ANALISIS STRUKTUR KAMUS UMUM MONOLINGUAL BAHASA INDONESIA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Oleh Melati Yeka A.A NIM 11210141030 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 ANALISIS STRUKTUR KAMUS UMUM MONOLINGUAL BAHASA INDONESIA Oleh Melati Yeka A.A NIM 11210141030 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan struktur kamus umum monolingual bahasa Indonesia dan penyusunan struktur kamus umum monolingual bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) , Kamus Pelajar (2003), dan Kamus Saku Bahasa Indonesia (2013), sedangkan objek penelitian adalah struktur yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Pelajar, dan Kamus Saku Bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Instrumen dalam penelitian adalah human instrument. Keabsahan data diperoleh dengan triangulasi teori dan sumber, serta melakukan diskusi dengan dosen pembimbing dan teman sejawat. Hasil penelitian yang diperoleh dari analisis struktur kamus umum monolingual bahasa Indonesia ini adalah sebagai berikut. Ketiga kamus memiliki kelengkapan struktur yang berbeda-beda. Kamus Besar Bahasa Indonesia memuat enam struktur, yaitu struktur distribusi, makrostruktur, mikrostruktur, struktur frame, struktur rujuk silang, dan struktur akses. Kamus Pelajar memuat lima struktur, yaitu makrostruktur, mikrostruktur, struktur frame, struktur rujuk silang, dan struktur akses. Kamus Saku Bahasa Indonesia memuat dua struktur, yaitu makrostruktur dan mikrostruktur. Dari ketiga kamus umum monolingual bahasa Indonesia yang diteliti dapat dipastikan bahwa struktur yang pasti ada dalam setiap kamus hanya dua, yaitu makrostruktur dan mikrostruktur. Pola penyusunan makrostruktur dari ketiga kamus sama, yaitu alfabetis. Kelengkapan mikrostruktur dari ketiga kamus berbeda-beda. Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kamus yang paling lengkap informasi mikrostrukturnya, Kamus Pelajar informasi mikrostrukturnya tidak terlalu lengkap, dan Kamus Saku Bahasa Indonesia adalah kamus yang memuat informasi mikrostruktur yang paling sedikit. Kata kunci : kamus umum monolingual bahasa Indonesia, kelengkapan struktur kamus, penyusunan struktur kamus. iii THE STRUCTURE ANALYSIS OF THE GENERAL INDONESIAN MONOLINGUAL DICTIONARY By: Melati Yeka A. A. NIM 11210141030 ABSTRACT This research is aimed at knowing the structure and the arrangement of general Indonesian monolingual dictionary. This research is a descriptive qualitative research. The subject of this research is the great Indonesian Language Dictionary (KBBI) (2002), Kamus Pelajar (2003), and Kamus Saku Bahasa Indonesia (2013), while the object of the research is the structures contained in the great dictionary (KBBI), Kamus Pelajar, and Kamus Saku Bahasa Indonesia. The Data collection techniques used in this research were reading technique and writing technique. Then, the Instrument in research was the human instrument. The validity of the data was obtained by triangulation and sources theory as well as conducting discussions with supervising professor and colleagues. The results of the research obtained from the structure analysis of the general monolingual Indonesian dictionary are as follows. The three dictionaries have different completeness structures. The great Indonesian Language Dictionary contains of six structures, i.e. the distribution structures, macrostructures, microstructures, frame structures, crossword structures, and access structures. Kamus Pelajar contains of five structures, namely macrostructures, microstructures, frame structures, crossword structures, and access structures. Kamus Saku Bahasa Indonesia, in contrast, contains of two structures, i.e. macrostructures and microstructures. From the three common monolingual Indonesian dictionaries which were examined in this research, it is clear that there are always two certain structures in any dictionary namely macrostructures and microstructures. The pattern arrangement of the macrostructures of the dictionary is the same. It is arranged alphabetically. The completeness of the microstructures of these three dictionaries is different. The great Indonesian Language Dictionary is the dictionary with the most complete microstructure, Kamus Pelajar has less complete microstructures and Kamus saku Bahasa Indonesia has the least microstructures. Keywords: General monolingual Indonesian Dictionary structures, comprehensiveness, arrangement structure of the dictionary. iv lautan. Kamus diambil dari kata A. Pendahuluan Kamus memiliki peran penting okeanos karena memiliki makna dasar dalam kehidupan berbahasa, terutama wadah pengetahuan. Kamus disebut bidang pengajaran sebagai wadah pengetahuan karena bahasa. Dalam pengajaran bahasa memiliki pengetahuan bahasa yang secara harus tidak terhingga dalam dan luasnya untuk ibarat lautan (Chaer, 2007:179). Ada akademik dan formal, menggunakan orang bahasa baku menunjukkan penghormatan terhadap beberapa bahasa nasional, dalam hal ini kamus dibedakan berdasarkan bahasa sasaran, digunakan untuk mencari kata yang ukuran tebal-tipis, sifat kamus, dan isi baku atau tidak baku. kamus. Kamus tidak hanya berisi jenis kamus, jenisnya Jenis kamus yang berbagai macam sederetan leksikon yang ditata secara mengakibatkan sistematis, tetapi juga berisi informasi yang terdapat pada masing-masing lain yang memperjelas setiap lema kamus. Struktur dalam sebuah kamus yang dideskripsikan. Informasi yang berbeda satu dengan yang lainnya. dimaksud ejaan, Struktur kamus biasanya disesuaikan pelafalan, kelas kata, makna, dan dengan jenis kamus yang dibuat etimologi, serta berdasarkan penggunaannya. Semua adalah informasi contoh perbedaan sasaran struktur penggunanya. informasi Ada kamus yang memiliki kategori yang menyangkut lema itu menjadi struktur kamus yang lengkap, ada pula bagian yang penting bagi pengguna yang tidak. Namun struktur yang pasti kamus. ada dalam sebuah kamus adalah Secara etimologi, kata kamus makrostruktur dan mikrostruktur. berasal dari kata dalam bahasa Arab, yaitu qamus ( bentuk jamaknya B. Metode Penelitian qawamus ). Bahasa Arab menyerap Penelitian berjudul Analisis kata qamus dari kata dalam bahasa Struktur Kamus Umum Monolingual Yunani kuno, okeanos, yang berarti Bahasa 1 Indonesia ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Moleong mikrostruktur (2007:04), pada penelitian kualitatif, yang pasti ada dalam setiap jenis data deskriptif yang dihasilkan berupa kamus. merupakan struktur kata-kata tertulis atau lisan dari orang- Teknik yang digunakan untuk orang dan perilaku yang diamati di mengumpulkan data dalam penelitian dalam ini adalah teknik baca dan teknik catat. penelitian. menambahkan dengan Moleong bahwa juga penelitian teknik baca dalam kualitatif pengumpulan data dilakukan dengan merupakan penelitian yang bermaksud cara membaca masing-masing kamus. untuk memahami Setelah kegiatan membaca, selanjutnya apa pendekatan Penggunaan yang fenomena tentang dialami oleh subjek dilakukan pencatatan atau teknik catat penelitian secara holistik serta dengan yaitu cara deskriptif dalam bentuk kata-kata mendokumentasikan data penelitian. dan bahasa pada suatu konteks khusus Data yang didokumentasikan atau yang alamiah (Moleong, 2007: 06). dicatat merupakan hasil temuan dari Subjek penelitian ini adalah dengan proses membaca mencatat berupa atau sampel kamus umum monolingual bahasa bertujuan Indonesia, yaitu Kamus Besar Bahasa kemudian diklasifikasikan berdasarkan Indonesia, Kamus Pelajar, dan Kamus jenis struktur kamus serta dianalisis Saku berdasarkan Bahasa Indonesia. Objek penelitian ini adalah struktur kamus (purposive sample) yang makrostruktur dan mikrostrukturnya. yang terdapat dalam Kamus Besar Keabsahan data dalam penelitian Bahasa Indonesia, Kamus Pelajar, dan ini dilakukan dengan cara mengamati Kamus Saku Bahasa Indonesia. Dalam dan mencermati data konkret yang penelitian ini berfokus pada dua aspek telah struktur kamus umum monolingual secara berulang-ulang secara teliti dan bahasa Indonesia, yaitu makrostruktur rinci terhadap data yang sama dalam dan mikrostruktur lema. Dua aspek ini usaha pemahaman dan penafsiran serta dipilih menyesuaikan antara hasil penelitian karena makrostruktur dan 2 ada. Pengamatan dilakukan dengan kajian teori yang telah penggunaan, bentuk turunan, dan Kamus Saku dirumuskan untuk memperoleh hasil informasi penelitian yang akurat dan relevan. Bahasa Indonesia merupakan kamus yang C. Hasil 1. Penelitian etimologi. paling mikrostrukturnya, dan tidak lengkap kamus tersebut Pembahasan hanya memuat informasi definisi kata Hasil Penelitian dan informasi morfologi. Berdasarkan yang Penyusunan makrostruktur ketiga dilakukan terhadap makrostruktur dan kamus umum monolingual bahasa mikrostruktur umum Indonesia yang dianalisis sama, yaitu Indonesia, secara alfabetis. Selain urutan lema diperoleh hasil bahwa kamus umum pokok yang diurutkan secara alfabetis, monolingual Indonesia ketiga kamus yang dianalisis memuat memiliki dua struktur yang pasti ada, sublema yang juga diurutkan secara yaitu makrostruktur dan mikrostruktur. alfabetis. kamus monolingual Dilihat analisis bahasa bahasa dari pola Kamus Besar Bahasa penyusunan Indonesia dan Kamus Pelajar juga makrostrukturnya, ketiga kamus yang memuat kata bentukan baru dari lema dianalisis pokok. menggunakan struktur alfabetis dengan pola penyusunan yang berbeda-beda. Kelengkapan 2. Pembahasan mikrostruktur dari ketiga kamus yang a. Kelengkapan Struktur Kamus dianalisis juga berbeda-beda. Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Indonesia Pelajar memiliki merupakan kamus mikrostruktur Monolingual Bahasa yang Kelengkapan struktur dari ketiga lengkap. kamus yang dianalisis berbeda-beda. Kedua kamus ini tidak hanya memuat Kamus informasi definisi kata tetapi juga merupakan kamus yang paling tidak informasi lengkap gramatikal, informasi morfologi, informasi fonetis, contoh Bahasa strukturnya. Indonesia Kamus Saku Bahsa Indonesia hanya memiliki dua 3 Saku struktur, yaitu mikrostruktur. memiliki makrostruktur Kamus lima dan pola penyusunan huruf demi huruf, Pelajar pola urutan ini didasarkan pada urutan struktur, yaitu huruf yang membentuk lema. makrostruktur, mikrostruktur, struktur Pola frame, struktur rujuk silang, dan Kamus struktur akses. Kamus yang paling penyusunan entri lema pokok dalam lengkap strukturnya adalah Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamus ini Kamus Pelajar menggunakan pola memuat enam struktur, yaitu struktur penyusunan distribusi, urutan huruf dalam penyusunan setiap makrostruktur, penyusunan Pelajar Besar lema sama Bahasa alfabetis pokok dengan Indonesia. berdasarkan mikrostruktur, struktur frame, struktur entrinya. rujuk silang, dan struktur akses. Dari penyusunan kelengkapan struktur yang berbeda- pokoknya juga menggunakan pola beda tersebut, dapat dipastikan bahwa penyusunan struktur yang pasti ada dalam ketiga urutan huruf demi huruf. jenis kamus yang dianalisis ada dua, Selain yaitu makrostruktur dan mikrostruktur. huruf Kamus saku makrostruktur alfabetis pengurutan demi huruf, dalam lema berdasarkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia juga memuat pola urutan kata demi kata. Pola tersebut b. Penyusunan Struktur Kamus Umum Monolingual disusun berdasarkan pada pengurutan Bahasa satuan kata. Pola kedua ini terdapat Indonesia Makrostruktur berkaitan dengan dua sikap dalam memandang penyusunan daftar lema dan sublema kekosongan penulisan lema. Pertama, dalam kamus. Makrostruktur adalah kekosongan atau spasi di antara dua struktur yang harus ada dalam setiap unsur dianggap kosong dan huruf kamus. pertama pada unsur kedua merupakan kelanjutan dari huruf terakhir unsur 1) Makrostruktur Lema Makrostruktur lema pokok Kamus pertama. Kedua, kekosongan atau Besar Bahasa Indonesia menggunakan spasi antarunsur dianggap sebagai 4 awal urutan baru sehingga huruf dengan cetak tebal dan ditulis dengan pertama pada unsur kedua menjadi pemenggalan berdasarkan pedoman bagian tersendiri dan menjadi titik terperinci yang termuat dalam tolak urutan pertama. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Terdapat perbedaan penyusunan pada makrostruktur pola Indonesia yang Disempurnakan. Kamus Makrostruktur sublema dalam sama pola Saku Bahasa Indonesia, yaitu pola Kamus pengurutan penyusunannya dengan sublema dalam langsung. daftar Kamus kata Saku secara Bahasa Pelajar Kamus Besar Bahasa Indonesia. Indonesia menerapkan pola alfabetis di Sublema dalam Kamus Pelajar ditulis mana setiap entri hanya terdiri dari di satu lema dan tidak ada sublema. menjorok ke dalam. Sublema dalam Semua lema yang memiliki bentuk Kamus Pelajar juga ditulis dengan yang cetak sama dikelompokkan dan bawah lema tebal pokok dan dengan pemenggalan masing-masing menjadi lema pokok, berdasarkan pedoman seperti dalam bukan menjadi sublema. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berbeda dengan Kamus Besar Bahasa 2) Makrostruktur Sublema Selain lema pokok yang diurutkan Indonesia dan Kamus Pelajar, Kamus secara alfabetis, ketiga kamus yang Saku Bahasa Indonesia tidak memuat dianalisis juga memuat sublema yang makrostruktur sublema. merupakan bagian dari lema yang sama. Penulisan sublema Ketiga kamus yang dianalisis, dalam selain memuat sublema juga memuat Kamus Besar Bahasa Indonesia berada kata bentukan baru dari lema pokok. di bawah lema pokok dan ditulis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjorok ke dalam. Maksud dari dan Kamus Pelajar kata bentukan baru penyusunan tersebut adalah untuk merupakan jenis kata yang tidak membedakan antara lema pokok dan dijadikan lema baru dan juga tidak sublema. Sublema dalam Kamus Besar termasuk sublema. Pada Kamus Saku Bahasa Indonesia ditulis agak masuk Bahasa Indonesia, kata bentukan baru 5 ditulis sebagai sublema dan disusun juga secara Ejaan alfabetis, sublema ini merupakan kaidah yang ditulis agak masuk di bawah lema melambangkan pokok dan bercetak tebal. memisahkan atau seperangkat mengatur cara bunyi, cara menggabungkan Makrostruktur kamus tidak hanya kata dengan cara menggunakan tanda berkaitan dengan sistem pengurutan baca. Kamus Besar Bahasa Indonesia lema atau sublema saja, tapi juga dan Kamus Pelajar menggunakan berkaitan dengan tanda. Tanda tika sistem ejaan yang berlaku dalam atas atau superskrip (1…2…) dipakai bahasa untuk menandai bentuk berhomonim Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang yang Disempurnakan. berhomograf atau homofon. Indonesia, yaitu Pedoman Kedua kamus menggunakan sistem Tanda ini diletakkan tepat di depan tersebut lema yang berhomonim. Tanda ini penulisan lema dengan memberi batas dipakai dalam Kamus Besar Bahasa suku kata. Pada Kamus Saku Bahasa Indonesia dan Kamus Pelajar. Indonesia tidak diberlakukan sistem 3) Mikrostruktur ejaan dengan pemenggalan suku kata. Mikrostruktur mengacu pada Pada Kamus Saku Bahasa Indonesia informasi yang diberikan pada masing- pengguna tidak masing lema yang tersusun dalam bagaimana sebuah pengucapan sebuah kata. kamus. Mikrostruktur merupakan semua informasi yang ditulis setelah pelafalan mengetahui dan cara Dalam penyusunan kamus terdapat pokok. beberapa sistem ejaan khusus yang Besar berlaku dalam kamus. Sistem ejaan Bahasa Indonesia, Kamus Pelajar, dan tersebut mencakup penggunaan tanda Kamus Indonesia baca, yaitu tanda hubung satu, tanda memiliki kelengkapan yang berbeda- hubung ganda, tanda tilde, huruf beda. Dari ketiga kamus tersebut tidak miring, huruf tebal, tanda koma, tanda semua informasi mikrostruktur ada. titik dua, tanda kurung, angka arab Mikrostruktur lema dapat dari Saku Kamus Bahasa cetak tebal. (a) Ejaan 6 Tanda hubung satu (-) digunakan digunakan untuk menunjukkan adanya untuk menghubungkan kata dalam pengganti kata misalnya di dalam bentuk perulangan kata. Tanda hubung deskripsi ganda (--) digunakan untuk mengganti memisahkan kalimat contoh dari lema deskripsinya. Tanda kurung (…) pokok, baik dalam bentuk dan dipakai untuk peribahasa, kiasan, gabungan kata, digunakan sebagai penanda alternatif maupun dalam contoh pemakaian. bentuk kata yang masih memiliki Tanda untuk persamaan makna dan masing-masing mengganti sublema yang terdapat di bentuk itu dapat menduduki fungsi dalam Huruf kelas kata dan makna yang sama di miring digunakan untuk menuliskan dalam sebuah kalimat contoh yang label yang mencakup label kelas kata, sama. Tanda kurung juga dipakai bidang ilmu, akronim, ragam bahasa, untuk menunjukkan kata atau bagian pemakaian bahasa, peribahasa, kiasan, kalimat yang terdapat dalam deskripsi dan contoh penggunaan, serta nama yang ilmiah. Huruf tebal digunakan untuk merupakan keterangan penjelas bagi menunjukkan lema, sublema, kata kata-kata rujukan, dan angka untuk polisemi. terdapat di depannya. tilde (~) contoh dipakai penggunaan. diapit tanda atau kurung pernyataan itu yang Tanda titik koma ( ; ) dipakai untuk memisahkan bentuk kata yang (b) Lafal bermakna sama atau hampir sama Lafal merupakan informasi yang yang terdapat dalam deskripsi makna, cukup penting dalam kamus. Dengan penanda akhir deskripsi makna sebuah informasi sublema yang masih belum merupakan melafalkan derivasi sebagaimana terakhir, deskripsi memisahkan memerlukan penanda makna polisemi, deskripsi bahasa akhior latin yang Indonesia sebagai pengguna lema mengucapkannya. dengan dapat tepat penutur asli Dalam bahasa informasi lafal tidak disertakan pada semua lema. Dari sinonim. Tanda titik dua ( : ) ketiga 7 ini kamus yang dianalisis, informasi lafal hanya dimuat dalam struktur, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan makrostruktur, mikrostruktur, struktur Kamus Pelajar saja. Informasi lafal frame, struktur rujuk silang, dan yang terdapat dalam kedua kamus struktur akses. Kamus Pelajar memuat tersebut untuk membedakan bunyi /e/ lima struktur, yaitu makrostruktur, dan /é/. mikrostruktur, struktur frame, struktur rujuk (c) Label yaitu struktur distribusi, silang, dan struktur Kamus Saku Bahasa akses. Indonesia Label pada kamus berfungsi untuk merupakan kamus yang paling tidak mengetahui karakter atau ciri kata lengkap susunan strukturnya, hanya lema. Label terbagi atas lima bagian, memuat yaitu label ragam bahasa, label kelas makrostruktur dan mikrostruktur. Dari kata, label penggunaan bahasa, label kelengkapan bidang kehidupan dan label ilmu. Dari berbeda-beda ketiga kamus yang dianalisis, kamus dipastikan bahwa hanya ada dua besar bahasa Indonesia merupakan struktur yang pasti ada dalam kamus kamus yang memuat label paling umum monolingual bahasa Indonesia, lengkap. Kamus pelajar merupakan yaitu makrostruktur dan mikrostruktur. kamus yang sedikit memuat label. Makrostruktur Kamus saku adalah kamus yang tidak merupakan struktur kamus yang harus memuat label. ada dalam sebuah kamus. dua struktur, struktur yaitu kamus yang tersebut, dan dapat mikrostruktur Makrostruktur dari ketiga kamus D. Penutup umum monolingual bahasa Indonesia 1. Kesimpulan yang dianalisis menggunakan pola Kamus umum monolingual bahasa penyusunan alfabetis. Mikrostruktur Indonesia memiliki struktur yang dari ketiga kamus yang dianalisis ada berbeda-beda. Kamus Besar Bahasa yang lengkap dan ada yang tidak. Indonesia merupakan kamus yang Dilihat paling lengkap karena memuat enam mikrostrukturnya, 8 dari kelengkapan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kamus yang struktur lain yang belum peneliti kaji paling lengkap karena memuat delapan di penelitian ini. informasi mikrostruktur, yaitu informasi kelas kata, informasi makna, informasi ragam, informasi pelafalan fonetis, informasi contoh penggunaan, informasi bentuk turunan, informasi morfologi, dan informasi etimologi. Kamus Pelajar memuat enam informasi mikrostruktur, yaitu semua informasi yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan kecuali informasi ragam informasi etimologi. Kamus Saku Indonesia hanya memuat Bahasa dua informasi, yaitu informasi makna dan informasi morfologi. 2. Saran Penelitian tentang Analisis Struktur Kamus Umum Monolingual Bahasa Indonesia ini hanya membahas tentang makrostruktur dan mikrostruktur kamus saja. Oleh karena itu, peneliti menyarankan pembaca yang penelitian dengan akan kepada melakukan objek struktur kamus umum monolingual bahasa Indonesia agar lebih lengkap struktur9 DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi & Leksikografi Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka. Mangunsuwito. 2013. Kamus Saku Bahasa Indonesia. Jakarta: Widyatama Pressindo. Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Setiawan, Teguh. 2015. Leksikografi Teori Penyusunan Kamus. Yogyakarta : Ombak. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. 10