RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas /Semester
Standar Kompetensi
: SMP 4 Yogyakarta
: Bahasa Indonesia
: VII/1
1. Memahami ragam teks nonsastra dengan berbagai cara
membaca.
Kompetensi Dasar
3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat
dan tepat dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan
membaca memindai.
Indikator
(1) Mampu menemukan lema secara cepat dan tepat.
(2) Mampu menemukan makna kata secara cepat dan tepat
sesuai dengan konteks yang diinginkan.
Alokasi Waktu
: 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)
1. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menemukan lema secara cepat dan tepat
b. Siswa menemukan makna kata secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks.
2. Materi Pembelajaran
a. Menemukan lema dari bacaan.
b. Menemukan makna kata
3. Metode Pembelajaran
Tanya jawab
Inkuiri
Diskusi
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No
Uraian
1
a) Kegiatan awal
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Bertanya jawab tentang kegiatan membaca yang pernah dilakukan
siswa.
Alokasi
waktu
5
2
b) Kegiatan Inti
1) Siswa membaca dan mencermati teks nonsastra yang telah dipilih
guru.
2) Bertanya jawab mengenai isi bacaan.
3) Menandai kata-kata baru dan menentukan kata itu sebagai lema yang
akan dicari maknanya dari kamus.
4) Berpasangan untuk menemukan lema secara cepat dan tepat dari
kamus yang sudah disediakan (satu iswa menacri lema, siswa lain
mencatat waktunya).
5) Berpasangan untuk menemukan makna kata secara cepat dan tepat
sesuai dengan konteks yang diinginkan dalam teks bacaan (satu siswa
mencari arti kata sesuai konteks, siswa lain mencatat waktunya).
30
3
c) Kegiatan akhir
1) Siswa dan guru melakukan refleksi
2) Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah dipelajari
siswa.
5
5. Sumber belajar
a) Kamus istilah dan KBBI
b) Buku bahasa Indonesia Piranti
c) LKS Ratih
6. Penilaian
a) Teknik
b) Bantuk instgrumen
c) Instrumen penilaian
: Observasi
: Lembar observasi
Lampiran 1: Contoh soal observasi
1) Berpasanganlah dengan temanmu kemudian lakukan kegiatan berikut:
(1) Temukanlah lema dari kata yang diberikan oleh gurumu dalam kamus dan catatlah
waktu yang diperlukannya!
Pedoman penskoran:
Kegiatan
Skor
Siswa menemukan lema dengan tepat dengan waktu yang tepat
2
Siswa menmukan lema tetapi waktunya lebih dari ketentuan
1
Siswa tidak dapat menemukan lema
0
2) Bacalah bacaan yang diebrikan oleh gurumu, kemudian temukanlah makna kata dari kata
yang tercetak miring secara cepat dan tepat dari dalam kamus dalam waktu terbatas!
Pedoman penskoran:
Kegiatan
Skor
Siswa menemukan makna kata secara tepat dan cepat
2
Siswa menemukan makna kata tetapi tidak cepat
1
Siswa tidak dapat menemukan makna kata
0
Rubrik penilaian observasi
Berilah tanda (√ ) pada kolom nilai 1,2, 3, atau 4 dengan ketentuan : 1 = kurang; 2 =
sedang; 3 = baik ; dan 4 = sangat baik.
Lampiran 2: Format penilaian pengamatan
Nama siswa : ____________________________________________
No
Aspek
Deskriptor
1
1
Ketepatan
Lema yang ditemukan tepat sesuai dengan kamus
2
Kecepatan
Waktu yang diperlukan dalam menemukan lema sesuai dengan
waktu yang diberikan
3
Keseriusan
Siswa
berdiskusi
dan
bersungguh-sungguh
dalam
menyelesaikan tugas
2
3
4
Skor nilai maksimal:
No. 1) = 4
No. 2) = 4
No. 3) = 2
Jumlah = 10
Lampiran 1: Contoh soal observasi
(1)
Temukanlah lema dari kata yang diberikan oleh gurumu dalam kamus dan catatlah waktu yang
diperlukannya!
Pedoman penskoran:
Kegiatan
Skor
Siswa menemukan lema dengan tepat dengan waktu yang tepat
2
Siswa menemukan lema tetapi waktunya lebih dari ketentuan
1
Siswa tidak dapat menemukan lema
0
Bacalah bacaan yang diberikan oleh gurumu, kemudian temukanlah makna kata dari kata yang
tercetak miring secara cepat dan tepat dari dalam kamus dalam waktu terbatas!
Pedoman penskoran:
Kegiatan
Siswa menemukan makna kata secara tepat dan cepat
Siswa menemukan makna kata tetapi tidak cepat
Siswa tidak dapat menemukan makna kata
Skor
2
1
0
Rubrik penilaian observasi
Berilah tanda (√ ) pada kolom nilai 1,2, 3, atau 4 dengan ketentuan : 1 = kurang; 2 =
sedang; 3 = baik ; dan 4 = sangat baik.
Lampiran 2: Format penilaian pengamatan
Nama siswa : ____________________________________________
No
Aspek
Deskriptor
1
1
Ketepatan
Lema yang ditemukan tepat sesuai dengan
kamus
2
Kecepatan
Waktu yang diperlukan dalam menemukan lema
sesuai dengan waktu yang diberikan
3
Keseriusan
Siswa berdiskusi dan bersungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas
2
3
Skor nilai maksimal:
No. 1) = 4
No. 2) = 4
No. 3) = 2
Jumlah = 10
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Yoyakarta, .................... 2008
Guru Mata Pelajaran
H. Jazulianto, S.Pd
NIP130895710
Heriyanto
NIM 07201289014
4
MATERI
Membaca Memindai

Mampu menemukan kata tertentu dalam kamus dan mengetahui maknanya secara
cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan

Mampu menggunakan kata yang digunakan tersebut dalam karangan
Ke manakah tempat kita bertanya tentang makna kata-kata sulit, kata-kata asing
yang belum kita kenal, kata-kata yang belum kita ketahui maknanya? Kamuslah
tempat yang paling tepat. Dalam pembelajaran berikut kamu diajak menemukan
makna kata-kata sulit dengan menggunakan kamus secara efektif dan efisien.
1. Membaca Teks
Bacalah dalam hati teks berikut dan cermati kata-kata sulit yang ada di dalamnya!
Budaya Antri, Mengapa Tidak?
“On line, please!”
“On line, please!” Demikian berkali-kali terdengar suara petugas di loket pengurusan visa.
Entah sampai kapan kita bisa menanamkan etos disiplin. Jalanan macet, birokrasi semrawut, loket-loket
pembayaran berjubel berdesak-desakan, semua semakin parah hanya karena kita tidak mempunyai etos
disiplin. Padahal kita telah mengimpor prasarana baru untuk menumbuhkan disiplin. Sering kita lihat dibangunnya jalan tol, dibukanya restoran-restoran Amerika, bank-bank asing, dan supermarket yang
diharapkan di tempat-tempat itu kita dilatih antri, dilatih sabar, dan dilatih menghormati hak azasi orang lain.
Ironisnya, kalangan elit yang notabene terpelajar dan tahu aturan malah menyumbangkan perannya sebagai
agen ketidaktertiban antri, meskipun yang dominan tetap masyarakat bawah. Untuk kelompok papan atas,
uang tidak menjadi
masalah, di kalangan akar rumput justru uang paslah persoalan urgen yang menyebabkan mereka tidak
tertib. Pemandangan bergerombol, berdesak-desakan, dan sikut-sikutan masih sering kita lihat di tempattempat umum. Coba kita tengok bus kota kita. Sampai saat ini, kita belum bisa menemukan pemandangan
tertib antri penumpang bus.
Yang tidak bisa diabaikan berkaitan dengan budaya antri ini adalah petugas pelaksana pelayanan
publik, baik itu petugas jaga loket penjualan karcis, atau yang sejenisnya, termasuk petugas security.
Terkadang banyak orang tidak mau antri karena sikap dan ulah mereka yang berat sebelah hanya karena
umur, status sosial, kemampuan ekonomi, dan tinggi rendahnya pendidikan. Tentu kebiasaan seperti itu
akan mendorong masyarakat untuk tidak mematuhi budaya antri. Dan bisa jadi keadaan inilah mungkin yang
menjadi pangkal tidak dimilikinya etos disiplin dalam masyarakat kita.
Dalam zaman modern ini terlebih di era millenium ini tidak berlaku lagi budaya harap maklum. Semua
mempunyai tanggung jawab sendiri, tidak ada deferensiasi karena sebab apapun. Yang datang terlambat
harus berdiri di belakang antrian. Memang ada perkecualian dalam setiap ketentuan. Tetapi kalau
perkecualian itu lebih besar daripada yang semestinya, itu berarti preseden buruk.
Bukan polisi yang salah bila lalu lintas semrawut dan orang saling berebut. Bukan pemerintah yang
keliru bila masyarakat tak bisa patuh. Tapi kita. Satu per satu dari kita harus introspeksi agar menjadi
makhluk yamg disiplin. Satu per satu dari kita perlu mendapat penghormatan sambil tidak lupa menghormati
sesama kita setinggi-tingginya.
Dan sangat mungkin terjadi disiplin nasional akan menjadi acuan penghormatan kita. Baik kepada
undang-undang, kepada diri kita sendiri, maupun terhadap masyarakat secara nasional. Mengapa kita tidak
bisa mengambil pelajaran atas budaya disiplin, dalam hal ini budaya antri, dari negara tetangga kita yang
sudah maju,misalnya Jepang dan Singapura. Di sana masyarakat sudah terbiasa antri. Tidak umpelumpelan, meskipun sudah membayar barang obralan, toh mereka tetap antri sampai berekor panjang.
Kalau sampai kapan pun kita tidak bisa tertib,alangkah memalukan. Kedudukan kita dalam keluarga
bangsa-bangsa ditentukan oleh kemampuan kita untuk disiplin menghormati orang lain. Kita tidak bisa terusmenerus liar berebutan.
Memang di sinilah tantangan yang sedang kita hadapi dan masih memerlukan norma-norma baru.
Tetapi cobalah kita berandai-andai membangun norma-norma baru yang lebih unggul, lebih relevan
dengan zaman dan lebih memuliakan manusia sebagai mahkluk yang berbudaya. Dengan pikiran yang
jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita
masing-masing tahu diri, akhirnya masyarakat juga tahu diri. Kalau kita satu per satu sadar akan pentingnya
budaya tertib dan disiplin, bangsa kita pun akan sadar disiplin nasional.
(Dikutip dengan beberapa perubahan Suara Hidayatullah, 12/VIII/April, 1996)
2. Mencatat Kata-Kata Sulit
Dalam teks yang berjudul Budaya Antri, Mengapa Tidak? terdapat kata-kata yang mungkin
belum kamu pahami maknanya. Secara berkelompok catatlah semua kata yang belum
kamu pahami maknanya dalam teks tersebut dan urutkan secara alfabetis!
Contoh:
Kata-Kata Sulit
1. birokrasi
6. .....................................
2. etos
7. .....................................
3.........................................
8. .....................................
4.........................................
9. .....................................
5.........................................
10. .....................................
3. Menemukan Makna Kata-Kata Sulit dalam Kamus
KAMUS
BESAR
BAHASA
INDONESIA
KAMUS
INGGRIS
INDONESIA
EDISI KEDUA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Bp
BALAI PUSTAKA
Kamus Ekabahasa
OLEH
JOHN M. ECHOLS
HASSAN SHADILY
Kamus Dwibahasa
Salah satu kata sulit yang kamu temukan dalam teks di atas adalah kata urgen. Apabila
kamu dan anggota kelompokmu belum tahu makna kata urgen tersebut, carilah makna
kata tersebut dalam kamus. Kamu dapat menggunakan kamus ekabahasa, misalnya
Kamus Besar Bahasa Indonesia, atau kamus dwibahasa, misalnya Kamus Inggris-Indonesia.
Oleh karena kamus itu disusun secara alfabetis atau urut abjad, kamu tidak perlu
mengurutkan halaman demi halaman untuk menemukan makna kata urgen dalam kamus.
Kamu cukup membuka halaman yang memuat huruf u. Kemudian carilah kata yang
memuat huruf ur dan seterusnya sampai Kamu menemukan kata urgen. Namun perlu
Kamu ingat, jika Kamu mencari kata turunan (kata berimbuhan), misalnya kata menjual,
carilah pada huruf j bukan m karena kata menjual mempunyai kata dasar jual.
Kata urgen dalam kamus memiliki banyak makna. Pilihlah makna yang paling sesuai
dengan maksud kalimat yang terdapat dalam teks!
Contoh:
urgen /urgen/ a (gawat, mendesak, sangat penting, tindakan segera); krisis pangan
sekarang ini jauh lebih —————untuk ditanggapi dp krisis
Kamu tentunya akan memilih makna mendesak untuk memaknai kata urgen pada
kalimat Untuk kalangan terpelajar atau kalangan sosial tinggi, uang tidak menjadi masalah, di
kalangan akar rumput justru uang paslah persoalan urgen yang menyebabkan mereka tidak tertib.
Berikutnya, lakukan kegiatan berikut.
a. Bentuklah kelompok dengan beranggotakan 4 orang!
b. Pilihlah sepuluh kata yang dianggap sulit yang telah kamu catat!
c. Tukarkan pada kelompok lain dan dengan adu cepat carilah makna kata tersebut
secara tepat dalam kamus dan contoh penggunaannya dalam konteks (setiap
kelompok harus memegang kamus), kemudian tuliskan di kertas dan tempelkan di
papan tulis!
d. Kelompok yang menggunakan waktu terpendeklah yang menjadi pemenang.
TUGAS
Latihan mencari kata dalam kamus
kata
Alokasi waktu
makna
Nama
1. Belajar
2. berjuang
3. keras
4. kebangkrutan
5. penguasaan
6. perkembangan
7. berteknologi
8. elektronik
9. ramah
10. menyaingi
kata
Alokasi waktu
keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Budaya
sosialisasi
impor
pendidikan
pembebasan
formal
menyerahkan
dialokasikan
pekerjaan
riset
kata
menyuplai
membedakan
industri
aplikasi
penerapan
level
menarik
kampus
melahirkan
diprogramkan
Alokasi waktu
keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
kata
massa
efektif
penyebaran
menonton
berbau
mempromosikan
kecelakaan
teknologi.
menyajikan
sains
Alokasi waktu
keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Download