Ĩ}]
Dikenal pula istilah nilai mutlak pada interval yang dapat ditentukan dengan melihat nilai maksimum
dari lower endpoint dan upper endpoint. Selain itu dapat pula ditentukan relasi (hubungan) antar dua interval
yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu interval lebih besar dari interval lainnya yang dapat dilihat
dari midpoint kedua interval. Berikut ini diberikan definisi nilai mutlak dari suatu interval dan relasi
(hubungan) antar dua interval.
Definisi 6 [6] Nilai mutlak suatu interval didefinisikan sebagai berikut:
(∀ ð‘ĨĖƒ ∈ ð‘Ŧ)(|ð‘ĨĖƒ| = 𝑚𝑎ð‘Ĩ(|ð‘Ĩ|, |ð‘Ĩ|)
Definisi 7 [7] Relasi ≤ pada ð‘Ŧ didefinisikan sebagai berikut:
(∀ ð‘ĨĖƒ, ð‘ĶĖƒ ∈ ð‘Ŧ)(ð‘ĨĖƒ ≤ ð‘ĶĖƒ ⟹ 𝑚𝑖𝑑 ð‘ĨĖƒ ≤ 𝑚𝑖𝑑 ð‘ĶĖƒ)
Selain aritmetika interval dikenal pula modifikasi aritmetika interval. Adanya modifikasi aritmetika interval
menyebabkan berlakunya sifat distributif pada perkalian interval. Dikenal pula istilah dual pada modifikasi
aritmetika interval yang nantinya digunakan pada perhitungan menentukan nilai eigen dan vektor eigen
matriks interval menggunakan metode pangkat.
MODIFIKASI ARITMETIKA INTERVAL
Dikenal istilah dual dalam modifikasi aritmetika interval. Dual merupakan operator penting dalam
menukar batas atas (upper endpoint) dengan batas bawah (lower endpoint) dari suatu interval. Operator dual
pada modifikasi aritmetika interval hanya digunakan pada operasi pengurangan dan pembagian pada dua
interval yang bernilai sama. Misalkan diberikan ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] maka dual dari interval ð‘ĨĖƒ dapat ditulis sebagai
20
Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI
𝑑ð‘Ē𝑎𝑙(ð‘ĨĖƒ) = 𝑑ð‘Ē𝑎𝑙[ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ]. Pada sebuah interval ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] dikenal pula istilah half-width yaitu
setengah dari lebar interval ð‘ĨĖƒ. Berikut ini diberikan definisi mengenai half-width dan sifat-sifat operasi
modifikasi aritmetika interval.
Definisi 8 [8] Misalkan diberikan suatu interval ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] dengan ð‘ĨĖƒ ∈ 𝐃. Setengah dari lebar interval ð‘ĨĖƒ
yang disebut sebagai half-widht ð‘ĨĖƒ, dapat dituliskan sebagai berikut:
ð‘Ī(ð‘ĨĖƒ) = (
ð‘Ĩ−ð‘Ĩ
2
)
Definisi 9 [9] Diberikan dua interval dengan ð‘ĨĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] dan ð‘ĶĖƒ = [ð‘Ķ, ð‘Ķ], sehingga:
i.
Penjumlahan
ð‘ĨĖƒ + ð‘ĶĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] + [ð‘Ķ, ð‘Ķ] = [𝑚(ð‘ĨĖƒ) + 𝑚(ð‘ĶĖƒ) − 𝑘, 𝑚(ð‘ĨĖƒ) + 𝑚(ð‘ĶĖƒ) + 𝑘]
dengan 𝑘 = (
(ð‘Ķ+ð‘Ĩ)−(ð‘Ķ+ð‘Ĩ)
2
)
ii. Pengurangan
ð‘ĨĖƒ − ð‘ĶĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] − [ð‘Ķ, ð‘Ķ] = [𝑚(ð‘ĨĖƒ) − 𝑚(ð‘ĶĖƒ) − 𝑘, 𝑚(ð‘ĨĖƒ) − 𝑚(ð‘ĶĖƒ) + 𝑘]
dengan 𝑘 = (
(ð‘Ķ+ð‘Ĩ)−(ð‘Ķ+ð‘Ĩ)
) tetapi, jika ð‘ĨĖƒ = ð‘ĶĖƒ atau [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] = [ð‘Ķ, ð‘Ķ], maka ð‘ĨĖƒ − ð‘ĶĖƒ = ð‘ĨĖƒ − 𝑑ð‘Ē𝑎𝑙(ð‘ĨĖƒ) =
2
[ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] − [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] = [(ð‘Ĩ − ð‘Ĩ), (ð‘Ĩ − ð‘Ĩ)] = [0,0]
iii. Perkalian
ð‘ĨĖƒ ∙ ð‘ĶĖƒ = [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] ∙ [ð‘Ķ, ð‘Ķ] = [(𝑚(ð‘ĨĖƒ)𝑚(ð‘ĶĖƒ) − 𝑘), (𝑚(ð‘ĨĖƒ)𝑚(ð‘ĶĖƒ) + 𝑘)]
dengan 𝑘 = 𝑚𝑖𝑛{(𝑚(ð‘ĨĖƒ)𝑚(ð‘ĶĖƒ) − 𝛞), (ð›― − 𝑚(ð‘ĨĖƒ)𝑚(ð‘ĶĖƒ))}
𝛞 = 𝑚𝑖𝑛(ð‘Ĩð‘Ķ, ð‘Ĩð‘Ķ, ð‘Ĩð‘Ķ, ð‘Ĩð‘Ķ) dan ð›― = 𝑚𝑎ð‘Ĩ (ð‘Ĩð‘Ķ, ð‘Ĩð‘Ķ, ð‘Ĩð‘Ķ, ð‘Ĩð‘Ķ)
iv. Pembagian
1 ÷ ð‘ĨĖƒ =
1
ð‘ĨĖƒ
=
1
[ð‘Ĩ,ð‘Ĩ]
=[
1
−
𝑚(ð‘ĨĖƒ)
𝑘,
1
+
𝑚(ð‘ĨĖƒ)
1 ð‘Ĩ−ð‘Ĩ 1 ð‘Ĩ−ð‘Ĩ
) , ( )}
ð‘Ĩ ð‘Ĩ+ð‘Ĩ ð‘Ĩ ð‘Ĩ+ð‘Ĩ
dengan 𝑘 = 𝑚𝑖𝑛 { (
𝑘]
dan 0 ∉ ð‘ĨĖƒ, Jika ð‘ĨĖƒ = ð‘ĶĖƒ, maka
ð‘ĨĖƒ ð‘ĨĖƒ
ð‘ĨĖƒ
= =
ð‘ĶĖƒ ð‘ĨĖƒ 𝑑ð‘Ē𝑎𝑙(ð‘ĨĖƒ)
1
= [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ]
[ð‘Ĩ, ð‘Ĩ]
1 1
= [ð‘Ĩ, ð‘Ĩ] [ð‘Ĩ , ð‘Ĩ]
ð‘Ĩ ð‘Ĩ
= [ð‘Ĩ , ð‘Ĩ] = [1,1]
v. Perkalian interval dengan sebuah skalar
𝜆ð‘ĨĖƒ = {
[𝜆ð‘Ĩ, 𝜆ð‘Ĩ], ð‘Ēð‘›ð‘Ąð‘Ē𝑘 𝜆 ≥ 0
[𝜆ð‘Ĩ, 𝜆ð‘Ĩ], ð‘Ēð‘›ð‘Ąð‘Ē𝑘 𝜆 < 0
MATRIKS INTERVAL
Matriks interval merupakan himpunan dari matriks-matriks dengan 𝑎Ėƒð‘–𝑗 yang menyatakan entri dari
matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Untuk setiap 𝑎𝑖𝑗 , 𝑎𝑖𝑗 ∈ ℝ maka 𝑎𝑖𝑗 adalah entri pada matriks
interval dengan nilai terkecil dari 𝑎Ėƒð‘–𝑗 dan 𝑎𝑖𝑗 adalah entri pada matriks dengan nilai terbesar dari 𝑎Ėƒð‘–𝑗 . Secara
umum, matriks interval didefinisikan sebagai berikut.
Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks Interval Menggunakan ….
21
Definisi 10 [8] Suatu matriks ðīĖƒ berukuran 𝑚 × ð‘› dengan setiap entri-entrinya sebagai berikut:
𝑎Ėƒ11 â‹Ŋ 𝑎Ėƒ1𝑛
⋱
â‹Ū ] = [𝑎Ėƒð‘–𝑗 ]
ðīĖƒ = [ â‹Ū
𝑚×𝑛
𝑎Ėƒð‘š1 â‹Ŋ 𝑎Ėƒð‘šð‘›
𝑎Ėƒð‘–𝑗 = [𝑎𝑖𝑗 , 𝑎𝑖𝑗 ] ∈ 𝐃 atau ðīĖƒ = [ðī, ðī] untuk sebarang ðī, ðī yang memenuhi ðī ≤ ðī, dengan masing-masing
entrinya
𝑎11 â‹Ŋ 𝑎1𝑛
𝑎11 â‹Ŋ 𝑎1𝑛
⋱
â‹Ū ] dan ðī = [ â‹Ū
ðī=[ â‹Ū
⋱
â‹Ū ].
𝑎𝑚1 â‹Ŋ 𝑎𝑚𝑛
𝑎𝑚1 â‹Ŋ 𝑎𝑚𝑛
Selanjutnya untuk menyatakan himpunan semua matriks interval yang berukuran 𝑚 × ð‘› digunakan notasi
𝑀𝑚×𝑛 (ð‘Ŧ).
Pada matriks interval dikenal istilah midpoint dan width. Midpoint dari matriks interval ðīĖƒ merupakan
matriks dengan entri-entrinya didefinisikan sebagai berikut:
𝑚(𝑎Ėƒ11 ) â‹Ŋ 𝑚(𝑎Ėƒð‘›1 )
Ėƒ
â‹Ū
⋱
â‹Ū
𝑚(ðī) = [
]
𝑚(𝑎Ėƒð‘š1 ) â‹Ŋ 𝑚(𝑎Ėƒð‘šð‘› )
dan width matriks interval ðīĖƒ merupakan matriks width dengan entri-entrinya didefinisikan sebagai berikut:
ð‘Ī(𝑎Ėƒ11 ) â‹Ŋ ð‘Ī(𝑎Ėƒð‘›1 )
⋱
â‹Ū
ð‘Ī(ðīĖƒ) = [ â‹Ū
]
ð‘Ī(𝑎Ėƒð‘š1 ) â‹Ŋ ð‘Ī(𝑎Ėƒð‘šð‘› )
dengan entri-entri matriks ð‘Ī(ðīĖƒ) selalu non negatif.
Definisi 11 [8] Diketahui bahwa dua matriks interval ðīĖƒ dan ðĩĖƒ berordo 𝑚 × ð‘› dikatakan sama yang
dinotasikan dengan ðīĖƒ = ðĩĖƒ jika dan hanya jika 𝑚(ðīĖƒ) = 𝑚(ðĩĖƒ) dan ð‘Ī(ðīĖƒ) = ð‘Ī(ðĩĖƒ). Sedangkan matriks
interval ðīĖƒ dan ðĩĖƒ dikatakan ekuivalen dan dinotasikan dengan ðīĖƒ ≈ ðĩĖƒ jika dan hanya jika 𝑚(ðīĖƒ) = 𝑚(ðĩĖƒ).
METODE PANGKAT MATRIKS INTERVAL
Misalkan ðīĖƒð‘›×𝑛 merupakan matriks interval berukuran 𝑛 × ð‘›. Diasumsikan bahwa 𝜆Ėƒ1 , 𝜆Ėƒ2 , … , 𝜆Ėƒð‘› adalah
nilai-nilai eigen matriks interval ðīĖƒ yang berbeda sehingga
|𝜆Ėƒ1 | > |𝜆Ėƒ2 | > â‹Ŋ > |𝜆Ėƒð‘› |
Matriks ðī memiliki nilai eigen terbesar dengan vektor eigen yang bersesuaian. Selanjutnya, dipilih vektor
eigen tak nol dari matriks ðīĖƒ ∈ 𝑀𝑛×𝑛 (ð‘Ŧ). Inisialisasi vektor tak nol berada di 𝐃𝑛 . Dimisalkan ðŊĖƒðŸ , ðŊĖƒðŸ , â‹Ŋ , ðŊĖƒð’
sebagai vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen 𝜆Ėƒ1 , 𝜆Ėƒ2 , … , 𝜆Ėƒð‘› . Setiap vektor ðŊĖƒ yang berada dalam
ruang vektor eigen ðŊĖƒðŸ , ðŊĖƒðŸ , â‹Ŋ , ðŊĖƒð’ dapat ditulis sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor tersebut [10].
Adapun kombinasi linearnya dapat ditulis sebagai berikut:
ðŊĖƒ = 𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒðŸ + 𝑐Ėƒ2 ðŊĖƒðŸ + â‹Ŋ + 𝑐Ėƒð‘› ðŊĖƒð§
(3)
Misalkan
ðīĖƒðŊĖƒðŸ = 𝜆Ėƒ1 ðŊĖƒðŸ
ðīĖƒðŊĖƒðŸ = 𝜆Ėƒ2 ðŊĖƒðŸ
(4)
â‹Ū
ðīĖƒðŊĖƒð’ = 𝜆Ėƒð‘› ðŊĖƒð’ }
Selanjutnya, dengan mengalikan kedua ruas pada Persamaan 3 dengan ðīĖƒ dan mensubstitusikan Sistem
Persamaan 4 sehingga diperoleh:
ðīĖƒðŊĖƒ = 𝑐Ėƒ1 𝜆Ėƒ1 ðŊĖƒ1 + 𝑐Ėƒ2 𝜆Ėƒ2 ðŊĖƒðŸ + â‹Ŋ + 𝑐Ėƒð‘› 𝜆Ėƒð‘› ðŊĖƒð§
22
Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI
𝜆Ėƒ2
𝜆Ėƒð‘›
≈ 𝜆Ėƒ1 [𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒðŸ + 𝑐Ėƒ2 ( ) ðŊĖƒðŸ + â‹Ŋ + 𝑐Ėƒð‘› ( ) ðŊĖƒð§ ]
𝜆Ėƒ1
𝜆Ėƒ1
Selanjutnya dengan menggunakan cara yang sama diperoleh:
2
𝑛
𝜆Ėƒ2
𝜆Ėƒð‘›
2
2Ėƒ
Ėƒ
Ėƒ
ðī ðŊ ≈ 𝜆1 [𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒðŸ + 𝑐Ėƒ2 ( ) ðŊĖƒðŸ + â‹Ŋ + 𝑐Ėƒð‘› ( ) ðŊĖƒð§ ]
𝜆Ėƒ1
𝜆Ėƒ1
â‹Ū
â‹Ū
ðīĖƒð‘˜ ðŊĖƒ ≈
â‹Ū
𝑘
Ėƒ
𝜆
𝜆Ėƒ1𝑘 [𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒ1 + 𝑐Ėƒ2 (Ėƒðœ†2 ) ðŊĖƒðŸ
1
Ėƒ
𝜆
ðīĖƒð‘˜+1 ðŊ ≈ 𝜆Ėƒ1𝑘+1 [𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒðŸ + 𝑐Ėƒ2 (Ėƒðœ†2 )
𝑘+1
1
𝑘
Ėƒ
𝜆
+ â‹Ŋ + 𝑐Ėƒð‘› ( Ėƒðœ†ð‘› ) ðŊĖƒð§ ]
(5)
1
𝑘+1
Ėƒ
𝜆
ðŊĖƒðŸ + â‹Ŋ + 𝑐Ėƒð‘› ( Ėƒðœ†ð‘› )
1
ðŊĖƒð§ ]
(6)
Ėƒ 1, 𝑖 = 2,3, … , 𝑛 dan 0 ∉
Telah diasumsikan sebelumnya bahwa nilai-nilai eigennya berbeda dan |𝜆Ėƒð‘– ⁄𝜆Ėƒ1 | <
𝜆Ėƒ1 , sehingga untuk 𝑘 → ∞, maka
𝑘
𝜆Ėƒð‘–
lim ( ) = 0Ėƒ
𝑘→∞ 𝜆Ėƒ1
Dengan demikian Persamaan 5 dan Persamaan 6 menjadi
ðīĖƒð‘˜ ðŊĖƒ = 𝜆Ėƒ1𝑘 𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒðŸ
dan
ðīĖƒð‘˜+1 ðŊĖƒ = 𝜆Ėƒ1𝑘+1 𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒ1
Selanjutnya untuk 𝑘 → ∞ dan rasio 𝑟 diperoleh
(ðīĖƒð‘˜ ðŊĖƒ)𝑟
𝑘→∞ (𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒðŸ )𝑟
(7)
(ðīĖƒð‘˜+1 ðŊĖƒ)𝑟
𝑘→∞ (𝑐Ėƒ1 ðŊĖƒðŸ )𝑟
(8)
𝑘
𝜆Ėƒ1 = lim
dan
𝑘+1
𝜆Ėƒ1
= lim
Dengan mensubstitusikan Persamaan 7 ke Persamaan 8 maka diperoleh:
(ðīĖƒð‘˜+1 ðŊĖƒ)𝑟
𝑘→∞ (ðīĖƒð‘˜ ðŊĖƒ)𝑟
𝜆Ėƒ1 = lim
(9)
dengan 𝑟 menunjukkan komponen 𝑛 vektor dengan 𝑟 = 1,2,3, … , 𝑛. Oleh karena itu, diperoleh 𝑛 rasio yang
mendekati nilai yang sama yang merupakan nilai eigen terbesar. Algoritma sederhana untuk metode pangkat
diberikan sebagai berikut:
ðēĖƒð‘˜+1 = ðīĖƒðŊĖƒð‘˜ ,
𝑘 = 0,1,2 … , 𝑛
ðŊĖƒð‘˜+1 = ðēĖƒð‘˜+1 ⁄𝑚
Ėƒ 𝑘+1
dengan 𝑚
Ėƒ 𝑘+1 merupakan elemen terbesar dari ðēĖƒð‘˜+1 dengan 0 ∉ 𝑚
Ėƒ 𝑘+1 . Sehingga Persamaan 9 bisa ditulis
sebagai:
(ðēĖƒ
)
𝜆Ėƒ1 = lim 𝑘+1 𝑟 , 𝑟 = 1,2,3, … , 𝑛
𝑘→∞ (ðŊĖƒð‘˜ )𝑟
dan ðŊĖƒð‘˜+1 sebagai vektor eigen yang bersesuaian.
NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL
Berdasarkan Definisi 1, nilai eigen dan vektor eigen suatu matriks ðī dengan entri-entri bilangan
real harus memenuhi ðīðŊ = 𝜆ðŊ. Dalam penelitian ini konsep tersebut juga diterapkan untuk mencari
nilai eigen dan vektor eigen pada matriks interval menggunakan metode pangkat dengan operasi
aritmetika interval yang dimodifikasi. Akan tetapi pada matriks interval digunakan ðīĖƒðŊĖƒ ≈ 𝜆Ėƒð‘– ðŊĖƒ.
Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks Interval Menggunakan ….
23
Berdasarkan Definisi 11, dua matriks interval ðīĖƒ dan ðĩĖƒ berordo 𝑚 × ð‘› dikatakan sama yang
dinotasikan dengan ðīĖƒ = ðĩĖƒ jika dan hanya jika 𝑚(ðīĖƒ) = 𝑚(ðĩĖƒ ) dan ð‘Ī(ðīĖƒ) = ð‘Ī(ðĩĖƒ ). Sedangkan
matriks interval ðīĖƒ dan ðĩĖƒ dikatakan ekuivalen dan dinotasikan dengan ðīĖƒ ≈ ðĩĖƒ jika dan hanya jika
𝑚(ðīĖƒ) = 𝑚(ðĩĖƒ ). Definisi inilah yang menjadi dasar untuk mengatakan bahwa persamaan ðīĖƒðŊĖƒ ≈ 𝜆Ėƒð‘– ðŊĖƒ
ekuivalen. Berikut ini diberikan contoh mencari nilai eigen dan vektor eigen matriks interval
menggunakan metode pangkat.
[3,4] [1,5] [0,0] [3,4]
[2,3] [3,7] [1,5] [1,1]
Contoh 11 Diberikan matriks interval ðķĖƒ = [
], tentukan nilai eigen dan vektor
[0,0] [5,6] [3,4] [1,1]
[1,1] [1,2] [1,2] [2,4]
Ėƒ
eigen matriks interval ðķ !
Langkah-langkah menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks interval ðķĖƒ dengan metode pangkat
sebagai berikut.
[1,1]
[1,1]
A. Menentukan sebarang vektor tak nol ðŊĖƒ0 = [
].
[1,1]
[0,0]
B. Melakukan proses iterasi vektor eigen matriks interval sebagai berikut:
1. Iterasi Pertama
ïƒĐ [4,9] ïƒđ
[6,15]
 , dengan elemen terbesar dari y1 yaitu m1 ï€― [6,15]
y1 ï€― Cv0 ï€― 
[8,10]


ïƒŦ [3,5] ïƒŧ
Menghitung aproksimasi pertama vektor eigen:
ïƒĐ [4,9] ïƒđ ïƒĐ[0.24,0.93]ïƒđ

 

1
1 [6,15]  [1,1] 
v1 ï€― y1 ï€―
ï€―
m1
[6,15] [8,10] [0.48,1.14]

 

ïƒŦ [3,5] ïƒŧ ïƒŦ[0.18,0.54]ïƒŧ
2. Iterasi Kedua
ïƒĐ[2.26,10.35]ïƒđ
[4.14,14.36]
 ,dengan elemen terbesar dari y 2 yaitu m2 ï€― [4.14,14.36]
y 2 ï€― Cv1 ï€― 
[6.62,10.77]


ïƒŦ [2.08,6.68] ïƒŧ
Menghitung aproksimasi kedua vektor eigen:
ïƒĐ[2.26,10.35]ïƒđ ïƒĐ[0.15,1.22]ïƒđ
[4.14,14.36]  [1,1] 
1
1

ïƒšï€―ïƒŠ

v2 ï€―
y2 ï€―
m2
[4.14,14.36] [6.62,10.77] [0.46,1.44]

 

ïƒŦ [2.08,6.68] ïƒŧ ïƒŦ[0.14,0.81]ïƒŧ
24
Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI
Dengan cara yang sama diperoleh iterasi ketiga, keempat, kelima, dan keenam vektor eigen matriks
interval sebagai berikut:
y3
y4
y5
y6
ïƒĐ[1.87,12.24]ïƒđ
ïƒĐ[0.11,1.29] ïƒđ
 [3.9,16.17] 


 , m ï€― [3.9,16.17], v ï€―  [1,1] 
ï€―ïƒŠ
3
[6.52,12.08] 3
[0.39,1.46]




[1.89,8.18]
ïƒŦ
ïƒŧ
ïƒŦ[0.11,0.89]ïƒŧ
ïƒĐ[1.66,12.74] ïƒđ
ïƒĐ [0.1,1.34] ïƒđ
[3.72,16.33]


 , m ï€― [3.72,16.33], v ï€―  [1,1] 
ï€―ïƒŠ
4
4
[6.28,12.19]
[0.37,1.47]




ïƒŦ [1.72,8.45] ïƒŧ
ïƒŦ [0.1,0.91] ïƒŧ
ïƒĐ [1.6,12.97] ïƒđ
ïƒĐ [0.1,1.36] ïƒđ
[3.67,16.46]


 , m ï€― [3.67,16.46], v ï€―  [1,1] 
ï€―ïƒŠ
5
[6.21,12.24]  5
[0.37,1.47]




ïƒŦ [1.67,8.56] ïƒŧ
ïƒŦ [0.1,0.92] ïƒŧ
ïƒĐ [1.6,13.08] ïƒđ
ïƒĐ [0.1,1.36] ïƒđ
[3.67,16.52]


 , m ï€― [3.67,16.52], v ï€―  [1,1] 
ï€―ïƒŠ
6
[6.21,12.25]  6
[0.37,1.47]




[1.67,8.61]
ïƒŦ
ïƒŧ
ïƒŦ [0.1,0.92] ïƒŧ
Dari iterasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ðŊĖƒ6 konvergen ke ðŊĖƒ5, sehingga iterasi dapat
dihentikan. Dengan demikian, diperoleh vektor eigen matriks interval ðķĖƒ adalah
[0.1,1.36]
[1,1]
ðŊĖƒ = [
]
[0.37,1.47]
[0.1,0.92]
C.
Menentukan nilai eigen matriks interval ðķĖƒ
(y )
i ï€― lim k+1 r , dengan r ï€― 1, 2,3, 4
k ï‚Ūï‚Ĩ ( v )
k r
[1.6,13.08]
ï€― [1.18,18.92]
[0.1,1.36]
[3.67,16.52]
2 ï€―
ï€― [3.67,16.52]
[1,1]
[6.21,12.25]
3 ï€―
ï€― [4.28,15.83]
[0.37,1.47]
1 ï€―
4 ï€―
[1.67,8.61]
ï€― [1.82,18.32]
[0.1,0.92]
D. Ditunjukkan bahwa nilai eigen dan vektor eigen yang telah diperoleh memenuhi persamaan
[0.1,1.36]
[1,1]
Untuk 𝜆Ėƒ1 = [1.18,18.92] dengan ðŊĖƒ = [
] memenuhi Cv ï‚ŧ 1v .
[0.37,1.47]
[0.1,0.92]
Penentuan Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks Interval Menggunakan ….
25
Cv ï‚ŧ 1 v
ïƒĐ[3, 4]
 [2,3]

[0, 0]

ïƒŦ [1,1]

[1,5]
[3, 7]
[5, 6]
[1, 2]
[0, 0]
[1,5]
[3, 4]
[1, 2]
[3, 4]ïƒđ ïƒĐ [0.1,1.36] ïƒđ
ïƒĐ [0.1,1.36] ïƒđ
 [1,1] 
[1,1]   [1,1] 

ï‚ŧ [1.18,18.92] 
[0.37,1.47]
[1.1] [0.37,1.47]




[2, 4] ïƒŧ ïƒŦ [0.1, 0.92] ïƒŧ
ïƒŦ [0.1, 0.92] ïƒŧ
ïƒĐ [1.6,13.08] ïƒđ ïƒĐ[0.12,14.55]ïƒđ
[3.67,16.52] [1.18,18.92]

ï‚ŧ

[6.21,12.25]  [0.44,18.05]

 

ïƒŦ [1.67,8.61] ïƒŧ ïƒŦ[0.12,10.13]ïƒŧ
Berdasarkan Definisi 11, bahwa diperoleh midpoint dan width dari Cv ï‚ŧ 1v yaitu:
7.3
7.3
10.1
10.1
𝑚(ðķĖƒ ðŊĖƒ) = [ 9.2 ] , 𝑚(𝜆Ėƒ1 ðŊĖƒ) = [ 9.2 ]
5.1
5.1
11.4
14.4
12.8
17.7
ð‘Ī(ðķĖƒ ðŊĖƒ) = [6.04] , ð‘Ī(𝜆Ėƒ1 ðŊĖƒ) = [ 17.6 ]
6.9
10.01
Ėƒ
Ėƒ
Ėƒ
Ėƒ
Karena 𝑚(ðķ ðŊĖƒ) = 𝑚(𝜆1 ðŊĖƒ) dan ð‘Ī(ðķ ðŊĖƒ) ≠ ð‘Ī(𝜆1 ðŊĖƒ) maka 1 ï€― [1.18,18.92] merupakan nilai eigen matriks
[0.1,1.36]
[1,1]
interval ðķĖƒ dengan ðŊĖƒ = [
]. Cara yang sama juga dilakukan untuk mengecek 2 , 3 , 4 dengan
[0.37,1.47]
[0.1,0.92]
[0.1,1.36]
[1,1]
ðŊĖƒ = [
] memenuhi persamaan Cv ï‚ŧ i v . Sehingga dapat disimpulkan bahwa matriks interval
[0.37,1.47]
[0.1,0.92]
Ėƒ
ðķ mempunyai empat nilai eigen yaitu
𝜆Ėƒ1 = [1.82,18.92] , 𝜆Ėƒ2 = [3.67,16.52]
𝜆Ėƒ3 = [4.28,15.83] , 𝜆Ėƒ4 = [1.82,18.32]
Berdasarkan Definisi 6 dapat disimpulkan bahwa yang menjadi nilai eigen terbesar dari matriks interval
[0.1,1.36]
[1,1]
ðķĖƒ adalah 𝜆Ėƒ1 dan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen tersebut adalah ðŊĖƒ = [
].
[0.37,1.47]
[0.1,0.92]
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan bahwa:
Metode pangkat dapat digunakan untuk mencari nilai eigen dan vektor eigen pada matriks interval yang
berukuran 𝑛 × ð‘› dengan operasi yang digunakan adalah operasi aritmetika interval yang dimodifikasi.
Adapun langkah-langkah dalam menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks interval dengan metode
pangkat yaitu menentukan vektor tak nol dari sebarang matriks interval yang berada di 𝐃𝑛 . Menghitung
iterasi vektor eigen matriks interval dengan menggunakan formula ðēĖƒð‘˜+1 = ðīĖƒðŊĖƒð‘˜ untuk selanjutnya
menghitung ðŊĖƒð‘˜+1 = ðēĖƒð’Œ+1⁄𝑚
Ėƒ 𝑘+1 dengan 𝑘 = 0,1,2, … , 𝑛, selanjutnya menghitung nilai eigen matriks
26
Y. E. PRATIWI, M. KIFTIAH, E. W. RAMADHANI
(ðēĖƒð’Œ+1 )𝑟
,𝑖
𝑘→∞ (ðŊĖƒð‘˜ )𝑟
interval dengan formula 𝜆Ėƒð‘– = lim
= 0,1,2, , … , 𝑛 dan 𝑟 = 1,2,3, … , 𝑛. Kemudian mengecek
nilai eigen dan vektor eigen yang telah diperoleh dengan menggunakan persamaan ðīĖƒðŊĖƒ ≈ 𝜆Ėƒð‘– ðŊĖƒ.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Veeramalai, G., 2012. Eigen Values of an Interval Matrix. Volume 02.
[2]. Anton, H., 1987. Aljabar Linear Elementer. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
[3]. Howart, A. R., 2004. Aljabar Linear Elementer. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga
[4]. Ramon E. Moore, R. B. K. M. J. C., 2009. Introduction to Interval Analysis. Philadelphia: SIAM.
[5]. Hansen, E., 1965. Interval Arithmetic With Some Aplication for Digital Computers. California:
Lickheed Missiles & Space Company.
[6]. Walster, E. H. &. G. W., 2004. Global Optimization Using Interval Analysis. Edisi Kedua. New
York: Marcel Dekker.
[7]. Kaleyski, N. S., 2014. Eigenvalues of Symmetric Interval Matrices. Halaman. 7.
[8]. K.Ganesan, 2007. On Some Properties of Interval Matrices. International Journal of Mathematical,
Computational, Physical and Quantum Engineering, Volume 1, Halaman. 25-30.
[9]. T. Nirmala, D. D. H. K. K. G., 2011. Inverse Interval Matrix: A New Approach. Applied
Mathematical Sciences, Volume 5, Halaman. 609-615.
[10]. S.R.K.Iyengar, R., 2009. Numerical Methods. Edisi Kedua. India: New Age.
YUYUN EKA PRATIWI
: FMIPA Untan, Pontianak, [email protected]
MARIATUL KIFTIAH
: FMIPA Untan, Pontianak, [email protected]
EKA WULAN RAMADHANI : FMIPA Untan, Pontianak, [email protected]
Download