Paparan Maluku Utara - acch-kpk

advertisement
GERAKAN NASIONAL
PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA
SEKTOR KELAUTAN
PROGRESS IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI
Disampaikan oleh:
Ir. H. M. NATSIR THAIB
WAKIL GUBERNUR PROVINSI MALUKU UTARA
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI MALUKU UTARA
Gorontalo, 9 Mey 2015
KONDISI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA
JUMLAH DESA PESISIR : 856 DESA (79 % DARI JUMLAH
TOTAL 1.079 DESA)
LUAS WILAYAH : 145.819,10 KM2 DARATAN : 45.087,27 KM2
LAUT : 100.731,83 KM2
PANJANG GARIS PANTAI : 6.644 KM (1/8 DARI PANJANG
GARIS PANTAI INDONESIA)
JUMLAH PULAU : 805 BUAH PULAU, 82 PULAU
BERPENDUDUK 723 PULAU TIDAK BERPENDUDUK
JUMLAH PULAU TERLUAR : 2 PULAU (PULAU MOROTAI DAN
PULAU JIEW/HALTENG
Sumber data : BPS , Bappeda dan DKP Maluku Utara 2014
JUMLAH PENDUDUK MALUKU UTARA (31 DES 2013) :
1.239.677
JUMLAH PENDUDUK MISKIN : 84,79 RIBU ORANG (7,41 %
DARI JUMLAH PENDUDUK), 106.311 RIBU ORANG DI
PEDESAAN (91 % DARI JUMLAH PENDUDUK MISKIN)
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA : 5,51 % DARI
JUMLAH ANGKATAN KERJA SEBANYAK : 482,3 RIBU
ORANG (MARET 2013)
PERAIRAN MALUKU UTARA
MENJADI TARGET ILLEGAL FISHING NELAYAN ASING
RENCANA
AKSI
PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH
LAUT
PENATAAN IZIN
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAKHAK MASYARAKAT
Implementasi Rencan
Tata Ruang Wilayah Laut
(Berdasarkan UU No 27 Tahun
2007 Jo UU No 1 Tahun 2014)
TINDAK LANJUT
Rencana
Pengelolaan
WP3K
PROGRES
Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan
PPK
Rencana Strategis
Wilayah Pesisir dan PPK
Pergub Maluku Utara
No.271 Tahun 2012
Peraturan Daerah
Provinsi Maluku
Utara No 2 Tahun
2014
Rencana
Aksi
WP3K
TERSEDIA
 PERDA No. 36 Tahun 2011 Tentang RZWP3K
Kota Ternate
 PERDA PERDA No 2 Tahun 2014 Tentang
RZWP3K Provinsi Maluku Utara
DALAM PROSES
 Ranperda RZWP3K Kab. Pulau Morotai, Kab.
Halmahera Timur, Kab. Halmahera Tengah
dan Kota Tidore Kepulauan
PERCEPATAN
 PENYUSUNAN DOKUMEN TEKNIS RZWP3K
UNTUK 5 KAB (HALSEL, HALBAR, HALUT, KEP
SULA, DAN PULAU TALIABU
 RENCANA PENGELOLAAN WP3K PROVINSI
MALUKU UTARA
 RENCANA AKSI WP3K PROVINSI MALUKU UTARA
Capaian
luas
kawasan konservasi
wilayah di Maluku
Utara saat ini adalah
15.731,36 Ha yang
tersebar di beberapa
Kabupaten/Kota
(Pulau Widi, Pulau
Rao, Pulau Dodola,
Pulau Kolorai dan
Pulau Galo-Galo) dan
rencana
kedepan
targetnya 20 000 Ha
sampai tahun 2019
2
PENATAAN
Review terhadap
sistem ketatalaksanaan
perizinan di Provinsi
Maluku Utara
Implementasi sistem
ketatalaksanaan
perizinan yang telah
diperbaharui
Integrasi sistem
ketatalaksanaan
perizinan yang telah
diperbaharui dengan
sistem lainnya
IZIN
Review dilakukan terhadap sistem tata laksana perizinan
di Maluku Utara melaui PERGUB sambil menunggunya
PERDA dengan mengacu pada UU No. 31 / 2004
tentang Perikanan Jo UU No. 45 / 2009
Pelaksanaan SOP perizinan yang efektif
dan efisien Tahun 2016
Tersedianya proses Pelayanan Prima Melalui Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Tahun 2015
(PERGUB MU No. 9 Tahun 2007 Tentang sistim pelayanan-perizinan
satu pintu di provinsi Maluku Utara.
PERGUB No. 19 Tahun 2010 Tentang pelayanan BKPMD dan PTSP
Provinsi Maluku Utara sebagai unit yang diberi kewenangan
melaksanakan memberi perizinan dan non perizinan di provinsi
Maluku Utara
REKAPITULASI
PERIZINAN PERIKANAN
YANG DIKELUARKAN
OLEH DINAS KELAUTAN
DAN PERIKANAN PROV.
MALUKU UTARA PADA
TAHUN 2010 - 2014
NO
JENIS
IZIN
2010
TAHUN
KET
2011 2012 2013 2014
1
SIUP
42
15
19
29
38
2
SIPI
79
69
83
61
76
3
SIKPI
26
37
37
13
36
4
ANDON
12
5
5
2
9
159
126
144
105
159
JUMLAH
TAHUN DAN JUMLAH IZIN
2500
Jumlah Perizinan
Yang Beraktivitas di
Provinsi Maluku Utara
Selama Tahun 2010 –
2014
2010
2011
2012
2013
2014
159
126
144
105
159
2000
1500
1000
500
0
1
2
3
4
5
3
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Teridentifikasinya semua jenis kewajiban Pelaku
Usaha Perikanan (PT, PD, CV/Fa, Koperasi,
Perorangan Skala Besar yang bergerak di bidang
usaha perikanan tangkap, budidaya dan
pengolahan) pada akhir Tahun 2015, (Biaya
Perizinan, Biaya Mitigasi, kewajiban menjaga
Kualitas Lingkungan)
Tercapainya jumlah para pihak yang telah
melaksanakan kewajiban yang
sudah harus terlaksana pada Tahun 2016
(Pelaporan Hasil Penangkapan/Produksi dan
Kesanggupan Membangun Industri)
Termotivasinya kesadaran Pelaku Usaha
Perikanan yang belum memenuhi kewajibannya
sesuai ketentuan melalui sosialisasi atas
ketentuan yang berlaku
Lanjutan.....
Terlaksananya pemantauan kewajiban
Pelaku Usaha Perikanan pada tahun berjalan
Terlaksananya evaluasi kewajiban
Pelaku Usaha Perikanan pada tiap akhir
tahun berjalan
Dipenuhinya semua kewajiban
Pelaku Usaha Perikanan pada setiap
tahun berjalan
Peraturan Gubernur No. 8.1 Tahun 2009 Tentang Retribusi
Usaha Perikanan Tangkap
No
Jenis
Tahun
Pendapatan
1.
Kontribusi Izin
2010
154.750
2011
2012
2013
2014
161.500 298.498.138 253.296.311
311.599.840
Grafik
Tahun Dan Pendapatan Provinsi Malut
311,599,840
298,498,139 253,296,311
350000000
300000000
250000000
200000000
150000000
100000000
50000000
0
2010
2011
154,750
161,500
2012
2013
2014
4
PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN
HAK - HAK MASYARAKAT
Peningkatan kompentesi (Sosialisasi, Bimtek, Diklat
dan Pendampiangan)
Cipta Kemandirian
Kelembagaan
Masyarakat (Power
instution)
Bantuan kapal perikanan dan alat penangkapan ikan
Akses permodalan
(PUMP, KUR, dan Kemandirin Ketahanan Pangan/KKP)
Sertifikat Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan
Asuransi Nelayan
Penetapan Zona
Konservasi
Lingkungan
Kelestarian potensi suberdaya alam melalui
pengembangan kawasan konservasi laut untuk
menjamin kebrlangsungan potensi sumberdaya
laut (luas lahan konservasi 15.731,36 Ha dan
rencana pengembangan lahan 20.000 Ha.
Problem
1 Masih rendahnya
pemahaman masyarakat
tentang hak-hak yang wajib
dilindungi
2 Belum maksimalnya
implementasi regulasi terkait
perlindungan hak-hak
masyarakat di laut
3 Konsekuensi
implementasi UU 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah
Daerah, yang didalamnya
mengatur perizinan
Kabupaten/Kota dan Provinsi
sehingga dinilai menyulitkan
pengurusan izin bagi pelaku
usaha
Problem Solving
1 Perlu dilakukannya
Sosialisasi tentang
pentingnya perlindungan hakhak masyarakat di laut salah
satunya UU No. 27 Tahun
2007 tentang Pengelolaan
WP3K Jo UU No. 1 Tahun
2014 Pasal 61
2 Perlu memaksimalkan
implementasi regulasi
3 Perlu diterbitkan
PERMEN KP dan PERGUB
sambil menunggunya PERDA
untuk mengakomodir
implementasi pelimpahan
kewenangan akibat UU No.23
Tahun 2014
Peran Kelembagaan Pemerintah
1 DKP Provinsi, Bakorluh,
Dis Kominfo, Bapedal
Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota.
2 Provinsi, Instansi
Pengawasan, Satker PSDKP,
Pemerintah Kabupaten/Kota
3 DKP Provinsi, BKD
Provinsi, BPPKAD Provinsi,
BPM-PTSP Provinsi, Biro
Organisasi Setda Provinsi dan
DPRD
Lanjutan …
Problem
Masih rendahnya
pemahaman pelaku usaha
perikanan tentang tanggung
jawab sosial perusahaan
terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar lokasi
usaha.
5 Belum tegasnya
penegakan sanksi atas
ketidaktaatan pelaksanaan
kewajiban pelaku usaha
perikanan.
6 Kurangnya armada
penangkapan nelayan dengan
kapasitas 5 – 10 GT di Maluku
Utara.
7 Maraknya penangkapan
ikan menggunakan jarring oleh
nelayan luar Malut dan Asing
dengan kapal diatas 30 GT,
sehingga berimplikasi pada
aktifitas nelayan lokal.
4
Problem Solving
4 Perlu dilakukannya
Sosialisasi tentang pentingnya
tanggung jawab sosial pelaku
usaha terkait pelestarian
lingkungan salah satunya sesuai
PERMEN KP No.20/MEN/2008
tentang Pemanfaatan PulauPulau Kecil dan Perairan di
Sekitarnya.
5 Perlu penegakan hukum
atas pelanggaran atau
ketidaktaatan pelaku usaha
perikanan sesuai ketentuan yang
berlaku.
6 Pembebasan retribusi
untuk nelayan dengan aramada
tangkap kapasitas 5-10 GT dan
pengadaan armada
7 Menyajikan PERMEN KP
yang mengatur tentang
pemberhentian sementara
(moratorium) untuk kapal jaring
di perairan Malut.
Peran Kelembagaan Pemerintah
4
DKP Provinsi, Bakorluh,
Dis Kominfo Provinsi,
Bapedal Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten/Kota
5 DKP Provinsi dan
Kabupaten Kota,
BAKORKAMLA, Polair,
TNI AL, PPNS
6 DKP Provinsi dan
Kabupaten Kota
7 Kementerian Kelautan
dan Perikanan RI dan
Menkum HAM RI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kebijakan Pemerintah Daerah yang sudah menetapkan Maluku Utara sebagai
Lumbung Ikan Nasional;
Kontur Wilayah Maluku Utara Berbasis Kepulauan dan yang didominasi oleh
laut membutuhkan penganggaran khusus untuk sektor Kelautan dan Perikanan;
Mendukung Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
untuk penanganan dan pengendalian Illegal, Unreported, Unregulated (IUU)
Fishing;
Rencana peningkatan status Kantor Pengawasan Provinsi Maluku Utara
menjadi Pangkalan Pengawasan Provinsi Maluku Utara
Keterbatasan Sarana, Prasarana dan Aparat Pengawas Sumberdaya Kelautan
dan
Perikanan
(Kapal
Pengawas
Perikanan,
PPNS,
Alat Komunikasi);
Implementatif Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dalam bentuk Peraturan Pemerintah;
Dengan diterbitkannya PP 191 Tahun 2014 terkait pelarangan penggunaan BBM
bersubsidi untuk kapal penangkap ikan diatas 30 GT yang berimplikasi pada
aktivitas nelayan.
Download