Ringkasan Kreatif Ringkasan Kreatif untuk Kampanye di KKPD Teluk Mayalibit Khalayak Sasaran 1 : Nelayan Lema Pernyataan masalah Teluk Mayalibit adalah salah satu daerah berpotensi lokasi pemijahan/peneluran Ikan Lema (Rastrelliger spp), yang bernilai ekonomis penting bagi masyarakat disana, secara khusus bagi nelayan lema yang ada di Kampung Warsambin dan Lopintol. ikan lema (Rastrelliger spp), di Teluk Mayalibit ini akan menjadi target konservasi dalam kampanye ini. Ancaman utama yang akan disasar adalah kegiatan penangkapan ikan lema oleh nelayan lema pada saat musim puncak pemijahan/bertelur ikan lema. Faktor pendorong ancaman utama ini adalah karena nelayan lema belum paham dan belum tahu tentang biologi ikan lema (Siklus hidup, Reproduksi, waktu matang gonad, waktu pemijahan dan waktu puncak pemijahan). Nelayan lema juga belum paham mengenai dampak penangkapan berlebihan ikan lema pada waktu puncak pemijahan dan pentingnya pengelolaan sumberdaya ikan lema. Sehingga nelayan lema masih menangkap ikan lema pada musim puncak ikan lema bertelur. (Persona) Khalayak sasaran Nelayan lema hampir semuanya tinggal di Teluk Mayalibit (Kampung Warsambin, Lopintol dan Kalitoko). Nelayan lema ini biasanya mencari ikan lema pada malam hari dan lokasi mencarinya di sekitar depan kampung mereka. Nelayan lema umumnya pendidikan mereka mulai dari tidak sekolah sampai SMA. Nelayan lema menangkap ikan lema ini dengan cara yang masih sangat tradisional, dan ini adalah tradisi dari dulu hingga sekarang. Alat yang digunakan untuk menangkap ikan lema ini adalah dengan menggunakan perahu dayung, lampu gas, dan tanggu-tanggu. Alat ini sudah dipakai sejak dulu hingga sekarang dan mereka belajar menangkap ikan lema dari orang tua dan nelayan lain yang ada di kampung. Nelayan lema di teluk mayalibit ada 91 nelayan lema, yang hampir semuanya laki-laki tetapi ada juga yang perempuan. Pada waktu dulu tahun 1983 – 1986 ikan sangat banyak dan mereka hanya menangkap ikan lema dengan kalawai dan bisa dapat sampai 12000 ekor per malam. Tahun 1997 – 2003 ikan masih stabil, mereka bisa menangkap ikan lema sampai dengan 1000 – 2000 ekor per malam, tetapi sekarang ikan lema sudah berkurang, sudah tidak bisa mendapatkan ikan lema sebanyak itu lagi, kalau dapat itu pun tergantung nasib-nasiban saja dan kadang pulang kosong. Pada tahun 2000 ikan lema masih banyak sekali, dan mereka menangkap paling rendah bisa dapat 10000 ekor bahkan sampai 15000 ekor per malam. Jika dibandingkan dengan waktu dulu dan sekarang, jauh berbeda sekali. Nelayan lema di Teluk Mayalibit umumnya tidak bisa istirahat untuk mencari ikan lema, karena jika mereka beristirahat maka bagaimana nelayan lema ini dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya juga. Menangkap ikan lema ini sudah menjadi tradisi mereka di dalam kampung dari orang tua mereka sampai sekarang jadi jika mereka diminta untuk beristirahat dan tidak menangkap ikan lema, mereka tidak mau. Nelayan lema berpikir jika mereka beristirahat dan tidak menangkap ikan lema, apakah nelayan lain yang ada di Kampung Lopintol dan Warsambin mau berubah juga dan ikut beristirahat untuk beberapa waktu?. Nelayan berpikir akan sedikit susah, karena ini adalah mata pencaharian mereka yang ada di kampung sini. Tindakan yang diinginkan Penyingkiran halangan Pertukaran manfaat Nelayan juga sudah berpikir, kalau ikan lema ini mereka tangkap terus-menerus, pasti lama-lama ikan ini akan habis. Tetapi nelayan lema khawatir, kalau mereka yang ada di kampung sini tidak menangkap ikan lema, maka mereka akan mendapatkan uang dari mana untuk makan, kalau tidak menangkap ikan lema maka akan membayar uang sekolah anak bagaimana?. Selama ini belum ada peraturan kampung yang mengatur penangkapan ikan lema ini sehingga nelayan lema masih tetap menangkap ikan ini ketika musim puncak pemijahan. Tetapi kalau ada orang yang memberi perintah dari tokoh masyarakat (gereja dan masjid) untuk nelayan lema beristirahat mungkin mereka akan beristirahat. Dan kalau pun nelayan lema yang lain beristirahat, apakah nelayan yang lainnya juga akan beristirahat?, mereka masih ragu-ragu akan hal ini, entah berubah atau tidak Nelayan lema sudah mengurangi kegiatan penangkapan ikan lema pada saat musim puncak pemijahan. Pembuatan peraturan kampung (PERKAM) yang mengatur sumberdaya ikan lema (Waktu penangkapan dan jumlah penangkapan ikan lema) Memaksimalkan tim patroli dan membuat SOP patroli pengawasan perikanan lema Dengan mengurangi kegiatan penangkapan ikan lema pada saat musim puncak pemijahan dan mematuhi aturan kampung yang sudah disepakati maka manfaat yang diterima nelayan lema adalah : - Ada keberlanjutan regenerasi ikan lema - Ikan lema berkembangbiak dan ikan lema akan bertambah banyak - Dukungan - Citra - - Celah/Peluang - Unsur-unsur kreatif/Komponen wajib - - Hasil tangkapan lema oleh nelayan lema meningkat Pendapatan nelayan lema meningkat Tradisi menangkap lema di bulan gelap akan tetap terjaga dan lestari turun temurun sampai anak cucu Ada keberlanjutan dari perikanan lema di Teluk Mayalibit Adanya perkam ikan lema yang akan disepakati oleh kampung dan yang melanggar akan dikenakan sanksi Adanya pengawasan perikanan lema oleh patroli masyarakat Kitab suci (Alkitab) Kejadian 1 : 22a tentang membiarkan ikan dilaut berkembang biak dan bertambah banyak Dukungan dari pihak gereja untuk mengelola laut (sumberdaya ikan lema) Kesepakatan harga ikan oleh DKP dan kelompok nelayan lema Nelayan lema peduli dengan keluarga Nelayan lema peduli dengan keberlanjutan perikanan lema Nelayan lema peduli dengan tradisi menangkap lema di bulan gelap harus diwariskan turun temurun kepada anakanak mereka Nelayan lema bangga dengan sumberdaya ikan lema di daerah mereka yang melimpah, yang tidak dimiliki oleh tempat lain Nelayan lema suka berkumpul di gereja kalau ada kegiatan keagamaan yang dilakukan di gereja Nelayan lema suka berkumpul di jembatan pelabuhan kampung Nelayan lema suka berkumpul di masjid kalau ada kegiatan keagamaan yang dilakukan di masjid Nelayan lema suka berkumpul kalau ada kegiatan olahraga yang dilakukan di kampung Pertemuan – pertemuan kampung Kios Pa Mantri, Kios Guru, Kios BBM di kampung. Logo lembaga : Rare, CI Raja Ampat, Pemda Raja Ampat, DKP Raja Ampat Gambar ikan lema warna abu-abu dan punggungnyya berwarna kehijauan Nelayan dan Perahu bertipe perahu dayung berseman 2 + dayung, alat tanggu ikan, lampu petromax + pemele lampu Logo kampanye dan slogan kampanye Nelayan tua dan nelayan muda yang sedang menangkap lema di bulan gelap Nelayan lema yang berdiri dengan memandang ke laut tempat mereka menangkap ikan lema (berpikir : kenapa ikan lema sudah berkurang) Warna sesuai (Warna coklat kayu untuk perahu dan dayung, Warna biru/abu-abu untuk pemele lampu petromax, warna putih kekuningan untuk petromax, Warna hitam untuk jaring tanggu/serok), warna biru kegelapan untuk air laut dimalam hari, warna putih untuk bulan, hijau kegelapan untuk pulau-pulau kecil lokasi penangkapan lema Materi kampanye - Program Radio, Lembar khotbah, lembar dakwah, Poster, baliho, stiker, lembar fakta, t-shirt, papan nama warung, topi, tas, lomba-lomba (lomba masak ibu-ibu, bola volly remaja dan pemuda, bola dangdut konservasi nelayan lema, bola dangdut ibu-ibu, lomba mengambar), PLH Anak SD, PLH anak SMP, PLH Anak Sekolah Minggu, panggung musik, panggung boneka, lagu konservasi + video klip lagu, spanduk, pemutaran film konservasi (layar tancap)